hak berkeluarga
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Hak Berkeluarga
1/5
TUGAS
HUKUM HAM LANJUTAN
HAK BERKELUARGA dan MELANJUTKAN
KETURUNAN
ADHIKA NATASYA
1316051262
FAKULTAS HUKUM PROGRAM NON REGULER
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
-
8/19/2019 Hak Berkeluarga
2/5
Manusia diciptakan oleh Tuhan YME berupa laki-laki dan perempuan sebagai
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Untuk itulah manusia hidup berpasangan,
membentuk suatu keluarga, dan melanjutkan keturunannya. Berkeluarga dan
melanjutkan keturunan merupakan hak setiap orang yang sangat penting dan dasar. Oleh
karena itu, hak setiap orang untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan telah dijamin
melalui berbagai perumusan yang dimuat, baik dalam nstrumen nternasional maupun
nstrumen !asional.
Ha !n"! B#$ #%!a$&a dan M#%an'!" an K#"!$!nan da%a(
In)"$!(#n In"#$na)*+na% dan In)"$!(#n Na)*+na%
nstrumen nternasional melalui "asal #$ %eklarasi Uni&ersal 'ak-'ak (sasi
Manusia )%U'(M* menyatakan bah+a
#. aki-laki dan perempuan de+asa tapa dibatasi oleh ras, kebangsaan,
ke+arganegaraan atau agama, berhak untuk menikah dengan syarat
/. "erka+inan hanya dapat dilaksanakan berdasarkan persetujuan yang bebas dan
penuh dari kedua calon mempelai
0. 1eluarga adalah kesatuan alamiah dan mendasar dari masyarakat dan berhak atas
perlindungan oleh masyarakat dan negara .#
2elain itu, 1o&enan nternasional tentang 'ak 2ipil dan "olitik ) 33"4* dalam masalah
perka+inan melalui "asal /0 juga merumuskan
#. 1eluarga adalah kesatuan masyarakat yang alamiah serta mendasar, dan berhak
dilindungi oleh masyarakat dan !egara
/. 'ak laki-laki dan perempuan dalam usia perka+inan untuk menikah dan
membentuk keluarga harus diakui
0. Tidak ada satupun perka+inan yang dapat dilakukan tanpa persetujuan yang
bebas dan penuh dari para pihak yang hendak menikah
#
2riyanto, dan %esiree 5uraida, Modul Instrumen HAM Nasional : Hak untuk Hidup, Hak Berkeluarga dan Melanjutkan Keturunan, serta Hak Mengembangkan Diri , )%epartemen 'ukum dan'(M 4 , %irektorat 6enderal "erlindungan '(M, /778*, hal.#9-/7.
-
8/19/2019 Hak Berkeluarga
3/5
8. !egara pihak dalam 1o&enan ini harus mengambil langkah-langkah yang
memadai untuk menjamin persamaan hak dan tanggung ja+ab pasangan suami
istri tentang perka+inan, selama perka+inan, dan pada saat berakhirnya
perka+inan. %alam hal berakhirnya perka+ianan harus dibuat ketentuan yang
diperlukan untuk melindungi anak-anak. /
2elanjutnya, 1o&enan nternasional tentang 'ak-'ak Ekonomi, 2osial, dan
Budaya ) 3E234* melalui "asal #7 menegaskan kembali mengenai perka+inan itu
dengan antara lain merumuskan bah+a perka+inan harus dilangsungkan berdasarkan
persetujuan yang sukarela dari calon mempelai. 0
Tidak hanya nstrumen nternasional saja yang menjamin hak untuk berkeluarga
dan melanjutkan keturunan. Mengingat akan pentingnya hak tersebut, nstrumen
!asional yaitu hukum !asional ndonesia, juga menjamin hak tersebut kepada +arga
negaranya. 'al ini terdapat dalam "asal #7 UU !omor 09 Tahun #999 tentang 'ak (sasi
Manusia yang menyebutkan bah+a 8
(1) etiap orang ber!ak membentuk suatu keluarga dan melanjutkanketurunan melalui perka"inan #ang sa!$
(%) &erka"inan #ang sa! !an#a dapat berlangsung atas ke!endak bebas'alon suami dan 'lon istri #ang bersangkutan, sesuai denganketentuan peraturan perundang undangan
%ari ketentuan "asal #7 di atas, terlihat adanya perumusan yang menjamin hak
untuk berkeluarga dan melanjutkan keturunan bersamaan dengan sahnya suatu
perka+inan untuk membentuk suatu keluarga yang dimaksud. 2ahnya suatu perka+inan
dapat ditentukan dari pengaturan yang terdapat pada UU !omor # Tahun #9:8 tentang
"erka+inan, khususnya "asal /, yang berbunyi ;
(1) &erka"inan adala! sa!, apabila dilakukan menurut !ukum masingmasing agaman#a dan keper'a#aann#a itu$
(%) *iap tiap perka"inan di'atat menurut peraturan perundangundangan #ang berlaku
/
Ibid , hal. /70
Ibid
8 ndonesia, ++ Hak Asasi Manusia, UU !o. 09 Tahun #999, ! !o. #$; Tahun #999, T ! !o.0
-
8/19/2019 Hak Berkeluarga
4/5
%ari ketentuan mengenai sahnya secara hukum suatu perka+inan yang harus
dilakukan berdasarkan atas hukum masing-masing agama dan kepercayaannya tersebut,
maka suatu perka+inan harus mutlak dilakukan menurut hukum agama dan kepercayaan
dari kedua calon mempelai. (pabila ketentuan tersebut dilanggar maka perka+inan itu
dianggap tidak sah. %engan kata lain tidak akan ada suatu istilah =perka+inan> atau
=pernikahan> yang pelaksanaannya dilakukan di luar hukum agama dan kepercayaan dari
kedua calon mempelai. $ %alam penjelasan "asal / ayat )/* disebutkan bah+a pencatatan
tiap-tiap perka+inan adalah sama halnya dengan pencatatan peristi+a-peristi+a penting
dalam kehidupan seseorang misalnya kelahiran, kematian yang dinyatakan dalam surat-
surat keterangan, suatu akta resmi yang juga dimuat dalam da?tar pencatatan. Oleh
karena itu, pencatatan perka+inan bukanlah syarat mutlak mengenai sah atau tidaknya
suatu perka+inan, melainkan hanya bertujuan agar perka+inan itu menajdi jelas, terbukti
)akta otentik*, dan para pihak mendapat hak-hak yang timbul dari perka+inan, serta
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin timbul dari pihak lain.
"erka+inan berdasarkan agama dan kepercayaannya tersebut juga diatur secara
tegas dalam konstitusi ndonesia bah+asannya, :
(1) Negara berdasarkan atas ke *u!anan ang Ma!a -sa$
(%) Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk memeluk agaman#a masing masing dan untuk beribadat menurut agama dankepera#aann#a itu
1emudian, dalam "asal /< konstitusi ndonesia disebutkan bah+a
"asal /< E ayat )/*, setiap "arga negara ber!ak atas kebebasan me#akinikeper'a#aan, men#atakan pikiran, dan sikap sesuai dengan !atinuranin#a
"asal /< ayat )/*, "arga negara pun ber!ak bebas dari perlakuandiskriminati. atas dasar apapun dan ber!ak mendapatkan perlindunganter!adap perlakuan #ang bersi.at diskriminati. itu
"asal /< % ayat )8*, ia pun ber!ak atas status ke"arganegaraan
"asal /< 6 ayat )#*, "ajib meng!ormati !ak asasi manusia orang laindalam tertib ke!idupan bermas#arakat, berbangsa dan bernegara .
$ 1. @antjik 2aleh, Hukum &erka"inan Indonesia , 3etakan ke-8, )6akarta Ahalia ndonesia,#9:$*, hal.#$.
:
ndonesia, +ndang / +ndang Dasar 10 2 , ps. /9.
-
8/19/2019 Hak Berkeluarga
5/5
6adi, setiap manusia memiliki hak yang melekat padanya sejak lahir atau yang
dikenal dengan 'ak (sasi Manusia )'(M*. Terdapat < jenis '(M yang diatur oleh UU
!omor. 09 Tahun #999 tentang 'ak (sasi Manusia, antara lain hak untuk hidup hak
berkeluarga dan melanjutkan keturunan hak mengembangkan diri hak memperoleh
keadilan hak atas kebebasan pribadi hak memperoleh rasa aman hak atas
kesejahteraan hak +anita dan hak anak.
2etiap @arga !egara ndonesia berhak atas hak-haknya, termasuk hak untuk
berkeluarga dan melanjutkan keturunan. 'al ini secara tegas diatur dalam "asal #7 UU
!omor 09 Tahun #999 tentang 'ak (sasi Manusia. Berkeluarga dalam hal ini berarti
terikat perka+inan yang sah segaimana diatur dalam "asal 0 UU !omor # Tahun #9:8
tentang "erka+inan. 2esuai dengan ketentuan "asal tersebut, perka+inan yang sahadalah perka+inan berdasarkan agama dan kepercayaan para pihak. 1onstitusi ndonesia
juga memberikan kebebasan dalam menjalankan agama sesuai dengan kepercayaan dan
keyakinannya itu.