gout depkes

5
glish | Home Artikel 31 - 12 - 2 GOUT dan DIET Oleh Kompas Cyber Media GOUT atau penyakit asam urat, suatu penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai "penyakit para raja dan raja dari penyakit" karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial-ekonomi tinggi sehingga dapat sering mengonsumsi daging (yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu serta karena menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat! Gout sendiri berasal dari bahasa atin, yaitu gutta (tetesan karena kepercayaan kuno bah#a penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi! GOUT adalah penyakit di mana teradi pen!mp!kan asam !rat dalam t!b!h se"ara berlebihan# baik akibat prod!ksi yang meningkat# pemb!angannya melal!i ginal yang men!r!n# ata! akibat peningkatan as!pan makanan kaya p!rin$ %o!t teradi ketika "airan t!b!h sangat en!h akan asam !rat karena kadarnya yang tinggi$ %o!t ditandai dengan serangan ber!lang dari arthritis &peradangan sendi' yang ak!t# kadang-kadang disertai pembent!kan kristal natri!m !rat besar yang dinamakan toph!s# de(ormitas &ker!sakan' sendi se"ara kronis# dan "edera pada ginal$ %o!t se"ara tradisional dibagi menadi bent!k primer &)0 persen' dan sek!nder &10 persen'$ %o!t primer adalah kas!s go!t di mana penyebabnya tidak diketah!i ata! akibat kelainan proses metabolisme dalam t!b!h$ %o!t sek!nder adalah kas!s di mana penyebabnya dapat diketah!i$ *ekitar )0 persen pasien go!t primer adalah laki- laki yang !m!mnya ber!sia lebih dari 30 tah!n# sementara go!t pada +anita !m!mnya teradi setelah menopa!se$ ,iperkirakan bah+a go!t teradi pada .0 orang setiap 100$000 orang$ %o!t sangat terkait dengan obesitas# hipertensi# Cek Email Alamat /mail ass+ord Login New Downloads /al!asi 4ah!n 2006 dan 5en"ana Aksi 4ah!n 200 embang!nan Kesehatan !skesmas di 7al!r ant!ra Materi eren"anaan Kesna 200 8nstr!men endataan !skesmas and!an endataan !skesmas Harga 7!al Alkes Aplikasi Anggaran 7abatan 9!ngsional ranat :abkes Kep$ Menkes 2006 Profil Kesehatan Asahan Mera!ke

Upload: rostikawaty-azizah

Post on 13-Oct-2015

203 views

Category:

Documents


50 download

DESCRIPTION

gout

TRANSCRIPT

| english |

Home Artikel 31 - 12 - 2006

:: Main Menu Home Profil Berita Documents Artikel Web Links

Domain DepkesBadan LitbangkesBadan PPSDM KesehatanDitjen BinkesmasDitjen PP & PLDitjen Bina Kefarmasian & AlkesDitjen Bina YanmedikInspektorat Jenderal

Non Domain Depkes

GiziJPKMPromosi KesehatanPendayagunaan TenkesPendidikan TenkesPenanggulangan Krisis

Direktori

Top of Form

PuskesmasRumah Sakit

HTMLCONTROL Forms.HTML:Submitbutton.1

HTMLCONTROL Forms.HTML:Hidden.1 Bottom of Form

Hit Counter3201600 Pengunjung

SearchTop of Form

SiteWebBottom of Form

GOUT dan DIET

Oleh Kompas Cyber Media

GOUT atau penyakit asam urat, suatu penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates, sering dinamakan sebagai "penyakit para raja dan raja dari penyakit" karena sering muncul pada kelompok masyarakat dengan kemampuan sosial-ekonomi tinggi sehingga dapat sering mengonsumsi daging (yaitu keluarga kerajaan pada zaman dahulu) serta karena menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat. Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena kepercayaan kuno bahwa penyakit ini disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi.GOUT adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang dari arthritis (peradangan sendi) yang akut, kadang-kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas (kerusakan) sendi secara kronis, dan cedera pada ginjal.

Gout secara tradisional dibagi menjadi bentuk primer (90 persen) dan sekunder (10 persen). Gout primer adalah kasus gout di mana penyebabnya tidak diketahui atau akibat kelainan proses metabolisme dalam tubuh. Gout sekunder adalah kasus di mana penyebabnya dapat diketahui. Sekitar 90 persen pasien gout primer adalah laki-laki yang umumnya berusia lebih dari 30 tahun, sementara gout pada wanita umumnya terjadi setelah menopause. Diperkirakan bahwa gout terjadi pada 840 orang setiap 100.000 orang. Gout sangat terkait dengan obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, dan diabetes mellitus.

Penetapan diagnosis goutBerdasarkan subkomite The American Rheumatism Association yang menetapkan kriteria diagnostik untuk gout adalah:

A. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.B. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.

C. 1) Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut

2) Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari

3) Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4)

4) Kemerahan di sekitar sendi yang meradang

5) Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak

6) Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama

7) Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)

8) Tophus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi

9) Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)

10) Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)

11) Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.

Diagnosis gout ditetapkan ketika didapatkan kriteria A dan/atau kriteria B dan/atau 6 hal atau lebih dari kriteria C.

Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi peradangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid, tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.

Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat pembentukan asam urat (misal allopurinol).

Pasien gout juga harus menghindari penggunaan obat yang dapat menaikkan kadar asam urat dalam darah. Contoh dari obat tersebut adalah diuretik, aspirin, dan niasin.

Terapi nonmedikamentosa Kondisi yang terkait dengan hiperurisemia adalah diet kaya purin, obesitas, serta sering meminum alkohol. Purin merupakan senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat dalam tubuh. Alkohol merupakan salah satu sumber purin dan juga dapat menghambat pembuangan purin melalui ginjal sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi alkohol. Pasien juga disarankan untuk meminum cairan dalam jumlah banyak karena jumlah air kemih sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya akan membantu pembuangan urat dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih.

Sejak dahulu masyarakat percaya bahwa konsumsi makanan tertentu dapat menimbulkan penyakit asam urat, misalnya jeroan, emping, dan bayam. Dengan demikian, banyak orang yang pernah menderita radang sendi, tanpa mengetahui penyebab radang sendinya, selalu berupaya menghindari makanan tersebut. Atau jika ingin mengonsumsi makanan tersebut, mereka meminum obat atau ramuan tradisional untuk menurunkan kadar asam uratnya.

Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain daging, baik daging sapi, babi, kambing, atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan kembang kol. Tenaga kesehatan umumnya selalu menyarankan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi makanan tersebut. Akan tetapi, sampai beberapa tahun yang lalu belum ada bukti nyata yang mendukung hal itu.

Pada tanggal 8 Maret 2004, NEJM memuat artikel hasil karya dr Choi dan rekannya yang berjudul Purine-Rich Foods, Dairy and Protein Intake, and the Risk of Gout in Men. Choi dan rekannya melakukan penelitian ini selama 12 tahun terhadap populasi tenaga kesehatan laki-laki di Amerika Serikat, yang meliputi dokter gigi, optometris, osteopath, ahli farmasi, podiatrist, dan dokter hewan. Populasi tersebut berusia antara 40 sampai 75 tahun pada tahun 1986, saat penelitian mulai dilakukan.

Choi dan rekannya melakukan pemeriksaan secara prospektif terhadap hubungan antara faktor risiko diet dan kasus gout baru. Mereka menggunakan kriteria gout berdasarkan American College of Rheumatology. Diet dari setiap responden dinilai ulang setiap empat tahun dengan menggunakan kuesioner.

Dari 47.150 responden selama 12 tahun penelitian diperoleh 730 kasus gout baru. Mereka menemukan peningkatan risiko gout ketika responden mengonsumsi daging atau seafood dalam jumlah banyak. Akan tetapi, tidak ditemukan peningkatan risiko gout ketika mengonsumsi protein hewani maupun nabati atau sayur-sayuran kaya purin dalam jumlah banyak. Tim tersebut juga menemukan bukti bahwa adanya hubungan terbalik yang kuat antara konsumsi produk susu, terutama yang rendah lemak, dan kejadian gout.

Tetap harus disadari bahwa penelitian ini bersifat observasional/pengamatan sehingga tim peneliti tidak dapat menyingkirkan kemungkinan adanya faktor lain yang belum diketahui yang berpengaruh terhadap hasil penelitian ini. Walaupun demikian, hasil penelitian ini cukup meyakinkan karena lamanya waktu pemantauan dan besarnya jumlah responden yang terlibat. Oleh karena itu, bagi para laki-laki disarankan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi daging dan seafood dalam jumlah banyak, serta lebih sering mengonsumsi produk susu, terutama yang rendah lemak.

Tubuh manusia adalah perwujudan mikro dari alam semesta. Ketika alam semesta rusak oleh keserakahan manusia, yang pada akhirnya menanggung segala akibatnya adalah manusia itu sendiri. Banjir bandang, longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain hanyalah akibat dari keserakahan manusia. Tubuh dengan segala interaksinya juga mengajarkan kepada kita bahwa keserakahan/kerakusan pada akhirnya akan merusak diri kita sendiri. Oleh karena itu, mulai saat ini, cobalah untuk mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah yang tidak berlebihan dan tidak berkekurangan agar kesehatan tubuh dapat terus terpelihara. Hidup tidak serakah, jiwa damai, tubuh sehat. Selamat mencoba. (*)

(Oleh : dr Juandy Jo Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada) [Indeks]Cek EmailTop of Form

Alamat Email

Bottom of Form

Password

Bottom of Form

New Downloads

Evaluasi Tahun 2006 dan Rencana Aksi Tahun 2007 Pembangunan KesehatanPuskesmas di Jalur PanturaMateri Perencanaan Kesnas 2007Instrumen Pendataan PuskesmasPanduan Pendataan PuskesmasHarga Jual AlkesAplikasi AnggaranJabatan Fungsional Pranata LabkesKep. Menkes 2006

Profil Kesehatan

AsahanMeraukeNiasSitubondoSukabumiTulungagung

DinKes Propinsi

DKI JakartaDI YogyakartaJambiJawa BaratJawa TimurKalimantan TimurRiauSulawesi Utara

DinKes Kabupaten/Kota

BlitarCiamisDenpasarJombangKarawangKebumenNgawiPurwakartaPurworejoSlemanTanjung Jabung Barat

Intranet

IntranetBankdata

_1229333606.unknown

_1229333608.unknown

_1229333609.unknown

_1229333607.unknown

_1229333602.unknown

_1229333604.unknown

_1229333605.unknown

_1229333603.unknown

_1229333600.unknown

_1229333601.unknown

_1229333599.unknown

_1229333598.unknown