gravimetri

Upload: aicassiopeiaia-faychan

Post on 04-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perhitungan suspensi pencemar air dengan cara gravimetri

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMKUALITAS AIRACARA VIGRAVIMETRI

Dosen Pengampu:Didik Taryana, S.Si, M.Si

Oleh:Fatma Roisatin Nadhiroh130722616093Off:H

JURUSAN GEOGRAFIFAKUILTAS ILMU SOSIALUNIVERSITAS NEGERI MALANG2015

ACARA VIGRAVIMETRI1. Tujuan1. Mengetahui kandungan suspensi dalam air.

2. Alat dan BahanAlat:1. Oven2. Gelas ukur3. Kertas saring4. Corong5. Timbangan analitik6. Gelas piala7. Alat tulisBahan:1. 500 ml sampel air

3. Dasar TeoriGravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis gravimetri adalah cara analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstan)-nya. Dalam analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan manta (stabil), sehingga dapat diketahui berat tetapnya. Berat unsur atau gugus yang dianalisis selanjutnya dihitung dari rumus senyawa serta berat atom penyusunnya. Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semua kation dan anion anorganik serta zat zat netral seperti belerang dioksida, karbon dioksida, dan iodium. Selain itu, berbagai jenis zat organik dapat ditetapkan dengan teknik ini. Contoh contuhnya antara lain : penetapan kadar laktosa dalam susu, salisitas dalam sediaan obat, kolestrol dalam biji bijian, dan benzaldehid dalam buah tertentu. Metode gravimetri merupakan metode standar yang memiliki akurasi yang sangat tinggi. Namun metode ini harus dilakukan di laboratorium sehingga penerapnnya membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak untuk mendapatkan satu nilai kadar air jenuh. Kebutuhan akan metode pengukuran tidak langsung mendesak sebab banyaknya waktu dan tenaga yang dibutuhkan metode gravimetri. Sifat sifat dielektrik tanah seperti konduktivitas, kapasitansi dan impedensi listrik pada suatu media berpori bervariasi menurut kadar. Metode pembebasan gas atau penguapan pada hakekatnya bergantung pada penghilangan, basa penyusun kontituen yang mudah menguap (Atsiri). Ini dapat dicapai dengan beberapa cara anatar lain dengan cara pemijaran sederhana dalam udara atau aliran suatu gas yang tak bereaksi dengan pengelola dengan beberapa regensia kimia dimana bahan penyusun yang dikehendaki dijadikan mudah menguap dan dengan pengelolaan dengan suatu regensia kimia dimana bahan penyusun dikehendaki tak mudah menguap ini dapat diadsorpsi (diserap) dalam sejumlah medium yang telah ditimbang bila penafsiran ini adalah penafsiran langsung atau bobot residu tertinggal setelah suatu komponen dijadikan mudah menguap ditetapkan dan diproposi bahan penyusun itu dihitung dari bobot.Analisis gravimetri merupakan salah satu cabang utama kimia analisis. Tahap pengukuran dalam metode gravimetri adalah penimbangan. Analitnya secara fisis dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya. Pengendapan merupakan tehnik yang paling luas penggunaannya untuk memisahkan analit dari pengganggu-penganggunya, elektrolisis ,ekstraksi pelarut dan pengatsirian merupakan mtode lain pemisahan itu. Gravimetri merupakan cara pemisahan jumlah zat yang tua dan peling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Kesederhanaan itu jelas kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain. Pada dasarnya pemisahan zat dilakukan dengan cara sebagai berikut : mula-mula cuplikan zat dilarutkan dalam pelarut yang sesuai, lalu ditambahkan zat pengendap. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci, dikeringkan, dan dipijarkan dan setelah kering ditimbang. Kemudian jumlah zat ditimbang. Kemudian jumlah zat ditentukan dihitung dari faktor stoikiometrinya. Hasilnya disajikan sebagai bobot zat dalam cuplikan semula.Suspensi adalah dispersi zat padat dalam zat cair. Zat yang terdispersi merupakan zat padat yang berukuran cukup besar. Medium pendispersi (zat cair) tidak mampu menahan sehingga padatan mengendap. Beberapa contoh suspensi adalah, campuran antara pasir dan air.

4. Cara Kerja1. Ambil sampel air sebanyak 500ml dengan menggunakan gelas ukur.2. Ambil kertas saring dan timbang dengan timbangan analitik.3. Letakkan kertas saring tersebut ke dalam kerucut imhoff.4. Di bawah kerucut imhoff letakkan gelas piala.5. Saringlah sampel air pada kertas saring.6. Hasil suspensi yang ada di kertas saring. Oven selama 3 jam dengan temperatur 100oC.7. Timbang kertas saring dan suspensi dengan timbangan analitik.8. Hitunglah suspensi dengan rumus:ppm suspensi = x (A B) x 1000Keterangan:A: Suspensi dan kertas saring hasil oven (gram)B: Kertas saring (gram)

5. Hasil Praktikum1. Sampel air 1 (Tepi Sungai)Sampel air: 500mlA: 1,1gramB: 1,1gramppm suspensi = x (1,1 gram 1,1 gram) x 1000= 02. Sampel air 2 (Tali arus)Sampel air: 500mlA: 1,1gramB: 1,1gramppm suspensi = x (1,1 gram 1,1 gram) x 1000= 0

6. PembahasanMetode analisis gravimetri adalah suatu metode analisis yang didasarkan pada pengukuran berat, yang melibatkan: pembentukan, isolasi dan pengukuran berat dari suatu endapan.Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang didasarkan pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses pemisahan analit dari zat zat lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah di endapkan ini di saring dan dikeringkan serta ditimabang dan diusahakan endapan itu harus semurni mungkin. Untuk memisahkan endapan tersebut maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup.Metode gravimetri bukanlah metode analisis yang spesifik, sehingga dapat digantikan dengan metode instrumen modern spektruskopi dan kloromedografi. Metode gravimetri dapat juga digunakan untuk analisis kuantitatif bahan organik tertntu seperti kolesterol, pada cerea dan loktosa pada produk susu.Analisis gravimetri adalah proses isolasi serta penimbangan suatu unsur atau suatu senyawaan tertentu dari unsur tersebut dalam bentuk yang semurni mungkin.Pada analisis secara gravimetri ini memeiliki kelebihan, diantaranya adalah bahan penyusun zat telah diisolasi dan dapat diselidiki terhadap ada tidaknya zat pengotor dan diadakan koreksi. Namun analisis gravimetri memiliki kelemahan yaitu pada umumnya metode ini memerlukan waktu yang lama. Pengukuran sedimen suspensi bertujuan supaya dapat menentukan konsentrasi sedimen dan kuantitas angkutan sedimen persatuan waktu pada suatu lokasi dan waktu tertentu, dan dapat menentukan besarnya endapan dalam hubungannya dengan angkutan sedimen tersebut. Pengukuran sedimen suspensi dilakukan dengan cara mengambil sampel air dan membawa ke laboratoriun untuk dapat diketahui konsentrasi sedimen dalam satuan mg/liter atau ppm (part per million), selain itu dalam analisa laboratorium dapat diketahui Berat Jenis (BD) dan besaran ukuran butir.Kelarutan zat padat dalam air atau disebut sebagai total Dissolved solid (TDS) adalah terlarutnya zat padat, baik berupa ion, berupa senyawa, koloid di dalam air. Sebagai contoh adalah air permukaan apabila diamati setelah turun hujan akan mengakibatkan air sungai maupun kolam kelihatan keruh yang disebabkan oleh larutnya partikel tersuspensi di dalam air, sedangkan pada musim kemarau, air kelihatan berwarna hijau karena adanya ganggang di dalam air. Konsentrasi kelarutan zat padat ini dalam keadaan normal sangat rendah, sehingga tidak kelihatan oleh mata telanjang.Total zat padat terlarut biasanya terdiri atas zat organik, garam anorganik dan gas terlarut. Bila total zat padat terlarut bertambah maka kesadahan akan naik pula. Selanjutnya efek padatan terlarut ataupun kesadahan terhadap kesehatan tergantung pada spesies kimia penyebab masalah tersebut. Umumnya ion kalsium dan magnesium di dalam air yang akan menyebabkan sifat kesadahan air. Bila air yang mempunyai tingkat kesadahan yang terlalu tinggi dapat menimbulkan korosi pada benda-benda yang terbuat dari logam, dan dapat menimbulkan endapan. Untuk itu maka, air yang akan digunakan untuk industri terlebih dahulu dihilangkan kesadahannya.Zat padat terlarut di dalam air perlu diketahui untuk mengetahui produktivitas air, karena produktivitas air terhadap kehidupan air sangat ditentukan oleh kelarutan zat padat di dalamnya. Produktivitas air akan tinggi terhadap kehidupan organisme seperti tumbuhan dan mikroba apabila zat padat terlarut tersebut berupa nutrient berupa posfat, nitrat, dsb, yang akan mendukung kehidupan organisme, air ini disebut eutrofik, sedangkan air yang mengandung sedikit zat padat terlarut berupa nutrient berarti mempunyai daya dukung rendah terhadap organisme disebut oligotrofik. Zat padat di dalam air juga merupakan indikasi ketidaknormalan air, yaitu terjadi penyimpangan air dari keadaan yang sebenarnya. Penyimpangan keadaan air ini paling banyak disebabkan oleh kegiatan manusia seperti buangan berupa limbah industri, kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, dll. Dengan demikian kesadaran manusia terhadap lingkungan dapat mengurangi kelarutan zat padat di dalam air.Apabila bahan buangan padat larut di dalam air, maka kepekatan atau berat jenis cairan akan naik. Adakalanya pelarutan bahan buangan padat di dalam air akan disertai pula dengan perubahan warna air. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Akibatnya, proses fotosintesis tanaman di dalam air akan menjadi terganggu. Jumlah oksigen yang terlarut di dalam air juga akan berkurang. Hal ini sudah barang tentu berakibat terhadap kehidupan organisme yang hidup di dalam air. Dari segi kesehatan, apabila air yang mengandung padatan terlarut terminum oleh manusia tidak akan memberikan efek yang langsung karena efek padatan terlarut akan memberi rasa pada air seperti garam. Air yang teminum akan menyebabkan akumulasi garam di dalam ginjal manusia dalam waktu lama yang akan mempengaruhi fungsi fisiologis ginjal.Padatan tersuspensi adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron. Materi yang tersuspensi mempunyai dampak buruk terhadap kualitas air karena mengurangi penetrasi matahari ke dalam badan air, kekeruhan air meningkat yang menyebabkan gangguan pertumbuhan bagi organisme produsen. Suspended solid (material tersuspensi) dapat dibagi menjadi zat padat dan koloid. Zat padat tersuspensi yang mengandung zat-zat organik pada umumnya terdiri dari protein, gangguan dan bakteri. Pengukuran konsentrasi mikroorganisme dalam limbah diukur dengan zat padat tersuspensi organik sebagai padatan tersuspensi yang menguap pada temperature tertentu. Padatan tersuspensi adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap, terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme, dan sebagainya. Kekeruhan yang terjadi karena zat padat yang tersuspensi baik organik maupun anorganik . Zat anorganik biasanya berasal dari lapukan batuan dan logam, sedangkan yang organik baiasanya berasal dari lapukan tanaman dan hewan. Buangan industri dapat menjadi sumber utama kekeruhan. Zat organik dapat menjadi makanan bakteri sehingga mendukung perkembangbiakan. Bakteri ini juga merupakan zat organik tersuspensi sehihingga pertambahannya akan menambah pula kekeruhan air. Air yang keruh sulit didesinfeksi, karena mikroba terlindung oleh zat tersuspensi tersebut. Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan bila mikroba itu patogen. Peningkatan kandungan padatan tersuspensi dalam air dapat mengakibatkan penurunan kedalaman eufotik, sehingga kedalaman perairan produktif menjadi turun. Penentuan padatan tersuspensi sangat berguna dalam analisis perairan tercemar dan buangan serta dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan air, buangan domestik, maupun menentukan efisiensi unit pengolahan. Padatan tersuspensi mempengaruhi kekeruhan dan kecerahan air. Oleh karena itu pengendapan dan pembusukan bahan-bahan organik dapat mengurangi nilai guna perairan.Pada hasil praktikum dengan analisis gravimetri, tidak terdapat perubahan berat pada kertas saring dan kertas saring ditambah dengan suspensi setelah dioven. Hal ini disebabkan oleh metode tersebut yang memiliki ketelitian cukup rendah serta timbangan analitik yang hanya memiliki ketelitian 0,1 gram, sehingga apabila jumlah suspensi kurang dari 0,1 gram tidak dapat terbaca.

7. Kesimpulan1. Padatan tersuspensi adalah jumlah berat dalam mg/l kering lumpur yang ada di dalam air limbah setelah mengalami penyaringan dengan membran berukuran 0,45 mikron. 2. Pada hasil praktikum tidak terdapat perubahan berat kertas saring dan kertas saring ditambah suspensi yang telah dioven.

Daftar PustakaHarahap, Indira Adlina. 2012. Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solid) dan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid) pada Air Limbah Industri (Tugas Akhir). Medan: Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.http://asifanursari.blogspot.com/2013/05/gravimetri.html (diakses pada tanggal 01 Maret 2015)

Fatma Roisatin Nadhiroh 9