halaman pengesahan

Upload: yolanda-theresia

Post on 05-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

halaman pengesahan

TRANSCRIPT

HALAMAN PENGESAHAN

Penyusun

: Yolanda Theresia Sanjaya (406147038)

Perguruan Tinggi: Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian

: Ilmu Bedah

Periode

: 2 Februari - 10 April 2015

Judul

: Appendisitis

Pembimbing

: dr. Henry Boyke Sitompul, Sp. B

Telah diperiksa dan disetujui tanggal :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah

Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Mengetahui,

Pembimbing Referat

Dr. Henry Boyke Sitompul, Sp. BKATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih, karunia, dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan referat dengan judul Appendisitis dengan baik serta tepat pada waktunya.

Adapun referat ini disusun dalam rangka memenuhi tugas akhir Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta periode 2 Februari 10 April 2015 dan juga bertujuan untuk menambah informasi bagi penulis dan pembaca tentang appendisitis.

Penulis sangat bersyukur atas terselesaikannya tugas ini. Hal ini tidak terlepas dari dukungan serta ketertiban berbagai pihak dan pada kesempatan ini penulis ingin berterimakasih kepada :

1. Dr. Henry Boyke Sitompul, Sp. B selaku pembimbing referat dan pembimbing Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.

2. Dokter, staf, dan perawat Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.

3. Rekan-rekan anggota kepaniteraan klinik di Bagian Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta.

Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga referat ini dapat memberikan manfaat.

Jakarta, 13 Maret 2015

PenulisYolanda Theresia SanjayaBAB I

PENDAHULUAN

Apendisitis merupakan kasus gawat bedah abdomen yang tersering dan memerlukan tindakan bedah segera untuk menghindari komplikasi yang serius. apendisitis yang terlambat ditangani akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas penderita. Untuk itu ketepatan diagnosa sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan tindakan. Ketepatan diagnosa tergantung dari kemampuan dokter melakukan analisis pada data anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.(1)

Insiden apendisitis akut di Indonesia dilaporkan menempati urutan tertinggi diantara kasus-kasus gawat darurat, seperti halnya di negara barat. Walaupun demikian, diagnosa serta keputusan bedah masih cukup sulit di tegakkan. Pada beberapa keadaan apendisitis akut agak sulit didiagnosis, misalnya pada fase awal dari gejala apendisitis akut dan tandanya masih sangat samar apalagi bila sudah diberikan terapi antibiotika. Dengan pemeriksaan yang cermat dan teliti resiko kesalahan diagnosis sekitar 15-20%. Bahkan pada wanita kesalahan diagnosis ini mencapai 45-50%. Hal ini dapat disadari mengingat wanita sering timbul gangguan organ lain dengan gejala yang serupa dengan apendisitis akut.(1)

Mengingat masalah diatas maka perlu diketahui tanda, gejala, pemeriksaan laboratoium sederhana mana yang berperan secara bermakna dalam mendiagnosis apendisitis akut, serta akurasi dan spesifitas modalitas diagnosa tersebut untuk memudahkan dokter dalam mendiagnosa dan mengambil keputusan.(1,2)