hal 20 borgol

1
Rakyat Bengkulu Minggu, 24 Februari 2013 20 TELEPON PENTING POLISI Polda Bengkulu (0736) 51274/112 Polres Bengkulu (0736) 22110/112 SMS Pengaduan Ditlantas Polda 081369211717 SMS Centre Polres Bengkulu 08117301110 Pos Lantas Simpang Lima (0736) 21021 Polair (0736) 52890 Polsek Gading Cempaka (0736) 22937 Polsek Teluk Segara (0736) 21520 Polsek Muara Bangkahulu (0736) 7310595 PBK (0736) 51113 RUMAH SAKIT RSUD M Yunus (0736) 52004/21710 RS Bhayangkara (0736) 341086 RS Rafflesia (0736) 21048 RS DKT (0736) 22988 RSJKO (0736) 341086 RS Tiara Sella (0736) 20350 Penganiayaan Orang Hilang HERMA Juwita Putri (16), warga Jalan Adam Malik 7 RT 3/1 Kelurahan Pagar Dewa, sudah 3 minggu ka- bur dari rumahnya. Sejak pamit pergi 5 Februari 2013 lalu, Ju- wita hingga kemarin (23/2) tidak pulang hingga membuat orangtuanya panik. Meski sudah mencari ke beberapa tempat di dalam Kota Bengkulu, namun Herma tak kunjung ketemu. Ayah korban, Bait- i l Zakaria (43) saat mendatangi Graha Pena RB kemarin sore menceritakan, Juwita mulai pergi dari rumah sejak Selasa (5/2) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat pamit pergi, Juwita mengaku akan pergi ke rumah temannya. “Saat itu ia meminta uang kepada saya Rp 20 ribu, dan saya mengatakan silakan pergi tetapi nanti jangan lupa pulang ke rumah,” ungkap Baitil kepada RB, kemarin. Namun hingga hari mulai senja, Juwita tak kunjung pulang. Gadis ini memiliki ciri-ciri tinggi sekitar 170 cm, kulit kuning langsat, ber- perakan sedang, rambur hitam lurus sebahu, saat meninggalkan rumah mengenakan celana pendek jeans warna biru dan mengenakan kaos merah. Baitil berharap, jika ada warga yang melihat seperti ciri-ciri dan foto di koran ini, untuk menghubungi nomor handphone 082376283897 atau member kabar langsung ke alamat rumahnya.(zie) HERMA JUWITA PUTRI Karyawan Satria Motor Dipenjara HASRUL/RB DIAMANKAN: Ri dan Wi diamankan di Polda Bengkulu Sabtu (23/2) pagi. Gelapkan Ban Motor Bos BENGKULU - Ri (16), warga Desa Arau Bintang Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma dan Wi (26) Desa Babatan Ke- camatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, terpaksa meringkuk di balik jeruji besi Polda Bengkulu karena menggelapkan ban mo- tor milik bosnya sendiri, Erdi (39) warga Jalan Salak Ray No 65 Kelurahan Lingkar Timur. Dua karyawan bengkel Sa- tria Motor di Jalan Salak Raya Kelurahan Lingkar Timur itu, ditangkap kemarin (23/2) pagi setelah dilaporkan Erdi. Hing- ga kemarin, keduanya masih menjalani pemeriksaan inten- sif penyidik Polda Bengkulu. Kronologis kejadian dibeber- kan korban, sekitar Juli 2012 lalu korban sering kehilangan barang dagangannya, berupa ban motor dengan berbagai merek. Korban lantas melakukan pengintaian. Hingga akhirnya ia mencurigai Ri dan Wi yang mengambil ban di dalam beng- kel. Ban tersebut dipindak ke sebelah toko korban. Setelah itu, korban langsung menang- kap keduanya dan diserah- kan ke Polda Bengkulu untuk diproses secara hukum. “Saya sudah sangat sering ke- hilangan, tapi hilangnya sedikit- sedikit. Memang saya sudah lama curiga, namun selama ini belum ada bukti dan saksi yang melihat,” ungkap korban ditemui saat membuat laporan di Polda Bengkulu kemarin. “Keduanya masih diperiksa, guna mengetahui pelaku lain- nya, diduga masih ada pelaku lain dalam kasus ini,” tambah Direktur Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedy Irianto, SH melalui Kanit Op- snal Polda Bengkulu Kompol Max Mariners, S.IK.(zie) Korban Oknum PNS Dinkes 20 Orang Penipuan Modus Bisnis Valas Oknum Guru Tipu PNS Rp 300 Juta ARIE SAPUTRA/RB DIDUGA SE- LINGKUH: IS saat tiba di Polsek Ratu Samban. Tampak pasa- ngannya, BN diperiksa petu- gas setelah di- gerebek di salah satu hotel Kawasan Ratu Samban ke- marin (23/2). BENGKULU – Betapa hancurnya hati, RA (35) --nama diinisialkan--, pria warga Kelurahan Kampung Bali mendapati istri sahnya, IS (27), berduaan di dalam kamar hotel dengan seorang pria lebih muda berinisial, BN (25), warga Kabupaten Kepahiang, kemarin (23/2) sore. Tidak terima, usai menggerebek istrinya, RA dan keluarganya menyerahkan IS dan BN ke Polsek Ratu Samban. Dibeberkan RA, sejak 2 minggu belakangan ia dan istrinya yang bek- erja sebagai honorer di Pemda Lebong, me- mang sering terlibat cekcok hingga ked- uanya pisah ranjang namun belum resmi bercerai. Keributan pasangan suami is- tri (pasutri) ini di- picu kecurigaan RA terhadap istrinya yang disebut-sebut selingkuh den- gan Pria Idaman Lain (PIL). “Saya curiga is- tri saya main serong (selingkuh, red). Tapi selama ini saya tidak punya bukti lang- sung. Selama ini saya curiga karena di HP istri saya sering ada SMS pria lain. Tapi baru hari ini (kemarin, red) saya mendapati istri saya nginap di hotel dengan pria seling- kuhannya,” beber RA yang sudah memiliki 2 anak dari pernikahannya dengan IS. Kronologis penggerebe- kan, kemarin sekitar pukul 11.00 WIB keluarga RA meli- hat IS pulang ke rumah dan mengambil barang-barang- nya. Saat itu IS beralasan ingin pergi ke rumah temannya di Sen- tiong. Oleh keluarga RA tersebut, IS lalu diikuti dan tampak naik angkot. Setelah terus diikuti, ternyata IS tidak ke rumah temannya. Melain ke salah satu hotel di kawasan Kecamatan Ratu Samban. Di hotel itu ada BN, karyawan salah satu bank swasta di Provinsi Jambi, yang tampak membawa mobil Daihatsu Xenia nopol B 2836 YD. Mengetahui IS dan BN di kamar hotel, RA yang mendapat kabar itu tidak langsung menuju hotel untuk menggerebek IS. Namun ia meminta saran kepada polisi untuk menggeberebek istrinya. Sekitar pukul 16.00 WIB, RA bersama keluarganya dan 2 ang- gota polisi lalu mendatangi kamar hotel tersebut. Mereka lalu memergoki keduanya sedang di dalam kamar. Di kamar itu, keduanya masih berpakaian lengkap. “Saya memang sejak awal sudah mencurigai hal ini. Dan sekarang saya melihat sendiri istri saya bersama pria lain,” ucap RA tampak mencoba tegar dengan kenyataan yang ia hadapi. Setelah sempat diinterogasi, IS dan BN lalu digelandang ke Polsek Ratu Samban. Pantauan RB, keduanya kembali diinterogasi polisi setibanya di Polsek. Hingga kemarin, baik IS dan BN masih men- jalani pemeriksaan petugas.(Mg5) Penipuan Modus Jual Beli Tanah BENGKULU – Subdit Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Bengkulu terus menggeber kasus penipuan modus jual beli tanah dengan tersangka oknum PNS Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, AA (35), warga Kelurahan Lingkar Timur. Hasil pemeriksaan pe- nyidik, diduga korban AA ada 20 orang. Direktur Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedy Irianto, SH melalui Kasubdit Harda Bangtah AKBP. Wika Hardianto, SH, S.IK mengung- kapkan, dari keterangan ter- sangka kepada penyidik, yang menjadi korban tidak hanya 4 warga yang sudah melapor ke Polda Bengkulu. Ada sekitar 20 warga lainnya yang men- jadi korban namun belum me- laporkan. Wika menjelaskan, modus operandi yang digunakan AA kepada korban-korbannya, hampir serupa. Yakni dengan menawarkan lahan tanah yang berada di Desa Anyar Kecama- tan Pondok Kubang dengan harga yang bervariasi, mulai Rp 30 hingga 40 juta. Untuk mengelabui korban- nya, AA berdalih memiliki Su- rat Keterangan Tanah (SKT) yang belakang diketahui meru- pakan SKT palsu. Dari sekian banyak korban, diperkirakan AA mendapat keuntungan dari hasil menipu tersebut sebesar sekitar Rp 565 juta. “Untuk tersangka lainnya yang merupakan jaringannya yang berada di Kecamatan Pondok Kubang inisial Kh, saat ini masih buron dan dalam pengejaran,” ungkap Wika. Terungkapnya kasus peni- puan dengan kedok jual beli tanah ini berawal dari laporan para korban yang ditipu AA. Empat korban itu, Supriono (51), Ermi Suryani (44), Medi- ana Silalahi (44) dan Riawati Simamora (30).(zie) BENGKULU Penipuan berkedok investasi valuta as- ing (valas), kembali terjadi. Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemda Provinsi Beng- kulu, Baksir Lair (50), warga Jalan Merapu Ujung 6 No 104 RT 8/3 Kelurahan Panorama, Sabtu (23/2) siang melapor- kan ke Polda Bengkulu karena mengaku ditipu oknum guru SD Kota Bengkulu berinisial Tz, hingga Rp 300 juta. Diceritakan korban ke petu- gas Polda Bengkulu, kejadian tersebut bermula saat ia diajak Tz untuk berbisnis valas. Keti- kan itu Tz menjanjikan keun- tungan sebanyak 6 persen dari bisnis valas dari modal sebesar Rp 100 juta. Tertarik, korban termakan rayuan Tz untuk ikut menanam saham. Korban lalu menyetorkan sahamnya Rp 100 juta yang disetorkan langsung ke salah satu bank di Kota Bengkulu 9 Juni 2010 lalu. Selanjutnya korban kembali menyetorkan uang sebesar Rp 200 juta pada 1 Desember 2010. Awalnya, korban diberikan keuntungan dari saham yang sudah diberikan kepada Tz tersebut, namun hanya dari Juli 2010 hingga Januari 2011 saja. Setelah Januari 2011, Tz tidak memberikan keuntungan 6 persen sesuai janji Tz tersebut. Bahkan hingga sekarang ke- untungan tersebut tidak kun- jung diberikan Tz. Korban lantas meminta modalnya dikembalikan, namun tak kun- jung dipenuh Tz. Hingga akh- irnya korban melapor ke Polda Bengkulu. “Laporan sudah kami terima, secepatnya ter- lapor akan segera dipanggil un- tuk dimintai keterangan,” tegas Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP. Heri Wiyanto, SH.(zie) Berduaan di Hotel dengan Karyawan Bank Gadis Kabur dari Rumah Rebutan Lahan, Dijotos REBUTAN lahan ngamen, Adi (17), warga Ke- lurahan Pondok Besi kena bogem mentah te- mannya sesama pengamen, An, warga Kelura- han Dusun Besar, kemarin (23/2). Hari itu juga Adi melaporkan An ke Polsek Teluk Segara. Diceritakan Adi, keributan itu sekitar pukul 12.00 WIB di Pangsit Tris Jalan Mahoni Kelu- rahan Padang Jati. Ketika itu, Adi dilarang An mengamen di kawasan tersebut. Pemicunya, diduga lantaran An dendam karena mereka per- nah ribut masalah yang sama di wilayah Pasar Bengkulu dan Pangsit Tris Pantai Panjang. “Kami ribut mulut dan tiba-tiba dia memukul kepala saya dengan ikat pinggang,” cerita korban sem- bari menunjuk luka memar di kepalanya. Kesal dengan ulah temannya, Adi lalu me- lapor ke Polres Bengkulu. Namun oleh petugas korban disarankan melapor ke Polsek Teluk Segara. “Saya disuruh melapor ke sini (Polsek Teluk Segara, red),” tukas Adi.(mg5) ARIE SAPUTRA/RB MELAPOR: Adi di Polsek Teluk Segara.

Upload: thamrin-hadi

Post on 06-Mar-2016

225 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: hal 20 Borgol

Rakyat Bengkulu Minggu, 24 Februari 201320

TELEPON PENTINGPOLISIPolda Bengkulu (0736) 51274/112Polres Bengkulu (0736) 22110/112SMS Pengaduan Ditlantas Polda 081369211717SMS Centre Polres Bengkulu 08117301110Pos Lantas Simpang Lima (0736) 21021Polair (0736) 52890Polsek Gading Cempaka (0736) 22937Polsek Teluk Segara (0736) 21520Polsek Muara Bangkahulu (0736) 7310595

PBK (0736) 51113

RUMAH SAKITRSUD M Yunus (0736) 52004/21710RS Bhayangkara (0736) 341086RS Raffl esia (0736) 21048RS DKT (0736) 22988RSJKO (0736) 341086RS Tiara Sella (0736) 20350

Penganiayaan

Orang HilangHERMA

J u w i t a P u t r i ( 1 6 ) , w a r g a J a l a n

Adam Malik 7 RT 3/1 Kelurahan Pagar Dewa, sudah 3 minggu ka-bur dari rumahnya. Sejak pamit pergi 5 Februari 2013 lalu, Ju-wita hingga kemarin (23/2) tidak pulang hingga membuat orangtuanya panik.

Meski sudah mencari ke beberapa tempat di dalam Kota Bengkulu, namun Herma t a k kunjung ketemu. Ayah korban, Bait- i l Zakaria (43) saat mendatangi Graha P e n a RB kemarin sore menceritakan, Juwita mulai pergi dari rumah sejak Selasa (5/2) sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat pamit pergi, Juwita mengaku akan pergi ke rumah temannya. “Saat itu ia meminta uang kepada saya Rp 20 ribu, dan saya mengatakan silakan pergi tetapi nanti jangan lupa pulang ke rumah,” ungkap Baitil kepada RB, kemarin.

Namun hingga hari mulai senja, Juwita tak kunjung pulang. Gadis ini memiliki ciri-ciri tinggi sekitar 170 cm, kulit kuning langsat, ber-perakan sedang, rambur hitam lurus sebahu, saat meninggalkan rumah mengenakan celana pendek jeans warna biru dan mengenakan kaos merah. Baitil berharap, jika ada warga yang melihat seperti ciri-ciri dan foto di koran ini, untuk menghubungi nomor handphone 082376283897 atau member kabar langsung ke alamat rumahnya.(zie)

HERMA JUWITA PUTRI

Karyawan SatriaMotor Dipenjara

HASRUL/RB

DIAMANKAN: Ri dan Wi diamankan di Polda Bengkulu Sabtu (23/2) pagi.

Gelapkan Ban Motor BosBENGKULU - Ri (16), warga

Desa Arau Bintang Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma dan Wi (26) Desa Babatan Ke-camatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, terpaksa meringkuk di balik jeruji besi Polda Bengkulu karena menggelapkan ban mo-tor milik bosnya sendiri, Erdi (39) warga Jalan Salak Ray No 65 Kelurahan Lingkar Timur.

Dua karyawan bengkel Sa-tria Motor di Jalan Salak Raya Kelurahan Lingkar Timur itu, ditangkap kemarin (23/2) pagi setelah dilaporkan Erdi. Hing-ga kemarin, keduanya masih menjalani pemeriksaan inten-sif penyidik Polda Bengkulu.

Kronologis kejadian dibeber-kan korban, sekitar Juli 2012 lalu korban sering kehilangan barang dagangannya, berupa ban motor dengan berbagai merek.

Korban lantas melakukan pengintaian. Hingga akhirnya ia mencurigai Ri dan Wi yang mengambil ban di dalam beng-kel. Ban tersebut dipindak ke sebelah toko korban. Setelah itu, korban langsung menang-kap keduanya dan diserah-kan ke Polda Bengkulu untuk diproses secara hukum.

“Saya sudah sangat sering ke-hilangan, tapi hilangnya sedikit-sedikit. Memang saya sudah lama curiga, namun selama ini belum ada bukti dan saksi yang melihat,” ungkap korban ditemui saat membuat laporan di Polda Bengkulu kemarin. “Keduanya masih diperiksa, guna mengetahui pelaku lain-nya, diduga masih ada pelaku lain dalam kasus ini,” tambah Direktur Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedy Irianto, SH melalui Kanit Op-snal Polda Bengkulu Kompol Max Mariners, S.IK.(zie)

Korban Oknum PNSDinkes 20 Orang

Penipuan Modus Bisnis Valas

Oknum Guru TipuPNS Rp 300 Juta

ARIE SAPUTRA/RB

DIDUGA SE-LINGKUH: IS saat tiba di Polsek Ratu S a m b a n . Tampak pasa-ngannya, BN diperiksa petu-gas setelah di-gerebek di salah satu hotel Kawasan Ratu Samban ke-marin (23/2).

BENGKULU – Betapa hancurnya hati, RA (35) --nama diinisialkan--, pria warga Kelurahan Kampung Bali mendapati istri sahnya, IS (27), berduaan di dalam kamar hotel dengan seorang pria lebih muda berinisial, BN (25), warga Kabupaten Kepahiang, kemarin

(23/2) sore. Tidak terima, usai menggerebek istrinya, RA dan

keluarganya menyerahkan IS dan BN ke Polsek Ratu Samban.

Dibeberkan RA, sejak 2 minggu belakangan ia dan istrinya yang bek-erja sebagai honorer di Pemda Lebong, me-mang sering terlibat cekcok hingga ked-

uanya pisah ranjang namun belum resmi bercerai. Keributan pasangan suami is-

tri (pasutri) ini di-picu kecurigaan RA terhadap istrinya yang disebut-sebut selingkuh den-gan Pria Idaman

Lain (PIL).“Saya curiga is-

tri saya main serong (selingkuh, red). Tapi selama ini saya tidak punya bukti lang-sung. Selama ini saya curiga karena di HP istri saya sering ada SMS pria lain. Tapi baru hari ini (kemarin, red) saya mendapati istri saya nginap di hotel dengan pria seling-kuhannya,” beber RA yang sudah memiliki 2 anak dari pernikahannya dengan IS.

Kronologis penggerebe-kan, kemarin sekitar pukul 11.00 WIB keluarga RA meli-hat IS pulang ke rumah dan

mengambil barang-barang-nya. Saat itu IS beralasan ingin

pergi ke rumah temannya di Sen-tiong. Oleh keluarga RA tersebut, IS

lalu diikuti dan tampak naik angkot.Setelah terus diikuti, ternyata IS tidak ke

rumah temannya. Melain ke salah satu hotel di kawasan Kecamatan Ratu Samban. Di hotel itu ada

BN, karyawan salah satu bank swasta di Provinsi Jambi, yang tampak membawa mobil Daihatsu Xenia nopol B

2836 YD.Mengetahui IS dan BN di kamar hotel, RA yang mendapat

kabar itu tidak langsung menuju hotel untuk menggerebek IS. Namun ia meminta saran kepada polisi untuk menggeberebek

istrinya.Sekitar pukul 16.00 WIB, RA bersama keluarganya dan 2 ang-

gota polisi lalu mendatangi kamar hotel tersebut. Mereka lalu memergoki keduanya sedang di dalam kamar. Di kamar itu, keduanya masih berpakaian lengkap.

“Saya memang sejak awal sudah mencurigai hal ini. Dan sekarang saya melihat sendiri istri saya bersama pria lain,”

ucap RA tampak mencoba tegar dengan kenyataan yang ia hadapi.

Setelah sempat diinterogasi, IS dan BN lalu digelandang ke Polsek Ratu Samban. Pantauan RB, keduanya kembali diinterogasi polisi setibanya di Polsek. Hingga kemarin, baik IS dan BN masih men-jalani pemeriksaan petugas.(Mg5)

Dinkes 20 Orang

BENGKULU – Betapa hancurnya hati, RA (35) --nama diinisialkan--, pria warga Kelurahan Kampung

LebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongLebongDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebekDigerebek

Penipuan ModusJual Beli TanahBENGKULU – Subdit Harda

Bangtah Ditreskrimum Polda Bengkulu terus menggeber kasus penipuan modus jual beli tanah dengan tersangka oknum PNS Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, AA (35), warga Kelurahan Lingkar Timur. Hasil pemeriksaan pe-nyidik, diduga korban AA ada 20 orang.

Direktur Reskrimum Polda Bengkulu Kombes Pol Dedy Irianto, SH melalui Kasubdit Harda Bangtah AKBP. Wika Hardianto, SH, S.IK mengung-kapkan, dari keterangan ter-sangka kepada penyidik, yang menjadi korban tidak hanya 4 warga yang sudah melapor ke Polda Bengkulu. Ada sekitar 20 warga lainnya yang men-jadi korban namun belum me-laporkan.

Wika menjelaskan, modus operandi yang digunakan AA

kepada korban-korbannya, hampir serupa. Yakni dengan menawarkan lahan tanah yang berada di Desa Anyar Kecama-tan Pondok Kubang dengan harga yang bervariasi, mulai Rp 30 hingga 40 juta.

Untuk mengelabui korban-nya, AA berdalih memiliki Su-rat Keterangan Tanah (SKT) yang belakang diketahui meru-pakan SKT palsu. Dari sekian banyak korban, diperkirakan AA mendapat keuntungan dari hasil menipu tersebut sebesar sekitar Rp 565 juta.

“Untuk tersangka lainnya yang merupakan jaringannya yang berada di Kecamatan Pondok Kubang inisial Kh, saat ini masih buron dan dalam pengejaran,” ungkap Wika.

Terungkapnya kasus peni-puan dengan kedok jual beli tanah ini berawal dari laporan para korban yang ditipu AA. Empat korban itu, Supriono (51), Ermi Suryani (44), Medi-ana Silalahi (44) dan Riawati Simamora (30).(zie)

BENGKULU – Penipuan berkedok investasi valuta as-ing (valas), kembali terjadi. Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemda Provinsi Beng-kulu, Baksir Lair (50), warga Jalan Merapu Ujung 6 No 104 RT 8/3 Kelurahan Panorama, Sabtu (23/2) siang melapor-kan ke Polda Bengkulu karena mengaku ditipu oknum guru SD Kota Bengkulu berinisial Tz, hingga Rp 300 juta.

Diceritakan korban ke petu-gas Polda Bengkulu, kejadian tersebut bermula saat ia diajak Tz untuk berbisnis valas. Keti-kan itu Tz menjanjikan keun-tungan sebanyak 6 persen dari bisnis valas dari modal sebesar Rp 100 juta. Tertarik, korban termakan rayuan Tz untuk ikut menanam saham.

Korban lalu menyetorkan sahamnya Rp 100 juta yang disetorkan langsung ke salah

satu bank di Kota Bengkulu 9 Juni 2010 lalu. Selanjutnya korban kembali menyetorkan uang sebesar Rp 200 juta pada 1 Desember 2010.

Awalnya, korban diberikan keuntungan dari saham yang sudah diberikan kepada Tz tersebut, namun hanya dari Juli 2010 hingga Januari 2011 saja. Setelah Januari 2011, Tz tidak memberikan keuntungan 6 persen sesuai janji Tz tersebut.

Bahkan hingga sekarang ke-untungan tersebut tidak kun-jung diberikan Tz. Korban lantas meminta modalnya dikembalikan, namun tak kun-jung dipenuh Tz. Hingga akh-irnya korban melapor ke Polda Bengkulu. “Laporan sudah kami terima, secepatnya ter-lapor akan segera dipanggil un-tuk dimintai keterangan,” tegas Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP. Heri Wiyanto, SH.(zie)

Berduaan di Hotel dengan Karyawan Bank

Gadis Kabur dari Rumah

Rebutan Lahan, DijotosREBUTAN lahan ngamen, Adi (17), warga Ke-

lurahan Pondok Besi kena bogem mentah te-mannya sesama pengamen, An, warga Kelura-han Dusun Besar, kemarin (23/2). Hari itu juga Adi melaporkan An ke Polsek Teluk Segara.

Diceritakan Adi, keributan itu sekitar pukul 12.00 WIB di Pangsit Tris Jalan Mahoni Kelu-rahan Padang Jati. Ketika itu, Adi dilarang An mengamen di kawasan tersebut. Pemicunya, diduga lantaran An dendam karena mereka per-nah ribut masalah yang sama di wilayah Pasar Bengkulu dan Pangsit Tris Pantai Panjang. “Kami ribut mulut dan tiba-tiba dia memukul kepala saya dengan ikat pinggang,” cerita korban sem-bari menunjuk luka memar di kepalanya.

Kesal dengan ulah temannya, Adi lalu me-lapor ke Polres Bengkulu. Namun oleh petugas korban disarankan melapor ke Polsek Teluk Segara. “Saya disuruh melapor ke sini (Polsek Teluk Segara, red),” tukas Adi.(mg5)

ARIE SAPUTRA/RB

MELAPOR: Adi di Polsek Teluk Segara.