gravity-fed filtering system
DESCRIPTION
Gravity-Fed Filtering System, Sebuah Teknologi Penyaringan Air SederhanaTRANSCRIPT
![Page 1: Gravity-Fed Filtering System](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf9a86550346d033a22a17/html5/thumbnails/1.jpg)
Ayu Zakiyah Lestari
3335100885
Tugas Rekayasa Produk (Teknologi Tepat Guna)
Gravity-Fed Filtering System, Sebuah Teknologi Penyaringan Air Sederhana
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4
triliun kilometer kubik (330 juta mil³) air tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut
(air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga
dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air
dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,
hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara)
menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada
kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat
berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang
secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan
sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta
privatisasi dan bahkan menyulut konflik.
Sebenarnya air bukan barang langka, tetapi memperoleh air layak pakai belum tentu
tersedia di berbagai tempat. Hal tersebut dikarenakan adanya sumber-sumber air bersih yang
tercemar oleh limbah-limbah industri maupun non-industri yang mengandung Pb, Hg serta
logam-logam berat lainnya. Menanggapi masalah air tersebut, kesulitan memperoleh air
bersih merupakan dampak akibat pesatnya perkembangan teknologi serta perubahan tingkah
laku manusia terhadap lingkungan sekitar khususnya air, contohnya pembuangan limbah dan
sampah sembarangan. Salah satu sasaran pembangunan adalah menyediakan air bersih yang
sehat, kuantitas dan kualitasnya memadai serta terjangkau oleh masyarakat dari segala
lapisan. Air bersih yang sehat adalah air bersih yang memenuhi syarat-syarat kesehatan baik
kuantitatif maupun kualitatif sesuai dengan persyaratan kesehatan yang telah ditetapkan
melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/ MENKES/ PER/ IX/ 1990. Air dapat
dikatakan bersih dan dapat digunakan secara layak untuk dikonsumsi apabila air tersebut
memiliki kadar COD (Chemical Oxide Demand) dan BOD (Biology Oxide Demand) yang
![Page 2: Gravity-Fed Filtering System](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf9a86550346d033a22a17/html5/thumbnails/2.jpg)
sedikit/ rendah. Untuk memperoleh air bersih ini secara mutlak diperlukan sistem pengolahan
dengan baik yang disesuaikan dengan keadaan sumber air baku yang digunakan.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat
saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau
saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses
penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam
yang terlarut di dalam air. Salah satu teknik penjernihan air sederhana yaitu Gravity-Fed
Filtering System.
Gambar 1. Gravity-Fed Filtering System
Gravity-Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat (SPC)
dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air
disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat (SPC). Air hasil penyaringan tersebut dan
kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali
penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik.
Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat,
dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat.
Saringan pasir lambat (SPL) sudah lama dikenal di Eropa sejak awal tahun 1800an.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, SPL dapat digunakan untuk menyaring air keruh
ataupun air kotor. SPL sangat cocok untuk skala kecil atau skala rumah tangga. Hal ini tidak
lain karena debit air bersih yang dihasilkan oleh SPL relatif kecil.
Ada dua jenis proses penyaringan yang tersadi pada SPL, yakni secara fisika dan
biologi. Partikel – partikel yang ada dalam sumber air yang keruh secara fisik akan tertahan
![Page 3: Gravity-Fed Filtering System](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf9a86550346d033a22a17/html5/thumbnails/3.jpg)
oleh lapisan pasir pada SPL. Di sisi lain, bakteri – bakteri dari genus Pseudomonas dan
Trichoderma akan tumbuh dan berkembang biak. Pada saat proses filtrasi dari debit air
lambat (100-200 liter/jam/m2 luas permukaan saringan), patogen yang tertahan oleh saringan
akan dimusnahkan oleh bakteri – bakteri tersebut. Bila tingkat kekeruhan air baku tinggi,
disarankan mengaplikasikan unit pengendapan awal sebelum masuk ke saringan pasir lambat,
menggunakan zat kimia.
Secara berkala pasir dan kerikil dari SPL harus selalu dibersihkan. Hal ini untuk
menjaga agar kualitas air bersih yang dihasilkan akan selalu terjaga dan yang terpenting
adalah tidak terjadi penumpukan patogen atau kuman pada saringan. Untuk disinfeksi kuman
yang terkandung dalam air dapat menggunakan berbagai cara seperti klorinasi, brominasi,
ozonisasi, penyinaran ultraviolet ataupun menggunakan karbon aktif.
Gambar 2. Saringan Pasir Lambat
Saringan Pasir Cepat (SPC) seperti halnya saringan pasir lambat (SPL), terdiri atas
lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. SPC dapat menghasilkan debit
air yang lebih banyak dibanding SPL. Saringan ini kurang efektif untuk mengatasi bau dan
rasa yang ada pada air yang disaring . Selain itu karena debit air yang cepat, lapisan bakteri
yang berguna untuk menghilangkan patogen tidak akan terbentuk sebaik apa yang terjadi
di saringan Pasir Lambat sehingga membutuhkan proses desinfeksi lanjutan yang lebih
intensif. Secara umum bahan lapisan saringan yang digunakan pada Saringan Pasir Cepat
sama dengan Saringan Pasir Lambat, yakni pasir, kerikil dan batu. Perbedaan yang terlihat
![Page 4: Gravity-Fed Filtering System](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082315/55cf9a86550346d033a22a17/html5/thumbnails/4.jpg)
jelas adalah pada arah aliran air ketika penyaringan, yaitu pada Saringan Pasir Lambat arah
aliran airnya dari atas ke bawah, sedangkan pada Saringan Pasir Cepat dari bawah ke atas (up
flow). Selain itu pada saringan pasir cepat umumnya dapat melakukan backwash atau
pencucian saringan tanpa membongkar keseluruhan saringan.
Gambar 3. Saringan Pasir Cepat
Sumber :
Wihadi, Muh. Nur Khoiru, dkk. 2010. Rancang Bangun Gravity-Fed Filtering System
Sebagai Alat Pengolahan Air Sungai Kali Jajar Kabupaten Demak. Semarang :
Universitas Negeri Semarang
http://aimyaya.com/id/lingkungan-hidup/kumpulan-teknik-penyaringan-air-sederhana/
http://aimyaya.com/id/teknologi-tepat-guna/saringan-pasir-lambat-spl/
http://biografinanni.blogspot.com/2010/11/makalah-tentang-penjernihan-air.html