glikolisis
TRANSCRIPT
![Page 1: Glikolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9ad6550346d033a3a81f/html5/thumbnails/1.jpg)
Glikolisis
Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia dimana glukosa dioksidasi menjadi
molekul asam piruvat. Proses glikolisis menghasilkan lebih sedikit energi per molekul
glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik yang sempurna. Energi yang dihasilkan
disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum
dikenal dengan istilah ATP dan NADH.
Asam piruvat (CH3COCO2H) adalah sebuah asam alfa-keto yang memiliki peran
penting dalam proses-proses biokimia. Anion karboksilat dari asam piruvat disebut piruvat.
Asam piruvat adalah cairan tak berwarna, dengan bau yang mirip asam asetat. Asam piruvat
bercampur dengan air, dan larut dalam etanol dan dietil eter.:
CH3COCl + KCN → CH3COCN
CH3COCN → CH3COCOOH
Piruvat adalah suatu senyawa kimia yang penting dalam biokimia. Senyawa ini
merupakan hasil metabolisme glukosa yang disebutglikolisis. Sebuah molekul glukosa
terpecah menjadi dua molekul asam piruvat, yang kemudian digunakan untuk menghasilkan
energi. Jika tersedia cukup oksigen, maka asam piruvat diubah menjadi asetil-KoA, yang
kemudian diproses dalam siklus Krebs. Piruvat juga dapat diubah
menjadi oksaloasetat melalui reaksi anaploretik yang kemudian dipecah menjadi molekul-
molekul karbon dioksida.
Jika tidak tersedia cukup oksigen, asam piruvat dipecah secara anaerobik,
menghasilkan asam laktat pada hewan dan manusia, atau etanol pada tumbuhan. Piruvat
diubah menjadi
laktat menggunakan enzim laktatdehidrogenase dan koenzim NADH melalui fermentasi
laktat, atau menjadi asetaldehida dan lalu etanol melalui fermentasi alkohol.
Asam piruvat juga dapat diubah menjadi karbohidrat melalui glukoneogenesis,
menjadi asam lemak atau energi melalui asetil-KoA, menjadi asam amino alanin dan juga
menjadi etanol
Lintasan glikolisis yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-Parnas. Selain itu
juga terdapat lintasan Entner–Doudoroff yang ditemukan oleh Michael Doudoroff dan
Nathan Entner terjadi hanya pada sel prokariota, dan berbagai lintasan heterofermen-tatif dan
homofermentatif.
![Page 2: Glikolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9ad6550346d033a3a81f/html5/thumbnails/2.jpg)
Glikolisis secara harfiah berarti pemecahan glukosa. Jalur glikolisis ditemukan di
dalam sitosol dari sel, mempunyai dua peran; pemecahan monosakarida untuk menghasilkan
energi dan menyediakan satuan pembentuk untuk sintesa senyawa yang diperlukan sel seperti
gliserol untuk sintesa trigliserida atau lemak. Sebelum glikolisis dapat berlangsung, sebuah
sel harus memperoleh glukosa. Hanya beberapa jenis sel seperti sel-sel hati dan buah
pinggang (kidney) yang dapat menghasilkan glukosa dari asam amino, dan hanya hati dan
sel-sel jaringan menyimpan glukosa dalam jumlah besar. Glukosa ini disimpan sebagai
glikogen. Hati dan jaringan memecahkan glikogen menjadi glukosa (atau bentuk
monosakarida lain). Sel-sel badan lainnya harus memperoleh glukosa dari sirkulasi darah,
sehingga badan perlu mempertahankan suatu konsentrasi yang relatif tetap dari glukosa darah
supaya dapat hidup. Hasil glikolisis adalah dua unit senyawa yang mengandung tiga atom
karbon yaitu asam piruvat. Sebagian sel-sel mengubah asam piruvat menjadi asam laktat.
Glikolisis dimulai dengan penambahan satu gugus fospat ke glukosa, sehingga
menjadi lebih reaktif. Satu gugus fospat yang lainnya di tambahkan ke senyawa glukosa-
fospat yang baru terbentuk yang kemudian dipecah menjadi senyawa karbon yang
mengandung tiga atom karbon. Senyawaan ini diubah melalui serangkaian tahapan menjadi
dua molekul piruvat. Maka dalam glikolisis sebuah sel memulai dengan satu molekul glukosa
dan menghasilkan dua molekul yang mengandung tiga atom karbon yakni piruvat. Di dalam
proses ini empat hidrogen(mengandung total empat elektron) dikeluarkan dan empat ATP
terbentuk. Elektron dan hidrogen ditangkap oleh pembawa (carrier) dalam hal ini NAD.
Setiap NAD (bentuk teroksidasi) menerima dua elektorn dan satu ion hidrogen, menghasilkan
NADH + H+ (bentuk tereduksi). Maka salah satu hasil akhir dari glikolisis adalah juga sintesa
dari dua NADH + H+, dengan pelepasan dua ion hidrogen.
Di dalam glikolisis, reaksi pertama melibatkan satu ATP menyumbangkan satu gugus
fospat ke glukosa. Pada tahap ketiga, satu lagi ATP digunakan menambah satu gugus fospat
kedua. Maka untuk memulai jalur ini, satu sel memakai dua ATP. Pada saat molekul yang
mengandung tiga atom karbon diubah menjadi piruvat, masing-masing menghasilkan dua
ATP, sehingga total ada 4 ATP. Energi bersih yang dihasilkan sejauh ini dari glikolisis adalah
dua ATP, karena dua ATP digunakan didalam proses dan empat ATP di hasilkan. Masih ada
ATP yang akan terbentuk; ini hanya menyatakan sebanyak 5% dari total produksi ATP yang
mungkin dari satu molekul glukosa. Energi kimia yang disimpan di dalam ikatan NADH
akhirnya dapat ditransfer ke ATP. Pada umumnya setiap NADH + H+ menyumbangkan
energy yang cukup untuk menghasilkan 2,5 ATP. Maka NADH + H+ adalah satu bentuk dari
![Page 3: Glikolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9ad6550346d033a3a81f/html5/thumbnails/3.jpg)
energi potensial untuk sel. Pada akhirnya sel memakai energi di dalam NADH+ H+
membentuk ATP (Simanjuntak dan Silalahi, 2003).
Glikolisis terdiri dari 2 fase: Fase preparasi (preparatory phase), yaitu fosforilasi
glukosa dan konversinya menjadi gliseraldehid 3-fosfat. Fase pembayaran (payoff phase),
yaitu konversi oksidatif gliseraldehid 3-P menjadi piruvat disertai pembentukan ATP dan
NADH.
Reaksi netto glikolisis:
Glukosa + 2NAD+ + 2ADP + 2Pi ———-> 2Piruvat + 2NADH + 2H+ + 2ATP + 2H2O
Enzim yang terlibat dalam glikolisis
Preparatory phase:
Heksokinase
Fosfoheksoisomerase
Fosfofruktokinase
Aldolase
Triosafosfat isomerase
Payoff phase:
Gliseraldehid3-P dehidrogenase
Fosfogliserat kinase
Fosfogliserat kinase
Enolase
Piruvat kinase
Glikolisis melibatkan banyak enzim, uraian lebih lengkapnya di bawah ini:
1. Heksokinase
Tahap pertama pada proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi
glukosa 6-fosfat dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP
dalam reaksi. Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut
dibantu oleh ion Mg++sebagai kofaktor. Enzim ini ditemukan Meyerhof pada
tahum 1927 dan telah dapat dikristalkan dari ragi, mempunyai berat molekul
111.000. heksesokinase yang berasal dari ragi dapt merupakan katalis pada
reaksi pemindahan gugus fosfat dari ATP tidak hanya kepada glukosa tetapi
juga kepada fruktosa, manosa, glukosamina. Dalam otak, otot, dan hati terdapat
enzim heksesokinase yang multi substrat ini. Disamping itu ada pula enzim-
![Page 4: Glikolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9ad6550346d033a3a81f/html5/thumbnails/4.jpg)
enzim yang khas tetapi juga kepada fruktosa, manosa, dan glukosamin. Dalam
kinase. Hati juga memproduksi fruktokinase yang menghasilkan fruktosa-1-
fosfat.
Enzim heksesokinase dari hati dapat dihambat oleh hasil reaksi sendiri. Jadi
apabila glukosa-6-fosfat terbentuk dalam jumlah banyak, mak senyawa ini akan
menjadi inhibitor bagi enzim heksesokinase tadi. Selanjutnya enzim akan aktif
kembali apabila konsentrasi glukosa-6-fosfat menurun pada tingkat tertentu.
2. Fosfoheksoisomerase
Reaksi berikutnya ialah isomerasi, yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat menjadi
fruktosa-6-fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim ini tidak
memerlukan kofaktor dan telah diperoleh dari ragi dengan cara kristalisasi.
Enzim fosfuheksoisomerase terdapat jaringan otot dan mempunyai beraat
molekul 130.000.
3. Fosfofruktokinase
Frukrosa-6-fosfat diubah menjagi fruktosa-1,6-difosfat oleh
enzim fosfofruktokinase dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi
ini gugus fosfat dipindahkan dariATP kepada fruktosa-6-fosfat dari ATP sendiri
akan berubah menjadi ADP.
Fosfofruktokinase dapat dihambat atau dirangsang oleh beberapa metabolit,
yaitu senyawa yang terlibat dalam proses metabolism ini. Sebagai contoh, ATP
yang berlebih dan asam sitrat dapat menghambat,dilain pihak adanya AMP,
ADP, dan fruktosa-6-fosfat dapat menjadi efektor positif yang merangsang
enzim fosfofruktokinase. Enzim ini merupakan suatu enzim alosterik dan
mempunyai berat molekul kira-kira 360.000.
4. Aldose
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian
molekul fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu
dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseraldehida-3-fosfat. Dalam tahap ini enzim
aldolase yang menjadi katalis telah dimurnukan dan ditemukan oleh Warburg.
Enzim ini terdapat dalam jaringan tertentu dan dapat bekerja sebagai kaalis
dalam reaksi penguraian beberapa ketosa dan monofosfat, misalnya fruktosa-
1,6-difosfat, sedoheptulose-1,7- difosfat, fruktosa-1-fosfat, eritulosa-1-fosfat.
Hasil reaksi penguraian tiap senyawa tersebut yang sama adalah dihidroksi
aseton fosfat.
![Page 5: Glikolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9ad6550346d033a3a81f/html5/thumbnails/5.jpg)
5. Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam senyawa,
yaitu D-gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksi-aseton fosfat. Yang mengalami
reaksi lebih lanjut dalam proses glikolisis adalah D-gliseraldehida-3-fosfat.
Andaikata sel tidak mampu mengubah dihidroksiasotonfosfat menjadi D-
gliseraldehida-3-fosfat, tentulah dihidrosiasetonfosfat akan bertimbun didalam
sel. Hal ini tidak berllangsung karena dalam sel terdapat enzim triofosfat
isomerase yang dapat mengubah dihidrokasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-
3-fosfat. Adanya keseimbangan antara kedua senyawa tersebut dikemukakan
oleh Mayerhof dan dalam keadaan keseimbangan dihidroksiaseton fosfat
terdapat dalam jumlah dari 90%.
6. Gliseraldehida-3-fosfat Dihidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi gliseraldehida-3-fosfat menjadi 1,3
difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+. Sedangkan gugus
fosfat diperoleh dari asam fosfat. Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida
menjadi asam karboksilat. Gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase telah dapat
diperoleh dalam bentuk Kristal dari ragi dan mempunyai berat molekul 145.000.
Enzim ini adalah suatu tetramer yang terdiri atas empat subunit yang masing-
masing mengikat suatu molekul NAD+, jadi pada tiap molekul enzim terikat
empat molekul NAD+.
7. Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan enzim ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-
difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk datu
molekul ATP dari ADP dan ion Mg2+diperlukan sebagai kofaktor. Oleh karena
ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi, maka reaksi ini mempunyai fungsi
untuk menyimpan energy yang dihasilkan oleh proses glikolisis dalam bentuk
ATP.
8. Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril mutase bekerja sebagai katalis pada reaksipengubahan asam 3-
fosfogliserat menjadi asam 2-fosfogliserat.Enzim ini berfungsi memindahkan
gugus fosfat dari suatu atom C kepada atom C lain dalam suatu molekul. Berat
molekul enzim ini yang diperoleh dari ragi ialah 112.000.
9. Enolase
![Page 6: Glikolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9ad6550346d033a3a81f/html5/thumbnails/6.jpg)
Reaksi berikutnya ialah pembentukan asam fosfofenol piruvat dari asaam 2-
fosfogliserar dengan katalis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Reaksi pembentukkan asam fosfofenol piruvat ini ialah pembentukan asam
fosfofenol piruvat dari asaam 2-fosfogliserar dengan katalis enzim enolase dan
ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi pembentukkan asam fosfofenol piruvat ini
ialah reaksi dehidrasi. Adanya ion F- dapat menghambat kerja enzim enolase,
sebab ion F- dengan ion Mg2+dan fosfat dapat membentuk kompleks magnesium
fluoro fosfat. Dengan terbentuknya kompleks ini akan mengurangi jumlah ion
Mg2+ dalam campuran reaksi dan akibat berkurangnya ion Mg2+maka efektivitas
reaksi berkurang.
Enzim ini menggunakan enzim laktat dehidrogenase ini ialah reaksi tahap akhir
glikolisis, yaitu pembentukan asam laktat dengan cara reduksi asam piruvat.
Dalam reaksi ini digunakan NAD sebagai koenzim (Anna Poedjiadi, 1994).
Tinjauan energi proses glikolisis
Proses glikolisis dimulai dengan molekul glukosa dan diakhiri dengan terbentuknya
asam piruvat. Serangkaian reaksi-reaksi dalam proses glikolisis tersebut dimanakan juga jalur
Embden-meyerhof.
Reaksi-reaksi yang berlangsung pada proses glikolisis dapat dibagi dalam dua fase.
Pada fase pertama, glukosa diubah menjadi triofosfat dengan proses fosforilasi. Fase
kedua dimulai dari reaksi oksidasi triofosfat hingga terbentuk asam laktat. Perbedaan antara
kedua fase ini terletak pada aspek energy yang berkaitan debgan reaksi-reaksi dalam kedua
fase tersebut.
Dalam proses glikolisis satu mol glukosa diubah menjadi dua mol asam piruvat. Fase
pertama dalam proses glikolisis melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi ADP. Jadi
fase pertama ini menggunakan energy yang tersimpan dalam molekul ATP. Fase kedua
mengubah dua mol triosa yang terbentuk pada fase pertama menjadi dua mol asam laktat, dan
dapat menghasilkan 4 mol ATP. Jadi fase kedua ini menghasilkan energy. Apabila ditinjau
dari keseluruhan proses glikolisis ini menggunakan 2 mol ATP dan menghasilkan 4 mol ATP
sehingga masih sisa 2 mol ATP yang ekivalen denganenergi sebesar 14.00 kalori. Energy
tersebut tersimpan dan dapat digunakan oleh otot dalam energy mekanik (Anna Poedjiadi,
1994).
Dekarboksilasi Oksidatif
![Page 7: Glikolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9ad6550346d033a3a81f/html5/thumbnails/7.jpg)
Setelah melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam
piruvat akan menjalani tahapan reaksi selanjutnya, yaitu siklus Krebs yang bertempat di
matriks mitokondria. Jika tidak terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat
akan menjalani reaksi fermentasi. Akan tetapi, asam piruvat yang mandapat molekul oksigen
yang cukup dan akan meneruskan tahapan reaksi tidak dapat begitu saja masuk ke dalam
siklus Krebs, karena asam piruvat memiliki atom C terlalu banyak, yaitu 3 buah. Persyaratan
molekul yang dapat menjalani siklus Krebs adalah molekul tersebut harus mempunyai dua
atom C (2 C). Karena itu, asam piruvat akan menjalani reaksi dekarboksilasi oksidatif.
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C
menjadi senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A).
Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat DO) sering juga disebut sebagai tahap
persiapan untuk masuk ke siklus Krebs. Reaksi DO ini mengambil tempat di intermembran
mitokondria.
Pertama-tama, molekul asam cuka yang dihasilkan reaksi glikolisis akan melepaskan satu
gugus karboksilnya yang sudah teroksidasi sempurna dan mengandung sedikit energi, yaitu
dalam bentuk molekul CO2. Setelah itu, 2 atom karbon yang tersisa dari piruvat akan
dioksidasi menjadi asetat (bentuk ionisasi asam asetat). Selanjutnya, asetat akan mendapat
transfer elektron dari NAD+ yang tereduksi menjadi NADH. Kemudian, koenzim A (suatu
senyawa yang mengandung sulfur yang berasal dari vitamin B) diikat oleh asetat dengan
ikatan yang tidak stabil dan membentuk gugus asetil yang sangat reaktif, yaitu asetil
koenzim-A, yang siap memberikan asetatnya ke dalam siklus Krebs untuk proses oksidasi
lebih lanjut. (lihat bagan)
![Page 8: Glikolisis](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071921/55cf9ad6550346d033a3a81f/html5/thumbnails/8.jpg)
Selama reaksi transisi ini, satu molekul glukosa yang telah menjadi 2 molekul asam piruvat
lewat reaksi glikolisis menghasilkan 2 molekul NADH