hak dan kewajiban para pihak dalam cisg

3
Hak dan Kewajiban Para Pihak Kewajiban Penjual 10.4.5 Kewajiban-kewajiban penjual diuraikan dalam ketentuan-ketentuan yang amat umum dalam Article 30: Ia “harus mengirimkan barang-barang, menyerahkan setiap dokumen yang terkait dan mengalihkan hak kepemilikan atas barang-barang tersebut, sebagaimana disyaratkan oleh kontrak yang bersangkutan dan oleh Konvensi ini”. Pengalihan hak kepemilikan tidak diatur lebih lanjut – hal ini tidak diatur dalam CISG, namun mengenai pengiriman (delivery) dan jaminan- jaminan hukum (legal warranties) ditetapkan lebih lanjut dalam CISG. 10.4.6 Article 31 menyebutkan bahwa jika suatu kontrak (atau suatu term of trade atau suatu custom) tidak menyebutkan ke mana barang-barang yang dipesan harus dikirim, maka barang- barang itu akan dikirimkan dengan cara menyerahkannya kepada pembawa pertama jika kontrak tersebut melibatkan pengiriman barang (carriage of goods); jika tidak, dengan cara menyediakannya di tempat barang tersebut diproduksi jika tempat tersebut diketahui oleh para pihak; dan jika tidak, maka di tempat usaha penjual. 10.4.7 Article 32 mendefinisikan kewajiban-kewajiban penjual, dalam beberapa kasus, yaitu memberitahukan pengiriman barang-barang, mengasuransikan barang-barang atau membantu mengasuransikannya. Kewajiban-kewajiban ini biasanya secara lebih tepat diatur di dalam kontrak atau terms of trade seperti Incoterms, dan karenanya, Article 32 jarang sekali diterapkan. Penjual harus mengirimkan barang-barang pada tanggal yang disepakati atau dalam jangka waktu yang disepakati, atau jika tidak ada tanggal yang disepakati, dalam jangka waktu yang wajar (Article 33). Pembeli juga harus menyerahkan semua dokumen yang relevan (Article 34). 10.4.8 Penjual juga harus mengirimkan barang-barang sesuai dengan yang disebutkan di dalam kontrak (jaminan kesesuaian, Article 35). Barang-barang tersebut harus secara normal cocok/sesuai untuk pemakaian biasa, atau untuk tujuan tertentu apabila hal tersebut diberitahukan kepada penjual dan pembeli

Upload: muhammad-sapta-zakariah-9814

Post on 04-Jul-2015

123 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam CISG

Hak dan Kewajiban Para Pihak Kewajiban Penjual  10.4.5     Kewajiban-kewajiban penjual diuraikan dalam ketentuan-ketentuan yang amat umum dalam Article 30: Ia “harus mengirimkan barang-barang, menyerahkan setiap dokumen yang terkait dan mengalihkan hak kepemilikan atas barang-barang tersebut, sebagaimana disyaratkan oleh kontrak yang bersangkutan dan oleh Konvensi ini”. Pengalihan hak kepemilikan tidak diatur lebih lanjut – hal ini tidak diatur dalam CISG, namun mengenai pengiriman (delivery) dan jaminan-jaminan hukum (legal warranties) ditetapkan lebih lanjut dalam CISG. 10.4.6     Article 31 menyebutkan bahwa jika suatu kontrak (atau suatu term of trade atau suatu custom) tidak menyebutkan ke mana barang-barang yang dipesan harus dikirim, maka barang-barang itu akan dikirimkan dengan cara menyerahkannya kepada pembawa pertama jika kontrak tersebut melibatkan pengiriman barang (carriage of goods); jika tidak, dengan cara menyediakannya di tempat barang tersebut diproduksi jika tempat tersebut diketahui oleh para pihak; dan jika tidak, maka di tempat usaha penjual. 10.4.7     Article 32 mendefinisikan kewajiban-kewajiban penjual, dalam beberapa kasus, yaitu memberitahukan pengiriman barang-barang, mengasuransikan barang-barang atau membantu mengasuransikannya. Kewajiban-kewajiban ini biasanya secara lebih tepat diatur di dalam kontrak atau terms of trade seperti Incoterms, dan karenanya, Article 32 jarang sekali diterapkan. Penjual harus mengirimkan barang-barang pada tanggal yang disepakati atau dalam jangka waktu yang disepakati, atau jika tidak ada tanggal yang disepakati, dalam jangka waktu yang wajar (Article 33). Pembeli juga harus menyerahkan semua dokumen yang relevan (Article 34). 10.4.8     Penjual juga harus mengirimkan barang-barang sesuai dengan yang disebutkan di dalam kontrak (jaminan kesesuaian, Article 35). Barang-barang tersebut harus secara normal cocok/sesuai untuk pemakaian biasa, atau untuk tujuan tertentu apabila hal tersebut diberitahukan kepada penjual dan pembeli mengandalkan ketrampilan/pengetahuan penjual (hal ini diinspirasikan oleh English Sale of Goods Act), atau barang-barang tersebut harus sesuai/sama dengan contohnya. Yang menarik, masalah pengemasan barang dijadikan suatu isu kesesuaian (conformity) – barang-barang dianggap tidak sesuai jika dikemas tidak secara biasanya. Penjual bertangggung jawab jika terdapat ketidaksesuaian pada saat peralihan risiko (the passing of risks) (Article 36) (CISG tidak membahas mengenai peralihan hak kepemilikan). Penjual juga harus menjamin bahwa barang-barang tersebut bebas dari segala hak atau tuntutan pihak ketiga (Article 41 dan Article 42). Pembeli harus memberitahukan dalam kurun waktu yang wajar jika ia akan melaksanakan cara penyelesaian (exercise a recourse) berdasarkan jaminan-jaminan ini, dan jika sehubungan dengan jaminan kesesuaian, maka ia harus memberitahukannya dalam waktu 2 tahun (Article 39 dan Article 43). Kewajiban Pembeli 10.4.9      Secara umum, pembeli “harus membayar harga barang dan menerima pengiriman sebagaimana disyaratkan dalam kontrak dan Konvensi ini” (Article 53). CISG juga menetapkan tempat (Article 57) dan waktu (Article 58) pembayaran dan menekankan bahwa pembayaran jatuh tempo tanpa harus diminta oleh penjual (Article 59). 

Page 2: Hak Dan Kewajiban Para Pihak Dalam CISG

Upaya-upaya Hukum untuk Penyelesaian (Remedies) 10.4.10    CISG membedakan upaya-upaya hukum yang tersedia untuk pembeli (Articles 46-52), yang tersedia untuk penjual (Articles 61-65) serta yang tersedia untuk penjual dan pembeli (Articles 71-78) - suatu pembedaan yang tidak akan secara lengkap dibahas dalam presentasi ini. BAGIAN 2     KAPAN CISG BERLAKU? Article 1(1)(a) CISG 10.2.1     CISG menetapkan dua cara bagaimana ia dapat menjadi hukum dari suatu kontrak jual beli. Pertama, berdasarkan Article 1 (1)(a), CISG berlaku apabila para pihak dalam kontrak jual beli tersebut bertempat usaha di negara-negara yang berbeda, yang semuanya merupakan Negara Peserta/Contracting States. Misalnya, jika suatu perusahaan yang bertempat usaha di Singapura menjual kepada suatu pihak yang bertempat usaha di RRC, maka CISG akan berlaku karena baik Singapura maupun RRC merupakan Negara Peserta. Singapura terikat pada ketentuan Article 1(1)(a) ini. Namun, jika suatu perusahaan Perancis (Perancis adalah Negara Peserta) membuat kontrak jual beli dengan suatu perusahaan Indonesia (Indonesia tidak lagi menjadi Negara Peserta sejak Juni 2005), maka dalam hal ini CISG tidak dapat berlaku berdasarkan Article 1(1)(a) karena salah satu pihak dalam kontrak bertempat usaha di negara non-peserta konvensi.