golongan iv a

67
Unsur Golongan IV A Unsur Golongan IV A Unsur Golongan IV A Unsur Golongan IV A Unsur Golongan IV A Unsur Golongan IV A

Upload: gifyul-refnita

Post on 31-Jul-2015

1.128 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Golongan IV A

Unsur Golongan IV AUnsur Golongan IV A

Unsur Golongan IV A

Unsur Golongan IV AUnsur Golongan IV A

Unsur Golongan IV A

Page 2: Golongan IV A

KELOMPOK IV

UNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV AUNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV A

Ulfi Rizka (0810413094)Femy Pratama Putri (0810413106)Syafrina Putri Lubis (0910411004)Ajeng Ayu Laraswati (0910411010)Doni Misrianto (0910411018)Ari Diana (0910411022)Fani Yulia Astri (0910412034)

Page 3: Golongan IV A

sifat-sifat fisik

Titik leleh dan titik didih

Page 4: Golongan IV A

Karbon sebagai intan tidak menghantarkan listrik. Pada intan elektron terikat erat dan tidak bebas bergerak.Tidak seperti intan (yang tidak menghantarkan listrik), silikon, germanium, dan timah abu-abu merupakan semikonduktor.Timah putih dan timbal merupakan logam yang dapat menghantarkan listrik. Hal itu merupakan kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam, dan timah putih dan timbal yang merupakan logam.Hal itu merupakan kecenderungan sifat konduktivitas karbon sebagai intan yang berupa non-logam, dan timah putih dan timbal yang merupakan logam.

Page 5: Golongan IV A

Dalam satu golongan, dapat diamati bahwa nilai kerapatan dari golongan IVA ini dari atas ke bawah semakin rapat/ atau nilai density semakin besar

C Si Ge Sn Pb

2260 kg/m3 2300 kg/m3 5320 kg/m3 7300 kg/m3 1140 kg/m3

Kerapatan

Page 6: Golongan IV A
Page 7: Golongan IV A

Sifat – Sifat Kimia Golongan Unsur IV A

Page 8: Golongan IV A

Elektronegativitas

•Elektronegativitas merupakan ukuran kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron. •Pada golongan unsur IV A, terjadinya penurunan elektronegativitas dalam satu golongan, namun dari atom Si ke atom Pb nilai elektronegativitasnya bernilai sama/konstan.

Page 9: Golongan IV A

Bilangan oksidasi

Bilangan oksidasi dari golongan IV A ini umumnya adalah 4, namun pada atom C, Sn , dan Pb juga mempunyai bilangan osidasi 2.

C Si Ge Sn Pb

4 dan 2

4 4 4 dan 2

4 dan 2

Page 10: Golongan IV A

Sifat pengoksidasi

Dalam satu golongan , dari atas kebawah sifat oksidatornya akan semakin kuat. Hal ini dikarenakan dari atas semakin ke bawah unsur golongan IVA akan semakin mudah melepaskan elektron.

Page 11: Golongan IV A

Penjelasan dari masing – masing unsur

Page 12: Golongan IV A
Page 13: Golongan IV A

Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan IV A dan merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena terdapat lebih banyak senyawaan yang terbentuk dari unsur karbon.

Konfigurasi elektron karbon dalam keadaan dasar adalah (1s2 2s2 2p2) mudah terhibridasi menghasilkan perangkat orbital sp3, atau sp2 + p.

KARBON (C)

Page 14: Golongan IV A

SIFAT KIMIA

Bentuk alotrop dari karbon yang berupa kristal adalah grafit dan intan, sedangkan bentuk amorf dari karbon adalah arang dan kokas (karbon hitam). Grafit dan intan membentuk struktur jaringan kovalen yang sangat besar (struktur raksasa).

(a) Struktur intan (b) Struktur grafit

Page 15: Golongan IV A

SIFAT FISIKA

Sifat C

Titik leleh (°C) 3.550

Titik didih (°C) 4.827

Massa jenis (g cm–3) 3,51

Keelektronegatifan 2,5

Jari-jari kovalen ( ) 0,77

Page 16: Golongan IV A

Sumber-sumber Karbon di alam

Di alam karbon secara garis besar dapat dibagi atas:a. Senyawa non organik

Terdapat dalam bentuk allotropi dan amorfSeperti : intan, grafit dan batubara

b. Senyawa organikTerdapat dalam semua makhluk hidup, berbentuk hidrokarbon.Terdapat juga dialam berupa gas : CO2, CO, CaO

Page 17: Golongan IV A

PERSENYAWAAN DARI CARBON

1. Karbon monoksida (CO)Karbon monoksida dapat dibuat secra komersil dengan hydrogen melalui pembentukan uap kembali atau pembakaran sebagian hidrokarbon dengan reaksi : CO2 + H2 → CO + H2O

2. Karbon dioksida (CO2)

Dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon atau gas CO dengan oksigen yang cukup, reaksinya :C + O2 → CO2

CH4 + 2O2 → CO2 + H2O

2CO + O2 → 2CO2

Page 18: Golongan IV A

3. Karbonat dan BikarbonatKarbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat berguna serta terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam air. Misalnya CaCO3, BaCO3, MgCO3, dan PbCO3.

4. Karbon Disulfida (CS2)

Cs2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai bahan pembuat CCl4, dengan reaksi :

CS2 + 3Cl2 → CCl4 + S2Cl2

5. Hidrogen SianidaHCN adalah senyawa gas bersifat racun, tetapi penting dalam industri seperti industri plastik. Senyawa HCN dapat dibuat secara komersil melalui reaksi :NH3 + CH4 → HCN + 3H2

Page 19: Golongan IV A

Senyawa-senyawa karbon dan kegunaannya :

1. Grafit : ini adalah bentuk senyawa karbon yang amorf dengan sifat kekerasan tergolong lunak.Kegunaan : isi pensil, elektroda

2. Intan : ini adalah bentuk senyawa karbon yang kristalin dengan sifat kekerasan tergolong paling kerasKegunaan :perhiasan batu mulia, alat pemotong kaca, alat pengebor dll.

3. Karbon nanotube Kegunaan : adsorben, molekul aktif untuk elektroda dan sensor

4. Senyawa-senyawa fullerene (bucky ball) Kegunaan : konduktor, molekul aktif untuk elektroda dan sensor

Page 20: Golongan IV A

Silikon (Si)

Kelimpahan di alam

• Silikon adalah unsur yang paling melimpah kedua di kerak bumi setelah oksigen. Sebagian besar silikon ada sebagai komponen batu silikat dan mineral silikat lainnya yang terdapat di alam.

Page 21: Golongan IV A

Sifat-sifat silikon

• Silikon berupa padatan keras dengan struktur seperti intan, bewarna abu mengkilap dan meleleh pada 1410 C. Silikon bersifat semikonduktor. Daya hantarnya kecil pada suhu kamar, tetapi pada suhu tinggi menjadi konduktor yang baik.

Page 22: Golongan IV A

Konfigurasi elektron [Ne]3s2 2p2

Titik leleh (oC) 1,412Titik didih ( oC) 2,680Distribusi elektron 2,8,4Energi pengionan (kJ/mol) 790Jari-jari kovalen (A) 1,18Jari-jari ion (A) 0,41

(Si4+)Keelektronegatifan 1,8

Page 23: Golongan IV A

Pembuatan

Page 24: Golongan IV A

PERSENYAWAAN SILIKON

1. Silikon DioksidaSilikon dioksida atau silika adalah salah satu senyawaan kimia

yang paling umum. Krsital SiO2 murni ditemukan dalam alam dalam tiga bentuk polimorfis yang paling umum diantaranya adalah kuarsa. Pasir, agata (akik), oniks, opal, batu kecubung (aametis), dan flint, adalah silikon dioksida dengan runutan bahan kotoran.

Silikon tidak ditemukan bebas dalam alam, melainkan muncul hanya dalam senyawaan seperti silika, silikat. Silikon unsur dapat dibuat dari silika dengan mereduksi silikon oksida dengan magnesium :SiO2 + 2Mg panas 2MgO + Si

Page 25: Golongan IV A

Kristal SiO2 memiliki dua ciri utama :• Setiap atom silikon berada pada pusat suatu

tetrahedron yang terdiri dari empat atom oksigen.• Setiap atom oksigen berada di tengah-tengah

antara dua atom silikon.

2. Silikat• Senyawaan silikon-oksigen adalah yang paling

melimpah dari semua senyawaan dalam kerak bumi. Kebanyakan batuan mineral adalah silikat dengan kisi : - Si – O – Si - O -

Page 26: Golongan IV A

reaksi• Silikon bereaksi dengan halogen secara umum bahkan sampai terbakar

dalam gas fluor (X menunjukkan suatu atom halogen).Si + 2X2 SiX4

• SiO2 pada hakekatnya tidak reaktif dengan air pada suhu-suhu biasa. Namun, dua asam silikat sederhana yang terkenal adalah asam ortosilikat (H4SiO4) dan asam metasilikat (H2SiO3). Kedua senyawaan ini praktis tidak larut dalam air, tetapi mereka memang bereaksi dengan basa, contohnya :H4SiO4 + 4NaOH Na4SiO4 + 4H2O

Natrium Ortosilikat

• Silikat yang larut memebentuk larutan yang bersifat basa bila dilarutkan dalam air.SiO3

-2 + H2O HSiO3- + OH-

Page 27: Golongan IV A

Bahan-bahan yang Mengandung Silikon yang dikenal baik

• KeramikProduk-produk keramik terbuat dari

campuran berbagai mineral dan batuan yang telah dihaluskan, yang membentuk suatu massa mirip batuan yang kuat bila dipanaskan sampai suhu yang tinggi. Meskipun tanah lempung bukanlah zat yang murni, ia terutama adalah kaolinit, Al2Si2O5(OH)4, suatu mineral yang lembut dan mudah dihancurkan menjadi bubuk. Kaolin adalah aluminium silikat yang terhidrasi.

Page 28: Golongan IV A

• Kaca Kaca merupakan cairan yang kental yang menjadi kaku tanpa mengkristal sewaktu ia mendingin. Hanya satu unsur (selenium), beberapa oksida (misalnya B2O3, SiO2, GeO2 dan P4O10) dan beberapa garam-oksi (misalnya borat, silikat dan fosfat) yang bisa berada dalam keadaan seperti kaca.

• SilikonBeberapa dari senyawaan sintetik yang paling menarik, yang berbeda dari apapun yang ditemukan dalam alam adalah silikon. Zat ini merupakan molekul yang seperti rantai yang terdiri dari atom-atom Si, O, C dan H. Suatu silikon yang terbentuk dari molekul-molekul rantai pendek merupakan cairan yang berminyak, silikon dengan rantai yang panjangnya sedang, berperilaku seperti minyak yang kental dengan rantai sangat panjang mempunyai konsistensi seperti karet.

Page 29: Golongan IV A

KEGUNAAN SILIKON

• Sebagai bahan komestik atau kecantikan.• Bahan pembersih sepeda motor .• sebagai semikonduktor, khususnya dalam

transistor

Page 30: Golongan IV A

Germanium (Ge)• Konfigurasi Elektron : [Ar] 3d10

4s2p2

Sejarah Mendeleev memprediksikan

keberadaan unsur ini pada tahun 1871 dengan nama ekasilikon yang kemudian ditemukan oleh Winkler pada tahun 1886. Logam ini ditemukan di argyrodite, sulfida germanium dan perak germanite, yang mengandung 8% unsur ini bijih seng, batubara dan mineral-mineral lainnya.

Page 31: Golongan IV A

Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara. Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.

Page 32: Golongan IV A

Sifat germanium

Unsur ini logam yang putih keabu-abuan. Dalam bentuknya yang murni, germanium berbentuk kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan semikonduktor yang penting. Teknik pengilangan-zona (zone-refining techniques) memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan kemurnian yang sangat tinggi.

Page 33: Golongan IV A

Simbol : Ge

Radius Atom : 1.37 Å

Volume Atom : 13.6 cm3/mol

Massa Atom : 74.9216

Titik Didih : 3107 K

Radius Kovalensi : 1.22 Å

Struktur Kristal : Fcc

Massa Jenis : 5.32 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 3 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 2.01

Konfigurasi Elektron : [Ar] 3d10 4s2p2

Formasi Entalpi : 31.8 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 59.9 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : 7.899 V

Titik Lebur : 1211.5 K

Bilangan Oksidasi : 4

Kapasitas Panas : 0.32 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 334.3 kJ/mol

Page 34: Golongan IV A

Proses reduksi GeO2 oleh H2 dengan reaksi :

GeO2 + H2 Ge + H2O

Sintesa Germanium

UNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV AUNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV A

Page 35: Golongan IV A

PERSENYAWAAN GERMANIUM

1. KhlorogermaniumGeH4 + SnCl4 GeH3Cl + HCl + SnCl2

2. IodogermaniumGeH3 + HI GeH3I + HCl

3. Fluorogermanium2GeH3Br + PbF2 2GeH3F + PbBr2

Page 36: Golongan IV A

REAKSI GERMANIUM :

1. Subsitusi dari senyawa dialkali sengGeCl4l + 2 Zn(C2H5))2 Ge(C2H5))4 + 2 ZnCl2

2. Subsitusi dari senyawa diaril merkuriGeCl4l + Hg(C6H5)2 C6H5GeCl3 + C6H5HgCl

3. Subsitusi dengan pereaksi GrignardGeCl4l + 3 C6H5MgCl (C6H5)3GeCl + 3 MgCl

4. Pembuatan dari senyawa alkil atau arillitiumGeCl4l + C3H7Li C3H7GeCl3 + LiCl

Page 37: Golongan IV A

Kegunaan 1. sebagai transistor dalam banyak barang

elektronik. 2. sebagai bahan semikonduktor. 3. sebagai bahan pencampur logam, 4. sebagai fosfor di bola lampu pijar 5. digunakan dalam spekstroskopi infra merah

Page 38: Golongan IV A

TIMAH (Sn)Konfigurasi elektron: [Kr] 4d10 5s2 5p3

Timah adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Sn dan nomor atom 50. Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk sebagai oksida.

Page 39: Golongan IV A

SIFAT-SIFAT TIMAH

Sifat FisikaFasa : PadatanDensitas : 7,365 g/cm3 (Sn putih)

5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)Titik didih : 231,93oCPanas fusi : 7,03 kJ/molKalor jenis : 27,112 J/mol K

Page 40: Golongan IV A

Sifat Kimia Bilangan oksidasi : 4,2, -4 Nomor atom : 50 Nomor massa : 118,71 Elektronegatifitas : 1,96 Energi ionisasi 1 : 708,6 kJ/mol Energi ionisasi 2 : 1411,8 kJ/mol Energi ionisasi 3 : 2943,0 kJ/mol Jari-jari atom : 140 pm Jari-jari ikatan kovalen : 139 pm Jari-jari van der waals : 217 pm Struktur Kristal : Tetragonal (Sn putih) kubik

diamond (Sn abu-abu) Konduktifitas termal : 66,8 W/mK.

Page 41: Golongan IV A

SINTESA TIMAH

UNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV AUNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV A

Reaksi reduksi biji timah menjadi timah bebas adalah :SnO2 + CO SnO2 + CO2

SnO + CO2 Sn + CO2

Dari reaksi tersebut masih terdapat SnO2 yang tidak tereduksi oleh karbon yang lalu akan bereaksi dengan timah dan SiO2 untuk menghasilkan terak (slag) stannous silicate.

Reaksi yang terjadi :SnO2 + Sn + 2 SiO2 2 SnOSiO2

Untuk menghasilkan timah, terak ini dapat direduksi oleh karbon, reaksinya adalah :

2 SnOSiO2 + 2 C 2 Sn + 2 SiO2 + 2 CO2

Page 42: Golongan IV A

PERSENYAWAAN TIMAH

1. Timah Oksida (SnO2)Oksida timah ini merupakan oksida timah yang paling penting dalam pebuatan logam timah. SnO2 tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam dan basa kuat. SnO2 larut dalam asam halida membentuk heksahalostanat seperti:

SnO2 + 6HI H2SnI6 + 2 H2OAtau jika dilarutkan dalam asam maka:

SnO2 + 6 H2SO4 Sn(SO4)2 + 2 H2O2. Timah(II) Klorida

SnCl2 dipakai sebagai reduktor dalam larutan asam. SnCl2 dibuat dengan cara reaksi gas HCl kering dengan logam Sn.

Sn + 2 HCl SnCl2 + H2

Page 43: Golongan IV A

3. Timah SulfidaPembuatan SnS :

Sn + S SnSSnCl2 + H2S SnS + 2 HCl

Senyawa SnS2 mengendap sebagai padatan berwarna coklat dengan penambahan H2S pada larutan senyawa timah (IV) dan banyak dipakai sebagai ornamen dekoratif karena warnanya mirip emas.

Page 44: Golongan IV A

REAKSI TIMAH

1. Timah larut dalam HCl(aq), lambat dalam asam encer dan lebih cepat jika asamnya pekat.

Sn(s) + 2HCl(aq) Sn+2(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g)

2. Dalam HNO3(aq), pekat, timah teroksidasi menjadi SnO2(s).

Sn(s) + 4HNO3(aq,pekat) SnO2(s) + 2H2O + 4NO2(g)

3. Larutan yang mengandung ion timah(II) (misalnya larutan timah (II) klorida) akan mereduksi larutan iod menjadi ion iodida. Pada proses tersebut, ion timah(II) dioksidasi menjadi ion timah(IV).

Page 45: Golongan IV A

4. Ion timah(II) juga mereduksi ion besi(III) menjadi ion besi(II).

5. Ion timah (II) juga mudah dioksidasi oleh agen pengoksidasi yang sangat kuat seperti larutan kalium mangan (VII) (larutan kalium permanganat) dalam kondisi asam.

Page 46: Golongan IV A

KEGUNAAN TIMAH

Data pada tahun 2006 menunjukkan bahwa logam timah banyak dipergunakan untuk :1. Solder2. Industri plating3. Untuk bahan dasar kimia4. Kuningan & perunggu5. Industri gelas

Page 47: Golongan IV A

TIMBAL (Pb) Timbal memiliki nomor atom 82 dan nomor massa

207,2. Dengan nomor atom 82 maka timbal memiliki konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p2 dengan jumlah elektron tiap kullitnya adalah 2, 8, 18, 32, 18, 4.Di alam terdapat empat macam isotop timbal yaitu Pb204 (1.48%), Pb206 (23.6%), Pb207 (22.6%) dan Pb208

(52.3%) yang terbanyak di alam. Sumber mineral timbal yang utama adalah “Galena (PbS)” yang mengandung 86,6% Pb, “Kerussit (PbCO3)”, dan “Anglesit (PbSO4).

Page 48: Golongan IV A

Galena

Galena adalah mieral timbal yang amat penting dan paling banyak tersebar di penjuru belahan bumi dan umumnya berasosiasi dengan mineral lain seperti sphalerit, Kalsit, dan flourite.

Page 49: Golongan IV A

Cerrusite

Cerrusite merupakan salah satu mineral timbal yang mengandung timbal karbonat dan menjadi sumber timbal yang utama setelah galena. Mineral ini juga terdapat dalam bentuk granular yang padat atau berbentuk fibrous.

Page 50: Golongan IV A

Anglesite

Anglesite merupakan mineral timbal yang mengandung timbal sulfat PbSO4. Mineral ini terjadi sebagai hasil oksidasi mineral galena akibat pengaruh cuaca. Mineral ini memiliki spesifik grafiti 6,3 dengan kandungan timbal sekitar 73%.

Page 51: Golongan IV A

SIFAT-SIFAT TIMBAL

Timbal merupakan logam putih kebiru-biruan dengan pancaran yang terang. Ia sangat lunak, mudah dibentuk dan bukan konduktor listrik yang baik. Ia memiliki resistansi tinggi terhadap korosi.

Page 52: Golongan IV A

Simbol : Pb

Radius Atom : 1.75 Å

Volume Atom : 18.3 cm3/mol

Massa Atom : 207.2

Titik Didih : 2023 K

Radius Kovalensi : 1.47 Å

Massa Jenis : 11.35 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 4.8 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 2.33

Konfigurasi Elektron : [Xe] 4f14 5d10 6s2p2

Formasi Entalpi : 4.77 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 35.3 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : 7.416 V

Titik Lebur : 600.65 K

Bilangan Oksidasi : 4,2

Kapasitas Panas : 0.129 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 177.9 kJ/mol

Page 53: Golongan IV A

UNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV AUNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV A

SINTESA TIMBAL

1. Timbal terutama terdapat dalam bentuk galena, PbS. Bijih dipekatkan dengan pemanggangan. kemudian bijih dipanggang dengan temperatur tinggi.

Page 54: Golongan IV A

2. Reduksi dilakukan dengan kokas atau batu gamping, dalam reaksi:PbO(s) + C(s) Pb(l) + CO(g)PbO(s) + CO(g) Pb(l) + CO2(g)

Selain itu, ada kemungkinan sebagian Galena diubah menjadi PbSO4, dimana oleh kuarsa akan diubah menjadi silikat menurut persamaan: PbSiO3 + SO4 PbSO4 + SiO2

Page 55: Golongan IV A

Batu gamping dalam reaksi reduksi terurai menjadi CaO dan CO2. CaO mengubah PbSiO3 menjadi PbO dengan membentuk CaSiO3).

PbO + CaSiO3 PbSiO3 (s) + CaO

Alternatif lain pada proses reduksi dipakai reduktan bijih bakar dari Galena sebagai pengganti batu bara.Pb + SO2 (g) PbS (s) + 2PbO (s)

Page 56: Golongan IV A

PERSENYAWAAN

1. Tetra Etil Timbal Senyawa ini disintesis dengan mereaksikan antara alloy NaPb dengan etil klorida dengan reaksi sebagai berikut:4 NaPb + 4 CH3CH2Cl (CH3CH2)4Pb +

4 NaCl + 3 PbTetra Etil Timbal jika terbakar tidak hanya menghasilkan CO2 akan tetapi juga menghasilkan Pb.

(CH3CH2)4Pb + 13 O2 8 CO2 + 10 H2O + Pb

Page 57: Golongan IV A

2. Timbal (II) klorida (PbCl2)

• PbCl2 dibuat dari beberapa metoda yaitu dengan proses pengendapan senyawa Pb2+ dengan garam klorida atau dengan mereaksikan PbO2 dengan HCl.

PbO2(s) + 4 HCl PbCl2(s) + Cl2 + 2 H2O

Atau dibuat dari logam Pb yang direaksikan dengan gas Cl2.

Pb + Cl2 PbCl2

Page 58: Golongan IV A

3. Timbal dioksida (PbO2)

Timbal (IV) oksida terdekomposisi pada pemanasan menghasilkan timbal (II) oksida dan oksigen.

Page 59: Golongan IV A

4. Timbal tetraklorida (PbCl4)

Timbal (IV) klorida terdekomposisi pada temperatur kamar menghasilkan timbal (II) klorida yang lebih stabil dan gas khlor.

Reaksi timbal (IV) klorida dengan air seperti pada silikon tetraklorida. Akan memperoleh padatan coklat timbal(IV) oksida dan gas hidrogen klorida.

Page 60: Golongan IV A

5. Timbal Tetra Oksida (Pb3O4)

• Pb3O4 diperoleh melalui oksidasi PbO dengan udara pada suhu 400oC, tetapi pada suhu lebih tinggi terjadi reaksi sebaliknya.6PbO(s) + O2(g) 2 Pb3O4(s)

• Atau dengan proses pemanasan timbal karbonat dengan kehadiran udara.6PbCO3 + O2 2Pb3O4 + 6CO2

Page 61: Golongan IV A

6. Timbal (II) Nitrat

Cara membuat timbal nitrat adalah dengan melarutkan logam Pb pada larutan asam nitrat.Pb (s) + 2NO3 (aq) Pb(NO3)2(aq)

7. Timbal Oksida (PbO)

Berbagai macam timbal oksida mudah direduksi menjadi logamnya. Hal ini bisa dilakukan dengan mencampur antara PbO dengan PbS kemudian dipanaskan.

PbO + PbS 3 Pb + SO2

Page 62: Golongan IV A

REAKSI

1. Reaksi timbal dengan HCl(aq)Pb(s) + 3HCl(aq,pekat) (PbCl3)-(aq) + H+(aq) + H2(g)

2. Reaksi PbO dengan asam asetat (CH3COOH) menghasilkan timbal (II) asetat, Pb(CH3COO)2.

PbO + CH3COOH Pb(CH3COO)2 + H2O

3. Reaksi antara Pb3O4 dan asam asetat menghasilkan timbal (IV) asetat atau timbal tetrasetat, Pb(CH3COO)4.

Pb3O4 + CH3COOH Pb(CH3COO)4

Page 63: Golongan IV A

4. Logam Pb tidak larut dalam asam sulfat maupun asam klorida, melainkan larut dalam asam nitrat dengan membentuk gas NO dan timbal nitrat yang larut.3Pb + 8H+ + 8 NO3

- 2 Pb2+ + 6 NO3- + 2NO + 4OH-

5. Bila dipanaskan dengan nitrat dari logam alkali maka logam timbal akan membentuk [Pb(OH)2]4-. PbO + 2OH- + H2O [Pb(OH)2]4-

6.Klorinasi terhadap larutan diatas menghasilkan timbal dengan biloks +4. [Pb(OH)2]4- + Cl2 PbO2 + 2Cl- + 2H2O

Page 64: Golongan IV A

KEGUNAAN

Kegunaan timbal yang utama ialah dalam pembuatan baterai-penyimpanan timbal (aki), solder dan alloy lain, pembungkus kabel, amunisi, tetraetil timbal sebagai aditif “antiknock” untuk bensin dan perisai radiasi (untuk perlindungan terhadap sinar X). Oksida timbal digunakan dalam industri gelas, pemoles keramik, semen (PbO), cat pelindung logam (Pb3O4), korek api (PbO2), dan peledak (PbO2).

Page 65: Golongan IV A

Aki (Sel Penyimpan Timbal)

• Oksidasi : Pb(s) + SO4-2(aq) PbSO4(s) + 2e

• Reduksi : PbO2(s) + 4H+(aq) + SO4-2 + 2e PbSO4(s) + 2H2O

• Keseluruhan: Pb(s) + PbO2(s) + 4H+ + 2SO4-2 2PbSO4(s) +

2H2O

Page 66: Golongan IV A

DAFTAR PUSTAKA

• Petrucci, Ralph. H dan Suminar. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat-Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

• Gem, Collins. 2003. Kamus Saku Kimia. Jakarta : Erlangga.• Oxford. 2003. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta : Erlangga.• Basri, Sarjani. Ir. 2004. Kamus Kimia. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.• Douglas, Bodie. 1978. Inorganic Syntheses. USA:

Department of Chemistry University of Fittsburgh.• S. Young Tyree, Jr and Kerro Knox. 1961. Textbook of

Inorganic Chemistry. New York: The Macmillan Company.

Page 67: Golongan IV A

TERIMA KASIH

UNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV AUNSUR GOLONGAN IV A UNSUR GOLONGAN IV A

KELOPOK IVUlfi Rizka (0810413094)Femy Pratama Putri (0810413106)Syafrina Putri Lubis (0910411004)Ajeng Ayu Laraswati (0910411010)Doni Misrianto (0910411018)Ari Diana (0910411022)Fani Yulia Astri (0910412034)