hambatan pada suatu kawat penghantar - copy
DESCRIPTION
percobaan laboratorium fisika 2TRANSCRIPT
I. JUDUL
HAMBATAN SUATU KAWAT PENGHANTAR
II. TUJUAN PERCOBAAN
Menyelidiki pengaruh luas penampang (A), dan panjang suatu penghantar (L)
terhadap nilai hambatan (R) suatu penghantar listrik
III. LANDASAN TEORI
Hambatan listrik merupakan sifat suatu benda atau bahan untuk menahan
atau menentang aliran arus listrik. Besarnya hambatan pada sebuah rangkaian
listrik menentukan jumlah aliran arus pada rangkaian untuk setiap tegangan yang
diberikan pada rangkaian dan sesuai dengan prinsip hukum Ohm. Dalam
rangkaian listrik maupun rangkaian elektronika, nilai arus listrik yang mengalir
melalui suatu rangkaian dapat diatur dengan menggunakan suatu komponen yang
disebur resistor. Resistor merupakan sebuah komponen yang dibuat dari bahan
konduktor dan mempunyai nilai hambatan tertentu.
Hambatan kawat penghantar sangat tergantung pada panjang, luas
penampang, dan jenis kawat. Berdasarkan hasil percobaan, didapatkan bahwa
hambatan kawat sebanding dengan panjang kawat dan berbanding terbalik dengan
luas penampang kawat. (Supiyanto, 2002)
R ¿ L dan
R∝ 1A
Dari kedua persamaan tersebut dapat dituliskan ke dalam persamaan lain, yaitu:
R∝ LA agar menjadi sebuah persamaan, kalikan ruas kanan dengan suatu
konstanta. Konstanta ini dikenal dengan hambatan jenis atau resistivitas yang di
beri lambang ρ .
R=ρlA
Dari persamaan di atas, hambatan jenis kawat penghantar tersebut dapat
ditentukan melalui persamaan
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
l
RA
Dengan:
ρ = hambatan jenis kawat (Ω.m)
R = hambatan kawat (Ω)
A = luas penampang kawat (m2)
l = panjang kawat (m)
Nilai-nilai hambat jenis tersebut sebagian tergantung pada kemurnian,
perlakuan kalor, temperatur dan faktor-faktor lainnya. Hambat jenis ini
bergantung pada jenis bahan pembentuk kawat. Hambat jenis berbagai bahan pada
suhu 200C diberikan pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Nilai Hambatan Jenis Beberapa Bahan
Nama Bahan Hambat Jenis (Ωm )Temperatur, koefisien
α ( C0 )−1
Konduktor
Aluminium 2 ,65×10−8 0,00429
Besi 9 ,71×10−8 0,00651
Emas 2 ,44×10−8 0,0034
Perak 1 ,59×10−8 0,0061
Platina 10 , 6×10−8 0,003927
Tembaga 1 ,68×10−8 0,0068
Tungsten 5,6×10−8 0,0045
Air raksa 98×10−8 0,0009
Nikrom (logam
campuran Ni, Fe,
Cr)
100×10−8 0,0004
Semikonduktor
Karbon (grafit) (3−60 )×10−5 -0,0005
Germanium (1−500 )×10−3 -0,05
Silikon 0,1−60 -0,07
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
Isolator
Kaca 109−1012
Karet padatan 1013−1015
IV. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut.
Alat dan Bahan:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam kegiatan praktikum.
2. Mengkalibrasi Voltmeter.
3. Menyusun alat dan bahan seperti Gambar berikut ini.
gambar 1. Rangkaian Percobaan
4. Pada set percobaan di atas menggunakan hambatan tetap 100 ohm.
5. Menset sakelar dalam posisi terbuka (posisi 0).
6. Menghubungkan catu-daya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan
off).
7. Memilih tegangan catu daya sebesar 3V DC.
8. Menghubungkan rangkaian ke terminal catu-daya (gunakan kabel
penghubung).
9. Mengukur panjang (L) dan luas (A) kawat yang digunakan.
10. Menghidupkan catu-daya kemudian menekan saklar S (posisi 1).
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
A
(-)
(+)
V
11. Mengatur potensiometer/catu daya sehingga menunjukkan tegangan sekitar 3
volt. Kemudian baca kuat arus yang mengalir pada voltmeter dan
amperemeter dan catat hasilnya.
12. Mengatur Potensiometer/Catu Daya sedikit lebih besar dari 3 volt. Kemudian
baca kuat arus yang mengalir pada Voltmeter dan Amperemeter dan catat
hasilnya.
13. Mengulangi langkah 6 sebanyak 3 kali, kemudian mencatat hasilnya.
14. Mengganti kawat dengan kawat lain.
15. Mengulangi langkah 2 sampai langkah 7.
16. Mencatat semua hasil percobaan ke dalam jurnal praktikum.
V. TEKNIK ANALISIS DATA
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam percobaan ini adalah
sebagai berikut.
1. Nilai dari panjang kawat (l) dapat dicari dengan menyatakan dalam
bentuk:
l= l ±Δl
Dengan Δl=1
2nst
2. Nilai dari luas penampang (A) dapat dicari dengan menyatakan dalam
bentuk:
A=A±ΔA
Dengan :
A=π r2
Dan :
ΔA=|∂ A∂ r
| Δr
3. Sedangkan nilai hambatan (R) dapat ditentukan dengan persamaan:
Mencari terlebih dahulu nilai R dari data V dan I melalui
persamaan sebagai berikut:
R=VI
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
Kemudian mencari hambatan rata-rata menggunakan persamaan:
R=∑ Rn
n
Menghitung ketidakpastian hambatan dengan menggunakan
persamaan:
∆ R=√∑ (R−R)2
n−1
Nyatakan dalam bentuk:
R=R±ΔR
4. Untuk mencari nilai benar hambatan jenis kawat:
ρ= R Al
Dengan:
Δρ=|∂ ρ∂ R
|ΔR+|∂ ρ∂ A
| ΔA+|∂ ρ∂ l
|Δl
Dengan kesalahan relatif (KR) :
KR=( Δρρ )×100 %
VI. DATA HASIL PENGAMATAN
Adapun data hasil pengamatan yang diperoleh setelah melakukan
percobaan adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kawat Konstanta
Jenis Kawat L (m) A (m2) V (Volt) I (Ampere)
Kawat
Konstantan0,84 9,6 x 10-8
2,0 0,44
1,0 0,25
2,4 0,59
3,6 0,89
4,2 1,02
Jenis Kawat L (m) A (m2) V (Volt) I (Ampere)
Kawat 0,81 9,6 x 10-8 2,2 0,24
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
Nikron
1,4 0,14
3,4 0,31
4,2 0,39
5,0 0,46
VII. ANALISIS DATA
Analisis data dalam percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk Kawat Konstantan:
a. Luas Penampang (A)
d = 0,35 mm
r = 0,175 mm = 0 ,175×10−3m
Nilai rata-rata luas penampang ( A ) :
A=π r2
A=3 ,14×( 0 ,175×10−3 )2
A=0 ,096×10−6 m2
A=9 ,60×10−8 m2
Nilai ketidakpastian luas penampang (ΔA ) :
ΔA=|∂ A∂ r
| Δr
ΔA=|2 π r| Δr
ΔA=|2 ⋅3 ,14⋅0 , 175×10−3| 0 ,0005×10−3
ΔA=5 ,495×10−9
ΔA=0 ,55×10−8 m2
Maka, nilai dari luas penampang (A) adalah:
A=A±ΔA
A=(9 , 60±0 , 55 )×10−8 m2
b. Panjang Kawat (l)
Besar panjang kawat rata-rata (l) :
l = 0,82 m
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
Tabel 4. Tabel penolong untuk mencari nilai hambatan
Tabel 5. Tabel penolong ketidakpastian hambatan
Nilai ketidakpastian panjang kawat (∆ l) :
∆ l=12
nst
∆ l=12
× 0,01 m
∆ l=0,005 m
Maka, nilai panjang kawat (l) adalah:
l=l ± ∆ l
l=(0,82 ± 0,005 ) m
c. Hambatan (R)
Untuk mempermudah perhitungan data hambatan (R) , maka
dibuatkan tabel penolong seperti dibawah ini.
No V (Volt) I (Ampere) R (Ω)
1 2,0 0,49 4,08
2 2,4 0,57 4,21
3 2,8 0,66 4,24
4 3,2 0,74 4,32
5 3,6 0,84 4,29
(ΣR) Total Hambatan 21,14
Besar hambatan rat-rata (R ) :
R=∑ Rn
n
R=21,145
R=4,23 Ω
Besar nilai ketidakpastian hambatan (∆R) :
∆ R=√∑ (R−R)2
n−1
Untuk mempermudah menghitung ketidakpastian hambatan,
perlu dibuat tabel penolong seperti dibawah ini.
No R (Ω) R(Ω) R−R (Ω) (R−R)2 (Ω)
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
1 0,02 4,23-0,15
0,152
2 0,00 4,23-0,02
0,023
3 0,00 4,230,01
0,008
4 0,01 4,230,09
0,012
5 0,00 4,230,06
0,001
Σ(R−R)2 0,034
Maka,
∆ R=√∑ (R−R)2
n−1
ΔR=√ 0 ,0344
ΔR=0 ,09 ΩJadi, besar nilai hambatan (R) adalah:
RRR
R=(4 , 23±0 , 09 ) Ω
d. Hambatan Jenis (ρ)
Dengan memperoleh besar nilai luas penampang (A), panjang
kawat (l), dan hambatan (R), maka nilai hambatan jenis (ρ) adalah
sebagai berikut.
Besar nilai hambatan jenis rata-rata (ρ) :
l
AR
ρ=4 , 23⋅9,6×10−8
0 ,82
ρ=49,51×10−8 Ωm
Nilai ketidakpastian hambatan jenis (∆ρ) :
Δρ=|∂ ρ∂ R
|ΔR+|∂ ρ∂ A
| ΔA+|∂ ρ∂ l
|Δl
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
Δρ=| Al|ΔR+|R
l| ΔA+|R A
l 2|Δl
Δρ=|9,6×10−8
0 ,82|0 ,09+|4 ,23
0 ,82| 0 ,55×10−8+|4 .23⋅9,6×10−8
(0 , 82 )2| 0 ,005
Δρ=(1 , 05×10−8 )+ (2 , 84×10−8 ) +( 0 , 03×10−8 )
Δρ=3 , 92×10−8 Ωm
Maka, besar hambatan jenis (ρ) adalah:
ρ= ρ±Δρ
ρ=(49 ,51±3 ,92 )×10−8 Ωm
Kesalahan relatif (KR) dari percobaan hambatan jenis ini adalah:
%100
KR
KR=( 3 , 92×10−8
49 , 51×10−8 )×100 %
KR = 7,92 %
2. Untuk Kawat Nikron:
a. Luas Penampang (A)
d = 0,35 mm
r = 0,175 mm = 0 ,175×10−3 m
Nilai rata-rata luas penampang ( A ) :
A=π r2
A=3 ,14×( 0 ,175×10−3 )2
A=0 ,096×10−6 m2
A=9,6×10−8 m2
Nilai ketidakpastian luas penampang (ΔA ) :
ΔA=|∂ A∂ r
| Δr
ΔA=|2 π r| Δr
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
Tabel 6. Tabel penolong untuk mencari nilai hambatan
ΔA=|2 ⋅3 ,14⋅0 , 175×10−3| 0 ,0005×10−3
ΔA=5 ,495×10−9
ΔA=0 ,55×10−8 m2
Maka, nilai dari luas penampang (A) adalah
A=A±ΔA
A=(9,6±0 , 55 )×10−8 m2
b. Panjang Kawat (l)
Besar panjang kawat rata-rata (l) :
l=81,0 cm=0,81 m
Nilai ketidakpastian panjang kawat (∆ l) :
∆ l=12
nst
∆ l=12
× 0,001
∆ l=0,0005 m
Maka, nilai panjang kawat (l) adalah
l=l ± ∆ l
l=(0,81 ± 0,0005 ) m
c. Hambatan (R)
Untuk mempermudah perhitungan data (R), maka dibuatkan
tabel penolong seperti dibawah ini.
No V (Volt) I (Ampere) R (Ω)
1 11,76 0,17 10,00
2 12,00 0,2 9,17
3 12,17 0,23 10,97
4 12,31 0,26 10,77
5 12,41 0,29 10,87
(ΣR) Total Hambatan 60,66
Besar hambatan rat-rata (R ) :
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
Tabel 7. Tabel penolong ketidakpastian hambatan
R=∑ Rn
n
R=60 ,665
R=12, 13 Ω
Besar nilai ketidakpastian hambatan (∆R) :
∆ R=√∑ (R−R)2
n−1
Untuk mempermudah menghitung ketidakpastian hambatan,
perlu dibuat tabel penolong seperti dibawah ini.
No R (Ω) R (Ω) R−R (Ω) (R−R)2 (Ω)
1 11,76 11,76 -0,37 0,132 12,00 12,00 -0,13 0,023 12,17 12,17 0,04 0,004 12,31 12,31 0,18 0,035 12,41 12,41 0,28 0,08
Σ(R−R)2 0,26
Maka,
∆ R=√∑ (R−R)2
n−1
ΔR=√ 0 ,265−1
ΔR=√ 0 ,264
ΔR=√0 , 07ΔR=0 ,26 Ω
Jadi, besar nilai hambatan (R) adalah:
RRR
R=(12, 13±0 , 26 ) Ω
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
d. Hambatan Jenis (ρ)
Dengan memperoleh besar nilai luas penampang (A), panjang
kawat (l), dan hambatan (R), maka nilai hambatan jenis (ρ) adalah
sebagai berikut.
Besar nilai hambatan jenis rata-rata (ρ) :
ρ= R Al
ρ=12, 13⋅9,6×10−8
0 , 81
ρ=143 ,79×10−8 Ω m
Nilai ketidakpastian hambatan jenis (∆ρ):
Δρ=|∂ ρ∂ R
|ΔR+|∂ ρ∂ A
| ΔA+|∂ ρ∂ l
|Δl
Δρ=| Al|ΔR+|R
l| ΔA+|R A
l 2|Δl
Δρ=|9,6×10−8
0 , 81|0 ,26+|12, 13
0 , 81| 0 ,55×10−8+|12 ,13⋅9,6×10−8
(0 , 81 )2| 0 ,0005
Δρ=1 , 07×10−8+ 2, 87×10−8 + 0 ,03×10−8
Δρ=3 , 97×10−8 Ωm
Maka, besar hambatan jenis (ρ) adalah
ρ= ρ±Δρ
ρ=(143 ,79±3 ,97 )×10−8 Ωm
Kesalahan relatif (KR) dari percobaan hambatan jenis ini adalah
KR=( Δρρ )×100 %
KR=( 3 ,97×10−8
143 ,79×10−8 )×100 %
KR=2 ,76 %
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
VIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan dari analisis data yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai
berikut.
2. Untuk kawat konstantan
Nilai dari hambatan jenis (ρ) adalah:
ρ= ρ±Δρ
ρ=(49 ,51±3 , 92 )×10−8 Ωm
Dengan Kesalahan relatif (Kr) dari percobaan hambatan jenis ini adalah
Kr = 7,92 %
3. Untuk kawat nikron
Nilai dari hambatan jenis (ρ) adalah:
ρ= ρ±Δρ
ρ=(143 ,79±3 , 97 )×10−8 Ωm
Dengan Kesalahan relatif (Kr) dari percobaan hambatan jenis ini adalah Kr
= 2,76 %
Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh nilai kesalahan
relatif (Kr) yang kurang dari 10% yaitu, yakni sebesar 7,92% untuk kawat
konstantan, sedangan dengan mengunakan kawat nikron KR yang diperoleh
adalah sebesar 2,76% sehingga sesuai dengan teori, data hasil percobaan dapat
diterima dan dipercaya.
Dalam melaksanakan percobaan ini, praktikan menemui beberapa kendala,
diantaranya :
a. Kesalahan umum, dimana kesalahan ini terjadi akibat kekeliruan manusia.
Adapun bentuk kesalahan ini yaitu kesalahan ataupun ketidak telitian dalam
pembacaan jarum penunjuk, baik itu pada catu daya, maupun voltmeter, hal
ini dapat diatasi praktikan dengan memastikan pembacaan jarum petunjuk
oleh semua anggota kelompok dalam posisi membaca yang benar.
b. Kesalahan sistematis, dimana kesalahan ini akibat alat ukur/instrumen dan
pengaruh lingkungan pada saat meakuan percobaan. Adapun bentuk
kesalahan ini pada saat melakukan praktikum adalah jarum penunjuk skala
catudaya dan voltmeter sangat sensitif, sehingga mudah bergeser apabila
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
terguncang, begitu pula dengan pembacaan nilai yang terdapat pada
multimeter digital yang akan berubah apabila terdapat getaran. Hal ini
praktikan atasi dengan betul-betul menjaga keadaan sekitar alat praktikum
agar tidak terpengaruh energi luar, baik dalam bentuk getaran dan sebagainya.
c. Kesalahan acak, merupakan kesalahan yang disebabkan oleh hal-hal lain yang
tidak dapat dietahui penyebabnya namun sangat berpengaruh terhadap hasil
percobaan ang diperoleh.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum beserta analisis data yang praktikan laksanakan,
dapat disimpulkan bahwa besar nilai hambatan jenis (ρ) untuk kawat konstantan
dengan panjang (l) = 0,82 m dan luas penampang (A) = 9,6 x 10−8m2 adalah
ρ=(49 ,51±3 , 92 )×10−8 Ωm dengan nilai kesalahan relatif (Kr) sebesar 7,92 %,
yang mengisyaratkan bahwa data tersebut dapat dipercaya. Sedangkan besar nilai
hambatan jenis (ρ) untuk kawat nikron dengan panjang (l) = 0,81 m dan luas
penampang (A) = 9,6 x 10−8m2 adalah ρ=(143 ,79±3 ,97 )×10−8 Ωm dengan nilai
Kesalahan relatif (Kr) sebesar 2,76 %, yang berarti data tersebut dapat dipercaya.
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
JAWABAN PERTANYAAN
1. Besar nilai hambatan jenis (ρ) untuk kawat konstantan adalahρ= ρ±Δρ
ρ=(49 ,51±3 ,92 )×10−8 Ωm . Sedangkan besar nilai hambatan jenis (ρ) untuk
kawat nikron adalah ρ=(143 ,79±3 , 97 )×10−8 Ωm . Hasil tersebut berbeda
dengan teori yang ada, dimana besar nilai hambatan jenis (ρ) untuk kawat
nikron pada teori adalah 100 ¿10−8 Ωm . Perbedaan ini disebabkan karena
dalam percobaan ini, mengalami beberapa kesalahan dan kendala.
2. Kendala yang dihadapi pada saat melakukan percobaan yaitu adalah sebagai
berikut.
a. Kendala dalam membaca skala pada catu daya, amperemeter, dan
voltmeter karena mudah berubah atau bergeser apabila tergunjang.
b. Terdapat beberapa kabel penghubung yang rusak, sehingga terhambat
dalam melakukan percobaan.
c. Terkendala dalam merangai alat percobaan, karena rangkaian alat di
set agak sedikit berbeda dengan yang terdapat pada set up percobaan.
3. Besar nilai hambatan jenis (ρ) untuk kawat konstantan adalahρ= ρ±Δρ=
ρ=(49 ,51±3 ,92 )×10−8 Ωm dengan nilai kesalahan relatif (Kr) sebesar 7,92
%. Sedangkan besar nilai hambatan jenis (ρ) untuk kawat nikron adalah
ρ= ρ±Δρ=ρ=(143 ,79±3 ,97 )×10−8 Ωm dengan nilai Kesalahan relatif
(Kr) sebesar 2,76 %.
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A
Laboratorium Fisika III/I Kadek Wirawan/1413021011/II A