hal 94-95.doc
DESCRIPTION
jurnalTRANSCRIPT
Iden
tifika
siPe
nyar
inga
nKe
laya
kan
Terp
ilih
Catatan diidentifikasi melalui pencarian database
(n = 128)
Catatan tambahan diidentifikasi melalui sumber-sumber lain
(n = 11)
Catatan yang sama dihilangkan(n = 134)
Catatan disaring(n = 134)
Catatan yang dikeluarkan(n = 9)
Artikel full-text untuk menilai kelayakan
(n = 90)
Artikel-artikel lengkap dikeluarkan, dengan alasan
(n = 14)
Penelitian yang termasuk dalam sintesis kualitatif
(n = 90)
Gambar 1 PRISMA 2009 Diagram. Catatan: Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://www.prisma-statement.org. Yang diadaptasi dari Moher D, Liberati, Tetzlaff J, Altman DG, PRISMA group (2009). Pilihan untuk melaporkan mengenai kajian sistematis danmeta-analyses: PRISMA STATEMENT. Plos med. 6(6):e1000097. Doi:10.1371 journal.pmed1000097.110
Selain itu, hasil positif ini berlangsung kurang lebih 6 bulan pada periode tindak
lanjut (follow up), tetapi tetap stabil untuk pasien yang tidak terlibat dalam modul. Selain itu,
kapasitas kebersihan pasien juga dipertahankan selama follow-up, sedangkan kelompok
kontrol menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu.
Sesuai dengan temuan ini, ada sebuah kajian berikutnya yang mendukung efektivitas
pelatihan manajemen stres tertentu untuk pasien penderita skizofrenia. Secara khusus, pasien
yang menerima program 12-minggu relaksasi (berdasarkan penurunan stres fisiologis dengan
menggunakan pelatihan autogenic dan relaksasi otot, meningkatkan ketahanan fisik dan
kemampuan kognitif dan perilaku) memiliki tingkat lebih rendah dari perawtan pasca rawat
inap dibandingkan dengan kelompok kontrol selama 1 tahun periode follow-up.47
Selain itu, penulis lain telah menunjukkan bahwa CBT berkontribusi dalam
perbaikan secara signifikan lebih besar dalam hal pembelajaran verbal, kecepatan
psikomotorik, dan fungsi kognitif global.24,25,48-58 Banyak penelitian yang telah ditinjau
menunjukkan efektivitas dari intervensi CRT. Sebagai contoh, Lindenmayer dkk menlakukan
evaluasi kelayakan dan efektivitas program CRT untuk meningkatkan kognitif dan fungsi
kerja dari tingkat menengah sampai panjang pada pasien psikiatri.59 Dalam penelitian ini,
gejala dinilai dengan Skala Sindrom Positif dan Negatif, diengah proes terapi, setelah terapi,
dan 6 bulan dan 12 bulan follow-up. Hasilnya menunjukkan bahwa pasien dalam grup CRT
menunjukkan perbaikan secara signifikan lebih besar lebih dari 3 bulan daripada kelompok
kontrol dalam fungsi kognitif secara keseluruhan, kecepatan psikomotorik dan pembelajaran
verbal, dan bekerja lebih dari beberapa minggu daripada kelompok kontrol selama 12 bulan
periode follow-up.59 Temuan ini menunjukkan bahwa program ini mungkin bermanfaat bagi
pasien dengan gangguan fungsional dan gejala yang signifikan.
Penelitian yang bersifat randomized controlled trial serupa dilaksanakan oleh
Penades dkk.60 Pada penelitian ini, para peneliti mempelajari efek dari intervensi
neurokognitif dalam mengobati pasien skizofrenia kronis secara klinis. Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa CRT secara signifikan meningkatkan neurokognitif, terutama di aspek
memori verbal dan nonverbal, dan meningkatkan fungsi sosial dan eksekutif. Selanjutnya,
hasil positif tersebut tetap berlangsung pada 6 bulan periode follow-up dan CRT juga
memiliki efek positif, tetapi tidak signifikan, pada simptomatologi.60 Hasil tersebut
mendukung keberhasilan CRT dan dapat disimpulkan bahwa pengobatan ini berguna dalam
meningkatkan kemampuan neurokognitif seperti perhatian, fungsi ingatan dan eksekutif.
Strategi terapi lain nonpharmacological
Dalam sebuah penelitian skala kecil di kalangan remaja, Rund dkk menunjukkan
bahwa program psikoedukasi mengurangi kekambuhan di dua belas pasien dengan
skizofrenia dibandingkan dengan dua belas kelompok kontrol yang menerima terapi yang
biasa diberikan.61 Selain itu, penelitian lain juga menunjukkan hasil positif.62-64 Selanjutnya,
Chabannes dkk meneliti dampak dari program psikoedukasi baru (bernama SOLEDUC) pada
tingkat kekambuhan (yang embali dirawat) lebih dari 2 tahun pada 220 pasien dengan
schizophrenia.65 Risiko kekambuhan secara signifikan dapat dikurangi pada pasien yang
mengikuti setidaknya tujuh modul program psikoedukasi (P = 0,015 tes Anderson-Gill , P<
0,001 tes Prentice, Williams, dan Peterson).
Merinder dkk membandingkan efektivitas program pendidikan pasien yang lebih
pendek (dibandingkan dengan psikoedukasi keluarga standar) dan program pendidikan
keluarga yang lebih pendek.66 Hasilnya mengungkapkan peningkatan yang signifikan secara
statistik dalam pengetahuan skizofrenia dan aspek kepuasan di program keluarga dan pasien
pasca intervensi. Lebih lanjut, intervensi pendidikan yang ditemukan sangat berguna dalam
meningkatkan keterampilan komunikasi mengenai perawatan dan masalah-masalah yang
sering muncul lainnya. Namun, program-program tersebut tidak mempengaruhi lebih banyak
angka kekambuhan, kepatuhan, fungsi psikososial, atau wawasan dibandingkan program
komprehensif lainnya.
Vreeland et al menyelidiki efektivitas pengobatan psikoedukasi yang disebut
Solusi,Tim yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang manajemen penyakit
dan pengobatan pada kelompok pasien yang didiagnosis dengan skizofrenia atau kelainan
schizoafektif.67 Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pasien milik kelompok
psikoedukasi Solusi Tim menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam pengetahuan
mereka; Namun, partisipasi dalam program tidak menunjukkan keunggulan atas pengobatan
seperti biasa terhadap hasil-hasil sekunder dan tersier, seperti keparahan gejala, kepatuhan
pengobatan dan fungsi global.
Selain itu, penelitian lain telah menunjukkan bahwa keuntungan dari teknik
psikoedukasi jelas terbukti dalam hal peningkatan kedua gejala dan pengurangan substansi
dan, di atas semua, yang penting dalam membantu individu dengan penyakit mental
mengatasi stigmatisasi-diri, meningkatkan kesiapan mereka untuk berubah, dan memfasilitasi
partisipasi perawatan psikososial mereka.4,43,55,63,68-82
Lecomte dkk mengevaluasi modul harga diri untuk meningkatkan strategi-strategi
pada pasien skizofrenia yang mengalami kecacatan tubuh yang parah.44 Para peneliti
menemukan peningkatan kemampuan diantara pasien tersebut, menunjukkan keberhasilan
modul penghargaan diri/pemberdayaan. Intervensi semacam ini mungkin berguna baik di
awal dan selama proses rehabilitasi.
Penelitian lain yang mengikuti penelitian Lecomte dkk, 44 Borras dkk
mengembangkan modul Harga Diri, dan merekrut 54 pasien Skizofrenia yang rawat jalan
untuk menerima terapi.45 Para peneliti menemukan efek positif dari modul Harga Diri yang
signifikan pada aspek penghargaan diri, penguatan rasa percaya dirinya, dan strategi-strategi
aktif, dan pengurangan gejala positif pada pasien yang taat pada bentuk umum harga diri
dibandingkan dengan mereka yang menerima terapi tradisional. Hasil ini juga sesuai dengan
temuan dari penelitian sebelumnya.44,83,84 Selain itu, beberapa penelitian telah menunjukkan
pentingnya motivasi dan harga diri untuk akuisisi dan pemeliharaan adaptif, dan/atau startegi
mengatasi masalah.85,86
Pada penelita terbaru, 37 pasien dengan skizofrenia yang diperiksa dan diacak
menjadi dua kelompok yang berbeda, selain menerima semua perawatan dan pengobatan
untuk penyakit tertentu, merekadidaftarkan ke program terapi musik.87 Diperoleh hasil yang
perlu diperhatikan yaitu mengenai pentingnya terapi musik dalam mengurangi gejala negatif
antara pasien penderita skizofrenia serta meningkatkan perasaan di diri dan kontak
interpersonal mereka. Efek positif ini menggarisbawahi kegunaan potensial dari terapi musik
sebagai alat untuk mendorong pembangunan sosial dan meningkatkan kapasitas adaptif
pasien setelah keluar dari rumah sakit.