gnaps
DESCRIPTION
glumerulonefritis akut post streptococcalTRANSCRIPT
IDENTITASIdentitas pasien
Nama: An. B
Jenis kelamin: laki-laki
Tanggal lahir: 14 Juni 2006
Usia: 8 tahun
No. MR: 634016
Alamat: Binong
Kebangsaan: Indonesia
Kontak yang dapat dihubungi : ayah pasien 082114774xxxIdentitas orangtua pasienNama Ibu: Ny. YY
Usia: 42 tahun
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: ibu rumah tangga
Status pernikahan: sudah menikah
Nama ayah: Tn. PL
Usia: 45 tahun
Pendidikan: SMA
Pekerjaan: pedagang asinan Ketua RT
Status pernikahan: Sudah menikah
ANAMNESISTanggal masuk RS: 4 Februari 2015 melalui IGD
Dokter penanggung jawab : dr. Vinia Rusli, SpAAnamnesis dilakukan secara autoanamnesa dan alloanamnesa dengan ibu pasien
Keluhan utama :
Sakit kepala berulang sejak 9 hari sebelum masuk rumah sakit
Riwayat penyakit sekarang :
13 hari sebelum masuk rumah sakit (24 Januari 2015) pasien sempat mengalami demam tinggi selama 2 hari, demam tidak disertai batuk, pilek, nyeri tenggorokan, mual-muntah, diare, maupun penyakit infeksi kulit. Pasien kemudian dibawa ke klinik dokter umum, dan diberikan obat penurun panas, demam menurun dengan pemberian obat penurun panas dan pasien sembuh setelah itu.
9 hari sebelum masuk rumah sakit (28 Januari 2015), pada saat yang bersamaan dengan pertama kali pasien merasakan sakit kepala, pasien mengeluhkan demam, nyeri perut seperti melilit di seluruh lapang perut serta mual dan muntah setiap kali makan, muntah tidak proyektil, pasien kemudian dibawa ke RS Sari Asih dan dirawat selama 1 minggu.
Selama masa perawatan di RS Sari Asih, pasien sempat mengalami kejang 3 kali di dalam RS, kejang tidak disertai demam, kejang seluruh badan, sekitar 5 menit, kejang berhenti dengan pemberian obat lewat dubur. Setelah kejang pasien mengantuk dan tertidur. Selain itu pasien juga sempat mengalami sesak napas dan pasien harus tidur dengan diganjal minimal 2 bantal agar tidak sesak, pasien juga mengeluhkan matanya bengkak, menurut ibu pasien saat itu cairan infus sempat dikurangi dan keluhan bengkak serta sesak pun berkurang, pemberian obat-obatan lainnya tidak diketahui oleh ibu pasien. Pada saat dirawat di RS Sari Asih pasien menjalani pemeriksaan laboratorium dengan hasil sebagai berikut ;
PemeriksaanHasilNilai normalSatuan
Hematologi
Hemoglobin11.7Pria : 12.3-18
Wanita : 12-16/uL
Leukosist203005000 10000g/dL
Eritrosit4.3Pria : 1.6-6.2 10^5
Wanita : 4.2-5.4 10^5/uL
Hematokrit32Pria : 40 - 45
Wanita : 38 - 47%
Trombosit392150 400 10^3/uL
Basofil00 1%
Eosinofil11 3%
Neutrofil7540 70%
Limfosit920 40%
Monosit154 8 %
Ureum6010 50
Creatinin0.70.5 - 1.2
Urinalisis (urin lengkap)
WarnaKuningKuning
KejernihanKeruhjernih
pH / reaksi5.06.4 7.4
Berat jenis10201000 1030
Protein+2Negatif
Reduksi-Negatif
Bilirubin-Negatif
Urobilinogen< 0.20 0.2EU
Urobilin+Positif
Nitrit-Negatif
Leukosit-Negatif
Aceton-0
EritrositPenuh0 / LPB
Leukosit3 60 6 / LPB
Silinder-Negatif
Epithel+
Bakteri-
Crystal-Negatif
Blood+3
Pasien kemudian diperiksa xray abdomen 3 posisi dengan hasil sugestif peritonitis local regio abdomen tengah. Selain itu pasien juga menjalani pemeriksaan CT-scan non kontras dengan hasil sugestif edema serebri dan lesi hipodens di lobus parietalis posterior bilateral (suspek massa dd/ infark). Berdasarkan hasil pemeriksaan CT-scan ini pasien dipulangkan dan dirujuk ke RSU Siloam untuk menjalani permeriksaan MRI. Diagnosa saat pulang dari RS Sari Asih tidak diketahui. Keluhan saat pulang tidak ada.
Pada tanggal 5 Februari 2015 pasien datang ke RSUS untuk mendaftar untuk pemeriksaan MRI kepala, namun pada saat sedang mengantri pasien tiba-tiba merasa sakit kepala lagi, pasien kemudian dibawa ke IGD RSUS. Keluhan saat ini hanya sakit kepala yang berulang sejak 9 hari lalu. Sakit kepala di seluruh bagian kepala, seperti tertusuk atau tertekan, rasa berputar disangkal. Demam disangkal, Mual muntah disangkal, gangguan penglihatan disangkal, riwayat trauma disangkal. BAB normal, warna feses coklat, konsistensi lunak sedikit keras. BAK normal, warna urin jernih, tidak ada darah.
Riwayat penyakit dahulu :
Selama ini pasien tidak pernah mengalami atau menderita penyakit yang berat sebelumnya. Penyakit bawaan sejak lahir disangkal.
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat penyakit keluarga tidak ada. Semua keluarga pasien saat ini dalam keadaan sehat. Riwayat DM dan hipertensi dalam keluarga disangkal. Riwayat alergi juga disangkal.
Riwayat kehamilan :
Ibu sehat selama kehamilan, kontrol teratur di dokter kandungan.
Obat selama hamil multivitamin, zat besi, asam folat, dan vaksinasi TT Asupan nutrisi selama hamil diakui cukup dan bervariasi
Lama kehamilan 9 bulan
Kesan : tidak ada masalahRiwayat persalinan :
Lahir di rumah sakit, secara pervaginam tanpa penyulit, cukup bulan, saat lahir anak langsung menangis.
Pemberian Vit.K tidak diketahui, vaksinasi Hepatitis B dan polio tidak diketahui
BB lahir: 3000 gram
PB lahir: 40 cm
LK lahir: ibu pasien lupa
Kesan : tidak ada masalah
Riwayat nutrisi :
ASI hingga usia 2 tahun
PASI mulai usia 6 bulan
MPASI sejak usia 6 bulan, yaitu bubur saring dan buah-buahan
Saat ini anak sudah makan makanan orang dewasa.
Frekuensi makan 3 kali sehari, porsi sekali makan sekitar 1 sendok nasi dengan lauk yang bervariasi
Kesan : tidak ada masalahRiwayat imunisasi :Ibu pasien lupa vaksinasi apa saja yang sudah diberikanJenis VaksinDasarUlangan
IIIIIIIVVVI
Hepatitis B
Polio
BCG
DPT
Campak
Kesan : tidak diketahuiRiwayat tumbuh kembang :
Ibu pasien lupa riwayat tumbuh kembang pasien, namun menurut ibu pasien tidak ada masalah dengan riwayat tumbuh kembangnya. Ibu pasien hanya bisa mengingat bahwa pasien mulai lancar berjalan dan bicara sekitar usia 1,5 tahun
Riwayat sosial, ekonomi, dan lingkungan :
Pasien tinggal bersama kedua orangtua dan kakak pasien
Ayah pasien merokok, namun tidak pernah merokok di dalam rumah.
Ayah pasien bekerja sebagai penjual asinan dan ketua RT
Ibu pasien merupakan ibu rumah tangga
Kebersihan dan sanitasi baik, ventilasi rumah dan sinar matahari diakui baik
Keadaan ekonomi menengah
Kesan : tidak ada masalah
PEMERISKAAN FISIKKeadaan umumTampak sakit berat
Kesadaran Compos mentis
Denyut nadi114 kali/menit
Laju pernapasan26 kali/menit
Suhu37,5C
Saturasi oksigen99%
Tekanan darah150/110 mmHg
Berat badan
26 kg
Panjang badan130 cm
Lingkar kepala53 cm
Lingkar lengan atas18 cm
Kulit
Warna kulit sawo matang, ikterik (-), sianosis (-), perdarahan (-)
KepalaNormosefalik
RambutHitam, tidak mudah rontok
MataEdema palpebra (-), konjungtiva anemis -/- , sclera ikterik -/-, Refex cahaya +/+, pupil bulat isokor
TelingaAuricular dan lubang telinga tampak normal, sekret (-)
HidungInfundibulum dalam batas normal, sekret (-)
MulutMukosa lembab, sianosis (-), T1/T1, faring tenang
LeherPembesaran KGB (-)
ParuIPengembangan paru simetris, retraksi (-)
PTactil fremitus simetris
P Lapang paru bilateral sonor
A SNV +/+ , rhonki -/- , wheezing -/-
JantungIIctus cordis tak tampak
PIctus cordis tak teraba
PBatas jantung normal
AS1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
AbdomenIAbdomen datar, lesi (-)
ABU (+) normal
PTimpani, ascites (-)
PNyeri tekan (+) regio RUQ, Hepar/Lien tak teraba, Ballotement -/-, Nyeri ketok CVA -/-, shifting dullness (-)
AnogenitaliaGenitalia dan anus dalam batas normalEdema scrotum (-)
EkstrimitasAkral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Status pubertasBelum nampak
Kesan : Gizi cukupPEMERISKAAN PENUNJANGPemeriksaan penunjang laboratorium dan USG abdomen dilakukan ulang di RSU Siloam untuk memastikan kembali hasil pemeriksaan sebelumnya.
HaematologyResultNormal Range
Full Blood Count
Haemoglobin 9.70 g/dL10.80 12.80
Hematocrit 28.40 %35.00 43.00
Erythrocyte (RBC)3.74 106/L3.60 5.20
White Blood Cell (WBC)18.65 103/L5.50 15.50
Platelet count603.00 103/L150.00 440.00
ESR20 mm/hours0 15
Erythrocyte index
MCV75.90 fL73.00 101.00
MCH25.90 pg23.00 31.00
MCHC34.20 g/dL26.00 34.00
Different count
Basofil0 %0 1
Eosinofil2 %1 3
Band neutrophil3 %2 6
Segment neutrophil80 %50 70
Lymphocyte10 %25 40
Monocyte5%2 8
Electrolyte
Natrium139 mmol/L137 145
Potasium (K)4.6 mmol/L3.6 5.0
Chloride (Cl)103 mmol/L98 107
Urine feme (macroscopic)
ColorYellow
AppearanceClearClear
Specific gravity1.0151.000 1.030
pH8.004.50 8.00
Leucocyte esterasenegative cells/Lnegative
Nitritnegative mg/dLnegative
Proteinnegative mg/dLnegative
Glucosenegative mg/dLnegative
Ketonnegative mg/dLnegative
Bilirubinnegativenegative
Urobilinogen0.20 mg/dL0.10 1.00
Occult blood(1+) 25 cells/Lnegative
Urine feme (microscopic)
Erythrocyte5 cells/L0 3
Leucocyte3 cells/L0 10
Epithel(1+)(1+)
Castsnegative
Crystalsnegative
Others negative
Immunology / Serology
ASTO(+) 200 IU/mLNegative
C3 Complement100.4 mg/dL90.0 180.0
Complete Abdominal US
Hepar besar dan bentuk normal, permukaan rata, liver tip tajam, eko parenkim homogen normal. Tidak tampak lesi-lesi fokal. Struktur vascular dan biliaris intra/ekstrahepatik normal.
Vesica fellea besar, bentuk dan dinding normal, tak tampak batu/sludge/SOL
Renal dextra ukuran, bentuk, dan permukaan normal, tak tampak tanda bendungan/batu/SOL. Ratio parenkim sentral refleks normal.
Renal sinistra ukuran, bentuk, dan permukaan normal, tak tampak tanda bendungan/batu/SOL. Ratio parenkim sentral refleks normal.
Spleen besar dan bentuk normal, eko parenkim homogen, tak tampak SOL. Vena lienalis dalam batas normal.
Pankreas besar, bentuk dan permukaan normal, eko parenkim homogen, tak tampak SOL. Tak tampak pelebaran dukutus pankreatikus mayor.
Vesica urinaria besar dan bentuk normal, dinding baik, tak tampak batu/SOL. Trabekulasi dalam batas normal.
Prostat besar dan bentuk normal, eko parenkim homogen, tak tampak SOL
Tak tampak tanda kokarde patologik pada traktus digestivus.
Kesan : organ intraabdominal dalam batas normal.
Head MRI contrast
Lesi intetnsitas patologis tidak menyangat kontras mencakup lobus parietal bilateral, lobus occipital bilateral, dan lobus temporal kiri (sugestif posterior reversible encephalopathy syndrome / PRES)
Struktur otak atau intracranial lainnya dalam batas normal.
Tidak tampak infark akut, perdarahan, inflamasi akut, malformasi vaskuler maupun SOL intracranial.
Sinusitis ringan maxilla bilateral dan ethmoid posterior bilateral.RESUME & ANALISA KASUS13 hari sebelum masuk rumah sakit sempat mengalami demam tinggi selama 2 hari, sudah mengonsumsi obat penurun panas dan sembuh. Demam yang tinggi sekitar 2 minggu sebelum muncul gejala diperkirakan sebagai infeksi awal yang disebabkan oleh infeksi bakteri streptokokus, sehingga kemudian akan mencetuskan terjadinya glomerulonefritis.
Pasien juga merasakan sakit kepala, demam, kejang, nyeri perut seperti melilit di seluruh lapang perut serta mual dan muntah setiap kali makan. Pasien diketahui sempat mengalami sesak dan tidur diganjal minimal 2 bantal, dan bengkak pada mata
Pasien menjalani xray abdomen 3 posisi dengan kesan suggestive peritonitis local dan USG abdomen dalam batas normal. Gejala sakit perut diperkirakan berasal dari peritonitis local tersebut.
Pemeriksaan CT scan kepala dengan hasil sugestif edema serebri dan lesi hipodens di lobus parietalis posterior bilateral (suspek massa dd/ infark), pasien kemudian menjalani pemeriksaan MRI untuk memastikan hasil CT scan, dari hasil pemeriksaan MRI diketahui bahwa pasien mengalami posterior reversible encephalopathy syndrome (PRES). PRES dapat terjadi salah satunya akibat hipertensi maligna yang terjadi secara mendadak. Keluhan sakit kepala dan kejang ini kemungkinan besar disebabkan oleh PRES yang terjadi akibat hipertensi.
Keluhan mual-muntah dapat berasal baik dari masalah pada abdomen yaitu peritonitis local maupun akibat hipertensi tersebut. Sesak dan bengkak pada mata diakibatkan karena retensi cairan yang terjadi pada pasien dengan GNAPS.
Hasil laboratorium menunjukkan gambaran leukositosis dan peningkatan neutrofil, serta ureum. Pada urinalisis urin keruh dengan pH 5.0, protein +2, eritrosit penuh dalam lapang pandang, dan darah +3. Dapat diperkirakan adanya infeksi akut, peningkatan ureum menggambarkan adanya masalah pada ginjal pasien. Urinalisis juga menunjukkan adanya hematuria dan proteinuria yang diakibatkan kerusakan pada ginjal. Peningkatan ASTO merupakan bukti bahwa telah terjadi infeksi bakteri streptokokus.
DIAGNOSISGNAPS dengan riwayat hipertensi ensefalopati dan PRES
Hipertensi grade III
TATALAKSANATatalaksana nonmedikamentosa Tirah baring selama 3-4 minggu
Dulu dianjurkan tirah baring total selama 6-8 minggu untuk memberi kesempatan pada ginjal untuk menyembuh. Tetapi penelitian terakhir menunjukkan bahwa mobilisasi penderita sesudah 3-4 minggu dari mulai timbulnya penyakit tidak berakibat buruk terhadap perjalanan penyakitnya. Pemasangan akses intravena dan pemberian cairan sesuai kebutuhan (maintenance) apabila asupan per oral buruk, pada pasien ini karena asupan per oral masih baik maka tidak perlu diberikan cairan.
Makanan rendah garam
Tatalaksana ini dulu dianjurkan, namun belakangan mulai ditinggalkan karena berdasarkan beberapa penelitian tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap keadaan pasien GNAPS dengan melakukan diet rendah garam. Pada pasien ini masih tetap diberikan makanan rendah garam.
Monitoring balance cairan, tanda vital, terutama tanda-tanda encephalopati
Pemasangan kateter urin untuk pemantauan urin output tidak perlu dilakukan karena orangtua pasien kooperatif untuk menampung setiap kali pasien buang air kecil.
Tatalaksana medikamentosa
Anti hipertensi yang diberikan furosemid IV 40mg 2 kali sehari dan nifedipin SL 10mg jika tekanan darah > 180/120 mmHg.
Antibiotik yang sesuai dengan kuman streptokokus adalah golongan penicillin, namun pada pasien awalnya diberikan cefotaxim IV 1gram 3 kali sehari yaitu antibiotik broadspectrum karena belum adanya hasil laboratorium ASTO, kemudian antibiotik tersebut diganti dengan amoxicillin 250mg 3 kali sehari secara per oral karena asupan per oral pasien masih baik
Antipiretik diberikan paracetamol 250mg 3 kali sehari setiap demam
PROGNOSISAd vitam: dubia ad bonam
Ad functionam: dubia ad bonam
Ad sanamtionam: dubia ad bonam
FOLLOW UP (rawat inap)5 Februari 2015
S: sakit kepala (+) berkurang sedikit dibanding hari sebelumnya, bengkak (-), BAK (+) banyak, BAB (+), mual (-), muntah (-), kejang (-), demam (-), gangguan penglihatan (-), napsu makan baik. Sakit perut masih ada.
O: KU tampak sakit berat, Kesadaran CM
HR 102kali/menit, RR 20kali/menit, Suhu 37C, TD 140/90mmHg
Diuresis 2,9 mL/kgBB/jam
Kepala: normocephalic
Mata: CA -/-, SI -/-, RC +/+, edema palpebrae (-)
THT: Sekret (-), deformitas (-), T1/T1, faring tenang
Thorax: Retraksi (-), SNV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: datar, supel, timpani, BU (+), NT (+) regio RUQ, Ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-, Hepar/Lien tak teraba, ascites (-)Ekstrimitas: akral hangat, CRT < 2detik, edema (-)
Anogenital: edema skrotum (-)
A: GNAPS dengan riwayat hipertensi ensefalopati dan PRESP: Tirah baring Monitoring balance cairan, tanda vital, tanda-tanda encephalopati setiap 4 jam
Target tekanan darah 110/70mmHg
Furosemid IV 40mg 2 kali sehari diturunkan menjadi 30mg 2 kali sehari
Amlodipin per oral 2,5mg 1 kali sehari
Nifedipin SL 10mg jika tekanan darah > 180/120mmHg.
Cefotaxim IV 1gram 3 kali sehari diganti dengan amoxicillin per oral 250mg 3 kali sehari
paracetamol 250mg 3 kali sehari setiap demam
6 Februari 2015
S: sakit kepala (+) sudah berkurang jauh dibanding sebelumnya, bengkak (-), BAK (+) banyak, BAB (+), mual (-), muntah (-), kejang (-), demam (-), gangguan penglihatan (-), napsu makan baik. Sakit perut masih ada.
O: KU tampak sakit berat, Kesadaran CM
HR 98kali/menit, RR 18kali/menit, Suhu 36,8C, TD 120/90mmHg
Diuresis 2,03 mL/kgBB/jam
Kepala: normocephalic
Mata: CA -/-, SI -/-, RC +/+, edema palpebrae (-)
THT: Sekret (-), deformitas (-), T1/T1, faring tenang
Thorax: Retraksi (-), SNV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: datar, supel, timpani, BU (+), NT (+) regio RUQ, Ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-, Hepar/Lien tak teraba, ascites (-)Ekstrimitas: akral hangat, CRT < 2detik, edema (-)
Anogenital: edema skrotum (-)
A: GNAPS dengan riwayat hipertensi ensefalopati dan PRESP: Tirah baring Monitoring balance cairan, tanda vital, tanda-tanda encephalopati setiap 4 jam
Target tekanan darah 110/70mmHg
Furosemid 30mg 2 kali sehari diturunkan menjadi 20mg 2 kali sehari
Amlodipin per oral 2,5mg 1 kali sehari
Nifedipin SL 10mg jika tekanan darah > 180/120 mmHg.
amoxicillin per oral 250mg 3 kali sehari
paracetamol 250mg 3 kali sehari setiap demam
7 Februari 2015
S: sakit kepala (-), bengkak (-), BAK (+), BAB (+), mual (-), muntah (-), kejang (-), demam (-), gangguan penglihatan (-), napsu makan baik, sakit perut (-)
O: KU tampak sakit sedang, Kesadaran CM
HR 90kali/menit, RR 22kali/menit, Suhu 37C, TD 110/80mmHg
Diuresis 1,97 mL/kgBB/jam
Kepala: normocephalic
Mata: CA -/-, SI -/-, RC +/+, edema palpebrae (-)
THT: Sekret (-), deformitas (-), T1/T1, faring tenang
Thorax: Retraksi (-), SNV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: datar, supel, timpani, BU (+), NT (-), Ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-, Hepar/Lien tak teraba, ascites (-)Ekstrimitas: akral hangat, CRT < 2detik, edema (-)
Anogenital: edema skrotum (-)
A: GNAPS dengan riwayat hipertensi ensefalopati dan PRESP: Furosemid 20mg 2 kali sehari
Amlodipin per oral 2,5mg 1 kali sehari
Nifedipin SL 10mg jika tekanan darah > 180/120 mmHg.
amoxicillin per oral 250mg 3 kali sehari
paracetamol 250mg 3 kali sehari setiap demam
8 Januari 2015S: anak aktif, tampak lebih segar, mual muntah (-), makan dan minum banyak. BAK (+), BAB (+), saat ini tidak ada keluhan.
Diuresis 1,05 mL/kgBB/jam
Kepala: normocephalic
Mata: CA -/-, SI -/-, RC +/+, edema palpebrae (-)
THT: Sekret (-), deformitas (-), T1/T1, faring tenang
Thorax: Retraksi (-), SNV +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen: datar, supel, timpani, BU (+), NT (-), Ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-, Hepar/Lien tak teraba, ascites (-)Ekstrimitas: akral hangat, CRT < 2detik, edema (-)
Anogenital: edema skrotum (-)
A: GNAPS dengan riwayat hipertensi ensefalopati dan PRESP: pasien dapat berobat jalan
obat antihipertensi dihentikan
amoxicillin per oral 250mg 3 kali sehari
paracetamol 250mg 3 kali sehari setiap demam
PAGE 1