green force 2009

13

Click here to load reader

Upload: ayyash-ibn-muchtar

Post on 02-Jul-2015

42 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Green Force 2009

PANDAWA

BASIS

FIPGREEN

TIM

PASUKAN BIRU

RED SOLDIER

TANK

MIPA

PERIODE GREEN FORCE 2009-2010

ahun 2009 merupakan tahun yang sangat diharapkan oleh kader-kader Green Force

sebelumnya untuk dapat memodernisasikan organisasi Green Force lebih optimal

lagi. Banyak tahapan-tahapan yang dilalui di masa awal kepemimpinan Asep Abdul

Ghofar (FMIPA) seperti membuat satu visi organisasi yang lebih berorientasi kepada

konsolidasi internal dan mencoba lebih membangun karakter para kader Green Force itu

sendiri. Visi tersebut tidak semata-mata terlahir sebagai satu wacana buta belaka,

melainkan ada beberapa proses dialektika di batin sang komandan Green Force saat itu.

Berlandaskan pada sejarah gerakan Green Force terdahulu, bahwa gerakan mahasiswa

yang dimotori oleh Green Force begitu taktis, masif, militan, dan radikal, namun belum

memiliki satu identitas yang kuat atau corecopetance, ditambah kondisi dilematis yang

mendera para tim aksi fakultas yang belum terberdayakan dengan optimal.

T

Menjejaki gerakan dari titik tolak tersebut, Green Force 2009 mencoba membuat

satu alur kaderisasi dengan orientasi komando kepada tim aksi fakultas, sehingga kader-

kader yang hadir di Green Force saat itu merupakan orang-orang elit yang memiliki satu

kekhasan kompetensi tersendiri. Dengan posisi tersebut, Green Force menjadi motor

untuk mendirect mayoritas semua kebijakan tim aksi fakultas. Namun pada saat itu

sangat sulit diberlakukan, karena struktur yang ada di tim aksi fakultas dengan Green

Force belum semuanya sama, serta banyak tim aksi fakultas saat itu belum berdiri,

ataupun “mati suri”. Pada akhirnya banyak kader-kader Green Force menjabat 2 posisi di

masing-masing tim aksi, baik tingkat Universitas (red: Green Force), ataupun Fakultas.

Skema Alur Komando Green Force dengan Tim Aksi Fakultas

Page 2: Green Force 2009

Tim aksi dalam kondisi non Aktif

Tim aksi dalam kondisi aktif, namun belum mempunyai pola arahan dan kaderisasi yang jelas

Tim aksi mandiri, mempunyai pola arahan dan kaderisasi yang dapat dipertanggung jawabkan

Salah satu manuver gerakan Green Force 2009 yang begitu luar biasa adalah

diadakannya Rapat Kerja (Raker) Green Force bersama undangan dari Departemen

Sospol Fakultas beserta Tim Aksi Fakultasnya. Di dalam agenda ini terjadi tukar pikiran

antar kader Green Force dengan para tamu undangan pada saat itu, seperti Abustomih

(Pang.Jend Green Force dan Alumni Green Force Pertama), serta M. Hadi Kusumah

(Komandan Green Force 2008). Setelah agenda Brainstorming gerakan bersama para

tamu undangan, dilanjutkanlah dengan kegiatan pembahasan program kerja oleh

masing-masing divisi-divisi Green Force, dan alhasil terumuskannyalah satu Renstra

Gerakan beserta visi-misi gerakan Green Force tahun 2009.

*Program Kerja Green Force 2009

- Green Force mendengar

- Konsolidasi internal tim aksi

- Family Gathering Green Force

- Studium General

- Kajian lingkar kampus

Page 3: Green Force 2009

- Diskusi Publik

- Buletin Green Force

- Dunia maya Green Force

*Visi Green Force 2009-2010

Green Force sebagai garda terdepan dalam pergerakan mahasiswa di UNJ

*Misi Green Force 2009-2010

- Membudayakan pembangunan karakter internal sebagai wujud penginternalisasian Tugu rakyat

- Optimalisasi komunikasi efektif tim aksi dalam kampus sebagai wujud sinergisasi gerakan

- Membangun efektifitas kajian dan propaganda dalam kampus

DIVISI-DIVISI GREEN FORCE 2009

Di tahun ini praktis tidak ada perubahan yang signifikan dari sisi struktural

organisasi Green Force itu sendiri, namun berbeda halnya ketika mengambil satu

perspektif fungsional dari divisi-divisi Green Force pada saat itu. Terjadi sebuah revolusi

dan penegasan internal terkait job description dari masing-masing divisi terhadap

kebutuhan gerakan di tahun 2009. Banyak prediksi bahwa di tahun ini Green Force akan

banyak menghasilkan karya-karya gerakan, karena para pimpinan Green Force saat itu

berasal dari satu fakultas yang sama, dan para kader-kader dengan heterogenitas yang

tinggi, disertai kompetensi-kompetensi yang mumpuni.

*Struktur Organisasi

*Fokus Gerakan

Admin

- Sebagai pusat administrasi baik yang berhubungan dengan kesekretariatan dan keuangan

Komandan

Internal Pusgerak Propaganda

Admin

Page 4: Green Force 2009

- Bertanggung jawab atas administrasi dalam organisasi

Internal

- Monitoring dan evaluasi internal organisasi

- Konsolidasi dan membangun sinergisasi dengan tim aksi fakultas

- Pembinaan dan rekrutmen kader

Pusgerak

- Sebagai pusat kajian dan data

- Mengadakan kajian internal dan diskusi publik secara berkesinambungan

- Melakukan audiensi ke pusat-pusat lembaga terkait

- Membentuk tim kajian lingkar kampus

Propaganda

- Sebagai pusat mediasi dan leading opinion

- Pusat dokumentasi

- Sebagai humas organisasi

*Pusgerak Green Force 2009

Praktis Pusgerak memiliki amanah yang sangat mudah, yakni untuk

membudayakan baca, diskusi, dan tulis. Secara harfiah memang sangat sederhana tugas

dari divisi yang satu ini, namun ketika kita merinding mendengarnya. Karena nasib

rakyat miskin, nasib bangsa Indonesia dimulai dari pergulatan proses dialektika oleh

“motor-motor intelektual” yang satu ini. Divisi ini harus bekerja keras di dalam

memahami berbagai permasalahan bangsa terkait isu-isu sosial politik yang begitu cepat

dinamikanya, ditambah intrik-intrik media di dalam mengarahkan satu opini publik,

sehingga dituntut kecerdasan yang dipayungi satu kecerdikan supaya tidak termakan

oleh konsumsi media.

Divisi Pusgerak tahun 2009 diamanahi kepada seorang koordinator yang bernama

Wahyudi (FMIPA). Berlandaskan keberanian dan serba “kenekatan”, Pusgerak

melanglang buana ke titik-titik terkecil ataupun sudut-sudut sempit kampus UNJ di dalam

membangun budaya baca, diskusi, dan tulis. Berbagai program kerja pun dicetuskan

beliau dan hasil musyawarah Pusgerak tentunya, seperti Kantin Sospol (Kajian Rutin

Sospol), Buku Tahunan yang berisi tulisan-tulisan kader-kader pusgerak, Serta audiensi

gerakan ke institusi gerakan lainnya. Tidak hanya itu, Pusgerak di tahun 2009 pun

mencanangkan untuk diadakannya Diskusi Publik.

Seiring berjalannya waktu dinamisasi internal Pusgerak pun terjadi. Meskipun tidak

terjadi konflik, namun komunikasi berjalan secara tidak efektif, baik Bottom-Up, ataupun

Top-Down. Ada beberapa hal yang membuat Pusgerak saat itu tidak bisa

mengoptimalisasi peranannya, seperti tidak adanya internalisasi proker ke masing-

Page 5: Green Force 2009

masing kader pusgerak saat itu, kepemimpinan kordiv yang saat itu yang sedang

mengalami fluktuasi, tidak adanya arahan dari kordiv sebelumnya, dan arahan dari Dept.

Sospol itu sendiri, serta kondisi geografis dan tingkat heterogenitas kader yang cukup

tinggi membuat koordinasi agak terhambat.

Namun dibalik itu semua, tetap ada goresan-goresan indah tercatatkan dalam

rekam jejak Green Force 2009, yakni Berjalannya Kantin Sospol di dalam mengangkat

tema seperti Century, Hardiknas, Tugu Rakyat, dan evaluasi kepemimpinan SBY-JK.

Meskipun di dalam realitanya ada beberapa catatan terhadap Kantin Sospol, seperti

belum membuminya agenda tersebut di internal Green Force itu sendiri, ataupun

kalangan mahasiswa secara umum, belum jelasnya arahan kajian, belum terstrukturnya

penyampaian, serta Kantin hanya dilaksanakan sebatas menjelang aksi saja. Selanjutnya

ada Audiensi Gerakan ke Pusgerak UI. Meskipun yang terlibat hanya kordiv Pusgerak dan

kordiv Propaganda saat itu, tapi setidaknya ada beberapa asupan-asupan intelektual

yang berbekas di benak mereka. Terakhir ada pengumpulan tulisan. Namun proker yang

satu ini tidak berjalan semestinya, dan gugur di tengah proses kepemimpinan Wahyudi.

Dan satu catatan indah kembali digoreskan oleh Pusgerak di akhir

kepengurusannya, manakala saat itu gerakan mahasiswa mengalami anti-klimaks.

Diadakannyalah sebuah Diskusi Publik mengenai tema “Century Menolak Lupa” yang

dihadiri oleh beberapa pembicara ternama, salah satunya adalah Yudhi Chrisnandy. Dan

Juga diadakannya diskusi publik mengenai tema “Pelantikan SBY-Boediono”.

*Propaganda Green Force 2009

Di tahun ini Propaganda diamanahi oleh satu sosok kontroversial yang bernama

Haren Laksono (FMIPA). Pribadi yang satu ini begitu melekat ketika kalimat propaganda

dilontarkan. Meskipun tak memiliki basic skill di bidang media, namun tidak menyurutkan

visi beliau di dalam mewacanakan isu-isu untuk dijadikan opini publik kampus. Beberapa

gebrakan begitu luar biasa ketika beliau menjabat sebagai kordiv, karena dengan gaya

santainya dapat membuat nyaman para kader-kader yang ia tangani. Konsep teatrikal

yang begitu segar merupakan catatan indah kontribusi propaganda saat itu. Tidak hanya

itu buletin pun beberapa kali terbit meskipun tak tentu content, waktu, dan tujuannya.

diterjang oleh berbagai kendala, baik masalah teknis, ataupun psikis. Secara teknis

kondisi geografis menyulitkan untuk melakukan koordinasi, selanjutnya internalisasi

proker yang belum optimal, serta dan yang begitu minim untuk menghidupi karya-karya,

ataupun manuver yang ingin dilakukan oleh Propaganda saat itu. Secara psikis,

hubungan yang kurang harmonis dengan Dept. Sospol saat itu sedikit banyak

memengaruhi gerakan Propaganda saat itu. Harmonis disini bukan karena terjadi konflik

ego, melainkan adaptasi yang belum sampai pada titik optimalnya. Namun dibalik itu

Page 6: Green Force 2009

semua, aksi-aksi yang terjadi di tahun 2009 tak akan pernah terlupa oleh kontribusi divisi

Propaganda.

*Internal Green Force 2009

Sesungguhnya orientasi gerakan Green Force di tahun 2009 berada di pundak divisi

Internal. Alasannya karena untuk memodernisasikan organisasi pasti butuh

pemberdayaan sumber daya manusianya, dan itu adalah lingkup kerja dari divisi

internal. Ditambah komandan Green Force tahun ini menetapkan visi-misinya yang lebih

mengarahkan penguatan kader-kader Green Force dalam sisi internalnya, berupa

karakter dan identitas.

Divisi Internal Green Force yang pada saat itu diamanahkan kepada Adit (FMIPA) itu

sendiri mencoba menafsirkan orientasi gerakannya menjadi 3 manuver, yakni koordinasi,

kaderisasi, dan internal. Manuver koordinasi maksudnya adalah mengkoordinasikan

seluruh pengurus GF baik dengan internal GF maupun eksternal GF (Tim Aksi Fakultas

ataupun Institusi gerakan mahasiswa lainnya). Selanjutnya manuver kaderisasi adalah

melakukan pengkaderan untuk kepengurusan berikutnya dan meningkatkan kapabilitas

pengurus GF. Dan terakhir manuver internal adalah membuat solid internal Green Force

itu sendiri.

Alasan mengapa internal merumuskan visi gerakannya tersebut adalah

mengoptimalisasi kondisi kader-kader Green Force yang begitu heterogen saat itu.

Praktis semua elemen fakultas memiliki wakil-wakilnya di Green Force. Dan juga pada

akhirnya menuju satu entry point, yakni terciptanya loyalitas terhadap Green Force, dan

menumbuhkembangkan bahwa Green Force akan banyak membawa kebermanfaatan

bagi dirinya.

PEMBENTUKAN FONDASI GREEN FORCE 2009-2010SIKLUS TAHUNAN GF

Sosialisasi hasil-hasil Rekomendasi

SuksesiGF

Penentuan Formatur

Penentuan:- Target- Sasaran- Struktur- Visi Misi

Pewarisan/pembimbingan/transfer

Recruitmenttim inti & Staf

Internalisasi Visi-misiRaker dan

sinkronisasi gerakan

Realisasi gerakan

Laporan akhir

Evaluasi Periodik

Recruitmenttim inti &

Staf

Internalisasi Visi-misi

Page 7: Green Force 2009

Suksesi GF (Diikuti oleh anggota Tim Aksi Fakultas)

- Regenerasi komandan Green Force

- Rekomendasi – rekomendasi

Penentuan formatur (Tim Formatur adalah Sospol dan Green Force Sebelumnya)

- Pewarisan

- Penentuan target

- Visi-misi

- Tujuan

- Struktur

Internalisasi visi-misi

- Transfer arahan

- Pemfokusan arahan kerja divisi

Raker dan sinkronisasi gerakan (Diikuti tim inti di masing-masing tim aksi fakultas)

- Sosialisasi dan pengarahan blue print Green Force

- Pengukuhan visi – misi Green Force satu tahun kedepan

- Renstra gerakan selama satu tahun

- Sinergisasi gerakan dengan tim aksi fakultas

- Perumusan program turunan

Selanjutnya di dalam mewujudkan semua visinya tersebut, Internal mencoba

mendefenisikannya dengan berbagai macam program kerja, sebut saja seperti Raker,

Family Gathering, Family Day, Studium General.

Menyinggung soal Raker Green Force, sebelumnya telah kita bahas di awal tadi,

namun yang menjadi pencermatan disini, memang Raker pertama Green Force tercetus

di periode ini, namun untuk merealisasikan hasil raker masih jauh dari harapan. Entah

apakah Green Force yang notabbenenya berlandaskan asas kultural, sehingga tidak ada

kewajiban untuk menuntaskan mimpi-mimpi yang sebelumnya sudah dicanangkan, atau

memang beberapa variabel lain yang menyebabkan kader-kader Green Force di tahun ini

mengalami stagnasi pemikiran dan karya, padahal sejatinya kekuatan moral lah yang

menjadi pengawas kita untuk senantiasa merajut mimpi-mimpi gerakan menjadi sebuah

karya emas.

Kemudian yang selalu akan menjadi frame indah para kader-kader Green Force

adalah momentum-momentum kultural-non formal yang begitu hangat. Agenda tersebut

biasa dinamakan oleh kader-kader Green Force adalah Family Gathering atau Family

Day. Kegiatan ini bertujuan mengakrabkan diri kader Green Force yang satu dengan

Page 8: Green Force 2009

yang lain, Tim Aksi Universitas (Red: Green Force) dengan Tim Aksi Fakultas. Serta

menyosialisasikan program-program Green Force terdekat kepada Angkatan Muda Green

Force. Selain itu sebagai saran pengakraban, Famgath atau Famday juga bertujuan

untuk melepaskan kepenatan dan keletihan dari hingar-bingar gerakan yang begitu

besar.

Selanjutnya ada pula proker Studium General. Proker ini bertujuan sebagai wadah

pencerdasan politik teruntuk mahasiswa baru. Program yang sebelumnya direncanakan

setelah MPA baru terlaksana pada bulan Januari. Program ini sebagai langkah Green

Force dalam memberikan perkenalan tentang Green Force dan pencerdasan gerakan

mahasiswa yang bermoral dan berintelektual.

Namun yang menjadi catatan kritis terhadap kinerja Internal Green Force tahun

2009 adalah database gerakan baik Green Force, ataupun Tim Aksi Fakultas yang belum

rapih, internalisasi proker Green Force kepada Tim Aksi Fakultas yang belum mendalam,

dan pendokumentasian administrasi yang tidak optimal sehingga kontrol terhadap

program kerja menjadi tidak ada.

Harapan yang coba diwariskan oleh divisi Internal 2009 kepada generasi

penerusnya adalah lebih terstrukturnya gerakan dan ada pendokumentasian berupa LPJ,

ataupun database. Kemudian teruntuk BPH harus lebih kompak dan solid, komunikasi

yang hangat harus terjalin dengan tim aksi Fakultas, buat lokakarya terkait blue print

Green Force, dan terakhir Green Force harus lebih banyak untuk belajar dan berkarya.

*Proker BPH Green Force 2009

Dibalik job descriptionnya masing-masing, ternyata BPH pun memiliki beberapa

proker awalan yang dilakukan bersama-sama. Biasanya proker bersama ini dilakukan

demi untuk menjaring aspirasi Tim ksi Fakultas, serta membangun sebuah kesolidan

bersama antara Green Force dengan Tim Aksi Fakultas. Berikut ini proker bersama yang

dicetuskan oleh rekan-rekan BPH Green Force 2007:

Green Force Mendengar

Green Force mendengar merupakan salah satu program yang dijalankan diawal

kepengurusan inti Green Force terbentuk. Program ini dilatar belakangi dari persepsi

masing-masing Tim Aksi Fakultas yang merasa tidak termasuk dalam bagian keluarga

Green Force. Oleh karenannya program ini bertujuan menyamakan persepsi internal (red

: tim aksi) sebagai perwujudan sinergisasi gerakan dalam kampus.

Bentuk program :

- Road show fakultas-fakultas

Page 9: Green Force 2009

- Diskusi internal dan tim aksi

Tim aksi – tim aksi fakultas yang berada dalam naungan sospol fakultas di antaranya adalah :

- FIP dengan Tim Aksi Fakultas bernama FIP Green Tim (FGT)

Ka. Dept Sospol : Anggi

Komandan FGT : Julianto

- FE dengan Tim Aksi Fakultas bernama PANDAWA

Ka. Dept Sospol : Azis

Koor. Pandawa : Andika

- FBS dengan Tim Aksi Fakultas bernama BASIS

Ka. Dept Sospol : Toto

Komandan BASIS : -

- FIS dengan Tim Aksi Fakultas bernama Red Soldier

Ka. Dept Sospol : Dian

Komandan Red Soldier : Trezadigjaya

- FT dengan Tim Aksi Fakultas bernama Pasukan Biru

Ka. Dept Sospol : Imam

Komandan Pasbir : -

- FMIPA dengan Tim Aksi Fakultas bernama TANK MIPA

Ka. Dept Sospol : Hadi

Komandan Tank MIPA : Agus

- FIK

Konsolidasi Internal

Langkah kongkrit selanjutnya yang dilakukan Green Force 2009 – 2010 dalam

mewujudkan sinergisasi gerakan adalah dengan mengadakan konsolidasi internal tim

aksi. Program ini bertujuan untuk Menjaga komunikasi tim aksi, baik Green Force dengan

Tim Aksi Fakultas, maupun Tim Aksi Fakultas dengan Tim Aksi Fakultas lainnya.

Bentuk program

- Pertemuan internal koor inti tim aksi

- Pelibatan Tim Aksi Fakultas dalam agenda Green Force

- Pelibatan Tim Aksi Fakultas dalam teklap aksi

- Green Force ikut serta dalam setiap agenda tim aksi fakultas

PRESTASI GERAKAN

Page 10: Green Force 2009

Di tahun ini Green Force telah menorehkan beberapa gerakan yang cukup masif

dan bermanfaat, yang pada akhirnya dapat dijadikan prestasi bagi tahun ini. Prestasi

tersebut seperti Iftor Jama’i yang dapat mengumpulkan semua elemen-elemen gerakan

Green Force-Tim Aksi Fakultas. Kemudian pula Juara III lomba Orasi di Politeknik Negeri

Jakarta dengan tema “Bulan Cerdasku: Cerdas Bersama Membangun Bangsa”. Dan

terakhir menyambung kembali tali silaturahmi dengan FE, setelah sekian lama terputus.

KADER YANG DIHASILKAN GERAKAN

Di tahun ini sesungguhnya menghasilkan para calon kader Green Force sebanyak

kurang lebih 50 mahasiswa. Jumlah itu adalah jumlah mahasiswa yang mengikuti

pelatihan Sospol Adventure Camp. Namun Seiring berjalannya waktu, kader Green Force

yang aktif hanya sebanyak 20 orang, dan semakin lama bergeser menjadi 10 orang.

CIRI KHAS GERAKAN

Ciri khas yang paling kentara dari Green Force tahun ini adalah proses

pendewasaan diri bagi masing-masing kader Green Force atas segala konflik yang

mendera, dan minimnya sumber-sumber daya (resources). Namun disisi itulah kader

Green Force dilatih untuk kreatif dan mandiri di tengah keterbatasan, disamping

kebutuhan gerakan yang begitu luar biasa.

KENDALA YANG DIHADAPI GERAKAN

Kepengurusan Green Force yang dinilai cukup gemuk dengan berisikan orang-orang

yang juga aktif di Tim Aksi Fakultas membuat kinerja keoorganisasian berjalan

kurang efektif karena tidak adanya pemberdayaan secara khusus kepada masing-

masing individu

Terjadinya komunikasi yang kurang sehat antara Green Force dan Dept. Sospol BEM

UNJ. Sehingga terkadang Green Force bergerak sendiri tanpa ada arahan dari Dept.

Sospol

Sistem sinergisasi gerakan yang belum berjalan sebagaimana mestinya, sehingga

target-target yang menjadi pokok utama dalam hal gerak bersama tidak terwujud

Pemberdayaan Tim Aksi Fakultas sebagai bibit-bibit penerus dalam kepengurusan

Green Force belum terealisasikan. Karena masih belum terinternalisasikan dengan

baik persepsi Tim Aksi Fakultas adalah bagian dari Green Force

HARAPAN GERAKAN

Page 11: Green Force 2009

Harapan Green Force 2009 kepada generasi penerusnya lebih menyoroti

optimalisasi masing-masing fungsi per divisi. Seperti divisi Internal yang dituntut untuk

dapat membuat database gerakan Tim Aksi Fakultas, membangun karakteristik kader di

tengah heterogenitas, dan menginternalisasi program kerja Green Force ke fakultas.

Selanjutnya untuk divisi Pusgerak harus lebih memperkaya kembali data-data terkait isu

sosial politik yang berkembang, serta lebih mendistribusikan isu secara merata kepada

Tim Aksi Fakultas. Terakhir untuk propaganda lebih merutinkan kembali melahirkan

buletin-buletin segar.

MOMENT TERBAIK GERAKAN

Moment terbaik gerakan Green Force tahun 2009 adalah berlangsungnya Iftor Jama’i dan aksi di Menara Bidakara, yang diakhiri dengan Sholat Maghrib Berjamaah di jalan