god's dream for you part 2
DESCRIPTION
God's Dream For YouTRANSCRIPT
1
Penyerahan Penuh
2
Roma 12
1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya
kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Pengenalan:
Que Sera Sera??
Kata Que sera sera sudah ada sejak tahun 1956, yang ditulis oleh Jay Livingston dan Ray
Evans dan dinyanyikan pertama kali oleh Doris Day di filem Alfred Hitchcock's 1956 re-
make of his 1934 filem "The Man Who Knew Too Much" yang dibintangi oleh Doris Day
dan James Stewart. Lagu yang sangat menyentuh hati tiap pendengarnya ini, kini sering
sekali didengar, sehingga banyak yang penasaran tentang erti dari kata-kata ini.
Sebenarnya kata Que Sera Sera berasal dari bahasa Sepanyol, yang bererti "Whatever will
be will be". Erti Que Sera Sera adalah apa yang terjadi terjadilah.
Menyimak arti dari kata que sera sera di atas, setidaknya ada dua makna penting yang
terkandung dari kata que sera sera tersebut. Dua makna tersebut adalah berbeda, tergantung
pada bagaimana kita menghayati dan mencermati apa sebenarnya makna dari kata tersebut.
a. Manusia yang sedang pasrah menerima nasib dengan keadaan menyedihkan yang
menimpa hidupnya saat ini.
b. Penyerahan diri kepada sang Pencipta, tentang bagaimana kehidupan kita yang
belum terjadi dan belum kita ketahui.
Berserah diri merupakan kata tidak disukai didengar hampir seperti kata tunduk. Kata ini
menyiratkan makna kalah atau tewas, kecundang. Berserah diri menimbulkan gambaran
tidak enak, misalnya mengaku kalah dalam pertempuran, kalah dalam suatu permainan atau
menyerah pada musuh yang lebih kuat.
Dalam budaya competitive di zaman ini, kita diajar untuk tidak pernah menyerah dan tidak
pernah tunduk, jadi kita tidak banyak mendengar tentang menyerah. Kita lebih suka
berbicara soal menang, berhasil, mengalahkan, menakhlukkan daripada tentang mengalah,
tunduk, taat, dan menyerah. Tetapi menyerahkan diri kepada TUHAN adalah inti atau
substansi penyembahan kita yang sejati.
1. Bagaimana Menyerahkan Tubuh Kita
Roma 12:1 “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu,
supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan
yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
3
Tubuh adalah fizik yang utuh terdiri dari bahagian-bahagian atau organ
yang disebut makhluk hidup yang bertumbuh dan berakhir dengan kematian.
Kalau tubuh manusia sudah mati dan menemui ajalnya, disebut mayat yang siap untuk
dikubur.
Organ tubuh : Kepala, Leher Badan, Kaki-Tangan, dada, perut dan lain-lain, adalah satu
kesatuan untuk memuji ALLAH.
Jika bagian-bagian tubuh itu tidak terkoordinasi untuk memuliakan TUHAN, apa jadinya ya ?
Yesus Berkata
Matius 5:27. Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
5:28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta
menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
5:29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan
utuh dicampakkan ke dalam neraka.
5:30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu,
karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan
utuh masuk neraka.”
Tubuh (fisik) yang sihat tetapi tanpa bermoral sama dengan makhluk hidup lainnya yang
disebut binatang. Tubuh yang mengenal ALLAH disebut manusia yang sejati,
sebab manusia menurut ALKITAB adalah makhluk Ilahi, yang diciptakan oleh tangan
ALLAH sendiri.
1 Korintus 6: 16 Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Akan
kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan? Sekali-kali tidak!
1 Korintus 6: 19 “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang
diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan
milik kamu sendiri?
Paulus menekankan bahwa “SAYA DAN SAUDARA adalah anggota tubuh Kristus. Tidak
mungkin diserahkan kepada percabulan dan perbuatan nazis lainnya. Sebab TUHAN
YESUS itu suci dan kudus adanya.
Tubuh manusia perlu diserahkan sebagai persembahan kepada Allah:
Tubuh manusia belum pernah dipersembahkan menjadi korban bakaran kepada ALLAH,
kecuali cerita ISHAK, itupun tidak terjadi, kerana ALLAH menggantikan persembahan
korban bakaran itu dengan seekor anak lembu jantan tersangkut dipohon.
Ternyata semua korban bakaran itu tidak mampu menguduskan hidup manusia agar dapat
berkenan atau melihat ALLAH. Kemudian ALLAH melarang manusia dengan
mengharamkan beberapa jenis makanan melalui peraturan di era MUSA. Itu juga tidak
mampu membuat manusia menjadi KUDUS, agar dapat berkenan dan melihat WAJAH
ALLAH. Manusia berusaha berbuat amal baik dan menolong sesama, ternyata tindakan
4
itupun tidak menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Hubungan manusia dengan
ALLAH putus dan manusia dalam bahaya yang sangat fatal, dibinasakan!
YESUS datang dan menjadi korban sulung yang berkenan kepada ALLAH. IA mati untuk
mendamaikan kita dengan ALLAH BAPA. Darahnya tertumpah di atas mezbah dan
tubuhnya hancur demi menyucikan dosa saya dan saudara juga. IA menderita dan akhirnya
mati, darahNya tertumpah agar tubuh kita yang hina dina itu menjadi suci dan bersih
dihadapan ALLAH.
Sekarang TUBUH MANUSIA dituntut menjadi media yang dipakai ALLAH untuk
menyatakan diriNya. TUBUH MANUSIA disebutnya sebagai BAIT SUCI, RUMAH
TUHAN, atau GEREJA yang sesungguhnya. Apakah tubuh saudara sudah siap menjadi
BAIT ALLAH ?
Jangan menyerahkan tubuh kepada kenajisan
Galatia 5:19-21 “Perbuatan daging telah nyata,yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dlsnya. Terhadap
semua itu kuperingatkan kamu...bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Keinginan daging yang nyata: Percabulan / Perzinahan.
Dosa ini menyerang semua kalangan umur dari anak kecil sampai orang dewasa. Umumnya
remaja dan muda-mudi paling tinggi % dengan dosa ini. Jikalau seorang remaja atau
pemuda, fikirannya telah dirusak oleh gambar porno, VCD porno, maka biasanya dengan
mudah mereka akan jatuh dalam Seks Bebas.
Untuk itu pesan saya avoid/ jauhi movie seperti itu. Demikian juga bagi mereka yang sudah
berkahwin, mereka juga diperhadapkan dengan godaan daging yang sama. Jikalau anda
sudah tidak lagi setia sama suami atau isterinya maka mereka pun terancam oleh dosa
perzinahan ini.
Jikalau seorang suami punya isteri lebih dari satu, atau seorang istri punya suami lebih dari
satu, jelas ini adalah perzinahan.
Bersikap seperti Yusuf, lari dari godaan daging ini.
Kejadian 39:12 “Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur
dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
b. Ketamakan terhadap harta/ materi.
2 Timotius 6:9, 10 ”Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam
jerat dan kedalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang
menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala
kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah
menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai-bagai duka.”
5
Kita semua diciptakan untuk suatu tujuan dan jika kita hendak melakukan kehendak Tuhan,
kita perlu menundukkan kedagingan kita dengan cara melayani Tuhan.
John Wesley, “Lakukanlah segala perbuatan baik yang dapat kau lakukan, dengan semua
sarana yang dapat kau gunakan, dengan segala cara yang dapat kau tempuh, di manapun kau
berada, di setiap saat, kepada sebanyak mungkin orang, sampai selama mungkin yang dapat
kaulakukan.”
Kita semua adalah bejana-bejana yang hidup bagi kemuliaan Allah, jadi marilah kita pakai
tubuh kita sebagai bait yang hidup di mana Tuhan dapat bersinar melalui kita selama kita
melayaniNya. Ketika kita belajar melayani Tuhan melalui melayani sesama, kita bergerak
dari berpusat kepada diri sendiri kepada berpusat kepada Kristus.
2. Bagaimana Menyerahkan Fikiran Kita
Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Sejarah manusia sebagian besar berpusat pada pergumulan dalam akalnya. Fikiran kita adalah
suatu Medan Perangan yang terus menerus.
Apa yang kita fikirkan sangat penting.
Amsal 16:32 "Orang yang mengendalikan pikirannya melebihi seorang pahlawan, orang
yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota."
Amsal 23:7 "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri
demikianlah ia."
Ada begitu banyak pemikiran atau aktiviti yang terus berputar di dalam fikiran kita, namun
sebagai anak Tuhan, kita perlu belajar bagaimana menyaring fikiran kita.
Bagaimana caranya? Kita dapat melakukannya dengan Firman Allah! Alkitab mengatakan
kepada kita untuk memikirkan perkara-perkara yang baik dan berguna.
Filipi 4:8 “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang
adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut
kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”
Buanglah fikiran - fikiran yang tidak berguna. Saat kita merenungkan Firman Tuhan, secara
perlahan-lahan kita mulai menyelaraskan hidup kita sesuai dengan Firman. Seperti yang
Alkitab
Yer 31:33 "Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin (pikiran) mereka."
6
Martin Luther (Germany) pernah berkata, “Engkau tidak dapat mencegah seekor burung
untuk terbang di atas kepalamu namun engkau dapat mencegahnya bersarang di
rambutmu!”
Dengan kata lain, fikiran - fikiran buruk dapat datang kepadamu namun adalah tanggung
jawabmu untuk membuatnya berlalu.
Alkitab menilai bahawa fikiran yang tidak beriman bermusuhan dengan Allah
Rom 8:7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk
kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
3. Bagaimana Menyerahkan Kehendak Allah
2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan
budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang
berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Gal 2:19c-20 Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku
sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi
sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi
aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Ilustrasi:
Satu kali waktu ada seorang lelaki yang memiliki sebuah rumah yang indah dan suatu hari,
ada suara ketukan di pintu dan dia membukanya dan ia mendapati iblis. Dia hairan dan takut,
dan ia memanggil Yesus dan memberikan Yesus ruangannya.
Hampir setiap hari iblis terus datang dan mengetuk pintu. Dan setiap kali dia merasa terkejut,
Lelaki itu memutuskan untuk memberikan sebuah ruangannya yang lain kepada Yesus.
Akhirnya lelaki ini merasa lelah, dan dia bertanya kepada Yesus mengapa iblis ini tidak
berhenti mengetuk pintunya. Yesus menjawab bahwa rumah ini masih merupakan milik
lelaki tersebut.
Akhirnya dia mengerti dan dia memberikan sijil rumahnya kepada Yesus. Keesokan harinya
ketika iblis mengetuk pintunya kembali, Yesuslah yang membuka pintu dan segera iblis itu
pergi meninggalkan rumah tersebut!
# Kita akan terus menerus bergumul dalam melakukan kehendak Tuhan, kecuali kalau kita
menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Menyerahkan bererti memberikan seutuhnya, bukan
hanya satu bahagian namun setiap bahagian dari kehidupan kita. Tuhan tidak menuntut kita
untuk menjadi sempurna namun saat kita menundukkan hidup kita kepadaNya, kita
membiarkan kehendakNya terjadi dalam hidup kita.
7
3 Penghalang Penyerahan Sepenuhnya Kepada Tuhan
Seringkali ada penghalang yang merintangi penyerahan diri total kita kepada Allah.
I. Ketakutan
- Dapatkan saya mempercayai Allah ?
- Percaya merupakan unsur yang sangat diperlukan untuk berserah diri. Berserah diri
karena mempercayai, mempercayai karena mengenal.
- Ketakutan menghalangi kita untuk berserah diri, tetapi KASIH membuang segala
ketakutan. Ketika kita menyedari betapa besarnya Allah mengasihi kita, maka pasti
semakin mudah kita melakukan penyerahan diri. Hanya Allah yang sungguh-sungguh
mengasihi kita seutuhnya, penguasa dunia ini hanya menawarkan keindahan sesaat,
untuk itu jangan takut berserah kepada-Nya.
- Bukti Allah mengasihi kita : Kita dijadikan biji mata-Nya, oleh sebab itu, kita tidak
pernah lepas dari pandangan-Nya, Dia peduli terhadap hidup kita sampai hal yang
terkecil, Dia memiliki rencana yang baik bagi kita, Dia mengampuni kita. Puncak
demonstrasi kasih-Nya adalah pengorbanan Anak-Nya.
II. Keangkuhan
- Kita hanyalah makhluk ciptaan dan tidak berkuasa atas segala sesuatu.
- Pencobaan tertua : “Kamu akan menjadi seperti Allah”. Keinginan untuk berkuasa
penuh dan mengendalikan hidup kita sendiri merupakan penyebab dari banyak
persoalan dan tekanan dalam hidup dan hal ini menjadi penghalang besar untuk
seseorang dapat berserah diri.
III. Kebimbangan - Orang seringkali bimbang berserah diri kepada Allah kerana tidak memahami dengan
benar akan erti dari berserah diri tersebut.
- Berserah diri bukan bererti pasrah secara pasif, bukan suatu tindakan yang fatal, atau
bukan dalih untuk bermalas-malasan. Berserah diri bukan bererti meninggalkan cara
berfikir rasional, bukan juga bererti menekan keperibadian kita.
- Berserah diri bererti mengorbankan kehidupan kita dan rela menderita demi
mengubah apa yang perlu diubah
- Berserah diri paling baik ditunjukkan dalam 2 hal : ketaatan dan percaya. Ya kepada
TUHAN, dan tidak kepada dosa.
- Contoh ketaatan :
a. Dalam PL ~ Sadrakh, Mesakh, Abednego.
b. Dalam PB ~ Setelah semalaman gagal memperoleh ikan, Simon memberikan
contoh penyerahan diri ketika Yesus menyuruhnya untuk menebarkan jala [Luk. 5:5.
Orang-orang yang berserah diri adalah orang yang menaati firman Allah, meskipun
firman itu kelihatannya tidak masuk akal.
- Teladan terbesar dari penyerahan diri adalah Yesus. Malam sebelum Dia disalibkan,
Yesus menyerahkan diri-Nya kepada kehendak Bapa. Yesus tidak berdoa, “Bapa, jika
Engkau mampu menyingkirkan penderitaan ini, lakukanlah”. Yesus yakin bahwa
Bapa bisa melakukan apa pun
8
Berkat dari Berserah Diri Allah memakai orang-2 yang mahu berserah diri ;
a. Abraham – Berserah diri untuk mentaati perintahNya untuk mengorbankan Ishak
anaknya, Anak Perjanjian yang dinantikan selama 25 tahun, sehingga Dia disebut Bapa orang
Percaya / Sahabat Allah.
b. Maria – Berserah diri mahu mengandung Putera Allah agar terlahir ke dunia, meski itu
menjadi aib bagi dia dan keluarganya kerana waktu itu ia belum bersuami, Itu sebabnya
Maria disebut Perempuan berbahagia.
c. Para Murid – Berserah diri pergi memberitakan Injil ke seluruh dunia meskipun 99% dari
mereka mati SYAHID, tapi mereka mendapat tempat Memerintah bersama Yesus. Percayalah
BERSERAH DIRI kepada Allah tidak membuat kita hancur, tapi membuat Allah dimuliakan
melalui hidup kita.