gubernur jawa timur peraturan daerah ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/perda_no_6_tahun...-...

35
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2020 TENTANG PELINDUNGAN OBAT TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa obat tradisional merupakan warisan budaya yang secara turun temurun perlu dilestarikan, dikembangkan, dan dilindungi guna memajukan kesejahteraan masyarakat; b. bahwa Daerah Provinsi Jawa Timur memiliki sumber daya bahan baku obat tradisional yang besar dan dapat dimanfaatkan pada pelayanan kesehatan; c. bahwa usaha kecil obat tradisional merupakan kewenangan pemerintahan daerah provinsi sebagaimana diatur Lampiran II huruf B Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pelindungan Obat Tradisional; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indoensia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa Timur (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan Negara Tahun 1950); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 4. Undang-Undang …

Upload: others

Post on 27-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

GUBERNUR JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMURNOMOR 6 TAHUN 2020

TENTANGPELINDUNGAN OBAT TRADISIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang : a. bahwa obat tradisional merupakan warisan budaya yangsecara turun temurun perlu dilestarikan, dikembangkan,dan dilindungi guna memajukan kesejahteraanmasyarakat;

b. bahwa Daerah Provinsi Jawa Timur memiliki sumber dayabahan baku obat tradisional yang besar dan dapatdimanfaatkan pada pelayanan kesehatan;

c. bahwa usaha kecil obat tradisional merupakankewenangan pemerintahan daerah provinsi sebagaimanadiatur Lampiran II huruf B Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkanPeraturan Daerah tentang Pelindungan Obat Tradisional;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndoensia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentangPembentukan Propinsi Djawa Timur (HimpunanPeraturan-Peraturan Negara Tahun 1950) sebagaimanatelah diubah dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun1950 tentang Perubahan Dalam Undang-Undang Nomor 2Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-Peraturan NegaraTahun 1950);

3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UsahaMikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4866);

4. Undang-Undang …

Page 2: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 2 -

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor144, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5063);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-Undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang PembentukanPeraturan Perundang-Undangan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

6. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentangPerindustrian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 4, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5492);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimanatelah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan KeduaAtas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014tentang JaminanProduk Halal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 295, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5604);

9. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang TenagaKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5607);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentangPekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 142, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5044);

11. Peraturan …

Page 3: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 3 -

11. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2014 tentangPelayanan Kesehatan Tradisional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 369, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5643);

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 006 Tahun 2012tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional;

13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 007 Tahun 2012tentang Registrasi Obat Tradisional;

14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 88 Tahun 2013tentang Rencana Induk Pengembangan Bahan Baku ObatTradisional;

15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 61 Tahun 2016tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris;

16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2017tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi;

17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2018tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer;

18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi SecaraElektronik Sektor Kesehatan;

19. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 32Tahun 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan MutuObat Tradisional;

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun2016 tentang Sistem Kesehatan Provinsi (LembaranDaerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 Nomor 1 Seri D,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor55);

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun2016 tentang Upaya Kesehatan (Lembaran DaerahProvinsi Jawa Timur Tahun 2016 Nomor 1 Seri D,Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor56);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA TIMURdan

GUBERNUR JAWA TIMUR

MEMUTUSKAN …

Page 4: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 4 -

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PELINDUNGAN OBATTRADISIONAL.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Daerah Provinsi Jawa Timur.2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jawa

Timur.3. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang

berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahantersebut yang secara turun temurun telah digunakanuntuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengannorma yang berlaku di masyarakat.

4. Pelindungan obat tradisional adalah segala upaya untukmelindungi kepentingan petani dan peternak bahan bakuobat tradisional, pelaku usaha, dan pengguna obattradisional melalui kegiatan pengembangan bahan bakuobat tradisional, penelitian dan pengembangan, perizinan,pendaftaran tanaman obat dan karya intelektual obattradisional, serta pemanfaatan obat tradisional dalampelayanan kesehatan dan oleh masyarakat sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Bahan baku obat tradisional adalah semua bahan awalbaik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat yangberubah maupun tidak berubah, yang digunakan dalampengolahan Obat Tradisional.

6. Tanaman obat adalah tanaman atau bagian tanaman yangdigunakan sebagai bahan pemula bahan baku obat(precursor), tanaman atau bagian tanaman yangdiekstraksi dan ekstrak tanaman tersebut digunakansebagai obat.

7. Produk Jadi adalah produk obat tradisional yang telahmelalui seluruh tahap proses pembuatan.

8. Jamu adalah obat tradisional yang dibuat di Indonesiasecara turun temurun berdasarkan pengalaman.

9. Obat …

Page 5: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 5 -

9. Obat herbal terstandar adalah produk yang mengandungbahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik)atau campuran dari bahan tersebut yang secara turuntemurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapatditerapkan sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat yang telah dibuktikan keamanan dankhasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahanbakunya telah distandardisasi.

10. Fitofarmaka adalah produk yang mengandung bahan atauramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahanhewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) ataucampuran dari bahan tersebut yang telah dibuktikankeamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan ujipraklinik dan uji klinik serta bahan baku dan produkjadinya telah distandardisasi.

11. Industri Obat Tradisional yang selanjutnya disingkat IOTadalah industri yang membuat semua bentuk sediaanobat tradisional.

12. Industri Ekstrak Bahan Alam yang selanjutnya disingkatIEBA adalah industri yang khusus membuat sediaandalam bentuk ekstrak sebagai produk akhir.

13. Usaha Kecil Obat Tradisional yang selanjutnya disingkatUKOT adalah usaha yang membuat semua bentuk sediaanobat tradisional, kecuali bentuk sediaan tablet, efervesen,suppositoria dan kapsul lunak.

14. Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disingkatUMOT adalah usaha yang hanya membuat sediaan obattradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan obatluar dan rajangan.

15. Orang adalah orang perorangan, korporasi, badandan/atau badan hukum.

16. Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atauOnline Single Submission yang selanjutnya disingkat OSSadalah Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh lembagaOSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,gubernur, atau bupati/wali kota kepada pelaku usahamelalui sistem elektronik yang terintegrasi.

17. Sertifikat …

Page 6: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 6 -

17. Sertifikat Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baikyang selanjutnya disingkat Sertifikat CPOTB adalahdokumen sah yang merupakan bukti bahwa usaha obattradisional telah memenuhi persyaratan teknis CPOTBdalam membuat satu jenis bentuk sediaan obattradisional.

18. Sertifikat Halal adalah pengakuan kehalalan suatu Produkyang dikeluarkan oleh Badan Penyelenggara JaminanProduk Halal berdasarkan fatwa halal tertulis yangdikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia.

19. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempatyang digunakan untuk menyelenggarakan upayapelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratifmaupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah,pemerintah daerah dan/atau masyarakat.

20. Griya sehat adalah fasilitas pelayanan kesehatantradisional yang menyelenggarakanperawatan/pengobatan tradisional dan komplementer olehtenaga kesehatan tradisional.

21. Pelaku Usaha adalah perseorangan atau non perseoranganyang melakukan usaha dan/atau kegiatan pada bidangobat tradisional.

Pasal 2Peraturan Daerah ini dimaksudkan sebagai landasan hukumdan pedoman dalam pelaksanaan pelindungan obattradisional di Daerah.

Pasal 3Peraturan Daerah ini bertujuan untuk:a. menjamin keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat

tradisional di Daerah;b. mengembangkan tanaman obat, hewan, biota laut, bahan

baku obat tradisional, dan produk jadi di Daerah;c. meningkatkan pemanfaatan obat tradisional untuk upaya

promotif, preventif, kuratif, dan/atau rehabiltatif diDaerah;

d. mengurangi ketergantungan pada penggunaan obatsintesis dalam pelayanan kesehatan di Daerah;

e. meningkatkan …

Page 7: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 7 -

e. meningkatkan kesejahteraan bagi petani tanaman obat,peternak, nelayan, dan pelaku usaha;

f. menjaga dan melestarikan warisan budaya;g. memberikan pelindungan terhadap masyarakat sebagai

konsumen; danh. melakukan pengendalian peredaran obat tradisional yang

dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 4Ruang lingkup Peraturan Daerah ini meliputi:a. jenis obat tradisional;b. pengembangan bahan baku obat tradisional;c. penelitian dan pengembangan;d. pemanfaatan obat tradisional;e. pendaftaran tanaman obat dan karya intelektual obat

tradisional;f. perizinan;g. sistem informasi;h. peran serta masyarakat;i. pembinaan dan pengawasan; danj. sanksi administratif.

BAB IIJENIS OBAT TRADISIONAL

Pasal 5(1) Jenis obat tradisional meliputi:

a. jamu;b. obat herbal terstandar; danc. fitofarmaka.

(2) Jamu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf amemiliki khasiat dan keamanan yang telah dibuktikansecara turun temurun dan/atau secara ilmiah.

(3) Jamu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a yangdimanfaatkan pada fasilitas pelayanan kesehatandilakukan uji saintifikasi oleh pemerintah dan/ataumasyarakat sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(4) Obat …

Page 8: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 8 -

(4) Obat herbal terstandar dan fitofarmaka sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c memilikikhasiat dan keamanan yang telah dibuktikan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IIIPENGEMBANGAN BAHAN BAKU OBAT TRADISIONAL

Pasal 6(1) Pengembangan bahan baku obat tradisional dilakukan

untuk meningkatkan mutu dan jumlah produksi bahanbaku obat tradisional di Daerah.

(2) Pengembangan bahan baku obat tradisional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap:a. bahan tumbuhan;b. hewan;c. mineral; dand. biota laut.

(3) Pengembangan bahan baku obat tradisional terhadaptumbuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf adilakukan melalui kegiatan:a. eksplorasi;b. konservasi, wisata, dan pendidikan;c. budidaya dan pengolahan pasca panen;d. identifikasi; dane. standarisasi.

(4) Pengembangan bahan baku obat tradisional terhadaphewan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf bdilakukan melalui kegiatan:a. eksplorasi;b. konservasi, wisata, dan pendidikan;c. identifikasi;d. budidaya dan pengolahan pasca panen; dane. standarisasi.

(5) Pengembangan bahan baku obat tradisional terhadapmineral sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf cdilakukan melalui kegiatan:a. eksplorasi;b. konservasi, wisata, dan pendidikan;c. budidaya dan pengolahan pasca panen;d. identifikasi; dane. standarisasi.

(6) Selain …

Page 9: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 9 -

(6) Selain terhadap bahan tumbuhan, hewan, dan mineralserta biota laut sebagaimana dimaksud pada ayat (2),pengembangan bahan baku obat tradisional dapatdilakukan melalui pembuatan sediaan sarian (galenik)atau campuran dari bahan tumbuhan, hewan, dan/ataumineral.

(7) Pelaksanaan pengembangan bahan baku obat tradisionalsebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (6)dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 7(1) Dalam rangka meningkatkan ketersediaan bahan baku

obat tradisional di Daerah, pengembangan bahan bakuobat tradisional dilakukan melalui:a. penguatan kelembagaan daerah;b. penelitian dan pengembangan bahan baku obat

tradisional;c. penerapan teknologi;d. kegiatan produksi;e. promosi dan pemasaran; danf. kerjasama.

(2) Pengembangan bahan baku obat tradisional melaluipenguatan kelembagaan daerah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf a dilakukan melalui:a. pusat pengolahan pasca panen tanaman obat dan

pusat ekstraksi daerah;b. komisi daerah saintifikasi jamu; danc. laboratorium uji antara lain untuk standarisasi bahan

baku.(3) Pengembangan bahan baku obat tradisional melalui

penelitian dan pengembangan bahan baku obattradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bdilakukan melalui:a. studi etnobotani, etnofarmasi, dan etnomedisin

terhadap pemanfaatan tanaman obat dan pengobatantradisional;

b. koleksi dan seleksi bibit tanaman obat sertafitogeografi;

c. pengembangan …

Page 10: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 10 -

c. pengembangan teknik budidaya dan pasca panen;d. saintifikasi pada pelayanan kesehatan;e. fitokimia dan standarisasi;f. uji praklinik; dang. uji klinik.

(4) Pengembangan bahan baku obat tradisional melaluipenerapan teknologi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c dilakukan melalui:a. teknologi pengolahan pasca panen dan ekstraksi; danb. rancang bangun peralatan pasca panen dan ekstraksi.

(5) Pengembangan bahan baku obat tradisional melaluikegiatan produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf d dilakukan melalui:a. kegiatan panen;b. pengolahan pasca panen;c. ekstraksi; dand. standarisasi bahan baku dan ketersediaan

marker/penanda.(6) Pengembangan bahan baku obat tradisional melalui

promosi dan pemasaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf e dilakukan melalui kegiatan promosikhasiat, keamanan, dan cara penggunaannya sertakegiatan pemasaran terhadap:a. tanaman obat, hewan, mineral, dan biota laut; danb. produk bahan baku obat tradisional.

(7) Pengembangan bahan baku obat tradisional melaluikerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf fdilakukan melalui kerja sama dengan:a. pemerintah daerah lain;b. lembaga pendidikan;c. lembaga penelitian;d. lembaga pariwisata;e. perusahaan; danf. masyarakat.

(8) Pelaksanaan pengembangan bahan baku obat tradisionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 8 …

Page 11: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 11 -

Pasal 8(1) Pengembangan bahan baku obat tradisional sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan oleh PemerintahProvinsi, petani tanaman obat dan peternak, nelayan,pelaku usaha, lembaga penelitian, lembaga pendidikan,dan/atau masyarakat di Daerah.

(2) Pelaksanan pengembangan bahan baku obat tradisionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukanmelalui kegiatan kerjasama sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 9(1) Dalam rangka menjamin ketersediaan, keberlangsungan,

dan peningkatan bahan baku obat tradisional,Pemerintah Provinsi dapat memberikan bantuan danpendampingan kepada petani tanaman obat danpeternak, nelayan, pelaku usaha, lembaga penelitian,lembaga pendidikan, lembaga pariwisata, dan/ataumasyarakat di Daerah.

(2) Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:a. modal;b. benih tanaman obat, hewan, dan/atau biota laut;c. pupuk untuk tanaman obat dan/atau pakan hewan;d. produk teknologi;e. penyediaan lahan; dan/atauf. fasilitasi laboratorium uji.

(3) Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan dalam pelaksanaan pengembangan bahan bakuobat tradisional oleh unit pelaksana teknis yang bertugasmelakukan pelestarian dan pengembangan tanaman obatdan obat tradisional di lingkungan perangkat daerahyang menyelenggarakan urusan di bidang kesehatanberkoordinasi dengan perangkat daerah terkait.

(4) Syarat dan tata cara pemberian bantuan danpendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 10 …

Page 12: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 12 -

Pasal 10Dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku obattradisional di Daerah, setiap orang dilarang mengedarkanbahan baku obat tradisional ke luar negeri kecuali dalambentuk simplisia dan/atau olahan.

BAB IVPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Pasal 11(1) Penelitian dan pengembangan dilakukan oleh Pemerintah

Provinsi melalui perangkat daerah yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkesehatan dan/atau perangkat daerah yang bertugasmelakukan penelitian dan pengembangan.

(2) Selain Pemerintah Provinsi, penelitian danpengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan oleh:a. lembaga penelitian;b. perguruan tinggi;c. perusahaan; dand. masyarakat.

(3) Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan terhadap bahan baku obat tradisional untukmenemukan khasiat, keamanan, cara pembuatan, danpenggunaan obat tradisional.

(4) Pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui kegiatan pengembangan:a. produk jamu;b. obat herbal terstandar; dan/atauc. fitofarmaka.

Pasal 12(1) Hasil penelitian dan pengembangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11 dibuat menjadi produk jadioleh industri obat tradisional dan usaha obat tradisionalyang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Industri …

Page 13: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 13 -

(2) Industri obat tradisional sebagaimana dimaksud padaayat (1) terdiri atas:a. IOT; danb. IEBA.

(3) Usaha obat tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah UKOT.

(4) IOT dan IEBA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufa dan huruf b diselenggarakan oleh Pelaku Usahanonperseorangan berupa perseroan terbatas ataukoperasi yang dibentuk sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(5) UKOT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf adiselenggarakan oleh Pelaku Usaha non perseorangansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 13(1) Pemerintah Provinsi menjamin ketersediaan sumber daya

manusia yang kompeten, sarana prasarana, dananggaran dalam rangka melakukan penelitian danpengembangan produk jamu, obat herbal terstandar, danfitofarmaka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat(3) dan ayat (4) oleh perangkat daerah yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkesehatan dan/atau perangkat daerah yang bertugasmelakukan penelitian dan pengembangan.

(2) Dalam melakukan penelitian dan pengembangan produkjamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmakasebagaimana dimaksud pada ayat (1), PemerintahProvinsi dapat bekerja sama dengan:a. pemerintah daerah lain;b. lembaga penelitian;c. perguruan tinggi;d. perusahaan; dan/ataue. masyarakat.

(3) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 14 …

Page 14: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 14 -

Pasal 14(1) Produksi dan peredaran produk jamu, obat herbal

terstandar, dan fitofarmaka hasil penelitian danpengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13ayat (1) dilakukan oleh badan usaha milik Daerah atauanak perusahaan badan usaha milik Daerah yangmemiliki kegiatan usaha di bidang farmasi.

(2) Produksi dan peredaran produk jamu, obat herbalterstandar, dan fitofarmaka sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dilakukan dengan bekerjasama denganperusahaan farmasi.

(3) Produksi dan peredaran produk jamu, obat herbalterstandar, dan fitofarmaka sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 15Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksidan peredaran obat tradisional oleh pelaku usaha yangberkedudukan dan melakukan kegiatan usaha di Daerah,Pemerintah Provinsi memberikan:a. bantuan;b. pelatihan; danc. pendampingan.

Pasal 16(1) Bantuan sebagaimana dimaksud dapam Pasal 15 huruf a

diberikan dalam bentuk:a. fasilitasi atau pemberian modal;b. dukungan kemudahan memperoleh bahan baku

dan fasilitas pendukung dalam proses produksi;c. pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan

kemampuan manajerial dan produksi;d. pelibatan dalam pameran perdagangan untuk

memperluas akses pasar;e. penyedian tempat promosi dan pemasaran produk

jadi; dan/atauf. fasilitasi perolehan hak kekayaan intelektual.

(2) Selain …

Page 15: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 15 -

(2) Selain bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Pemerintah Provinsi dapat memberikan bantuan kepadapelaku usaha dalam bentuk penugasan apotekerdan/atau tenaga teknis kefarmasian sebagai penanggungjawab.

(3) Persyaratan dan tara cara pengangkatan dan penugasanapoteker dan/atau tenaga teknis kefarmasiansebagaiamana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 17(1) Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf b

diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuanpelaku usaha untuk:a. mengajukan saintifikasi jamu, Sertifikat Produksi,

Sertifikat CPOTB, Izin Edar, Sertifikat Halal, dandokumen persyaratan lainnya; dan

b. mengelola kegiatan usaha obat tradisional.(2) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dan huruf b dilaksanakan oleh perangkat daerah yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkesehatan.

Pasal 18(1) Pendampingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

huruf c diberikan untuk:a. mempermudah pengurusan dan perolehan saintifikasi

jamu, Izin Usaha Perdagangan, Sertifikat Produksi,Sertifikat CPOTB, Izin Edar, Sertifikat Halal, dandokumen lainnya; dan

b. meningkatkan hasil kegiatan usaha obat tradisional.(2) Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh perangkat daerah yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang kesehatan, perizinan,perindustrian dan perdagangan, serta koperasi, usahakecil, dan menengah sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAB V …

Page 16: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 16 -

BAB VPEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL

Pasal 19(1) Pemanfaatan obat tradisional dilakukan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.

(2) Pemanfaatan obat tradisional sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan oleh:a. fasilitas pelayanan kesehatan; danb. masyarakat.

Pasal 20(1) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 19 ayat (2) huruf a menyelenggarakanpelayanan kesehatan konvensional dan/atau pelayanankesehatan tradisional.

(2) Setiap fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib menyediakan obat herbalterstandar dan/atau fitofarmaka dalam penyelenggaraanpelayanan kesehatan.

(3) Penyediaan obat herbal terstandar dan/atau fitofarmakasebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan denganmemasukkan pada formularium fasilitas pelayanankesehatan.

(4) Obat herbal terstandar dan/atau fitofarmakasebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus memperolehizin edar dan sertifikat halal sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 21(1) Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat

(2) dikecualikan bagi griya sehat.(2) Griya sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

menyediakan jamu yang tercantum dalam formulariumobat herbal asli Indonesia.

Pasal 22 …

Page 17: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 17 -

Pasal 22Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan obat tradisional diDaerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1), unitkerja di lingkungan perangkat daerah yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang kesehatan menyediakanfasilitas pelayanan kesehatan berupa griya sehat.

Pasal 23Pemerintah Provinsi meyelenggarakan koordinasi denganPemerintah serta kerja sama dengan PemerintahKabupaten/Kota dan/atau pihak swasta dalam rangkapemanfaatan obat tradisional dalam penyelenggaraanpelayanan kesehatan.

Pasal 24Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (2)huruf b yang memanfaatkan obat tradisional untuk keperluanorang lain dan bersifat komersial, wajib memenuhistandarisasi dan perizinan obat tradisional.

BAB VIPENDAFTARAN TANAMAN OBAT DAN KARYA INTELEKTUAL

OBAT TRADISIONAL

Pasal 25(1) Dalam rangka memberikan pelindungan tanaman obat

dan obat tradisional di Daerah, perlu dilakukanpendaftaran tanaman obat dan karya intelektual obattradisional.

(2) Pelindungan tanaman obat sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan melalui pendaftaran varietas tanamanpada pusat pelindungan varietas tanaman dan perizinanpertanian pada kementerian yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang pertanian.

(3) Pelindungan obat tradisional sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan melalui pendaftaran hakkekayaan intelektual pada direktorat jenderal hakkekayaan intelektual pada kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan bidang hukumdan hak asasi manusia.

(4) Syarat …

Page 18: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 18 -

(4) Syarat dan tata cara pendaftaran sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dan ayat (3) dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 26(1) Pendaftaran tanaman obat dan karya intelektual obat

tradisional yang dihasilkan oleh Pemerintah Provinsidiajukan oleh perangkat daerah sesuai dengan tugas danfungsinya.

(2) Pendaftaran terhadap karya intelektual obat tradisionalyang dihasilkan oleh selain Pemerintah Provinsi, dapatdiajukan oleh perseorangan, kelompok masyarakat,perusahaan, atau lembaga penelitian sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 27(1) Dalam pelaksanaan pendaftaran karya intelektual obat

tradisional yang diajukan oleh perseorangan, kelompokmasyarakat, perusahaan, atau lembaga penelitiansebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2),Pemerintah Provinsi dapat memberikan pendampingan.

(2) Pendampingan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh perangkat daerah yang bertugasmelakukan penelitian dan pengembangan.

BAB VIIPERIZINAN

Pasal 28(1) Setiap pelaku UKOT yang melakukan kegiatan usaha dan

berkedudukan di Daerah wajib memiliki perizinanberusaha.

(2) Perizinan berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional.

(3) Izin Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputiIzin Usaha Perdagangan dan Sertifikat Produksi UKOT.

(4) Izin Komersial atau Operasional sebagaimana dimaksudpada ayat (2) meliputi Sertifikat CPOTB dan Izin Edar.

(5) Untuk mendapatkan jaminan produk halal, setiap pelakuUKOT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmemiliki Sertifikat Halal.

Pasal 29 …

Page 19: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 19 -

Pasal 29(1) Izin Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat

(3) diterbitkan oleh perangkat daerah yang memiliki tugasdan fungsi di bidang perizinan.

(2) Pelaku UKOT mengajukan Izin Usaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) melalui OSS sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 30Izin Komersial atau Operasional dan Sertifikat Halalsebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (4) dan ayat (5)diajukan sesuai dengan syarat dan tata cara yang diaturdalam peraturan perundang-undangan.

BAB VIIISISTEM INFORMASI

Pasal 31(1) Pemerintah Provinsi membuat sistem informasi untuk

menyelenggarakan pelindungan obat tradisional.(2) Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berbasis tekonologi informasi dan komunikasi yangmudah diakses oleh masyarakat luas.

(3) Sistem informasi sebagaimana dimaksud dimaksud padaayat (1) dikembangkan dan dikelola oleh perangkatdaerah yang bertugas menyelenggaraan komunikasi daninformatika.

Pasal 32(1) Sistem informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31

ayat (1) dikembangkan untuk sarana dokumentasi danpublikasi obat tradisional di Daerah.

(2) Dokumentasi dan publikasi obat tradisional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk mengumpulkan,mengetahui, dan menyebarluaskan kepada masyarakatterkait dengan data:a. tanaman obat, hewan, mineral, dan biota laut;b. bahan baku obat tradisional;c. produk jadi berupa jamu, obat herbal terstandar, dan

fitofarmaka;

d. tanaman …

Page 20: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 20 -

d. tanaman obat yang dipatenkan; dane. produk jadi obat tradisional hasil penelitian yang

dipatenkan.(3) Data tanaman obat, hewan, mineral, dan biota laut

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a palingsedikit terdiri atas:a. nama dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan

bahasa latin;b. gambar;c. asal daerah;d. jumlah; dane. khasiat empiris.

(4) Data bahan baku obat tradisional sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b paling sedikit terdiri atas:a. nama dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan

bahasa latin;b. gambar;c. asal daerah;d. jumlah; dane. khasiat empiris.

(5) Data produk jadi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf c paling sedikit terdiri atas:a. jenis obat tradisional;b. nama obat tradisional;c. bentuk sediaan;d. komposisi bahan baku;e. khasiat;f. bentuk usaha;g. tempat usaha;h. pemenuhan standarisasi obat tradisonal;i. perizinan yang dimiliki; danj. kepemilihan Hak Kekayaan Intelektual.

(6) Data tanaman obat yang dipatenkan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf d paling sedikit terdiri atas:a. jenis obat tradisional;b. nama obat tradisional;c. bentuk sediaan;d. komposisi bahan baku;e. khasiat;f. bentuk usaha;g. tempat usaha;

h. pemenuhan …

Page 21: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 21 -

h. pemenuhan standarisasi obat tradisonal;i. perizinan yang dimiliki; danj. kepemilihan Hak Kekayaan Intelektual.

(7) Data produk jadi obat tradisional hasil penelitian yangdipatenkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf epaling sedikit terdiri atas:a. jenis obat tradisional;b. nama obat tradisional;c. bentuk sediaan;d. komposisi bahan baku;e. khasiat;f. bentuk usaha;g. tempat usaha;h. pemenuhan standarisasi obat tradisonal;i. perizinan yang dimiliki;j. kepemilihan Hak Kekayaan Intelektual; dank. tim peneliti.

(8) Data tanaman obat, hewan, mineral, biota laut, danbahan baku obat tradisional, produk jadi, tanaman obatyang dipatenkan, serta produk jadi obat tradisional hasilpenelitian yang dipatenkan sebagaimana dimaksud padaayat (3) sampai dengan ayat (7) dilakukan pemutaakhiransesuai dengan perkembangan bahan baku obattradisional dan produk jadi di Daerah.

BAB IXPERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 33Masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam pelindungan obattradisional dengan cara:a. ikut berperan aktif dalam mengembangkan budidaya

tanaman obat, hewan, dan biota laut;b. ikut berperan aktif dalam mengembangkan bahan baku

obat tradisional;c. ikut berperan aktif dalam komunikasi, informasi, dan

edukasi;

d. ikut …

Page 22: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 22 -

d. ikut serta dalam penelitian dan pengembangan obattradisional;

e. melakukan promosi dan pemanfaatan obat tradisional;f. pendampingan dalam pengurusan perizinan dan kegiatan

usaha; dan/ataug. menyampaikan informasi mengenai pembuatan dan

peredaran obat tradisional tanpa izin, dengan izin palsu,dan/atau mencampur obat tradisional dengan bahankimia obat.

BAB XPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 34(1) Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan

terhadap pelindungan obat tradisional.(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dalam bentuk:a. pendampingan pengembangan tanaman obat dan

hewan;b. pendampingan pengembangan bahan baku, produk,

dan kegiatan usaha obat tradisional;c. fasilitasi kerjasama antara pelaku usaha dengan

lembaga penelitian dan/atau perusahaan untukmengembangkan produk dan usaha obat tradisional;

d. pemdampingan pengurusan Izin usaha dan/atau IzinKomersial atau Operasional obat tradisional melaluiOSS sampai pada pemenuhan komitmen;

e. pembentukan sentra tanaman obat, hewan, bahanbaku obat tradisional, dan obat tradisional;

f. pendidikan dan sosialisasi manfaat tanaman obat danobat tradisional bagi kesehatan; dan

g. pemberian penghargaan kepada pelaku usaha yangmemiliki prestasi dalam bidang pengembangantanaman obat dan obat tradisional.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan terhadap:a. pemenuhan dan pelaksanaan perizinan obat

tradisional;b. penyediaan dan/atau penjualan bahan baku obat

tradisional;

c. produksi …

Page 23: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 23 -

c. produksi dan peredaran bahan baku obat tradisionaldan produk jadi; dan

d. pelaksanaan kegiatan usaha obat tradisional.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembinaan

dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dan ayat (3) diatur dalam Peraturan Gubernur.

BAB XISANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 35(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan yang diatur

dalam Pasal 20 ayat (2), Pasal 21 ayat (2), Pasal 24, danPasal 28 ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa:a. peringatan tertulis;b. penghentian sementara kegiatan usaha; dan/atauc. pencabutan izin.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksiadministrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Gubernur.

BAB XIIKETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 36(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah

Provinsi berwenang melakukan Penyidikan terhadappelanggaran atas Peraturan Daerah ini sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud padaayat (1) berwenang:a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang

tentang adanya tindak pidana;b. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau

keterangan berkenaan dengan tindak pidana;c. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga

melakukan tindak pidana;d. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang

berkenaan dengan peristiwa tindak pidana;

e. melakukan …

Page 24: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 24 -

e. melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan, dandokumen lain berkenaan dengan tindak pidana;

f. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yangdiduga terdapat bahan bukti, pembukuan, pencatatan,dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadapbahan dan barang hasil kejahatan yang dapat dijadikanbukti dalam perkara tindak pidana;

g. melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempatkejadian dan melakukan pemeriksaan;

h. menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksatanda pengenal diri tersangka;

i. melakukan penyitaan benda dan/atau surat;j. mengambil sidik jari dan memotret seseorang;k. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai

tersangka atau saksi;l. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam

hubungan dengan pemeriksaan perkara;m. meminta bantuan ahli dalam pelaksanaan tugas

penyidikan tindak pidana;n. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat

petunjuk dari Pejabat Penyidik Polisi bahwa tidakterdapat cukup bukti, atau peristiwa tersebut bukanmerupakan tindak pidana, dan selanjutnya melaluiPenyidik memberitahukan hal tersebut kepadapenuntut umum, tersangka atau keluarganya; dan

o. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapatdipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud padaayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan hasilpenyidikannya kepada Pejabat Penyidik Polisi NegaraRepublik Indonesia.

(4) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud padaayat (1) menyampaikan hasil penyidikan kepadapengadilan negeri atau penuntut umum sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XIII …

Page 25: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 25 -

BAB XIIIKETENTUAN PIDANA

Pasal 37Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 dikenakan sanksi pidana dendapaling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Pasal 38Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 dan Pasal 28 ayat (5) dikenakansanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XIVPEMBIAYAAN

Pasal 39(1) Biaya pelindungan obat tradisional dibebankan pada

APBD.(2) Selain biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), biaya

pelindungan obat tradisional dapat bersumber darisumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.

(3) Pengelolaan biaya pelindungan obat tradisionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XVKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 40Perangkat daerah yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang kesehatan dan/atau perangkatdaerah yang bertugas melakukan penelitian danpengembangan mulai melakukan penelitian danpengembangan produk jamu, obat herbal terstandar, danfitofarmaka sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)paling lambat 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Daerah inidiundangkan.

Pasal 42 …

Page 26: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 26 -

Pasal 41Anggaran dasar badan usaha milik Daerah atau anakperusahaan badan usaha milik Daerah yang memiliki kegiatanusaha di bidang farmasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal14 ayat (1) wajib menyesuaikan dengan Peraturan Daerah inipaling lambat 3 (tiga) tahun sejak Peraturan Daerah inidiundangkan.

BAB XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 42(1) Peraturan Gubernur sebagai pelaksanaan dari Peraturan

Daerah ini ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan sejakPeraturan Daerah ini diundangkan.

(2) Perangkat daerah yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang kesehatan bertanggung jawabmenyiapkan substansi materi rancangan PeraturanGubernur sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 43Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannyadalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabayapada tanggal 22 Desember 2020

GUBERNUR JAWA TIMUR,

ttd

KHOFIFAH INDAR PARAWANSA

Page 27: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 27 -

Diundangkan di SurabayaPada tanggal 23 Desember 2020

SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

ttd

Dr. Ir. HERU TJAHJONO

LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2020 NOMOR 3 SERI D.

NOREG PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR : (6-193/2020)

Page 28: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMURNOMOR 6 TAHUN 2020

TENTANGPELINDUNGAN OBAT TRADISIONAL

I. UMUMKesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsaIndonesia sebagaimana tercantum dalam Pancasila dan PembukaanUndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sejalandengan meningkatnya perhatian masyarakat terhadap obat tradisionalyang dimanfaatkan untuk promosi, pencegahan, pengobatan, perawatan,dan/atau pemeliharaan kesehatan, pemerintah telah memberikanperhatian yang sangat besar baik dari segi pelaypasal anan maupunregulasi yang menyangkut bahan baku dan produk jadi obat tradisional.

Daerah Provinsi Jawa Timur memiliki produksi tanaman biofarmakasebagai bahan baku obat tradisional yang sangat besar serta terdapatbanyak Industri Obat Tradisional (IOT) dan Industri Ekstrak Bahan Alam(IEBA) serta Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT) dan Usaha Mikro ObatTradisonal (UMOT). Potensi sumber daya ini menjadi alasan bagiPemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pelindungan obattradisional mulai dari hulu sampai pada hilir, sehingga diharapkan akanmengurangi ketergantungan pada obat sistesis dalam penyelenggaraanpelayanan kesehatan di masyarakat, yang dilakukan melaluipengembangan bahan obat tradisional, kegiatan penelitian danpengembangan obat tradisional, kegiatan produksi dan peredaran obattradisional yang memenuhi standarisasi dan perizinan, sampai padapemanfaatan obat tradisional oleh fasilitas pelayanan kesehatan DaerahProvinsi Jawa Timur yang dapat terintegrasi dengan Program JaminanKesehatan Nasional.

Pelindungan obat tradisional di Provinsi Jawa Timur dilakukandengan membentuk Peraturan Daerah sebagai sebuah instrumen hukumuntuk mengatur dan mengurus pelindungan obat tradisional. Dalamrangka memberikan pelindungan obat tradisional, Peraturan Daerah inimengatur mengenai jenis obat tradisional, pengembangan bahan bakuobat tradisional, penelitian dan pengembangan, pemanfaatan obattradisional, pendaftaran tanaman obat dan karya intelektual obattradisional, perizinan, sistem informasi, peran serta masyarakat,pembinaan dan pengawasan, sanksi administratif, dan ketentuan pidana.

II. PASAL …

Page 29: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 2 -

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas.

Pasal 2Cukup jelas.

Pasal 3Cukup jelas.

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5Cukup jelas.

Pasal 6Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Huruf a

Yang dimaksud dengan “eksplorasi” adalah penjelajahanlapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebihbanyak tentang sumber daya alam terkait dengan tanamanobat yang terdapat di suatu daerah.

Huruf bYang dimaksud dengan “konservasi” adalah pemeliharaandan pelindungan sumber daya alam terkait dengan tanamanobat secara teratur untuk mencegah kerusakan dankemusnahan melalui pemanfaatan secara bijaksana danmenjamin kesinambungan ketersediaan dengan tetapmemelihara dan meningkatkan kualitas nilai dankeragamannya

Huruf c …

Page 30: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 3 -

Huruf cYang dimaksud dengan “budidaya” adalah pemeliharaandengan tujuan untuk memperbanyak tanaman obat sertamengambil hasil panen. Perbanyakan tanaman obat dapatdilakukan secara konvensional dan kultur jaringan.

Huruf dYang dimaksud dengan “identifikasi” adalah suatu prosespengenalan tanaman obat untuk mengetahui jenis tanamansecara detail dan lengkap serta dapatdipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hasil identifikasiberupa determinasi tanaman obat.

Huruf eYang dimaksud dengan “standarisasi” adalah penyesuaianbentuk sesuai dengan pedoman.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup jelas.

Pasal 7Cukup jelas.

Pasal 8Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10Cukup jelas.

Pasal 11 …

Page 31: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 4 -

Pasal 11Cukup jelas.

Pasal 12Cukup jelas.

Pasal 13Cukup jelas.

Pasal 14Cukup jelas.

Pasal 15Cukup jelas.

Pasal 16Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf ePenyediaan tempat promosi dan pemasaran produk jadidilakukan melalui berbagai kegiatan yang mampumemasyarakatkan produk jadi obat tradisional secara luas, diantaranya berupa:a. penyediaan stan cafe jamu di tempat perbelanjaan atau

mall serta tempat keramaian umum lainnya; danb. penyediaan minuman jamu pada setiap instansi atau

kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

Huruf fCukup jelas.

Ayat (2) …

Page 32: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 5 -

Ayat (2)Yang dimaksud “Apoteker” dalam ketentuan ini adalah sarjanafarmasi yang telah lulus dan mengucapkan sumpah serta memilikiSurat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) yang bertanggung jawabdalam memproduksi semua bentuk sediaan obat tradisional.

Yang dimaksud “tenaga teknis kefarmasian” dalam ketentuan iniadalah tenaga yang membantu Apoteker dalam menjalanipekerjaan kefarmasian atau yang bertangung jawab dalammemproduksi obat tradisional selain kapsul dan/atau Cairan ObatDalam (COD), meliputi sarjana farmasi, ahli madya farmasi, dananalis farmasi.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 17Cukup jelas.

Pasal 18Cukup jelas.

Pasal 19Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)Huruf a

Yang dimaksud dengan “fasilitas pelayanan kesehatan” dalamketentuan ini adalah fasilitas pelayanan kesehatan konvesionalmaupun fasilitas pelayanan kesehatan tradisional yangmemanfaatkan obat tradisional dalam penyelenggaraanpelayanan kesehatan.

Huruf bYang dimaksud dengan “masyarakat” dalam ketentuan iniadalah pemanfaatan obat tradisional yang dilakukan olehselain fasilitas pelayanan kesehatan.

Pasal 20 …

Page 33: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 6 -

Pasal 20Ayat (1)

Yang dimaksud dengan “pelayanan kesehatan konvensional” dalamketentuan ini adalah suatu sistem pelayanan kesehatan yangdilakukan oleh dokter dan/atau tenaga kesehatan lainnyaberupa mengobati gejala dan penyakit dengan menggunakanobat, pembedahan, dan/atau radiasi.Sedangkan yang dimaksud dengan “pelayanan kesehatantradisional” dalam ketentuan ini adalah pengobatan dan/atauperawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalamandan keterampilan turun temurun secara empiris yang dapatdipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yangberlaku dalam masyarakat.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 21Cukup jelas.

Pasal 22Cukup jelas.

Pasal 23Cukup jelas.

Pasal 24Cukup jelas.

Pasal 25Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27 …

Page 34: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 7 -

Pasal 27Cukup jelas.

Pasal 28Cukup jelas.

Pasal 29Cukup jelas.

Pasal 30Cukup jelas.

Pasal 31Cukup jelas.

Pasal 32Cukup jelas.

Pasal 33Cukup jelas.

Pasal 34Cukup jelas.

Pasal 35Cukup jelas.

Pasal 36Cukup jelas.

Pasal 37Cukup jelas.

Pasal 38Cukup jelas.

Pasal 39Cukup jelas.

Pasal 40Cukup jelas.

Pasal 41 …

Page 35: GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH ...dokumjdih.jatimprov.go.id/upload/41043/Perda_No_6_Tahun...- 2 - 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik

- 8 -

Pasal 42Cukup jelas.

Pasal 43Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 103.