(halaman)(!)@ )oru pikiran rakyat ,( kolom o rabu 10 (id...
TRANSCRIPT
(halaman)(!)@ Pikiran Rakyat,( kolom)oruo Senin • Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu o Minggu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (ID 12 13 14 15 1617 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31.Jan OPeb oMar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov ODes
BuatApa Bangunan Bersejarah?
S ATUdemi satu bangunan tuabersejarah di Kota Bandunglenyap. Kali ini giliran bangu-
nan Hotel Harapan Eka Graha diJalan Kapatihan, Bandung, yang di-ratakan dengan tanah untuk menja- -di lahan parkir sebuah pusat perbe-lanjaan modern.
Sebelum ini, Kolam PemandianTjihampelas yang sarat sejarah jugadihancurkan karena ada pemilikmodal yang berhasrat mendirikankompleks apartemen mewah disana.
Diterbitkannya Undang-Unda gNo. 5/1992 mengenai benda cagarbudaya ternyata belum mampusepenuhnya menjamin keutuhanbagunan-bangunan tua bersejarah dikota ini. Satu per satu bangunan tuabersejarah di Kota Bandung hancurdan lenyap tanpa sisa.
Akankah Bandung akhirnya men-jadi satu kota tanpa bangunan tuabersejarah?
KriteriaSelain kriteria menyangkut
HARRY su ANA/"PR"
BEKAS Kolam Pemandian Tjihampelas yang sarat sejarah dihancurkan karena ada pemilik modal yangberhasrat mendirikan kompleks apartemen mewah di sana. *
Kllplng Humas Onpad 2011
1
rentang waktu, satu bangunan tuamasuk kategori bangunan berse-jarah apabila memenuhi beberapakriteria berikut ini.
Pertama, kelangkaan. Tidakjarang terdapat beberapa bangunanyang sangat langka yang masihberdiri hingga kini. Kelangkaan inimungkin saja terkait dengan modelarsitekturnya atau juga terkait den-gan bahan-bahan yang digunakanuntuk membangun bangunan terse-but, yang kini sudah tidak dipergu-nakan lagi.
Kedua, unik. Sejumlah bangunandidirikan dengan mengusung sejum-lah keunikan tertentu. Keunikan inibisa terlihat dari bentuknya atau ju-ga peruntukannya tatkala bangunanitu pertama kali didirikan.
Ketiga, prototipe dari suatu peri-ode atau tradisi tertentu. Bangunanbersejarah bisa merupakan bangu-nan-bangunan yang menjadi pro-totipe dari satu periode atau satutradisi terkait dengan bangsa atauetnis tertentu.
Keempat, terkait dengan tokoh-tokoh tertentu. Sejumlah bangunanmungkin saja terkait dengan tokoh-tokoh tertentu, apakah pemiliknya, .perancangnya atau para penggu-nanya yang kemudian menorehkansejarah penting bagi bangs a dannegara. Misalnya, Kolam Pemandi-an Tjihampelas yang dulumelahirkan berbagai atlet renangdan polo air yang menorehkanberbagai prestasi baik di tingkat na-sional, regional, dan bahkan inter-nasional atau rumah di Jalan Cia-teul No. 8 yang dulu sempat didia-mi Bung Karno dan Inggit Gar-nasih.
Kelima, terkait dengan langsungdengan peristiwa bersejarah. Beber-apa bangunan menjadi tempat --sekaligus saksi sejarah-- peristiwa
besar. Contohnya saja Gedung AsiaAfrika yang inenjadi temp at Konfer-ensi Asia Afrika pada tahun 1955,Gedung Landraad, temp at Soekarnomenyampaikan pidato pembelaanberjudul "Indonesia Menggugat" pa-da tahun 1930 atau Hotel HarapanEka Graha yang menjadi tempatdicetuskannya ide Bandung LautanApi.
Terdapat paling tidak beberapaalasan mengapa kita perlu mernper-tahankan bangunan-bangunan tuabersejarah yang masih ada,
Pertama, bangunan tua bersejarahtidak mungkin bisa tergantikan.Sekali bangunan tersebut musnah,kita akan sangat kesulitanmendirikan bangunan yang sama
-;persis di tempat yang sama pula.Kedua,bangunan-bangunantua
bersejarah kerap memiliki karakteryang sangat khas dan tingkatkeramahan lingkungan yang tinggi,yang sama sekali tidak dimiliki ban-gunan-bangunan modern.
Ketiga, bangunan-bangunan tuabersejarah menjadi jembatan yangmenghubungkan masa silam danmasa kini menyangkut perjalanansatu kota, mulai dari kota itu lahir,tumbuh, dan berkembang.
Keempat, untuk kepentingan se-jarah itu sendiri. Sejarah memer-lukan data dan bukti otentik. Keber-adaan bangunan-bangunan kunabersejarah menjadi bagian pentingdari data dan bukti otentik ini yangnilainya tidak bisa tergantikan olehapapun.
Ikon pentingBangunan-bangunan tua berse-
jarah yang ada di satu kota bisamenjadi ikon penting satu kota.Athena, Beijing, Berlin, Istanbul,Kairo, Paris, Roma, ataupun Winamerupakan beberapa contoh kota
yang menjadikan keberadaanbangunan-bangunan tua bers jarahsebagai ikon penting kota-kota itu.
Sebagai salah satu kota pening-galan dari masa kolonial, Bandung --yang dulu sempat dijuluki sebagaiParisnya Jawa --tentu saja memilikibanyak bangunan tua bersejarah.Sayang, pengelola kota ini tarn-paknya kurang hirau untuk men-jadikan bangunan-bangunan tuabersejarah sebagai ikon penting kotaini.
Alih-alih menjadikan ikon entingkota, yang justru terjadi adalah satuper satu bangunan tua bersejarah dikota ini malah berubah fungsi danbahkan tergusur oleh berbagai ke-pentingan bisnis modern. Han-curnya Kolam Pemandian Tjiham-pelas dan Hotel Harapan Eka Grahabaru-baru ini bisa menjadi contohnyata masalah ini.
Menurut Ron Drenger (2009),mempertahankan bangunan-bangu-nan tua bersejarah yang masih adasesungguhnya tidak saja bakalmenyelamatkan ikon-ikon kota,tetapi juga bakal semakin memper-cantik wajah kota, melestarikansumber-sumber kebudayaan danmeningkatkan pertumbuhan ekono-mi.
Namun, mungkin saja pengelolaKota Bandung memiliki pandanganlain. Bangunan-bangunan tua berse-jarah di kota ini tidak terlalu diper-lukan. Bangunan modern macamapartemen dan pusat-pusat perbe-lanjaanlah yangjustru sangat diper-lukan kota ini kiwari.
Apa boleh buat, tampaknya se-jarah memang sudah semakin tidakdihargai sebagian besar masyarakatbangsa ini. Uang adalah yang palingutama. (Djoko Subinarto, alum-nus Universitas Padjadjara Ban-dung)***
1