greek

4
Menurut visualisasi Bloomberg, krisis ekonomi yang menimpa Yunani disebabkan oleh penyatuan negara-negara Eropa menjadi Uni Eropa, yang hanya menyatukan kebijakan moneter (monetary union) tanpa penyatuan kebijakan fiskal (fiscal union). Pasalnya, penyatuan kebijakan moneter ditandai dengan berdirinya European Central Bank (ECB) malah menjadi katalisator terjadinya krisis. Sebab, perekonomian Eropa akhirnya menjadi sangat interconnected. Sehingga krisis ekonomi yang disebabkan kesalahan dalam pengelolaan fiskal Yunani, merembet ke negara-negara Eropa lainnya. Kebijakan fiskal suatu negara sangat dipengaruhi oleh budaya ekonomi negara tersebut. Dan Yunani, negara tempat lahir para filsuf ini, juga sebagai nenek moyang demokrasi, ternyata punya produktifitas ekonomi rendah. Rakyatnya senang menuntut negara, tapi malas bekerja. Akhirnya kebijakan fiskal jadi tidak seimbang, terjadilah defisit neraca. Utang membengkak, habis untuk beban subsidi, sementara etos kerja yang lemah jadi sebab penerimaan negara dalam pajak tak mencukupi. Makin hari Yunani masuk dalam jebakan hutang. Salah satu wacana yang muncul adalah dilakukan penyatuan kebijakan fiskal. Namun itu artinya menyerahkan kedaulatan seluruh negara-negara uni Eropa pada satu badan fiskal bersama. Artinya Uni Eropa berubah jadi United States of Europe. Masalahnya, relakah rakyat Eropa bersatu dalam satu negara? Atau pilihan lainnya dihapuskannya Uni Eropa dan penyatuan moneter (UERO)? Yang paling mungkin adalah pilihan pertama, yaitu menjadikan Uni Eropa menjadi United States of Europe. Berkaca pada krisis di Eropa, diawali dengan runtuhnya ekonomi Yunani, hal yang sama bisa terjadi pada Asean... Wacana untuk jadi United States of Asean memang sepertinya masih jauh, karena toh Asean pun belum mengarah ke penyatuan mata uang (monetary union). Tapi melihat trends sekarang dengan peningkatan hubungan perdagangan di Asean (baca: AFTA/MEA), sangat mungkin 10-20 tahun kedepan hal itu bisa terjadi.

Upload: yunus

Post on 06-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Krisis Yunani

TRANSCRIPT

Page 1: Greek

Menurut visualisasi Bloomberg, krisis ekonomi yang menimpa Yunani disebabkan oleh penyatuan negara-negara Eropa menjadi Uni Eropa, yang hanya menyatukan kebijakan moneter (monetary union) tanpa penyatuan kebijakan fiskal (fiscal union).

Pasalnya, penyatuan kebijakan moneter ditandai dengan berdirinya European Central Bank (ECB) malah menjadi katalisator terjadinya krisis. Sebab, perekonomian Eropa akhirnya menjadi sangat interconnected. Sehingga krisis ekonomi yang disebabkan kesalahan dalam pengelolaan fiskal Yunani, merembet ke negara-negara Eropa lainnya.

Kebijakan fiskal suatu negara sangat dipengaruhi oleh budaya ekonomi negara tersebut. Dan Yunani, negara tempat lahir para filsuf ini, juga sebagai nenek moyang demokrasi, ternyata punya produktifitas ekonomi rendah. Rakyatnya senang menuntut negara, tapi malas bekerja. Akhirnya kebijakan fiskal jadi tidak seimbang, terjadilah defisit neraca. Utang membengkak, habis untuk beban subsidi, sementara etos kerja yang lemah jadi sebab penerimaan negara dalam pajak tak mencukupi. Makin hari Yunani masuk dalam jebakan hutang.

Salah satu wacana yang muncul adalah dilakukan penyatuan kebijakan fiskal. Namun itu artinya menyerahkan kedaulatan seluruh negara-negara uni Eropa pada satu badan fiskal bersama. Artinya Uni Eropa berubah jadi United States of Europe. Masalahnya, relakah rakyat Eropa bersatu dalam satu negara? Atau pilihan lainnya dihapuskannya Uni Eropa dan penyatuan moneter (UERO)?

Yang paling mungkin adalah pilihan pertama, yaitu menjadikan Uni Eropa menjadi United States of Europe.

Berkaca pada krisis di Eropa, diawali dengan runtuhnya ekonomi Yunani, hal yang sama bisa terjadi pada Asean... Wacana untuk jadi United States of Asean memang sepertinya masih jauh, karena toh Asean pun belum mengarah ke penyatuan mata uang (monetary union). Tapi melihat trends sekarang dengan peningkatan hubungan perdagangan di Asean (baca: AFTA/MEA), sangat mungkin 10-20 tahun kedepan hal itu bisa terjadi.

Page 2: Greek

Jakarta, CNN Indonesia -- Krisis keuangan dan kondisi negara yang terancam bangkrut membuat pemerintah Yunani menutup bank dan membatasi penarikan uang di mesin ATM. Di samping masalah itu, rakyat juga kini mengeluhkan uang koin yang jadi semakin langka di negara ini. 

Rakyat Yunani kini dirundung kecemasan menunggu hasil pertemuan para menteri keuangan zone euro di Brussels, Belgia, yang hingga berita ini diturunkan belum juga menghasilkan suatu keputusan untuk menghadapi krisis ekonomi yang melanda. 

Jo Rigas, salah satu warga Yunani keturunan Irlandia yang tinggal di Athena sejak tiga tahun lalu menyatakan bahwa antrian yang mengular di depan mesin ATM setiap hari merupakan tanda kecemasan dari warga Yunani yang tidak dapat menggunakan uang mereka yang tersimpan di bank. 

Rigas menilai pembatasan senilai 60 euro atau Rp877 ribu per hari masih masuk akal, dan rata-rata pengeluaran warga Athena setiap harinya tidak mencapai jumlah tersebut. Selain itu, pembayaran dengan menggunakan kartu kredit juga masih dapat berjalan. 

"60 euro per hari merupakan jumlah yang lebih dari yang dibutuhkan warga. Mereka mengambil uang mereka karena khawatir, bukan karena mereka benar-benar butuh," kata Rigas. 

Masalah yang lebih besar, menurut Rigas adalah langkanya uang koin. Sejumlah pemilik bar dan kafe khawatir mereka akan kekurangan uang koin untuk kembalian. "Kami memperlakukan uang koin seperti uang emas," kata salah satu pemilik kafe, dikutip dari The Independent, Ahad (12/7). 

Bertahan hadapi krisis

Rigas mengaku dirinya merupakan salah satu warga Yunani yang memilih "tidak" untuk syarat paket dana bantuan yang lebih ketat yang ingin diterapkan Eropa. Namun, Rigas memaparkan bahwa "tidak" dalam referendum yang digelar dua pekan lalu, bukanlah pernyataan "tidak" terhadap Eropa maupun zona euro. 

Menurut Panos Kanellopoulos, 58, seorang manajer hotel, Yunani kini benar-benar berada dalam keadaan tersulit. "Kami benar-benar muak, namun kami bertahan karena saya pikir situasi ke depan akan menjadi lebih baik. Karena kami yakin kami telah berada di situasi terburuk," kata Kanellopoulos. 

Krisis membuat warga Yunani kesulitan memiliki uang tunai. Untuk menghadapi masalah ini, para pekerja meminta atasanya untuk membayar gaji mereka dengan dua metode, yaitu mengirimkan setengahnya ke bank, dan memberikan sebagian lainnya secara tunai. 

Diberitakan CNN, Lorenzo Kaci, 26, seorang pramusaji di toko kebab populer di Athena bahkan meminta atasanya untuk membayar upahnya di muka secara tunai. 

Sementara bagi pasangan muda, George, 37, dan istrinya Anna, 32, peraturan pembatasan pengambilan uang di ATM ini justru membantu pasangan muda ini menabung. "Bagi kami tak masalah," kata Anna. 

Bagi warga yang harus membayar sewa rumah, mereka mendapat kemudahan dapat mencicil selama beberapa hari, karena para tuan rumah juga mengerti soal pembatasan pengambilan ini. 

Namun, masalah ini menimpa para pensiunan yang tidak bisa mengambil uang pensiun mereka secara penuh. Untuk menangani masalah ini, pemerintah meminta sejumlah bank untuk beroperasi untuk mengurusi pengambilan dana pensiun, yang terbatas sebesar 120 euro atau sekitar Rp1,5 juta per pekan. 

Meskipun kini Yunani dalam keadaan sulit, Rigas mengaku tidak menyesal pindah dari Irlandia ke negara ini.

Pilihan Redaksi

PM Yunani Janjikan Reformasi pada Parlemen Eropa

Lunasi Utang, Yunani Minta Dana Talangan 12 Miliar

Euro

Parlemen Yunani Dukung Proposal Reformasi Besar

Yunani Masih Menunggu Keputusan Zona Euro

Page 3: Greek

"Jika pun perekonomian runtuh, kami masih dapat menikmati cuaca yang cerah, berlayar dengan perahu nelayan dan berteduh di bawah pohon zaitun," kata Rigas mengacu pada indahnya bumi Yunani. (ama/stu)

http://www.cnnindonesia.com/internasional/20150713120226-134-66062/krisis-uang-receh-bagaikan-koin-emas-bagi-warga-yunani/