hakikat metode dan metodologi penelitian

15
A. Pengertian Metode dan Metodologi Penelitian Metode berasal dari kata "methodos". Secara etimologis "methodos" berasal dari akar kata: metha dan hodos. Metha artinya: "dilalui" dan "hodos" berarti "jalan".metode adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, "metode penelitian" adalah suatu jalan atau cara yang mesti dilalui untuk melakukan kegiatan penelitian. Sedangkan, metodologi penelitian adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cara-cara yang mesti dilalui dalam melakukan kegiatan penelitian. Menurut Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan Menurut Noeng Muhadjir Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. B. Fungsi Metodologi Penelitian 1

Upload: amer-syarifuddin

Post on 11-Aug-2015

23 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hakikat metode dan metodologi penelitian

A. Pengertian Metode dan Metodologi Penelitian

Metode berasal dari kata "methodos". Secara etimologis "methodos" berasal

dari akar kata: metha dan hodos. Metha artinya: "dilalui" dan "hodos" berarti

"jalan".metode adalah jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu

tujuan. Jadi, "metode penelitian" adalah suatu jalan atau cara yang mesti dilalui

untuk melakukan kegiatan penelitian. Sedangkan, metodologi penelitian adalah

suatu ilmu yang mempelajari tentang cara-cara yang mesti dilalui dalam

melakukan kegiatan penelitian.

Menurut Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah

cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan

Menurut Noeng Muhadjir Metodologi penelitian adalah sekumpulan

peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu.

Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode.

Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan

sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan

terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.

B. Fungsi Metodologi Penelitian

Pada umumnya metodologi penelitian memiliki 3 (tiga) fungsi. Ketiga

fungsi tersebut adalah sebagai berikut

1) Kegiatan Penyusunan Karya Ilmiah bagi Mahasiswa pada Akhir Program

(Skripsi S-l, Tesis S-2, dan Disertasi S-3)

Seorang mahasiswa calon sarjana (S-l) adalah wajib menyelesaikan sebuah

karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi atau tugas akhir sebagai salah satu

persyaratan dalam meraih gelar sarjana. Contoh gelar sarjana antara lain: Insinyur

(Ir) atau Sarjana Teknik (S.T.), Doktorandus (Drs.) atau Sarjana Pendidikan

(S.Pd). Demikian pula bagi seorang mahasiswa strata dua (S-2) calon Magister

adalah wajib menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah dalam bentuk tesis sebagai

salah satu persyaratan dalam meraih gelar magister. Beberapa jenis gelar magister

tersebut antara lain: Master of Art (M.A.), Magister Pendidikan (M.Pd), dan lain-

1

Page 2: Hakikat metode dan metodologi penelitian

lain. Selanjutnya, seorang mahasiswa strata tiga (S-3) calon Doktor diwajibkan

menyelesaikan sebuah karya ilmiah dalam bentuk Disertasi sebagai salah satu

persyaratan dalam meraih gelar Doktor seperti: Philosophy of Doctor (Ph.D)

untuk gelar doktor luar negeri, Doktor (Dr.) untuk gelar doktor dalam negeri.

Perlu diketahui bahwa ada perbedaan antara sebutan Doktor (biasa ditulis Dr.) dan

dokter (biasa ditulis dr.). Doktor (Dr.) merupakan gelar akademik jenjang

pendidikan tertinggi pada suatu perguruan tinggi. Sedangkan dokter (dr.)

merupakan pendidikan profesi atau bidang keahlian dalam ilmu kedokteran. Jadi,

sebutan dokter merupakan profesi, bukan gelar. Jabatan profesi tersebut banyak

jenisnyaselain dokter seperti: Akuntan (Ak.), Apoteker (Apt.) dan lain-lain.

Demikian pula sebutan Profesor (Prof.) atau Guru Besar, bukanlah merupakan

gelar, namun hanya jabatan fungsional seorang tenaga edukatif setelah memenuhi

persyaratan angka kredit minimal 850 sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku pada suatu negara (Pedoman Penilaian Angka Kredit, 2009).

Untuk menyusun skripsi, tesis, dan disertasi diperlukan bahan berupa data

atau informasi yang lengkap, baik data kuantitatif mau pun data kualitatif, data

primer mau pun data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara

langsung dari sumber pertama. Sedangkan data sekunder adalah data yang

diperoleh secara tak langsung dari sumber pertama, melainkan dari sumber kedua

atau ketiga

2) Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri atas: a) Pendidikan dan

Pengajaran, b) Penelitian, dan c) Pengabdian kepada Masyarakat. Sesuai dharma

kedua (penelitian), kegiatan penelitian dalam perguruan tinggi merupakan

keharusan akademis, karena fungsi perguruan tinggi sebagai lembaga ilmiah

adalah menemukan, memelihara, dan mengembangkan serta memverifikasi

(menguji) ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni (ipteks).

3) Kegiatan di Berbagai Lembaga Departemen atau Instansi

Para sarjana yang telah terjun di masyarakat, sangat memungkinkan

menjadi peneliti di suatu lembaga departemen atau di lembaga tertentu seperti:

2

Page 3: Hakikat metode dan metodologi penelitian

Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

(Ditbinlitabmas) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (Balitbang

Pendidikan) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud); Balai

Penelitian Bahasa, Balai Penelitian Pertanian (Kementerian Pertanian), dan Iain-

lain.

Untuk dapat menjadi peneliti yang kompeten dan andal maka mutlak

diperlukan pengetahuan, pemahaman dan penguasaan tentang metodologi

penelitian secara memadai. Dengan kata lain, pemahaman yang memadai tentang

metodologi penelitian sangat membantu seseorang untuk menjadi "ilmuwan".

C. Ciri-ciri Penelitian

Secara umum, suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai kegiatan penelitian

apabila kegiatan tersebut memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri tersebut terdiri atas

empat ciri yang meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Dilakukan Secara Mendalam

Suatu penelitian disebut mendalam jika peneliti menjelajahi segala aspek

mengenai permasalahan yang ingin diteliti. Tingkat kedalaman ini ditunjukkan

oleh luas dan mendalamnya penelusuran dan pengkajian terhadap permasalahan

yang diteliti. Kedalaman suatu penelitian dapat dilihat dari kadar intensitas

penelaahan terhadap objek atau variabel yang diteliti.

Sedangkan keluasan suatu penelitian dapat dilihat dari ukuran kuantitas

(banyak sedikitnya) aspek-aspek atau ciri-ciri atau indikator-indikator maupun

ruang lingkup dari penelitian tersebut. Semakin banyak aspek yang diteliti,

menunjukkan penelitian tersebut semakin luas, sebaliknya semakin sedikit aspek

yang diteliti maka penelitian tersebut semakin sempit.

2) Menggunakan Rencana yang Sistematis

Rencana yang sistematis dimaksudkan sebagai suatu rencana yang disusun

menurut teknis atau aturan tertentu. Rencana penelitian ini merupakan hal yang

sangat menentukan arah kegiatan serta hasil penelitian. Suatu pelaksanaan

penelitian yang diawali dengan perencanaan yang sistematis dan jelas, merupakan

3

Page 4: Hakikat metode dan metodologi penelitian

salah satu ciri bahwa peneliti tersebut telah menguasai suatu penelitian.

Perencanaan kegiatan penelitian yang baik (jelas dan sistematis) akan mudah

dilakukan oleh siapapun.

3) Bertujuan untuk Mencari Kebenaran

Kata kebenaran dapat digolongkan atas dua bagian yaitu: kebenaran dalam

pergaulan manusia sehari-hari, dan kebenaran dalam dunia ilmu pengetahuan.

Kebenaran dalam pergaulan manusia terdiri atas: a) kebenaran subjektif adalah

kebenaran yang hanya diterima atau diakui oleh beberapa orang/kelompok orang

tertentu saja. b) Kebenaran objektif ialah kebenaran yang bisa diterima oleh orang

banyak atau oleh sebagian besar orang.

Kebenaran dalam ilmu pengetahuan terdiri atas: a) kebenaran filsafat ialah

kebenaran yang diperoleh melalui pemikiran-pemikiran yang mendalam atau

renungan mendalam. b) Kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang diperoleh

dengan menggunakan metode atau cara-cara tertentu yang bisa diterima oleh

dunia ilmu pengetahuan. Metode yang disepakati oleh para ilmuwan untuk

mencari kebenaran adalah metode ilmiah. Kebenaran yang dicari dalam penelitian

adalah "kebenaran ilmiah".

4) Menggunakan Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah metode yang dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah. Ciri metode ilmiah antara lain memiliki ketepatan (validitas),

ketetapan/keandalan (reliabilitas), dan objektivitas/faktual. Ketepatan berarti

metode itu benar-benar cocok digunakan untuk mencapai apa yang hendak

dicapai. Ketetapan berarti berlaku secara ajeg (konsisten) dalam waktu yang

cukup lama, Objektivitas berarti sesuatu dengan fakta atau keadaan sesungguhnya.

D. Tahap-Tahap Penelitian

Ditinjau dari tahap analisisnya, maka ada dua tahap penelitian yaitu tahap

deskriptif dan-tahap inferensial/induktif.

4

Page 5: Hakikat metode dan metodologi penelitian

1) Tahap Deskriptif

Pada tahap deskriptif ini, analisis data penelitian dilakukan dengan cara

mendeskripsikan atau memaparkan keadaan objek seperti apa adanya. Kegiatan

deskripsi ini dapat berupa: mengadakan kategorisasi, memberi informasi dan

argumentasi sesuai dengan keadaan objek yang diteliti. Jadi, analisis pada tahap

deskriptif ini tidak dilakukan prediksi atau estimasi terhadap objek yang lebih

luas.

2) Tahap Inferensial

Pada tahap ini peneliti di samping mendeskripsikan keadaan objek/

variabel penelitian, juga dilanjutkan dengan mengadakan pemindahan kesimpulan

atau generalisasi atau meramalkan/prediksi terhadap objek yang lebih luas,

berdasarkan hasil analisis data pada objek yang telah secara langsung diteliti.

E. Peranan Metode dalam Penelitian

1) Untuk memperoleh suatu pengetahuan baru

Kualitas temuan suatu pengetahuan atau teori baru sangat ditentukan oleh

metode atau cara yang digunakan dalam proses penemuan teori baru tersebut.

Sebab hanya dengan metode yang memiliki nilai ilmiah tinggi (dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah), akan dapat menghasilkan temuan teori

atau pengetahuan baru yang memiliki nilai ilmiah tinggi.

2) Untuk memperoleh pengetahuan yang benar atau kebenaran

Hanya melalui metode yang memiliki nilai ilmiah tinggi (dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah), akan dapat dihasilkan suatu kebenaran

yang memiliki nilai ilmiah tinggi pula.

F. Syarat-syarat Metode Penelitian

1) Mampu menghasilkan data yang objektif

Data yang apa adanya, dan tidak dicampuri oleh unsur – unsur pribadi

peneliti.

5

Page 6: Hakikat metode dan metodologi penelitian

2) Mampu menghasilkan data yang valid

Data yang memiliki kesesuaian dan keserasian yang tinggi dengan

kenyataan yang ada.

3) Mampu menghasilkan data yang reliabel

Data yang memiliki ketepatan yang tidak berubah setiap waktu

G. Syarat-Syarat Peneliti

1) Harus Memiliki Kompetensi

Kompeten mengandung arti menguasai dan mampu. Seseorang dikatakan

kompeten sebagai peneliti apabila ia memiliki penguasaan yang memadai tentang

metode-metode, instrumen/alat perlengkapan untuk suatu kegiatan penelitian, dan

mampu melakukan kegiatan penelitian tersebut. Jadi, secara teknik, peneliti

tersebut menguasai dan mampu melaksanakan kegiatan penelitian secara ilmiah.

2) Harus Bersifat Objektif

Seorang peneliti dikatakan memiliki sikap dan perilaku objektif apabila ia

tidak mencampuradukkan antara pendapat atau interpretasi diri peneliti dan

kenyataan objektif yang ada di lapangan sesuai dengan variabel yang ada di

lapangan atau sesuai dengan keadaan objekyang ditelitinya.

3) Harus Bersifat Terbuka

Seorang peneliti dikatakan bersikap terbuka apabila ia bersedia

memberikan segala informasi kepada pihak lain sehubungan dengan temuan hasil

penelitiannya. Seorang peneliti harus selalu memberikan kesempatan kepada

orang lain untuk menilai, mempertanyakan dan atau menguji kebenaran tentang

temuan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukannya.

4) Harus Bersifat Jujur

Seorang peneliti hendaknya memililki sikap jujur dalam melaksanakan

proses penelitian. Seorang peneliti dikatakan memiliki sikap dan perilaku jujur

apabila ia mampu mengendalikan diri untuk tidak menyelundupkan keinginan-

6

Page 7: Hakikat metode dan metodologi penelitian

keinginan diri sendiri ke dalam fakta-fakta hasil penelitiannya. Misalnya, fakta

temuan hasil penelitian menyimpulkan bahwa telah terjadi suatu kolusi pada

beberapa oknum pejabat di suatu instansi. Namun, karena adanya alasan-alasan

dan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti, maka dalam laporan akhir,

peneliti mengubah kesimpulan dan menyatakan bahwa di instansi tersebut sama

sekali tidak ditemukan adanya praktik-praktik kolusi.

5) Harus Bersifat Faktual

Seorang peneliti dalam melakukan proses penelitian khususnya dalam

menganalisis data hendaknya selalu berdasarkan fakta yang ada dan ditemukan

dalam penelitian, bukan berdasarkan data karangan atau data fiktif. Dengan kata

lain, seorang peneliti harus berani menyampaikan kebenaran walaupun itu pahit.

H. Perkembangan Metodologi Penelitian

Lahir dan keberadaan metodologi penelitian yang ada seperti sekarang ini,

sesungguhnya telah melalui proses panjang. Proses yang panjang itu telah terjadi

dengan melalui 4 (empat) tahapan. Keempat tahapan yang dimaksud adalah

sebagai berikut.

1) Tahap Trial and Error

Pada tahap ini manusia mencari pengetahuan untuk pemecahan masalah

adalah dengan melalui usaha mencoba-coba berulang kali. Sekali mereka gagal,

maka dicobanya untuk kedua kalinya, ketiga kalinya dan seterusnya sampai

mereka menemukan pengetahuan atau kebenaran yang mereka inginkan. Cara

kerja seperti ini belum memiliki pedoman yang jelas, bahkan masih dicari-cari

dengan cara mencoba-coba berulang kali. Kesalahan-kesalahan yang terjadi

dicatat dengan saksama dan usaha mencoba diulang lagi sampai ditemukan tujuan

yang diinginkan.

2) Tahap Authority and Tradition

Dalam periode ini, pendapat-pendapat dari pemimpin-pemimpin di masa

lampau selalu dikutip kembali dan dijadikan pedoman tanpa suatu kritik. Tidak

jarang pendapat-pendapat tersebut tidak benar atau picik. Namun, karena

7

Page 8: Hakikat metode dan metodologi penelitian

dikemukakan oleh orang yang sedang berkuasa (memiliki otoritas) dan diucapkan

dengan penuh keyakinan serta semangat, maka orang awam harus menganggap

pendapat itu benar. Oleh karena itu, jika ada ketidakcocokan antara kenyataan

dengan pendapat penguasa/pemimpin, orang harus berpikir ulang,

3) Tahap Speculation and Argumentation

Pada periode ini, doktrin-doktrin yang disodorkan dengan penuh semangat

dan penuh keyakinan oleh tokoh-tokoh penguasa mulai diragukan oleh orang-

orang. Pada tahap ini, orang-orang menyelidiki suatu masalah atau mencari

pengetahuan dengan jalan menggunakan ketajaman akal/rasional. Mereka ridak

masih meniru secara dogmatis tentang cara-cara mencari pengetahuan atau

memecahkan masalah yang bersifat tradisional, melainkan mereka mencari

pemecahan masalah atas dasar ketajaman berpikir rasional manusia.

Dengan demikian, pada tahap ini manusia dalam memecahkan masalah-

masalah melalui diskusi-diskusi, dan pada proses diskusi ini tiap orang

mengemukakan argumentasi yang bersifat rasional. Pada masa ini, orang-orang

mulaimenilai kemampuan berpikir rasio manusia sebagai alat yang paling ampuh

dan bahkan pada saat ini manusia mengagung-agungkan rasionya.

4) Tahap Hypothesis and Experimentation

Dengan dasar pikiran bahwa semua peristiwa dalam alam semesti dikuasai

oleh tata-tata atau aturan-aturan dan mengikuti pola-pola tertentu, maka dalam

periode ini orang mulai berusaha sekuat tenaga untuk mencari rangkaian tata-tata

tersebut untuk menjelaskan suatu peristiwa. Mula-mula orang mengajukan

ketajaman pikirannya untuk membuat dugaan-dugaan (hipotesis). Berdasarkan

fakta-fakta itu ditarik simpulan umum yang sesuai dengan fakta tersebut Sudah

tentu simpulan-simpulan yang dihasilkan tidak selalu cocok dengan dugaan-

dugaan semula. Pada saat ini, analisis dilakukan dengan sangat hati-hati, cermat

dan tajam terhadap fakta yang diperoleh dari hasil-hasil eksperimennya,

dokumen-dokumen, maupun observasi-observasi biasa.

8

Page 9: Hakikat metode dan metodologi penelitian

Kesimpulan

1) Metode penelitian merupakan cara/prosedur/langkah-langkah sistematis yang

ditempuh seseorang dalam kegiatan penelitian. Sedangkan metodologi penelitian

adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang membahas tentang berbagai hal suatu

penelitian. Penelitian adalah suatu cara untuk memahamisesuatu masalah/objek

dengan melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul

sehubungan dengan masalah/objek tersebut, yang dilakukan secara sangat hati-

hati sehingga diperoleh pemecahannya

2) Ada tiga fungsi umum metodologi penelitian antara lain: untuk kegiatan

penyusunan karya ilmiah (skripsi, tesis, disertasi), untuk kegiatan darma

kedua (penelitian) bagi dosen dalam implementasi tridarma perguruan

tinggi.

3) Ciri-ciri penelitian antara lain: dilakukan dengan mendalam, menggunakan

rencana sistematis, bertujuan untuk mencari kebenaran (ipteks), dan menggunakan

metode ilmiah.

4) Menurut tahap analisisnya, hasil penelitian itu ada dua tahap yaitu tahap

deskriptif dan tahap inferensial.

5) Peranan metode dalam penelitian adalah untuk menemukan kebenaran

(ipteks) dan untuk menemukan pengetahuan baru.

6) Syarat-syarat metode penelitian yang baik antara lain: mampu

menghasilkan data yang valid, objektif dan reliabel.

7) Syarat-syarat peneliti meliputi: kompeten, objektif, jujur, terbuka, dan

faktual

8) Ada empat tahap perkembangan metodologi penelitian yaitu: tahap trial

and error, authority and tradition, speculation and argumentation dan hypothesis

and experimentation.

9

Page 10: Hakikat metode dan metodologi penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Suryani, Rina W. Pengertian Metode dan Metodologi Penlitian. Artikel Online tersedia pada http://rinawssuriyani.blogspot.com/2013/04/pengertian-metode- dan-metodologi.html (diakses tanggal 23 Februari 2015)

Rahayu, Astiti. Metodologi Penelitian. Artikel Online tersedia pada https://astitirahayui.wordpress.com/2012/05/15/metodologi-penelitian/ (diakses tanggal 23 Februari 2015)

10