h1.2.paspa jagung.pdf
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
1/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
2/23
2
Sesi : PANEN DAN PENGELOLAAN PASCA PANEN JAGUNG
Tujuan Berlatih :
Setelah selesai berlatih Peserta dapat :
1, Menjelaskan ciriciri tanaman jaagung siap di panen
2. Meaksanakan panen
3. Menjelaskan tahapan pasca panen
4. Melaksanakan psca panen
Waktu : 4 jam pelajaran @ 45 menit ( teori 1 JP, Praktek 3 JP)
Mutu dan produksi jagung sangat dipengaruhi oleh penanganan panen dan pasca panen.
Penanganan panen dan pasca panen yang tidak tepat atau tidak memenuhi syarat
mengakibatkan mutu yang rendah dan kehilangan hasil, sehingga produksi berkurang. Panen
adalah suatu proses akhir dari tindakan manusia dalam hal budidaya tanaman, tanaman
jagung khususnya dimana pertumbuhan tanaman biasanya akan terjadi perubahan secara
fisiologis (contoh rasa, kandungan bahan kimia) dan morphologis (contoh warna, ukuran,
bentuk).. Penanganan Pasca panen adalah tahapan/rangkaiankegiatan yang
dilakukan pada saat dan setelah panen agar hasil pertanian siap dan aman digunakan oleh
konsumen dan atau diolalh lebih lanjut oleh industri
KEGIATAN 1
Sasaran kegiatan ini adalah melaksanakan praktekpanen(menentukan waktu panen dan cara
panen) dan pascapanen (tahapan pascapanen meliputi penjemuran brangkasan, perontokan,
pembersihan dan sortasi, prnjermuran biji, pengepakan, penyimpanan).
Kegiatan ini berkaitan dengan produksi dan mutu hasil.
Sebelum melaksanakan kegiatan terlebih dahulu dibentukkelompok, sejumlah 3 (tiga) kelompok
dengan anggota 10 orang dan setiap kelompok memilih ketua kelompok..
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
3/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
4/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
5/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
6/23
6
Presentasikan hasil diskusi kelompok dalam kelompok besar
Simpulkan hasil praktek panen dan pasca panen pengaruhnya terhadap produksi dan
mutu
Tabel 1. Pengaruh panen dan pasca panen jagung terhadap mutu dan produksi
No Kegiatan Pengaruhterhadapproduksi
Pengaruhterhadap mutu
Kesimpulan
I. Panen
1. Penentuan waktu panen
2.
Melaksanakan panen
II Pascapanen
1. Penjemuran tongkol
2. Perontokan
3. Pembersihan danSortasi
4. Pengeringan
5. Pengemasan
6. Penyimpanan
Kesimpulan panen dan
pasca panen
KEGIATAN 3
Rencana Aksi
Sasaran kegiatan ini adalah setiap individu menyusun rencana aksi perbaikan panen dan
pascapanen di wilayah masing-masing
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
7/23
7
Langkah ke 1 Seluruh peserta mendengarkan penjelasan tambahan dari fasilitator
tentang panen dan psca panen (15 menit)
Langkah ke 2 Setiap peserta menyusun rencana aksi perbaikan panen dan pasca
panen di wilayah masing-masing, seperti tada tabel 3 (15 menit)
Tabel 2
Rencana aksi perbaikan panen dan pasca panen jagung di wilayah masing-masing
No Kegiatan yang akan
diperbaiki
Waktu Tempat Pelaksana Keterangan
I Panen :
1.
Penentuan saat
panen
2. Panen
II Pascapanen
1. Penjemuran
tongkol
2 Penjemuran biji
3.
4
6
.........................: 2015Penyusun
...........................................................................
PENDAHULUAN
Pasca panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas
produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca panen dapat mengakibatkan
kerugian yang sangat besar bahkan produk kehilangan nilai ekonomi. Karena itu
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
8/23
8
penanganan pasca panen secara benar perlu mendapat prioritas dalam proses
produksi usahatani
Menurut para ahli dalam proses produksi jagung, energi yang dibutuhkan untuk
kegiatan produksi sekitar 32% dari total energi yang dibutuhkan sedangkan untuk
penanganan panen dan pasca panen mencapai 72%. Hal ini menunjukan bahwa
penanganan panen dan pasca panen secara benar membutuhkan curahan kerja yang
cukup besar, sebagai gambaran energi yang dibutuhkan dalam proses produksi jagung
sebagai berikut:
- Pembajakan 16%
- Pemeliharaan dan penanaman 12%
- Pemanenan 6%
- Pengeringan 60%
- Transportasi 6%
KEGIATAN PASCA PANEN JAGUNG
Pasca panen adalah tahapan kegiatan sejak pemungutan hasil di lapangan sampai
siap untuk dipasarkan, sedangkan penanganan pasca panen merupakan tindakan yang
disiapkan atau dilakukan pada hasil pertanian agar hasil pertanian siap dan aman untukdikonsumsi atau diolah lebih lanjut oleh industri.
PENGARUH KEGIATAN PASCA PANEN TERHADAP MUTU JAGUNG
Kerusakan jagung akibat penanganan pasca panen yang salah dapat terjadi pada
setiap tahapan kegiatan karena Jagung membutuhkan penanganan yang cepat
setelah panen. Beberapa kegiatan pasca panen yang berpengaruh terhadap mutu
jagung sbb.
Tabel 1. Kegiatan Pasca Panen yang Berpengaruh Terhadap Kerusakan Jagung
Kegiatan Kadar air Butir Rusak Butir warnalain
Kotoran
Pemanenan V V V V
Pengangkutan - - - V
Pengeringan V V V V
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
9/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
10/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
11/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
12/23
12
Untuk menurunkan kadar air dari 38% menjadi 12-14% pada ketiga
bentuk jagung tersebut dibutuhkan waktu masing-masing 91 jam, 87
jam dan 57 jam
Menggunakan alas atau lantai atau digantung
Kadar Air berkisar 9-12%
2.Pengeringan melalui Pengasapan
- Dilakukan dengan cara memberikan asap
- Jarak jagung dengan tongkol dari sumber asap 80 cm
- Lama pengasapan 7 hari
- Penurunan kadar air dari 29% menjadi 14%
3. Pengeringan dengan mesin
- Menggunakan mesin pengering
- Panas pengeringan 38-430C
- Kadar air 12-13%
Keuntungan Penggunaan Mesin Pengering1. Mengemat tenaga manusia terutama musim penghuja
2. Dapat digunakan setiap saat
3. Dapat dilakukan pengaturan suhu sesuai kadar air yang diinginkan
4. Pengeringan dapat dilakukan sekaligus atau bertahap
Pengeringan awal
Tujuan
- Menurunkan Kadar air dari kering panen menjadi 18-20%
- Memudahkan pemipilan
- Mempercepat pemipilan
- Mengurangi butir rusak, terkelupas kulit terluka dan cacat akibat pemipilan
Pengeringan akhir
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
13/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
14/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
15/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
16/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
17/23
17
Klopikrinb
Alluminium fosfida b
Dowfum MC-2
Haltox
Metabrom 980
Methylbrom
Detia Gas EX-B
Gustixin
Phostoxin tablet
16 - 32 gr/m3
16 - 32 gr/m3
16 - 32 gr/m3
16 - 32 gr/m3
3 - 6 gr/m3
3 - 6 gr/m3
3 - 5 tablet /ton
a Sasarannya bangunan dan karung
b Sasarannya karung saja
KLASIFIKASI DAN STANDAR MUTU
Berdasarkan warnanya, jagung kering dibedakan menjadi jagung kuning jagung putih
dan jagung campuran
- Jagung kuning adalah jagung yang sekurang-kurangnya 90% bijinya berwarna
kuning
- Jagung putih adalah jagung yang sekurang- kurangnya 90% bijinya berwarna
putih)
- Jagung campuran yang tidak memenuhi syarat-syarat jagung putih dan jagung
kuning.
a) Syarat Umum
1. Bebas hama dan penyakit.
2. Bebas bau busuk, asam, atau bau asing lainnya.
3. Bebas dari bahan kimia, seperti: insektisida dan fungisida.
4. Memiliki suhu normal.
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
18/23
18
b) Syarat Khusus
No Komponen
Persyaratan Mutu (% Maks)
I II III IV
1 Kadar air (%) Maks 14 14 15 17
2 Butir Rusak 2 4 6 8
3 Warna lain 1 3 7 10
4 Butir Pecah 1 2 3 3
5 Kotoran 1 1 2 2
Untuk mendapatkan standar mutu yang disyaratkan maka dilakukan beberapa
pengujian diantaranya:
a. Penentuan adanya hama dan penyakit, baru dilakukan dengan cara organoleptik
kecuali adanya bahan kimia dengan menggunakan indera pengelihatan dan
penciuman serta dibantu dengan peralatan dan cara yang diperbolehkan.
b. Penentuan adanya rusak, butir warna lain, kotoran dan butir pecah dilakukan
dengan cara manual dengan pinset dengan contoh uji 100 gram/sampel. Persentase
butir-butir warna lain, butir rusak, butir pecah, kotoran ditetapkan berdasarkan berat
masing-masing komponen dibandingkan dengan berat contoh analisa x 100 %
c. Penentuan kadar air biji ditentukan dengan moisture tester electronic atau Air
Oven Methode (ISO/r939-1969E atau OACE 930.15). Penentuan kadar aflatoxin
adalah racun hasil metabolisme cendawan Aspergilus flavus, Aflatoxin disini adalah
jumlah semua jenis aflatoxin yang terkandung dalam biji-biji kacang tanah.
Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah karung
maksimum 30 karung dari tiap partai barang, kemudian dari tiap-tiap karung diambil
contoh maksimum 500 gram. Contoh-contoh tersebut diaduk/dicampur sehingga
merata, kemudian dibagi empat dan dua bagian diambil secara diagonal. Cara ini
dilakukan beberapa kali sampai mencapai contoh seberat 500 gram. Contoh ini
disegel dan diberi label untuk dianalisa, berat contoh analisa 100 gram.
PENGENDALIAN AFLATOXIN
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
19/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
20/23
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
21/23
21
Dalam melakukan panen jagung, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah waktu dan cara panen
yang dapat menekan kehilangan hasil di kebun maupun selama pengangkutan. Perlu juga
diperhatikan penanganan pascapanen dengan menerapkan teknologi yang lebih efisien dan
lebih menjamin mutu hasil dan menekan kehilangan hasil. Dengan demikian, panen dan
penanganan pascapanen yang baik diharapkan dapat memberikan andil dalam peningkatan
produksi dan mutu jagung.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2007. Panduan Umum PTT jagung Kementerian Pertanian, Badan Litbang Pertanian,
Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan umbiumbian
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
22/23
22
Anonimous, 2008. Penelitian Padi dan Palawija. Teknologi untuk Petani. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.
Anonimous, 2008. Panduan SLPTT Departemen Pertanian
Bambang Cahyono. 2007. Jagung, Tehnik Budidaya dan Analisis Usahatani. Semarang: CV Aneka
Ilmu.
-
7/26/2019 h1.2.PASPA JAGUNG.pdf
23/23