guncangan pada peristiwa turbulensi batik air id 68 badan meteorologi dan geofisika balai besar...

7
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE GUNCANGAN PADA PERISTIWA TURBULENSI PESAWAT BATIK AIR ID 6890 JAKARTA - MEDAN STUDI KASUS 24 OKTOBER 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire I. PENDAHULUAN MEDAN (detik.com) - Pesawat Batik Air rute Jakarta-Medan mengalami turbulensi dan kini sudah mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Penumpang dan pramugari mengalami luka. "Atas kejadian ini, dua penumpang dan satu pramugari mengalami cedera. Mereka mendapat penanganan medis dari dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP di Bandara Kualanamu," kata Branch Communication and Legal Manager Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, kepada detikcom, Rabu (25/10/2017). Wisnu mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa 24 Oktober 2017 sekitar pukul 15.00 WIB. Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6890 tipe B737-800 NG itu membawa 114 penumpang. "Pesawat mengalami Clear Air Turbulence atau CAT pada ketinggian 20.000 kaki atau sekitar 6 Km di atas permukaan laut," ujar dia, Menurut Wisnu, penumpang lainnya tidak ada yang mengalami luka. Namun, hanya saja beberapa penumpang mengalami shock. "Crew dan penumpang lainnya tidak mengalami cedera, namun beberapa penumpang mengalami shock atas kejadian tersebut," kata Wisnu (kumparan.com) - Maskapai penerbangan Batik Air rute Jakarta-Medan sempat mengalami clear air turbulence (CAT) atau turbulensi sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (24/10). Namun pesawat dengan nomor penerbangan ID 6890 bisa mendarat dengan sempurna di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. Public Relations of Lion Air Group, dalam keterangan resminya menuturkan, akibat kejadian tersebut, satu penumpang atas nama Hoen Tjeng Ke dan satu awak kabin Batik Air yang sedang bertugas atas nama Susi Yuni Triastuti mengalami cedera. Keduanya langsung dilarikan ke dokter KP Bandara Internasional Kualanamu untuk pertolongan pertama. Sedangkan, seluruh penumpang lain serta awak kokpit dan kabin tidak mengalami luka. Pesawat Boeing 737-800 NG Batik Air dengan nomor registrasi PK-LBY ini membawa 114 penumpang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Gambar 1. Jenis Pesawat Batik Air Boeing 737 8GP https://www.flightradar24.com/data/flights/id6890#f4f54bf) https://news.detik.com/berita/3698616/batik-air-alami-turbulensi-penumpang-dan-pramugari- terluka https://kumparan.com/nur-khafifah/batik-air-rute-jakarta-medan-sempat-turbulensi-2-orang-luka

Upload: phamxuyen

Post on 19-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GUNCANGAN PADA PERISTIWA TURBULENSI BATIK AIR ID 68 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE GUNCANGAN PADA PERISTIWA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

GUNCANGAN PADA PERISTIWA TURBULENSI

PESAWAT BATIK AIR ID 6890 JAKARTA - MEDAN

STUDI KASUS 24 OKTOBER 2017

Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr

PMG Pelaksana Lanjutan

Stasiun Meteorologi Nabire

I. PENDAHULUAN

MEDAN (detik.com) - Pesawat Batik Air rute Jakarta-Medan mengalami turbulensi dan kini sudah

mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Penumpang dan pramugari mengalami luka.

"Atas kejadian ini, dua penumpang dan satu pramugari mengalami cedera. Mereka mendapat penanganan medis

dari dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP di Bandara Kualanamu," kata Branch Communication and

Legal Manager Bandara Kualanamu, Wisnu Budi Setianto, kepada detikcom, Rabu (25/10/2017). Wisnu

mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa 24 Oktober 2017 sekitar pukul 15.00 WIB. Pesawat

Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6890 tipe B737-800 NG itu membawa 114

penumpang. "Pesawat mengalami Clear Air Turbulence atau CAT pada ketinggian 20.000 kaki atau

sekitar 6 Km di atas permukaan laut," ujar dia, Menurut Wisnu, penumpang lainnya tidak ada yang

mengalami luka. Namun, hanya saja beberapa penumpang mengalami shock. "Crew dan penumpang lainnya

tidak mengalami cedera, namun beberapa penumpang mengalami shock atas kejadian tersebut," kata Wisnu

(kumparan.com) - Maskapai penerbangan Batik Air rute Jakarta-Medan sempat mengalami clear

air turbulence (CAT) atau turbulensi sekitar pukul 15.00 WIB, Selasa (24/10). Namun pesawat dengan

nomor penerbangan ID 6890 bisa mendarat dengan sempurna di Bandara Internasional Kualanamu,

Deli Serdang. Public Relations of Lion Air Group, dalam keterangan resminya menuturkan, akibat kejadian

tersebut, satu penumpang atas nama Hoen Tjeng Ke dan satu awak kabin Batik Air yang sedang bertugas atas

nama Susi Yuni Triastuti mengalami cedera. Keduanya langsung dilarikan ke dokter KP Bandara Internasional

Kualanamu untuk pertolongan pertama. Sedangkan, seluruh penumpang lain serta awak kokpit dan kabin tidak

mengalami luka. Pesawat Boeing 737-800 NG Batik Air dengan nomor registrasi PK-LBY ini membawa 114

penumpang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng.

Gambar 1. Jenis Pesawat Batik Air Boeing 737 – 8GP

https://www.flightradar24.com/data/flights/id6890#f4f54bf)

https://news.detik.com/berita/3698616/batik-air-alami-turbulensi-penumpang-dan-pramugari-

terluka

https://kumparan.com/nur-khafifah/batik-air-rute-jakarta-medan-sempat-turbulensi-2-orang-luka

Page 2: GUNCANGAN PADA PERISTIWA TURBULENSI BATIK AIR ID 68 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE GUNCANGAN PADA PERISTIWA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Gambar 2. Lokasi Penelitian kejadian Turbulensi

(Sumber : Google. maps)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dalam istilah meteorologi, guncangan dikenal dengan turbulensi. Turbulensi merupakan aliran tidak

beraturan yang memiliki skala kecil yang terjadi pada gerakan udara rata-rata. Turbulensi biasanya memiliki ciri

memiliki arah aliran udara yang memutar (swirl) yang tidak beraturan (eddies). Turbulensi adalah gerakan

udara yang tidak teratur dan seketika yang dihasilkan sejumlah eddy kecil yang menjalar di udara. Jenis-jenis

turbulensi, salah satunya Clear Air Turbulensi (CAT). Turbulensi CAT adalah jenis turbulensi yang kejadiannya

tidak terkait dengan kemunculan awan. Oleh karenanya, jenis turbulensi ini sulit atau tidak bisa dideteksi secara

visual oleh pilot ataupun dengan menggunakan radar cuaca konvensional. Pada umumnya, turbulensi dialami

oleh pesawat yang terbang melintas daerah berawan, tetapi tidak dengan turbulensi CAT ini. Turbulensi CAT

justru terjadi pada ruang udara yang tidak berawan dan seringkali datang secara tiba-tiba tanpa adanya

peringatan. Turbulensi CAT terjadi pada ketinggian 20.000 kaki atau sekitar 6 kilometer. Biasanya terjadi di

dekat aliran angin yang sempit dan kencang atau biasa disebut jet stream.

Jenis turbulensi lainnya adalah turbulensi konvenktif yang terjadi akibat awan konvektif, di dalam awan

ini terjadi turbulensi yang besar terutama saat terjadi hujan dan badai Guntur. Awan konvektif yang dimaksud

dalam pernyatan di atas adalah awan Cumulonimbus atau dikenal sebagai CB. Cumulonimbus adalah awan

yang memiliki dasar awan cenderung rendah dan tinggi awannya dapat tumbuh secara vertikal sampai dengan

ketinggian beberapa kilometer. Bagian atasnya terdiri atas kristal es dan air.

Karena awan Cb dapat berdampak buruk terhadap penerbangan, maka dalam dokumen penerbangan dalam peta

SIGWX, daerah yang berpotensi terjadi awan Cb penting untuk dicermati, sebagaimana pada contoh berikut :

Page 3: GUNCANGAN PADA PERISTIWA TURBULENSI BATIK AIR ID 68 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE GUNCANGAN PADA PERISTIWA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Gambar 3. Peta SIGWX FL 100 - 250 tanggal 24 Oktober 2017 valid pukul 06 UTC

(Sumber : aviation.bmkg.go.id)

Berdasarkan peta SIGWX medium Level di atas, diperkirakan pada tanggal 24 Oktober 2017 jam 06

UTC, ketinggian awan Cumulonimbus (ISOL EMBD CB diperkirakan mencapai ketinggian 15.000 feet).

III. LOKASI PENELITIAN

Gambar 4. Lokasi kajian di wilayah sekitar Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara

(Sumber : https://www.flightradar24.com/data/flights/id6890#f4f54bf)

IV. ANALISA & PEMBAHASAN

A. Analisa Waktu Kejadian

Gambar 5. Fluktuasi ketinggian pesawat berdasarkan data Flightradar24 tanggal

24 Oktober 2017 pukul 10.01 UTC

Page 4: GUNCANGAN PADA PERISTIWA TURBULENSI BATIK AIR ID 68 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE GUNCANGAN PADA PERISTIWA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Berdasarkan data log penerbangan dari Flightradar24, diduga turbulensi terjadi pada pukul 10.01 UTC

pada saat cruising level/ketinggian jelajah normal (sekitar 20.475 feet).

B. Analisa Citra Satelit

Gambar 6. Analisa citra satelit tanggal 24 Oktober 2017 (10.00 UTC)

(Sumber : ftp://202.90.199.115/)

Berdasarkan citra satelit pada lokasi & waktu kejadian, terlihat suhu puncak awan antara -35°C hingga -

41°C (diperkirakana ketinggian sekitar 7000 meter) di atas wilayah Kabupaten Toba Samosir. Hal ini

mengindikasikan bahwa awan tersebut merupakan bukan awan Cumulonimbus karena suhu puncak

awan Cumulonimbus berada diatas > -60 °C.

C. Analisa Kelembaban Relatif

Gambar 7. Analisa kelembaban relatif lapisan 500 mb pukul 06 & 12 UTC tgl 24 Oktober 2017

(Sumber : 202.90.199.54/wrf)

Berdasarkan data kelembaban relatif pada lapisan 500 mb pukul 06.00 & 12.00 UTC, kelembaban relatif

berkisar antara 60 - 70%. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan awan konvektif di level 500 mb

cukup tinggi.

Page 5: GUNCANGAN PADA PERISTIWA TURBULENSI BATIK AIR ID 68 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE GUNCANGAN PADA PERISTIWA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

D. Analisa SKEW-T

Gambar 8. Analisa SKEW-T

Diagram Skew-T di atas menunjukkan bahwa nilai CAPE yang cukup kecil mencapai 2030 J/kg. Hal ini

mengindikasikan bahwa peluang terbentuknya awan konvektif kecil.

E. Analisa Radiosonde Stasiun Meteorologi Kualanamu Medan tgl 24 Oktober 2017 jam 12 UTC

Gambar 9. data radiosonde lapisan 600 mb – 400 mb

Gambar 10. Diagram Sounding

Page 6: GUNCANGAN PADA PERISTIWA TURBULENSI BATIK AIR ID 68 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE GUNCANGAN PADA PERISTIWA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Gambar 11. Data Complete Listing

Dengan memperhatikan data radiosonde di atas diperoleh hasil bahwa potensi CAT terdapat di

ketinggian 5994 - 6302 feet (492 – 473 mb) dengan intensitas ringan dan geser angin vertikalnya

mencapai 3.2 – 3.4 knot/1000 feet.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis diatas didapatkan kesimpulan antara lain :

1. Secara umum didapatkan bahwa turbulensi yang terjadi di atas wilayah Kabupaten Toba

Samosir, bukan berasal dari awan Cumulonimbus, karena berdasar pada citra satelit pada waktu

& lokasi kejadian, suhu puncak awan berkisar antara -35°C hingga -41°C (diperkirakan

ketinggian sekitar 7000 meter)

2. Adanya peluang turbulensi di atas wilayah Kabupaten Toba Samosir bukan diakibatkan oleh

adanya konvektifitas. Ini dibuktikan dengan nilai CAPE yang cukup kecil mencapai 2030 J/kg.

Hal ini mengindikasikan bahwa peluang terbentuknya awan konvektif kecil.

3. Potensi CAT dimungkinkan terjadi pada ketinggian 5994 - 6302 feet (492 – 473 mb) dengan

intensitas ringan dan geser angin vertikalnya mencapai 3.2 – 3.4 knot/1000 feet.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Irmawan, D., dkk. 2016. Guncangan Pada Peristiwa Kecelakaan Pesawat Honkong Airlines

CRK 6704 (Studi Kasus 07 Mei 2016). Bali : Stasiun Meteorologi Ngurah Rai.

VII. LAMPIRAN

Page 7: GUNCANGAN PADA PERISTIWA TURBULENSI BATIK AIR ID 68 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE GUNCANGAN PADA PERISTIWA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE