hak dpr

7
Hak DPR Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, khususnya terkait pelaksanaan fungsi pengawasan, DPR dibekali 3 (tiga) hak, yakni: 1. Hak Interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2. Hak Angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang- undang/kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. 3. Hak Menyatakan Pendapat: hak DPR untuk menyatakan pendapat atas: a. kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional; b. tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket; atau c. dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden. Penetapan APBN Tahun Anggaran Tahun Anggaran berlaku meliputi masa 1 tahun, yaitu: Sebelum Tahun 2000 1 April s/d 31 Maret Tahun 2000 (masa peralihan) 1 April s/d 31 Desember Setelah Tahun 2000 1 Januari s/d 31 Desember Dasar Penyusunan, Penetapan dan Pemeriksaan APBN UU Nomor 17 Tahun 2003Tentang Keuangan Negara

Upload: ahmad-asfahani

Post on 27-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Hak DPR

    Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, khususnya terkait pelaksanaan fungsi pengawasan, DPR dibekali

    3 (tiga) hak, yakni:

    1. Hak Interpelasi: hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan

    pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

    dan bernegara.

    2. Hak Angket: hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-

    undang/kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada

    kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan

    perundang-undangan.

    3. Hak Menyatakan Pendapat: hak DPR untuk menyatakan pendapat atas:

    a. kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia

    internasional;

    b. tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket; atau

    c. dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik berupa

    pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, maupun perbuatan

    tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden

    dan/atau Wakil Presiden.

    Penetapan APBN

    Tahun Anggaran

    Tahun Anggaran berlaku meliputi masa 1 tahun, yaitu:

    Sebelum Tahun 2000 1 April s/d 31 Maret

    Tahun 2000 (masa peralihan) 1 April s/d 31 Desember

    Setelah Tahun 2000 1 Januari s/d 31 Desember

    Dasar Penyusunan, Penetapan dan Pemeriksaan APBN

    UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

  • UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

    UU Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara

    Siklus APBN

    Penyusunan & Pembahasan APBN

    Penetapan APBN

    Pelaksanaan APBN

    Laporan Realisasi SM I dan Prognosis SM II APBN

    Perubahan APBN

    Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN

    Struktur APBN

    Sebelum Tahun

    2000 Balance Budget/ Anggaran Berimbang yaitu Penerimaan = Pengeluaran

    Setelah Tahun

    2000

    Struktur APBN menggunakan GFS (Goverment Financial Statistic) berbentuk I-

    Account yaitu Penadapatan > Belanja (Surplus)

    Waktu Penyusunan,Pembahasan dan Penetapan APBN

    Penyusunan, Pembahasan dan Penetapan RAPBN dilakukan pada tahun sebelum anggaran dilaksanakan.

    Contoh: APBN tahun 2006 disusun, dibahas dan ditetapkan pada tahun 2005.

    Pembicaraan Pendahuluan Penyusunan APBN Pertengahan Mei

    Pemerintah menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro RAPBN tahun

    berikutnya, yaitu:

    Mei - Juni

    Pembahasan bersama antara DPR C.q. Panitia Anggaran DPR-RI dengan pemerintah C.q Menteri

    Keuangan, Meneg PPN/ Kepala Bappenas dan Gubernur Bank Indonesia

    Hasil pembahasan Pembicaraan pendahuluan Penyusunan RAPBN menjadi dasar penyusunan RUU APBN

    beserta Nota Keuangannya

  • Pembahasan RUU APBN Beserta Nota Keuangan (Tk. I)

    16 Agustus

    September-Oktober

    Akhir Oktober

    Berdasarkan UU No.13 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara disebutkan bahwa RUU APBN diambil

    keputusan oleh DPR dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua)bulan sebelum tahun anggaran yang

    bersangkutan dilaksanakan).

    APBN yang disetujui DPR terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi, program, kegiatan dan jenis

    belanja.

    Apabila DPR tidak menyetujui RUU APBN, pemerintah pusat dapat melakukan pengeluaran setinggi-

    tingginya sebesar angka APBN tahun anggaran sebelumnya.

    Laporan Realisasi SM I dan Prognosa SM II APBN

    Perubahan/Penyesuaian APBN

    Perubahan APBN dilakukan bila terjadi:

    Proses pembahasan RUU perubahan APBN sama dengan APBN induk, namun tidak melalui tahap

    pemandangan umum fraksi dan jawaban pemerintah atas pandangan umum fraksi-fraksi (short cut).

    Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN

    Presiden menyampaikan RUU pertanggungjawaban pelaksanaan APBN kepada DPR berupa laporan

    keuangan yang telah diperiksa oleh BPK,selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran

    berakhir.

    Laporan keuangan meliputi:

    Kebijakan dalam bidang penerimaan Negara

    Kebijakan dalam bidang Pengeluaran negara

    Kebijakan Defisit dan Pembiayaannya

    Presiden menyampaikan pidato pengantar RUU APBN beserta NK-nya dalam Rapat Paripurna

    DPR

    Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi atas RUU APBN 2007 beserta NK-nya

    Jawaban Pemerintah atas PU Fraksi-Fraksi atas RUU APBN 2007 beserta NK-nya

    Pembahasan RUU APBN beserta Nota Keuangannya antara Pemerintah dengan Panitia Anggaran

    DPR-RI

  • Pembicaraan Tk.II/ pengambilan keputusan atas RUU APBN beserta NK-nya

    Laporan Panitia Anggaran atas Pembicaraan Tk.I/ Pembahasan RUU APBN

    Pendapat akhir Fraksi-Fraksi atas RUU APBN

    Pendapat akhir Pemerintah atas RUU APBN

    Pengambilan Keputusan atas RUU APBN

    Pemerintah menyampaikan laporan realisasi semester I dan Prognosis semester II APBN

    selambat-lambatnya akhir juli dalam tahun berjalan

    Pembahasan antara Panitia Anggaran dengan Pemerintah

    Perkembangan ekonomi makro yang tidak sesuai dengan asumsi yang digunakan dalam APBN

    Perubahan pokok-pokok kebijakan fiskal

    Keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit

    organisasi,antarkegiatan,dan antar jenis belanja

    Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih (SAL) tahun sebelumnya harus digunakan

    untuk pembiayaan anggaran yang berjalan

    Laporan Realisasi APBN

    Neraca

    Laporan Arus Kas

    Catatan atas Laporan Keuangan yang dilampiri dengan Laporan keuangan perusahaan negara dan

    badan lainnya.

    Komisi DPR

    Susunan dan keanggotaan komisi ditetapkan oleh DPR dalam Rapat paripurna menurut perimbangan dan

    pemerataan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi, pada permulaan masa keanggotaan DPR dan pada permulaan

    Tahun Sidang. Setiap Anggota, kecuali Pimpinan MPR dan DPR, harus menjadi anggota salah satu komisi.

    Jumlah Komisi, Pasangan Kerja Komisi dan Ruang Lingkup Tugas Komisi diatur lebih lanjut dengan

    Keputusan DPR yang didasarkan pada institusi pemerintah, baik lembaga kementerian negara maupun

    lembaga non-kementerian, dan sekretariat lembaga negara, dengan mempertimbangkan keefektifan tugas

    DPR.

    Tugas Komisi dalam pembentukan undang-undang adalah mengadakan persiapan, penyusunan,

    pembahasan, dan penyempurnaan Rancangan Undang-Undang yang termasuk dalam ruang lingkup

    tugasnya.

    Tugas Komisi di bidang anggaran lain:

  • mengadakan Pembicaraan Pendahuluan mengenai penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan

    dan BelanjaNegara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan

    Pemerintah; dan

    mengadakan pembahasan dan mengajukan usul penyempurnaan Rancangan Anggaran Pendapatan

    dan Belanja Negara yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya bersama-sama dengan

    pemerintah.

    Tugas komisi di bidang pengawasan antara lain:

    melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan

    pelaksanaannya;

    membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan yang terkait

    dengan ruang lingkup tugasnya;

    melakukan pengawasan terhadap kebijakan Pemerintah; serta

    membahas dan menindklanjuti usulan DPD.

    Komisi dalam melaksanakan tugasnya dapat: mengadakan Rapat kerja dengan Presiden, yang dapat

    diwakili oleh Menteri; mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan pejabat pemerintah yang mewakili

    intansinya, mengadakan Rapat Dengar Pendapat Umum, mengadakan kunjungan kerja dalam Masa Reses.

    Hak dan Kewajiban Anggota

    Selain wajib menjalankan tugas dan fungsinya, setiap Anggota Dewan juga memiliki hak dan kewajiban

    yang melekat pada masing-masing individu setiap wakil rakyat.

    Hak Anggota DPR terdiri dari:

    a. hak mengajukan usul rancangan undang-undang;

    b. hak mengajukan pertanyaan;

    c. hak menyampaikan usul dan pendapat;

    d. hak memilih dan dipilih;

    e. hak membela diri;

    f. hak imunitas;

    g. hak protokoler;

    h. hak keuangan dan administratif;

    i. hak pengawasan;

  • j. hak mengusulkan dan memperjuangkan program pembangunan dapil;

    k. hak melakukan sosialisasi undang-undang.

    Kewajiban Anggota DPR adalah:

    a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila;

    b. melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menaati

    ketentuan peraturan perundang-undangan;

    c. mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan Republik

    Indonesia;

    d. mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan;

    e. memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat;

    f. menaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara;

    g. menaati tata tertib dan kode etik;

    h. menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain;

    i. menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala;

    j. menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat; dan

    k. memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah

    pemilihannya.

    Tugas dan Wewenang

    Terkait dengan fungsi legislasi, DPR memiliki tugas dan wewenang:

    Menyusun Program Legislasi Nasional (Prolegnas)

    Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang (RUU)

    Menerima RUU yang diajukan oleh DPD (terkait otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah;

    pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah; pengelolaan SDA dan SDE lainnya; serta

    perimbangan keuangan pusat dan daerah)

    Membahas RUU yang diusulkan oleh Presiden ataupun DPD

    Menetapkan UU bersama dengan Presiden

    Menyetujui atau tidak menyetujui peraturan pemerintah pengganti UU (yang diajukan Presiden)

    untuk ditetapkan menjadi UU

    Terkait dengan fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang:

  • Memberikan persetujuan atas RUU tentang APBN (yang diajukan Presiden)

    Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan RUU terkait pajak, pendidikan

    dan agama

    Menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang

    disampaikan oleh BPK

    Memberikan persetujuan terhadap pemindahtanganan aset negara maupun terhadap perjanjian

    yang berdampak luas bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara

    Terkait dengan fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan wewenang:

    Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN dan kebijakan pemerintah

    Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang disampaikan oleh DPD (terkait

    pelaksanaan UU mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah,

    pengelolaan SDA dan SDE lainnya, pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan dan agama)

    Tugas dan wewenang DPR lainnya, antara lain:

    Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat

    Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk: (1) menyatakan perang ataupun membuat

    perdamaian dengan Negara lain; (2) mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial.

    Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam hal: (1) pemberian amnesti dan abolisi; (2)

    mengangkat duta besar dan menerima penempatan duta besar lain

    Memilih Anggota BPK dengan memperhatikan pertimbangan DPD

    Memberikan persetujuan kepada Komisi Yudisial terkait calon hakim agung yang akan ditetapkan

    menjadi hakim agung oleh Presiden

    Memilih 3 (tiga) orang hakim konstitusi untuk selanjutnya diajukan ke Presiden