hari ibuanitanet.staff.ipb.ac.id/wp-content/plugins/as-pdf/andri... · 2015. 10. 30. · hari ibu...

3
andri_mz | Hari Ibu Copyright Andri Marzuki [email protected] http://andri_mz.staff.ipb.ac.id/hari-ibu/ Hari Ibu "Selamat Hari Ibu, untuk bunda tercinta dan juga ibu-ibu diseluruh Indonesia" Hari ini, tepat tanggal 22 Desember, kita memperingati hari Ibu, mari kita mengenang beberapa puluh tahun yang lalu bagaimana sejarah lahirnya hari ibu. Gema Sumpah Pemuda dan alunan lagu Indonesia Raya yang pada tanggal 28 Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, menggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa. Selanjutnya atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta. Salah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama ”Perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia” (PPPI). Melalui PPII tersebut terjalinlah kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum lelaki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan page 1 / 3

Upload: others

Post on 07-Feb-2021

19 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • andri_mz | Hari IbuCopyright Andri Marzuki [email protected]://andri_mz.staff.ipb.ac.id/hari-ibu/

    Hari Ibu

    "Selamat Hari Ibu, untuk bunda tercinta dan juga ibu-ibu diseluruh Indonesia"

    Hari ini, tepat tanggal 22 Desember, kita memperingati hari Ibu, mari kitamengenang beberapa puluh tahun yang lalu bagaimana sejarah lahirnya hari ibu.

    Gema Sumpah Pemuda dan alunan lagu Indonesia Raya yang pada tanggal 28Oktober 1928 digelorakan dalam Kongres Pemuda Indonesia, menggugah semangatpara pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalamsatu kesatuan wadah mandiri. Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masihmerupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

    Selanjutnya atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan padatanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yangpertama kali di Yogyakarta. Salah satu keputusannya adalah dibentuknya satuorganisasi federasi yang mandiri dengan nama ”Perikatan PerkoempoelanPerempuan Indonesia” (PPPI). Melalui PPII tersebut terjalinlah kesatuan semangatjuang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum lelaki berjuangmeningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yangmerdeka dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan

    page 1 / 3

  • andri_mz | Hari IbuCopyright Andri Marzuki [email protected]://andri_mz.staff.ipb.ac.id/hari-ibu/

    harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.

    Pada tahun 1929 PPPI berganti nama menjadi ”Perikatan Perkoempoelan IstriIndonesia” (PPII).

    Pada tahun 1935 diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta. Kongrestersebut disamping berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia jugamenetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai IBU BANGSA yangberkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari danlebih tebal rasa kebangsaannya.

    Selanjutnya pada saat Kongres Perempuan Indonesia III yang diadakan di Bandungpada tahun 1938 ditetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukanHari Libur tertanggal 16 Desember 1959 mengukuhkan tanggal 22 Desemberadalah Hari Ibu yang merupakan Hari Nasional dan bukan hari libur.

    Pada tahun 1946 Badan Kongres Perempuan Indonesia berubah menjadi KongresWanita Indonesia yang disingkat KOWANI yang terus berkiprah sesuai aspirasi dantuntutan zaman.

    Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudiandijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia. Hari Ibuoleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasaperempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga perempuan secara menyeluruh baiksebagai ibu dan istri maupun warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdiTuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakkan danmengisi kemerdekaan dalam pembangunan nasional.

    Peringatan Hari Ibu dimaksudkan untuk senantiasa mengingatkan seluruh rakyatIndonesia terutama generasi muda akan makna Hari Ibu sebagai ”hari kebangkitanserta persatuan dan kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkandari kebangkitan perjuangan bangsa”. Untuk itu perlu diwarisi api semangat juangguna senantiasa mempertebal tekad untuk melanjutkan perjuangan nasional

    page 2 / 3

  • andri_mz | Hari IbuCopyright Andri Marzuki [email protected]://andri_mz.staff.ipb.ac.id/hari-ibu/

    menuju terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila danUUD 1945.

    Semangat perjuangan kaum perempuan Indonesia tersebut yang tercermin dalamlambang Hari Ibu berupa setangkai bunga melati dengan kuntumnya yangmenggambarkan:

    1. Kasih sayang kondrati antara ibu dan anak2. Kekuatan, kesucian antara ibu dan pengorbanan anak3. Kesadaran  wanita untuk menggalang kesatuan dan persatuan, keikhlasan

    bakti dalam pembangunan bangsa dan negara.

    Adapun semboyan pada lambang Hari Ibu ”Merdeka Melaksanakan Dharma”mengandung makna bahwa tercapainya persamaan kedudukan, hak, kewajiban dankesempatan antara kaum perempuan dan kaum laki-laki merupakankemitrasejajaran yang perlu diwujudkan dalam kehidupan berkeluarga,bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi keutuhan, kemajuan dankedamaian bagi bangsa Indonesia.

    Pada Kongres di Bandung tahun 1952 diusulkan dibuat sebuah monumen, setahunberikutnya diletakkan batu pertama  untuk pembangunan Balai Srikandi oleh IbuSukanto (ketua Kongres I) dan diresmikan oleh menteri Maria Ulfah tahun 1956.Akhirnya pada tahun 1983 Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleksmonumen menjadi Mandala Bhakti Wanitatama di Jl. Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

    page 3 / 3