hak dan kewajiban warga negara

11
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA Oleh : AKADUSYIFA B100110200 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: akadu-syifa

Post on 23-Jul-2015

394 views

Category:

Economy & Finance


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Oleh :

AKADUSYIFA

B100110200

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI

MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Pendahuluan

Latar Belakang

Indonesia yang merupakan suatu Negara yang demokratis tentunya mempunyai

elemen, seperti masyarakat. Masyarakat disini sangat berperan dalam pembangunan suatu

Negara. Negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga negaranya begitu pula dengan

warga negaranya juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap Negaranya. Seperti apakah

hak dan kewajiban tersebut yang seharusnya dipertanggungjawabkan oleh masing-masing

elemen tersebut. Dalam makalah ini akan mencoba membahas tentang hak dan kewajiban

yang dilakukan oleh masing-masing elemen tersebut. Apakan hak dan kewajiban Negara

terhadap warga negaranya? Dan apa pula hak dan kewajiban warga Negara terhadap

negaranya?

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur

hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat, dan yang paling nampak adalah unsur-unsur

dari Negara yang berupa rakyat, wilayah dan pemerintah. Salah satu unsur Negara adalah

rakyat, rakyat yang tinggal di suatu Negara tersebut merupakan penduduk dari Negara yang

bersangkutan. Warga Negara adalah bagian dari penduduk suatu Negaranya. Tetapi seperti

kita ketahui tidak sedikit pula yang bukan merupakan warga Negara bisa tinggal di suatu

Negara lain yang bukan merupakan Negaranya sendiri. suatu Negara pasti mempunyai suatu

undang-undang atau peraturan yang mengatur tentang kewarganegaraan. Peraturan tersebut

memuat tentang siapa saja kah yang bisa dianggap sebagai warga Negara. Di Indonesia

merupakan salah satu Negara yang mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan tersebut.

Masalah

1. Apakah pengertian hak dan kewajiban itu?

2. Siapakah yang berhak menjadi warga Negara disuatu Negara?

3. Apakah wujud hubungan warga Negara dengan Negara ?

4. Bagaimana pandangan idiologis atas hak dan kewajiban warga negara?

Page 3: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Pembahasan

1. Pengertian Hak dan Kewajiban

Dalam konteks kata, hak dan kewajiban mengandung 2 kata yaitu hak dan kewajiban.

Dari masing-masing kata tersebut tentunya mempunyai arti tersendiri. Menurut Prof. Dr.

Notonegoro Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya

diterima atau dilakukan melalui oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain

manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Menurut pengertian

tersebut, individu maupun kelompok ataupun elemen lainnya, jika menerima hak hendaknya

dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.

Jadi harus pihak yang menerimannya lah yang melakukan itu. Dari pengertian yang lain, hak

bisa berarti sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunanya tergantung kepada kita

sendiri contohnya hak mendapatkan pengajaran. Dalam hak mendapatkan pengajaran ini

adalah tergantung dari diri kita sendiri. Kalau memang menganggap bahwa pengajaran itu

penting bagi kita pasti kita akan senantiasa belajar atau sekolah atau mungkin kuliah. Tapi

kalau ada yang menganggap itu tidak penting pasti tidak akan melakukan hal itu.

Kata yang kedua adalah kewajiban. Kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut Prof. Dr.

Notonegoro wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau

diberikan melalui oleh pihak tertentu, tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada

prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan. Kewajiban pada intinya

adalah sesuatu yang harus dilakukan. Disini kewajiban berarti suatu keharusan maka apapun

itu jika merupakan kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan apapun. Dari

pengertian yang lain kewajiban berarti sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa

tanggung jawab atau pembatasan atau beban yang timbul karena hubungan dengan sesama

atau dengan negara

2. Penentuan Warga Negara Indonesia

Siapa saja yang dapat menjadi warga negara dari suatu negara? Setiap negara

berdaulat untuk berwenang dalam menentukan siapa-siapa saja yang menjadi warga negara.

Dalam menentukan kewarganegaraan seseorang, dikenal dengan adanya asas

kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewaraganegaraan berdasarkan perkawinan.

Page 4: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan kepada sisi kelahiran, dikenal dua asas yaitu

asas ius soli dan ius sanguinis . Ius artinya hukum atau dalil. Soli berasal dari kata solum

yang artinya negari atau tanah. Sanguinis berasal dari kata sanguis yang artinya darah.

a. Asas IusSoli

Asas yang menyatakan bahawa kewarganegaraan seseorang ditentukan dari tempat dimana

orang tersebut dilahirkan.

b. Asas Ius Sanguinis

Asas yang mennyatakan bahwa kewarganegaraan sesorang ditentukan beradasarkan

keturunan dari orang tersebut.

Selain dari sisi kelahiran, penentuan kewarganegaraan dapat didasarkan pada aspek

perkawinan yang mencakup atas asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat :

Asas persamaan hukum didasarkan pandangan bahwa suami istri adalah suatu ikatan yang

tidak terpecahkan sebagai inti dari masyarakat. Dalam menyelenggarakan kehidupan

bersama, suami istri perlu mencerminkan suatu kesatuan yang bulat termasuk dalam

masalah kewarganegaraan. Berdasarkan asas ini diusahakan status kewarganegaraan

suami dan istri adalah sama dan satu.

Asas persamaan derajat berasumsi bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan

perubahan status kewarganegaaraan suami atau istri. Keduanya memiliki hak yang sama

untuk menentukan sendiri kewarganegaraan. Jadi mereka dapat berbeda kewarganegaraan

seperti halnya ketika belum berkeluarga.

Negara memiliki wewenang untuk menentukan warga negara sesuai dengan asas yang dianut

negara tersebut. Dengan adanya kedaulatan ini, pada dasarnya suatu negara tidak terikat oleh

negara lain dalam menentukan kewarganegaraan. Negara lain juga tidak boleh menentukan

siapa saja yang menjadi warga negara dari suatu negara.

Penentuan kewarganegaraan yang berbeda-beda oleh setiap negara dapat menciptakan

problem kewarganegaraan bagi seorang warga. Secara ringkas problem kewarganegaraan

adalah munculnya apatride dan bipatride. Appatride adalah istilah untuk orang-orang yang

tidak memiliki kewarganegaraan. Bipatride adalah istilah untuk orang-orang yang memiliki

kewarganegaraan ganda (rangkap dua). Bahkan dapat muncul multipatride yaitu istilah untuk

orang-orang yang memiliki kewarganegaraan yang banyak (lebih dari 2)

Warga Negara Indonesia.

Negara Indonesia telah menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara. ketentuan

tersebut tercantum dalam pasal 26 UUD 1945 sebagai berikut :

Page 5: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain

yang disahkan undang-undang sebagai warga Negara.

2. Penduduk ialah waraga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di

Indonesia.

3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.

Beradasarkan hal diatas , kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi warga negara

Indonesia adalah :

Orang-orang bangsa Indonesia asli.

Orang-orang bangsa lain yang telah memenuhi syarat dan disahkan dengan undang-

undang menjadi warga Negara.

Adapun Undang-Undang yang mengatur tentang warga negara adalah Undang-Undang No.12

Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Pewarganegaraan adalah tatacara bagi orang asing untuk memperoleh kewarganegaraan

Republik Indonesia melalui permohonan . Dalam Undang-Undang dinyatakan bahwa

kewarganegaraan Republik Indonesia dapat juga diperoleh melalui pewarganegaraan.

Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi persyaratan

sebagai berikut :

1. Telah berusia 18(delapan belas) tahun atau sudah kawin

2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara

Republik Indonesia paling singkat 5 (lima)tahun berturut-turut atau paling singkat 10

(sepuluh) tahun tidak berturut-turut

3. Sehat jasmani dan rohani

4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan

pidana penjara 1 (satu) tahun

6. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia, tidak menjadi kewarganegaraan

ganda

7. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap

8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

Asas-asas yang dipakai dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia meliputi :

Page 6: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Asas Ius Sanguinis, yiatu asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang

berdasarakan keturunan bukan negara tempat kelahiran

Asas Ius Soli scera terbatas, yaitu asas yang menentukan kewarganegaraan

berdasarakan negara tempat kelahiran, yang diperuntukkan terbatas bagi anak-anak

sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang.

Asas kewarganegaraan tunggal, yaitu asas yang menentukan satu kewarganegaraan

bagi setiap orang Asas kewaraganegaraan ganda terbatas, yaitu asas yang

menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang

diatur dalam undang-undang ini.

3. Hubungan warga Negara dengan Negara

Wujud hubungan anatara warga negara dengan negara adalah pada umumnya adalah

berupa peranan. Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status

yang dimiliki, dalam hal ini sebagai warga negara. Hak dan kewajiban warga negara

Indonesia tercantum dalam Pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945. Bebarapa hak warga negara

Indonesia antara lain sebagai berikut :

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.

Hak membela negara

Hak berpendapat

Hak kemerdekaan memeluk agama

Hak mendapatkan pengajaran

Hak utuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia

Hak ekonomi untuk mendapat kan kesejahteraan sosial

Hak mendapatkan jaminan keadilan social

Sedangkan kewajiban warga negara Indonesia terhadap negara Indonesia adalah :

Kewajiban mentaati hukum dan pemerintahan

Kewajiban membela negara

Kewajiban dalam upaya pertahanan Negara

Selain itu ditentukan pula hak dan kewajiban negara terhadap warga negara. Hak dan

kewajiban negara terhadap warga negara pada dasarnya merupakan hak

dan kewajiban warga negara terhadap negara. Beberapa ketentuan tersebut, anatara lain

sebagai berikut :

Hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintah

Hak negara untuk dibela

Page 7: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Hak negara untuk menguasai bumi, air , dan kekayaan untuk kepentingan rakyat

Kewajiban negara untuk menajamin sistem hukum yang adil

Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara

Kewajiban negara mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat

Kewajiban negara memberi jaminan sosial

Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah

Secara garis besar, hak dan kewajiban warga negara yang telah tertuang dalam UUD 1945

mencakup berbagai bidang . Bidang –bidang ini antara lain, Bidang politik dan pemerintahan,

sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.

4. Pandangan Ideologis antara Hak dan Kewajiban

1. Idiologi Negara RI

Berdasarkan pertanyaan diatas tentu sebuah hak dan kewajiban warga negara tidak

lepas dari idiologi yang dianut oleh sistem kenegaraan. Landasan utama bangsa indonesia

adalah Pancasila. Tentu saja Pancasila sebagai landasan warga negara Indonesia dalam

bertingkah laku, termsuk segala mekanisme pemerintahan pemerintahan.

Pancasila, menurut Soekarno (2006) sebagai penggali dijelaskan bahwa Pancasila telah

mampu mempersatukan bangsa Indonesia. Tidak terlepas pada revolusi melawan

imperialisme di bumi nusantara untuk menyatakan kemerdekaan, Pancasila sebagai filsafat

cita-cita dan harapan segenap bagsa Indonesia. Bahkan pada sila ke tiga disebutkan “

Persatuan Indonesia “. Hal inilah yang menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki

semangat bersatu dari beragam suku bangsa yang berbeda. Perbedaan itu lenyap ketika

mereka menyadari arti persamaan sebagai bangsa Indonesia.

Terlebih semangat persatuan bangsa Indonesia telah dikumandangkangkan pada sumpah

pemuda. Para pemuda bersumpah berbangsa satu, bertanah air satu dan menjunjung bahasa

persatuan.

Bukti-bukti yang telah diuraikan ini menunjukan negara Indonesia didirikan atas pondasi

persatuan. Negara yang terdiri dari beragam identitas mampu disatukan atas nama persatruan.

Dengan demikian bersarkan teori yang dinyatakan Geovanni Gentle (Syahrian:2003) bahwa

negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara nasionalis.

1. Kewajiban Nasionalisme

Page 8: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Menurut Gentle melalui idealisme murni yang terpengaruh dialektika Hegel, pada dasarnya

individu memiliki kehendak atau ego. Pada tataran subjektif individu mengenal hubungan

antara manusia yang satu dan lainnya. Setelah individu mecapai tahapan roh objektif, maka

terciptalah komunitas. Melalui komunitas beragam ego individu melebur menjadi sejarah,

kebudayaan, bangsa atau peradaban. Inilah yang disebut kesadaran mutlak individu.

Didasarkan tujuan kehidupan bersama dibentuklah negara. Beragam kepentingan individu

dengan meninjau pada teori Gentle, tentu melebur menjadi kepentingan bersama. Negara

tidak mungkin memberikan kepuasan atas setiap kepentingn individu dan beragam kehendak

yang saling bersebragan. Maka demi tujuan utama dibentuknya suatu negara harus terdapat

otoritas negara menentukan pilihan atas beragam kehendak.Dan melalui negara kepentingan-

kepentingan individu telah melebur menjadi kepentingan bersama.

Negara ibarat masa depan nasib bersama. Kepentingan individu adalah kepentingan egois

yang menitik beratkan pada kebutuhan pribadi. Tidak mungkin tanpa ototritas yag kuat

sebuah negara mampu mnetukan pilihan yang terbaik bagi masa depan suatu bangsa.

Bila masih terdapat kepentingan-kepentingan egoisme tentu pembelotan dari tujuan

dibentuknya negara. Pada kondisi yang seperti ini harus terdapat persamaan persepsi atas

seluruh warga negara. Warga negara harus rela memberikan loyalitasnya kepada negara

diatas kepentingan pribadi. Karena negara memiliki nilai-nilai kearifan sebagai pelayan,

pelindung dan pengayom bangsanya.

2. Hak Warga

Sebagai warga negara yang baik harus memahami bahwa segala kehendak warga negara yang

melebur dalam lembaga negara adalah kehendak rakyat. Kehendak yang dimulai dari

kehendak individu, berinteraksi dengan konsekuensi identitas mahluk sosial. Maka

terbentuklah nilai komunalitas yang disebut kesadaran objektif, hingga merambah pada

kesadaran mutlak.

Artinya hak individu tidak diperbolehkan egois mempengaruhi kepentingan tatanan hidup

bersama atas kepentingan pribadi. Hal ini adalah kenyataan yang tak dapat diingkari.

Termasuk pada kenyataan kebijakan pemerintah adalah hasil representasi kepentingan-

kepentingan yang berjalan melalui tatanan sehingga diambil keputusan terbaik. Bukan saja

terbatas kepentingan individu, akan tetapi hasil dari kepentingan banyak individu yang

terakumulasi hubungan mahluk sosial.(Gentile:1928).

Page 9: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

3. Permasalahan Kebebasan

Gagasan yang telah disampaikan oleh Lipman (1922) menjelaskan bahwa opini publik adalah

ini dari pembahasan kebijakan. Hal ini menandakan era keterbukaan. Keberadaan opini

publik berfungsi sebagi beragam pihak untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan.

Melalui jalur non strukturalis, beragam pihak mampu mempengaruhi pemerintahan. Melalui

ruang publik seseorang maupun kelompok memiliki kekuasaan di luar wewenang untuk ikut

serta mempengaruhi kestabilan negara.

Bentuk-bentuk lain keberadaan pihak diluar wewenang yang mampu mempengaruhi negara

adalah para borjuis. Melalui ruang publik maupun beragam proses kekuasaan, kapitalis

mampu mempegaruhi keberadaan para pejabat untuk berkonspirasi mencari keuntungan.

Proses pemerintahan yang tidak sehat dan dianggap sebagai rahasia umum ini menunjukkan

kuatnya aktor-aktor yang non legitimasi untuk bergentayangan mendominasi sebagai tuan-

tuan kelompok penekan.(Westergard dan Resler, 1976).

Walaupun tidak dapat disangkal bahwa kapitalis atau pasar sebagai faktor signifikan

mempengaruhi kebijakan, akan tetapi perlu terdapat pembatasan yang jelas antara

kepentingan perseorangan sebagai saudagar dan pelaku birokrat.

Permasalahan mendasar pada negara yang memberikan era keterbukaan ini mewariskan

permasalahan mekanisme birokrasi yang tidak lepas dari nilai-nilai kapitalis. Hal yang

banyak terjadi, keberadaan pejabat maupun birokrat tidak lepas dari modal awal untuk

memasuki ranah bagian penyelenggara pemerintahan. Konsekuensi yang terjadi persepsi

tugas kepercayaan negara sebagai harapan masa depan bangsa, menjadi kesempatan berbisnis

mencari keuntungan maksimal. Pada posisi inilah terjadi tumpang tindih antara identitas

birokrat dengan pedagang.

Solusi yang diberikan pada kasus ini adalah profesionalisme status. Tidak dibenarkan adanya

kekuasaan yang tidak diimbangi wewenang. Seperti hal yang telah disampaikan oleh

negarawan Jerman Adolf Hitler (2008) dalam bukunya Mein Kamf; seseorang yang

terkuatlah yang pantas menjadi pemimpin. Ini menafsirkan bahwa keberadaan aktor-aktor

yang memiliki kekuasan menjadikan permasalahan baru. Aktor-aktor tersebut mampu

menjadikan kondisi negara tidak sehat. Idealisme para birokrat tercemari oleh proses yang

legal maupun ilegal.

Wabah kapitalis terjadi melalui beragam aktifitas kebebasan beragam pihak melalui ruang

publik. Maka tindakan-tindakan aktor-aktor tersebut menjadikan provokasi yang berlanjut

kepada distabilitas dan intgrasi. Hal lain yang terjadi dari kebebasan tersebut adalah beragam

Page 10: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

kelompok kepentingan yang terakumulasi dalam beragam kalangan; baik kapitalis NGO,

CSO dan birokratis terjadi persaingan dalam rangka kepentingan pribadi atau kelompok.

Akibat dari sistem yang terjaga ini menjadikan rakyat sebagai korban kapitalis. Tujuan

negara sebagai lembaga yang menaungi rakyat menjadi ajang persaingan kepentingan. Tentu

berakibat pada lepasnya kewajiban sebagai warga negara yang baik, yang memberikan

pengabdiannya kepada negara.

Page 11: HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

Kesimpulan

1. PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN.

*Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan

melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain manapun juga yang pada

prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

* Kewajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu

oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara

paksa oleh yang berkepentingan.

2. SESEORANG YANG BERHAK MENJADI WARGA NEGARA

*Seseorang berhak menjadi warga negara Indonesia didasarkan adanya asas-asas pribumi asli dan

tanah kelahiran. Sedangkangkan ketetapan hukumnya mengacu pada 26 UUD 1945.

3. HUBUNGAN WARGA NEGARA DENGAN NEGARA

Hubungan institusi pemerintahan yang mengatasnamakan negara dengan warga negara memiliki

timbal balik. Baik negara maupun warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk saling

memberikan konstribusi.

4. PANDANGAN IDIOLOGIS ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN

Negara sebagai wadah bagi bangsanya dalam menuju kehidupan yang di amanatkan melalui Undang-

undang. Dalam rangka penyeimbangan antara kedudukan antara warga negara dengan negara maka

dibuatlah hak dan kewajiban.