halo jepang vol. 01

24
12 8 18 22 KUTIPAN Perusahaan Jepang berinvestasi di seluruh lini industri, karena ekonomi Indonesia memang tengah tumbuh. Azhar Lubis 4 HAL 3 BoJ tidak bertanggungjawab karena menerima saja permintaan pemerintah untuk menetapkan target inflasi 2%. Kumano Hideo 4 HAL 11 Saya sadar sepertinya memiliki takdir dengan Indonesia. Fukuda Yasuo 4 HAL 16 Merangkul Investasi Jepang TITIAN INFORMASI INDONESIA - JEPANG Publikasi dalam Kelompok The Daily Jakarta Shimbun Berlangganan: [email protected] WISATA PENDIDIKAN RESTO PERISTIWA Iklan: [email protected] Free Copy Edisi Februari 2013/I Terbit 24 Halaman www.halojepang.com halojepang @halojepang Liputan Utama 4 Hal 3

Upload: halo-jepang

Post on 09-Mar-2016

299 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Titian Informasi Indonesia - Jepang Edisi Februari

TRANSCRIPT

Page 1: Halo Jepang Vol. 01

128 18 22

KUTIPANPerusahaan Jepang berinvestasi di seluruh lini industri, karena ekonomi Indonesia memang tengah tumbuh.

Azhar Lubis 4 hal 3

BoJ tidak bertanggungjawab karena menerima saja permintaan pemerintah untuk menetapkan target inflasi 2%.

Kumano Hideo 4 Hal 11

Saya sadar sepertinya memiliki takdir dengan Indonesia.

Fukuda Yasuo 4 hal 16

Merangkul Investasi Jepang

TiTiAn inFormAsi indonesiA - JepAng

Publikasi dalam Kelompok The Daily Jakarta Shimbun

Berlangganan:[email protected]

WISATA PENDIDIKAN RESTOPERISTIWA

iklan:[email protected]

Free Copy

Edisi Februari 2013/I

Terbit 24 Halaman

www.halojepang.com

halojepang

@halojepang

liputan Utama 4 hal 3

Page 2: Halo Jepang Vol. 01

Daftar Isi3 ........... Liputan Utama Merangkul Investasi Jepang

8 ........... Peristiwa

10 ......... Opini

12 ......... Wisata Ayo Bermain Salju di Hokkaido

14 ......... Inspirasi Rustono

16 ......... Figur Fukuda Yasuo

17 ......... Komunitas PERSADA

18 ......... Pendidikan The University of Tokyo

20 ......... Budaya Bushido

22 ......... Resto Rati-Rati

23 ......... Tren Jepang Lari Malam

Setelah dua tahun terbit secara online, Halo Jepang! yang dimaksudkan sebagai

titian informasi Indonesia-Jepang dengan target pem-baca para alumni universitas Jepang dan pegawai perusa-haan Jepang, untuk pertama kalinya tampil dalam versi tabloid cetak mulai Februari 2013.

Di sisi lain, tahun ini hubung an bilateral Indone-sia-Jepang memasuki usia 55 tahun, namun belum banyak media arus utama berbahasa Indonesia yang mengkhususkan diri pada penyajian berita dan artikel mengenai berbagai kerjasa-ma yang dilaksanakan kedua negara, baik dibidang poli-tik, ekonomi, sosial maupun budaya.

Dilandasi niat mem-pererat tali persahabatan Indonesia-Jepang, tabloid ini diterbitkan dengan harap-an bisa menjadi media un-tuk mendapatkan informasi mengenai kerjasama bilate-ral Indonesia-Jepang, serta berbagai berita dan artikel tentang situasi terkini di Je-pang secara umum, maupun yang khusus terkait de ngan Indonesia.

Halo Jepang! juga me-laporkan beragam kegiatan pemerintah, kalangan swas-ta dan masyarakat Jepang di Indonesia.

Dalam edisi pertama ini, liputan utama Halo Jepang! mengangkat tema investa-si Jepang di Indonesia pada 2012 dan prospeknya pada 2013. Kami mewawancarai sejumlah sumber, antara lain

dari Badan Koordinasi Pena-naman Modal (BKPM), dan Japan External Trade Organi-zation (JETRO) yang mema-parkan kondisi penanaman modal terkini termasuk ken-dala yang dihadapi serta tren meningkatnya kiprah per-usahaan berskala kecil dan menengah asal Jepang di Indonesia.

Pada rubrik Profil, man-tan Perdana Menteri Fu-kuda Yasuo, yang kini Ke-tua Umum Japan-Indonesia Association (Japinda) me-nyatakan diri nya merasa ditakdirkan dekat dengan Indonesia, sementara Rus-tono, warga Indonesia yang berbisnis tempe di Kyoto, menyatakan melalui rubrik Inspirasi bahwa profesional-isme lebih penting daripada kesuksesan.

Tersaji pula paparan tentang Universitas Tokyo, perguruan tinggi negeri pa-ling prestisius di Jepang serta tentang jurusan Sastra Jepang di Universitas Indonesia.

Selain topik-topik yang tergolong serius, artikel ber-nuansa lebih ringan seper-ti Wisata Salju di Hokkaido, Toko Kue Rati-rati, serta apa dan bagaimana semangat bushido dalam konteks masa kini. Tak luput dibahas ada-lah tren di kalangan pekerja kantoran di Jepang berjog-ging di malam hari.

Tim Redaksi berharap se-mua yang tersedia di Halo Jepang! edisi perdana ini dapat menarik minat para pembaca. Umpan balik atas isi maupun tampilan tabloid ini, sangat kami hargai.

Pembaca ‘Halo Jepang!’ yang budiman,

Per tama-t a m a s a y a i n g i n

m e n g u c a p k a n selamat atas pe-nerbit an per-dana tabloid Halo Jepang!, versi cetak dari Halo Jepang! edisi on-line yang sudah kita kenal sela-ma ini. Saya me-nyambut baik edisi perdana ini dan yakin bah-wa melalui media cetak ini, Halo Jepang! akan dibaca oleh lebih banyak masyarakat dari berbagai kalang an.

Selama 55 tahun hubungan diplomatik Indo-nesia- Jepang, kita menyaksikan hubungan kedua bangsa semakin erat dan harmonis, tidak hanya di tingkat pemerintah, tetapi juga di kalangan usaha dan masyarakat pada umumnya. Rakyat lndonesia sudah tidak asing lagi dengan berbagai produk kendaraan bermotor, elektronik dan peralatan ru-mah tangga atau dengan budaya manga, J-Pop dan J-Dorama asal Jepang.

Pada tahun 2012, volume perdagangan kedua negara tercatat pada nilai US$40,5 miliar (Januari-September), meningkat 2,1% dibanding periode yang sama tahun 2011. Sementara investasi Jepang di In-donesia meningkat 9,8%, mencapai US$1,8 miliar. Oleh karena itu, kita bisa mengharapkan bahwa pada tahun 2013 ini akan semakin banyak perusahaan Je-pang yang melebarkan sayapnya ke Indonesia.

Dari RedaksiPenerbit:PT Bina Komunika Asiatama

Penasihat:Riris I SilamUeno TaroHaishima Katsuhiko

Tim Redaksi

Redaktur Pelaksana:Arry Raymonds

Staf Redaksi:Nova Auliatun NisaBeny HalfinaMeishke Fratel

Artistik:Agus H

Email :[email protected]

Bagian Iklan:Ekana Yulianti Ota TsutomuShimizu Jumpei

Telp : (021) 230-3830Fax : (021) 230-3831

Alamat RedaksiMenara Thamrin Suite 305Jl. M.H Thamrin Kav. 3Jakarta 10340, Indonesia.

LIPUTAN UTAMA 3Februari 2013

PENGANTAR2 Januari 2013

Mengawali pembukaan tahun, saya meng-ucapkan selamat tahun baru! Semoga tahun

2013 ini bisa menjadi tahun yang penuh keberhasilan, kemakmur-an serta kebahagiaan bagi kita semua.

Melalui kesempatan ini saya menyampaikan selamat atas pe-nerbitan tabloid bulanan ‘Halo Jepang!’. Selama ini Halo Jepang! merupakan media informasi ten-tang Jepang dalam bahasa Indone-sia yang disiarkan melalui internet. Saya merasa senang karena saat ini Halo Jepang! telah hadir dalam edisi cetak, yaitu berupa tabloid berbahasa Indonesia, se hingga le-bih banyak masyarakat Indonesia yang tertarik untuk membacanya serta ingin mengetahui lebih ba-nyak tentang Jepang.

Di berbagai kesempatan saya telah beberapa kali menerima wa-wancara dalam bahasa Jepang dari wartawan Indonesia Halo Jepang!. Hal ini sangat berkesan bagi saya. Saya mendengar bahwa di kantor Halo Jepang! ada beberapa war-tawan Indonesia yang berpeng-alaman belajar di Jepang dan men-jadi pusat dalam penulisan dan penyuntingan berita. Pe ngalaman wartawan yang belajar di Jepang tersebut turut berperan bagi ter-ciptanya jembatan peng hubung yang erat bagi Indonesia dan Je-pang. Saya berharap melalui koran

ini pemahaman antar kedua nega-ra, Indonesia dan Jepang akan se-makin dalam.

Akhir-akhir ini, Indonesia me-narik perhatian dunia termasuk Jepang karena pertumbuhan ekonominya yang pesat dan sta-bil. Seiring dengan itu maka ke-tertarikan masyarakat Indonesia terhadap arus informasi dari luar negeri juga semakin meningkat.

Saya berharap, Halo Jepang! bisa menjadi sumber informa-si utama dalam bahasa Indonesia yang mengupas tentang Jepang. Hal ini turut mempererat saling pengertian antara Indonesia dan Jepang. Semoga Halo Jepang! senantiasa berkembang dan men-capai kemajuan.

Terima kasih.

Sumber Informasi Utama dalam Bahasa Indonesia tentang Jepang

Lebih Banyak Perusahaan Jepang ke Indonesia

Muhammad LutfiDuta Besar Indonesia untuk Jepang

Katori YoshinoriDuta Besar Jepang untuk Indonesia

Page 3: Halo Jepang Vol. 01

Investasi negara yang kini dipimpin PM Abe Shinzo itu di Indonesia dalam tiga tahun terakhir terus me-

ningkat. Untuk 2013 sektor otomotif diperkirakan kembali menjadi kontributor utama. Namun—dan ini sebenarnya sudah berulangkali diungkap para pebisnis dan industrialis dalam maupun luar negeri—di sisi lain masalah infrastruktur dan peraturan masih terus menuntut perbaikan.

Tercatat sejak 2010 sampai 2012, nilai investasi Jepang di Indonesia terus bertambah, dan selalu masuk dalam pe ringkat lima besar. Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada 2010 jumlah-

nya mencapai US$712,6 juta, kemudian pada 2011 meng-gelembung menjadi US$1,5 mi-liar. Tahun lalu, kembali terjadi peningkatan menjadi US$2,4 miliar.

Deputi Bidang Pengenda-lian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis me-nyatakan, “Perusahaan Jepang berinvestasi di seluruh lini in-dustri, karena ekonomi Indo-nesia memang tengah tumbuh dan masyarakat berpenghasil-an menengah jumlahnya me-ningkat sehingga mendorong laju konsumsi domestik.”

Lebih lanjut Azhar men-jelaskan, selain faktor dalam negeri, promosi untuk mena-rik pemodal asal Jepang juga

sa ngat penting. Aktivitas Duta Besar M Lutfi, yang mantan Kepala BKPM dan kini kerap melakukan kunjungan ke ber-bagai kota di Jepang sangat mendukung.

“Investasi Jepang di In-donesia pada 2013 saya kira

akan melebihi tahun lalu, ka-rena rencana investasi yang telah diumumkan sebelumnya baru akan direalisasikan tahun ini, seperti perluasan industri otomotif, pabrik baja, dan juga pengolahan mineral selain in-dustri makanan,” papar Azhar.

Pada 2012, investasi Jepang di Indonesia antara lain tercatat di industri otomotif, elektronik, baja dan permesinan, kimia dan farmasi, serta tekstil. Un-tuk 2013, kata Azhar, polanya sangat mungkin tak akan jauh berbeda.

Merangkul Investasi JepangSebagaimana sejumlah negara industri maju lain, Jepang juga terus menggenjot investasinya di Indonesia, satu dari sedikit tempat di dunia yang belakangan kerap digambarkan sebagai ‘kebal’ dari gejolak perekonomian global.

LIPUTAN UTAMA 3Februari 2013

PENGANTAR2 Januari 2013

Page 4: Halo Jepang Vol. 01

Ibarat gula bagi para semut, pertumbuhan ekonomi In-donesia yang pesat dan populasi yang besar te-

rus menarik banyak pemodal a sing. Meski begitu, jalan yang harus mereka tempuh tampak-nya juga cukup terjal dan pe-nuh bebatuan.

Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha In-donesia (APINDO) menyata-kan, “Hambatan utama pada 2013 masih akan seputar in-frastruktur. Meskipun telah ada Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), akibat koordinasi yang belum baik antara pemerintah pusat dan daerah, masalah ini akan tetap menghambat bisnis.”

President Director Japan External Trade Organization (JETRO) Jakarta, Tomiyoshi Kenichi, berbicara senada, “Ma-salah infrastruktur, termasuk kema cetan lalu lintas, merupa-kan masalah serius bagi bisnis dan industri karena akan me-nimbulkan gangguan dan ke-terlambatan logistik yang bisa berujung pada kerugian besar.”

Di Jakarta, misalnya, kema-cetan yang setiap hari melanda dapat menghambat perjanji-an bisnis dan menghilangkan ke sempatan untuk bertran-saksi. Selain kerugian utama berupa BBM yang terbuang percuma, kemacetan juga bisa me nimbulkan penundaan pa-sokan komponen bagi kegiat-an manufaktur atau pengirim-an serta distribusi produk ke

konsumen.Pemerintah tetap berupaya

menyelesaikan permasalahan kronis dengan berbagai proyek di antaranya jalur ganda kere-ta api, pembangunan bandara baru, serta peningkatan akses ke dan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Tetapi, masih diperlu-kan beberapa tahun lagi agar semua berhasil nyata.

“Benar bahwa ada persoal-an infrastruktur berskala luas, namun sesungguhnya yang penting adalah meyakinkan

para pemodal maupun calon pemodal akan adanya renca-na perbaikan ke depan,” kata Deputi Pengendalian dan Pe-laksanaan Penanaman Modal, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Azhar Lubis.

Faktor penghambat utama lain adalah kepastian hukum dan regulasi di Indonesia. Di negara ini peraturan dapat ber-ganti dengan teramat cepat, kadang tanpa sosialisasi yang mencukupi. Kondisi ini berba-haya bagi bisnis karena dapat

berefek ke biaya produksi, ter-utama jika hal itu menyangkut ketentuan ekspor-impor dan perpajakan.

Komunitas Jepang di Indonesia melalui Jakarta Japan Club (JJC) berusaha meng atasi masalah ini dengan mengumpulkan informasi per-kembangan Indonesia dari waktu ke waktu. JJC juga me-miliki komisi yang mengurusi berbagai hal. Di antaranya ada komisi untuk bea cukai, ko-misi pajak dan tenaga kerja.

Ketiga komisi ini akan ber-diskusi dengan kementerian terkait untuk menyampaikan aspirasi seputar peraturan dan undang-undang.

Sementara itu, kenaik-an upah minimum provinsi (UMP)—dalam tingkat yang cukup drastis—juga diperkira-kan berpengaruh pada iklim investasi meski mungkin hanya untuk jangka pendek. Kondisi berkaitan dengan upah buruh seperti di Indonesia sekarang ini sesunggguhnya juga pernah dialami Jepang sekitar 50 ta-hun silam.

Yagi Tetsu, Investment Pro-motion Policy Advisor BKPM dari JICA lebih melihat per-masalahan tuntutan kenaik-an upah dari segi keamanan. Yagi menyatakan,”Demonstrasi yang dibarengi tindak anarkis merupakan masalah serius bagi perusahaan. Produksi da-pat terhenti sementara rasa tak aman mengemuka.”

Yagi juga mengingatkan bahwa 2013 kerap dipandang sebagai ‘tahun politik’ karena dekat dengan saat pemilihan umum maupun pemilihan pre-siden yang akan kuat mempe-ngaruhi geliat bisnis di banyak sektor.

Hal senada diungkapkan Sofyan, “Tahun ini kemungkin-an akan ada penurunan investa-si karena pengusaha menung-gu situasi lebih stabil.” Sofyan menambahkan pengusaha akan lebih berhati-hati dalam memilih proyek dan mengatur cash flow perusahaan. •

Jalan Terjal bagi Para Pemodal

LIPUTAN UTAMA4 LIPUTAN UTAMA 5Februari 2013Februari 2013

“Di sektor otomotif, elek-tronik, dan industri pendukung-nya penanaman modal masih akan berlanjut, serta ada ke-mungkinan bertambah dengan industri pengolahan tambang dan makanan.”

Investasi UKM juga Membubung

Sementara itu, Yagi Tetsu, Investment Promotion Policy Advisor BKPM dari Japan International Cooperation Agency (JICA) menilai pada 2013, sebagian besar inves-tasi Jepang di Indonesia akan terkait usaha kecil dan mene-ngah (UKM), ka rena investa-si perusahaan besar sudah dilaksanakan tahun kemarin dan praktis mencakup semua bidang. Investasi terbaru asal Jepang kebanyakan adalah in-dustri pendukung, khususnya di sektor otomotif.

“Pada 2011 investasi Je-pang di Indonesia naik drastis, juga pada 2012, sebagian ka-rena kehadiran sejumlah per-

usahaan berskala kecil dan menengah,” ujar Yagi. “Tahun lalu, banyak perusahaan yang datang ke kantor ini, untuk berkonsultasi mengenai inves-tasi dan prosedur yang harus dilalui. Sebagian besar dari mereka kisaran investasinya US$1 juta-US$ 10 juta, de-ngan jumlah pegawai 20-50 orang.”

Menurut Yagi, memban-jirnya investasi UKM asal Je-pang menjadikan kawasan in-dustri di sekitar Karawang dan Bekasi, seperti MM2100 yang dikelola Marubeni, EJIP oleh Sumitomo, Deltamas Sojitz, dan KIIC Itochu, sebagian besar su-dah penuh.

“Industri pendukung oto-motif tidak bisa jauh-jauh dari pabrik otomotif, baik first tier, second tier atau third tier, kare-na akan berdampak pada biaya logistik.”

Senada dengan Yagi, Presi-den Direktur Japan External Trade Organization (JETRO), Jakarta, Tomiyoshi Kenichi

juga menyatakan penanaman modal UKM Jepang di Indone-sia mengindikasikan tren yang meningkat.

“Banyak UKM berminat me-nanamkan modal di Indonesia dan mereka datang ke kantor kami untuk mendapatkan in-formasi dasar mengenai pasar domestik dan situasi pereko-nomian. Biasanya perusahaan yang berkonsultasi ke kan-tor ini akan berinvestasi pa da tahun depannya,” ungkap Tomiyoshi.

Menurut pria lulusan Uni-versity of Tokyo itu, pada 2011 sekitar 60%-70% UKM Jepang yang datang adalah industri pendukung otomotif, tetapi pada 2012 kebanyakan justru industri non-manufaktur. Tahun ini, jumlah penanam modal dari Jepang akan naik namun dari segi nilai bisa jadi lebih kecil. In-dustri non-manufaktur biasanya memang tak menuntut modal yang kelewat besar karena tak diikuti pendirian pabrik.

“Secara umum, pada 2013

kemungkinan ada lima jenis industri yang akan menjadi target utama investasi perusa-haan Jepang. Pertama otomo-tif, diikuti industri pendukung sektor manufaktur, elektronik, keuangan dan terakhir barang konsumsi,” ungkap Tomiyoshi.

Hambatan InvestasiMeski pasarnya besar, dan

pertumbuhan ekonominya juga tinggi, sejumlah hambatan investasi dapat menurunkan minat perusahaan asal Negeri Sakura untuk beroperasi di In-donesia. Menurut Tomiyoshi ada sejumlah kendala jangka panjang yang terus menggan-jal, yakni infrastruktur dan peraturan.

Pasca krisis keuangan Asia pada 1998, Indonesia tidak melaksanakan investasi baru di bidang infrastruktur selama lebih dari 10 tahun. Dampak-nya sangat fatal dan menja-di titik lemah Indonesia kini. Beruntung sekitar dua tahun silam pemerintah menyusun

rencana pembangunan jangka panjang atau Masterplan Per-cepatan dan Perluasan Pem-bangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang difokuskan pada pemba ngunan infrastruktur. “Sejumlah program memang telah dimulai namun lajunya belum memadai,” katanya.

Tentang regulasi dan hu-kum di Indonesia, Tomiyoshi berpendapat semuanya kini menjadi lebih sulit diprediksi. “Pernah ada peraturan yang berubah, namun tidak ada yang memberitahu kami kapan per-aturan itu berubah, dan apa yang diubah.

Kegalauan Tomiyoshi sebe-narnya juga dirasakan para pe-modal dan calon pemodal dari banyak negara lain. Artinya, kini terpulang pada pemerintah sendiri, bagaimana masalah-masalah yang ada berkaitan dengan investasi bisa dicarikan penyelesaian konkretnya dalam tempo singkat dan bukan seka-dar diwacanakan secara pan-jang lebar. •

Page 5: Halo Jepang Vol. 01

Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dalam beberapa tahun tera-khir menjadi magnet kuat bagi pelaku bisnis dari negara-nega-ra maju, termasuk Jepang, un-tuk berinvestasi. Tidak berbeda dengan 2012, investasi dari Jepang pada 2013 diproyeksi masih akan didominasi industri otomotif.

Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Azhar Lubis, menyatakan keyakinan bahwa industri otomotif tetap mera-jai target realisasi penanaman modal asing yang Rp390 triliun pada 2013. “Jepang tidak per-nah keluar dari kelompok ‘Lima Besar’. Dan berbicara tentang Jepang tentunya sektor otomo-tif dan industri pendukungnya masih dominan,” ujar Azhar.

Namun, sejumlah pengamat juga menyatakan bahwa mung-kin saja sektor ini akan menga-lami tantangan berat termasuk rencana naiknya harga BBM bersubsidi dan diberlakukan-nya aturan baru kredit syariah pembelian kendaraan bermotor

per 1 April 2013, serta penera-pan pajak progresif.

Sementara itu, Sudirman MR Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menyatakan cepat atau lambat, produsen mobil juga akn gencar memproduksi mobil murah, meski pemerin-tah belum mengeluarkan pera-turan tentang Low Cost Green Car (LCGC) secara resmi.

Peraturan LCGC sebenarnya sudah masuk ke Kementerian Keuangan sejak Oktober 2012, namun pemerintah tampaknya kurang setuju dengan gagasan pengurangan Pajak Penjualan

atas Barang Mewah (PPnBM) antara 25%-50%. Selain itu, juga masih ada ganjalan beru-pa persyaratan agar nantinya LCGC turut mengurangi ting-kat konsumsi BBM bersubsidi sehingga tak membebani Ang-garan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Peraturan LCGC akan men-dorong pertumbuhan mobil di Indonesia, yang ditargetkan mencapai 1,5 juta unit pada 2015,” ujar Sudirman. “Untuk tahun 2013, target Gaikindo tidak jauh berbeda dengan 2012, yakni masih sama kurang lebih 1,1 juta unit.”•

Otomotif tetap Primadona

LIPUTAN UTAMA4 LIPUTAN UTAMA 5Februari 2013Februari 2013

UKM pun Bergerak CepatIndustri otomotif yang di-

perkirakan akan tetap dinamis di pasar domestik tahun ini te-lah mendorong sejumlah usa-ha kecil dan menengah (UKM) Jepang untuk juga berkiprah di Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindus-trian Budi Darmadi mengata-kan, kini pun, sudah ada ren-cana 50 industri komponen otomotif Jepang untuk mena-nam modal dalam kisaran nilai US$600 juta-US$700 juta.

Raksasa otomotif Toyota Group, misalnya, akan menda-tangkan mitra UKM-nya bulan ini. “Toyota, juga Daihatsu, me-mang ingin meningkatkan pa-sokan komponennya dengan melibatkan lebih banyak mitra UKM,” kata Budi.

Ia juga menyatakan tak ada UKM lokal yang harus mati ka-rena kehadiran mereka, yang ada justru penyerapan tenaga kerja, mengingat industri oto-motif harus menggunakan 70%-80% kandungan lokal.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Ko-

mite Jepang, Sonny B Harsono, memproyeksikan investasi di industri komponen otomotif maupun eletronik tidak hanya akan gencar di 2013, namun juga di tahun-tahun selanjutnya.

Ia juga menepis kekhawa-tiran soal UKM Jepang meng-gusur usaha sejenis di Indone-sia selama ada sikap terbuka dan kesediaan bermitra.

Menurut Ketua Small Me-dium Enterprise Japan(SMEJ) Shiraishi Yasunobu, kini industri komponen otomotif Jepang di Indonesia masih sedikit diban-ding Thailand. Namun, di sisi lain, ia juga mengeluhkan upah buruh yang relatif tinggi kare-na pada UKM, 30%-40% pem-biayaan adalah untuk sumber daya manusia (SDM). “Kenaikan upah buruh baru-baru ini bisa memberatkan dan mendorong banyak perusahaan merelokasi kegiatannya,” tambahnya.

Ia mendukung pendapat UKM asing cenderung mencari mitra lokal. “UKM Jepang, misal-nya, boleh jadi menguasai tekno-logi namun mereka kekurangan SDM untuk menangani hal-hal administratif,” kata Shiraishi. •

Page 6: Halo Jepang Vol. 01

Penting bagi para foto-grafer profesional untuk me-milih kamera dengan tek-nologi tepat agar mampu menghasilkan gambar yang berkualitas. Salah satu pilihan hadir dari PT Sony Indonesia dengan kamera Sony Alpha 99 full-frame 35mm.

Product Marketing Digi-tal Imaging Group Leader PT Sony Indonesia, Danu Sagoro menyatakan,” Sony Alpha 99 merupakan produk high-end terbaru setelah terakhir kali meluncurkan Alpha 900 pada 2008.”

Kamera yang diluncurkan pada November 2012 silam memiliki keunggulan berupa sensor full-frame 35mm, de-ngan resolusi 24MP dileng-kapi sistem autofocus (AF) ganda, pemrosesan lebih cepat.

Sensornya lebih sensitif, mampu menghilangkan noise lebih baik, serta memungkin-kan penggunaan lensa wide-angle. Sementara sistem dual AF memungkinkan fokus obyek menjadi lebih baik, ter-utama obyek bergerak.

Fotografer profesional se-

ring mengalami kondisi di mana p e n g a m b i l a n gambar terjadi pada kecepatan tinggi secara te-rus menerus. Agar dapat memproses gambar secara cepat, Sony Alpha 99 dileng-kapi teknologi pro sesor 14-bit, Bionz. Berkat teknologi ini, gambar yang dihasilkan le bih jelas karena noi se dikurangi.

Tak kalah menarik ada-lah kemampuannya untuk mengambil video de ngan re-

solusi full HD dengan frame rate 60 fps, membuat impian membuat film sendiri menjadi kenyataan.

Sewaktu ditanya tentang target penjualan untuk produk Alpha, Arai Satoru Presiden Direktur PT Sony Indonesia

menjelaskan, “Untuk seg-men profesio-nal, kami tidak terlalu mem-permasalah-kan jumlah

penjualan.”Kamera ini mung-

kin tak menarik untuk orang kebanyak an akibat harga jual tinggi mencapai Rp24 juta, na-mun bagi pengguna profesio-nal harga tak menjadi masalah asalkan dapat menghasilkan gambar bagus, resolusi tinggi, kualitas warna baik.•

PT Mazda Motor Indonesia (MMI) meluncurkan SUV New Mazda CX-9 yang merupakan penyegaran seri sebelumnya pada akhir Januari di Jakar-ta. Mobil yang mampu me-muat tujuh orang penumpang ini didesain dengan tampilan baru.

Tak sekedar mengusung desain anyar, Mazda CX-9 juga memiliki beberapa fitur kesela-matan untuk mendukung ke-amanan berken dara. Teknologi yang disebut i-ACTIVSENSE ini memberikan pengendara lebih banyak ‘mata’ untuk mening-katkan kesiagaan terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat lebih proaktif menghin-dari bahaya dan kecelakaan.

Fitur Forward Obstruction Warning (Peringatan Ham-batan di Depan) mampu meng-antisipasi kemungkinan ta-brakan karena menggunakan kamera untuk mendeteksi laju dan jarak kendaraan di depan. Saat sistem menilai jarak ter-lalu dekat, maka pengendara akan mendapat peringatan.

Selain itu ada pula fitur Lane Departure Warning Sys-tem, untuk mengenali marka pada permukaan jalan. Sistem yang terintegrasi dengan lam-

pu sein ini mampu mendeteksi apakah pengemudi beralih jalur karena sengaja ataupun karena mengantuk. Guna men-cegah kecelakaan, sistem akan memberikan peringatan.

Sementara itu untuk jarak pandang pengemudi dibantu dengan High Beam Control System, yakni sistem peng-aturan otomatis lampu jauh. Jika kondisi jalan sepi, lampu jauh otomatis menyala se-hingga dapat memaksimalkan jarak pandang. Kemudian akan otomatis beralih ke lampu dekat jika sensor mendeteksi kendaraan yang mendekat dari arah berlawanan sehingga pengemudi di mobil arah ber-lawanan tidak akan silau.

New Mazda CX-9 tersedia dalam empat pilihan warna, Crystal White Pearl, Brilliant Black, Aluminium Metallic dan warna baru Meteor Grey Mica. New Mazda CX-9 dipasarkan dengan harga Rp799.700.000 (OTR Jakarta). Harga ini lebih murah dari versi sebelumnya, terpaut Rp9 jutaan.

Saat diluncurkan, tercatat telah ada inden sebanyak 25 unit. MMI sendiri menarget-kan penjualan tahun ini seba-nyak 180 unit.•

T ingginya permintaan konsumen Indonesia terhadap televisi LED berlayar besar—yang

bahkan melampaui permin-taan di negara ASEAN lain—telah mendorong PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) untuk meluncurkan Sharp BIG AQUOS berukuran 90 inci, nyaris setara ukuran ranjang ‘sing le-bed’.

Presiden Direktur SEID Irie Fumihiro, dalam peluncuran Sharp BIG AQUOS 90 inci di Le Meridien Hotel baru-baru ini, menyatakan 2012 men-jadi tahun baik bagi Sharp di Indonesia, karena pertumbuh-an penjualan yang signifikan, khususnya televisi LED berla-yar lebar.

“Tren permintaan ter ha dap televisi berlayar lebar semakin tinggi semenjak kami melun-curkan televisi berukur an 60 inci pada 2011,” ujar Irie. “Kami yakin pada 2013 pertumbuh-an akan semakin signifikan, terlebih dengan ke hadiran ke-luarga baru Big AQUOS.”

Teraoka Katsutoshi, Ma-

naging Director Sharp Manu-facturing Corporation Malay-sia, mengungkapkan tingginya permintaan televisi berlayar luas di Indonesia, turut mem-pengaruhi produksi pabrik di Malaysia.

“Sebagian besar televisi Sharp berlayar besar di In-donesia diimpor dari Malay-sia. Pada 2012 televisi yang didatangkan dari Malaysia mencapai lebih 30% dari total produksi negara itu, terbesar di ASEAN, kata Teraoka.

Selain Indonesia, Sharp BIG AQUOS 90 inci juga telah diluncurkan di AS pada Juni 2012 dan di Malaysia pada Desember tahun yang sama. Untuk selanjutnya akan di rilis pula di sejumlah negara ASE-AN lain. Namun, meski dilun-curkan di negara-negara Asia-Pasifik, anehnya televisi yang diklaim memiliki layar terluas di dunia ini, tidak diluncurkan di negara asalnya, Jepang.

“Layarnya memang masih diproduksi di Kameyama Prefektur Mie, namun tele-visi ini tidak diluncurkan

di Jepang, karena rumah di Jepang umumnya minimalis dan tidak dapat menampung televisi dengan layar super luas seperti AQUOS 90 inci,” ujar Teraoka.

Tidak jauh berbeda de-ngan pendahulunya, BIG AQUOS 90 inci ini dilengkapi juga dengan fitur 3D Depth Control yang secara otomatis dapat menyesuaikan tampil-an gambar sehingga tidak membuat pusing. Fungsi in-ternet juga terasa lebih cepat karena ditanamnya Dual Core Processor. Fitur YouTube dan Skype juga tidak ketinggalan melengkapi televisi berukur-an 112 cm x 199 cm ini.

Mengenai target penjual-an, Product Marketing Gener-al Manager Sales and Market-ing Division SEID, Herdiana Anita, mengungkapkan BIG AQUOS 90 inci yang dijual dengan harga sekitar Rp199 juta, masih mengincar konsu-men segmen menengah-atas, namun tidak menutup ke-mungkinan untuk konsumen bisnis atau perkantoran.•

Semakin Luas Layarnya, Semakin Seru Nontonnya

SUV Baru Pengusung Fitur Keamanan

Menyasar Para Profesional Sejati

RINGKAS BISNIS6 RINGKAS BISNIS 7Februari 2013Februari 2013

Sony Alpha 99

Sharp BIG AQUOS 90” New Mazda CX-9

http://www.sony.co.jp/

Page 7: Halo Jepang Vol. 01

Masyarakat modern se akan tak dapat lepas dari gadget. Apalagi para pe-

candu media sosial, update status dan meng unggah foto ke internet seolah menjadi ak-tivitas wajib setiap saat. Ber-bagi dokumen antar gadget pun menjadi hal yang lumrah. Namun sayangnya cara kon-vensional cukup me repotkan.

Sony memecahkan masalah ini de ngan me ngeluarkan card reader (pem-baca memori) WG-C10 yang dilengkapi wifi. Piranti ini mam-pu membaca kartu memori dari berba-gai gadget. Koneksi nirka-bel memudahkan transfer file antar gadget, misalnya dari ka-mera digital ke ponsel ataupun dari PC ke gadget lain.

Slot memorinya mampu membaca Memory Stick Duo, Memory Stick PRO Duo, Me-mory Stick PRO-HG Duo, Me-mory Stick Micro, SD/ SDHC/ SDXC/ microSD/ microSDHC.

Tak hanya itu, piranti ini dapat berfungsi sebagai pe-

nyimpan eksternal melalui kar-tu memori. Tinggal menyam-bungkannya ke wifi antara ponsel dengan alat ini, maka pengguna dapat memain kan file musik, video maupun mem-buka dokumen tanpa harus menyalin ke ponsel. Efeknya memori gadget dapat di hemat. Selain kartu memori, alat ini

juga mampu mem-baca USB flashdi-

sk. D i -s e d i a k a n pilihan slot USB dan micro USB seba-gai media transfer.

Hal yang cukup menyebal-kan bagi penggemar gadget adalah ketika sedang asyik bersosial media tapi kapasitas baterai menipis. Tak perlu

khawatir, WG-C10 ini dapat pula berfungsi sebagai sum-ber daya bagi gadget. Ting-gal mencolokkan ke slot USB, maka baterai gadget akan diisi ulang.

Ba te rai Lithium ion berka-pasitas sebesar 2210mAh, membuatnya mampu berope-rasi 10 jam terus menerus.

Ukurannya yang kecil dan bobot yang relatif ringan mem-buatnya cocok sebagai kawan perjalanan. Ketika memotret obyek yang bagus de ngan ka-mera digital, Anda dapat lang-

sung membagi nya dengan teman yang lain.

W G - C 1 0 m e n d u k u n g koneksi ber-samaan hing-ga delapan

gad get sekali-gus dalam satu

waktu. Masing-ma-sing pengguna dapat

membuka file, foto, doku-men dan video berbeda untuk masing-masing gadget.

Sony menjadwalkan pro-duk ini mulai tersedia di pa-sar April 2013 dengan kisaran harga ¥9.000. •

Kecanggihan teknologi ro-bot dalam film fiksi sains se-makin mendekati kenyataan. Setelah sebelumnya SIRI, asisten virtual dari iPhone mewujudkan interaksi suara antara manusia dan ponsel-nya, kini ada Robotalk, robot mungil bak asisten pribadi di meja kerja Anda.

Pembuatnya adalah Oka-mura Corporation, perusaha-an furnitur yang bermarkas di Yokohama. Robotalk adalah robot statis dengan berbagai kemampuan mendukung ak-tivitas Anda. Bagian kepala-nya yang bisa bergerak- gerak dilengkapi kamera dan mikrofon.

Meski mungil, robot ini dilengkapi kamera 2 mega-piksel, mikrofon, speaker, 60 lampu LED di kepala, dan ber-bagai sensor. Sistem operasi-nya menggunakan Ubuntu, memiliki prosesor Intel Atom 1,6GHz, memori 1 GB DDR2 SDRAM, port USB, LAN serta wifi.

Si kecil imut ini dapat me-

lakukan berbagai hal layaknya manusia. Ia akan membe-ri salam ketika kamera atau sensor mendeteksi orang yang mendekat. Anda juga dapat menyuruhnya melaku-kan pencarian online.

Bila ingin bersantai dan mendengarkan musik, si asisten pribadi ini juga dapat memainkan file MP3 dan for-mat lain dari USB flashdisk. Okamura memasang harga ¥472.500 atau sekitar Rp49 juta bagi Robotalk. •

Si Robot Mungil Siap Membantu

Mudah Berbagi Meski Beda Gadget

RINGKAS BISNIS6 RINGKAS BISNIS 7Februari 2013Februari 2013

www.okamura.co.jp

http://www.sony.co.jp/

Page 8: Halo Jepang Vol. 01

PERISTIWA8 Februari 2013

Lesunya kondisi perekonomian domestik memicu Perdana Menteri (PM) Abe Shinzo mengelu-arkan himbauan agar anggota kabinet, tokoh bisnis, dan para pakar ekonomi bekerjasama memetakan strategi pertumbuhan guna memperkuat ekonomi.

Dalam rapat pertama Dewan Daya Saing Indus-trial (ICC), tim yang dibentuk pemerintah untuk membahas strategi pertumbuhan industrial, para anggota bertukar pandangan mengenai reformasi peraturan dan pajak. Pembahasan itu ditujukan guna menciptakan pasar baru pada sekitar 2030 di bidang seperti kesehatan, lingkungan dan energi, in-frastruktur masa depan dan sumber daya regional.

“Kami bertujuan menjadi No 1 di dunia dengan mendorong daya saing manufaktur dan sektor bisnis lainnya, serta berupaya mencegah lesunya kegiatan industri yang dipicu penguatan yen,” ujar Abe.

Strategi pertumbuhan, yang diperkirakan mulai disusun mulai Juni, merupakan salah satu konsep kebijakan ekonomi utama Abe, yang disebutnya sebagai kebijakan ‘Tiga Anak Panah’. Selain per-tumbuhan, strategi itu juga mencakup kebijakan moneter yang jelas dan belanja fiskal yang fleksibel, termasuk proyek pekerjaan umum berskala besar.

Selain itu, strategi pertumbuhan tersebut juga memasukkan program rehabilitasi industri ber-masalah di dalam negeri, dan membantu perusa-haan swasta agar berdaya saing kuat di level in-ternasional, sejalan dengan janji kampanye Partai Liberal Demokrat (Jimin-To/LDP) menjelang pemi-lihan Majelis Rendah 16 Desember tahun lalu. Janji kampanye itu berhasil mengantar LDP ke tampuk kekuasaan dan Abe kembali ke kursi PM Jepang un-tuk kedua kalinya.

Para anggota ICC juga membahas potensi ke-ikutsertaan Jepang dalam negosiasi Trans-Pacific Partnership (TPP) dan mereposisi kembali perusa-haan-perusahaan negara tersebut agar bisa berta-han terhadap persaingan global.

Anggota ICC terdiri dari para menteri terkait dan 10 anggota perorangan, termasuk Hasegawa Yasuchika, Ketua Umum Asosiasi Eksekutif Korpo-rasi, salah satu kelompok lobi bisnis terpenting, dan Takenaka Heizo, Profesor Universitas Keio, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Kebijakan Ekonomi dan Fiskal.

Bagi Indonesia, dampak positif akan terlihat pula bila strategi pertumbuhan ini dapat dilaksanakan, mengingat ekonomi Jepang akan kembali pulih, dan permintaan pasar kembali meningkat, khususnya untuk produk non-minyak dan gas asal Indonesia.•

Ikan Sidat (Unagi) yang me-rupakan hidangan favorit warga Jepang pada musim panas—karena diyakini dapat menjadi sumber e nergi guna membantu meng atasi hawa panas—mulai awal Februari ditetapkan Ke-menterian Lingkungan Jepang (Kankyo-sho/MoE) sebagai spe-sies yang terancam punah.

Namun, Menteri Lingkung-an Ishihara Nobuteru me-nepis kekhawatiran bahwa kelang-kaan ikan Sidat berarti warga Jepang sama-sekali tak bisa menyan-tapnya lagi. Kementerian dan lembaga pemerintah terkait tetap akan mene-rapkan upaya perlindu-ng a n. Namun, caranya bukan dengan menerapkan pembatasan penangkapan atau perdagangan ikan Sidat, me-lainkan malah menjadikannya momentum untuk melestarikan spesies itu.

Dalam beberapa tahun ter-akhir pasokan ikan Sidat memang

kian turun, akibat penangkapan berlebih dan memburuknya ha-bitat mereka karena banyaknya proyek pembangunan. Menurut data Kementerian Pertanian, Ke-hutanan dan Perikanan (Norin

Suisan-sho/MAFF), da-lam beberapa tahun ter-akhir jumlah penangkapan tahun an di Jepang hanya

sekitar 200 ton, turun drastis dibanding pada dasawarsa 60-an, yang sekitar 3.000 ton per tahun.

Sementara untuk memenuhi permintaan domestik, Jepang

mengimpor ikan Sidat dari ber-bagai negara antara lain, Tai-wan, Cina, Korea Selatan, Indo-nesia dan lainnya. Pada periode Januari-Oktober 2012, tercatat impor ikan Sidat hidup seba-

nyak 4,119 metrik ton dengan nilai 14.751 juta yen, dan ikan

Sidat olahan sebanyak 8.274 metrik ton dengan nilai

26.980 juta yen.Bagi Indonesia ini

jelas merupakan pelu-ang ekspor potensial, karena menurut Subi-akto, Direktur Jenderal

Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikan-

an, Indonesia baru bisa mengekspor ikan Sidat se-

kitar 300 ton per tahun, ten-tunya setelah diolah terlebih dahulu, karena Menteri Kelaut-an dan Perikanan melalui Surat Keputusan Nomor 18/2009 te-lah melarang ekspor ikan Sidat dengan ukuran panjang sampai 35 cm atau dengan berat sampai 100 gram per ekor. Larangan ini juga berlaku untuk ikan Sidat berdiameter sampai 2,5 cm. •

Jepang, tampaknya, masih terus mempesona di mata para wisatawan asal Indone-sia. Negara yang dikaruniai

budaya tradisional yang unik, teknologi tinggi, serta keinda-han alam itu tetap saja menjadi salah satu tujuan wisata utama para pelancong Indonesia untuk kawasan Asia, meski negara-negara lain tak henti menawar-kan beragam paket wisata.

Menurut data Japan National Tourism Organization (JNTO), jumlah wisatawan Indonesia pada 2012 mengalami peningkatan 64,1% di-banding jumlah pada 2011 atau dari 61.911 menjadi 101.600 orang.

Peningkatan jumlah turis Indonesia ke Je-pang merupakan yang terbesar kedua, setelah Thailand (79,9%). Na-mun secara keseluruh-an, wisatawan asing yang datang ke Jepang masih didominasi war-ga Korea Selatan (2.044.000 orang), disusul warga Taiwan (1.466.700 orang) dan Cina (1.430.000 orang). Indonesia sendiri masih jauh di peringkat bawah, tepatnya di posisi ke-14, setelah Malaysia (130.300 orang) dan Jerman (109.000 orang).

JNTO mencatat sebanyak

50.000-60.000 pelancong Indo-nesia datang ke Jepang antara 2000-2009. Kenaikan agak pe-sat tercatat pada 2010 ketika tak kurang dari 80.632 turis In-donesia bertandang ke Jepang. Sayangnya, angka itu kembali turun menjadi 61.911 orang pada 2011 menyusul terjadi-nya bencana gempa bumi dan tsunami.

Direktur JNTO Singapore Of-fice, Ito Ryo, mengungkapkan jumlah wisatawan Indonesia ke Jepang merayap naik karena se-

jumlah alasan, di antaranya me-ningkatnya pendapatan sebagai dampak pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta mulai muncul-nya kawasan wisata di luar tu-juan-tujuan tradisional seperti di Tokyo, Osaka, dan ‘The Golden Route’ (sebutan untuk daerah di sekitar jalur Tokyo dan Osaka) yang kini mulai memperlihatkan

geliatnya.Selain itu, jumlah maskapai

penerbangan murah (LCC) de-ngan tujuan Jepang juga ber-tambah, sementara ada pula paket-paket insentif berupa tur ke Jepang yang disediakan se-jumlah perusahaan bagi pegawai teladan mereka. Semua itu men-jadi faktor pendongkrak jumlah pelancong ke Negeri Sakura.

“Paket wisata kelompok un-tuk 15-20 orang juga melonjak jumlahnya saat liburan sekolah pada Juni, sekitar Idul Fitri serta

Natal serta sekitar akhir tahun atau Desember,” ujar Ito. “Tidak hanya grup tur, turis yang pergi bersama pasang-an atau teman yang jumlahnya kurang dari lima orang juga melon-jak seiring bertambah-nya LCC dengan tujuan Jepang.”

Jika dibanding de-ngan sesama negara Asia seperti Korea Selatan,

Cina dan Taiwan, jumlah turis Indonesia memang masih jauh tertinggal. Namun, Ito tetap op-timistis. Menurutnya pendapat-an yang terus menunjukkan tren meninggi dan citra sebagai ne-gara yang pro-Jepang, Indonesia masih akan terus mengirimkan wisatawan yang jumlahnya kian besar dari tahun ke tahun. •

Berbondong-bondong Melancong ke Jepang

Mengatasi Kelangkaan dengan Impor

PM Abe Kejar Pertumbuhan lewat Kerjasama Lintas Sektor

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Kanada

Vietnam

Jerman

Perancis

Cina

Taiwan

Rusia

Malaysia

Indonesia

Thailand

33.9%

34.5%

34.9%

36.8%

37.1%

47.6%

48.6%

59.8%

64.1%

79.9%

Persentase Kenaikan Wisatawan ke Jepang(Periode 2011 - 2012)

Abe Shinzo

Page 9: Halo Jepang Vol. 01
Page 10: Halo Jepang Vol. 01

11KOMENTARFebruari 201310 OPINI

Februari 2013

Pepatah lama yang pernah populer di In-donesia untuk mendorong orang mem-pelajari segala sesuatu secara luas dan mendalam berbunyi “Carilah ilmu hingga

ke Negeri Cina”. Tak jelas mengapa Cina yang di-jadikan rujukan, mungkin karena memang secara geografis, Indonesia dan Cina tak terlalu dekat se-mentara latar belakangnya juga berbeda.

Yang pasti, bicara soal belajar hingga ke seberang, justru Jepang—yang sebenarnya se perti Cina juga terletak di Asia Timur—belakangan ini yang gencar menawarkan kesempatan belajar. Di-harapkan akan lebih banyak lagi mahasiswa Indo-nesia yang menuntut ilmu di Jepang mengingat kuota memang masih terbuka luas, kata Dekan Pascasarjana Ilmu Informasi dan Teknologi Uni-versitas Tokyo, Hagiya Masami, di Jakarta, belum lama ini.

Data menyebutkan pada 2009 ada 716.353 orang Indonesia yang menekuni Bahasa Jepang. Angka itu setara 20% jumlah warga asing yang mempelajari bahasa tersebut. Namun, hingga 1 Mei 2011, mahasiswa asal Indonesia di Jepang baru berjumlah 2.162 orang, jauh di bawah to-tal jumlah mahasiswa asing yang 21.429 orang. Sementara itu, target pemerintah Jepang adalah menarik 300.000 mahasiswa asing pada 2020.

Agaknya, dalam kerangka inilah Kedutaan Be-sar Jepang untuk Indonesia, di Universitas Atma Jaya, Jakarta, akhir Januari lalu menggelarkan Pa-meran Pendidikan Jepang, Global 30.

Proyek Global 30 sendiri sebenarnya sudah diluncurkan pada 2009 dan dimaksudkan un-tuk memberi kesempatan seluas-luasnya kepada warga non-Jepang untuk belajar di universitas-universitas kenamaan negara tersebut. Pameran tersebut diikuti 16 universitas di Jepang plus fakultas-fakultas serta program-program studinya masing-masing.

Di antara lembaga-lembaga pendidikan tinggi tersebut adalah Universitas Tohoku, Universitas Tsukuba, Universitas Tokyo, Universitas Nagoya, Universitas Waseda, Universitas Doshisha, Uni-versitas Chiba, Universitas Teknologi Toyobashi, dan Universitas Hiroshima.

Bagaimana dengan hambatan bahasa? Tak usah terlalu khawatir soal yang satu itu, karena sejumlah program studi menggunakan pengantar dalam Bahasa Inggris di kelas internasional, kata Hagiya.

Artinya, dengan persiapan memadai, belajar ke Jepang, bukan lagi sesuatu yang luar biasa rumit, apalagi karena kesempatannya memang amat ter-buka. Jika ada peran Pemerintah Indonesia yang patut digencarkan, maka itu terutama berkaitan dengan promosi dan sosialisasi. Tanpa itu, mung-kin peluang terkait “Carilah ilmu hingga ke Negeri Jepang” tak bakal kunjung termanfaatkan secara maksimal. •

Abe, China dan ASEAN

Belajar Hingga ke Jepang

Editorial

Oleh Syamsul Hadi, Jakarta

Abe jelas mengingin-kan Jepang yang lebih kuat secara politik dan militer, hal yang

diharapkan akan mengu-rangi ketergantungan negara ter sebut terhadap payung keamanan AS. Untuk itu Abe bertekad memelopori aman-demen kons titusi, khususnya Pasal 9, yang memberikan batasan yang menyulitkan Jepang untuk mengembang-kan kapabilitas pertahanan nasionalnya secara optimal. Di samping itu, Abe juga mengga-gas perlunya semacam lemba-ga Dewan Keamanan Nasional di AS, yang bertugas mengum-pulkan dan menganalisis in-formasi-informasi terkait isu pertahanan dan keamanan.

Terobosan-terobosan poli-tik yang dilakukan Abe jelas terkait dengan keterlibatan Jepang dalam konflik wilayah dengan Cina. Apalagi perilaku Cina dalam tahun-tahun ter-akhir ini terlihat lebih agresif dalam politik internasional, yang ditandai peningkatan anggaran maupun persen-jataan, serta sikap yang kurang dialogis dalam menangani

konflik atau sengketa dengan negara-negara lain. Bahkan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang selama ini dilihat sebagai katalisator kerjasama dan pemecah kebekuan dalam di-plomasi di Asia Timur praktis

seperti kehilangan “wibawa” menghadapi sikap Cina yang enggan berembug soal konflik di Laut Cina Selatan.

Pilihan Abe untuk menjadi-kan beberapa anggota ASEAN sebagai negara-negara yang

pertama dikunjunginya memi-liki makna simbolik sekaligus substantif yang penting dicer-mati. Jepang berada dalam ke-pentingan yang sama dengan negara-negara ASEAN pada umumnya, yang menyaksikan perilaku Cina yang lebih aser-tif dalam sengketa wilayah se-bagai ancaman terhadap sta-bilitas keamanan di kawasan Asia Timur.

Ada dua kemungkinan respon Cina terhadap lang-kah Abe dan negara-negara ASEAN, ditambah AS, yang makin “kompak” menghadapi peningkatan agresifitasnya. Kemungkinan pertama, hal itu akan membuka kesadaran pemerintah Cina tentang pen-tingnya bersikap lebih fleksi-bel, konstruktif dan dialogis. Kemungkinan kedua, Cina jus-tru akan merasa terisolasi dan, akibatnya, memilih bersikap defensif, yang tentu tidak di-inginkan semua pihak.

Dalam situasi yang kian memanas di Asia Timur, sa-ngat penting bagi semua pihak untuk tidak semata mendasar-kan sikap dan perilaku poli-tiknya pada argumen-argumen “nasionalis”. Baik pemerintah Jepang di bawah Abe, mau-pun pemerintah Cina yang sebentar lagi akan dipimpin oleh generasi politikus yang lebih muda, hendaknya tetap menyediakan ruang untuk bisa “saling menenggang” satu sama lain. Dengan demikian, sejarah tidak mencatat me-reka sebagai para pengingkar perdamaian. •

Penulis adalah PengajarDepartemen HubunganInternasional FISIP-UI, Depok.

Naiknya kembali Abe Shinzo sebagai Perdana Menteri (PM) Jepang, setelah Partai Liberal Demokrat (LDP) kembali menang atas Partai Demokrat Jepang (DPJ), melahirkan implikasi yang patut dicermati dalam dinamika internasional di kawasan Asia Timur. Banyak pihak yang khawatir konflik terbuka antara Jepang dengan Cina menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan terkait dengan tumpang tindih klaim atas Kepulauan Senkaku.

Terobosan-terobosan politik yang dilakukan Abe jelas terkait

dengan keterlibatan Jepang dalam

konflik wilayah dengan Cina.

Page 11: Halo Jepang Vol. 01

11KOMENTARFebruari 201310 OPINI

Februari 2013

Oleh Mimizuka Kayo, Kyodo

Boeing 787, yang ba-nyak menggunakan instrumen elektronik tercanggih sebagai

pengganti perangkat konven-sional di pesawat-pesawat generasi terdahulu, sebenar-nya telah menjadi tolak ukur baru dalam hal efisiensi ba-han bakar. Karakter hemat avtur inilah yang kemudian membangkitkan harapan be-sar di banyak maskapai pe-nerbangan global untuk tetap menangguk laba meski harga

avtur meningkat.Namun Dreamliner di selu-

ruh dunia kini dikandangkan pasca pendaratan darurat pesa-wat milik maskapai All Nippon Airways (ANA) Co—yang meng-operasikan Boeing 787 paling banyak dibanding maskapai lain—menyusul munculnya asap di dalam pesawat.

Otoritas penerbangan di seluruh dunia lantas saja me-merintahkan semua maskapai untuk mengandangkan arma-da Boeing 787 mereka sampai ada jaminan atas keselamatan pesawat.

Menurut ANA, jet ukuran menengah memang memban-tu maskapai mencapai pengu-rangan konsumsi avtur hingga 17% untuk rute domestik dan sekitar 20% untuk rute inter-nasional. Dengan Boeing 787, maskapai, dengan demikian, dapat membuka rute-rute yang tak menjanjikan laba jika diter-bangi dengan jet-jet jumbo.

ANA, saat ini memiliki 17 unit Dreamliner, berencana menambah armada Boeing 787-nya menjadi 55 unit pada tahun fiskal 2017. Langkah ini diproyeksikan akan meningkat-kan laba perusahaan menjadi 10 miliar yen karena efisien-nya penggunaan avtur. Japan Airlines Co, kini memiliki tujuh unit Dreamliner, juga berenca-na meningkatkan jumlah pesa-wat jenis ini hingga 45 unit.

Meski ada kekhawatiran terhadap keselamatan pener-bangan, Presiden Direktur ANA Ito Shinichiro menyatakan pe-rusahaan tidak berfikir untuk

mengubah strategi penggunaan Boeing 787. Bagaimanapun, se-jumlah pengamat penerbang-an agaknya memiliki penilai-an berbeda. Menurut mereka, maskapai perlu meninjau ulang strategis bisnis mereka jika kasus-kasus asap di Jepang itu memaksa mereka untuk menon-aktifkan Dreamliner mereka untuk waktu yang panjang.

ANA menyatakan ada 68 penerbangan internasional dan domestik yang harus di-batalkan karena penghentian operasi Boeing 787. Benar bahwa asal muasal persoalan di pesawat ANA masih dalam penyelidikan, namun kekha-watiran telah muncul berkaitan dengan kemungkinan raibnya pendapatan dari para pabrik-an Jepang yang menyediakan sekitar 35% dari komponen-komponen inti Boeing 797.

Salah satunya ialah GS Yu-asa Corp, pemasok baterai li-thium-ion untuk semua Dream-liner. Hasil penyelidikan sejauh

ini menunjukkan baterai utama buatan Jepang pada ruang listrik Dreamliner milik ANA, yang lokasinya dibawah kokpit, tampaknya terlalu panas dan akhirnya mengeluarkan asap.

Nilai saham GS Yuasa lang-sung terjun bebas setelah Dreamliner yang dioperasikan ANA mendarat darurat. Inves-tor kemungkinan tidak bermi-nat membeli saham GS Yuasa sampai penyebab masalah di-identifikasi, ujar salah seorang analis dari perusahaan broker saham besar.

Sementara Fuji Heavy In-dustries Ltd, pemasok center wing box untuk Boeing 787, telah berupaya meningkatkan kapasitas produksi menjadi 10 unit per bulan pada 2013, se telah adanya kenaikan jum-lah pesanan. Jika pesanan dari Boeing turun, maka perusaha-an akan menghadapi kesulitan. Mudah-mudahan hal se perti itu tidak terjadi, demikian se-orang pejabat Fuji Heavy •

Oleh Tachikawa Tomoyuki, Kyodo

Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) pertengahan Januari mengumumkan pe-

longgaran moneter guna men-capai target inflasi 2%, yang diinginkan Perdana Menteri Abe Shinzo guna mendorong ekonomi domestik keluar dari deflasi yang telah berlangsung lebih dari sedasawarsa.

Sejumlah pengamat ber-sikap skeptis terhadap ren-cana kebijakan yang menurut BoJ akan mendorong naiknya harga, dan menyatakan hal itu kurang memadai untuk memompa lebih banyak dana ke pasar finasial, serta me-ningkatkan investasi yang da-pat membantu menaikkan per-mintaan domestik dan memicu inflasi.

BoJ—jika memang harus dihadapkan pada skenario terburuk—mungkin terpaksa tetap melaksanakan pelongga-ran moneter, tanpa ada pros-pek target inflasi 2% dapat tercapai.

Dalam pernyataan bersama BoJ dan Pemerintah Jepang yang diumumkan akhir Janua-ri, BoJ berjanji melaksanakan pelonggaran moneter guna mencapai target inflasi sece-pat mungkin.

Dokumen yang ada akan membantu upaya merevisi ke-bijakan moneter secara jelas, ujar Abe kepada Gubernur

BoJ Shirakawa Masaaki, yang mengunjungi Kantor Perdana Menteri usai memutuskan un-tuk mengejar target 2% dan menaklukkan deflasi.

Guna menggapai sasaran tersebut, BoJ akan menerap-kan aksi buka-tutup terhadap pembelian aset, serupa de-ngan langkah yang ditempuh Federal Reserve Bank (Bank Sentral Amerika Serikat). BoJ menyatakan akan segera melakukan pembelian aset fi-nansial sekitar 13 triliun yen dari berbagai bank setiap bulannya, termasuk obligasi pemerintah Jepang senilai 2 triliun yen mulai Januari 2014 tanpa menjelaskan tanggal ber akhirnya.

Namun Miyagawa Norio, ekonom senior di Mizuho Se-curities Research & Consulting Co, menyatakan aksi pelong-garan terbaru BoJ hanyalah lanjutan dari apa yang telah dilaksanakan selama ini. Ia juga menunjukkan bahwa bank sentral sebenarnya juga sudah berjanji pada Oktober silam untuk melanjutkan pe-longgaran sampai target 1% dinilai telah tercapai.

Sementara Kanno Masaaki, mantan pejabat BoJ dan kini ekonom kepala di JPMorgan Se-curities Japan Co, juga menya-takan, rincian mengenai pem-belian aset secara buka-tutup mengecewakan, karena baru dimulai pada 2014. Ini artinya, sampai akhir 2013 keseluruh-

an alokasi anggaran untuk pro-gram pembelian aset BoJ adalah sebesar 101 triliun yen.

Menurut Kanno, langkah BoJ yang menargetkan inflasi 2% dinilai menarik, ka rena di saat bersamaan indeks har-ga konsumen inti—tidak termasuk makanan segar—diperkirakan akan naik 0,9%

pada tahun fiskal 2014 yang ber akhir Maret 2015, dan ba-kal mencegah dampak dari ke-naikan pajak penjualan yang dimulai pada 2014.

Kano menambahkan, pro-yeksi menunjukkan BoJ tidak percaya target harga da-pat dicapai pada tahun fiskal 2014, bahkan pada tahun fiskal 2015, karena sulit un-

tuk dibayangkan, indeks harga konsumen inti akan melonjak 2% dalam setahun.

Dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Kebijakan BoJ akhir Januari, Shirakawa sen-diri menyatakan diperlukan upaya besar dan tegas untuk menggapai sasaran itu.

Dua dari sembilan anggota Dewan Kebijakan BoJ, Kiuchi Takahide dan Sato Takehiro, memveto penggunaan target harga dengan alasan tidak ada kejelasan apakah inflasi 2% da-pat dicapai mengingat situasi ekonomi Jepang saat ini.

Sementara pengamat lain-nya menyatakan, keraguan bank sentral untuk mendukung pembelian aset yang berisiko bisa berujung kegagalan un-tuk membuat situasi pasar lebih akomodatif, menurun kan suku bunga jangka panjang dan menstimulasi permintaan investasi. Semua ini bisa ber-dampak pada kenaikan harga.

Aset berisiko seperti obli-gasi asing tidak termasuk da-lam program pembelian aset terbaru, sehingga bisa diper-tanyakan apakah jumlah uang yang memadai telah dipasok ke sektor swasta, ujar Yajima Yasuhide, ekonom kepala NLI Research Institute.

Sebagian besar analis me-nyatakan BoJ akan mengim-plementasikan program pe-longgaran tambahan saat pergantian gubernur, karena Shirakawa akan selesai masa

jabatannya April.Namun, siapapun yang

menjadi petinggi puncak bank sentral, masih agak su-kar untuk melihat lembaga itu memetakan cara untuk mengakhiri deflasi yang terus mengganggu selama lebih dari satu dasawarsa, mengingat re-kam jejaknya pasca ekonomi gelembung di akhir 1980-an sampai sekitar 1990.

Kumano Hideo, ekonom kepala Dai-ichi Life Research Institute, sementara itu, me-nilai BoJ tidak bertanggung-jawab karena menerima saja permintaan pemerintah untuk menetapkan target inflasi 2%, meskipun tahu hal itu tidak dapat dicapai.

Kodama Yuri, ekonom ke-pala Meiji Yasuda Life Insu-rance Co menyatakan, jika har-ga-harga tidak menunjukkan tanda-tanda kenaikan, maka BoJ diperkirakan mendapat kri-tik dari pemerintah. Ia menam-bahkan target inflasi juga dapat menjadi alat bagi para politisi untuk menekan bank sentral.

BoJ sebelumnya memang telah didesak untuk melaku-kan aksi tidak hanya di aspek moneter saja. Bagaimanapun, ekonomi Jepang telah berkon-traksi selama dua kwartal berturut-turut, dan hal ini meng isyaratkan telah di-masukinya masa resesi ringan di tengah lesunya permintaan baik di dalam negeri maupun mancanegara. •

Kecelakaan Berimbas Perubahan Strategi

BoJ Bisa Jadi Kesulitan Capai Target Inflasi 2%

Serangkaian kisah naas Boeing 787 Dreamliner belakangan ini, tampaknya mulai membayangi strategi bisnis maskapai penerbangan Jepang, yang menggunakan pesawat model ini lebih dulu dibanding maskapai global lain. Masalah ini agaknya juga mulai berimbas pada sejumlah pabrikan pemasok komponen inti untuk jet baru itu.

BoJ tidak bertanggungjawab karena menerima saja permintaan

pemerintah untuk menetapkan target

inflasi 2%.

Kumano Hideoekonom kepala Dai-ichi LifeResearch Institute

Page 12: Halo Jepang Vol. 01

Hokkaido menjadi pre - fektur yang pa ling banyak menarik per-hatian pa ra wisatawan,

khususnya di musim dingin, karena letaknya di ujung utara Jepang dengan intensitas salju lebih banyak dibanding prefektur lainnya.

Mulai akhir November hing-ga akhir Februari, wisatawan dapat berkunjung ke Niseko Mt Resort Grand Hirafu, yang bisa ditempuh dalam 2-3 jam dari Sapporo, ibukota Prefek-tur Hokkaido. Niseko Mt Resort Grand Hirafu terkenal dengan arena permainan ski dan kereta gantungnya.

Menurut Widya Sumi, war-ga Indonesia yang sudah belas-an tahun tinggal di Hokkaido dan seringkali menjadi peman-du bagi wisatawan Indonesia, Niseko Mt Resort Grand Hirafu, sudah terkenal di seluruh dunia dan kerap dikunjungi warga

Eropa dan Amerika, yang me-manfaatkan liburan untuk ber-main ski.

Setelah lelah bermain ski, onsen atau tempat pemandian air panas, dapat menjadi tujuan selanjutnya.

Salah satu onsen paling tersohor di Hokkaido ialah Nobori Betsu Onsen, yang bisa di capai dalam tempo 2-3 jam dari Sapporo. Nobori Betsu On sen terkenal dengan pemandang an kawahnya. Air panas yang dihasilkan juga ber-asal dari Gunung Hiyori yang telah dimanfaatkan sejak jaman Edo.

“Ada satu lagi pemandian air panas kenamaan di Hok-kaido, yakni Obihiro Onsen di Kota Obihiro. Jaraknya me-mang sedikit lebih jauh karena baru bisa dicapai dalam waktu kurang lebih 5 jam dari Sap-poro. Namun, karena sengaja dibangun di alam terbuka, saat

berendam di air panas para wisatawan juga dapat menikma-ti hamparan salju indah di seki-tarnya,” ujar Widya.

Selain arena permainan ski dan onsen, wisatawan juga da pat mengunjungi Kebun Binatang Asahiyama di Kota Asahikawa. Kebun Binatang Asahiyama te-nar dengan koleksi hewan kutub atau hewan yang biasa hidup di iklim dingin, seperti anjing laut. Pertunjukan paling terkenal dan menarik banyak pengunjung setiap tahunnya adalah parade pinguin yang mengelilingi area kebun binatang.

Tidak hanya sampai di situ, bagaikan kota yang tidak per-nah mati, Hokkaido juga me-

nyuguhkan pesona musim di-ngin hingga malam hari dengan pertunjuk an festival salju, di sejumlah kota.

Di antara kota-kota yang me nampilkan festival salju di Hokkaido adalah Sapporo dan Asahikawa, yang kerap kali me-nyajikan ukiran salju dan es da-lam berbagai bentuk, mulai dari binatang hingga kastil.

Ada pula festival salju di Toya-ko di Taman Nasional Shikotsu Toya, yang mengete-ngahkan ukiran es berwarna-warni, dan festival serupa di Otaru dengan keindahan ratus-an cahaya lilin yang dipasang di ukiran es.

“Selain itu, ada festival ilu-

minasi menjelang Natal, namun belum apa-apa dibanding festi-val salju di bulan Februari,” ujar Widya.

“Saya rasa Hokkaido akan menjadi tempat wisata favorit Indonesia selanjutnya terutama karena saljunya,” lanjutnya.

Sebagai penduduk negara tropis, tentunya musim di ngin dan salju menjadi hal yang a sing bagi kebanyakan orang Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai persiap-an, dengan demikian, perlu di-lakukan agar liburan tidak ter-ganggu, mulai dari kesehatan fisik hingga pakaian yang akan digunakan.

“Banyak minum air putih sa-ngat penting. Meskipun udara di ngin, dan kita jarang berkeri-ngat, tetap saja cairan tubuh akan berkurang lewat urin. Se-baiknya kita minum se tiap jam meski tak merasa haus” kata Widya.

Tidak hanya itu, hembusan angin di Hokkaido bersifat ke-ring sehingga wisatawan juga harus menggunakan pelembab bibir, wajah, dan kulit secara rutin setiap jam. Namun, tata rias berlebihan tidak dianjur-kan saat bepergian ke Hokkaido di musim dingin, mengingat hal itu hanya menyebabkan kulit cepat bertambah kering.

Ayo Bermain Salju di HokkaidoJepang terkenal sebagai negara tujuan

wisata yang indah, didukung oleh empat musim yang memancarkan pesonanya

masing-masing, termasuk di saat dingin, mulai pertengahan November hingga

pertengahan Maret.

Pembukaan ‘Sapporo Snow Festival’ di Taman Odori.

Berski di Niseko Mt Resort Grand Hirafu.

WISATA12 13

Page 13: Halo Jepang Vol. 01

Akibatnya, riasan justru bisa mem-buat kita terlihat menakutkan.

Hal lain yang sering di-remehkan para wisatawan ada-lah sepatu untuk berjalan-jalan. Sebagian besar wisatawan dari negara tropis seperti Indone-sia, tak menyadari bahwa setiap orang harus menggunakan se-patu khusus anti-slip saat musim dingin. Banyak wisatawan yang tidak peduli, dan akibatnya sering terpeleset saat berjalan di daerah yang dipenuhi salju atau es.

“Kebanyakan wisatawan mem-beli sepatu anti-slip se telah tiba di Hokkaido karena di Indonesia penjual sepatu se perti itu sangat jarang. Untungnya, tak jauh ber-beda dengan di Indonesia, harga sepatu di Hokkaido cuma berkisar antara Rp290,000 - Rp500,000

atau 2,900 yen - 5,900 yen,” tambah Widya.

Tak kalah penting, tentu saja, adalah baju hangat termasuk man-tel, syal, sarung tangan, kaus kaki, hingga topi kupluk untuk meredam dingin dan angin, ka rena suhu udara pada bulan Januari-Februari dapat mencapai -15 derajat Celcius.

Dengan segala per-siapan yang lengkap dan baik, setiap wisatawan

tentu dapat se penuhnya menik-mati segala sesuatu yang terda-pat di Hokkaido. Perjalanan ke kawasan tersebut juga dipastikan bakal berjalan lancar. Bermain salju? Siapa takut! •

JEPANG

HokkaidoHokkaido

SapporoSapporo

TokyoTokyo

Laut Jepang

Samudera Pasi�k

Niseko Mt Resort Grand Hirafu.

Parade Pinguin di Kebun Binatang

Asahiyama

Nobori Betsu Onsen salah satu onsen atau tempat pemandian air panas di Hokkaido.

Kereta gantung di Niseko Mt Resort Grand Hirafu.

WISATA12 13

Niseko Mt. Resort Grand Hirafuhttp://www.niseko.ne.jp/http://www.grand-hirafu.jp/

Nobori Betsu Onsenhttp://www.noboribetsu-spa.jp/http://www.noboribetsu.tv/

Kebun Binatang Asahiyamahttp://www5.city.asahikawa.hokkaido.jp/asahiyamazoo/

Website Resmi Kota Sapporohttp://www.city.sapporo.jp/

Website Resmi Prefektur Hokkaidohttp://www.pref.hokkaido.lg.jp/

Page 14: Halo Jepang Vol. 01

Namun, beda halnya dengan di Jepang, tempe masih menja-di makanan langka

yang sulit ditemui. Hal inilah yang mendorong Rustono (41), untuk kemudian memasarkan tempe di Jepang. Kesuksesan-nya dalam meng usung label ‘Rusto’s Tempeh’ menjadi buah bibir di Jepang dan Indonesia. Tempe buatan pria mantan bellboy di sebuah hotel di Yog-yakarta ini, bahkan dipasarkan juga hingga Korea Selatan dan Meksiko, sehingga membuat-nya terkenal dan se ring di minta menjadi pembicara dalam se-minar pengembangan diri atau wirausaha.

Meski telah meraih sukses, bahkan mendapatkan julu-kan ‘Raja Tempe’ di Jepang, pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, ini tetap rendah hati dan terbuka untuk membagi pengalamannya kepada Halo Jepang! Ia kerap menyatakan baginya, profesionalisme lebih penting dibanding kesuksesan.

HJ : Dari sekian banyak makanan khas Indonesia, kenapa Anda memilih untuk membuat dan memasarkan tempe di Jepang?

R : Kalau berbicara menge-nai alasan memilih tempe, saya rasa kita harus kembali jauh ke belakang, saat saya belum tiba di Jepang. Saat memutuskan untuk menikah dengan warga Jepang, saya berkonsultasi dengan se-seorang yang pernah tinggal dan kebetulan menikah juga dengan warga Jepang. Ia menyarankan agar saya tidak menjadi pegawai tapi menjadi pengusaha. Saya pun menyampaikan maksud saya untuk menjadi pengusaha ke-pada istri dan ia setuju.

Sesampainya di Jepang, saya mulai mengitari Kyoto dengan

sepeda, untuk mencari celah bisnis. Setelah berkeliling saya sadar banyak sekali makanan ri-ngan dari luar negeri, namun tak ada satu pun dari Indonesia saat itu. Restoran yang menjual ma-kanan Indonesia memang ada, namun bukan makanan ringan. Dari situ saya berniat untuk me-ngembangkan bisnis makanan ri-ngan khas Indonesia.

Sebenarnya banyak sekali makanan Indonesia yang terbesit dalam pikiran saya, termasuk em-pek-empek dan gudeg. Namun, setelah melihat natto yang juga terbuat dari kedelai, saya jadi terpikir untuk membuat tempe. Sama-sama terbuat dari kedelai. Mengapa tidak saya coba?

HJ : Berapa lama waktu yang diperlukan hingga akhir­nya Anda dapat memproduksi tempe sendiri?

R : Hmm, yang jelas tidak ins-tan begitu saja. Saya sadar untuk mengembangkan suatu bisnis kita harus belajar dari nol. Saya kemu-dian bekerja di pabrik roti dan pengemasan sayur potong. Saya belajar segala hal yang dibutuh-kan untuk mengembangkan bis-nis makanan di Jepang, mulai dari produksi, kebersihan, dan mana-jemen, agar kualitas tempe saya dapat diterima warga Jepang.

Setelah memiliki pengetahuan yang cukup dari bekerja di pa-brik roti dan pengemasan sayur potong, saya mencoba membuat tempe. Saya ingat betul waktu itu masih diajari ibu lewat telepon. Teleponnya pun pinjam ke te-tangga.

HJ : Jadi tempe yang Anda buat sekarang, Anda dapat-kan dari ibu Anda?

R : Caranya, pertama kali, me-

mang saya dapatkan dari ibu saya yang juga pengrajin tempe. Tapi berkali-kali mencoba saya selalu gagal. Setelah empat bulan men-coba dan selalu gagal, akhirnya untuk pertama kalinya saya ber-hasil setelah menggunakan air dari mata air dekat kuil di dekat rumah mertua saya.

Namun keberhasilan pertama tersebut, justru mendatangkan ke-khawatiran baru, seperti apa kah tempe saya ini layak dikonsumsi? Apakah tempe saya ini tidak akan membuat orang sakit perut. Saya akhirnya meminta izin istri pulang ke Indonesia untuk benar-benar belajar membuat tempe.

Saya kemudian berkeliling Pulau Jawa selama kurang lebih tiga bulan, mengunjungi 60 tem-pat pembuatan tempe, termasuk di Yogyakarta, Malang, dan Semarang. Tidak semuanya me-nerima saya dengan baik, tapi dari situ saya belajar banyak tentang proses pembuatan tempe. Jadi kalau ditanya resep pembuatan tempe saya yang sekarang, saya akan mengatakan semua adalah inti sari dari 60 tempat yang per-nah saya kunjungi.

HJ : Setelah kembali ke Jepang, Anda tentunya tak mengalami kesulitan lagi un-tuk membuat tempe enak dan gurih. Namun, bagaimana akhirnya dapat memasarkan tempe yang disukai warga Je-pang, bahkan kini memiliki izin produksi, serta pabrik di Katsuragawa Prefektur Shiga dengan kapasitas produk-si 5.000 kemasan 250 gram yang merambah seluruh prefektur di Jepang?

R : Benar sekali, memasarkan produk baru di Jepang cukup su-lit, namun saya tak pernah menye-rah, dan terus melakukannya da ri rumah ke rumah. Di waktu yang sama, saya juga harus memba -

ngun pabrik atau tempat fermen-tasi. Saat itu, saya memutuskan un-tuk membangun pabrik di musim di ngin, walau ada yang mengata-kan sangat berbahaya mendirikan bangunan di musim dingin. Saya memilih tidak mendengarkannya. Ternyata orang yang mempe-ringatkan saya adalah wartawan yang kemudian tergerak oleh usaha dan kisah saya. Ia kemu-dian menulis tentang saya, hing-ga a khirnya banyak restoran dan orang yang mencari dan membeli tempe saya.

Dari situ saya sadar, cerita di balik kemunculan suatu produk merupakan hal penting terutama dalam menarik pelanggan.

HJ : Nama Anda kini juga telah dikenal di Indonesia dan Jepang. Kalau menengok ke belakang, faktor utama apa yang membuat Anda dapat menjadi seperti sekarang?

R: Saya rasa mimpi dan ima-jinasi saya yang tinggi. Tidak peduli sebesar apapun kesulitan menghadang, saya tetap meng-hadapinya dengan ikhlas. Mimpi saya lebih besar dibanding kesu-litan itu.

Orang boleh mengatakan saya sukses, tapi menurut saya, saya masih belajar, dan kesuksesan bu-kanlah tujuan akhir. Saya ha nya ingin menjadi pengrajin tempe profesional. Saya ingin menjadi satu-satunya orang yang paling mengerti tempe. Saya tidak peduli jika tidak mengetahui tentang hal lain, tapi untuk tempe, saya akan terus belajar.

Bagi saya profesionalisme da-lam satu bidang jauh lebih penting dibanding kesuksesan. Jika Anda sudah profesional dan menguasai atau memahami satu bidang, ke-suksesan akan mengikuti. Namun, jika Anda hanya sukses tanpa me-miliki pemahaman, hal tersebut tak akan ada artinya. •

mengejar Mimpi lewat Tempe14 INSPIRASI

Februari 2013

Tempe tentunya bukan makanan yang asing bagi warga Indonesia.

Bahkan, saking populernya, makanan yang terbuat dari kedelai ini dijuluki ‘makanan

rakyat’ karena harganya terjangkau dan mudah ditemui di mana saja.

Rustono

Page 15: Halo Jepang Vol. 01
Page 16: Halo Jepang Vol. 01

Menurut mantan PM itu, perkembangan Indonesia se-perti sekarang ini merupakan suatu pembuktian semakin majunya Indonesia, dan diri-nya berpendapat hubungan Je-pang dan Indonesia perlu lebih ditingkatkan lagi. Ia mengung-kapkan bahwa kerjasama bila-teral harus berlandaskan pada kebijakan yang menguntung-kan kedua pihak (win-win so-lution) demi kebaikan semua.

Ketika ditanya mengenai

hubungan antar warga In-donesia dan warga Jepang, Fukuda menjelaskan, tidak sedikit warga Jepang yang menyukai negara kepulauan terbesar di dunia ini setelah sebelumnya tinggal di sini. Fukuda sendiri juga menye-but dirinya seorang ‘Shin- Indonesia’ (pecinta Indo-nesia). Menurutnya hal ini mungkin dikarenakan ciri khas warga Indonesia yang perhatian dan ramah.=

17KOMUNITASFebruari 201316 FIGUR

Februari 2013

Kaligrafi ‘Heart to Heart’ di ruang rektor Universitas Darma Persada Oloan Siahaan.

1936 Lahir di Prefektur Gunma

1976-1978 Sekretaris Politik Perdana Menteri Fukuda Takeo 1978-1989 Direktur Kinzai Institute for Financial Affairs

1990 Anggota Majelis Rendah

2000-2004 Sekretaris Kabinet

2007-2008 Perdana Menteri Jepang

2008 Ketua Umum Japan Indonesia Association (JAPINDA)

PROFIL

Oleh Arry Raymonds, Jakarta

Mantan Perdana Men teri (PM) Jepang ini juga bertemu de ngan

Presiden Susilo Bambang Yu-dho yono guna membicarakan upaya meningkatkan kerja-sama dan kekerabatan antara kedua negara yang sudah ter-jalin setengah abad.

Dalam wawancara saat berkunjung ke Indonesia, Fukuda mengenang sedikit tentang perkenalan pertama-nya dengan Indonesia, seki-tar 40 tahun silam, sewaktu masih bekerja di Maruzen Se-kiyu (sekarang dikenal seba-gai Cosmo Sekiyu/Cosmo Oil Co Ltd), yang ketika itu mena-ngani pembelian minyak bumi dengan kadar sulfur rendah dari Sumatera Utara.

“Sekitar 40 tahun silam, gedung tinggi yang ada hanya Hotel Indonesia, dan tidak ada bangunan lain di sekeliling-nya. Namun sekarang sudah menjadi bagus dan situasi-nya sudah berubah,” ungkap po litikus senior asal partai Liberal Demokrat (Jimin To/LDP) itu.

Selanjutnya pada dekade 70-an, ia berpindah haluan de-ngan menjadi sekretaris poli-tik ayahnya, Fukuda Takeo, yang menjabat se-bagai Perdana Menteri Je-pang pe riode 1976-1978.

F u k u d a

Yasuo terpilih pertama kali menjadi anggota Majelis Ren-dah pada 1990, dan selanjut-nya meneruskan kebijakan diplomasi dengan negara-ne-gara di Asia Tenggara, melalui apa yang dikenal sebagai Dok-trin Fukuda yang digariskan ayahnya usai me ngunjungi se-jumlah negara Association of Southeast Asian Nations (ASE-AN) pada 1977. Doktrin itu kemudian menjadi landasan kebijakan diplomasi Jepang terhadap ASEAN dan juga se-luruh Asia.

Pada 2004, Fukuda men-jabat sebagai ketua JAPINDA dan sewaktu berkunjung ke Universitas Darma Persada, ia melihat kaligrafi bertuliskan ‘Heart to Heart’ (dari hati ke hati) yang ditulis ayahnya saat bertandang ke Indonesia.

Saya Sadar Sepertinya Memiliki Takdir dengan Indonesia

Fukuda Yasuo

Fukuda Yasuo, Ketua Japan Indonesia Association (JAPINDA), awal Desember silam mengunjungi Indonesia untuk menghadiri forum Indonesia Japan Innovation Convention (IJIC), yang membahas masa depan kerjasama kedua negara di bidang inovasi.

Fukuda Yasuo

Doktrin Fukuda yang dike-nal sebagai landasan kon-sep hubungan ‘hati ke hati’ (kokoro to kokoro), disampai-kan pertama kali oleh PM Jepang Fukuda Takeo pada 18 Agustus 1977 di Hotel Manila di Filipina, di hadapan Presi-den Filipina Ferdinand Mar-cos, sesaat sebelum kembali ke Jepang.

Kunjungan ke Manila, me-rupakan rangkaian perjalan-an Fukuda ke enam negara Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) waktu itu , yakni Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Burma (sekarang Myanmar) dan Fili-pina, dalam rangka memper-kuat hubungan persahabatan dengan negara-negara ASE-AN pasca ditariknya pasukan Amerika Serikat (AS) dari Viet-nam pada 1975.

Dalam kunjungannya ini, Fukuda juga menjanjikan dana pembangunan 400 mi-liar yen untuk ASEAN.

Sementara itu, esensi dari Doktrin Fukuda mencakup tiga hal.

Pertama, Jepang tidak akan menjadi negara adidaya militer. Kedua, sebagai se-sama bangsa Asia menghor-mati hubungan dari hati ke hati (kokoro to kokoro) ser-ta keberagaman dan posisi yang setara. Ketiga, Jepang akan secara aktif bekerja sama dengan negara-negara selain ASEAN yang memiliki niat baik yang sama terha-dap kesetaraan untuk mem-perkokoh kekuatan ASEAN dan anggotanya, serta ber-harap saling pengertian dan hidup bersama dengan Indochina.

Doktrin Fukuda, ‘Kokoro to Kokoro’

“Saya sadar, sepertinya saya memang memiliki tak-dir dengan Indonesia,” ujar Fu kuda, usai melihat kaligrafi itu.

Kerjasama bilateral harus

berlandaskan pada kebijakan yang

menguntungkan kedua pihak.

Fukuda Yasuo

Page 17: Halo Jepang Vol. 01

Sejak dibentuk pada 2010, Komunitas Alumni Jepang di Indo-nesia (KAJI) berharap

dapat lebih mempererat hu-bungan Jepang-Indonesia de-ngan mengajak generasi muda untuk turut memupuk persa-habatan antara kedua negara.

Harapan ini merupakan salah satu hal yang dikemuka-kan Ketua KAJI, Fuad A Kadir saat memperingati ulang tahun KAJI ke-3, 26 Januari lalu.

Tahun lalu, KAJI secara khusus membentuk platform yang disebut KAJI Young, agar kaum muda dapat ikut ambil bagian dalam lebih banyak ak-tivitas KAJI.

KAJI Young sendiri meru-pakan Komunitas Muda Alum-ni dan Pecinta Jepang di Indo-nesia, yang anggotanya terdiri dari pelajar, mahasiswa yang pernah atau sedang belajar di Jepang ataupun yang tengah belajar Bahasa Jepang. Anggo-ta komunitas termasuk mereka yang berusia muda dan ingin aktif terlibat dalam berbagai kegiatan Jepang-Indonesia.

“Kami berharap KAJI Young

dapat lebih banyak merangkul generasi penerus. Di sana ada banyak informasi maupun ke-giatan, bahkan kesempatan untuk mengambil bagian da-lam kerjasama Jepang-Indone-sia,” ungkapnya.

Sebelumnya, KAJI juga menggagas program bantuan bagi warga Jepang yang didera bencana gempa bumi dan tsu-nami Tohoku pada 2011. KAJI, menurut Fuad, terus meng-inginkan kontribusi generasi muda dalam upaya memeli-hara ikatan bilateral sehingga tak terputus begitu saja.

Di tahun ketiganya, KAJI telah mencatat sekitar 1.600 anggota yang aktif terhubung di milis untuk berbagi infor-masi maupun peluang bisnis. Setiap dua bulan sekali para anggota ini juga menyempat-kan diri untuk ber‘kopi darat’.

KAJI tak alpa untuk mem-perhatikan lingkungan sekitar, antara lain dengan memberikan donasi ke sekolah-sekolah seba-gai kegiatan rutin tahunannya.

Dalam merayakan hari jadinya yang ke-3 di Restoran Torigen, belum lama ini, KAJI

kembali mengedepankan ke-eratan relasi Jepang-Indonesia dengan menampilkan para pengusung budaya populer Jepang dan Indonesia yak-ni Jakarta Jakkaru, Kazu All Stars, Jubing Kristanto.

Komunitas ini juga men-dapat dukungan dari Kedutaan

Besar Jepang di Indonesia de-ngan hadirnya Minister Shima-da Junji dalam perayaan hari jadinya di mana ia menyatakan apresiasi serta komitmen un-tuk mendorong aktivitas KAJI kini maupun di masa menda-tang. KAJI, sementara itu, te-rus bertekad untuk beraktivi-

tas termasuk dalam menggelar perhelatan besar Sakura Mat-suri II April nanti. •

Silaturahmi Memperkokoh Persahabatan

17KOMUNITASFebruari 201316 FIGUR

Februari 2013

Perayaan Tahun Baru itu diikuti 220 orang, terdiri dari 125 warga Jepang dan 95 alum-

ni Jepang yang merupakan anggota organisasi bernama Persatuan Alumni dari Jepang (PERSADA). Kegiatan tersebut terlaksana berkat inisiatif Ke-tua Umum Jakarta Japan Club Mizuno Masayuki dan Wakil Ketua PERSADA Heru Santoso yang sudah dicanangkan sejak akhir tahun lalu.

Acara dibuka dengan sam-butan dari Ketua PERSADA Rachmat Gobel, yang me-nekankan pentingnya upa-ya menghargai dan mema-hami satu sama lain. Dia juga

mengilasbalik masa 20 tahun lalu, ketika masih menjadi mahasiswa di Jepang, ketika ia juga bekerja paruh waktu dengan mencuci piring dan mengantar koran.

“Rasanya saya ingin kem-bali ke masa lalu, ketika masih menjadi mahasiswa,” ujarnya.

Sementara, Mizuno Masa-yuki yang juga pencetus aca-ra, merasa terharu karena, walaupun tanpa donasi spon-sor dan hanya mengandalkan partisipasi anggota yang da-tang, kegiatan masih dapat berlangsung.

“Mulai sekarang saya ingin merencanakan kegiatan untuk semakin meningkatkan per-sahabatan antara Jepang dan Indonesia,” katanya dengan antusias.

Acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan sulap, penampilan lagu-lagu dan per mainan dengan banyak hadiah.

Kegiatan ditutup dengan menyanyikan lagu ‘Kokoro no Tomo’ bersama-sama, sebagai penanda semakin kokohnya persabahatan kedua negara di masa depan.

Turut hadir dalam kesempat-an itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Katori Yoshinori dan Duta Besar Jepang untuk ASE-AN, Ishikane Kimihiro. •

Dalam rangka memperkokoh hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin selama 55 tahun, suatu kegiatan untuk menyambut Tahun Baru digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, 26 Januari lalu.

Para anggota KAJI saat merayakan ulang tahun komunitas mereka.

Mailing List : [email protected] : KAJIYoungTwitter : @KAJIkai

Semangat Merangkul Kaum Muda

Page 18: Halo Jepang Vol. 01

19PENDIDIKANFebruari 201318 PENDIDIKAN

Februari 2013

U niversitas ini didirikan pemerintahan Meiji pada 1877 sebagai universitas nasional

pertama. Pada awalnya, uni-versitas ini berupa gabungan antara sekolah kedokteran dan studi barat. Todai memiliki 10 fakultas yaitu Hukum, Kedok-teran, Teknik, Sastra, Sains, Per-tanian, Ekonomi, Seni, Pendidik-an dan Farmasi.

Sebagai universitas terke-muka, Todai telah menghasil-kan banyak tokoh terkemuka. Tercatat 15 perdana menteri Jepang merupakan alumninya. Selain itu, ada pula tujuh peraih Nobel dari berbagai bidang di antaranya sastra, fisika dan per-damaian. Yang terakhir adalah Negishi Eiichi di bidang kimia pada 2010.

Todai memiliki lima kampus yaitu Hongō, Komaba, Kashiwa, Shirokane and Nakano. Todai terkenal akan ‘landmark” nya, Akamon alias Gerbang Merah, peninggalan jaman Edo, dan auditorium Yasuda, tempat pe-laksanaan wisuda.

Menurut data resmi univer-sitas per Mei 2011 dari seki-tar 30.000 mahasiswa, 2.913 adalah mahasiswa asing, 61 di antaranya dari Indonesia.

Mahasiswa Indonesia yang berkeinginan melanjutkan studi di Todai tak perlu bingung ten-tang bagaimana kehidupan di Jepang karena di laman situs-nya tersedia beragam panduan mulai dari saat hendak berang-kat hingga detil keseharian di Jepang.

Bagaimanapun, tempat ting-gal merupakan hal yang harus dipikirkan dengan matang. Se-cara umum untuk mahasiswa internasional tersedia dua pilih-an yakni tempat tinggal yang dioperasikan pihak universitas atau apartemen swasta. Asrama biayanya memang lebih rendah namun biasanya sudah terisi penuh.

Pendaftaran asrama dibuka dua kali setahun dan peminat harus melakukan pendaftaran pertengahan Januari untuk ke-pindahan pada April.

Jika tinggal di apartemen swasta, sejumlah biaya tambah-an harus disediakan. Termasuk deposit (shikin), key money (reikin), commission (chuu-kai tesuuryoo) dan asuransi (hokenryo).

Tak melulu masalah akade-mik, Todai juga menawarkan berbagai layanan konseling bagi para mahasiswa terdaftar. Tersedia beragam bentuk kon-seling yang menyangkut prose-

The University of Tokyo (Tokyo Daigaku), biasa

disingkat sebagai Todai, adalah universitas riset

di Bunkyo, Tokyo, yang tergolong

paling prestisius di Negeri Sakura dan

menduduki peringkat pertama Asia serta

ke-20 dunia.

S etelah mengenal Uni-versitas Tokyo (To-dai) dan ingin melan-jutkan studi ke sana,

biaya sesungguhnya tak per-lu terlalu dirisaukan karena adanya sejumlah lembaga serta perusahaan yang siap menawarkan beasiswa. Satu di antaranya adalah PT Aji-nomoto Indonesia.

Produsen penyedap ma-sakan ini menawarkan bea-siswa bidang sains dan tek-nologi yakni Teknik, Farmasi, Matematika, Pertanian dan Teknologi Informasi (TI) baik untuk program Master Stu-dent maupun program Re-search Student + Master Student. Jika Anda memiliki IPK minimal 3,5 dan memiliki

prestasi akademik yang baik serta telah lolos persyaratan TOEFL, GRE dan JLPT, silakan mencoba melamar melalui program ini.

Selain syarat akademik, para peminat beasiswa juga harus sehat secara jasmani, bermotivasi tinggi, berjiwa na-sionalis, memiliki sifat kepe-mimpinan yang tangguh dan berusia tak lebih dari 35 ta-hun pada 1 April 2014. Selain itu, mereka juga mesti berke-inginan kuat untuk mempela-jari bahasa dan kebudayaan Jepang yang umumnya men-jadi persyaratan awal agar di-terima di universitas.

Peminat yang lolos selek-si akan mendapat fasilitas berupa biaya hidup per bu-

lan ¥150.000 selama seta-hun bagi research student dan ¥180.000 selama dua tahun untuk master student. Beasiswa juga mencakup biaya tes, pendaf taran dan tiket pesawat pulang pergi ¥200.000.

Permintaan untuk formu-lir aplikasi, rekomendasi dan panduan beasiswa dapat di-ajukan melalui surat elektro-nik ke [email protected]

Kirim ke PT Ajinomoto Indonesia, Jl Laksda Yos Su-darso 77-78, Sunter, Jakarta 14350. Dokumen harus su-dah diterima 15 Maret 2013. Keterangan lebih lengkap da-pat diperoleh melalui telefon 021-65304455 atau faksimili 021-65308119.•

Beasiswa dari si Mangkok Merah

Tungku Penghasil Tokoh TenarThe University of Tokyo

dur kehidupan sehari-hari dan masalah-masalah umum.

Bagi mahasiswa asing, ada International Student Advis-ing Room (International Cen-ter) yang menawarkan konsel-ing dalam bahasa Jepang dan Inggris, juga Cina, Korea dan Spanyol, jika dibutuhkan.

Salah satu kunci sukses be-lajar adalah dengan berinteraksi aktif dengan warga sekitar, tak terkecuali mahasiswa asli Je-pang, mahasiswa internasional lain dan komunitas lokal. Perbe-daan dalam kebiasaan dan bu-daya sering menjadi hambatan pergaulan. Namun semua akan menjadi lebih mudah kala rasa saling memahami telah terjalin.

Untuk ini, program Friendship and Cultural Ex-change (FACE) diselenggarakan guna meng hubungkan maha-siswa asing dengan mahasiswa lokal.

Jika berminat melanjut-kan studi di Todai namun ter-

kendala keterbatasan dana, tak perlu terlalu risau karena ada beberapa lembaga yang menyediakan beasiswa, termasuk Monbusho, bea-siswa dari MEXT (Kementrian Pendidikan Jepang) dan bebe-rapa perusahaan Jepang yang bergiat di Indonesia.•

www.u-tokyo.ac.jp

Page 19: Halo Jepang Vol. 01

Meningkatnya jum-lah perusahaan asal Jepang yang beroperasi di Indo-

nesia menjadikan Bahasa Je-pang salah satu bahasa a sing yang paling banyak dipelajari setelah Bahasa Inggris. Salah satu pilihan institusi untuk mendalaminya adalah Pro-gram Studi (prodi) Jepang Uni-versitas Indonesia (UI).

Perkuliahan prodi di bawah Fakultas Ilmu Pengetahuan Bu-daya ini berlangsung di kam-pus UI Depok yang rindang. Kampus ini dapat dijangkau dengan kereta rel listrik dari Bogor maupun Jakarta. Maha-siswa tinggal turun di stasiun UI dan melanjutkan perjalanan dengan bus mahasiswa atau-pun sepeda yang disediakan universitas.

Prodi ini menargetkan lu-lusannya dapat menguasai empat kemampuan berbahasa yakni membaca, menulis, ber-bicara dan mendengar. Selain itu mereka juga diharapkan memiliki keterampilan lain se-bagai penerjemah tulisan dan lisan (interpreter).

Tak sekedar meningkat-kan keterampilan berbahasa Jepang, kurikulum yang di-gunakan juga mencakup ka-jian tentang Jepang secara komprehen sif. Ada materi ten-tang geografi dan pariwisata

serta sosial budaya Negeri Sakura. Mahasiswa juga mem-pelajari sejarah klasik dan mo-dern beserta puisi dan karya sastranya. Tak ketinggalan pula mengenai sejarah diplo-masi Indonesia-Jepang.

UI menargetkan lulusan prodi Jepang untuk mampu membaca, menulis dan lulus dalam tes kemampuan berba-hasa Jepang (JLPT) level tiga. Tak hanya itu, dengan bekal perkuliahan diharapkan me-reka memiliki pemahaman me-nyeluruh tentang kebudayaan, etika serta sejarah Jepang guna mendukung ketrampilan berbahasa mereka.

Sebagai peningkat motiva-si belajar, peluang untuk ke Je-pang juga terbuka tiap tahun. Ada beasiswa dari pemerin-tah Jepang melalui Monbuka-gakushou (Kementerian Pen-didikan dan Ilmu Pengetahuan Jepang) untuk satu tahun.

Selain itu, UI juga menjalin hubungan dengan beberapa universitas di Jepang untuk program pertukaran maha-siswa dengan prestasi terbaik selama satu tahun juga. Pro-

gram seperti ini diharapkan akan memacu semangat un-tuk belajar sebaik-baiknya. Di lain sisi, ada pula Pusat Studi Jepang (PSJ), wadah bagi para peneliti yang ingin mendalami hubungan Indonesia-Jepang.

Tak melulu belajar secara formal, mahasiswa dapat pula mengikuti sejumlah kegiat an kemahasiswaan diantara nya Taiko (drum tradisional Jepang), Odori (tari tradisional) dan Te-

zukuri (prakarya). Tiap tahun juga diadakan Gelar Budaya Je-pang yang menampilkan bursa produk, makanan khas Jepang, musik dan cosplay.

Calon mahasiswa yang ber minat masuk prodi Je-pang UI dapat menempuh tiga jalur pendaftaran yakni mela-lui Seleksi Masuk Universitas Indonesia (SIMAK), Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan

jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempat an Belajar (PPKB).

Alumni program Jepang UI memiliki peluang untuk bergiat diberbagai bidang di antaranya sebagai penerje-mah, wartawan, pramugari, guru Bahasa Jepang, pemandu wisata atau petugas kehu-masan. Salah satu alumni yang cukup dikenal adalah Rosiana Silalahi, presenter di salah satu TV swasta. •

Pengetahuan dapat di-peroleh darimana saja, televisi salah satunya. Selain memberikan

hiburan, berbagai program yang ditayangkan televisi juga dapat memberikan nilai tam-bah berupa sisi edukasi yang dapat memperkaya pengeta-huan para penonton.

Melalui konsep inilah ‘Kokoro no Tomo’, program acara terbaru yang disiarkan Metro TV dibentuk.

“Kami ingin membuat program acara yang dapat menambah wawasan masya-rakat,” ujar Chief Producer Rumah Produksi Curio Asia, Sriwijaya Saputra Ali. “Mela-lui Kokoro no Tomo kami juga berharap warga Indonesia dan Jepang dapat menyadari betapa penting dan besarnya potensi yang ada di kedua ne-gara, baik dari segi ekonomi maupun budaya.”

Kokoro no Tomo menja-di program televisi pertama di Indonesia yang memper-kenalkan Jepang dari sudut pandang warga Indonesia, dan bertujuan memperkuat hu-

bungan kedua negara dari sisi setiap individunya (people to people).

Dalam program berdurasi 25 menit ini, para penonton dapat mengenal sejumlah dae-

rah di Jepang yang belum ter ekspos media di Indonesia na-mun telah mendunia, seperti Hokkaido, Gifu, dan Yamagata.

Selain itu, penonton juga di-ajak melihat kehidupan warga

Indonesia yang bekerja dan me-netap di Jepang, serta berbagai kegiatan yang mereka lakukan saat rindu dengan Indonesia.

“Kami mengemas Kokoro no Tomo berdasarkan tema

nilai kejepangan (Japanese va lues), yang dapat kita pela-jari, seperti kreativitas, mono-zukuri dan sebagainya,” ujar Sriwijaya yang pernah belajar di Tokyo International Uni-versity Jurusan International Broadcasting. “Informasi yang kami dapatkan berasal dari sejumlah lembaga pemerin-tah Jepang, seperti JNTO atau JETRO.”

Tidak hanya melihat Je-pang dari televisi, para penon-ton juga berkesempatan meng-ikuti undian berhadiah utama jalan-jalan ke Jepang gratis dari Prime Travel Follow Me Japan, hanya dengan menon-ton dan menjadi penggemar di Kokoro no Tomo fan page di Facebook. Setiap pekannya akan diundi dua pemenang beruntung yang akan ditele-pon langsung tim Kokoro no Tomo.

“Selain ke Jepang, ada juga hadiah menarik lainnya, se-perti Yukata atau Kimono asli dari Jepang. Jadi, terus saksi-kan Kokoro no Tomo di Metro TV setiap hari Minggu pukul 09:05,” ujar Sriwijaya. •

Menggeluti Beragam Profesi Melalui Studi Jepang

Menjalin Keakraban lewat Program TV ‘Kokoro no Tomo’

19PENDIDIKANFebruari 201318 PENDIDIKAN

Februari 2013

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYAwww.fib.ui.ac.id

Pengambilan gambar ‘Kokoro no Tomo’ di Ginzan Onsen - Yamagata, lokasi ‘shooting’ drama TV Oshin.

Page 20: Halo Jepang Vol. 01

Banyak faktor yang memungkinkan itu se-mua terjadi. Namun salah satu yang pa-

ling mengemuka adalah karak-ter masyarakat Jepang yang diwariskan para leluhurnya, yakni nilai-nilai kehidup-an para samurai (ksatria), yang terutama berkembang pada 794-1185, kurun wak-tu yang juga dikenal sebagai Periode Heian.

Para samurai, yang kemu-dian identik dengan ajaran bushido (yang secara harfiah berarti ‘jalan para ksatria’), dalam pandangan kaum awam mulanya nyaris hanya identik dengan seppuku atau hara kiri (‘upacara’ merobek perut) ser-ta pedang katana.

Untuk itu, Hamada Ryuji, Konjen Jepang, di Medan menjelaskan, “Jaman dahulu para samurai memang bertu-gas menyelamatkan keluarga dan negara. Jika perlu dengan mengorbankan nyawa sendiri. Itu sebabnya mereka memba-wa pedang.

Sementara itu, ajaran bu-shi do se ring pula digambarkan sebagai rangkuman dari ajaran Buddha, Zen, Konfusia nisme dan Shinto. Buddha, con-tohnya, menjadikan bushido

arahan untuk tidak takut mati ka rena adanya reinkarnasi atau kehidupan lain, bahkan setelah nyawa melayang. Zen memupuk semangat un-tuk terus berfokus pada u paya

mencapai level ter -tinggi, memahami diri sendiri, serta men-cari cara untuk ke-luar dari rasa takut. Sedangkan Shinto menganjurkan si-fat kesetiaan dan patriotisme. Semua kemudian juga ber-baur dengan unsur-unsur Konfusianis-me dan Shinto.

Era para samurai memang tak berlangsung selamanya, karena Jepang kemudian juga menjadi lebih terbuka, ter-masuk terhadap sistem militer dan persenjataan barat. Na-mun nilai-nilai kehidupan para samurai berlanjut. Contoh nya-tanya adalah ketika pada PD II Jepang menge rahkan pilot-

pilot kamikaze—secara ver-batim bermakna angin yang agung—guna maju ke garis terdepan, terutama di Pasifik, tanpa mengkhawatirkan ke-matian.

Pasca PD II, Jepang memang

tak lagi tampil sebagai keku-atan militer, karena ber evolusi menuju modernisasi dan in-dustrialisasi. Perubahan ini, ternyata, tak sepenuhnya me-mudarkan nilai-nilai bu shido yang awalnya diusung para sa murai itu. Tentu tak segam-blang di jaman dahulu, namun etos kerja yang kokoh, penuh semangat serta serba berdi-

siplin masyarakat Jepang te-rus terlihat lestari.

Nitobe Inazo, yang mem-pelajari kehidupan para sa-

murai, merumuskan nilai-nilai bushido, dalam bukunya ‘Bushido : The Soul of Japan’ (1900). Buku tersebut—konon juga dibaca Presiden AS Theo-dore Roosevelt dan John F Ken-nedy—mencantumkan tujuh nilai kebajikan fundamental, yaitu gi (integritas), yuuki (ke-beranian), jin (welas asih), rei (kehormatan), makoto (keju-

juran), mei-yo (martabat)

dan chugi (ke setiaan).Antonius Pujo Pur-

nomo, yang menyulih buku tersebut ke dalam Bahasa Indonesia, mengatakan ‘Tujuh Nilai Keutamaan’ itu mungkin saja terkesan kuno dan kaku. Itu pula agaknya yang menye-babkan banyak orang Jepang sekarang menepis anggapan bahwa perilaku mereka di-warnai ajaran bu shido. “Na-

mun, sejatinya, ajaran bushido tetap di aplikasikan ke dalam pendidikan mo dern, militer dan bisnis setelah Restorasi Meiji,” katanya.

Sebagai contoh, lanjut-nya, mantan samurai yang

masuk ke militer, akan men-jadi pemimpin yang baik, yang masuk ke bidang pendidikan akan menjadi guru yang han-dal, yang masuk ke bisnis, akan mengutamakan kejujuran dan pelayanan terbaik.

Dari sanalah, perilaku a la bushido terus diturunkan ke generasi-generasi berikut. Akhirnya, sikap hidup dalam

kerangka Tujuh Nilai Keutamaan itu se olah-olah mengalir begitu saja dan menjadi sa-ngat lumrah. “Saking lumrahnya, banyak orang menolak bah-wa hal itu merupakan turunan dari ajaran bushido, karena me-reka memang tak menyadarinya,” jelas Antonius.

Hal serupa diung-kap Hamada yang mengatakan di masa kini, implementasi ajaran bushido ter-utama akan terkait dengan kesetiaan, kerja keras dan keju-juran, nilai-nilai yang mungkin saja ‘jadul’ namun telah ter-bukti dan teruji terus relevan. •

20 BUDAYAFebruari 2013

Jejak yang Tak Tersapu JamanBushido

Siapapun mulanya tak menduga, setelah sempat luluh lantak karena dua kotanya yaitu Hiroshima

dan Nagasaki total dilumpuhkan Amerika Serikat (AS) pada Perang Dunia (PD) II, Jepang

mampu bangkit—praktis dalam sekejap—bahkan kemudian menjadi negara maju dengan

perekonomian yang sangat dinamis.

Page 21: Halo Jepang Vol. 01
Page 22: Halo Jepang Vol. 01

Oleh Nova Auliatun Nisa, Jakarta

Roll cake a la Jepang inilah yang ingin diperkenalkan Anbo Hiroyuki, Executive

Chef Rati Rati Restaurant, ke-pada warga Indonesia, khusus-nya Jakarta.

Berawal dari kecintaan dan kemampuannya dalam membuat kue, Anbo bersama mitranya memutuskan untuk membuka Rati Rati Restaurant April tahun silam di bilangan Pantai Indah Kapuk.

“Selama ini mungkin ba-nyak toko kue atau restoran dan cafe yang menjual roll cake di Indonesia, namun saya belum me-nemui restoran yang khu-sus menyediakan roll cake, khususnya roll cake Jepang,” ujar Anbo.

Pria yang telah 30 tahun menjadi patissier ini me-ng aku awalnya mengalami sejumlah kesulitan dalam membuat roll cake di Ja-karta. Mulai dari perbedaan suhu udara hingga bahan- bahan yang sulit diperoleh. Namun setelah berbagai macam tes dilakukan serta pe-milihan bahan yang teliti, akhirnya di-dapat 11 jenis roll cake dengan rasa berbeda, termasuk coklat, caramel, mat-cha, dan keju, yang kini dapat dinikmati di Rati Rati.

Menurut Anbo, setiap orang memi-liki pengertian enak

yang berbeda. Bagi warga In-donesia, makanan yang pedas itu enak, berbeda dengan war-ga Jepang yang tidak menyu-kai pedas. Itulah yang menja-di tantangan setiap chef (juru masak), yakni untuk memuas-kan konsumen yang memiliki selera yang berbeda, namun tidak keluar dari karakter asli chef tersebut.

“Perbedaan selera rasa juga menjadi hal yang patut dipertim-bangkan.

S e b e l u m datang ke sini, saya juga melakukan survei untuk mengetahui rasa seperti apa yang di sukai warga Indone-sia. Namun, pada akhirnya, tetap saya yang memutuskan akan seperti apa rasa dan ben-tuk roll cake yang saya buat, karena tentunya filosofi rasa makanan mengikuti pembuat-nya,” ujar pria kelahiran Kyoto 47 tahun silam ini.

Anbo mengaku, bolu gu-lung yang dibuatnya meru-pakan hasil kreasinya, dan merupakan buah dari peng-alamannya berpuluh-puluh tahun menjadi patissier di se-jumlah toko kue di Jepang, ter-

masuk di Takarazuka, Kyoto, Osaka, Abeno, dan Kobe.

“Saya telah bekerja di toko kue sejak lulus SMA. Awalnya bahkan belum diperbolehkan mengerjakan urusan dapur, hanya bersih-bersih. Setelah beberapa lama akhir nya diper-bolehkan memasak di dapur namun hanya untuk menerima resep dan mencoba. Lama ke-

lamaan setelah mahir teknik dasar, saya mulai mengkreasikan sendiri sesuai de-ngan karakter saya,” ujar Anbo. “Sampai sekarang pun saya masih terus mencoba menciptakan kreasi baru. Setiap datang ke satu restoran dan mencoba makanan yang enak, saya lang-sung berpikir seperti apa makanan itu di-buat atau bagaimana rasa seperti itu dapat diperoleh. Setelah itu saya mencobanya sendiri di rumah.”

M e n y i n g g u n g soal rasa, Anbo juga m e n g u n g k a p k a n , ‘natural, fresh, and pure’ menjadi kon-sep utama roll cake

Jepang di Rati Rati, yang membedakannya dengan roll cake toko lain. Natural maksud-nya hampir setiap bolu gulung yang dibuat ti-dak menggunakan ba-han kimia berbahaya, sedangkan fresh lebih ditekan kan pada pe-nyediaan produk baru setiap saat. Roll cake baru akan dibuat se-telah ada pesanan. Sementara pure, mak-sudnya tetap me nge-depan kan rasa asli bahan- ba han yang digunakan.

“Natural, fresh, and pure, merupakan motto utama kami. Kami mengedepankan roll cake, yang aman dima-kan siapa saja, dan tetap mengedepankan rasa asli-nya. Misalnya bolu gulung Matcha, kalaupun ditam bah keju, porsi keju tidak akan menutupi rasa matcha, jadi tidak ada campuran rasa,” ujar Anbo.

“Sampai saat ini, senang sekali rasanya men da patkan pujian dari ba nyak konsumen, khususnya warga Indo-nesia. Saya ingin lebih banyak warga Indone-sia yang bisa merasa-kan dan menikmati sen-diri motto natural, fresh, and pure dalam bolu gulung Rati Rati.” •

Kelembutan Khas Roll Cake Jepang di Rati RatiPara pecinta kuliner tentunya sudah tidak asing lagi dengan roll cake atau bolu gulung. Di Indonesia, roll cake pada umumnya hanya dilapisi dengan selai atau krim tipis di dalamnya. Hal ini sedikit berbeda dengan roll cake a la Jepang, yang terkenal dengan roti sponge-nya yang lembut dan isi krim melimpah.

23TREN JEPANGFebruari 201322 RESTO

Februari 2013

Rati Rati Jl. Marina Indah Raya, Rukan

Cordoba, Block G, No. 5Pantai Indah Kapuk,

Jakarta Utara.Telp: 021-5694 5805Fax: 021-5698 3507

http://etbb-ratirati.co.id

Anbo Hiroyuki

Page 23: Halo Jepang Vol. 01

Solusi itu adalah berlari, lebih tepatnya berlari di malam hari atau menje-lang pagi. Olahraga lari

sendiri memang populer di Jepang, terutama sejak perhelatan akbar To-kyo Marathon rutin dilaksanakan sejak 2007 dan mena-rik hingga puluh-an ribu peserta.

Lari malam alias night running memang tengah trendi di Jepang bebe-rapa waktu belakangan. Tak hanya di Tokyo, namun juga di kota-kota lain seperti Kyoto dan Fukuoka.

Sally Putri Sebrina, yang datang ke Jepang akhir 2011, menyatakan saat itu night run-ning sudah sangat populer di negara tersebut dan ia sendiri sempat menggelutinya.

“Waktu saya datang di Kyoto, banyak orang sudah melakukan lari malam. Me-reka rata-rata adalah pekerja yang tak sempat berolahraga di pagi hari,” ujarnya. Ada juga pelari yang bukan pekerja, dan mereka kebanyakan adalah anak-anak muda yang masih kuliah,” tambahnya.

Di Kyoto, salah satu tem-pat favorit untuk mengayun langkah dengan cepat di ma-lam hari adalah daerah di se-panjang pinggiran Sungai Ka-mogawa, yang sebenarnya di

pagi hari juga sering ditandai dengan kehadiran warga yang ingin berolahraga ringan.

Perempuan berumur 24 ta-hun yang sekarang sudah ber-ada di Indonesia kembali itu, mengatakan berlari di malam hari terbukti mampu menjadikan fisiknya lebih terjaga sementara kulitnya, yang tak terpapar ma-tahari, bisa terus mulus. Ia juga menyatakan tidurnya menjadi lebih nyenyak sejak aktif melak-sanakan night running.

Mahasiswa Indonesia di Jepang, Cininta Aprina, me-ngatakan di Fukuoka sekarang ini pegiat lari malam memang tak sebanyak sebelumnya, na-mun di kalangan kaum kan-toran, olahraga ini tetap popu-ler karena di pagi hingga sore hari mereka harus bergulat di dunia kerja.

Sementara itu, di Tokyo, lari malam agaknya masih dige-

mari banyak orang, terbukti dengan

k e h a d i r a n k o m u n i t a s M i d n i g h t Runners To-kyo (MRT) pada 2011. A n g g o t a

k o m u n i t a s ini, pada akhir

pekan biasanya memenuhi sejum-

lah jalan di pusat kota atau di sekitar Imperial Palace saat malam mulai larut.

Menurut pencetus MRT, Shogo Otani, sebagaimana dilansir Global Voices, para pegiat lari malam tak cuma menganggap aktivitas mereka sebagai olahraga namun juga sebagai gerakan kebudayaan karena memberi sensasi akan rasa kebebasan yang sejati.

Di antara titik favorit un-

Terus Berlari, bahkan di Malam HariKesibukan kaum

pekerja yang sangat menyita waktu

kadang membuat mereka tak lagi punya

kesempatan untuk menjaga kebugaran fisik. Namun, warga

Jepang tampaknya telah menemukan cara efektif untuk

tetap fit tanpa harus mengurangi aktivitas

mereka dalam bekerja di pagi hingga sore hari.

23TREN JEPANGFebruari 201322 RESTO

Februari 2013

tuk jogging malam adalah area sekitar Imperial Palace Tokyo karena masih tergolong sangat hijau, berudara segar, dan le-bih penting lagi, aman, kare-na selalu dijaga banyak polisi. Area ini juga merupakan sa-lah satu spot terbaik karena memungkinkan orang untuk

memandangi Tokyo Tower de-ngan leluasa.

Bagaimanapun, berlari ten-tu tidak asal berlari. Menurut situs panduan olahraga ‘Japan Fitness’, sebelum melakukan aktivitas ini, pemanasan tak boleh diabaikan, agar tidak terjadi kekakuan otot tiba-tiba

Menyantap makanan dalam porsi besar segera setelah ber-lari sama sekali tidak direko-mendasikan. Setidaknya harus ada jeda selama 30 menit.

Setelah jogging ada baik-nya mandi dengan air hangat, untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Tunggu sekitar sejam sebelum beranjak ke peraduan demi kesehatan jan-tung dan tidur yang nyenyak.

Tren berlari ini kemudian juga mendorong sejumlah pe-laku bisnis di Jepang untuk menawarkan berbagai per-lengkapan keamanan dan ase-soris untuk keperluan berlari di malam hari termasuk alat penerang jalan dan reflektor yang bisa dipasang di sepatu.

Tak berlebihan agaknya un-tuk mengatakan, tren pun bisa berujung pada peluang bisnis!

Lampu senter mini bagi pelari malam.

Gelang lengan dengan reflektor.

Para pegiat lari malam, Tokyo.

Indikatorkedip

Website: midnightrunners-tokyo.comFacebook: midnightrunners.tokyo

Page 24: Halo Jepang Vol. 01