hak dan kewajiban pasien sebagai konsumen

7
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN SEBAGAI KONSUMEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN PERMENKES NO. 69 TAHUN 2014 TENTANG KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN PASIEN Pasal 24 Ayat (2) hak-hak pasien meliputi: a. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi; b. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan sumber produktif operasional; c. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi; d. Memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit; e. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter dan Dokter Gigi lain yang mempunyai surat izin praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit; f. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya; g. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan; h. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh Tenaga Kesehatan terhadap penyakit yang diderita. i. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis; j. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;

Upload: isenk-doank

Post on 13-Jul-2016

15 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Hak Dan Kewajiban Pasien Sebagai Konsumen

TRANSCRIPT

Page 1: Hak Dan Kewajiban Pasien Sebagai Konsumen

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN SEBAGAI KONSUMEN DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PERMENKES NO. 69 TAHUN 2014 TENTANG KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN PASIEN

Pasal 24 Ayat (2) hak-hak pasien meliputi: a. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa

diskriminasi;b. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan

standar profesi dan sumber produktif operasional;c. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien

terhindar dari kerugian fisik dan materi;d. Memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai

dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;

e. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter dan Dokter Gigi lain yang mempunyai surat izin praktek (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;

f. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya;

g. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan;

h. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh Tenaga Kesehatan terhadap penyakit yang diderita.

i. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;j. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang

dianutnya selama hal tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;

k. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit;

l. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;

m. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut;

n. Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan rekam medik;

o. Mendapatkan akses terhadap isi rekam medik;

Page 2: Hak Dan Kewajiban Pasien Sebagai Konsumen

p. Memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu penelitian kesehatan;

q. Menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima;

r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

s. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana.

PASAL 28 TENTANG KEWAJIBAN PASIEN a. Menaati peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;b. Menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara bertanggung jawab;c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak Tenaga

Kesehatan serta petugas lainnya yang bekerja di Rumah Sakit; d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai

kemampuan dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;

e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang dimilikinya;

f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya; dan

h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT DALAM UU KEPERAWATAN NO. 38 TAHUN 2014

1. Hak perawat pada Pasal 36a. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan

tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari klien dan/atau keluarganya;

Page 3: Hak Dan Kewajiban Pasien Sebagai Konsumen

c. Menerima imbalan jasa atas pelayanan keperawatan yang telah diberikan;

d. Menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau ketentuan perundang-undangan; dan

e. Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.

2. Kewajiban Perawat pada Pasal 37a. Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan keperawatan

sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik, standar pelayanan keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundangan-undangan;

c. Merujuk klien yang tidak dapat ditangani kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya.

d. Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;

e. Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah dimengerti mengenai tindakan keperawatan kepada klien dan/atau keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya;

f. Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kompetensi perawat; dan

g. Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh pemerintah.

HARAPAN PASIEN SEBAGAI KONSUMEN PELAYANAN KESEHATAN a. Pemberian pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan

memuaskan;b. Membantu dan memberi pelayanan dengan tanggap tanpa

membedakan unsur sara (suku, agama, ras, dan antar golongan);

c. Jaminan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan;d. Komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan pasien

Page 4: Hak Dan Kewajiban Pasien Sebagai Konsumen

HOSPITALITY IN NURSING CARE:MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN

PERILAKU CARING merupakan suatu sikap, rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain, artinya memberikan perhatian yang lebih kepada seseorang dan bagaimana seseorang itu bertindak yang tercermin dari cara perawat berkomunikasi.

Teknik komunikasi terapeutik merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang lain (Stuart & Sundeen 1995).

Beberapa hambatan dalam komunikasi terapeutik adalah : - Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan

disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan. - Hambatan dalam penyandian/symbol. Hal ini dapat terjadi

karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

Sikap perawat terhadap komunikasi terapeutik antara lain: - Perawat hadir secara utuh (fisik dan psikologis) pada waktu

berkomunikasi dengan klien. Perawat tidak cukup mengetahui teknik komunikasi dan isi komunikasi, tetapi yang sangat penting adalah sikap dan penampilan komunikasi.

- Kehadiran fisik, menurut Evans (1975, dikutip dalam Kozier dan E.B, 1993) mengidentifikasi 4 sikap dan cara untuk menghadirkan diri secara fisik, yaitu : 1. Berhadapan: arti dari posisi ini yaitu “saya siap untuk anda”;2. Mempertahankan kontak mata: berarti menghargai klien dan

menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi;3. Membungkuk ke arah klien: posisi ini menunjukkan keinginan

atau mendengar sesuatu;4. Tetap rileks: dapat mengontrol keseimbangan antara

ketegangan dan relaksasi dalam merespon klien; 5. Mempertahankan sikap terbuka: tidak melipat kaki atau

tangan menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi.

Kehadiran diri secara psikologis dapat dibagi dalam dua dimensi, yaitu: - Dimensi respon

Respon perawat yang ikhlas, menghargai, empati, dan konkrit Dimensi respon sangat penting pada awal bagi klien untuk

membina hubungan saling percaya & berkomunikasi yang

Page 5: Hak Dan Kewajiban Pasien Sebagai Konsumen

terbuka. Respon ini harus dipertahankan sampai pada akhir hubungan.

- Dimensi tindakan Dimensi tindakan tdd, konfrontasi, keterbukaan, emotional

chatarsis, dan bermain peran.

Arwani (2003) menyatakan ciri-ciri komunikasi terapeutik antara lain:

1. Ikhlas (genuness)2. Empati (emphty) 3. Hangat (warmth)4. Kejujuran 5. Tidak membingungkan dan cukup ekspresif 6. Bersikap positif 7. Mampu melihat permasalahan dari kaca mata pasien

Fase komunikasi terapeutik dapat dijabarkan sebagai berikut:1. Persiapan (pre-interaksi)

Melakukan persiapan dengan membaca status klien Perawat diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk

terhadap klien, karena akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya dengan klien.

2. Pembukaan atau perkenalan (orientasi)Langkah pertama perawat dalam mengawali wawancara: Memperkenalkan diri: nama, status, tujuan wawancara, waktu

yang diperlukan dan faktor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan

Diharapkan klien berperan serta dengan penuh dalam proses komunikasi.

3. Isi / tahap kerja Fokus wawancara adalah klien; Mendengarkan dengan penuh perhatian; Menanyakan keluhan yang paling dirasakan klien; Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien; Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada

waktunya; Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada klien

untuk mengungkapkan perasaannya; Jika situasi memungkinkan kita dapat memberikan sentuhan

terapeutik, yang bertujuan untuk memberikan dorongan spiritual, merasa diperhatikan.

4. Terminasi

Page 6: Hak Dan Kewajiban Pasien Sebagai Konsumen

Pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai keberhasilan dan dapat mengambil kesimpulan bersama. Jika diperlukan, perawat perlu membuat perjanjian lagi untuk pertemuan berikutnya.