gkiyasmin dan hkbpfiladelfia walau dikriminalisasi, jemaat pantang menyerah!

1
Suara Pembaruan Senin, 18 Maret 2013 37 [JAKARTA] Setelah Jaya- di Damanik ditetapkan se- bagai tersangka atas lapor- an dari Kepala Satpol PP Kota Bogor, kini Pendeta Palti Panjaitan dari Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia meng- alami hal yang sama. Jaya- di, seorang jemaat GKI Yasmin menjadi tersangka pada Januari lalu. Palti menjadi tersangka atas laporan Abdul Aziz, sa- lah satu anggota kelompok intoleran yang berulang kali menyerang dan mengintimi- dasi HKBP Filadelfia. Palti ditetapkan sebagai tersang- ka dengan tuduhan pengani- ayaan ringan dan perbuatan tidak menyenangkan. "Abdul Aziz pernah sa- ya laporkan ke polisi pada April 2012 karena dia mengancam membunuh sa- ya. Ternyata laporan saya tidak ditindaklanjuti dan la- poran Abdul Aziz yang di- buat berdasarkan pada pe- ristiwa Desember 2012, justru diproses cepat dan saya ditetapkan sebagai ter- sangka. Padahal, 24 De- sember itu kami yang justru dilempari kotoran dan lain- lain, tanpa ada pembalas- an," ungkap Pendeta Palti Panjaitan, Minggu (17/3). Dalam khotbah yang di- pimpin Pendeta Tetelepta dari Sinode Gereja Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) di hadapan jemaat yang kembali ter- paksa beribadah di sebe- rang Istana Merdeka, Jakar- ta, Minggu (17/3), Pendeta Tetelepta mengingatkan je- maat kedua gereja agar ber- teguh dalam perjuangan. "Jangan menyerah, meskipun kita lagi-lagi mengalami kriminalisasi seperti yang dialami Pende- ta Palti. Ini perjuangan ber- sama bukan hanya untuk orang Kristen, tetapi untuk semua kaum minoritas di Indonesia," kata Tetelepta. Pendeta Napitupulu, Preses (Pemimpin) (HKBP) Distrik XXI yang mewakili Pemimpin Pusat HKBP, menyatakan, HKBP tidak dapat menerima penetapan Palti sebagai tersangka. Alissa Wahid, putri al- marhum Abdurrahman Wa- hid yang hadir bersolidari- tas menegaskan, dukung- annya pada perjuangan je- maat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia. "Jemaat kedua gereja ini adalah contoh betapa di Indonesia ada pemimpin yang tega pada rakyatnya sendiri. Jangan menyerah, GKI Yasmin, HKBP Fila- delfia. Ini perjuangan ber- sama," tegas Alissa Wahid dalam sambutannya seusai ibadah. [SJM/W-11] Kasus Gereja Yasmin dan Filadelfia Dikriminalisasi, Jemaat Pantang Menyerah [BEKASI] Krisis penangan- an sampah di Kabupaten Be- kasi hingga saat ini belum terselesaikan dengan baik. Pengolahan sampah yang bu- ruk oleh pemerintah daerah membuat warga memblokir jalan masuk ke Tempat Pem- buangan Akhir (TPA) Bur- angkeng di Kecamatan Setu, satu-satunya TPA milik Pe- merintah Kabupaten Bekasi, beberapa waktu lalu. Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dinilai tak bisa menangani permasalah- an krisis pengelolaan sam- pah di wilayahnya. Kisruh penanganan TPA Burang- keng belum terselesaikan, warga pun menjadi korban. Komarudin Ibnu Mi- kam, Koordinator Koalisi Masyarakat Bekasi Bagian Utara, mengatakan, Bupati tidak memiliki sikap dan program yang jelas untuk segera mengatasi krisis sam- pah yang sedang terjadi. "Permasalahan TPA Burangkeng yang hingga kini belum terselesaikan membuktikan bahwa Bupa- ti tidak memiliki leader- ship, sikap kepemimpinan yang baik," kata Komaru- din, Minggu (17/3). Penanganan sampah, ka- ta Komarudin, dengan ha- nya mengandalkan TPA Burangkeng, tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Dia mencontohkan, untuk ma- syarakat Kabupaten Bekasi di bagian utara, lokasi pem- buangan sampah di TPA Burangkeng terlalu jauh. "Seharusnya dibangun tempat penampungan semen- tara di berbagai tempat, dipi- lah sebelum dikirimkan ke TPA Burangkeng. Bagi war- ga perumahan, semestinya juga disediakan lokasi khusus sampah sebelum dibuang ke Burangkeng," tuturnya. Kepala Desa Burang- keng Nemin mengatakan, se- dikitnya ada sepuluh poin permintaan warga Desa Bur- angkeng yang diajukan ke- pada Bupati. Tetapi, belum ada keputusan. [MKL/W-11] Bekasi Belum Punya Solusi Penanganan Sampah [JAKARTA] Malin Kun- dang durhaka pada ibunya dan dikutuk menjadi batu. Malin yang dahulu anak ba- ik, dan berbakti berubah drastis setelah dia terjerat dalam dunia narkoba. Un- tuk itu, anak-anak Indone- sia harus menjauhi barang- barang terlarang tersebut. Demikian setidaknya pesan yang disampaikan oleh sekitar 20 anak-anak dari Teater Tanah Air da- lam pementasan 'Sandiwara Nyanyi; Malin Kundang' di Graha Bhakti Budaya, Ta- man Ismail Marzuki, Jakar- ta, Minggu (17/3). Dalam pementasan hasil kerja sama Teater Tanah Air dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) ini, pesan- pesan mengenai bahaya nar- koba disampaikan oleh anak-anak berusia antara enam hingga 13 tahun dalam bahasa yang sederhana, je- naka dan mudah dimengerti ratusan penonton yang me- madati ruang pertunjukan. Renny Djajoesman, Ek- sekutif Prosedur Teater Ta- nah Air mengungkapkan, dirinya sudah lama ingin melibatkan BNN dalam pertunjukan yang dipentas- kan oleh anak-anak kecil. Hal itu lantaran kepriha- tinannya dengan ancaman bahaya narkoba yang sudah menjalar ke berbagai aspek kehidupan. Tak hanya anak dari keluarga broken home saja, narkoba bahkan telah masuk ke sekolah dasar, TK, bahkan pesantren. Direktur Diseminasi In- formasi Badan Narkotika Nasional (BNN), Gun Gun Siswandi mengatakan, teater merupakan salah satu media diseminasi informasi me- ngenai bahaya narkoba. Pe- san yang disampaikan mela- lui media ini tidak monoton sehingga masyarakat tidak hanya menonton, tetapi se- kaligus mendapat tuntunan yang tidak menggurui. “Mudah-mudahan pesan- pesan tentang narkotika yang disampaikan oleh anak-anak seusia itu, juga sampai kepa- da anak-anak seusia mere- ka," jelasnya. [F-5] Kampanye Bahaya Narkoba Lewat Teater SP/JOANITO DE SAOJOAO Alissa Wahid, putri almarhum Abdurrahman Wahid yang hadir bersolidaritas bersama Jemaat Gereja GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi yang melaksanakan ibadah di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/3).

Upload: sobat-kbb

Post on 18-Aug-2015

50 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GKIYasmin dan HKBPFiladelfia walau dikriminalisasi, Jemaat Pantang Menyerah!

Suara Pembaruan Senin, 18 Maret 2013 37

[JAKARTA] Setelah Jaya-di Damanik ditetapkan se-bagai tersangka atas lapor-an dari Kepala Satpol PPKota Bogor, kini PendetaPalti Panjaitan dari HuriaKristen Batak Protestan(HKBP) Filadelfia meng-alami hal yang sama. Jaya-di, seorang jemaat GKIYasmin menjadi tersangkapada Januari lalu.

Palti menjadi tersangkaatas laporan Abdul Aziz, sa-lah satu anggota kelompokintoleran yang berulang kalimenyerang dan mengintimi-dasi HKBP Filadelfia. Paltiditetapkan sebagai tersang-ka dengan tuduhan pengani-ayaan ringan dan perbuatantidak menyenangkan.

"Abdul Aziz pernah sa-

ya laporkan ke polisi padaApril 2012 karena diamengancam membunuh sa-ya. Ternyata laporan sayatidak ditindaklanjuti dan la-

poran Abdul Aziz yang di-buat berdasarkan pada pe-ristiwa Desember 2012,justru diproses cepat dansaya ditetapkan sebagai ter-

sangka. Padahal, 24 De-sember itu kami yang justrudilempari kotoran dan lain-lain, tanpa ada pembalas-an," ungkap Pendeta Palti

Panjaitan, Minggu (17/3).Dalam khotbah yang di-

pimpin Pendeta Teteleptadari Sinode Gereja GerejaProtestan Indonesia bagianBarat (GPIB) di hadapanjemaat yang kembali ter-paksa beribadah di sebe-rang Istana Merdeka, Jakar-ta, Minggu (17/3), PendetaTetelepta mengingatkan je-maat kedua gereja agar ber-teguh dalam perjuangan.

"Jangan menyerah,meskipun kita lagi-lagimengalami kriminalisasiseperti yang dialami Pende-ta Palti. Ini perjuangan ber-sama bukan hanya untukorang Kristen, tetapi untuksemua kaum minoritas diIndonesia," kata Tetelepta.

Pendeta Napitupulu,

Preses (Pemimpin) (HKBP)Distrik XXI yang mewakiliPemimpin Pusat HKBP,menyatakan, HKBP tidakdapat menerima penetapanPalti sebagai tersangka.

Alissa Wahid, putri al-marhum Abdurrahman Wa-hid yang hadir bersolidari-tas menegaskan, dukung-annya pada perjuangan je-maat GKI Yasmin danHKBP Filadelfia.

"Jemaat kedua gerejaini adalah contoh betapa diIndonesia ada pemimpinyang tega pada rakyatnyasendiri. Jangan menyerah,GKI Yasmin, HKBP Fila-delfia. Ini perjuangan ber-sama," tegas Alissa Wahiddalam sambutannya seusaiibadah. [SJM/W-11]

Kasus Gereja Yasmin dan Filadelfia

Dikriminalisasi, Jemaat Pantang Menyerah

[BEKASI] Krisis penangan-an sampah di Kabupaten Be-kasi hingga saat ini belumterselesaikan dengan baik.Pengolahan sampah yang bu-ruk oleh pemerintah daerahmembuat warga memblokirjalan masuk ke Tempat Pem-buangan Akhir (TPA) Bur-angkeng di Kecamatan Setu,satu-satunya TPA milik Pe-merintah Kabupaten Bekasi,beberapa waktu lalu.

Bupati Bekasi NenengHasanah Yasin dinilai takbisa menangani permasalah-an krisis pengelolaan sam-pah di wilayahnya. Kisruhpenanganan TPA Burang-keng belum terselesaikan,warga pun menjadi korban.

Komarudin Ibnu Mi-kam, Koordinator KoalisiMasyarakat Bekasi BagianUtara, mengatakan, Bupatitidak memiliki sikap danprogram yang jelas untuksegera mengatasi krisis sam-pah yang sedang terjadi.

"Permasalahan TPABurangkeng yang hinggakini belum terselesaikanmembuktikan bahwa Bupa-ti tidak memiliki leader-ship, sikap kepemimpinanyang baik," kata Komaru-din, Minggu (17/3).

Penanganan sampah, ka-ta Komarudin, dengan ha-nya mengandalkan TPABurangkeng, tidak akan bisamenyelesaikan masalah. Dia

mencontohkan, untuk ma-syarakat Kabupaten Bekasidi bagian utara, lokasi pem-buangan sampah di TPABurangkeng terlalu jauh.

"Seharusnya dibanguntempat penampungan semen-tara di berbagai tempat, dipi-lah sebelum dikirimkan keTPA Burangkeng. Bagi war-ga perumahan, semestinyajuga disediakan lokasi khusussampah sebelum dibuang keBurangkeng," tuturnya.

Kepala Desa Burang-keng Nemin mengatakan, se-dikitnya ada sepuluh poinpermintaan warga Desa Bur-angkeng yang diajukan ke-pada Bupati. Tetapi, belumada keputusan. [MKL/W-11]

Bekasi Belum Punya SolusiPenanganan Sampah

[JAKARTA] Malin Kun-dang durhaka pada ibunyadan dikutuk menjadi batu.Malin yang dahulu anak ba-ik, dan berbakti berubahdrastis setelah dia terjeratdalam dunia narkoba. Un-tuk itu, anak-anak Indone-sia harus menjauhi barang-barang terlarang tersebut.

Demikian setidaknyapesan yang disampaikanoleh sekitar 20 anak-anakdari Teater Tanah Air da-lam pementasan 'SandiwaraNyanyi; Malin Kundang' diGraha Bhakti Budaya, Ta-man Ismail Marzuki, Jakar-ta, Minggu (17/3).

Dalam pementasan hasilkerja sama Teater Tanah Airdengan Badan Narkotika

Nasional (BNN) ini, pesan-pesan mengenai bahaya nar-koba disampaikan olehanak-anak berusia antaraenam hingga 13 tahun dalambahasa yang sederhana, je-naka dan mudah dimengertiratusan penonton yang me-madati ruang pertunjukan.

Renny Djajoesman, Ek-sekutif Prosedur Teater Ta-nah Air mengungkapkan,dirinya sudah lama inginmelibatkan BNN dalampertunjukan yang dipentas-kan oleh anak-anak kecil.

Hal itu lantaran kepriha-tinannya dengan ancamanbahaya narkoba yang sudahmenjalar ke berbagai aspekkehidupan. Tak hanya anakdari keluarga broken home

saja, narkoba bahkan telahmasuk ke sekolah dasar,TK, bahkan pesantren.

Direktur Diseminasi In-formasi Badan NarkotikaNasional (BNN), Gun GunSiswandi mengatakan, teatermerupakan salah satu mediadiseminasi informasi me-ngenai bahaya narkoba. Pe-san yang disampaikan mela-lui media ini tidak monotonsehingga masyarakat tidakhanya menonton, tetapi se-kaligus mendapat tuntunanyang tidak menggurui.

“Mudah-mudahan pesan-pesan tentang narkotika yangdisampaikan oleh anak-anakseusia itu, juga sampai kepa-da anak-anak seusia mere-ka," jelasnya. [F-5]

Kampanye Bahaya Narkoba Lewat Teater

SP/JOANITO DE SAOJOAO

Alissa Wahid, putri almarhum Abdurrahman Wahid yang hadir bersolidaritas bersama JemaatGereja GKI Yasmin Bogor dan HKBP Filadelfia Bekasi yang melaksanakan ibadah di depan IstanaMerdeka, Jakarta, Minggu (17/3).