hal 139

10
Hal 139-143 Tanda-tanda sensoris akan memulai response2 motoris dengan menentukan locomotio tertentu. Excitasi stitocyst kemudian mencapai system syaraf pusat dimana ini akan diperbandingkan dengan “reference leval” dimulailah gerakan2 hewan itu sendiri atau karena pengaruh luar. Dengan demikian maka kita lihat bahwa hewan2 itu dapat mempertahankan keseimbangan badannya. Misalkan hewan tersebut dimiringkan atau diterlentangakan akan terjadi usaha untuk mengembalikan kepada kedudukannya yang semula. Jika salah satu atau kedua labyrinth itu dihilangkan, seringkali ini akan mengaikbatkan sikap atau kedudukan togak hewan secara tidak normal ; tetapi biasanya akan terjadi suatu kompensasi, terutama jika hewan itu mempunyai mata yag berfungsi untuk melihat. Mata dari hewan sangat penting untuk hewan2 dapat bersikap atau berdiri wajar, terutama pada anjing, kucing dan manusia, tetapi tidak begitu penting pada kelinci dan marmut. Jika seekor kelinci yang dihilangkan labyrint-nya dan kemudian digantung pada kakinya, akan terjadi bahwa kepalanya tidak terkulai dengan wajar. Jika kelinci itu diletakkan pada meja dengan badannya dimiringkan, maka kepalanya akan ditegakkan ke atas tetapi jika di atas kepalanya itu

Upload: maedy-ripani

Post on 06-Feb-2016

71 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hjhgjh

TRANSCRIPT

Page 1: Hal 139

Hal 139-143

Tanda-tanda sensoris akan memulai response2 motoris dengan

menentukan locomotio tertentu. Excitasi stitocyst kemudian mencapai system

syaraf pusat dimana ini akan diperbandingkan dengan “reference leval”

dimulailah gerakan2 hewan itu sendiri atau karena pengaruh luar. Dengan

demikian maka kita lihat bahwa hewan2 itu dapat mempertahankan keseimbangan

badannya. Misalkan hewan tersebut dimiringkan atau diterlentangakan akan

terjadi usaha untuk mengembalikan kepada kedudukannya yang semula.

Jika salah satu atau kedua labyrinth itu dihilangkan, seringkali ini akan

mengaikbatkan sikap atau kedudukan togak hewan secara tidak normal ; tetapi

biasanya akan terjadi suatu kompensasi, terutama jika hewan itu mempunyai mata

yag berfungsi untuk melihat. Mata dari hewan sangat penting untuk hewan2 dapat

bersikap atau berdiri wajar, terutama pada anjing, kucing dan manusia, tetapi tidak

begitu penting pada kelinci dan marmut. Jika seekor kelinci yang dihilangkan

labyrint-nya dan kemudian digantung pada kakinya, akan terjadi bahwa kepalanya

tidak terkulai dengan wajar. Jika kelinci itu diletakkan pada meja dengan

badannya dimiringkan, maka kepalanya akan ditegakkan ke atas tetapi jika di atas

kepalanya itu ditaruh sebuah papan, maka kepala itu tidak lagi akan ditegakkan

keatas.

Terbang insecta dapat dilakukan dengan gangguan2 dari kontak antara

tarsal dengan landasannya, oleh angin yang mengenai kepala, atau oleh

rangsangan nospesifik yang kuat. Terbang hewan tersebut dapat terus dilakukan

karena rangsangan angin terhadap alat2 sensoris yang terdapat pada dasar dari

sayap dan pada kepala. Rangsangan sensoris untuk keseimbangan ini sebagai akan

terlihat oleh hewan tersebut, sebagai akan dirasakan oleh alat2 sensoris dari sayap,

oleh rambut2 sensoris pada persambungan kepala dan pada Diptera dan halter.

Jika kedua halter dari Diptera ini dihilangkan maka kemampuan terbang

dari hewan tersebut akan terganggu, dan terlebih lagi orientasinya terhadap bidang

horizontal adalah sangat jelek.

Page 2: Hal 139

PHONORECEPTIO

Phonoreceptor adalah alat indera di dalam mana gelombang ? suara dalam

udara atau air dirambatkan melalui cairan dan struktur padat dan kemudian

mengakibatkan excitasi impuls2 syaraf. Berbagai hewan hanya dapat merasakan

gelombang-gelombang frekwensi lemah, sehingga receptio pendengaran dan

receptio getaran adalah sama. Tetapi umumnya alat2 receptor yang berfungsi

untuk menerima getaran (frekwensi rendah) itu tidak sama dengan untuk

menerima suara frekwensi tinggi. Receptor getaran umumnya merupakan achiran2

syaraf yang khusus dari persendian2, otot atau cuti-cula ; sedangkan

phonoreceptor biasanya mempunyai sel-sel receptor khusus yang akan

mengaktifkan akhiran2 syaraf.

Anatomi dari alat pendengaran atau telinga sudah dibicarakan pada

anatomi perbandingan dan juga pada zoologi atau pada anatomi manusia.

Jika telinga dirangsang oleh suara, maka pada cochlea akan terjadilah yang

disebut : alternating microphonik potential (cochlear microphonic, CM). CM ini

akan berubah-ubah amplitudonya tergantung intensitas suara. Sumber dari CM ini

adalah sel2 rambut. Suatu response listrik tambahan terhadap suatu nada adalah

suatu response arus searah yang disebut sumating potential (SP). Ini timbul dalam

sel2 rambut yang di dalam, dan mungkin pula sedikit pada sel2 rambut yang di

luar. Pada umumnya skala media (ductus cochlearis) bersifat lebih negatif positif

terhadap scala tympani. SP, sebagai CM, dihasilkan oleh adanya pelengkungan

atau gesekan dari sel2 rambut.

Teori yang diterima pada waktu ini tentang stimulasi dari akhiran syaraf

adalah sebagai berikut, Potensial2 endocohlear dan intercellulair menyediakan

150 mV. Besarnya potensial itu berubah-ubah berdasarkan perpindahan tempat

dari lamina basalis dan dengan sendirinya juga pelengkungan atau pergeseran dari

sel2 rambut itu diduga akan mengubah tahanan listrik sehingga arus dapat

mengalir.

Pendengaran pada Vertebrata

Pisces. Pada ontogeninya, auris interna dari Pisces mempunyai sangkut

paut dengan linea lateralis; demikian pula bersangkutan itu didapatkan pada sel

Page 3: Hal 139

rambut dari unsur2 indera dan pada aktivitas yang spontan pada syarat2

sensorisnya. Klasmobranchii menunjukkan response terhadap getaran dalam air

dan response ini akan tetap terdapat setelah linea lateralis dipotong; tetapi

response ini tidak lagi terdapat jika n. Cranialis VIII dipotong. Teleostei pada

umumnya dapat mendengarkan suara dengan baik. Ikan emas dapat mendengar

nada2 yang tinggi; jika utriculus dan lagena dilukai, maka ikan hanya akan dapat

mendengar nada2 yang rendah saja.

Amphibia. Pada amphibia lagena sedikit lebih panjang daripada ikan dan

pada Anura (dan tidak Urodela) mempunyai auris media. Auris media dari katak

terdiri dari membrana tympani, cavum tympani dan columella; auris media ini

menghubungkan membran tympani dengan nuris interna; ini akan merambatkan

getaran udara kepada cairan yang terdapat di dalam auris interna seperti pada

mammalia. Katak dapat mendengar suara dengan nada yang rendah sampai nada

yang tinggi tetapi dengan tidak dapat membedakan tinggi rendahnya nada

tersebut.

Reptilia.Sifat cochlea yang sebenarnya mula2 nampak pada reptilia.

Reptilia kecuali ular2 mempunyai auris media yang mengandung columella.

Membran tympani bisa terdapat agak masuk ke dalam dari permukaan badan, dan

akan membentuk msatus acusticus externus. Ular tidak mempunyai auris media

tetapi mempunyai coumella yang melekat pada asquadratum; ini menyebabkan

ular2 itu relatif tidak sensitif terhadap suara2 yang dirambatkan di udara, tetapi

akan sangat sensitif terhadap getaran2yang dirambatkan tanah, Berbagai kura2

hanya dapat mendengarkan suara2 yang dihasilkan oleh 80-130 getaran per detik

(cylesper second cps).

Aves. Telinga burung2 mirip dengan telinga reptilia, tetapi sensitivitasnya

maupun kemampuannya dalam membedakan tinggi rendahnya nada adalah jauh

lebih baik. Potensial CM dari burung merpati mengikuti suara sampai pada 25000

cps dengan threshold terendah pada 3.200 cps. Frekuensi optimum mendekati

dengan yang terdapat pada manusia, tetapi threshold-nya lebih tinggi. Setelah

ochlea-nya dihilangkan maka potensial microphonik yang baik didapatkan pada

antara 100 sampai 3000 cps dari ampullae canalis semicurcularis. Burung Beo

Page 4: Hal 139

dapat mendengar dan membedakan dengan baik getaran2 antara 40 sampai 14.000

cps. Burung2 yang dapat berkicau dapat mendengarkan dengan baik getaran2

antara 100 sampai 3200 cps dengan sensitivitas maximum pada 800 cps.

Kemampuan bersuara atau untuk berkicau dan menangkap suara2 adalah penting

untuk kehidupan sosial burung2. Berbagai jenis burung kita dengar mepunyai

suara2 atau kicau yang berbeda2 . Berbagai kicau akan mempunyai maksud yang

berbeda2 pula pada burung. Misalnya kita mendengarkan induk ayam yang

berkotek atau mengeluarkan suara yang bereda pada waktu memberitahukan akan

adanya bahaya atau pada waktu memanggil anak2nya.

Mamalia. Pada semua mamalia, cochlea itu melingkar-lingkar seperti

spiral. Manusia akan menunjukkan sensitivita maximum terhadap getaran pada

800 sampai 2500 cps dengan batas paling banyak 16.000 cps. Hewan2 lain pada

umumnya mempunyai kemampuan yang mirip dengan manusia, hanya saja

threshold-nya umumnya lebih tinggi. Sebagai diketahui kecepatan rambatan suara

pada udara pada 20º C adalah 343m/detik; pada air kurang lebih 4,7 kali dari

kecepatan di udara. Intensitas suara biasanya dinyatakan sebagai tekanan suara itu

dalam dyne/cm²; pada manusia, suara yang paling lemah dapat didengar ialah

kurang-lebih dengan intensitas 0,0001 dyne/cm²; percakapan yang biasa kurang-

lebih 1 dyne/cm² dan suara yang dapat sampai 300 dyne/cm². Thresold ialah

intensitas minimum dari suara yang dapat didengarkan oleh hewan, tergantung

kepada banyak getaran atau berapa cps. Misalnya pada manusia pada 1000 cps,

thresold itu adalah kurang lebih 0,0002 dyne/cm². Kalau misalnya kita lihat

perbandingan dari hubungan antar intensitas suara yang dapat ditangkap hewan

dengan getaran (berapa cps) dari

suara dari berbagai hewan , maka

akan didapatkan kurang lebih

gambaran seperti yang tertera

dibawah ini.

Berbagai anjing dapat

mendengar sampai 35.000 cps;

tikus2 dan marmut bahkan dapat

Page 5: Hal 139

sampai 40.000 cps. Jadi suara2 yang dapat didengar oleh manusia tidak perlu

sama dengan hewan2 lain. Berbagai ikan dapat “mendengar” pada frekwensi2

yang sangat rendah (misalnya pada salah satu-species dari Elasmobranchii hanya

dapat “mendengar” paling tinggi pada 120 cps), dan adapula mamalia lain yang

dapat mendengar suara dengan frekwensi yang sangat tinggi (ultrasonik, misalnya

anjing tikus dll. Yang tersebut di atas), sehingga hewan2 tersebut akan dapat

mendengar dengan baik apa yang tidak dapat didengar oleh manusia.

Pada berbagai Insecta, kemampuan atau menghasilkan suara dan untuk

menangkap suara, umumnya adalah sangat khas. Berbagai Insecta ada yang

mempunyai kemampuan untuk menangkap suara dengan getaran ribu atau bahkan

beberapa puluh ribu cps dengan alat tympanik (yang hanya dapat menangkap

frekwensi2 tinggi). Di samping itu dengan dipunyainya yang disebut sensilla

(rambut sensoris), berbagai insecta akan sensitif terhadap getaran-getaran

frekwensi rendah. Suara bagi Insecta biasanya mempunyai kepentingan bagi

panggilan sehingga kedua jenis kelamin dari spesies yang sama dapat

berkumpul;umumnya hewan jantan lebih mampu untuk mengeluarkan suara;

sedang hewan betina dapat pula menjawab dengan mengeluarkan suara pula.

Sensilla dari berbagai Arthropoda selain biasanya sangat sensitif terhadap

suara frekwensi rendah.

CHEMORECEPTIO

Pada umumnya chemoreceptio itu meliputi 3 hal, ialah : 1). Terhadap zat

kimia pada umumnya; 2). Terhadap gustatio (pengecap), dan 3). Terhadap olfactio

(pembau). Receptor2 olfactoris itu sering disebut sebagai “receptor chemis jarak

jauh” yang sensitif terhadap zat2 volatil; ini merupakan receptor2 yang

mempunyai sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Receptor2 gustatoris sering

disebut sebagai “receptor2 chemis sentuh” yang bersangkutan dengan larutan2

encer; ini merupakan receptor yang mempunyai sensitivitas sedang. Receptor2

yang tidak begitu sensitif dan spesifik disebut sebagai indera chemis umum ini

akan memberikan response protektief.

Page 6: Hal 139

Chemoreceptio pada Invertebrata (kecuali Insecta)

Protozoa mempunyai sensitivitas chemis umum. Pemberian basa lemah

pada salah satu sisi dari Amoeba akan menyebabkan dijulurkannya psedopodia

pada sisi tersebut; tetapi jika diberikan asam atau garam yang agak kuat,

pseudopodia itu akan terbentuk pada sisi yang lain. Ciliata dan Flagellata

menujukan reaksi yang menolak berbagai zat2 kimia.

Porifera sensitivitas chemis umum terhadap zat2 kimia yang terdapat di

dalam air. Hewan ini dapat mengatur pemasukan air melalui ostia dan arus dalam

kanal2-nya, dan dapat pula menutup oscula sebagai response terhadap zat2 kimia

dalam air.

Coelenterata agaknya sudah dapat membedakan zat kimia, terutama untuk

getah2 daging. Anemon2 laut dapat menarik makanannya masuk mendekati mulut

dan dapat menolak partikal2 lain menjauhi mulut. Tentakel2 dari anemon2 itu

sangat sensitif terhadap kimia dari makanannya.

Planaria mempunyai chemoreceptor pada kedua sisi dari kepalanya yang

dapat “menyelidiki” makanan yang ditempatkan agak jauh dari padanya; dalam

pada itu hewan ini mempunyai yang dikenal sebagai receptor pengecap.

Chemoreceptio juga penting bagi Mollusca untuk mengetahui dimana

terdapat makanannya.

Annelida mempunyai penginderaan terhadap pengecap maupun terhadap

zat kimia umum. Ujung anterior dari seekor cacing tanah sangat sensitif terhadap

zat2 volatil, sedangkan seluruh badan akan sensitif