green laundry

5

Click here to load reader

Upload: ade-kurniawan

Post on 07-Aug-2015

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

one of 'go green' program

TRANSCRIPT

Page 1: Green Laundry

Green Laundry

A. Latar Belakang

Dewasa ini masyarakat menyukai segala sesuatu yang instan. Jangankan di metropolitan, di kota pinggiran saja kesan itu kental terasa. Hal ini disadari betul oleh pelaku bisnis, terbukti makin banyak saja makanan dan kebutuhan lain yang tinggal pakai. Contoh kecilnya adalah laundry; jasa pencucian pakaian. Bisnis yang satu ini kian hari makin menjanjikan, terutama di sekitar hunian sementara atau indekos. Harganya pun beragam, rata-rata ditawarkan kiloan dan ada yang menawarkan bonus jemput antar.

Usaha laundry merupakan kegiatan usaha jasa yang banyak menghasilkan limbah cair. Pada umumnya pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari usaha laundry ini diakibatkan oleh 2 hal sebagai berikut :

1. Tidak adanya proses pengolahan limbah cair hasil proses laundryPada poin ini, mumnya pembuangan limbah yang berasal dari kegiatan usaha

laundry masih dibuang ke lingkungan tanpa ada pengolahan. Limbah laundry mengandung senyawa aktif metilen biru (surfaktan) yang sulit terdegradasi dan berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan.

2. Penggunaan deterjen yang tidak ramah lingkunganKemampuan deterjen untuk menghilangkan berbagai kotoran yang menempel

pada kain atau objek lain, mengurangi keberadaan kuman dan bakteri yang menyebabkan infeksi dan meningkatkan umur pemakaian kain, karpet, alat-alat rumah tangga dan peralatan rumah lainnya, sudah tidak diragukan lagi. Oleh karena banyaknya manfaat penggunaan deterjen, sehingga menjadi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat modern.

Tanpa mengurangi makna manfaat deterjen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, harus diakui bahwa bahan kimia yang digunakan pada deterjen dapat menimbulkan dampak negatif baik terhadap kesehatan maupun lingkungan. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.

Umumnya pada deterjen anionik ditambahkan zat aditif lain (builder) seperti golongan ammonium kuartener (alkyldimetihylbenzyl-ammonium cloride, diethanolamine/ DEA), chlorinated trisodium phospate (chlorinated TSP) dan beberapa jenis surfaktan seperti sodium lauryl sulfate (SLS), sodium laureth sulfate (SLES) atau linear alkyl benzene sulfonate (LAS). Golongan ammonium kuartener ini dapat membentuk senyawa nitrosamin. Senyawa nitrosamin diketahui bersifat karsinogenik, dapat menyebabkan kanker.

Page 2: Green Laundry

Dampak Terhadap Kesehatan dan Lingkungan

Dalam sebuah laporan disebutkan deterjen dalam badan air dapat merusak insang dan organ pernafasan ikan yang mengakibatkan toleransi ikan terhadap badan air yang kandungan oksigennya rendah menjadi menurun. Keberadaan busa-busa di permukaan air menjadi salah satu penyebab kontak udara dan air terbatas sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian.

Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam deterjen adalah Fosfat. Fosfat ini memegang peranan penting dalam produk deterjen, sebagai softener air dimana bahan ini mampu menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion kalsium dan magnesium. Berkat aksi softenernya, efektivitas dari daya cuci deterjen meningkat.

Fosfat yang biasa dijumpai pada umumnya berbentuk Sodium Tri Poly Phosphate (STPP). Pada dasarnya fosfat tidak memiliki daya racun, bahkan sebaliknya merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan mahluk hidup. Tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak, fosfat dapat menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang berlebihan di badan air, sehingga badan air kekurangan oksigen akibat dari pertumbuhan algae (phytoplankton) yang berlebihan yang merupakan makanan bakteri. Populasi bakteri yang berlebihan akan menggunakan oksigen yang terdapat dalam air sampai suatu saat terjadi kekurangan oksigen di badan air dan pada akhirnya justru membahayakan kehidupan mahluk air dan sekitarnya. Di beberapa negara, penggunaan fosfat dalam deterjen telah dilarang. Sebagai alternatif, telah dikembangkan penggunaan zeolite dan citrate sebagai builder dalam deterjen

B. Green Laundry

Dari sekian banyak usaha laundry yang tersebar di seluruh negeri, ada salah satu usaha laundry yang mulai memperhatikan dampak lingkungan di sekitarnya. Berlokasi di Kampung Jarakosta, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, ada sebuah laundry yang dikelola oleh Koperasi Desa Sukadanau (KDS) yang telah menjalankan bisnis laundry ini secara ‘green’ (ramah lingkungan). Melihat perkembangan bisnis laundry yang semakin menjanjikan, pengurus Koperasi Desa Sukadanau berinisiatif untuk menggandeng pihak Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) guna membantu pembangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) usaha Green Laundry tersebut.

Melalui kegiatan CSR yang diselenggarakan oleh pihak Coca-Cola Amatil Indonesia, usaha laundry yang dirintis sejak tahun 2008 tersebut kini telah memiliki IPAL untuk menghindari pencemaran tanah dan air di sekitar lokasi usaha. Memanfaatkan teknologi yang cukup sederhana, IPAL milik Green Laundry dibuat dengan menggunakan beberapa

Page 3: Green Laundry

bak pengendapan. Salah satu bak dijadikan sebagai filter limbah yang diisi batu kerikil, pasir, dan serabut kapas.

Cara kerja IPAL ini, air bekas cucian atau bekas mandi dialirkan ke ruang penangkap yang telah dilengkapi dengan saringan di bagian dasarnya. Zat-zat organic yang terkandung dalam air limbah cucian akan tersaring dan air akan mengalir masuk ke ruang di bawahnya. Jika air mengandung pasir, pasir akan mengendap di dasar ruang ini, sedangkan lapisan minyak karena berat jenisnya lebih ringan akan mengambang di ruang penangkap lemak.

Air yang telah bebas dari pasir,lemak dan zat organik lainnya akan mengalir ke pipa yang berada di tengah-tengah tangki resapan. Bagian bawah pipa tersebut diberi lubang sehingga air akan keluar dari bagian bawah. Sebelum air menuju ke saluran pembuangan, air akan melewati penyaring berupa batu kerikil, pasir, dan serabut kapas.

Cara tersebut sengaja dilakukan untuk menyaring buangan limbah cucian, sehingga air yang dibuang ke lingkungan sudah bebas bahan kimia maupun kandungan lainnya yang bisa mencemari lingkungan, sehingga efek negatif dari penggunaan deterjen yang tidak ramah lingkungan bisa diminimalisir.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, air limbah yang dihasilkan oleh green laundry ternyata memiliki kandungan BOD dan minyak yang sangat rendah. Sehingga air limbah yang mereka hasilkan tentunya sudah aman untuk dibuang ke alam bebas. Bahkan saat ini air limbah laundry yang telah melalui proses IPAL dimanfaatkan untuk menyiram tanaman-tanaman hijau yang sengaja dikembangkan di sekitar lokasi usaha. Kedepannya, pengelola Green Laundry ramah lingkungan ini berencana untuk memanfaatkan buangan air limbah tersebut untuk membudidayakan ikan lele.

Dengan pemanfaatan deterjen yang ramah lingkungan, melengkapi IPAL sederhana bagi setiap bisnis laundry, serta memilih lokasi usaha yang jauh dari pemukiman warga. Diharapkan usaha laundry yang saat ini dijalankan di berbagai daerah tidak hanya memberikan untung besar bagi pelakunya, namun juga memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar.

Source :

various