halaman judul...daftar isi halaman judul ... lembar saran ketua penguji seminar tugas akhir...
TRANSCRIPT
i
HALAMAN JUDUL
PERHITUNGAN KINERJA ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA
PADA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
(DPRD) KABUPATEN BANJAR
TUGAS AKHIR
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK
MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PADA JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
OLEH:
JAMIATUL MUHDINATI A03140018
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN AKUNTANSI
2017
ii
pERSETUJUANPERSETUJUAN TUGAS
iii
pengesahan tugas
PENGESAHAN TUGAS AKHIR
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Jamiatul Muhdinati
NIM : A03140018
Tempat dan Tanggal Lahir : Martapura, 8 Maret 1996
Agama : Islam
Alamat : Jl. Menteri 4, Gang Sejahtera III, RT.12, RW.05,
No.121 Kelurahan Sungai Paring, Kecamatan
Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan
Selatan
Nama Orang Tua (Ayah) : Muhiddin, SE
(Ibu) : Ratnawaty
Riwayat Pendidikan : - TK Lontar Martapura (2000-2002)
- SD Negeri Jawa 5 Martapura (2002-2008)
- SMP Negeri 1 Martapura (2008-2011)
- SMA Negeri 1 Martapura (2011-2014)
- Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Kantor
Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan
Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin
v
MOTTO
MIRACLES
ALWAYS HAPPEN
IF WE BELIEVE
vi
SURAT PERNYATAAN
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir ini yang berjudul “Perhitungan Kinerja Anggaran dan Realisasi
Belanja pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Banjar”. Penulisan Tugas Akhir ini merupakan syarat dalam menyelesaikan
pendidikan program studi Diploma III pada Jurusan Akuntansi di Politeknik
Negeri Banjarmasin.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari
bantuan banyak pihak, baik secara material maupun non material. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. H. Edi Yohanes, ST, MT, selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
2. Andriani, SE, MM, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Banjarmasin.
3. Hj. Nurul Mukhlisah, SE, MM selaku Ketua Prodi D3 Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
4. Noor Safrina, SE, MM, MSA, selaku dosen pembimbing.
5. Hj. Nurul Qolbiah, SE, Ak, selaku wali kelas A Akuntansi angkatan 2014.
6. Para dosen yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan bagi penulis
selama belajar di Politeknik Negeri Banjarmasin.
7. Azwar, SH, M.Si selaku Sekretaris DPRD Kabupaten Banjar.
viii
8. H. M. Murjani, S.Sos selaku Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar.
9. Seluruh karyawan dan karyawati Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar.
10. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua
tercinta, kakak, guru spiritual dan keluarga besar yang telah memberikan
dukungan moral, doa, pengertian dan pengorbanannya selama ini.
11. Sahabat penulis Iin Nadiroh (Lovely Honey Bear) di mana selama ini
senantiasa mengajarkan penulis dalam hal toleransi dan kebersamaan serta
masih banyak lagi hal-hal bahagia yang dilalui bersama.
12. Seluruh teman-teman kelas A Akuntansi angkatan 2014 yang telah
memberikan banyak ilmu dalam hal apapun dan senantiasa membantu penulis
baik secara langsung maupun tidak langsung.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis telah berusaha untuk menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini,
namun penulis sadar tak ada gading yang tak retak. Demikian pula dengan tugas
akhir ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun yang
lainnya. Semoga penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Banjarmasin, Agustus 2017
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR…………………………..... ii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR…………………………...... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………..…… iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………..…….. v
HALAMAN SURAT PERNYATAAN………………………………...…...... vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………..……. vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………... ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………...…... xii
DAFTAR BAGAN…………………………………………………………..... xiii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xiv
ABSTRAK…………………………………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………….. 1
B. Permasalahan …………………………………………………... 6
C. Batasan Masalah………………………………………………... 6
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………. 6
E. Kegunaan Penelitian …………………………………………… 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………..……………………… 8
A. Landasan Teori……………………………………….………… 8
1. Keuangan Daerah………………………………………..… 8
x
2. Pengelolaan Keuangan Daerah ……………………………. 8
3. Laporan Keuangan Daerah………………………………… 9
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ………………….. 11
5. Penatausahaan Keuangan………………………………….. 12
6. Tugas dan Wewenang Bendahara Pengeluaran …………… 20
7. Pengertian Kinerja…………………………………………. 21
8. Pengukuran Kinerja………………………………………... 22
9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ………………. 23
10. Indikator Kinerja…………………………………………… 25
11. Pengertian Anggaran………………………………………. 28
12. Dasar dan Fungsi Anggaran……………………………….. 29
13. Laporan Perhitungan Anggaran……………………………. 30
14. Realisasi……………………………………………………. 32
15. Laporan Realisasi Anggaran Keuangan …………………... 32
16. Konsep dan Pengertian Efisiensi ………………………….. 35
17. Konsep dan Pengertian Efektivitas………………………… 37
18. Rasio Efisiensi Keuangan Daerah…………………………. 37
19. Rasio Efektivitas Keuangan Daerah ……………………… 39
B. Hasil Penelitian Terdahulu …………………………………….. 39
BAB III METODE PENELITAN ………………………………………… 43
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel ……. 43
B. Jenis Penelitian…………………………………………………. 45
C. Jenis dan Sumber Data…………………………………………. 45
xi
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………... 46
E. Teknik Analisis Data…………………………………………… 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN…………………………………………………….. 49
A. Hasil Penelitian ………………………………………………… 49
1. Gambaran Umum Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Banjar…………………………………... 49
2. Mekanisme Pelaksanaan Anggaran sampai dengan Realisasi.. 65
3. Laporan Realisasi Belanja…………………………………… 65
B. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………… 79
1. Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja pada Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjar……………………………………. 79
2. Perhitungan Tingkat Efisiensi Anggaran dan Realisasi Belanja
pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk Tahun 2015
dan 2016……………………………………………………… 96
3. Perhitungan Tingkat Efektivitas Anggaran dan Realisasi Belanja
pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk Tahun 2015
dan 2016……………………………………………………… 97
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………………………………………. 99
A. Simpulan ……………………………………………………….. 99
B. Saran………………………………………………….…………
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kriteria Efisiensi Kinerja Keuangan …………………………….. 38
Tabel 2 Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu dengan Penulis ……… 39
Tabel 3 Kriteria Efisiensi Kinerja Keuangan …………………………….. 48
Tabel 4 Daftar Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar ……………………... 62
Tabel 5 Realisasi Belanja Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Tahun 2015………………………………………………………. 66
Tabel 6 Realisasi Belanja Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Tahun 2016………………………………………………………. 73
Tabel 7 Perbandingan Tingkat Ketercapaian Anggaran pada Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjar Tahun 2015…………………………… 81
Tabel 8 Perbandingan Tingkat Ketercapaian Anggaran pada Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjar Tahun 2016…………………………… 89
Tabel 9 Efisiensi SKPD Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar Tahun
Anggaran 2015 dan 2016………………………………………… 97
Tabel 10 Efektivitas SKPD Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Tahun Anggaran 2015 dan 2016 ………………………………… 98
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar ……………………………… 52
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Balasan Izin Penelitian dari Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
2. Denah/Peta Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
3. Foto Gedung Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
4. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Tahun 2015
5. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran Tahun 2016
6. Lembar Bimbingan Tugas Akhir
7. Lembar Saran Ketua Penguji Seminar Tugas Akhir 2016/2017
8. Lembar Saran Anggota Penguji Seminar Tugas Akhir 2016/2017
xv
ABSTRAK
Jamiatul Muhdinati/A03140018/2017/PERHITUNGAN KINERJA
ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA PADA SEKRETARIAT
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KABUPATEN
BANJAR/Akuntansi Sektor Publik/Anggaran Pemerintah/Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan serta menghitung tingkat
efisiensi dan efektivitas anggaran dan realisasi belanja pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar.
Kerangka pemikiran (teoritis) penelitian ini meliputi pentingnya
perhitungan kinerja anggaran dan realisasi belanja pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar dengan menggunakan rasio efisiensi dan efektivitas untuk
mengetahui hasil kinerja yang telah dicapai selama melakukan aktivitasnya untuk
tahun anggaran 2015 dan 2016.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa perbandingan anggaran dan
realisasi belanja pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran
2015 dan 2016 adalah baik, karena realisasi belanja pada tahun 2016 mengalami
kenaikan dibandingkan dengan tahun 2015. Jika dilihat dari rasio efisiensi, kinerja
anggaran dan realisai belanja pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk
tahun anggaran 2015 dan 2016 menunjukkan kategori efisien, karena nilai
persentase efisiensi yang dicapai kurang dari 100%. Sementara itu, jika dilihat
dari rasio efektivitas menunjukkan kategori efektif, karena nilai persentase yang
dicapai lebih dari 100%.
Kata Kunci: Perhitungan Kinerja, Anggaran, Realisasi Belanja, Efisiensi dan
Efektivitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia
semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan otonomi
daerah dan desentralisasi fiskal yang menitikberatkan pada pemerintah
daerah. Selain itu, maraknya globalisasi yang menuntut daya saing di setiap
negara juga menuntut daya saing di setiap pemerintah daerahnya. Daya saing
pemerintah daerah ini diharapkan akan tercapai melalui peningkatan
kemandirian yang dapat diraih melalui adanya otonomi daerah.
Dalam menjalankan otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut untuk
menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien, mampu
mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan, serta meningkatkan
pemerataan dan keadilan dengan mengembangkan seluruh potensi yang
dimiliki oleh masing-masing daerah. Keberhasilan otonomi daerah tidak lepas
dari kemampuan dalam bidang keuangan yang merupakan salah satu
indikator penting dalam menghadapi otonomi daerah. Daerah otonomi
diharapkan mampu atau mandiri dalam membiayai kegiatan pemerintah
daerahnya dengan tingkat ketergantungan keuangan kepada pemerintah pusat
mempunyai proporsi yang lebih kecil.
Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangannya
dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang
2
menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai kegiatan
tugas pembangunan. Anggaran daerah atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) merupakan instrumen kebijakan yang utama bagi pemerintah
daerah. Anggaran sebagai instrumen kebijakan dan menduduki posisi sentral
harus memuat kinerja, baik untuk penilaian secara internal maupun
keterkaitan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang selanjutnya
mengurangi pengangguran dan menurunkan tingkat kemiskinan. Kinerja yang
terkait dengan anggaran merupakan kinerja keuangan berupa perbandingan
antara komponen-komponen yang terdapat pada anggaran.
APBD dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan besarnya
pendapatan dan pengeluaran, membantu pengambilan keputusan dan
pencapaian dalam pembangunan, otoritas pengeluaran di masa yang akan
datang, sumber pengembangan ukuran-ukuran standar untuk evaluasi kinerja,
alat untuk memotivasi para pegawai, dan alat koordinasi bagi semua aktivitas
dari berbagai unit kerja.
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan oleh pemerintah daerah
adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas (pertanggungjawaban)
pemerintah daerah atas sumber yang dipercayakan. Pemerintah daerah
sebagai pihak yang diserahi tugas untuk menjalankan roda pemerintahan
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban keuangan daerahnya
untuk dinilai apakah pemerintah daerah berhasil menjalankan tugasnya
dengan baik atau tidak. Salah satu alat untuk menilai kinerja keuangan
3
pemerintah daerah dalam mengelola keuangan daerahnya adalah dengan
melakukan perhitungan rasio keuangan terhadap APBD yang telah
dilaksanakan.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Banjar merupakan salah satu perangkat daerah yang merupakan unsur
pelayanan terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sekretariat DPRD
dipimpin oleh Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Untuk mewujudkan good governance yang meliputi terciptanya
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah daerah, salah
satu upaya yang dapat dilakukan dengan melalui penyampaian laporan
pertanggungjawaban APBD berupa laporan keuangan yang memenuhi prinsip
tepat waktu dan tepat saji serta disusun sesuai standar akuntansi pemerintah
yang dapat diterima secara umum.
Dalam rangka mencapai realisasi yang sesuai anggaran, Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjar seharusnya melakukan rencana penyusunan
anggaran yang dilakukan secara efektif dan efisien. Sekretariat DPRD
merupakan salah satu entitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
sekaligus sebagai pengguna anggaran juga harus membuat
pertanggungjawaban atas kewenangan yang dilaksanakannya.
4
Sistem perencanaan anggaran yang dibuat untuk masa satu tahun
berjalan menjadi kelemahan dari fungsi anggaran itu sendiri bahwa dalam
satu tahun tersebut dapat terjadi banyak hal yang berubah baik perubahan
harga satuan barang yang direncanakan awal tahun namun pada saat akan
dilakukan realisasi belanja, harga barang-barang tersebut turun sehingga
anggaran yang telah ditetapkan lebih untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
Anggaran dilaksanakan pada periode satu tahun ke depan yang tentunya
mengacu kepada anggaran dan realisasi yang dicapai pada tahun sebelumnya
yang dipergunakan sebagai tolak ukur pembuatan anggaran berikutnya. Tanpa
adanya suatu kejadian dalam perhitungan anggaran yang akan dibuat maka
tidak akan didapat realisasi yang sesuai dalam anggaran keuangan pada
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar yang tentunya akan berimbas pada
kurang maksimal hasil pencapaian kinerja dan juga fasilitas-fasilitas
pendukungnya.
Salah satu contoh yang sebenarnya membuat anggaran menjadi
kurang optimal hasilnya adalah anggaran untuk pembayaran listrik, air dan
telepon kantor di mana anggaran sudah ditetapkan dan disetujui namun dalam
hal pembayaran listrik, air dan telepon tentunya tidak dapat dilihat
nominalnya sebelum adanya pemakaian terlebih dahulu. Dengan kata lain,
bahwa untuk biaya-biaya tersebut sebenarnya tidak dapat dianggarkan tepat
dengan realisasi yang dicapai. Kendala yang sering dialami adalah apabila
anggaran dirasa kurang tepat sasaran dan perlu dilakukan revisi anggaran.
Perubahan atau revisi anggaran yang dilakukan tidak boleh mengubah nilai
5
Pagu Anggaran yang sudah disetujui, perubahan atau revisi anggaran adalah
hanya merubah nilai nominal dari poin-poin kegiatan yang ada,
menambahkan dan yang lebih diperlukan dan mengurangi dana yang sifatnya
dapat ditunda pelaksanaannya sehingga pada jumlah akhirnya tetap akan
sesuai dengan nilai Pagu Anggaran.
Perhitungan rasio keuangan APBD dilakukan dengan membandingkan
hasil yang dicapai dari satu periode dibandingkan dengan periode
sebelumnya, sehingga dapat diketahui bagaimana kecenderungan yang
terjadi. Dengan perhitungan ini, pemerintah dapat menilai kemandirian
keuangan daerah dalam membiayai penyelenggaraan otonomi daerah,
mengukur tingkat efisiensi dan efektivitas dalam merealisasikan pendapatan
daerah, mengukur sejauh mana kegiatan pemerintah dalam membelanjakan
pendapatan daerahnya, mengukur kontribusi masing-masing sumber
pendapatan dalam pembentukan pendapatan daerah dan dapat melihat
pertumbuhan perolehan pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan selama
periode waktu tertentu.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian yang berjudul “Perhitungan Kinerja Anggaran dan Realisasi
Belanja pada Sekretariat Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Banjar”.
6
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perbandingan anggaran dan realisasi belanja pada Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan 2016?
2. Bagaimana perhitungan tingkat efisiensi anggaran dan realisasi belanja
pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan
2016?
3. Bagaimana perhitungan tingkat efektivitas anggaran dan realisasi belanja
pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan
2016?
C. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini memfokuskan pada ruang
lingkup kegiatan belanja dan pertanggungjawaban penggunaan anggaran di
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan 2016.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, tujuan penelitian
ini adalah:
1. Untuk membandingkan anggaran dan realisasi belanja pada Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan 2016.
2. Untuk menghitung tingkat efisiensi anggaran dan realisasi belanja pada
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan 2016.
7
3. Untuk menghitung tingkat efektivitas anggaran dan realisasi belanja pada
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan 2016.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menerapkan dan mengembangkan
wawasan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi keuangan daerah
khususnya pada pengelolaan keuangan daerah dan mengaplikasikan pada
objek penelitian.
2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan penting dan
memperluas wawasan bagi kajian ilmu akuntansi keuangan daerah dalam
membuat suatu anggaran keuangan daerah sehingga dapat dijadikan
sebagai rujukan untuk mengembangkan penelitian antara pembuatan
rancangan anggaran dan realisasi pertanggungjawaban kegiatan keuangan
di masa yang akan datang.
3. Bagi Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi
Kepala Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk menyetujui anggaran
kegiatan tahunan yang akan dibuat.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Keuangan Daerah
Keuangan daerah dapat diartikan sebagai semua hak dan kewajiban
yang dapat dinilai dengan uang juga segala sesuatu, baik berupa uang
maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum
dimiliki atau dikuasai oleh negara atau daerah yang lebih tinggi serta
pihak-pihak lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pengelolaan keuangan daerah, di mana tata usaha merupakan alat
untuk melaksanakan manajemen keuangan daerah tersebut. (Abdul Halim,
2007:23)
Hak daerah dalam rangka keuangan daerah adalah segala hak yang
melekat pada daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
digunakan dalam usaha pemerintahan daerah dalam rangka mengisi kas
daerah.
2. Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturan daerah
bersifat umum dan lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat prinsip,
norma, asas, landasan hukum dalam perencanaan, penyusunan anggaran,
pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pengawasan dan
pertanggungjawaban keuangan daerah. Kepala Daerah selaku pemegang
9
kekuasaan pengelolaan keuangan daerah melimpahkan sebagian atau
seluruh kekuasaannya yang berupa perencanaan, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban serta pengawasan
keuangan daerah kepada:
a. Sekretaris Daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah.
b. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah selaku Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).
c. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku Pejabat
pengguna anggaran atau barang daerah. (Nurlan Darise, 2009:30)
Pengelolaan keuangan daerah mencakup:
a. hak daerah memungut pajak-retribusi daerah dan melakukan pinjaman;
b. kewajiban daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah dan
membayar tagihan;
c. penerimaan daerah;
d. pengeluaran daerah;
e. kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau pihak lain seperti uang,
surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain; dan
f. kekayaan pihak lain yang dikuasai pemerintah daerah. (Mursyidi,
2009:10)
3. Laporan Keuangan Daerah
Sesuai dengan siklus akuntansi, setelah menyusun neraca saldo
penyesuaian, disusunlah laporan-laporan keuangan dengan mengambil
data dari neraca saldo setelah penyesuaian. Berdasarkan Pasal 232
10
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, laporan keuangan pemerintah daerah
terdiri atas:
a. laporan realisasi anggaran;
b. neraca;
c. laporan arus kas; dan
d. catatan atas laporan keuangan. (Abdul Halim, 2007:73)
Dari sudut pandang akuntansi, dapat pula disusun laporan
tambahan, yaitu laporan kinerja keuangan perubahan ekuitas dana (untuk
entitas pemerintah daerah secara keseluruhan) atau laporan perubahan
rekening koran pemerintah daerah (untuk satuan kerja).
Sebagaimana halnya laporan laba rugi menunjukkan hasil usaha
perusahaan dalam rentan waktu tertentu, Laporan Perhitungan APBD juga
menunjukkan kinerja pemda sebagai penyusun dan pelaksanaan APBD.
Dengan demikian, Laporan Perhitungan APBD menyajikan pendapatan
pemda selama satu periode dan belanja untuk memperoleh pendapatan
tersebut pada periode yang sama.
Nota perhitungan APBD berisi ringkasan realisasi pendapatan,
belanja dan pembiayaan, serta kinerja keuangan daerah selama periode
akuntansi pada tahun yang sedang berlangsung. Kinerja keuangan antara
lain mencakup kinerja dalam rangka pelaksanaan fungsi, program dan
kegiatan selama periode akuntansi, kinerja pelayanan yang dicapai dan
bagian belanja yang digunakan untuk kegiatan administrasi umum, operasi
dan pemeliharaan serta investasi.
11
Laporan perubahan ekuitas dana pemda menyajikan informasi
mengenai perubahan surplus/defisit anggaran akibat berbagai transaksi
yang terjadi dalam suatu periode. Laporan perubahan ekuitas dana
merupakan pelengkap dari Laporan Perhitungan APBD. Laporan arus kas
menyajikan informasi tentang kemampuan dalam memperoleh kas dan
menilai penggunaan kas untuk kebutuhan daerah dalam satu periode
akuntansi. Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut
kegiatan operasi, investasi dan pembiayaan.
Neraca adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan
daerah pada saat tertentu, biasanya pada akhir tahun anggaran. Laporan ini
dibuat untuk menyajikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aset, kewajiban dan ekuitas.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah perangkat daerah
pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran atau barang yang
mempunyai tugas dan wewenang:
a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) – SKPD.
b. Menyusun Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) – SKPD.
c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja.
d. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya.
e. Melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran.
f. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak.
12
g. Mengadakan ikatan atau perjanjian kerjasama dengan pihak lain
dalam batas anggaran yang telah ditetapkan.
h. Mengelola utang dan piutang yang menjadi tanggung jawab SKPD
yang dipimpinnya.
i. Mengelola barang milik daerah atau kekayaan yang menjadi
tanggungjawab SKPD yang dipimpinnya.
j. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang
dipimpinnya.
k. Mengawasi pelaksanaan anggaran SKPD yang dipimpinnya.
l. Melaksanakan tugas-tugas pengguna anggaran atau pengguna barang
lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah.
m. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah
melalui sekretaris daerah. (Nurlan Darise, 2009:33)
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengguna anggaran dibantu
oleh:
a. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
b. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
c. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)
d. Bendahara Penerimaan dan Pengeluaran (Nurlan Darise, 2009:34)
5. Penatausahaan Keuangan
Penatausahaan keuangan dibagi menjadi dua golongan yaitu tata
usaha umum dan tata usaha keuangan. Tata usaha umum menyangkut
kegiatan surat-menyurat, mengagenda, mengekspedisi, menyimpan surat-
13
surat penting atau mengarsipkan, dan kegiatan dokumentasi lainnya. Di
lain pihak, tata usaha keuangan adalah tata buku yang merupakan
rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis di bidang keuangan
berdasarkan prinsip, standarisasi dan prosedur tertentu sehingga dapat
memberikan informasi aktual di bidang keuangan dan pemerintah. (Abdul
Halim, 2007:27)
Penyelenggara pemerintahan adalah presiden dibantu oleh wakil
presiden dan para menteri negara. Penyelenggara pemerintah daerah
adalah pemerintah daerah dan DPRD. Rancangan peraturan daerah tentang
APBD dan rancangan peraturan daerah tentang penjabaran APBD yang
telah dievaluasi ditetapkan oleh kepala daerah menjadi peraturan daerah
tentang APBD dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.
Penetapan rancangan peraturan daerah tentang APBD dan peraturan kepala
daerah tentang penjabaran APBD dilakukan paling lambat tanggal 31
Desember tahun anggaran sebelumnya.
PPKD paling lama tiga hari kerja setelah peraturan daerah tentang
APBD ditetapkan memberitahukan kepada semua kepala SKPD agar
menyusun rancangan DPA-SKPD. Rancangan DPA-SKPD merinci
sasaran yang hendak dicapai, program, kegiatan, anggaran yang disediakan
untuk mencapai sasaran tersebut dan rencana penarikan tiap-tiap SKPD
serta pendapatan yang diperkirakan. Kepala SKPD menyerahkan
rancangan DPA-SKPD kepada PPKD paling lama enam hari kerja setelah
pemberitahuan. TAPD melakukan verifikasi rancangan DPA-SKPD
14
bersama-sama dengan kepala SKPD paling lama lima belas hari sejak
ditetapkannya peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD.
Berdasarkan hasil verifikasi, PPKD mengesahkan rancangan DPA-SKPD
dengan persetujuan sekretaris daerah. DPA-SKPD yang telah disahkan
disampaikan kepada kepala daerah SKPD, satuan kerja pengawasan daerah
dan BPK paling lama tujuh hari kerja sejak tanggal disahkan. DPA-SKPD
digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh kepala SKPD selaku
pengguna anggaran/pengguna barang.
Kepala SKPD berdasarkan rancangan DPA-SKPD menyusun
rancangan anggaran SKPD. Rancangan anggaran kas SKPD disampaikan
kepada PPKD selaku BUD bersamaan dengan rancangan DPA-SKPD.
Pembahasan rancangan anggaran kas SKPD dilaksanakan bersamaan
dengan pembahasan DPA-SKPD. PPKD selaku BUD menyusun anggaran
kas pemerintah daerah guna mengatur ketersediaan dana yang cukup untuk
mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana
yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah disahkan. Anggaran kas
memuat perkiraan arus kas masuk dan perkiraan arus kas keluar yang
digunakan guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.
Siklus penatausahaan penerimaan keuangan daerah terdiri atas dua siklus
yaitu:
a. Siklus Penatausahaan Penerimaan Keuangan Daerah
Penerimaan daerah dianggap sah jika disetor ke rekening kas
umum daerah pada bank pemerintah yang ditunjuk dan dianggap sah
15
setelah kuasa BUD menerima nota kredit. Penerimaan daerah yang
disetor ke rekening kas umum daerah dilakukan dengan cara:
1) Disetor langsung ke bank oleh pihak ketiga.
2) Disetor melalui bank lain, badan, lembaga keuangan dan/atau kantor
pos oleh pihak ketiga.
3) Disetor melalui bendahara penerimaan oleh pihak ketiga.
b. Siklus Penatausahaan Pengeluaran Keuangan Daerah
Setelah penetapan anggaran kas, PPKD dalam rangka manajemen
kas menerbitkan SPD. SPD disiapkan oleh kuasa BUD untuk
ditandatangani oleh PPKD. Pengeluaran kas atas dasar beban APBD
dilakukan berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan
dengan SPD. Berdasarkan SPD atau dokumen lain yang dipersamakan
dengan SPD, bendahara pengeluaran mengajukan SPP kepada
pengguna anggaran atau kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD.
SPP terdiri dari:
1) SPP Uang Persediaan (SPP-UP)
2) SPP Ganti Uang (SPP-UG)
3) SPP Tambahan Uang (SPP-TU)
4) SPP Langsung (SPP-LS)
Bendahara merupakan pondasi awal pemerintah daerah dalam
mewujudkan tertib administrasi, akuntabilitas pelaksanaan dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Berdasarkan Permendagri
16
Nomor 55 Tahun 2008, bendahara dalam akuntansi keuangan daerah
terdiri dari:
1) Bendahara penerimaan adalah pejabat fungsional yang ditunjuk
untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan,
mempertanggungjawabkan uang pendapatan asli daerah dalam
rangka pelaksanaan APBD dan SKPD.
2) Bendahara penerimaan pembantu adalah pejabat fungsional yang
ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan
daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada unit kerja SKPD.
3) Bendahara penerimaan PPKD adalah pejabat fungsional yang
ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan,
menatausahakan dan mempertanggungjawabkan penerimaan uang
yang bersumber dari transaksi PPKD.
4) Bendahara pengeluaran adalah pejabat fungsional yang ditunjuk
untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan,
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan belanja daerah
dalam rangka pelaksanaan APBD pada SKPD.
5) Bendahara pengeluaran pembantu adalah pejabat fungsional yang
ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada unit
kerja SKPD.
17
6) Bendahara pengeluaran PPKD adalah pejabat fungsional yang
ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan,
menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk
keperluan transaksi PPKD.
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah peraturan pengganti
Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002. Peraturan ini adalah teknis dari
Peraturan Pemerintah (yang selanjutnya disingkat menjadi PP) Nomor
56 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang merupakan
peraturan pengganti dari PP Nomor 105 Tahun 2000 tentang
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 memberikan pedoman
pengelolaan keuangan daerah yang terdiri dari kekuasaan pengelolaan
keuangan daerah, asas umum dan struktur APBD, penyusunan
rancangan APBD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan
kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah,
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan dan pengawasan
pengelolaan keuangan daerah, kerugian daerah, pengelolaan keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Diterbitkannya PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan PP Nomor 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai konsekuensinya perlu
18
dilakukan penyempurnaan terhadap pengelolaan keuangan daerah
sesuai dengan urusan dan organisasi keuangan daerah. Selain itu, dalam
rangka memenuhi aspirasi daerah dan permasalahan teknis dalam
pengelolaan keuangan daerah maka diterbitkan Permendagri Nomor 59
Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang
ditetapkan tanggal 26 Oktober 2007 dan paling lambat diberlakukan
oleh masing-masing pemerintah daerah tahun 2009.
Perubahan-perubahan peraturan yang terdapat pada Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007, antara lain:
1) Aspek Anggaran
Aspek anggaran terdiri atas:
a) Memperpendek jadwal penyusunan anggaran dengan cara
meringkas proses dan konten KUA-PPAS, sehingga istilah PPA
dihapus.
b) Tata cara pemberian kode program dan kegiatan dalam
pengisian RKA.
c) Reklasifikasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan, beserta kode
rekeningnya.
d) Penegasan alur pengerjaan RKA SKPD, pada SKPKD
penyusunan RKA dipisahkan antara RKA sebagai SKPD dan
RKA sebagai pemerintah daerah (RKA PPKD).
2) Aspek Pelaksanaan Anggaran
Aspek pelaksanaan anggaran terdiri atas:
19
a) Alur pengerjaan DPA SKPD dan SKPKD ikut berubah,
mengikuti perubahan alur pengerjaan RKA.
b) Penomoran DPA juga ikut berubah karena adanya perubahan
pada pemberian kode program dan kegiatan.
3) Aspek Penatausahaan
Aspek penatausahaan terdiri atas:
a) Penatausahaan penerimaan, yaitu penyederhanaan proses
pertanggungjawaban fungsional ke BUD, sehingga tercipta
proses yang lebih efisien. Hal ini dapat dilihat dari dihapusnya
buku pembantu perincian objek penerimaan yang harus
dilampirkan dalam Surat Pertanggungjawaban (SPJ) fungsional.
b) Penatausahaan pengeluaran, yaitu penegasan Surat Penyediaan
Dana (SPD) diberikan kepada SKPD secara periodik (bulanan,
triwulan, semester) tergantung pada ketersediaan dana. Selain
itu, perubahan format SPD, Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
UP/GU/TU, SPP LS gaji dan tunjangan, SPP LS barang dan jasa
serta ada penambahan format SPP LS belanja tidak langsung
PPKD.
4) Aspek Akuntansi dan Pelaporan
Aspek akuntansi dan pelaporan terdiri atas:
a) Memberikan ruang gerak yang luwes bagi pemerintah daerah
untuk menyusun sistem akuntansi, hal ini terlihat dengan
20
dihapusnya beberapa pasal tentang buku-buku yang digunakan
untuk catatan akuntansi.
b) Diterapkannya prinsip harga perolehan pada perolehan aktiva
tetap.
c) Adanya contoh format neraca untuk SKPD.
6. Tugas dan Wewenang Bendahara Pengeluaran
Bendahara pengeluaran SKPD bertugas untuk menerima,
menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan pengeluaran uang dalam rangka pelaksanaan
APBD dan SKPD. Wewenang bendahara pengeluaran SKPD dalam
melaksanakan tugasnya, yaitu:
a. Mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP UP/GU/TU
dan SPP-LS.
b. Menerima dan menyimpan uang persediaan.
c. Melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang dikelolanya.
d. Menolak perintah bayar dari pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan.
e. Meneliti kelengkapan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan
oleh PPTK.
f. Mengembalikan dokumen pendukung SPP-LS yang diberikan oleh
PPTK, apabila dokumen tersebut tidak memenuhi syarat dan/atau
tidak lengkap.
21
Dalam hal pengguna anggaran melimpahkan sebagian
wewenangnya kepada kuasa pengguna anggaran, ditunjuk bendahara
pengeluaran pembantu SKPD untuk melaksanakan sebagian tugas dan
wewenang bendahara pengeluaran SKPD.
7. Pengertian Kinerja
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang
karyawan diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kinerja
sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok
dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk
mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
Pengertian kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok
orang untuk melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai
dengan tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan. (Rivai dan
Basri, 2005:10)
Kinerja adalah perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh
karyawan dengan standar yang telah ditentukan. (Bambang Guritno dan
Waridin, 2005:10)
Keuangan daerah mempunyai arti yang sangat penting dalam
rangka pelaksanaan pemerintahan dan kegiatan pembangunan oleh
pelayanan kemasyarakatan di daerah. Oleh karena itu, keuangan daerah
diupayakan untuk berjalan secara berdaya guna dan berhasil guna.
Tujuan keuangan daerah pada masa otonomi adalah menjamin
tersedianya keuangan daerah guna pembiayaan pembangunan daerah,
pengembangan pengelolaan keuangan daerah yang memenuhi prinsip,
22
norma, asas dan standar akuntansi serta meningkatkan pendapatan asli
daerah secara kreatif melalui penggalian potensi, intensifikasi dan
ekstensifikasi. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai keuangan daerah
adalah kemandirian keuangan daerah melalui upaya terencana, sistematis
dan berkelanjutan, efektif dan efisien.
Menurut Kamus Akuntansi Manajemen, Kinerja Keuangan
Pemerintah Daerah dapat diartikan sebagai aktivitas terukur dari suatu
entitas selama periode tertentu sebagai bagian dari ukuran keberhasilan
pekerjaan. Pengukuran kinerja diartikan sebagai suatu sistem keuangan
atau non keuangan dari suatu pekerjaan yang dilaksanakan atau hasil yang
dicapai dari suatu aktivitas, suatu proses atau suatu unit organisasi.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja
keuangan daerah adalah mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah
dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh
pemerintah pusat sesuai dengan aturan perundang-undangan.
8. Pengukuran Kinerja
Menurut Robertson, pengukuran kinerja (performance
measurement) adalah suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan
terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, termasuk
informasi atas efisiensi, penggunaan sumber daya dalam menghasilkan
barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa baik barang dan jasa
diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa jauh pelanggan
terpuaskan), hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud yang
23
diinginkan dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan. (Mahsun,
Sulistyowati, Purwanugraha, 2007:157)
Menurut Lohman pengukuran kinerja adalah: “suatu aktivitas
penilaian pencapaian target-target tertentu yang diderivasi dari tujuan
strategi organisasi”. Mahsun et.al (2007:157) Sedangkan menurut James
B. Whittaker pengukuran kinerja adalah: “suatu alat manajemen untuk
meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas”. Indra
Bastian (2006:330)
Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu manajer publik menilai suatu strategi melalui
alat ukur finansial dan nonfinansial.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pengukuran kinerja merupakan evaluasi atau penilaian terhadap
pencapaian pelaksanaan kegiatan suatu organisasi berdasarkan tujuan,
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Informasi
mengenai hasil pengukuran ini juga akan menjadi referensi dalam
penentuan standar kinerja untuk masa yang akan datang. Besaran target
yang menjadi acuan pencapaian pada periode berikutnya juga bertumpu
pada hasil pengukuran kinerja yang dilakukan.
9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Larry D. Stout mengemukakan bahwa pengukuran atau
penilaian kinerja organisasi merupakan proses mencatat dan mengukur
pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission
24
accomplishment) melalui hasil yang ditampilkan berupa produk, jasa
ataupun suatu proses. (Hessel Nogi, 2005:174)
Ada tiga perangkat variabel yang mempengaruhi perilaku dan
prestasi kerja atau kinerja, yaitu:
a. Variabel individual, terdiri dari kemampuan dan keterampilan,
mental dan fisik, latar belakang (keluarga, tingkat sosial), pengkajian
dan demografis (umur, asal-usul, jenis kelamin).
b. Variabel organisasional, terdiri dari sumber daya, kepemimpinan,
imbalan, struktur desain pekerjaan.
c. Variabel psikologis, terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar,
motivasi.
Tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja individu adalah
kemampuan individu melakukan pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang
dicurahkan dan dukungan organisasi.
Dalam konteks pemerintahan sebagai sektor publik ada beberapa
aspek yang dapat dinilai kinerjanya, yaitu: (Mahsun, 2006:34)
a. Kelompok Masukan (Input)
b. Kelompok Proses (Process)
c. Kelompok Keluaran (Output)
d. Kelompok Hasil (Outcome)
e. Kelompok Manfaat (Benefit)
f. Kelompok Dampak (Impact)
25
Fokus pengukuran kinerja sektor publik justru terletak pada
outcome dan bukan input dan proses outcome yang dimaksudkan adalah
outcome yang dihasilkan oleh individu ataupun organisasi secara
keseluruhan, outcome harus mampu memenuhi harapan dan kebutuhan
masyarakat menjadi tolak ukur keberhasilan organisasi sektor publik.
Menurut Mangkunegara (2006) terdapat aspek-aspek standar
pekerjaan yang terdiri dari:
a. Aspek kuantitatif seperti halnya proses kerja dan kondisi pekerjaan,
waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan,
jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan dan jumlah jenis
pemberian pelayanan dalam bekerja.
b. Aspek kualitatif seperti halnya ketepatan dan kualitas pekerjaan,
tingkat kemampuan dalam bekerja, kemampuan dalam menganalisis
data/informasi, kemampuan/kegagalan dalam menggunakan
mesin/peralatan dan kemampuan mengevaluasi (keluhan konsumen).
10. Indikator Kinerja
Mc.Donald dan Lawton mengemukakan indikator kinerja yang
meliputi antara lain output oriented measures throughput, efficiency,
effectiveness. Selanjutnya indikator tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Efficiency atau efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukkan
tercapainya perbandingan terbalik antara masukan dan keluaran
dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
26
b. Effectiveness atau efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, baik dalam bentuk target, sasaran jangka panjang
maupun misi organisasi. (Ratminto dan Atik Septi Winarsih,
2005:174)
Salim dan Woodward mengemukakan indikator kinerja antara lain
economy, efficiency, effectiveness, equity. Secara lebih lanjut, indikator
tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Economy atau ekonomis adalah penggunaan sumber daya sesedikit
mungkin dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik.
b. Efficiency atau efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukkan
tercapainya perbandingan terbalik antara masukan dan keluaran
dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
c. Effectiveness atau efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan, baik dalam bentuk target, sasaran jangka panjang
maupun misi organisasi.
d. Equity atau keadilan adalah pelayanan publik yang diselenggarakan
dengan memperhatikan aspek-aspek kemerataan. (Ratminto dan Atik
Septi Winarsih, 2005:174)
Menilai kinerja organisasi dapat digunakan beberapa kriteria
sebagai pedoman penilaian kinerja organisasi pelayanan publik, antara
lain:
27
a. Efisiensi
Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan
organisasi pelayanan publik mendapatkan laba, memanfaatkan
faktor-faktor produksi serta pertimbangan yang berasal dari
rasionalitas ekonomis. Apabila diterapkan secara objektif, kriteria
seperti likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas merupakan kriteria
efisiensi yang sangat relevan.
b. Efektivitas
Efektivitas merupakan tercapainya tujuan dari didirikannya
organisasi pelayanan publik yang sangat erat kaitannya dengan
rasionalitas teknis, nilai, misi, tujuan organisasi, serta fungsi agen
pembangunan.
c. Keadilan
Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang
diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik. Kriteria ini erat
kaitannya dengan konsep ketercukupan atau kepantasan. Keduanya
mempersoalkan apakah tingkat efektivitas tertentu, kebutuhan dan
nilai-nilai dalam masyarakat dapat terpenuhi. Isu-isu yang
menyangkut pemerataan pembangunan, layanan pada kelompok
pinggiran dan sebaginya akan mampu menjawab melalui kriteria ini.
d. Daya Tanggap
Berlainan dengan bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan
swasta, organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya
28
tanggap negara atau pemerintah akan kebutuhan vital masyarakat.
Oleh sebab itu, kriteria oganisasi tersebut secara keseluruhan harus
dapat dipertanggungjawabkan secara transparan demi memenuhi
kriteria daya tanggap ini.
11. Pengertian Anggaran
Anggaran secara umum dapat diartikan sebagi rencana keuangan
yang mencerminkan pilihan kebijakan untuk suatu periode di masa yang
akan datang. Pengertian anggaran secara rinci adalah suatu pernyataan
tentang perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan
terjadi dalam suatu periode di masa depan, serta data dari pengeluaran
dan penerimaan yang sungguh-sungguh terjadi di masa kini dan di masa
yang lalu. Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit
(satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) mendatang.
(Arfan, 2010:226)
Anggaran merupakan pedoman bagi segala tindakan yang akan
dilaksanakan dan di dalam anggaran disajikan rencana-rencana
penerimaan dan pengeluaran dalam satuan rupiah yang disusun menurut
klasifikasinya secara sistematis yang diharapkan dapat dicapai dalam
tahun anggaran tertentu.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
anggaran adalah suatu perencanaan keuangan dan operasional perusahaan
yang menyeluruh dan mendetail tentang memperoleh dana dan
29
menggunakannya secara efisien dan efektif dan dinyatakan dalam satuan
moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu.
12. Dasar dan Fungsi Anggaran
Anggaran secara umum diatur dalam konstitusi suatu negara,
peraturan perundang-undangan dan terdapat juga di dalam Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP). Dalam pasal 23 ayat (1) UUD 1945
diatur tentang anggaran dan diimplementasikan dengan disusunnya UU
APBN setiap tahun. Selain itu untuk melaksanakan UU APBN tersebut,
pemerintah mengeluarkan peraturan pelakasanaan APBN dan peraturan
pelaksanaan lainnya.
Di samping mengungkapkan kebijakan pemerintah untuk suatu
periode di masa depan, dari anggaran dapat diketahui pula realisasi
pelaksanaan kebijakan pemerintah di masa lalu, sehingga dapat diketahui
tercapai atau tidaknya kebijakan yang ditetapkan pemerintah di masa
yang lalu, serta maju mundurnya kebijakan yang hendak dicapai
pemerintah di masa depan.
Dari uraian di atas, secara tidak langsung dapat ditarik beberapa
kesimpulan mengenai fungsi anggaran, yaitu:
a. Anggaran berfungsi sebagai pedoman bagi pemerintah dalam
mengelola daerah untuk satu periode di masa yang akan datang.
b. Anggaran berfungsi sebagai pengawas, karena setiap anggaran harus
mendapat pengesahan terlebih dahulu dan dipertanggungjawabkan
pelaksanaannya kepada lembaga perwakilan rakyat.
30
c. Anggaran sebagai alat ukur prioritas. Jumlah pendapatan sangat
terbatas sementara anggaran belanja direncanakan selalu meningkat,
sedangkan dalam penyusunan anggaran belanja suatu unit
pemerintahan dibuat tinggi atau meningkat dari tahun ke tahun. Oleh
sebab itu, pemerintah perlu membuat skala prioritas berdasarkan
tingkat kepentingan dari belanja tersebut.
Beberapa prinsip dalam anggaran yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan anggaran daerah antara lain:
a. Pendapatan yang direncanakan merupakan yang terukur secara
rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan,
sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja.
b. Penganggaran pengeluaran harus didukung dengan adanya kepastian
tersedianya penerimaan dalam jumlah yang cukup dan tidak
dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak
mencukupi anggarannya dalam APBD atau perubahan APBD.
c. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran
yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan dilakukan
melalui rekening Kas Umum Daerah.
13. Laporan Perhitungan Anggaran
Laporan perhitungan anggaran adalah laporan yang
menggambarkan selisih antara jumlah yang dianggarkan dalam APBD di
awal periode dengan jumlah yang telah direalisasi dalam APBD di akhir
31
periode. Perhitungan anggaran yang kelak disampaikan oleh pemerintah
merupakan pertanggungjawaban pemerintah dalam mengelola keuangan.
Perhitungan anggaran adalah pertanggungjawaban pemerintah atas
seluruh pelaksanaan program dan kegiatan keuangan yang telah
dianggarkan dalam APBD. Sebagai salah satu laporan
pertanggungjawaban pemerintah daerah, perhitungan anggaran ini
merupakan alat analisis laporan keuangan pemerintah.
Secara umum, sistem penganggaran yang diterapkan memiliki
beberapa karakteristik sebagai berikut:
a. Dasar penyusunan yang digunakan bersifat incremental, yaitu
dengan menyesuaikan volume anggaran terhadap perubahan tingkat
harga atau faktor-faktor lain yang bersifat marjinal.
b. Fungsi, program dan elemen pengeluaran integral dengan struktur
anggaran.
c. Sifat dari perencanaan dan anggaran terpisah. Keduanya tidak
menjadi satu kesatuan yang integral dengan struktur anggaran.
d. Aspek evaluasi menggunakan aspek realisasi anggaran.
e. Orientasi anggaran lebih menekankan pada input daripada output.
f. Pendekatan perencanaan anggaran yang digunakan bersifat line-
rekening budget yaitu perencanaan anggaran yang didasarkan atas
pos anggaran yang telah ada sebelumnya.
g. Struktur anggaran menggunakan pendekatan anggaran terpilah
(fragmental).
32
14. Realisasi
Realisasi dapat diartikan sebagai tindakan nyata dalam anggaran
keuangan. Di dalam pemerintahan, dana yang diterima dalam suatu
kegiatan akan direalisasikan sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) realisasi adalah
menjadi nyata, perwujudan menjadi nyata (mengusahakan melaksanakan
menjadi nyata).
Realisasi anggaran adalah menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan
pemakaian sumber dana ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah
yang menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya
dalam satu periode pelaporan.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
realisasi anggaran adalah menyajikan pendapatan daerah selama satu
periode, belanja, surplus/defisit, pembiayaan dan sisa lebih/kurang
anggaran.
15. Laporan Realisasi Anggaran Keuangan
Menurut Nur Afifah (2010:166), dalam bukunya yang berjudul
Akuntansi Pemerintahan: Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah
Daerah, menyatakan bahwa laporan realisasi anggaran adalah
menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan pemakaian sumber dana
ekonomi yang dikelola oleh pemerintah daerah yang menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode
pelaporan.
33
Laporan realisasi anggaran pemerintah pusat/daerah
mengungkapkan berbagai kegiatan keuangan pemerintah pusat/daerah
untuk satu periode yang menunjukkan ketaatan terhadap ketentuan
perundang-undangan melalui penyajian ikhtisar sumber, alokasi dan
penggunaan sumber daya yang dikelolanya. Laporan realisasi
menunjukkan gambaran mengenai keseimbangan antara anggaran
pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan dengan realisasinya.
Laporan realisasi anggaran harus menyajikan pos-pos pendapatan,
belanja, transfer, surplus/defisit, penerimaan pembiayaan, pengeluaran
pembiayaan, pembiayaan neto, dan selisih kurang/lebih. Dengan
demikian dari laporan realisasi anggaran akan diperoleh gambaran
mengenai kesimbangan antara anggaran pendapatan, anggaran belanja
dan pembiayaan dengan realisasinya.
Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan
pemerintah pusat atau daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap
anggaran APBN atau APBD. APBN (Anggaran Pendapatan Belanja
Negara) merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan negara
yang disetujui oleh DPR. Sedangkan APBD (Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah) merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan
daerah yang disetujui oleh DPRD. Laporan realisasi anggaran
menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya
dalam satu periode pelaporan.
34
Secara umum laporan realisasi anggaran disusun dan disajikan
dengan basis kas. Basis kas merupakan basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan
peristiwa itu terjadi, saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Dengan laporan realisasi anggaran dapat diperoleh informasi yang
menunjukkan ketaatan entitas pelaporan terhadap anggaran dengan:
a. penyediaan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan
sumber daya ekonomi; dan
b. penyediaan informasi mengenai realisasi anggaran secara
menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kinerja pemerintah
dalam hal efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.
Dalam laporan realisasi anggaran akan diperoleh informasi yang
berguna untuk memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima
dalam periode mendatang yang akan digunakan untuk mendanai kegiatan
pemerintah pusat dan daerah. Laporan realisasi anggaran tersebut dapat
menyediakan informasi kepada para pengguna laporan tentang indikasi
perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi yang telah
dilaksanakan secara efisien, efektif dan hemat, sesuai dengan anggaran
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penjelasan mengenai laporan realisasi anggaran akan termasuk
dalam catatan atas laporan keuangan. Dalam catatan atas laporan
keuangan ini memuat hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran
seperti kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan
35
yang material antara anggaran dan realisasinya. Catatan atas laporan
keuangan dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh
pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu
ataupun manajemen entitas pelaporan. Potensi kesalahpahaman dalam
laporan keuangan sangat besar, oleh karena itu penyusunan catatan atas
laporan keuangan ini juga ditujukan untuk memudahkan pengguna dalam
memahami laporan keuangan.
16. Konsep dan Pengertian Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara barang dan jasa (output) yang
dihasilkan sebuah kegiatan atau aktivitas dengan sumber daya (input)
yang digunakan. Suatu organisasi, program atau kegiatan dikatakan
efisien apabila mampu menghasilkan output tertentu dengan input
serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu menghasilkan
output sebesar-besarnya.
Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, efisiensi
adalah hubungan antara masukan dan keluaran, efisiensi merupakan
ukuran apakah penggunaan dan jasa yang dibeli oleh organisasi
perangkat pemerintah untuk mencapai tujuan organisasi dapat mencapai
manfaat tertentu.
Efisiensi juga memiliki pengertian seperti:
a. Efisiensi pada sektor hasil dijelaskan dengan konsep masukan-
keluaran (input-output).
36
b. Efisiensi pada sektor pelayanan masyarakat adalah suatu kegiatan
yang dilakukan dengan pengorbanan seminimal mungkin atau
dengan kata lain suatu kegiatan telah dikerjakan secara efisien jika
pelaksanaan pekerjaan tersebut telah mencapai sasaran dengan
biaya terendah atau dengan biaya minimal diperoleh hasil yang
diinginkan.
c. Efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dicapai
dengan memperhatikan aspek hubungan dan tata kerja antar
instansi pemerintahan daerah dengan memanfaatan potensi dan
keanekaragaman suatu daerah.
Faktor-faktor penentu efisiensi, yaitu:
a. Teknologi pelaksana pekerjaan.
b. Struktur organisasi, yakni susunan yang stabil dari jabatan-jabatan,
baik struktural maupun fungsional.
c. Sumber daya manusia seperti tenaga kerja, kemampuan kerja,
maupun sumber daya fisik seperti peralatan kerja, tempat bekerja
serta dana keuangan.
d. Dukungan kepada aparatur dan pelaksanaannya, baik pimpinan
maupun masyarakat.
e. Pimpinan dalam arti kemampuan untuk mengombinasikan keempat
faktor sebelumnya ke dalam suatu usaha yang berdaya guna dan
berhasil guna untuk mencapai sasaran yang dimaksud.
37
17. Konsep dan Pengertian Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran tingkat pemenuhan kebutuhan keluaran
(output) atau tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan
proses maka dikatakan proses tersebut semakin efektif. Efektivitas
memilki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata dasar,
sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas.
Efektivitas dalam pemerintahan daerah dapat diartikan
penyelesaian kegiatan tepat waktu dan dalam batas anggaran yang
tersedia, dapat berarti pula mencapai tujuan dan sasaran seperti apa yang
direncanakan. Namun demikian, penyimpangan dalam pelaksanaan tetapi
mempunyai dampak yang menguntungkan pada kelompok penerima
sasaran maka suatu kegiatan dapat dikatakan efektif. Semakin besar
kontribusi pengeluaran yang dilakukan terhadap nilai pencapaian tujuan
atau sasaran yang ditentukan dapat dikatakan efektif hanya dilihat dari
proses kerja unit yang dimaksud.
18. Rasio Efisiensi Keuangan Daerah
Rasio Efisiensi Keuangan Daerah menggambarkan perbandingan
antara besarnya biaya yang dikeluarkan pada realisasi belanja dengan
anggaran belanja yang telah ditetapkan. Kinerja keuangan pemerintah
daerah dikategorikan efisien apabila rasio yang dicapai kurang dari 1
(satu) atau di bawah 100%. Semakin kecil rasio efisiensinya berarti
kinerja keuangan pemerintah daerah semakin baik. Oleh karena iu,
pemerintah daerah perlu menghitung secara cermat berapa besar biaya
38
yang dianggarkan untuk merealisasikan seluruh pendapatan yang
diterimanya sehingga dapat diketahui kegiatan tersebut efisien atau tidak.
Hal ini perlu dilakukan karena meskipun pemerintah daerah berhasil
merealisasikan target penerimaan pendapatan sesuai target yang telah
ditetapkan, namun keberhasilan itu kurang memiliki arti apabila ternyata
biaya yang dikeluarkan untuk merealisasikan target penerimaan
pendapatannya ternyata lebih besar daripada realisasi pendapatan yang
diterimanya. (Abdul Halim, 2007:234)
Perhitungan rasio efisiensi ditujukan pada program yang
kegiatannya berkaitan langsung dalam pencapaian tujuan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) baik berupa penggunaan barang maupun jasa
yang mana semua kegiatan tersebut termasuk dalam kategori belanja
langsung. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio efesiensi
adalah sebagai berikut:
…..(1)
Kriteria efisiensi kinerja keuangan akan disajikan pada tabel
berikut ini.
Tabel 1
Kriteria Efisiensi Kinerja Keuangan
Kriteria Efisiensi Persentase Efisiensi
Tidak Efisien 100% ke atas
Efisiensi Berimbang 100%
Efisien Kurang dari 100%
Sumber: Mohammad Mahsun (2012:187)
Efisiensi Belanja = Realisasi Belanja
Anggaran Belanja× 100%
39
19. Rasio Efektivitas Keuangan Daerah
Rasio Efektivitas Keuangan Daerah menunjukkan kemampuan
pemerintah daerah dalam memobilisasi keuangan daerah sesuai dengan
yang ditargetkan. (Mahmudi, 2010:143)
Perhitungan rasio efektivitas juga merujuk pada program yang
kegiatannya berkaitan langsung dalam pencapaian tujuan SKPD (belanja
langsung) sehingga dapat diketahui sejauh mana sasaran yang telah dicapai
sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Rumus dari rasio ini adalah sebagai
berikut:
........(2)
Kriteria Rasio Efektivitas menurut Mohammad Mahsun (2012:187),
adalah:
a. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak efektif.
b. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti efektivitas
berimbang.
c. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efektif.
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2
Perbandingan Hasil Penelitian Terdahulu Dengan Penulis
Peneliti
Aspek
Yuliana
B200090024
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
dan Bisnis
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta 2013
Siti Mailisa
101132026231
Jurusan Akuntansi
Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi
(STIE) Pancasetia
Banjarmasin 2014
Jamiatul Muhdinati
A03140018
Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri
Banjarmasin 2017
Efektivitas Belanja = Anggaran Belanja
Realisasi Belanja× 100%
40
1 2 3 4
Judul Analisis Kinerja
Anggaran
Pendapatan dan
Belanja (APBD)
Ditinjau Dari Rasio
Keuangan (Studi
Kasus di
Kabupaten Sragen
Periode 2010-
2012)
Analisis Kinerja
Anggaran dan
Realisasi Belanja
pada Kantor
Lingkungan Hidup
Kota Banjarbaru
Perhitungan
Kinerja Anggaran
dan Realisasi
Belanja pada
Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD)
Kabupaten Banjar
Instansi yang
diteliti
Pemerintah Daerah
Kabupaten Sragen
Kantor Lingkungan
Hidup Kota
Banjarbaru
Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD)
Kabupaten Banjar
Permasalahan Bagaimana kinerja
Anggaran
Pendapatan dan
Belanja (APBD)
Kabupaten Sragen
ditinjau dari rasio
keuangan periode
2010 - 2012?
1. Bagaimana
perbandingan
anggaran dan
realisasi belanja
pada Kantor
Lingkungan
Hidup Kota
Banjarbaru?
2. Bagaimana
tingkat efisiensi
anggaran dan
tingkat
efektivitas
realisasi belanja
pada Kantor
Lingkungan
Hidup Kota
Banjarbaru
tahun 2011
sampai dengan
2012?
1. Bagaimana
perbandingan
anggaran dan
realisasi belanja
pada Sekretariat
DPRD
Kabupaten
Banjar untuk
tahun anggaran
2015 dan 2016?
2. Bagaimana
perhitungan
tingkat efisiensi
anggaran dan
realisasi belanja
pada Sekretariat
DPRD
Kabupaten
Banjar untuk
tahun anggaran
2015 dan 2016?
3. Bagaimana
perhitungan
tingkat
efektivitas
anggaran dan
realisasi belanja
pada Sekretariat
DPRD
Kabupaten
Banjar untuk
41
tahun anggaran
2015 dan 2016?
Tujuan
Penelitian
Untuk
menganalisis
kinerja Anggaran
Pendapatan dan
Belanja (APBD)
Kabupaten Sragen
ditijau dari rasio
keuangan periode
2010 – 2012
1. Untuk
menganalisis
perbandingan
anggaran dan
realisasi belanja
pada Kantor
Lingkungan
Hidup Kota
Banjarbaru.
2. Untuk
menganalisis
tingkat efisiensi
anggaran dan
tingkat
efektivitas
realisasi belanja
pada Kantor
Lingkungan
Hidup Kota
Banjarbaru
tahun 2011
sampai dengan
2012.
1. Untuk
membandingkan
anggaran dan
realisasi belanja
pada Sekretariat
DPRD
Kabupaten
Banjar untuk
tahun anggaran
2015 dan 2016.
2. Untuk
menghitung
tingkat efisiensi
anggaran dan
realisasi belanja
pada Sekretariat
DPRD
Kabupaten
Banjar untuk
tahun anggaran
2015 dan 2016.
3. Untuk
menghitung
tingkat
efektivitas
anggaran dan
realisasi belanja
pada Sekretariat
DPRD
Kabupaten
Banjar untuk
tahun anggaran
2015 dan 2016.
Metode
Penelitian
Dokumentasi dan
wawancara
Observasi dan
dokumentasi
Observasi,
wawancara, dan
dokumentasi
Hasil
Penelitian
Hasil perhitungan
rasio keuangan
pada APBD
Pemerintah Daerah
Kabupaten Sragen
tahun 2010-2012
dapat disimpulkan
bahwa kinerja
Perbandingan
anggaran dan
realisasi belanja
Kantor Lingkungan
Hidup Kota
Banjarbaru dari
tahun 2011 sampai
dengan tahun 2012
Perbandingan
anggaran dan
realisasi belanja
pada Sekretariat
DPRD Kabupaten
Banjar untuk tahun
anggaran 2015 dan
2016 adalah baik,
42
APBD Pemerintah
Daerah Kabupaten
Sragen tahun 2010-
2012 sudah baik.
Hal ini dapat
dibuktikan dengan
rasio efektivitas
menunjukan bahwa
realisasi
penerimaan PAD
telah melampaui
anggaran yang
ditetapkan dan
rasio efisiensi telah
mengalami
kenaikan.
semakin baik.
Tingkat efisiensi
belanja tahun 2011
dan 2012
menunjukkan tren
ke arah efisien.
Tingkat efektivitas
anggaran tahun
2011 sampai
dengan 2012 sudah
berjalan efektif.
karena realisasi
belanja pada tahun
2016 mengalami
kenaikan
dibandingkan
dengan tahun 2015.
Jika dilihat dari
rasio efisiensi,
kinerja anggaran
dan realisai belanja
pada Sekretariat
DPRD Kabupaten
Banjar untuk tahun
anggaran 2015 dan
2016 menunjukkan
kategori efisien,
karena nilai
persentase efisiensi
yang dicapai
kurang dari 100%.
Sementara itu, jika
dilihat dari rasio
efektivitas
menunjukkan
kategori efektif,
karena nilai
persentase yang
dicapai lebih dari
100%.
Sumber: Yuliana (2013), Siti Mailisa (2014), dan Penulis
Penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian perhitungan kinerja
anggaran dan realisasi belanja dengan objek penelitian pada Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015
dan 2016, di mana tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbandingan anggaran
dan realisasi belanja serta tingkat efisiensi dan efektivitasnya.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel
Agar tidak salah dalam mengartikan maksud dari istilah pokok dalam
penelitian ini, maka diperlukan adanya pendefinisian variabel-variabel
penelitian.
Adapun beberapa variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Kinerja Anggaran Menurut Teori
Kinerja anggaran menurut teori adalah sistem penyusunan dan
pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil
yang mencerminkan tingkat efisiensi dan efektivitas pengendalian dana,
rencana manajemen, prioritas dan penggunaan dana serta
pertanggungjawaban kepada publik.
2. Kinerja Anggaran Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Kinerja anggaran Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar merupakan
suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan Sekretaris
DPRD Kabupaten Banjar mengenai rencana kerja untuk tahun anggaran
2015 dan 2016 yang diinterpretasikan sebagai paket pernyataan perkiraan
penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam tahun
tersebut. Tingkat pencapaian hasil yang telah direncanakan yang
kemudian dihubungkan dengan visi yang diemban oleh Sekretariat
44
DPRD Kabupaten Banjar di mana setelah itu pimpinan dapat mengetahui
dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional yang telah
dilaksanakan. Dalam hal ini, data anggaran tahun 2015 dan 2016 akan
menjadi tolak ukur dalam pengukuran tingkat efisiensi dan efektivitas.
3. Kinerja Realisasi Belanja Menurut Teori
Kinerja realisasi belanja menurut teori adalah seluruh tindakan atau
proses mengenai pelaksanaan nyata terhadap rencana keuangan daerah
yang telah ditetapkan pada tahun-tahun tertentu di mana hal tersebut juga
mencerminkan tingkat efisiensi dan efektivitas pada kesesuaian
pengalokasian dana keuangannya.
4. Kinerja Realisasi Belanja Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Kinerja realisasi belanja Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan
kepada Sekretaris DPRD Kabupaten Banjar mengenai tindakan yang
nyata atau adanya pergerakan/perubahan dari rencana yang sudah dibuat
atau dikerjakan untuk tahun anggaran 2015 dan 2016. Data realisasi
belanja tahun 2015 dan 2016 juga menjadi tolak ukur dalam pengukuran
tingkat efisiensi dan efektivitas.
5. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjar
terletak di Jalan Ahmad Yani, Nomor 3, Martapura, Kalimantan Selatan
dan merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
Kabupaten Banjar.
45
B. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian studi kasus untuk
mengetahui perbandingan anggaran dan realisasi belanja serta tingkat
efisiensi dan efektivitasnya pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan 2016.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang dikumpulkan penulis berupa
struktur organisasi, uraian tugas, dan data pegawai Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjar.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dikumpulkan penulis yang
berkaitan dengan anggaran berupa Dokumen Pelaksana Anggaran
(DPA) dan Laporan Realisasi Anggaran Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjar.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya, yang berupa hasil wawancara dengan
46
Bendahara Pengeluaran Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar.
b. Data Sekunder
Data penelitian yang diperoleh berupa dokumen, catatan, dan
informasi lainnya yang berkaitan dengan penyusunan anggaran
kegiatan keuangan dan pertanggungjawaban realisasi kegiatan
keuangan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Teknik Pengamatan (Observasi)
Teknik pengamatan (observasi) yang dilakukan penulis adalah
pengamatan secara langsung atas kegiatan yang berhubungan dengan
anggaran dan realisasi belanja pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar.
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara yang dilakukan penulis adalah mengumpulkan
informasi dengan melakukan wawancara langsung dengan Bendahara
Pengeluaran, Kasubag Anggaran, Kasubag Verifikasi, dan Kabag
Keuangan untuk mengetahui penyebab naik atau turunnya tingkat
efisiensi dan efektivitas pada anggaran dan realisasi belanja kegiatan
keuangan di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Banjar.
47
3. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi yang dilakukan penulis adalah mengumpulkan
data berupa data anggaran keuangan dan realisasi anggaran Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar untuk
tahun anggaran 2015 dan 2016
E. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah dalam menganalisis data dari Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar adalah:
1. Mengumpulkan data realisasi belanja tahun 2015 dan 2016.
2. Mengumpulkan data anggaran belanja tahun 2015 dan 2016
3. Memasukkan data realisasi belanja (A) dan anggaran belanja (B) tahun
2015 dan 2016 tersebut ke dalam rumus Efisiensi Belanja, sebagai
berikut:
………...(1)
4. Memasukkan hasil perhitungan efisiensi belanja tahun 2015 dan 2016 ke
dalam tabel efisiensi belanja.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan kinerja
pemerintah dalam menggunakan anggaran dikategorikan efisien apabila rasio
yang dicapai kurang dari 100%. Agar lebih jelasnya dapat dilihat melalui
tabel berikut.
Efisiensi Belanja = Realisasi Belanja
Anggaran Belanja× 100%
48
Tabel 3
Kriteria Efisiensi Kinerja Keuangan
Kriteria Efisiensi Persentase Efisiensi
Tidak Efisien 100% ke atas
Efisiensi Berimbang 100%
Efisien Kurang dari 100%
Sumber: Mohammad Mahsun (2012:187)
Kemudian dapat sekaligus dilakukan perhitungan efektivitas di mana
anggaran belanja dibandingkan dengan realisasi belanja pada Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar untuk tahun
2015 dan 2016. Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Mengumpulkan data realisasi belanja tahun 2015 dan 2016.
2. Mengumpulkan data anggaran belanja tahun 2015 dan 2016.
3. Memasukkan data anggaran belanja (X) dan realisasi belanja (Y) tahun
2015 dan 2016 tersebut ke dalam rumus Efektivitas, sebagai berikut:
……….(2)
4. Memasukkan hasil perhitungan efektivitas belanja tahun 2015 dan 2016
ke dalam tabel efektivitas belanja.
Kriteria efektivitas mengacu pada kriteria yang dilakukan oleh
Mohammad Mahsun (2012:187), adalah:
1. Jika diperoleh nilai kurang dari 100% (x < 100%) berarti tidak efektif.
2. Jika diperoleh nilai sama dengan 100% (x = 100%) berarti efektivitas
berimbang.
3. Jika diperoleh nilai lebih dari 100% (x > 100%) berarti efektif.
Efektivitas Belanja = Anggaran Belanja
Realisasi Belanja× 100%
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Banjar
a. Profil Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Banjar
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 9
Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Banjar, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah merupakan
salah satu perangkat daerah yang merupakan unsur pelayanan
terhadap Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Dewan yang
secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan secara
administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
b. Visi dan Misi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Banjar
1) Visi Sekretariat DPRD
Sejalan dengan semangat, tekad dan janji politik, Bupati
dan Wakil Bupati Kabupaten Banjar terpilih tahun 2016-2021,
visi pembangunan Kabupaten Banjar 2016-2021 adalah:
50
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Banjar
Yang Sejahtera dan Barokah”
Penjelasan visi pembangunan tersebut adalah:
a. Sejahtera adalah kesejahteraan rakyat yang mengandung
keterpaduan dimensi material dan spiritual dalam wujud
suasana kehidupan yang aman dan damai.
b. Barokah adalah sesuatu yang dirasakan mempunyai nilai
tambah, memberi manfaat dan kemaslahatan bagi orang
banyak.
2) Misi Sekretariat DPRD
Dalam upaya mewujudkan visi Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Banjar 2016-2021, misi Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar dalam lima tahun mendatang adalah:
“Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik,
Bersih dan Amanah”
Penjelasan misi pembangunan tersebut adalah
meningkatkan penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang
efisien, efektif dan akuntabel, pengelolaan keuangan daerah
yang akuntabel dan berorientasi publik, kondisi keamanan dan
politik yang kondusif serta pelayanan publik yang berorientasi
pada pelayanan prima secara terpadu.
51
c. Tugas dan Fungsi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Banjar
Sesuai dengan Peraturan Bupati Banjar Nomor 42 Tahun 2012
Tentang Uraian Tugas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Banjar, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar mempunyai tugas sebagai
berikut:
1) Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan.
2) Menyelenggarakan administrasi keuangan.
3) Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
4) Menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sesuai
dengan kemampuan keuangan daerah.
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mempunyai
fungsi:
1) penyelenggaraan administrasi kesekretariatan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah;
2) penyelenggaraan administrasi keuangan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;
3) penyelenggaraan rapat dan persidangan serta penunjang kinerja
dan fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; dan
4) penyediaan dan pengkoordinasian tenaga ahli yang diperlukan
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
52
d. Struktur Organisasi
“Struktur organisasi merupakan rerangka (framework)
pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi
yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
perusahaan”. Mulyadi (2010:165). Adapun struktur organisasi
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Banjar adalah sebagai berikut:
Bagan 1
Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Banjar
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN
PERSIDANGAN DAN
PERUNDANG-
UNDANGAN
BAGIAN UMUM
SEKRETARIAT
DPRD
SUB BAGIAN TATA
USAHA DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN HUMAS
DAN PROTOKOL
SUB BAGIAN
PERLENGKAPAN DAN
RUMAH TANGGA
SUB BAGIAN
ANGGARAN
SUB BAGIAN
VERIFIKASI DAN
PEMBUKUAN
SUB BAGIAN
PERSIDANGAN
SUB BAGIAN
PERUNDANG-
UNDANGAN,
DOKUMENTASI, DAN
PERPUSTAKAAN
SUB BAGIAN RISALAH
DAN PELAPORAN
Sumber: Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Banjar
53
e. Uraian Tugas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Banjar
1) Uraian Tugas Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD mempunyai tugas:
a) Merumuskan program kerja Sekretariat DPRD berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
b) Menetapkan kebijakan operasional Sekretariat DPRD sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c) Mengoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
urusan umum dan kehumasan.
d) Mengoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
urusan keuangan.
e) Mengoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan
kegiatan rapat/persidangan dan penunjang kinerja DPRD dalam
urusan perundang-undangan, dokumentasi dan perpustakaan.
f) Melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait dalam rangka
kelancaran penyelenggaraan dan pengaturan kegiatan DPRD.
g) Mengelola kegiatan kesekretariatan.
h) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
2) Uraian Tugas Bagian Umum dan Humas
Bagian Umum dan Humas mempunyai tugas:
a) Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselenggaranya
penyusunan program kerja, ketatausahaan, urusan surat menyurat,
kearsipan dan kepegawaian.
54
b) Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselenggaranya
pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan dan alat tulis kantor,
pelayanan dan pemeliharaan kendaraan dinas serta urusan rumah
tangga, keamanan dan ketertiban.
c) Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselenggaranya urusan
kehumasan dan keprotokolan.
d) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
3) Uraian Tugas Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian
Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas:
a) Melakukan kegiatan ketatausahaan yang meliputi surat menyurat,
pengetikan, penggandaan, pendistribusian surat-surat dan pengelolaan
kearsipan sesuai dengan tata naskah dinas dan petunjuk teknis
administrasi perkantoran.
b) Melaksanakan urusan kepegawaian yang meliputi usul pengangkatan,
pemberhentian/pensiun, mutasi, promosi, kenaikan gaji berkala,
kenaikan pangkat, cuti, pembuatan Karis/Karsu, Taspen, Asuransi,
Daftar Urut Kepangkatan (DUK), Nominatif, Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), serta usulan pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan pegawai.
c) Melaksanakan pengaturan dan penyusunan rekapitulasi kehadiran
pegawai di lingkungan Sekretariat DPRD.
d) Melaksanakan penyusunan laporan kepegawaian berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
55
e) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
4) Uraian Tugas Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga
Sub Bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga mempunyai tugas:
a) Memberikan pelayanan alat-alat tulis kantor dan perlengkapan
lainnya terhadap satuan unit kerja di lingkungan Sekretariat DPRD
dan DPRD.
b) Melakukan pengelolaan dan pemeliharaan terhadap gedung dan
semua barang inventaris kantor baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak yang berada di lingkungan Sekretariat DPRD dan
DPRD.
c) Membuat daftar barang inventaris kantor dan melakukan pendataan
dan evaluasi terhadap barang inventaris kantor serta melaporkannya
kepada pejabat berwenang.
d) Memberikan pelayanan transportasi dan pemeliharaan kendaraan
dinas bagi Pimpinan/Anggota DPRD dan pejabat di lingkungan
Sekretariat DPRD.
e) Mengurus surat-surat kelengkapan kendaraan dinas
Pimpinan/Anggota DPRD dan pejabat di lingkungan Sekretariat
DPRD.
f) Mengatur dan memelihara pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM),
air, listrik, telepon, Air Conditioner (AC) dan sound system di
lingkungan Sekretariat DPRD.
56
g) Mengawasi pelaksanaan tugas pengamanan di lingkungan Sekretariat
DPRD.
h) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
5) Uraian Tugas Sub Bagian Humas dan Protokol
Sub Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas:
a) Menyiapkan penyusunan rencana kerja kehumasan dan keprotokolan
di lingkungan DPRD.
b) Menghimpun dan mengelola data informasi yang berhubungan
dengan pemberitaan tentang kegiatan DPRD dan Pemerintah Daerah.
c) Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan tamu-tamu yang
memerlukan informasi.
d) Menyiapkan bahan dalam rangka memberikan penjelasan dan
tanggapan terhadap pemberitaan media massa dan aspirasi
masyarakat.
e) Melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait, menyiapkan
transportasi dan akomodasi serta administrasi penunjang perjalanan
dinas Pimpinan dan Anggota DPRD serta Sekretariat DPRD.
f) Melaksanakan urusan yang berkaitan dengan administrasi
keprotokolan termasuk pengkondisian setiap acara dan mengatur
pelayanan umum serta melaksanakan kegiatan keprotokolan dalam
acara resmi dan penerimaan tamu-tamu negara dan tamu daerah.
g) Menyiapkan penyediaan konsumsi pada acara-acara terkait kegiatan
DPRD.
57
h) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
6) Uraian Tugas Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas:
a) Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselenggaranya kegiatan
pengumpulan dan pengolahan data guna penyusunan Rencana
Anggaran Belanja DPRD dan Sekretariat DPRD.
b) Merencanakan, mengatur dan mengawasi terselenggaranya kegiatan
pemeriksaan, penelitian dan analisa terhadap realisasi anggaran
belanja serta kegiatan penatausahaan keuangan DPRD dan Sekretariat
DPRD.
c) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
7) Uraian Tugas Sub Bagian Anggaran
Sub Bagian Anggaran mempunyai tugas:
a) Menyiapkan penyusunan rencana kerja terkait anggaran belanja
DPRD dan Sekretariat DPRD.
b) Menghimpun dan mengolah data rencana anggaran belanja dan
perubahan anggaran.
c) Menyiapkan bahan rencana dan rancangan perubahan Anggaran dan
Belanja DPRD dan Sekretariat DPRD.
d) Menyiapkan bahan penyusunan dan perubahan serta pelaksanaan
Anggaran Belanja DPRD dan Sekretariat DPRD.
58
e) Menyiapkan bahan penyempurnaan dalam rangka pengesahan
Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA).
f) Melaksanakan identifikasi dan analisis realisasi anggaran belanja
langsung dan tidak langsung.
g) Menyiapkan bahan dan menyusun laporan perhitungan anggaran
berdasarkan realisasi pengeluaran.
h) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
8) Uraian Tugas Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan
Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan mempunyai tugas:
a) Menyiapkan penyusunan rencana kerja terkait verifikasi dan
pembukuan dalam penatausahaan keuangan DPRD dan Sekretariat
DPRD.
b) Menyiapkan bahan terkait verifikasi dan pembukuan dalam
penyusunan laporan perhitungan anggaran berdasarkan realisasi
pengeluaran.
c) Melaksanakan verifikasi Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)
pelaksanaan anggaran belanja langsung dan tidak langsung di
lingkungan Sekretariat DPRD.
d) Menyiapkan dan menyusun bahan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ)
keuangan belanja langsung dan tidak langsung.
e) Menyiapkan bahan petunjuk teknis dan pembinaan administrasi
keuangan.
59
f) Menyiapkan bahan petunjuk pembendaharaan dan pembukuan serta
menyusun laporan keuangan DPRD dan Sekretariat DPRD.
g) Membuat dan menyusun laporan bulanan.
h) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
9) Uraian Tugas Bagian Persidangan dan Perundang-Undangan
Bagian Persidangan dan Perundang-Undangan mempunyai tugas:
a) Merencanakan, mengatur, dan mengawasi terselenggaranya
penyusunan jadwal kegiatan rapat/persidangan DPRD, persiapan
pelaksanaan rapat dan persidangan, penyiapan dan pendistribusian
serta pengumpulan bahan rapat dan persidangan.
b) Merencanakan, mengatur, dan mengawasi terselenggaranya
penyusunan risalah, penyusunan daftar resume dan laporan hasil rapat
dan persidangan yang menunjang pelaksanaan fungsi DPRD.
c) Merencanakan, mengatur, dan mengawasi terselenggaranya kegiatan
penunjang fungsi legislasi dalam hal penyiapan bahan perundang-
undnagan, bahan dokumentasi dan penyediaan bahan pustaka.
d) Melaksanakan tugas lain sesuai tugas dan tanggung jawabnya.
10) Uraian Tugas Sub Bagian Persidangan
Sub Bagian Persidangan mempunyai tugas:
a) Menyiapkan penyusunan rencana kerja kegiatan pendukung dan
penunjang pelaksanaan persidangan DPRD.
b) Menyiapkan bahan penyusunan jadwal kegiatan rapat dan
persidangan DPRD.
60
c) Menyiapkan bahan dan daftar hadir peserta rapat dan sidang DPRD.
d) Menyiapkan undangan untuk pelaksanaan rapat Dewan, Komisi, dan
Alat Kelengkapan Dewan lainnya.
e) Menyiapkan dan mengatur penyelenggaraan pelayanan konsumsi
rapat dan persidangan DPRD.
f) Mendistribusikan dan menghimpun kembali bahan-bahan rapat dan
persidangan, serta membantu pimpinan dan anggota DPRD dalam hal
persiapan rapat dan persidangan.
g) Mendistribusikan dan mengumpulkan bahan serta melaksanakan
notulen rapat dan persidangan DPRD.
h) Membuat laporan hasil rapat dan persidangan DPRD berdasarkan
notulen-notulen dan persidangan DPRD.
i) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
11) Uraian Tugas Sub Bagian Risalah dan Pelaporan
Sub Bagian Risalah dan Pelaporan mempunyai tugas:
a) Menyiapkan rencana kerja penyusunan risalah dan pelaporan pada
rapat dan persidangan DPRD.
b) Menyiapkan bahan dan menyusun naskah, ikhtisar dan resume hasil
rapat dan persidangan DPRD.
c) Menyiapkan bahan dan menggandakan hasil rapat dan persidangan
untuk didistribusikan kepada anggota DPRD dan pihak yang
berkepentingan.
d) Mengelola bahan naskah dan ikhtisar dan resume persidangan DPRD.
61
e) Menyiapkan bahan dan memberikan pelayanan administrasi kepada
pimpinan DPRD dan alat perlengkapan DPRD (Komisi dan alat
kelengkapan dewan lainnya).
f) Mengumpulkan dan menyiapkan bahan serta fasilitas kebutuhan
Komisi dan alat kelengkapan dewan lainnya.
g) Membuat dan menyusun risalah rapat, daftar hadir dan laporan hasil
pelaksanaan rapat dan persidangan DPRD.
h) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
12) Uraian Tugas Sub Bagian Perundang-Undangan, Dokumentasi dan
Perpustakaan
Sub Bagian Perundang-Undangan, Dokumentasi dan
Perpustakaan mempunyai tugas:
a) Menyiapkan bahan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah dan
bahan pembentukan produk hukum DPRD.
b) Menyiapkan bahan untuk penyebarluasan (sosialisasi) terhadap
Rancangan Peraturan Daerah yang berasal dari inisiatif DPRD.
c) Menyiapkan bahan untuk penyebarluasan (sosialisasi) terhadap
Peraturan Daerah yang berasal dari inisiatif DPRD.
d) Memantau, mempelajari dan mengevaluasi proses pembentukan
Rancangan Peraturan Daerah.
e) Memberikan penomoran terhadap setiap produk hukum yang
dihasilkan DPRD berupa peraturan DPRD, Keputusan DPRD dan
Keputusan Pimpinan DPRD.
62
f) Mendokumentasikan produk hukum daerah berupa Peraturan Daerah,
Peraturan DPRD, Keputusan DPRD dan Keputusan Pimpinan DPRD.
g) Melakukan pengelolaan dan pemeliharaan terhadap bahan
dokumentasi dan bahan pustaka.
h) Memberikan pelayanan jasa perpustakaan dan informasi.
i) Melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.
f. Daftar Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Banjar
Berikut ini adalah daftar pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Banjar.
Tabel 4
Daftar Pegawai Negeri Sipil Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) Kabupaten Banjar
No. Nama NIP Jabatan
1. Azwar, SH, M.Si 19650210 199203 1 018 Sekretaris DPRD
2. H. M. Murjani, S.Sos 19590118 198202 1 003 Kabag Keuangan
3. Ir. Rusmini, MM 19631026 198510 2 001 Kabag Umum
4. Sri Rahayu, M.AP 19751207 199412 2 001 Kabag Persidangan dan
Perundang-undangan
5. Dra. Ismawati Syarqawi 19590727 198903 2 006 Kasubag Humas dan
Protokol
6. Drs.Fakhruddin Razi 19610327 198803 1 007 Kasubag Anggaran
7. Gusti Khairiah, S.Sos 19670325 199303 2 009 Kasubag Persidangan
8. Hj. Noor Aida, S.Sos 19740718 199403 2 006 Kasubag Tata Usaha
dan Kepegawaian
9. Audi Murfi, S.ST 19600118 198103 1 004 Kasubag Perlengkapan
dan Rumah Tangga
10. Uhibbul Huda, MM 19691022 200003 1 003 Kasubag Verifikasi dan
Pembukuan
11. Udin, SE 19790412 201001 1 014 Kasubag Risalah dan
Pelaporan
12. Hathayerin, SH 19731110 200604 1 020 Pelaksana pada Subag
Perundang-undangan,
Dokumentasi, dan
Perpustakaan
63
13. Muhiddin, SE 19650611 199403 1 003 Pelaksana pada Subag
Anggaran
14. Gusti Hindun 19680204 199303 2 009 Pelaksana pada Subag
Tata Usaha dan
Kepegawaian
15. Isna Yani, SP 19750711 199603 2 004 Pelaksana pada Subag
Anggaran
16. Reny Ana Budiarti, SH 19860626 201101 2 011 Pelaksana pada Subag
Perundang-undangan,
Dokumentasi, dan
Perpustakaan
17. M. Fahriansyah, SE 19800523 201101 1 002 Pelaksana pada Subag
Perundang-undangan,
Dokumentasi, dan
Perpustakaan
18. Ekak Bhintari W, S.Hut 19780420 201001 2 003 Pelaksana pada Subag
Verifikasi dan
Pembukuan
19. Raudatul Marhamah,
S.Pi
19800703 201001 2 006 Pelaksana pada Subag
Risalah dan Pelaporan
20. Mu’minah, S.AP 19810717 201001 2 001 Pelaksana pada Subag
Tata Usaha dan
Kepegawaian
21. Susi Demawati, SH 19740122 201406 2 001 Pramu Komisi I
22. Dewi Maulida Nor,
S.Ag
19760303 201406 2 003 Pramu Komisi II
23. Rahmatullah, A.Md 19830112 200501 1 003 Pelaksana pada Subag
Perundang-undangan,
Dokumentasi, dan
Perpustakaan
24. Aboe Yazid B 19710608 200604 1 019 Pelaksana pada Subag
Verifikasi dan
Pembukuan
25. Darmansyah 19750731 200701 1 010 Pelaksana pada Subag
Perlengkapan dan
Rumah Tangga
26. Yusrizal Saukani 19741203 200701 1 009 Pelaksana pada Subag
Verifikasi dan
Pembukuan
27. Ahmad Fadillah 19740907 200701 1 014 Pelaksana pada Subag
Verifikasi dan
Pembukuan
28. Mardiansyah 19720429 200701 1 017 Pelaksana pada Subag
Perlengkapan dan
Rumah Tangga
64
29. Mursidah 19730325 200103 2 002 Pelaksana pada Subag
Persidangan
30. Iwan 19830812 200701 1 004 Pelaksana pada Subag
Verifikasi dan
Pembukuan
31. Haidaniah, A.Ma 19790909 201001 2 007 Pelaksana pada Subag
Risalah dan Pelaporan
32. LB Panca Prabakti,
A.Md
19810218 201001 1 002 Pelaksana pada Subag
Humas dan Protokol
33. Rusimah 19840329 201001 2 001 Pelaksana pada Subag
Perlengkapan dan
Rumah Tangga
34. Doni Erpansyah 19800727 201001 1 001 Pelaksana pada Subag
Humas dan Protokol
35. Achmad Zulkifli 19700703 200701 1 024 Pelaksana pada Subag
Perlengkapan dan
Rumah Tangga
36. Nasrullah 19811230 200701 1 004 Pelaksana pada Subag
Perlengkapan dan
Rumah Tangga
37. H. Syarkani 19790712 201001 1 008 Pelaksana pada Subag
Persidangan
38. Husni 19771006 200604 1 013 Pelaksana pada Subag
Perlengkapan dan
Rumah Tangga
39. Dyan Kurniawan 19740629 201406 1 002 Pelaksana pada Subag
Tata Usaha dan
Kepegawaian
40. Djailani 19610112 200701 1 014 Pelaksana pada Subag
Perlengkapan dan
Rumah Tangga
41. Zulfi Iskandar 19720403 200701 1 029 Pelaksana pada Subag
Perlengkapan dan
Rumah Tangga
42. Khairul Saleh 19700403 201001 1 003 Pelaksana pada Subag
Perlengkapan dan
Rumah Tangga
Sumber: Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Banjar
65
2. Mekanisme Pelaksanaan Anggaran sampai dengan Realisasi
Dari renstra bahan usulan pekerjaan yang diajukan sesuai keperluan
penyusunan bahan-bahan penelitian untuk menyusun RKA. Rencana
anggaran kemudian diajukan melalui Badan Penanaman Modal (Bappeda)
yang selanjutnya dibahas di DPRD dan diproses di Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD). Setelah disetujui
DPPKAD menerbitkan DPA dan petikan DPA diserahkan ke Satuan
Kerja Perangkat Daerah untuk dilaksanakan pekerjaan berdasarkan pagu
yang tertuang dalam DPA.
3. Laporan Realisasi Belanja
Berikut ini disajikan Laporan Realisasi Belanja Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan 2016 pada tabel 5 dan
tabel 6.
66
Tabel 5
Realisasi Belanja Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Tahun 2015
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN REALISASI
BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.916.206.783 3.457.190.419
1.20.04.00.00.5.1.1 BELANJA PEGAWAI 3.916.206.783 3.457.190.419
1.20.04.00.00.5.1.1.01 BELANJA DAN GAJI TUNJANGAN 2.517.206.783 2.516.190.419
1.20.04.00.00.5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/Uang Reprentasi 1.680.473.973 1.645.858.817
1.20.04.00.00.5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga 144.179.002 140.518.971
1.20.04.00.00.5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan 144.787.500 131.085.000
1.20.04.00.00.5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional - -
1.20.04.00.00.5.1.1.01.05 Tunjangan Fungsional Umum 80.690.500 74.340.000
1.20.04.00.00.5.1.1.01.06 Tunjangan Beras 124.650.534 100.937.340
1.20.04.00.00.5.1.1.01.07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 29.913.597 30.299.014
1.20.04.00.00.5.1.1.01.08 Pembulatan Gaji 31.677 31.277
1.20.04.00.00.5.1.1.01.19 Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD 312.480.000 393.120.000
1.20.04.00.00.5.1.1.02 BELANJA TAMBAHAN PENGHASILAN PNS 1.399.000.000 941.000.000
1.20.04.00.00.5.1.1.02.01 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja 624.000.000 564.000.000
1.20.04.00.00.5.1.1.02.06 Tambahan Penghasilan Fungsional Umum (Staf) 612.000.000 377.000.000
1.20.04.00.00.5.1.1.02.08 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja di Luar Jam Kerja 163.000.000 -
BELANJA LANGSUNG 30.411.354.250 23.357.239.500
1.20.04.01.01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 6.277.198.000 4.667.834.450
1.20.04.01.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 55.000.000 22.760.000
1.20.04.01.01.01.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 30.000.000 16.400.000
1.20.04.01.01.01.5.2.2.01.04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya 10.000.000 6.360.000
1.20.04.01.01.01.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 15.000.000 -
1.20.04.01.01.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 285.000.000 176.463.300
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.01 Belanja Telepon 25.000.000 13.504.200
67
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.02 Belanja Air 60.000.000 34.864.250
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.03 Belanja Listrik 200.000.000 128.094.850
1.20.04.01.01.06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 75.000.000 10.641.100
1.20.04.01.01.06.5.2.2.05.05 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 75.000.000 10.641.100
1.20.04.01.01.08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 215.000.000 209.274.000
1.20.04.01.01.08.5.2.2.01.05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 215.000.000 209.274.000
1.20.04.01.01.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 80.000.000 43.775.700
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 50.000.000 36.780.700
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.04 Belanja Perangko 10.000.000 5.430.000
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 20.000.000 1.565.000
1.20.04.01.01.11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 89.780.000 27.834.350
1.20.04.01.01.11.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 36.780.000 500.000
1.20.04.01.01.11.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 53.000.000 27.334.350
1.20.04.01.01.12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 75.850.000 8.575.000
1.20.04.01.01.12.5.2.2.01.03 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering, dan lain-lain) 75.850.000 8.575.000
1.20.04.01.01.15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan 34.700.000 10.050.000
1.20.04.01.01.15.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 2.850.000 -
1.20.04.01.01.15.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 9.850.000 9.600.000
1.20.04.01.01.15.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.000.000 450.000
1.20.04.01.01.15.5.2.3.84.02 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya-Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan
Naskah (Manuskrip) 20.000.000 -
1.20.04.01.01.17 Penyediaan Makanan dan Minuman 466.718.000 246.380.000
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.01 Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai 431.400.000 240.960.000
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 20.000.000 490.000
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 15.318.000 4.930.000
1.20.04.01.01.18 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Negeri 3.678.200.000 3.103.351.000
1.20.04.01.01.18.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 870.000.000 507.532.000
1.20.04.01.01.18.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 2.808.200.000 2.595.819.000
1.20.04.01.01.19 Penyediaan Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran 1.221.950.000 808.730.000
68
1.20.04.0 1.01.19.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 119.200.000 51.400.000
1.20.04.01.01.19.5.2.1.01.05 Honorarium Bendahara/Pengurus Barang 68.400.000 68. 400.000
1.20.04.01.01.19.5.2.1.02.02 Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap 369.750.000 247.150.000
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.05 Belanja Surat Kabar/Majalah 384.600.000 300.920.000
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 70.000.000 69.660.000
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 210.000.000 71.200.000
1.20.04.01.02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 5.505.300.000 4.430.104.350
1.20.04.01.02.03 Pembangunan Gedung Kantor 468.750.000 399.800.000
1.20.04.01.02.03.5.2.3.49.01 Bekerja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Kantor 468.750.000 399.800.000
1.20.04.01.02.05 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 1.784.500.000 1.635.490.000
1.20.04.01.02.05.5.2.3.17.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Dinas Bermotor
Perorangan 1.784.500.000 1.635.490.000
1.20.04.01.02.07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 924.350.000 812.239.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Mesin Hitung/Jumlah 5.000.000 4.179.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat Penyimpangan
Perlengkapan Kantor 6.000.000 5.290.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat Kantor Lainnya 232.500.000 190.400.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Meubelair 234.000.000 226.700.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat Pendingin 95.850.000 120.050.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Alat Dapur 6.000.000 -
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya
(HomeUse) 29.000.000 13.120.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.29.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Personal Komputer 60.000.000 -
1.20.04.01.02.07.5.2.3.29.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Peralatan Personal Komputer 30.000.000 29.500.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.31.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Peralatan Studio Visual 226.000.000 223.000.000
1.20.04.01.02.22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 1.605.900.000 1.166.460.000
1.20.04.01.02.22.5.2.2.20.30 Belanja Pemeliharaan Gedung 1.605.900.000 1.166.460.000
1.20.04.01.02.24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 326.000.000 223.448.350
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.01 Belanja Jasa Service 50.000.000 17.318.500
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.02 Belanja Penggantian Suku Cadang 100.000.000 30.153.950
69
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas 176.000.000 175.975.900
1.20.04.01.02.26 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor 105.000.000 58.487.500
1.20.04.01.02.26.5.2.2.20.06 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan 105.000.000 58.487.500
1.20.04.01.02.28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 290.800.000 134.179.500
1.20.04.01.02.28.5.2.2.20.06 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan 290.800.000 134.179.500
1.20.04.01.03 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 403.050.000 386.390.000
1.20.04.01.03.02 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 403.050.000 386.390.000
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.02 Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH) 198.850.000 190.050.000
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.06 Belanja Pakaian Dinas Sipil (PSR) 122.350.000 118.950.000
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.04 Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) 81.850.000 77.390.000
1.20.04.01.05 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR 561.600.000 490.463.250
1.20.04.01.05.01 Pendidikan dan Pelatihan Formal 561.600.000 490.463.250
1.20.04.01.05.01.5.2.2.17.03 Belanja Bimbingan Teknis 561.600.000 490.463.250
1.20.04.01.06 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA KEUANGAN 47.056.250 9.169.150
1.20.04.01.06.01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 21.480.000 3.731.000
1.20.04.01.06.01.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 6.000.000 1.995.000
1.20.04.01.06.01.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 3.000.000 500.000
1.20.04.01.06.01.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 2.500.000 -
1.20.04.01.06.01.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 5.000.000 -
1.20.04.01.06.01.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 4.980.000 1.236.000
1.20.04.01.06.02 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 6.500.000 3.267.500
1.20.04.01.06.02.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 3.000.000 2.444.500
1.20.04.01.06.02.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 1.000.000 -
1.20.04.01.06.02.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.500.000 823.000
1.20.04.01.06.04 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 19.076.250 2.170.650
1.20.04.01.06.04.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 10.000.000 -
1.20.04.01.06.04.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 3.000.000 941.500
1.20.04.01.06.04.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.576.250 -
1.20.04.01.06.04.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 1.000.000 -
70
1.20.04.01.06.04.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.500.000 1.229.150
1.20.04.01.15 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH 17.617.150.000 13.373.278.300
1.20.04.01.15.01 Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah 2.895.000.000 1.632.544.850
1.20.04.01.15.01.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 34.500.000 -
1.20.04.01.15.01.5.2.1.02.03 Uang Saku 65.000.000 5.500.000
1.20.04.01.15.01.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 340.000.000 173.600.000
1.20.04.01.15.01.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 12.000.000 -
1.20.04.01.15.01.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 5.000.000 2.632.400
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 80.000.000 58.165.000
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 1.398.000.000 884.147.450
1.20.04.01.15.01.5.2.2.21.01 Belanja Jasa Konsultasi Penelitian 960.500.000 508.500.000
1.20.04.01.15.02 Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat Pemerintah Daerah dan
Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama 328.250.000 139.020.000
1.20.04.01.15.02.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 10.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 6.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 15.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 60.000.000 44.450.000
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 20.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 8.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 70.250.000 42.650.000
1.20.04.01.15.02.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.500.000 -
1.20.04.01.15.01.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 24.000.000 1.000.000
1.20.04.01.15.01.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 112.500.000 50.920.000
1.20 .04.01.15.03 Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan 260.000.000 197.795.000
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 4.000.000 825.000
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Cetak 8.500.000 3.450.000
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Penggandaan 5.000.000 -
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai 17.500.000 -
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 225.000.000 193.520.000
71
1.20.04.01.15.04 Rapat-Rapat Paripurna 331.700.000 167.170.000
1.20.04.01.15.04.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 25.000.000 9.450.000
1.20.04.01.15.04.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 4.000.000 -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.000.000 670.000
1.20.04.01.15.04.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 5.000.000 -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 10.000.000 -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 7.200.000 1.600.000
1.20.04.01.15.04.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.500.000 -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.10.01 Belanja Sewa Meja Kursi 15.000.000 2.950.000
1.20.04.01.15.04.5.2.2.10.05 Belanja Sewa Tenda - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 261.000.000 152.500.000
1.20.04.01.15.05 Kegiatan Reses 210.500.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 5.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 6.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 2.500.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 5.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 2.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 3.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.10.01 Belanja Sewa Meja Kursi 10.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.10.05 Belanja Sewa Tenda 25.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 90.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 60.000.000 -
1.20.04.01.15.06 Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD Dalam Daerah 1.150.000.000 631.632.000
1.20.04.01.15.06.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 1.150.000.000 631.632.000
1.20.04.01.15.07 Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD 12.062.000.000 10.393.596.150
1.20.04.01.15.07.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 12.062.000.000 10.393.596.150
1.20.04.01.15.08 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan 379.700.000 211.520.300
1.20.04.01.15.08.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 64.500.000 41.205.000
1.20.04.01.15.08.5.2.1.02.03 Uang Saku 54.000.000 40.000.000
72
1.20.04.01.15.08.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 16.000.000 10.000.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.000.000 1.660.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 2.600.000 1.750.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 3.500.000 208.500
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 40.500.000 22.500.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 6.000.000 3.500.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 10.000.000 4.674.600
1.20.04.01.15.08.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 25.600.000 16.000.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 35.000.000 24.360.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 120.000.000 45.662.200
1.20.04.01.15.09 Pemeliharaan Kesehatan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD - -
1.20.04.01.15.09.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor - -
1.20.04.01.15.09.5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender - -
1.20.04.01.15.09.5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman Lelang/Pemenang Lelang - -
1.20.04.01.15.09.5.2.2.04.01 Belanja Premi Administrasi Kesehatan - -
Jumlah 34.327.561.033 26.814.429.919
Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar (diolah kembali)
73
Tabel 6
Realisasi Belanja Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Tahun 2016
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN REALISASI
BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.934.209.809 3.542.140.169
1.20.04.00.00.5.1.1 BELANJA PEGAWAI 3.934.209.809 3.542.140.169
1.20.04.00.00.5.1.1.01 BELANJA DAN GAJI TUNJANGAN 2.890.209.809 2.619.940.169
1.20.04.00.00.5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/Uang Reprentasi 1.902.717.080 1.771.469.320
1.20.04.00.00.5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga 163.130.223 139.448.022
1.20.04.00.00.5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan 163.818.703 130.005.000
1.20.04.00.00.5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional - -
1.20.04.00.00.5.1.1.01.05 Tunjangan Fungsional Umum 91.296.646 72.930.000
1.20.04.00.00.5.1.1.01.06 Tunjangan Beras 141.037.716 98.636.040
1.20.04.00.00.5.1.1.01.07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 35.050.278 14.306.988
1.20.04.00.00.5.1.1.01.08 Pembulatan Gaji 39.163 24.799
1.20.04.00.00.5.1.1.01.19 Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD 393.120.000 393.120.000
1.20.04.00.00.5.1.1.02 BELANJA TAMBAHAN PENGHASILAN PNS 1.044.000.000 922.200.000
1.20.04.00.00.5.1.1.02.01 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja 624.000.000 552.000.000
1.20.04.00.00.5.1.1.02.06 Tambahan Penghasilan Fungsional Umum (Staf) 420.000.000 370.200.000
BELANJA LANGSUNG 32.958.435.000 29.427.063.250
1.20.04.01.01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 5.831.655.000 5.377.687.350
1.20.04.01.01.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 316.000.000 147.292.050
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.01 Belanja Telepon 20.000.000 12.561.050
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.02 Belanja Air 60.000.000 10.089.300
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.03 Belanja Listrik 230.000.000 124.641.700
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.06 Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Kabel/TV Satelit 6.000.000 -
1.20.04.01.01.06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional 75.000.000 25.380.800
1.20.04.01.01.06.5.2.2.05.05 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 75.000.000 25.380.800
74
1.20.04.01.01.08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 280.000.000 257.819.000
1.20.04.01.01.08.5.2.2.01.05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 280.000.000 257.819.000
1.20.04.01.01.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 82.600.000 77.879.050
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 50.000.000 49.960.050
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.04 Belanja Perangko 12.600.000 11.880.000
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 20.000.000 16.039.000
1.20.04.01.01.11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 67.630.000 22.359.600
1.20.04.01.01.11.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 23.630.000 4.445.000
1.20.04.01.01.11.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 44.000.000 17.914.600
1.20.04.01.01.12 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 20.000.000 8.546.000
1.20.04.01.01.12.5.2.2.01.03 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar, Battery Kering, dan lain-lain) 20.000.000 8.546.000
1.20.04.01.01.15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan 20.000.000 19.819.000
1.20.04.01.01.15.5.2.3.84.02 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya-Pengadaan Barang-Barang Perpustakaan
Naskah (Manuskrip) 20.000.000 19.819.000
1.20.04.01.01.17 Penyediaan Makanan dan Minuman 283.325.000 270.870.000
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.01 Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai 280.000.000 268.280.000
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 2.200.000 1.730.000
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 1.125.000 860.000
1.20.04.01.01.18 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Negeri 3.450.000.000 3.447.291.850
1.20.04.01.01.18.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 700.000.000 699.136.000
1.20.04.01.01.18.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 2.750.000.000 2.748.155.850
1.20.04.01.01.19 Penyediaan Pendukung Administrasi/Teknis Perkantoran 1.237.100.000 1.100.430.000
1.20.04.01.01.19.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 91.450.000 46.350.000
1.20.04.01.01.19.5.2.1.01.05 Honorarium Bendahara/Pengguna Barang 72.600.000 72.600.000
1.20.04.01.01.19.5.2.1.02.02 Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap 453.050.000 440.800.000
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.05 Belanja Surat Kabar/Majalah 340.000.000 327.020.000
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 70.000.000 69.660.000
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli 210.000.000 144.000.000
1.20.04.01.02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR 1.753.840.000 1.472.371.400
75
1.20.04.01.02.03 Pembangunan Gedung Kantor 1.014.350.000 974. 250.000
1.20.04.01.02.03.5.2.3.49.01 Bekerja Modal Gedung dan Bangunan Pengadaan Bangunan Kantor 1.014.350.000 974.250.000
1.20.04.01.02.05 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional - -
1.20.04.01.02.05.5.2.3.17.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Kendaraan Bermotor Beroda
Dua - -
1.20.04.01.02.07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 210.850.000 169.926.600
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Mesin Hitung/Jumlah 10.000.000 6.240.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Meubelair 30.000.000 29.355.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat Pembersih 6.000.000 4.150.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat Pendingin 76.850.000 58.850.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat Rumah Tangga Lainnya
(Home Use) 17.000.000 12.235.000
1.20.04.01.02.07.5.2.3.29.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Peralatan Komputer
Mainframe 12.000.000 10.971.600
1.20.04.01.02.07.5.2.3.29.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Meja Kerja Pejabat 59.000.000 48.125.000
1.20.04.01.02.22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 135.000.000 73.403.700
1.20.04.01.02.22.5.2.2.20.30 Belanja Pemeliharaan Gedung 135.000.000 73.403.700
1.20.04.01.02.24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 393.640.000 254.791.100
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.01 Belanja Jasa Service 50.000.000 27.144.450
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.02 Belanja Penggantian Suku Cadang 87.640.000 46.308.850
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas 256.000.000 181.337.800
1.20.04.01.03 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR 452.250.000 412.050.000
1.20.04.01.03.02 Penyediaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 452.250.000 412.050.000
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.02 Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH) 225. 850.000 198.850.000
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.06 Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) 135.850.000 126.850.000
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.04 Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) 90.850.000 126.850.000
1.20.04.01.05 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA
APARATUR 500.000.000 497.669.300
1.20.04.01.05.01 Pendidikan dan Pelatihan Formal 500.000.000 497.669.300
1.20.04.01.05.01.5.2.2.17.03 Belanja Bimbingan Teknis 500.000.000 497.669.300
76
1.20.04.01.06 PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN 69.690.000 14.640.250
1.20.04.01.06.01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD 31.190.000
5.695.450
1.20.04.01.06.01.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 5.700.000 986.000
1.20.04.01.06.01.5.2.2.01.04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya 9.996.000 2.250.000
1.20.04.01.06.01.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 3.494.000 1.640.000
1.20.04.01.06.01.5.2.2.06.01 Belanja Penggandaan 2.000.000 819.450
1.20.04.01.06.01.5.2.2.06.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 8.000.000 -
1.20.04.01.06.01.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 2.000.000 -
1.20.04.01.06.02 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 3.500.000 1.532.400
1.20.04.01.06.02.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 1.000.000 522.400
1.20.04.01.06.02.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 1.000.000 620.000
1.20.04.01.06.02.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 1.500.000 390.000
1.20.04.01.06.04 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 35.000.000 7.412.400
1.20.04.01.06.04.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 25.000.000 5.300.000
1.20.04.01.06.04.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 3.000.000 1.328.500
1.20.04.01.06.04.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 2.000.000 -
1.20.04.01.06.04.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 5.000.000 783.900
1.20.04.01.15 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS LEMBAGA PERWAKILAN
RAKYAT DAERAH 24.350.700.000 21.652.644.950
1.20.04.01.15.01 Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah 1.770.450.000 857.082.100
1.20.04.01.15.01.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 26.700.000 940.000
1.20.04.01.15.01.5.2.1.02.03 Uang Saku 6.000.000 552.500
1.20.04.01.15.01.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 240.400.000 123.150.000
1.20.04.01.15.01.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 17.050.000 11.000.000
1.20.04.01.15.01.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 10.300.000 4.383.800
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 120.000.000 750.000
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 1.050.000.000 490.305.800
1.20.04.01.15.01.5.2.2.21.01 Belanja Jasa Konsultasi Penelitian 300.000.000 226.000.000
77
1.20.04.01.15.02 Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat Pemerintah Daerah dan
Tokoh Masyarakat/Tokoh Agama 227.750.000 175.965.000
1.20.04.01.15.02.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan - -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor - -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 15.000.000 14.865.000
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 89.500.000 73.550.000
20.04.01.15.02.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 7.500.000 7.360.000
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli 3.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 45.250.000 45.250.000
1.20.04.01.15.02.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan - -
1.20.04.01.15.01.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat - -
1.20.04.01.15.01.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 67.500.000 50.920.000
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas dalam Daerah - -
1.20.04.01.15.03 Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan 179.000.000 176.319.000
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer - -
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Cetak 3.500.000 2.640.000
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Penggandaan - -
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 175.500.000 173. 679.000
1.20.04.01.15.04 Rapat-Rapat Paripurna 387.700.000 201.346.250
1.20.04.01.15.04.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 25.000.000 13.550.000
1.20.04.01.15.04.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.000.000 1.780.000
1.20.04.01.15.04.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 3.700.000 1.016.250
1.20.04.01.15.04.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.10.01 Belanja Sewa Meja Kursi 15.000.000 2.600.000
1.20.04.01.15.04.5.2.2.10.05 Belanja Sewa Tenda - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 342.000.000 182.400.000
1.20.04.01.15.05 Kegiatan Reses - -
1.20.04.01.15.05.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan - -
78
1.20.04.01.15.05.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.06.01 Belanja Cetak - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.10.01 Belanja Sewa Meja Kursi - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.10.05 Belanja Sewa Tenda - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah - -
1.20.04.01.15.06 Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD Dalam Daerah 1.000.000.000 822.844.800
1.20.04.01.15.06.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 1.000.000.000 822.844.800
1.20.04.01.15.07 Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD 20.302.300.000 19.191.913.200
1.20.04.01.15.07.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 20.302.300.000 19.191.913.200
1.20.04.01.15.08 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan 483.500.000 227.174.600
1.20.04.01.15.08.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 89.000.000 51.550.000
1.20.04.01.15.08.5.2.1.02.03 Uang Saku 80.000.000 52.000.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 20.000.000 12.990.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 4.000.000 1.650.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 4.000.000 875.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 2.000.000 325.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli 70.000.000 36.300.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 10.000.000 5.855.800
1.20.04.01.15.08.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 20.000.000 3.345.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 32.000.000 20.790.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 37.500.000 17.087.000
1.20.04.01.15.08.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 115.000.000 24.406.800
Jumlah 36.892.644.809 32.969.203.419
Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar (diolah kembali)
79
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar
Tahap-tahap perbandingan anggaran dan realisasi dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Data Anggaran dan Laporan Realisasi Anggaran
Data utama yang digunakan dalam perhitungan ini adalah
anggaran (APBD) dan laporan realisasi anggaran. Data anggaran
memuat rencana-rencana pengeluaran belanja dalam satu periode.
Sementara itu, data laporan realisasi anggaran memuat realisasi
pengeluaran belanja dalam satu periode. Pastikan rekening-rekening
dalam laporan realisasi anggaran sama dengan rekening-rekening
pada rencana anggaran.
b. Perbandingan Anggaran dengan Realisasi untuk Periode Masing-
Masing
Rekening anggaran dibandingkan dengan rekening realisasi
pada pos belanja. Laporan realisasi anggaran harus didukung dengan
bukti-bukti yang cukup dan memadai untuk memperoleh hasil yang
objektif dan akuntabel.
c. Menghitung Selisih (Varians)
Perbandingan anggaran dengan realisasinya menghasilkan
selisih atau penyimpangan (variance). Setelah diperoleh nilai selisih
pengeluarannya, maka dapat diketahui selisih lebih (surplus) atau
selisih kurang (deficit) anggaran.
80
d. Menghitung Prosentase Tingkat Ketercapain Anggaran
Nilai selisih anggaran yang terjadi dapat dihitung prosentase
ketercapaiannya. Perhitungan prosentase ketercapaian ini dilakukan
pada pos-pos pengeluaran.
e. Perhitungan Efisiensi dan Efektivitas Belanja
Untuk memperoleh gambaran komprehensif tentang kinerja
suatu organisasi, maka langkah selanjutnya adalah dengan
melakukan perhitungan rasio efisiensi dan efektivitas belanja.
81
Tabel 7
Perbandingan Tingkat Ketercapaian Anggaran pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar Tahun 2015
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN REALISASI NAIK/TURUN
Rp %
BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.916.206.783 3.457.190.419 459.016.364 88,28
1.20.04.00.00.5.1.1 BELANJA PEGAWAI 3.916.206.783 3.457.190.419 459.016.364 88,28
1.20.04.00.00.5.1.1.01 BELANJA DAN GAJI TUNJANGAN 2.517.206.783 2.516.190.419 1.016.364 99,96
1.20.04.00.00.5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/Uang Reprentasi 1.680.473.973 1.645.858.817 34.615.156 97,94
1.20.04.00.00.5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga 144.179.002 140.518.971 3.660.031 97,46
1.20.04.00.00.5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan 144.787.500 131.085.000 13.702.500 90,54
1.20.04.00.00.5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional - - - -
1.20.04.00.00.5.1.1.01.05 Tunjangan Fungsional Umum 80.690.500 74.340.000 6.350.500 92,13
1.20.04.00.00.5.1.1.01.06 Tunjangan Beras 124.650.534 100.937.340 23.713.194 80,98
1.20.04.00.00.5.1.1.01.07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 29.913.597 30.299.014 (385.417) 101,29
1.20.04.00.00.5.1.1.01.08 Pembulatan Gaji 31.677 31.277 400 98,74
1.20.04.00.00.5.1.1.01.19 Belanja Penunjang Opr. Pimpinan DPRD 312.480.000 393.120.000 (80.640.000) 125,81
1.20.04.00.00.5.1.1.02 BELANJA TAMBAHAN PENGHASILAN PNS 1.399.000.000 941.000.000 458.000.000 67,26
1.20.04.00.00.5.1.1.02.01 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja 624.000.000 564.000.000 60.000.000 90,38
1.20.04.00.00.5.1.1.02.06 Tambahan Penghasilan Fungsional Umum (Staf) 612.000.000 377.000.000 235.000.000 61,60
1.20.04.00.00.5.1.1.02.08 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja di
Luar Jam Kerja 163.000.000 - 163.000.000 -
BELANJA LANGSUNG 30.411.354.250 23.357.239.500 7.054.114.750 76,80
1.20.04.01.01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN 6.277.198.000 4.667.834.450 1.609.363.550 74,36
1.20.04.01.01.01 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 55.000.000 22.760.000 32.240.000 41,38
1.20.04.01.01.01.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 30.000.000 16.400.000 13.600.000 54,67
1.20.04.01.01.01.5.2.2.01.04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya 10.000.000 6.360.000 3.640.000 63,60
1.20.04.01.01.01.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 15.000.000 - 15.000.000 -
1.20.04.01.01.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air 285.000.000 176.463.300 108.536.700 61,92
82
dan Listrik 1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.01 Belanja Telepon 25.000.000 13.504.200 11.495.800 54,02
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.02 Belanja Air 60.000.000 34.864.250 25.135.750 58,11
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.03 Belanja Listrik 200.000.000 128.094.850 71.905.150 64,05
1.20.04.01.01.06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas/Operasional 75.000.000 10.641.100 64.358.900 14,19
1.20.04.01.01.06.5.2.2.05.05 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 75.000.000 10.641.100 64.358.900 14,19
1.20.04.01.01.08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 215.000.000 209.274.000 5.726.000 97,34
1.20.04.01.01.08.5.2.2.01.05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 215.000.000 209.274.000 5.726.000 97,34
1.20.04.01.01.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 80.000.000 43.775.700 36.224.300 54,72
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 50.000.000 36.780.700 13.219.300 73,56
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.04 Belanja Perangko 10.000.000 5.430.000 4.570.000 54,30
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 20.000.000 1.565.000 18.435.000 7,83
1.20.04.01.01.11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 89.780.000 27.834.350 61.945.650 31
1.20.04.01.01.11.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 36.780.000 500.000 36.280.000 1,36
1.20.04.01.01.11.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 53.000.000 27.334.350 25.665.650 51,57
1.20.04.01.01.12 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 75.850.000 8.575.000 67.275.000 11,31
1.20.04.01.01.12.5.2.2.01.03 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar,
Battery Kering, dan lain-lain) 75.850.000 8.575.000 67.275.000 11,31
1.20.04.01.01.15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan 34.700.000 10.050.000 24.650.000 28,96
1.20.04.01.01.15.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 2.850.000 - 2.850.000 -
1.20.04.01.01.15.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 9.850.000 9.600.000 250.000 97,46
1.20.04.01.01.15.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.000.000 450.000 1.550.000 22,50
1.20.04.01.01.15.5.2.3.84.02 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya-Pengadaan Barang-
Barang Perpustakaan Naskah (Manuskrip) 20.000.000 - 20.000.000 -
1.20.04.01.01.17 Penyediaan Makanan dan Minuman 466.718.000 246.380.000 220.338.000 52,79
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.01 Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai 431.400.000 240.960.000 190.440.000 55,86
83
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 20.000.000 490.000 19.510.000 2,45
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 15.318.000 4.930.000 10.388.000 32,18
1.20.04.01.01.18 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar
Negeri 3.678.200.000 3.103.351.000 574.849.000 84,37
1.20.04.01.01.18.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 870.000.000 507.532.000 362.468.000 58,34
1.20.04.01.01.18.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 2.808.200.000 2.595.819.000 212.381.000 92,44
1.20.04.01.01.19 Penyediaan Pendukung Adm/Teknis Perkantoran 1.221.950.000 808.730.000 413.220.000 66,18
1.20.04.01.01.19.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 119.200.000 51.400.000 67.800.000 43,12
1.20.04.01.01.19.5.2.1.01.05 Honorarium Bendahara/Pengurus Barang 68.400.000 68.400.000 - 100
1.20.04.01.01.19.5.2.1.02.02 Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap 369.750.000 247.150.000 122.600.000 66,84
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.05 Belanja Surat Kabar/Majalah 384.600.000 300.920.000 83.680.000 78,24
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 70.000.000 69.660.000 340.000 99,51
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 210.000.000 71.200.000 138.800.000 33,90
1.20.04.01.02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR 5.505.300.000 4.430.104.350 1.075.195.650 80,47
1.20.04.01.02.03 Pembangunan Gedung Kantor 468.750.000 399.800.000 68.950.000 85,29
1.20.04.01.02.03.5.2.3.49.01 Bekerja Modal Gedung dan Bangunan Pengadaan
Bangunan Kantor 468.750.000 399.800.000 68.950.000 85,29
1.20.04.01.02.05 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 1.784.500.000 1.635.490.000 149.010.000 91,65
1.20.04.01.02.05.5.2.3.17.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan
Kendaraan Dinas Bermotor Perorangan 1.784.500.000 1.635.490.000 149.010.000 91,65
1.20.04.01.02.07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 924.350.000 812.239.000 112.111.000 87,87
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Mesin Hitung/Jumlah 5.000.000 4.179.000 821.000 83,58
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat
Penyimpangan Perlengkapan Kantor 6.000.000 5.290.000 710.000 88,17
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat
Kantor Lainnya 232.500.000 190.400.000 42.100.000 81,89
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan 234.000.000 226.700.000 7.300.000 96,88
84
Meubelair
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat
Pendingin 95.850.000 120.050.000 (24.200.000) 125,25
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Alat Dapur 6.000.000 - 6.000.000 -
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan Alat
Rumah Tangga Lainnya (HomeUse) 29.000.000 13.120.000 15.880.000 45,24
1.20.04.01.02.07.5.2.3.29.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Personal Komputer 60.000.000 - 60.000.000 -
1.20.04.01.02.07.5.2.3.29.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Peralatan Personal Komputer 30.000.000 29.500.000 500.000 98,33
1.20.04.01.02.07.5.2.3.31.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Peralatan Studio Visual 226.000.000 223.000.000 3.000.000 98,67
1.20.04.01.02.22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 1.605.900.000 1.166.460.000 439.440.000 72,64
1.20.04.01.02.22.5.2.2.20.30 Belanja Pemeliharaan Gedung 1.605.900.000 1.166.460.000 439.440.000 72,64
1.20.04.01.02.24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional 326.000.000 223.448.350 102.551.650 68,54
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.01 Belanja Jasa Service 50.000.000 17.318.500 32.681.500 34,64
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.02 Belanja Penggantian Suku Cadang 100.000.000 30.153.950 69.846.050 30,15
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas 176.000.000 175.975.900 24.100 99,99
1.20.04.01.02.26 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung
Kantor 105.000.000 58.487.500 46.512.500 55,70
1.20.04.01.02.26.5.2.2.20.06 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan 105.000.000 58.487.500 46.512.500 55,70
1.20.04.01.02.28 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor 290.800.000 134.179.500 156.620.500 46,14
1.20.04.01.02.28.5.2.2.20.06 Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan 290.800.000 134.179.500 156.620.500 46,14
1.20.04.01.03 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN
APARATUR 403.050.000 386.390.000 16.660.000 95,87
1.20.04.01.03.02 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya 403.050.000 386.390.000 16.660.000 95,87
85
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.02 Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH) 198.850.000 190.050.000 8.800.000 95,57
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.06 Belanja Pakaian Dinas Sipil (PSR) 122.350.000 118.950.000 3.400.000 97,22
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.04 Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) 81.850.000 77.390.000 4.460.000 94,55
1.20.04.01.05 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
SUMBERDAYA APARATUR 561.600.000 490.463.250 71.136.750 87,33
1.20.04.01.05.01 Pendidikan dan Pelatihan Formal 561.600.000 490.463.250 71.136.750 87,33
1.20.04.01.05.01.5.2.2.17.03 Belanja Bimbingan Teknis 561.600.000 490.463.250 71.136.750 87,33
1.20.04.01.06
PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN
SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINERJA
KEUANGAN
47.056.250 9.169.150 37.887.100 19,49
1.20.04.01.06.01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Realisasi Kinerja SKPD 21.480.000 3.731.000 17.749.000 17,37
1.20.04.01.06.01.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 6.000.000 1.995.000 4.005.000 33,25
1.20.04.01.06.01.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 3.000.000 500.000 2.500.000 16,67
1.20.04.01.06.01.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 2.500.000 - 2.500.000 -
1.20.04.01.06.01.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 5.000.000 - 5.000.000 -
1.20.04.01.06.01.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 4.980.000 1.236.000 3.744.000 24,82
1.20.04.01.06.02 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 6.500.000 3.267.500 3.232.500 50,27
1.20.04.01.06.02.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 3.000.000 2.444.500 555.500 81,48
1.20.04.01.06.02.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 1.000.000 - 1.000.000 -
1.20.04.01.06.02.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.500.000 823.000 1.677.000 32,92
1.20.04.01.06.04 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 19.076.250 2.170.650 16.905.600 11,38
1.20.04.01.06.04.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 10.000.000 - 10.000.000 -
1.20.04.01.06.04.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 3.000.000 941.500 2.058.500 31,38
1.20.04.01.06.04.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.576.250 - 2.576.250 -
1.20.04.01.06.04.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 1.000.000 - 1.000.000 -
1.20.04.01.06.04.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.500.000 1.229.150 1.270.850 49,17
1.20.04.01.15 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 17.617.150.000 13.373.278.300 4.243.871.700 75,91
86
1.20.04.01.15.01 Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah 2.895.000.000 1.632.544.850 1.262.455.150 56,39
1.20.04.01.15.01.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 34.500.000 - 34.500.000 -
1.20.04.01.15.01.5.2.1.02.03 Uang Saku 65.000.000 5.500.000 59.500.000 8,46
1.20.04.01.15.01.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 340.000.000 173.600.000 166.400.000 51,06
1.20.04.01.15.01.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 12.000.000 - 12.000.000 -
1.20.04.01.15.01.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 5.000.000 2.632.400 2.367.600 52,65
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 80.000.000 58.165.000 21.835.000 72,71
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 1.398.000.000 884.147.450 513.852.550 63,24
1.20.04.01.15.01.5.2.2.21.01 Belanja Jasa Konsultasi Penelitian 960.500.000 508.500.000 452.000.000 52,94
1.20.04.01.15.02
Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat
Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat/Tokoh
Agama
328.250.000 139.020.000 189.230.000 42,35
1.20.04.01.15.02.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 10.000.000 - 10.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 6.000.000 - 6.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 15.000.000 - 15.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 60.000.000 44.450.000 15.550.000 74,08
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 20.000.000 - 20.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 8.000.000 - 8.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 70.250.000 42.650.000 27.600.000 60,71
1.20.04.01.15.02.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.500.000 - 2.500.000 -
1.20.04.01.15.01.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 24.000.000 1.000.000 23.000.000 4,17
1.20.04.01.15.01.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 112.500.000 50.920.000 61.580.000 45,26
1.20.04.01.15.03 Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan 260.000.000 197.795.000 62.205.000 76,08
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 4.000.000 825.000 3.175.000 20,63
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Cetak 8.500.000 3.450.000 5.050.000 40,59
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Penggandaan 5.000.000 - 5.000.000 -
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai 17.500.000 - 17.500.000 -
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 225.000.000 193.520.000 31.480.000 86,01
1.20.04.01.15.04 Rapat-Rapat Paripurna 331.700.000 167.170.000 164.530.000 50,40
87
1.20.04.01.15.04.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 25.000.000 9.450.000 15.550.000 37,80
1.20.04.01.15.04.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 4.000.000 - 4.000.000 -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.000.000 670.000 1.330.000 33,50
1.20.04.01.15.04.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 5.000.000 - 5.000.000 -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 10.000.000 - 10.000.000 -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 7.200.000 1.600.000 5.600.000 22,22
1.20.04.01.15.04.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 2.500.000 - 2.500.000 -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.10.01 Belanja Sewa Meja Kursi 15.000.000 2.950.000 12.050.000 19,67
1.20.04.01.15.04.5.2.2.10.05 Belanja Sewa Tenda - - - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 261.000.000 152.500.000 108.500.000 58,43
1.20.04.01.15.05 Kegiatan Reses 210.500.000 - 210.500.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 5.000.000 - 5.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 6.000.000 - 6.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.000.000 - 2.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 2.500.000 - 2.500.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 5.000.000 - 5.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 2.000.000 - 2.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 3.000.000 - 3.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.10.01 Belanja Sewa Meja Kursi 10.000.000 - 10.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.10.05 Belanja Sewa Tenda 25.000.000 - 25.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 90.000.000 - 90.000.000 -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 60.000.000 - 60.000.000 -
1.20.04.01.15.06 Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD
dalam Daerah 1.150.000.000 631.632.000 518.368.000 54,92
1.20.04.01.15.06.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 1.150.000.000 631.632.000 518.368.000 54,92
1.20.04.01.15.07 Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota
DPRD 12.062.000.000 10.393.596.150 1.668.403.850 86,17
1.20.04.01.15.07.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 12.062.000.000 10.393.596.150 1.668.403.850 86,17
1.20.04.01.15.08 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan 379.700.000 211.520.300 168.179.700 55,71
88
1.20.04.01.15.08.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 64.500.000 41.205.000 23.295.000 63,88
1.20.04.01.15.08.5.2.1.02.03 Uang Saku 54.000.000 40.000.000 14.000.000 74,07
1.20.04.01.15.08.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 16.000.000 10.000.000 6.000.000 62,50
1.20.04.01.15.08.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.000.000 1.660.000 340.000 83
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 2.600.000 1.750.000 850.000 67,31
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 3.500.000 208.500 3.291.500 5,96
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 40.500.000 22.500.000 18.000.000 55,56
1.20.04.01.15.08.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 6.000.000 3.500.000 2.500.000 58,33
1.20.04.01.15.08.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 10.000.000 4.674.600 5.325.400 46,75
1.20.04.01.15.08.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 25.600.000 16.000.000 9.600.000 62,50
1.20.04.01.15.08.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 35.000.000 24.360.000 10.640.000 69,60
1.20.04.01.15.08.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 120.000.000 45.662.200 74.337.800 38,05
1.20.04.01.15.09 Pemeliharaan Kesehatan Bagi Pimpinan dan
Anggota DPRD - - - -
1.20.04.01.15.09.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor - - - -
1.20.04.01.15.09.5.2.2.01.02 Belanja Dokumen/Administrasi Tender - - - -
1.20.04.01.15.09.5.2.2.03.04 Belanja Jasa Pengumuman Lelang/Pemenang Lelang - - - -
1.20.04.01.15.09.5.2.2.04.01 Belanja Premi Administrasi Kesehatan - - - -
Jumlah 34.327.561.033 26.814.429.919 7.513.131.114 78,11
Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar (diolah kembali)
Catatan:
Rp7.513.131.114 = Rp34.327.561.033 - Rp26.814.429.919
78,11% =
89
Tabel 8
Perbandingan Tingkat Ketercapaian Anggaran pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar Tahun 2016
KODE REKENING URAIAN ANGGARAN REALISASI NAIK/TURUN
Rp %
BELANJA TIDAK LANGSUNG 3.934.209.809 3.542.140.169 392.069.640 90,03
1.20.04.00.00.5.1.1 BELANJA PEGAWAI 3.934.209.809 3.542.140.169 392.069.640 90,03
1.20.04.00.00.5.1.1.01 BELANJA DAN GAJI TUNJANGAN 2.890.209.809 2.619.940.169 270.269.640 90,65
1.20.04.00.00.5.1.1.01.01 Gaji Pokok PNS/Uang Reprentasi 1.902.717.080 1.771.469.320 131.247.760 93,10
1.20.04.00.00.5.1.1.01.02 Tunjangan Keluarga 163.130.223 139.448.022 23.682.201 85,48
1.20.04.00.00.5.1.1.01.03 Tunjangan Jabatan 163.818.703 130.005.000 33.813.703 79,36
1.20.04.00.00.5.1.1.01.04 Tunjangan Fungsional - - - -
1.20.04.00.00.5.1.1.01.05 Tunjangan Fungsional Umum 91.296.646 72.930.000 18.366.646 79,88
1.20.04.00.00.5.1.1.01.06 Tunjangan Beras 141.037.716 98.636.040 42.401.676 69,94
1.20.04.00.00.5.1.1.01.07 Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus 35.050.278 14.306.988 20.743.290 40,82
1.20.04.00.00.5.1.1.01.08 Pembulatan Gaji 39.163 24.799 14.364 63,32
1.20.04.00.00.5.1.1.01.19 Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD 393.120.000 393.120.000 - 100
1.20.04.00.00. 5.1.1.02 BELANJA TAMBAHAN PENGHASILAN PNS 1.044.000.000 922.200.000 121.800.000 88,33
1.20.04.00.00.5.1.1.02.01 Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja 624.000.000 552.000.000 72.000.000 88,46
1.20.04.00.00.5.1.1.02.06 Tambahan Penghasilan Fungsional Umum (Staf) 420.000.000 370.200.000 49.800.000 88,14
BELANJA LANGSUNG 32.958.435.000 29.427.063.250 3.531.371.750 89,29
1.20.04.01.01 PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN 5.831.655.000 5.377.687.350 453.967.650 92,22
1.20.04.01.01.02 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air
dan Listrik 316.000.000 147.292.050 168.707.950 46,61
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.01 Belanja Telepon 20.000.000 12.561.050 7.438.950 62,81
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.02 Belanja Air 60.000.000 10.089.300 49.910.700 16,82
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.03 Belanja Listrik 230.000.000 124.641.700 105.358.300 54,19
1.20.04.01.01.02.5.2.2.03.06 Belanja Kawat/Faksimili/Internet/TV Kabel/TV
Satelit 6.000.000 - 6.000.000 -
90
1.20.04.01.01.06 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan
Kendaraan Dinas/Operasional 75.000.000 25.380.800 49.619.200 33,84
1.20.04.01.01.06.5.2.2.05.05 Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan 75.000.000 25.380.800 49.619.200 33,84
1.20.04.01.01.08 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 280.000.000 257.819.000 22.181.000 92,08
1.20.04.01.01.08.5.2.2.01.05 Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih 280.000.000 257.819.000 22.181.000 92,08
1.20.04.01.01.10 Penyediaan Alat Tulis Kantor 82.600.000 77.879.050 4.720.950 94,28
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 50.000.000 49.960.050 39.950 99,92
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.04 Belanja Perangko 12.600.000 11.880.000 720.000 94,29
1.20.04.01.01.10.5.2.2.01.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 20.000.000 16.039.000 3.961.000 80,20
1.20.04.01.01.11 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 67.630.000 22.359.600 45.270.400 33,06
1.20.04.01.01.11.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 23.630.000 4.445.000 19.185.000 18,81
1.20.04.01.01.11.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 44.000.000 17.914.600 26.085.400 40,72
1.20.04.01.01.12 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 20.000.000 8.546.000 11.454.000 42,73
1.20.04.01.01.12.5.2.2.01.03 Belanja Alat Listrik dan Elektronik (Lampu Pijar,
Battery Kering, dan lain-lain) 20.000.000 8.546.000 11.454.000 42,73
1.20.04.01.01.15 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangan 20.000.000 19.819.000 181.000 99,10
1.20.04.01.01.15.5.2.3.84.02 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya-Pengadaan
Barang-Barang Perpustakaan Naskah (Manuskrip) 20.000.000 19.819.000 181.000 99,10
1.20.04.01.01.17 Penyediaan Makanan dan Minuman 283.325.000 270.870.000 12.455.000 95,60
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.01 Belanja Makanan dan Minuman Harian Pegawai 280.000.000 268.280.000 11.720.000 95,81
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 2.200.000 1.730.000 470.000 78,64
1.20.04.01.01.17.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 1.125.000 860.000 265.000 76,44
1.20.04.01.01.18 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar
Negeri 3.450.000.000 3.447.291.850
2.708.150 99,92
1.20.04.01.01.18.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 700.000.000 699.136.000 864.000 99,88
1.20.04.01.01.18.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 2.750.000.000 2.748.155.850 1.844.150 99,93
1.20.04.01.01.19 Penyediaan Pendukung Administrasi/Teknis 1.237.100.000 1.100.430.000 136.670.000 88,95
91
Perkantoran
1.20.04.01.01.19.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 91.450.000 46.350.000 45.100.000 50,68
1.20.04.01.01.19.5.2.1.01.05 Honorarium Bendahara/Pengguna Barang 72.600.000 72.600.000 - 100
1.20.04.01.01.19.5.2.1.02.02 Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap 453.050.000 440.800.000 12.250.000 97,30
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.05 Belanja Surat Kabar/Majalah 340.000.000 327.020.000 12.980.000 96,18
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 70.000.000 69.660.000 340.000 99,51
1.20.04.01.01.19.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli 210.000.000 144.000.000 66.000.000 68,57
1.20.04.01.02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA APARATUR 1.753.840.000 1.472.371.400 281.468.600 83,95
1.20.04.01.02.03 Pembangunan Gedung Kantor 1.014.350.000 974. 250.000 40.100.000 96,05
1.20.04.01.02.03.5.2.3.49.01 Bekerja Modal Gedung dan Bangunan Pengadaan
Bangunan Kantor 1.014.350.000 974.250.000 40.100.000 96,05
1.20.04.01.02.05 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional - - - -
1.20.04.01.02.05.5.2.3.17.01 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan
Kendaraan Bermotor Beroda Dua - - - -
1.20.04.01.02.07 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 210.850.000 169.926.600 40.923.400 80,59
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Mesin Hitung/Jumlah 10.000.000 6.240.000 3.760.000 62,40
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Meubelair 30.000.000 29.355.000 645.000 97,85
1.20.04.01.02.07.5.2.3.27.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Alat Pembersih 6.000.000 4.150.000 1.850.000 69,17
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.04 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Alat Pendingin 76.850.000 58.850.000 18.000.000 76,58
1.20.04.01.02.07.5.2.3.28.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Alat Rumah Tangga Lainnya (Home Use) 17.000.000 12.235.000 4.765.000 71,97
1.20.04.01.02.07.5.2.3.29.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan
Peralatan Komputer Mainframe 12.000.000 10.971.600 1.028.400 91,43
1.20.04.01.02.07.5.2.3.29.05 Belanja Modal Peralatan dan Mesin – Pengadaan 59.000.000 48.125.000 10.875.000 81,57
92
Meja Kerja Pejabat
1.20.04.01.02.22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 135.000.000 73.403.700 61.596.300 54,37
1.20.04.01.02.22.5.2.2.20.30 Belanja Pemeliharaan Gedung 135.000.000 73.403.700 61.596.300 54,37
1.20.04.01.02.24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan
Dinas/Operasional 393.640.000 254.791.100 138.848.900 64,73
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.01 Belanja Jasa Service 50.000.000 27.144.450 22.855.550 54,29
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.02 Belanja Penggantian Suku Cadang 87.640.000 46.308.850 41.331.150 52,84
1.20.04.01.02.24.5.2.2.05.03 Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas 256.000.000 181.337.800 74.662.200 70,84
1.20.04.01.03 PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN
APARATUR 452.250.000 412.050.000
40.200.000 91,11
1.20.04.01.03.02 Penyediaan Pakaian Dinas Beserta
Perlengkapannya 452.250.000 412.050.000
40.200.000 91,11
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.02 Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH) 225. 850.000 198.850.000 27.000.000 88,05
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.06 Belanja Pakaian Sipil Lengkap (PSL) 135.850.000 126.850.000 9.000.000 93,38
1.20.04.01.03.02.5.2.2.12.04 Belanja Pakaian Dinas Harian (PDH) 90.850.000 126.850.000 (36.000.000) 139,63
1.20.04.01.05 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
SUMBER DAYA APARATUR 500.000.000 497.669.300 2.330.700 99,53
1.20.04.01.05.01 Pendidikan dan Pelatihan Formal 500.000.000 497.669.300 2.330.700 99,53
1.20.04.01.05.01.5.2.2.17.03 Belanja Bimbingan Teknis 500.000.000 497.669.300 2.330.700 99,53
1.20.04.01.06
PROGRAM PENINGKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN
CAPAIAN KINERJA DAN KEUANGAN
69.690.000 14.640.250 55.049.750 21,01
1.20.04.01.06.01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan
Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 31.190.000 5.695.450 25.494.550 18,26
1.20.04.01.06.01.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 5.700.000 986.000 4.714.000 17,30
1.20.04.01.06.01.5.2.2.01.04 Belanja Perangko, Materai dan Benda Pos Lainnya 9.996.000 2.250.000 7.746.000 22,51
1.20.04.01.06.01.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 3.494.000 1.640.000 1.854.000 46,94
1.20.04.01.06.01.5.2.2.06.01 Belanja Penggandaan 2.000.000 819.450 1.180.550 40,97
1.20.04.01.06.01.5.2.2.06.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 8.000.000 - 8.000.000 -
93
1.20.04.01.06.01.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 2.000.000 - 2.000.000 -
1.20.04.01.06.02 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran 3.500.000 1.532.400 1.967.600 43,78
1.20.04.01.06.02.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 1.000.000 522.400 477.600 52,24
1.20.04.01.06.02.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 1.000.000 620.000 380.000 62
1.20.04.01.06.02.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 1.500.000 390.000 1.110.000 26
1.20.04.01.06.04 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 35.000.000 7.412.400 27.587.600 21,18
1.20.04.01.06.04.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 25.000.000 5.300.000 19.700.000 21,20
1.20.04.01.06.04.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 3.000.000 1.328.500 1.671.500 44,28
1.20.04.01.06.04.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 2.000.000 - 2.000.000 -
1.20.04.01.06.04.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 5.000.000 783.900 4.216.100 15,68
1.20.04.01.15
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS
LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT
DAERAH
24.350.700.000 21.652.644.950 2.698.055.050 88,92
1.20.04.01.15.01 Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah 1.770.450.000 857.082.100 913.367.900 48,41
1.20.04.01.15.01.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 26.700.000 940.000 25.760.000 3,52
1.20.04.01.15.01.5.2.1.02.03 Uang Saku 6.000.000 552.500 5.447.500 9,21
1.20.04.01.15.01.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber 240.400.000 123.150.000 117.250.000 51,23
1.20.04.01.15.01.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 17.050.000 11.000.000 6.050.000 64,52
1.20.04.01.15.01.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 10.300.000 4.383.800 5.916.200 42,56
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 120.000.000 750.000 119.250.000 0,63
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 1.050.000.000 490.305.800 559.694.200 46,70
1.20.04.01.15.01.5.2.2.21.01 Belanja Jasa Konsultasi Penelitian 300.000.000 226.000.000 74.000.000 75,33
1.20.04.01.15.02
Hearing/Dialog dan Koordinasi dengan Pejabat
Pemerintah Daerah dan Tokoh
Masyarakat/Tokoh Agama
227.750.000 175.965.000 51.785.000 77,26
1.20.04.01.15.02.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan - - - -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor - - - -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 15.000.000 14.865.000 135.000 99,10
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 89.500.000 73.550.000 15.950.000 82,18
94
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 7.500.000 7.360.000 140.000 98,13
1.20.04.01.15.02.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli 3.000.000 - 3.000.000 -
1.20.04.01.15.02.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 45.250.000 45.250.000 - 100
1.20.04.01.15.02.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan - - - -
1.20.04.01.15.01.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat - - - -
1.20.04.01.15.01.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Tamu 67.500.000 50.920.000 16.580.000 75,44
1.20.04.01.15.01.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas dalam Daerah - - - -
1.20.04.01.15.03 Rapat-Rapat Alat Kelengkapan Dewan 179.000.000 176.319.000 2.681.000 98,50
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer - - - -
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Cetak 3.500.000 2.640.000 860.000 75,43
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Penggandaan - - - -
1.20.04.01.15.03.5.2.2.11.03 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 175.500.000 173. 679.000 1.821.000 98,96
1.20.04.01.15.04 Rapat-Rapat Paripurna 387.700.000 201.346.250 186.353.750 51,93
1.20.04.01.15.04.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 25.000.000 13.550.000 11.450.000 54,20
1.20.04.01.15.04.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor - - - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 2.000.000 1.780.000 220.000 89
1.20.04.01.15.04.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi - - - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 3.700.000 1.016.250 2.683.750 27,47
1.20.04.01.15.04.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan - - - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.10.01 Belanja Sewa Meja Kursi 15.000.000 2.600.000 12.400.000 17,33
1.20.04.01.15.04.5.2.2.10.05 Belanja Sewa Tenda - - - -
1.20.04.01.15.04.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 342.000.000 182.400.000 159.600.000 53,33
1.20.04.01.15.05 Kegiatan Reses - - - -
1.20.04.01.15.05.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan - - - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor - - - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi - - - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi - - - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.06.01 Belanja Cetak - - - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan - - - -
95
1.20.04.01.15.05.5.2.2.10.01 Belanja Sewa Meja Kursi - - - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.10.05 Belanja Sewa Tenda - - - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat - - - -
1.20.04.01.15.05.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah - - - -
1.20.04.01.15.06 Kunjungan Kerja Pimpinan dan Anggota DPRD
Dalam Daerah 1.000.000.000 822.844.800 177.155.200 82,28
1.20.04.01.15.06.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 1.000.000.000 822.844.800 177.155.200 82,28
1.20.04.01.15.07 Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota
DPRD 20.302.300.000 19.191.913.200
1.110.386.800 94,53
1.20.04.01.15.07.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 20.302.300.000 19.191.913.200 1.110.386.800 94,53
1.20.04.01.15.08 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan 483.500.000 227.174.600 256.325.400 46,99
1.20.04.01.15.08.5.2.1.01.01 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 89.000.000 51.550.000 37.450.000 57,92
1.20.04.01.15.08.5.2.1.02.03 Uang Saku 80.000.000 52.000.000 28.000.000 65
1.20.04.01.15.08.5.2.2.01.01 Belanja Alat Tulis Kantor 20.000.000 12.990.000 7.010.000 64,95
1.20.04.01.15.08.5.2.2.02.09 Belanja Bahan Kelengkapan Komputer 4.000.000 1.650.000 2.350.000 41,25
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.17 Belanja Dekorasi 4.000.000 875.000 3.125.000 21,88
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.18 Belanja Dokumentasi 2.000.000 325.000 1.675.000 16,25
1.20.04.01.15.08.5.2.2.03.26 Belanja Jasa Narasumber/Tenaga Ahli 70.000.000 36.300.000 33.700.000 51,86
1.20.04.01.15.08.5.2.2.06.01 Belanja Cetak 10.000.000 5.855.800 4.144.200 58,56
1.20.04.01.15.08.5.2.2.06.02 Belanja Penggandaan 20.000.000 3.345.000 16.655.000 16,73
1.20.04.01.15.08.5.2.2.11.02 Belanja Makanan dan Minuman Rapat 32.000.000 20.790.000 11.210.000 64,97
1.20.04.01.15.08.5.2.2.15.01 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 37.500.000 17.087.000 20.413.000 45,57
1.20.04.01.15.08.5.2.2.15.02 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 115.000.000 24.406.800 90.593.200 21,22
Jumlah 36.892.644.809 32.969.203.419 3.923.441.390 89,37
Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar (diolah kembali)
Catatan:
Rp3.923.441.390 = Rp36.892.644.809 - Rp32.969.203.419 dan 89,37% =
96
2. Perhitungan Tingkat Efisiensi Anggaran dan Realisasi Belanja pada
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk Tahun 2015 dan 2016
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang terdapat pada
bab sebelumnya di mana bertujuan untuk melakukan perhitungan efisiensi
anggaran dan realisasi belanja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar, maka:
…..(1)
Perhitungan efisiensi belanja SKPD di Sekretariat DPRD Kabupaten
Banjar di mana realisasi belanja tahun 2015 adalah Rp23.357.239.500
(dua puluh tiga miliar tiga ratus lima puluh tujuh juta dua ratus tiga puluh
sembilan ribu lima ratus rupiah) dan anggaran belanja SKPD
Rp30.411.354.250 (tiga puluh miliar empat ratus sebelas juta tiga ratus
lima puluh empat ribu dua ratus lima puluh rupiah).
Perhitungan efisiensi belanja SKPD di Sekretariat DPRD Kabupaten
Banjar di mana realisasi belanja tahun 2016 adalah Rp29.427.063.250
(dua puluh sembilan miliar empat ratus dua puluh tujuh juta enam puluh
tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah) dan anggaran belanja SKPD
Rp32.958.435.000 (tiga puluh dua miliar sembilan ratus lima puluh
delapan juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah).
Efisiensi Belanja = Realisasi Belanja
Anggaran Belanja× 100%
Efisiensi Belanja = Rp23.357.239.500
Rp30.411.354.250× 100% = 76,80%
Efisiensi Belanja = Rp29.427.063.250
Rp32.958.435.000× 100% = 89,29%
97
Secara jelas efisiensi belanja SKPD pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 9
Efisiensi SKPD Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Tahun Anggaran 2015 dan 2016
Tahun
Anggaran
Realisasi Belanja
SKPD
(A)
Anggaran Belanja
SKPD
(B)
Efisiensi
%
(A : B)
2015 Rp23.357.239.500 Rp30.411.354.250 76,80%
2016 Rp29.427.063.250 Rp32.958.435.000 89,29%
Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar (diolah kembali)
Tabel 9 menunjukkan tingkat efisiensi SKPD Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar tahun anggaran 2015 dan 2016. Dari hasil perhitungan
di atas menunjukkan bahwa rasio yang dicapai Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar untuk tahun 2015 dan 2016 sudah efisien (kurang dari
100%) sesuai dengan kriteria rasio efisiensi yang telah dibahas pada
halaman 38.
3. Perhitungan Tingkat Efektivitas Anggaran dan Realisasi Belanja pada
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar untuk Tahun 2015 dan 2016
…….(2)
Perhitungan Efektivitas belanja SKPD di Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar di mana anggaran belanja tahun 2015 adalah
Rp30.411.354.250 (tiga puluh miliar empat ratus sebelas juta tiga ratus
lima puluh empat ribu dua ratus lima puluh rupiah) dan realisasi belanja
SKPD Rp23.357.239.500 (dua puluh tiga miliar tiga ratus lima puluh
tujuh juta dua ratus tiga puluh sembilan ribu lima ratus rupiah).
Efektivitas Belanja = Anggaran Belanja
Realisasi Belanja× 100%
98
Perhitungan Efektivitas belanja SKPD di Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar di mana anggaran belanja tahun 2016 adalah
Rp32.958.435.000 (tiga puluh dua miliar sembilan ratus lima puluh
delapan juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah) dan realisasi belanja
SKPD Rp29.427.063.250 (dua puluh sembilan miliar empat ratus dua
puluh tujuh juta enam puluh tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah).
Secara jelas efektivitas belanja SKPD pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar ditunjukkan dalam tabel berikut.
Tabel 10
Efektivitas SKPD Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar
Tahun Anggaran 2015 dan 2016
Tahun
Anggaran
Anggaran Belanja
SKPD
(X)
Realisasi
Belanja SKPD
(Y)
Efisiensi
%
(X : Y)
2015 Rp30.411.354.250 Rp23.357.239.500 130,20%
2016 Rp32.958.435.000 Rp29.427.063.250 112%
Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar (diolah kembali)
Tabel 10 menunjukkan tingkat efektivitas SKPD Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar untuk tahun anggaran 2015 dan 2016. Dari hasil
perhitungan di atas menunjukkan bahwa rasio yang dicapai Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjar untuk tahun 2015 dan 2016 sudah efektif (lebih
dari 100%) sesuai dengan kriteria rasio efektivitas yang telah dibahas
pada halaman 39.
Efektivitas Belanja = Rp32.958.435.000
Rp29.427.063.250× 100% = 112%
Efektivitas Belanja = Rp30.411.354.250
Rp23.357.239.500× 100% = 130,20%
99
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dalam
penulisan Tugas Akhir ini, maka penulis mengambil simpulan sebagai
berikut:
1. Perbandingan anggaran dan realisasi belanja pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Banjar untuk tahun 2015 dan 2016 adalah baik, karena
realisasi belanja pada tahun 2016 mengalami kenaikan dibandingkan
dengan tahun 2015.
2. Kinerja anggaran dan realisasi belanja pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar jika dilihat dari rasio
efisiensi menununjukkan kategori efisien, karena nilai persentase
efisiensi yang dicapai kurang dari 100%. Pada tahun 2015 rasio
efisiensinya sebesar 76,80% dan pada tahun 2016 rasio efisiensinya
sebesar 89,29%.
3. Sementara itu, kinerja anggaran dan realisasi belanja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar jika dilihat dari
rasio efektivitas tergolong efektif, karena nilai persentase efektivitas yang
dicapai lebih dari 100%. Pada tahun 2015 rasio efektivitasnya sebesar
130,20% dan pada tahun 2016 rasio efektivitasnya sebesar 112%.
100
B. Saran
Berikut ini adalah saran-saran yang penulis berikan setelah melakukan
penelitian pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Sekretariat DPRD Kabupaten
Banjar:
1. Anggaran dan belanja untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah Sekretariat
DPRD Kabupaten Banjar dapat ditingkatkan lagi agar lebih optimal
dalam kinerjanya.
2. Bagi pejabat penyusun anggaran pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Sekretariat DPRD Kabupaten Banjar agar dapat lebih teliti pada saat
menetapkan anggaran belanja barang dan jasa serta belanja modal.
3. Bagi Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) agar lebih aktif lagi
dalam mengoordinasi kegiatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arfan. 2010. Akuntansi Sektor Publik di Indonesia. Bandung: Sungai Gangga.
Afifah, Nur. 2010. Akuntansi Pemerintahan: Implementasi Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah. Bogor: Satya Lencana.
Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.
Darise, Nurlan. 2009. Akuntansi Keuangan Daerah (Akuntansi Sektor Publik.
Jakarta: PT Indeks.
Guritno, Bambang dan Waridin. 2005. Standar Pengukuran Kinerja. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.
Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Edisi Dua.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Mahsun. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Mahsun, Sulistyowati Firman dan Andre Purwanugraha. 2007. Akuntansi Sektor
Publik. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Mailisa, Siti. 2014. Analisis Kinerja Anggaran dan Realisasi Belanja pada
Kantor Lingkungan Hidup Kota Banjarbaru. Skripsi tidak dipublikasikan.
Banjarmasin: STIE Pancasetia.
Mulyadi,
Mursyidi. 2009. Akuntansi Pemerintahan di Indonesia. Bandung: PT Refika
Aditama.
Ratminto dan Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Rivai, Veithzal dan Ahmad Fauzi Mohd Basri. 2005. Performance Appraisal
Sistem yang Tepat untuk Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Tangkilisan, Hessel Nogi. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Yuliana. 2013. Analisis Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD)
Ditinjau Dari Rasio Keuangan (Studi Kasus di Kabupaten Sragen Periode
2010-2012). Sragen: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta.