grand design dpm fib ui 2014

15
Grand Design DPM FIB UI 2014 Grand Design DPM 1 FIB 2 UI 3 2014 Oleh Alzhou Pramudya 4 , 1106061642 I. PENDAHULUAN Dewan Permusyawaratan Mahasiswa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (DPM FIB UI) merupakan Lembaga Formal Kemahasiswaan (LFK) tertinggi dalam tingkatan Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) FIB UI. Sebagai lembaga tertinggi, DPM FIB UI memiliki tugas dan fungsi sebagai lembaga legislatif dan yudikatif. Selain itu dalam struktur IKM FIB UI, antara DPM dengan BEM, HIMA (HMJ), dan BO dihubungkan dengan garis komando. Di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IKM FIB UI, DPM mempunyai tugas dan wewenang sebagai pengawas LFK FIB UI, penyampai aspirasi, dan pembuat peraturan dan perundang-undangan. Ini berarti, DPM FIB UI mempunyai posisi yang sangat penting untuk menentukan arah kebijakan IKM FIB UI. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, DPM FIB UI harus ditunjang dengan sistem koordinasi yang baik. Maksud dari sistem yang baik itu adalah sistem yang teratur dan tertata rapih dalam menunjang dan menjalankan fungsi. Sementara sistem yang tidak rapi adalah sistem yang saling tumpang-tindih atau sistem yang tidak lengkap. Oleh karena itu, DPM FIB UI harus mempunyai sistem yang rapi dan terstruktur agar mampu memberikan hasil yang maksimal dan optimal untuk IKM FIB UI, khususnya dan untuk masyarakat Indonesia, umumnya. Selain itu, DPM FIB UI adalah pemangku amanat terbesar IKM FIB UI. Sudah sewajarnya DPM FIB UI membawa nilai itu ke dalam kampus FIB UI dan menumbuhkan rasa nilai-nilai tersebut dalam 1 Dewan Permusyawaratan Mahasiswa 2 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya 3 Universitas Indonesia 4 Mahasiswa Program Studi Indonesia FIB UI angkatan 2011. Kandidat Anggota Independen DPM FIB UI 2014 Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Upload: dndonhell

Post on 11-Mar-2016

280 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

Grand Design DPM1 FIB2 UI3 2014

Oleh Alzhou Pramudya4, 1106061642

I. PENDAHULUAN

Dewan Permusyawaratan Mahasiswa, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (DPM FIB UI) merupakan Lembaga Formal Kemahasiswaan (LFK) tertinggi dalam tingkatan Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) FIB UI. Sebagai lembaga tertinggi, DPM FIB UI memiliki tugas dan fungsi sebagai lembaga legislatif dan yudikatif. Selain itu dalam struktur IKM FIB UI, antara DPM dengan BEM, HIMA (HMJ), dan BO dihubungkan dengan garis komando. Di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) IKM FIB UI, DPM mempunyai tugas dan wewenang sebagai pengawas LFK FIB UI, penyampai aspirasi, dan pembuat peraturan dan perundang-undangan. Ini berarti, DPM FIB UI mempunyai posisi yang sangat penting untuk menentukan arah kebijakan IKM FIB UI.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, DPM FIB UI harus ditunjang dengan sistem koordinasi yang baik. Maksud dari sistem yang baik itu adalah sistem yang teratur dan tertata rapih dalam menunjang dan menjalankan fungsi. Sementara sistem yang tidak rapi adalah sistem yang saling tumpang-tindih atau sistem yang tidak lengkap. Oleh karena itu, DPM FIB UI harus mempunyai sistem yang rapi dan terstruktur agar mampu memberikan hasil yang maksimal dan optimal untuk IKM FIB UI, khususnya dan untuk masyarakat Indonesia, umumnya.

Selain itu, DPM FIB UI adalah pemangku amanat terbesar IKM FIB UI. Sudah sewajarnya DPM FIB UI membawa nilai itu ke dalam kampus FIB UI dan menumbuhkan rasa nilai-nilai tersebut dalam lingkungan IKM FIB UI. Jika rasa dan nilai ke-IKM-an tidak tumbuh di antara mahasiswa FIB UI, maka akan semakin menurunkan rasa persaudaraan dan rasa persatuan di lingkungan IKM FIB UI.

II. ISI1 Dewan Permusyawaratan Mahasiswa2 Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya3 Universitas Indonesia4 Mahasiswa Program Studi Indonesia FIB UI angkatan 2011. Kandidat Anggota Independen DPM FIB UI 2014

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Page 2: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

1. Sistem

Sebagai pengawas LFK, DPM harus mempunyai divisi yang konsen mengurusi kelembagaan mahasiswa. Fungsi divisi kelembagaan ini adalah mengawasi, memberi perhatian, dan melakukan koordinasi dengan seluruh LFK FIB UI, yaitu BEM, HIMA, dan BO. Intinya, divisi ini harus ‘blusukan’ ke berbagai lembaga, baik itu yang berdomisili di gedung IX lantai 2, gedung VIII, selasar gedung I, di depan gedung VII, Kantin Sastra, maupun Musala Budaya. Sebut saja divisi ini divisi kelembagaan atau Komisi Kelembagaan.

Kemudian, yang berikutnya, DPM FIB UI harus mampu menjadi jembatan antara mahasiswa dengan pihak dekanat (gedung II) sebagai penentu kebijakan di tingkat fakultas. Peran sebagai jembatan ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup lembaga kemahasiswaan karena lembaga kemahasiswaan akan selalu berhubungan dengan pihak dekanat, seperti mengurus masalah fasilitas, peminjaman tempat, maupun keuangan. Intinya, fungsi divisi ini adalah melakukan advokasi. Selain itu, advokasi ini harus pula disertai dengan menyaring aspirasi dari berbagai pihak karena hal ini akan membantu dan memperjelas proses dan tujuan advokasi. Divisi ini dapat disebut sebagai Komisi Advokasi dan Aspirasi.

DPM FIB UI, sebagai pemangku IKM FIB UI, merupakan bagian dari IKM UI. Oleh sebab itu DPM FIB UI harus pula melakukan komunikasi dan koordinasi dengan lembaga legislatif tingkat kampus dan lembaga legislatif se-kampus. Komunikasi dan koordinasi ini penting untuk menjaga rasa persatuan dan persaudaraan di tingkat kampus. Hal supaya rasa persatuan dan persaudaraan yang diusung oleh DPM FIB UI tidak hanya di tingkat fakultas saja, tetapi juga sampai ke jenjang universitas.

Diperlukan divisi atau orang khusus yang menangani masalah ini. Oleh karena itu, saya ingin memaksimalkan kembali peran dan fungsi Ex-Officio, yaitu orang yang menjadi perwakilan DPM FIB UI di DPM UI. Ex-Officio inilah yang akan menjadi penghubung dan pemberi informasi apa-apa saja yang sedang dipermasalahkan oleh lembaga legislatif tingkat kampus dan lembaga legislatif se-kampus.

Sebagai badan legislatif, DPM bertugas untuk membuat produk hukum yang menjadi aturan-aturan yang berlaku di dalam lingkungan IKM FIB UI. Diperlukan divisi khusus yang fokus menangani masalah ini. Divisi ini adalah Komisi Hukum. Tugas dari Komisi Hukum ini, selain mengeluarkan produk hukum, adalah mencerdaskan SDM DPM, khususnya, dan SDM FIB, umumnya. Kemudian komisi ini harus pula memastikan bahwa produk hukum yang dikeluarkan berjalan sebagaimana mestinya. Contoh konkret yang dilakukan oleh komisi ini adalah membuat tata tertib sidang dan merumuskan amandemen untuk Musyawarah Mahasiswa.

Di dalam IKM FIB UI, permasalahan yang sering dibahas oleh DPM adalah soal kaderisasi dan regenerasi. Kaderisasi ini meliputi Pengenalan Sistem Akademik dan Masa Bimbingan (PSA dan Mabim) di tingkat fakultas dan inisiasi di tingkat jurusan. Sementara untuk regenerasi meliputi Pemilihan Raya (Pemira) di tingkat fakultas dan Pemira di tingkat

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Page 3: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

jurusan. Diperlukan komisi khusus yang menangani masalah ini. Komisi ini disebut Komisi Kaderisasi dan Regenerasi.

Kelima divisi ini harus diatasi langsung oleh Ketua Umum karena merupakan bagian yang penting dan substansif. Kemudian bagaimanakah soal internal dan penunjang sistem di DPM? Hal itu menjadi tanggung jawab Sekretaris Umum dibantu dengan biro, seperti Biro Media dan Humas, Biro Kesekretariatan, dan Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Biro Media dan Humas ini bertugas sebagai pemberi informasi kepada masyarakat IKM FIB UI mengenai DPM dan apa saja yang dikerjakan oleh DPM. Biro kesekretariatan bertugas mengurusi masalah surat-menyurat, masalah arsip berkas-berkas, dan membuat notulensi. Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia bertugas untuk menjaga kesolidan internal sebagai tim dan memberikan pembekalan yang diperlukan sebagai anggota lembaga legislatif.

2. Nilai

Sebagai lembaga tertinggi, DPM harus mempunyai nilai-nilai yang dibawanya. Nilai yang ingin ditanamkan dalam internal DPM FIB UI 2014 adalah 3 nilai respek yang sudah tidak asing lagi: respek kepada waktu, respek kepada orang, dan respek kepada sistem. Respek kepada waktu adalah kepedulian untuk menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakannya. Contoh konkretnya adalah budaya tepat waktu dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini terwujudkan dalam tindakan seperti mengadakan proker dimulai dengan tepat waktu, mengadakan rapat, pun ketika menyelesaikannya dengan tepat waktu. Selain itu, budaya tepat waktu ini untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas dari kegiatan yang dijalankan.

Nilai kedua adalah respek kepada orang. Dalam menjalankan tugas sebagai anggota organisasi, menjadi sebuah keniscayaan bagi setiap orang untuk berinteraksi dengan orang lain. Interaksi tersebut harus lah didasari atas kepercayaan agar terciptanya kerjasama yang selaras dan harmonis. Rasa kepercayaan yang menjadi dasar merupakan salah satu bentuk dari nilai respek tersebut. Selain itu, dengan adanya nilai respek terhadap sesama yang diterapkan, bukan hanya keberhasilan dalam bentuk kerja profesional saja yang tercapai, tetapi juga meningkatkan keeratan hubungan personal.

Nilai ketiga adalah respek terhadap sistem. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, DPM FIB UI, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, harus memiliki sistem yang terstruktur secara rapi dan jelas. Adanya sistem yang terstruktur secara rapi dan jelas masih belum cukup, karena sistem tersebut harus berjalan dengan optimal. Oleh sebab itu, diperlukan respek terhadap sistem agar sistem tersebut menjalankan fungsi dengan sebagaimana mestinya, berkolaborasi secara harmonis, dan tidak terjadi timpang tindih. Dengan adanya respek terhadap sistem tersebut, hasil yang terbaik akan mampu didapatkan.

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Page 4: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

3. Jargon

Jargon yang diguakan adalah “Selaras, Berbudaya”. Maksud dari jargon ini adalah DPM FIB UI yang mampu menciptakan harmonisasi dan kesesuaian dengan IKM FIB UI, termasuk lembaga-lembaga yang berada di dalamnya. Hal ini sangat penting karena DPM merupakan satu kesatuan dari IKM FIB UI, dalam hal ini termasuk dengan lembaga kemahasiswaannya atau LFK seperti HMJ, BO-BSO, dan BEM. Ia tidak berada terpisah dengan IKM FIB UI.

Selain itu, DPM, yang merupakan lembaga tertinggi dan pemangku amanah IKM FIB UI, tidak bisa menjalankan tugasnya seorang diri. Tugas dan amanah yang besar ini memerlukan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, diperlukan harmonisasi, kesesuaian, dan keselarasan agar kerja sama ini, dalam membangun IKM FIB UI, mampu menggapai hasil yang maksimal dan optimal.

Kemudian, harmonisasi dan keselarasan tersebut tidak hanya sebatas dalam hubungan keprofesionalan saja, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini karena dengan adanya harmonisasi, keberagaman tidak akan menjadi pemecah belah, tetapi akan menjadi pemersatu dengan keunikan dan kelebihan masing-masing. Oleh sebab itu, harmonisasi dan keselarasan ini perlu dibudayakan agar ia hidup dalam kehidupan kita. Kemudian, jika hal ini mampu berjalan dengan baik, maka selaras akan menjadi budaya kita.

4. Visi

“Terciptanya Keselarasan Gerak dan Nilai di dalam IKM FIB UI”

Maksud dari visi ini adalah adanya keselarasan gerak dan nilai di dalam IKM FIB UI yang dimotori oleh DPM. Seperti yang disebutkan sebelumnya, DPM akan berhubungan dengan semua LFK di FIB UI. Dengan banyaknya pihak yang terlibat, diperlukan keselarasan dalam bergerak agar terciptanya keharmonisan. Keharmonisan ini bertujuan untuk menggapai hasil yang maksimal. Keharmonisan ini juga akan menciptakan suatu gerakan yang indah, seperti dalam tarian. Tidak adanya timpang-tindih dalam bergerak dan berjalan. Semua bergerak sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Bergerak secara sesuai untuk mencapai kesesuaian.

Setelah gerak ini berjalan dengan harmonis, perlu ada sesuatu yang diterapkan. Hal yang ingin diterapkan ini disebut nilai. Nilai ini harus memiliki kesinambungan antara DPM dengan lembaga-lembaga yang membawahinya. Untuk menentukan nilai ini, tentu DPM tidak bisa menetapkannya sendiri tetapi perlu dikomunikasi dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak lainnya, seperti BEM; HMJ; BO; dan BSO. Hal ini supaya DPM mampu menjadi perwakilan IKM FIB UI dan antara DPM dengan LFK FIB UI ada rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan.

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Page 5: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

5. Misi

Ada 5 misi yanag akan dibawa oleh DPM FIB UI 2014

a. Menciptakan komunikasi dan koordinasi yang sinergis dan harmonis antar LFK FIB UIMaksud dari misi ini adalah DPM FIB UI yang mampu melakukan komunikasi dengan LFK-LFK FIB UI secara harmonis, baik itu dalam ranah formal maupun non-formal. Selama ini DPM sudah mampu membuat forum antar-LFK dengan baik, yaitu Kumpul Lembaga, atau biasa dikenal dengan Umaga. Akan tetapi forum ini adalah forum formal. Forum formal seperti ini perlu ditunjang dengan berbagai forum informal agar relasi yang tercipta tidak terlalu kaku.

Komunikasi, dan juga koordinasi, perlu dibangun secara harmonis dan sinergis tidak hanya dalam forum-forum formal. DPM harus mampu berada dekat dengan LFK dan juga IKM FIB UI. Perlu diadakan perbincangan dalam suasana non-formal tetapi serius, untuk membahas berbagai permasalahan yang ada dan diperlukan.

b. Meningkatkan rasa solidaritas dan rasa memiliki IKM FIB UI melalui kaderisasi dan regenerasiMisi ini berkaitan dengan visi, yaitu keselerasan gerak dan nilai. Ada dua tahapan kaderisasi di IKM FIB UI, yaitu PSA dan Mabim dan Mabim Jurusan (inisiasi). Dua tahapan ini harus memiliki pengikat agar terjadi kesinambungan yang harmonis. Nilai yang utama untuk dimiliki adalah rasa solidaritas dan rasa memiliki IKM FIB UI. Seringkali dua nilai ini dirasa hanya berlangsung selama rangkaian PSA dan Mabim saja. Solidaritas IKM FIB UI tidak begitu terlihat di dalam Mabim Jurusan karena fokus dan peserta yang berbeda. Mabim Jurusan lebih terfokus pada persatuan sebagai mahasiswa yang berjurusan sama.

Perlu diusahakan, kedepannya, nilai ini terdapat dalam kedua tahapan kaderisasi IKM FIB UI. Sebenarnya, usaha seperti ini sudah ada dalam DPM FIB UI tahun ini. Hanya saja sistem tersebut belum berjalan secara optimal karena baru memasuki tahap awal. Ke depannya sistem ini ingin diteruskan dan diperbaiki agar hasil yang diraih optimal.

c. Meningkatkan rasa pentingnya hukum dan perundang-undangan dalam lingkungan IKM FIB UIMisi ini berkaitan dengan salah satu evaluasi untuk DPM FIB UI tahun sebelumnya. DPM beberapa kali dinilai melakukan kesalahan atau kekurangan dalam menghasilkan produk-produk hukum. Untuk mengatasi hal tersebut, DPM harus mampu meningkatkan kesadaran hukum di dalam IKM FIB UI, terkhusus untuk anggota DPM, agar semua pihak dapat bersama-sama membantu dan mengkrititsi dalam proses membuat hukum yang baik dan benar.

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Page 6: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

Selain itu, misi ini berkaitan dengan salah satu rencana strategis, yaitu pembentukan tim perumus Amandemen atau Musyawarah Mahasiswa AD/ART IKM FIB UI. Meskipun sudah diamandemen untuk penyesuaian yang lebih baik, AD/ART IKM FIB UI masih belum sempurna dan selaras dengan kehidupan IKM FIB UI. Sebagai contoh, di dalam AD/ART IKM FIB UI, tertulis bahwa masa kepengurusan LFK FIB UI adalah satu tahun, terhitung sejak Januari hingga Desember. Akan tetapi masih ada beberapa LFK yang tidak sama dalam proses regenerasi atau pergantian kepengurusan. Hal ini perlu dikaji bersama, bagian manakah yang harus diselaraskan. Apakah AD/ART-nya atau sistem regenerasinya.

d. Merajut komunikasi yang efektif dan efisien dengan Dekanat FIB UIKegiatan kemahasiswaan sangat berkaitan erat dengan dekanat, misalnya dalam mengurus perizinan acara, keuangan, dan peminjaman fasilitas. Agar dekanat bisa mendukung kegiatan kemahasiswaan, perlu adanya komunikasi yang efektif dan efisien serta dibangun dengan harmonisasi dan keselarasan. Komunikasi yang sudah terjalin ini harus terus dirajut agar pihak dekanat tetap mendukung kegiatan kemahasiswaan, terlebih lagi tahun 2014 adalah kepengurusan baru Dekanat FIB UI.

e. Menjadi pengawas bagi sistem kebijakan Dekanat FIB UI selama satu tahun masa kinerja awalSeperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tahun 2014 Dekanat FIB UI memasuki masa awal kepengurusan baru. Di awal pemilihan dekan baru FIB UI, pihak mahasiswa sudah bersama-sama mengkritisi dan mengikuti eksplorasi para calon dekan. Akan sangat disayangkan jika minat mahasiswa untuk memperhatikan dan mengawasi kinerja dekan ini berkurang. Masa kepengurusan awal adalah masa penting untuk melihat kinerja di tahun-tahun selanjutnya. Oleh karena itu, DPM FIB UI perlu untuk mengawasi kebijakan dekanat baru ini. Apakah dekanat baru sudah bisa melakukan janji-janjinya dan apakah dekanat baru mampu memenuhi tuntutan IKM FIB UI. Hal ini perlu diawasi oleh mahasiswa FIB UI secara bersama-sama.

6. Program Unggulan

Ada beberapa program unggulan yang ingin saya bawa untuk DPM dan FIB UI selama satu tahun ke depan.

a. IKM FIB UI SummitIKM FIB UI Summit adalah sebuah konsolidasi awal seluruh elemen IKM FIB UI untuk membawa FIB UI selama satu tahun ke depan. Hal-hal yang dibahas dalam IKM FIB UI Summit ini antara lain proses kaderisasi FIB UI, regenerasi LFK FIB UI, masalah dekanat baru FIB UI, masalah fasilitas, dan hal-hal lain yang menyangkut

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Page 7: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

kehidupan bersama IKM FIB UI. Tahun 2013 sudah digagas IKM FIB UI Summit oleh DPM dan LFK FIB UI. Ini merupakan langkah awal yang baik dan harus diteruskan di tahun-tahun berikutnya.

b. Pembentukan Tim Perumus Amandemen atau Musma AD/ART IKM FIB UITahun 2012, AD/ART IKM FIB UI sudah diamandemen untuk penyesuaian yang lebih baik. Berdasarkan AD/ART IKM FIB UI, Amandemen atau Musma dilaksanakan sekurang-kurangnya tiga kali dalam satu tahun. Ini berarti diperkirakan Amandemen atau Musma berikutnya dilaksanakan pada tahun 2015. DPM FIB UI 2014 harus mampu menjadi jembatan antara memperkenalkan hasil Amandemen 2012, karena dirasa masih kurang terasa, dan juga persiapan Amandemen atau Musma 2015. Misi utamanya adalah di akhir tahun 2014 sudah terbentuk tim perumus ini supaya mereka bisa bergerak sejak awal tahun untuk merumuskan AD/ART yang lebih baik dan selaras dengan IKM FIB UI.

c. Peringatan HUT IKM FIB UI dan Peringatan Satu Tahun Dekanat Baru FIB UIMenurut AD/ART, IKM FIB UI didirikan pada tanggal 7 November 1998. DPM, sebagai pemangku amanah IKM FIB UI, seharusnya membuat peringatan untuk hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu yang mendirikan IKM FIB UI. Inti dari perayaan ini adalah terciptanya rasa solidaritas sebagai anggota IKM FIB UI dan rasa yang mengakar dalam memiliki IKM FIB UI. Selain itu, November 2013 bertepatan dengan momentum terpilihnya dekan baru FIB UI. Ini berarti, pada November 2014, dekan baru tersebut akan memasuki masa satu tahun kepengurusan awal. Seperti yang disebutkan sebelumnya, masa kepengurusan ini sangat penting karena dari sinilah akan dapat terlihat bagaimana kepengurusan dekan tersebut dalam tahun-tahun berikutnya. Karena bertepatan di bulan yang sama, maka perayaan HUT IKM FIB UI dan peringatan satu tahun dekan baru ini akan menjadi momentum yang perlu diselaraskan.

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Page 8: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

7. Struktur Organisasi

8. Deskripsi Kerja

a. Ketua UmumKetua Umum adalah penanggung jawab utama terhadap kinerja DPM FIB UI selama satu tahun kepengurusan. Dialah kepala bagi tubuh DPM FIB UI. Meskipun berada sebagai posisi tertinggi, Ketua Umum bukanlah penentu kebijakan karena kebijakan ditentukan berdasarkan musyawarah bersama. Jika diibaratkan DPM FIB UI sebagai sebuah kendaraan, maka Ketua Umum adalah supir yang akan membawa kendaraan ini sampai pada tujuannya atau tidak, dan melalui jalan yang benar atau tidak5.

b. Sekretaris UmumSekretaris Umum tidak sama persis dengan wakil ketua. Tugas dan fungsi Sekretaris Umum adalah sebagai kaki-tangan dari Ketua Umum, sama seperti Bendahara Umum. Dia bukanlah pengganti Ketua Umum, seperti halnya wakil ketua. Fokus bidang yang dijalankan oleh Sekretaris Umum adalah permasalahan internal, di dalam hal ini adalah humas, media, Sumber Daya Manusia (SDM), dan kesekretariatan. Dia lah

5 Meminjam istilah dari Nuansa Mahardhika.

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Ketua Umum

Bendahara UmumSekretaris Umum

Ex-OfficioPSDM Kesekretariatan Humas dan Media

Komisi IVPengawasan Lembaga

Komisi IIIAdvokasi dan Aspirasi

Komisi IILegislatif

Komisi IKaderisasi dan Regenerasi

Page 9: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

yang membantu Ketua Umum dalam menjaga dan memegang divisi-divisi internal tersebut. Meskipun bukan sebagai pengganti, Sekretaris Umum adalah pendamping pertama Ketua Umum dalam kehidupan berlembaga.

c. Bendahara UmumBendahara Umum adalah bertanggung jawab terhadap finansial lembaga. Ia yang mengatur bagaimana pemasukan dan pengeluaran dana lembaga. Selain itu ia pun juga turut andil dalam penggunaan dana dan pertanggungjawaban keuangan lembaga.

d. Ex-OfficioEx-Officio adalah perwakilan lembaga legislatif fakultas untuk lembaga legislatif universitas. Di dalam lembaga legislatif universitas, Ex-Officio menjadi anggota dan memiliki peran dan andil dalam mengambil kebijakan lembaga legiskatif universitas. Selain itu ia menjadi penghubung dan “mata-mata” lembaga legislatif fakultas di lembaga legislatif universitas. Statusnya sebagai bagian dari lembaga legislatif fakultas mengharuskan Ex-Officio memiliki tanggung jawab terhadap lembaga legislatif fakultas.

e. Komisi I (Kaderisasi & Regenerasi)Fokus dari komisi ini adalah merumuskan nilai-nilai yang akan dibawa dalam sistem kaderisasi dan regenerasi IKM FIB UI. Selain itu komisi ini juga mengurusi ke-IKM-an FIB UI.

f. Komisi II (Legislatif)Fokus dari komisi ini adalah peraturan dan perundang-undangan. Komisi ini lah yang membuat rancangan terhadap produk-produk hukum yang akan dikeluarkan oleh DPM FIB UI. Komisi ini juga sebagai pengingat dan penjaga agar peraturan-peraturan tersebut berjalan dengan sebagai mana mestinya. Selain itu komisi ini juga bertugas untuk meningkatkan kesadaran hukum terhadap anggota, khususnya.

g. Komisi III (Advokasi & Aspirasi)Fokus dari komisi ini adalah relasi, fasilitas, dan aspirasi. Komisi ini menjadi jembatan yang menghubungkan antara pihak mahasiswa dengan dekanat (pemilik fasilitas) dan pegawai (perawat fasilitas). Hubungan ini untuk membangun kesadaran bersama untuk menjaga fasilitas. Selain itu komisi ini bertugas untuk menyaring aspirasi-aspirasi publik FIB UI.

h. Komisi IV (Pengawasan Lembaga)Fokus komisi ini bukan hanya berupa pengawasan tetapi memberi perhatian. Perhatiani ini adalah sebagai bentuk kepedulian dari DPM kepada LFK-LFK. Pengawas ini bukan hanya sebagai evaluator, pihak yang (hanya) melakukan evaluasi di akhir kegiatan tetapi juga mengetahui proses berjalannya kegiatan tersebut dan lembaga yang menjalankannya.

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya

Page 10: Grand design dpm fib ui 2014

Grand Design DPM FIB UI 2014

i. Biro Humas & MediaBiro ini menjadi penghubung dengan publik agar DPM FIB UI dapat dijangkau dan diketahui oleh masyarakat luas. Selain itu biro ini yang menjaga citra DPM FIB UI di ranah umum.

j. Biro KesekretariatanBiro ini mengurusi persuratan dan inventaris DPM FIB UI. Dia lah yang mengatur kerapihan surat masuk dan surat keluar serta kerapihan ruang kerja lembaga. Selain itu biro ini juga menjadi pendokumentasi dan pengingat agenda-agenda kelembagaan.

k. Biro PSDMFokus utama biro ini adalah Sumber Daya Manusia di dalam lembaga. Biro ini yang membuat rancangan dan strategi agar anggota-anggota tersebut solid dan merasa nyaman dengan lingkungan kerja DPM FIB UI. Bersama dengan divisi lainnya, biro ini membuat pelatihan atau pembinaan khusus anggota untuk meningkatkan kualitas diri. Jika diibaratkan sebuah gelas dan air, setiap anggota DPM FIB UI pada mulanya adalah sebuah gelas dengan air yang terisi tidak penuh (setengah atau sepertempat). Biro PSDM lah yang membuat rancangan dan strategi agar gelas-gelas tersebut dapat terisi penuh atau bertambah isinya.

III. PENUTUP

Demikian saya tuliskan harapan, mimpi, dan cita-cita saya untuk DPM dan IKM FIB UI pada tahun depan. Saya menyadari bahwa apa yang saya tuliskan ini masih belum komprehensif dan sempurna. Silakan beri kritik dan saran untuk bersama membangun IKM FIB UI ke arah yang lebih baik lagi. Saya selalu menyadari bahwa menjalankan amanah ini, jika nanti saya terpilih, bukanlah sesuatu yang mudah. Akan tetapi bukan sesuatu yang sulit pula jika ini dikerjakan secara bersama-sama dengan selaras dan harmonis. Terakhir, saya ingin mengingatkan diri sendiri, khususnya, dan teman-teman FIB UI, umumnya, bahwa MEMBANGUN IKM FIB UI TIDAK BISA SEORANG DIRI. Tidak bisa saya seorang diri atau DPM saja yang bergerak untuk membangun IKM FIB UI. Diperlukan banyak uluran tangan dari semua pihak dan seluruh elemen FIB UI, khususnya IKM FIB UI, untuk mampu membawa FIB UI ke arah yang lebih baik dan kita cita-citakan bersama. Salam. Semangat tinggi kejar mimpi, cinta UI sampai mati. KAMI FIB UI!

Alzhou Pramudya – Selaras Berbudaya