hak & kewajiban wni

10
IMPLEMANTASI HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Menurut Rousseau dalam Du Contract Social, manusia itu lahir bebas dan sederajat dalam hak-haknya, sedangkan hukum merupakan ekspresi dan kehendak umum (rakyat). Pemikiran ini mengilhami pembentukan konstitusi yang mengatur atau menegaskan jaminan kewajiban dan perlindungan hak-hak Dasar manusia. Sehingga konstitusi menurut Wignyosoebroto (2002) disebut sebagai konstitutionalisme dan digambarkan bahwa paradigma hukum perundang-undangan sebagai penjamin kewenangan dan hak baik bagi negara maupun bagi warga negara sehingga secara tegas serta jelas membatasi mana kekuasaan yang terbilang kewenangan maupun yang bukan atau kesewenang- wenangan. Indonesia sebagai negara yang berdasarkan pada konstitusi juga melakukan penjaminan kewenangan negara dan hak-hak bagi warga negara atau dapat disebut sebagai hak dan kewajiban warga negara. Konstitusi ini dituangkan dalam bentuk hukum dasar tertinggi (supreme law) yaitu undang-undang dasar 1945 (UUD 1945). Kedudukannya sebagai hukum tertinggi ini mengakibatkan bahwa UUD 1945 merupakan landasan utama bagi undang-undang dibawahnya sehingga harus ditaati baik oleh rakyat maupun alat perlengkapan negara (Djahiri, 1971; Budiardjo, 1981). Namun, dalam penerapannya implementasi UUD 1945 masih dihadapkan pada berbagai tantangan diantaranya pelanggaran hak asasi manusia, pengrusakan lingkungan alam, munculnya gerakan separatis, aksi unjukarasa yang diwarnai tindakan anarkis, serta berbagai pelanggaran lain.

Upload: ryanasoesantie

Post on 27-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KWN

TRANSCRIPT

IMPLEMANTASI HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945Menurut Rousseau dalam Du Contract Social, manusia itu lahir bebas dan sederajat dalam hak-haknya, sedangkan hukum merupakan ekspresi dan kehendak umum (rakyat). Pemikiran ini mengilhami pembentukan konstitusi yang mengatur atau menegaskan jaminan kewajiban dan perlindungan hak-hak Dasar manusia. Sehingga konstitusi menurut Wignyosoebroto (2002) disebut sebagai konstitutionalisme dan digambarkan bahwa paradigma hukum perundang-undangan sebagai penjamin kewenangan dan hak baik bagi negara maupun bagi warga negara sehingga secara tegas serta jelas membatasi mana kekuasaan yang terbilang kewenangan maupun yang bukan atau kesewenang-wenangan.Indonesia sebagai negara yang berdasarkan pada konstitusi juga melakukan penjaminan kewenangan negara dan hak-hak bagi warga negara atau dapat disebut sebagai hak dan kewajiban warga negara. Konstitusi ini dituangkan dalam bentuk hukum dasar tertinggi (supreme law) yaitu undang-undang dasar 1945 (UUD 1945). Kedudukannya sebagai hukum tertinggi ini mengakibatkan bahwa UUD 1945 merupakan landasan utama bagi undang-undang dibawahnya sehingga harus ditaati baik oleh rakyat maupun alat perlengkapan negara (Djahiri, 1971; Budiardjo, 1981). Namun, dalam penerapannya implementasi UUD 1945 masih dihadapkan pada berbagai tantangan diantaranya pelanggaran hak asasi manusia, pengrusakan lingkungan alam, munculnya gerakan separatis, aksi unjukarasa yang diwarnai tindakan anarkis, serta berbagai pelanggaran lain.Untuk mengetahui bentuk pelanggaraan-pelanggaran dalam proses implementasi UUD 1945, perlu diketahui terlebih dahulu hak dan kewajiban warga negara yang tertuang UUD 1945. Sehingga terdapat terdapat empat kata kunci dalam pembahsan ini yaitu warga negara, kewajiban warga negara, hak warga negara dan bentuk pelanggaran implementasi UUD 1945. Detail pembahasan masing-masingnya yaitu sebagai berikut ini:1. Warga Negara IndonesiaPengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Sementara itu, AS Hikam dalam Ghazalli (2004) mendefinisikan warga negara yang merupakan terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk negara itu sendiri. Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara seperti yang tertulis dalam UUD 1945 pasal 26 dimaksudkan: Warga negara adalah Bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara. Selanjutnya dalam pasal 1 UU Nomor 22/1958, dan dinyatakan juga dalam UU Nomor 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, menekankan kepada peraturan yang menyatakan bahwa Warga Negara Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia. Warga negara memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat penting bagi kemajuan dan bahkan kemunduran sebuah bangsa. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh Undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut.Secara umum terdapat 3 jenis sistem kewarganegaraan yaitu kelahiran, perkawinan dan naturalisasi sebagai mana yang ditunjukan pada gambar 1.

Gambar 1 Sistem kewarganegaraan

2. Kewajiban Warga NegaraKewajiban warga negara adalah suatu keharusan yang tidak boleh ditinggalkan oleh warga negara dalam kehidupan bermasyarkat berbangsa dan bernegara. Kewajiban warga negara dapat pula diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan yang harus diperbuat oleh seseorang warga negara sesuai keistimewaan yang ada pada warga lainnya.Kewajiban warga negara terhadap negara Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945, antara lain: a. Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi: Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.b. Kewajiban membela negara, seperti yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang menyatakan Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.c. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara, seperti yang sudah dituliskan di atas pada Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 yaitu Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.3. Hak Warga NegaraHak warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan sesuatu sesuai peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain hak warga negara merupakan suatu keistimewaan yan menghendaki agar warga negara diperlakukan sesuai keistimewaan tersebut. Hak-hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain:a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 berbunyi Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal ini menunjukkan asas keadilan sosial dan kerakyatan.b. Hak membela negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Selain itu, dalam Pasal 30 ayat (1) juga dinyatakan Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.c. Hak berpendapat, berserikat dan berkumpul, seperti yang tercantum dalam Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang. d. Hak kebebasan beragama dan beribadat sesuai dengan kepercayaannya, sesuai dengan Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945, di Pasal 29 ayat (2) dinyatakan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. e. Hak untuk mendapatkan pengajaran, seperti yang tercantum dalam Pasal 31 ayat 1 dan 2 UUD 1945.1) Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.2) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran nasional yang diatur dengan UUD 1945. f. Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Hal ini dijelaskan dalam Pasal 32 UUD 1945 ayat (1), Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia, dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.g. Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial. Pasal 33 ayat 1, 2, 3, 4 dan 5 UUD 1945 berbunyi:1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar asas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. h. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial. Dalam Pasal 34 UUD 1945 dijelaskan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

4. Implementasi UUD 1945Dalam penerapan UUD 1945, masih terdapat pelanggaran yang terjadi khususnya yang berhubungan dengan penerapan hak dan kewajiban warga negara. Hal ini secara umum dapat dilihat dari banyaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang semakin meningkat yaitu sebanyak 250 kasus pada tahun 2010 dan menjadi 600 kasus pada tahun 2011 (Antara.com).Selain terjadi pelanggaran dalam proses implementasi hak dan kewajiban warga negara berdasarkan UUD 1945, juga terdapat hasil implementasi yang masih kurang memuaskan misalnya dalam implemntasi pasal 27 ayat. Hal ini dapat dilihat dari angka kemiskinan di Indonesia yaitu sebesar 12,2 pada tahun 2011. Dalam global hunger index (GBI) angka 12,2 ini tergolong kategori serius, karena dapat dikatakan bahwa 12,2 persen jumlah penduduk Indonesia pada tahun tersebut hidup dibawah garis kemiskinan. Dan dapat dilihat dari angka pengangguran di Indonesia yang masih mencapai 6,32% pada februari 2012. Berikut ini adalah data pergerakan GBI Indonesia dari tahun 2007-2011 sebagimana terlihat pada gambar 2.

Gambar 2 Global Hunger Index Indonesia tahun 2007-2011

Tingginya angka pengangguran dan GBI ini menunjukan bahwa dalam proses implementasi pasal 27 ayat 2 masih menghasilkan hasil yang kurang baik dan pemerintah belum dapat memberikan hak pekerjaan dan kehidupan yang layak bagi warga negaranya.Dalam proses implementasi pasal 29 juga terdapat banyak pelanggaran yaitu sebanyak 93 kasus pada tahun 2011, dimana terdapat peningkatan sebesar 18% dari tahun sebelumnya yaitu 64 kasus (Wasid Institue, 2011). Bentuk pelanggaran kebebasan beragama yang paling tinggi adalah pelarangan atau pembatasan aktitas keagamaan atau kegiatan ibadah kelompok tertentu dengan 49 kasus, atau 48%, kemudian tindakan intimidasi dan ancaman kekerasan oleh aparat negara 20 kasus atau 20%, pembiaran kekerasan 11 kasus (11%), kekerasan dan pemaksaan keyakinan 9 kasus (9%), penyegelan dan pelarangan rumah ibadah 9 kasus (9%), dan kriminalisasi atau viktimisasi keyakinan 4 kasus (4%).Selain pelanggaran dan hasil implementasi hak dan kewajiban UUD 1945 yang kurang maksimal pada dua pasal tersebut, masih banyak pelanggaran terhadap implementasi UUD 1945 pada pasal yang lain. Hal ini disebabkan masih rendahnya kompetensi warga negara untuk memahami dan melaksanakan ketentuan UUD 1945 sebagai salah satu bentuk konstitusi negara. Hal ini selaras dengan hasil penelitian Winasaputra (2001) yang menunjukan bahwa salah satu kompetensi yang harus dikuasai warga negara adalah memahami kedudukan dan pentingnya konstitusi dalam kehidupan berwarga negara, berbangsa dan bernegara. Hal ini dikarenakan terbatasnya informasi bagi warga negara tentang konstitusi, yang dalam banyak hal dianggap sebagai sesuatu yang bukan urusannya. Sikap ini didorong oleh anggapan bahwa konstitusi tidak ada kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKABudiardjo, M. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Politik. PT. Gramedia. Jakarta.Djahiri,A.K. 1971. Ilmu Politika. PD Parmaco. BandungPoliteknik Telkom. Hak dan Kewajiban Warganegara. Politeknik Telkom. Bandung.Siahaan, Maruara. 2011. Hak Konstitusional Dalam UUD 1945. Salatiga.The Wahid Institute. 2011. Laampu Merah Kebebasan Beragama. Jakarta.Wignyosoebroto, Soetandyo. 2002. Hak-Hak Asasi Manusia Konstitutionalisme: Hubungan Antara Masyarakat dan Negara dalam Hukum, Paradigma, Metode dan Dinamika Masalahnya. Elsam-HuMa. Wiratraman, R. Herlambang Perdana. 2005. Konstitutionalisme dan Hak-Hak Asasi Manusia- Konsepsi Tanggung Jawab Negara dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum YURIDIKA: 20(1). Fakultas Hukum Universitas Airlangga. Surabaya.Yasin, Johan. Hak Asasi Manusia dan Hak Serta Kewajiban Warga Negara Dalam Hukum Positif Indonesia. Fakusltas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP Negeri Gorontalo. Gorontalo.

Sistem Kewarganegaraan

Kelahiran

Perkawinan

Naturalisasi

Ius Sanguinis

Ius Soli

Kesatuan Hukum

Persamaan

Permohonan

Diberikan