gymnospermae

6

Click here to load reader

Upload: annisa-sri-wandini

Post on 09-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

herbal

TRANSCRIPT

Page 1: GYMNOSPERMAE

GYMNOSPERMAE

Gymnospermae adalah nama umum untuk tanaman vaskular berbiji yang

tidak memiliki bunga. Nama Gymnospermae berasal dari kata Yunani “gymnos”

yang berarti telanjang dan “sperma” yang berarti benih. Gymnospermae adalah

tumbuhan kayu vaskular dengan siklus hidup dominan sporofit, bisa berupa

semak, pohon, tanaman merambat dan beberapa gnetophyta langka (Mulyadi,

2015).

Hidup gymnospermae tersebar di seluruh dunia, dalam arus utama adalah

konifer yang tumbuh di daerah beriklim sedang dan subarctic. Ilmuwan telah

mencatat bahwa ada sekitar 70 genera dengan 600 spesies gymnospermae di dunia

(Mulyadi, 2015).

Karakteristik Umum Gymnospermae

Ciri – Ciri umum Tumbuhan Berbiji Terbuka, antara lain:

1. Tumbuhan kormophyta

2. Memiliki strobilus sebagai alat reproduksi

3. Tidak mengalami pembuahan ganda

4. Biji tidak ditutupi atau dibungkus oleh daun buah

Tanaman konifer biasanya lebih suka suhu rendah itu sebabnya konifer

berlimpah di daerah beriklim hangat (Mulyadi, 2015).

“Benih telanjang” dari gymnospermae umumnya terletak pada permukaan

sisik strobilus. Pada ujung cabang pinus terdapat strobilus kecil dan strobilus

betina yang lebih besar yang berjarak dari ujung, beberapa memiliki sisik kerucut

dengan dua biji dan lainnya menunjukkan benih matang dengan sayap. Yang

membantu dalam penyebaran benih oleh angin (Mulyadi, 2015).

Page 2: GYMNOSPERMAE

Gymnospermae dibedakan menjadi empat divisi, yaitu:

1. Cycadophyta, merupakan tyumbuhan primitif, biasanya hidup di daerah

tropik dan subtropik. Contoh: Cycas rumphii (pakis haji), Cycas revoluta,

Dion edula, Zamia floridana, dan Encephalartos transvenosus.

2. Ginkgophyta, hanya ada satu spesies yaitu Ginkgo biloba, memiliki batang

tinggi, daun berbentuk kipas, dan tangkai daun panjang.

3. Coniferophyta atau Pinophyta, biji konifernya berkembang dalam runjung.

Contoh: Pinus sp., Agathis dammara, Pseudotsuga menziesii, Juniperus,

Araucaria, Taxus, dan Podocarpus.

4. Gnetophyta, batang berkayu dan bunga berkelamin tunggal. Anggota

Gnetophyta berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat), dan pohon. Contoh:

Gnetum gnemon (melinjo), Ephedra alitilis, dan Welwitschia mirabilis

(Tatang, 2015).

Coniferophyta

Coniferophyta adalah tumbuhan vaskular yang mereproduksi dari biji

daripada spora. Benih Tumbuhan Coniferophyta biasanya tidak memiliki buah

atau bunga di sekitar mereka. Tumbuhan Coniferophyta biasanya mengambil

pohon atau semak bentuk yang mengandung kerucut dan daun berbentuk jarum

dan tidak pernah tumbuh kembang. Tumbuhan Coniferophyta termasuk damar

(Agathis), pinus, bulu, cemara, pohon aras, juniper, dan yew (Hikmat, 2015).

Divisi ini memiliki jumlah sekitar 550 spesies. Divisi ini memiliki ciri,

yaitu pada daunnya memiliki bentuk khas seperti jarum. Selain itu, divisi ini

menghasilkan strobilus (cone). Anggota yang dominan pada divisio ini adalah

pinus. Proses reproduksi pada Coniferophyta dibantu oleh angin, artinya pada saat

sel kelamin jantan telah matang, sel kelamin tersebut akan tertiup oleh angin

menuju sel kelamin betina untuk membuahi. Tumbuhan ini memiliki ciri khas,

yaitu selalu hijau sepanjang tahun atau disebut juga tumbuhan evergreen.

Tumbuhan yang tergolong divisi ini dapat berupa semak, perdu atau pohon

dengan tajuk berbentuk kerucut (conus), maka disebut Coniferophyta. Divisi ini

Page 3: GYMNOSPERMAE

merupakan kelompok terbesar, yang beranggotakan pohon tertua dan tertinggi di

muka bumi. Penyebarannya luas terutama di daerah beriklim sedang dan dingin.

Coniferophyta menjadi sangat penting karena merupakan sumber bahan kertas,

kayu lunak, bahan bangunan, bahan plastik, pernis, terpentin, damar, dan tinta

cetak (Budisma, 2011).

Daur Hidup Coniferophyta

Strobilus jantan menghasilkan serbuk sari yang mengandung sel sperma.

Dengan bantuan angin, serbuk sari sampai ke bakal biji yang menempel pada sisik

strobilus betina. Selanjutnya

terbentuk buluh serbuk yang

membawa sel sperma untuk bertemu

dengan sel telur yang ada di dalam

bakal biji. Setelah terjadi fertilisasi,

terbentuklah biji yang bersayap tipis.

Biji diterbangkan angin ke mana-

mana, jika jatuh di tempat yang sesuai

akan tumbuh menjadi kecambah, dan

berkembang menjadi tumbuhan baru.

Pinus banyak ditanam di Indonesia,

misalnya Pinus merkusii di Sumatra

(terutama di Aceh) banyak ditanam di

daerah-daerah pegunungan oleh dinas

kehutanan untuk menghasilkan

terpentin. Tumbuhan ini hampir selalu

berumah satu, strobilus jantan terletak di ujung ranting dan strobilus betina lebih

ke pangkal cabang. Strobilus betina terdiri atas banyak sisik yang tersusun dalam

spiral. Bakal biji terletak di antara sisiksisik tersebut, setelah fertilisasi tumbuh

menjadi biji bersayap tipis. Ranting pendek mirip pasak berdaun dua, berbentuk

jarum. Selain pinus, damar (Agathis alba) banyak dijumpai di hutan Sumatra dan

Kalimantan, getahnya dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai bahan campuran

Page 4: GYMNOSPERMAE

cat. Tumbuhan ini dapat juga dimanfaatkan sebagai tanaman hias, penghasil resin,

sumber bahan bangunan, bahan baku kertas, batang korek api, dan lain-lain.

Contoh: Pinus mercusii (pinus), Cupressus, Auraucaria, Agathis alba (damar),

Abies balsama (balsam), Sequoia, Juniperus, dan Taxus (Budisma, 2011).

DAFTAR PUSTAKA

Budisma. 2011. Jenis-jenis Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae). Dapat

diakses di http://budisma.web.id/jenis-jenis-tumbuhan-berbiji-terbuka-

gymnospermae/ [Diakses pada 13 Mei 2015]

Hikmat. 2015. Divisi Tumbuhan. Dapat diakses di

http://kliksma.com/2015/02/divisi-tumbuhan.html [Diakses pada 13 Mei

2015]

Mulyadi, Tedi. 2015. Ciri-ciri Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka).

Dapat diakses di http://budisma.net/2015/01/ciri-ciri-gymnospermae-

tumbuhan-berbiji-terbuka.html [Diakses pada 13 Mei 2015]

Tatang. 2015. Klasifikasi Gymnospermae. Dapat diakses di

http://smpsma.com/klasifikasi-gymnospermae.html [Diakses pada 13 Mei

2015]