gizi

31
Pengaruh Metabolisme Zat Makanan dan Asupannya terhadap Berat Badan Teofanus Delphine Halim 102013082/D1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021- 56942061 Fax. 021-5631731 [email protected] Abstrak Dalam tubuh manusia terdapat proses metabolisme dari zat makanan yang dimakan, proses metabolisme tersebut guna untuk memperoleh energi yang akan digunakan dalam tubuh kita. Zat makanan tersebut ada yang makronutrien dan mikronutrien, contoh dari makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan untuk yang mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Proses untuk merobak zat makanan tersebut dimulai dari glikolisis, ke oksidasi piruvat dan akhirnya ke siklus asam sitrat. Dimana dalam proses tersebut terdapat sejumlah proses lagi untuk mengambil dan menyimpan glukosa seperti glikogenolisis, glukoneogenesis, glikogenesis. Dan dalam proses tersebut juga peran hormon dalam menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. Hormon tersebut adalah insulin, glukagon serta hormon lainnya yang berhubungan dengan metabolisme zat makanan tersebut. Jika ada gangguan berupa kelebihan nilai gizi ataupun gangguan hormonnya, dapat mengakibatkan kegendutan atau obesitas. kata kunci: makronutrien,glikogenesis,glikolisis,insulin,glucagon Abstract In the human body there are metabolic processes of food consumed, the metabolic processes in order to obtain the energy that will be used in our body. Malnutrition is no macronutrients and micronutrients, macronutrients are examples of 1

Upload: delphine

Post on 14-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

gizi

TRANSCRIPT

Pengaruh Metabolisme Zat Makanan dan Asupannya terhadap Berat BadanTeofanus Delphine Halim102013082/D1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. [email protected]

AbstrakDalam tubuh manusia terdapat proses metabolisme dari zat makanan yang dimakan, proses metabolisme tersebut guna untuk memperoleh energi yang akan digunakan dalam tubuh kita. Zat makanan tersebut ada yang makronutrien dan mikronutrien, contoh dari makronutrien adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan untuk yang mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Proses untuk merobak zat makanan tersebut dimulai dari glikolisis, ke oksidasi piruvat dan akhirnya ke siklus asam sitrat. Dimana dalam proses tersebut terdapat sejumlah proses lagi untuk mengambil dan menyimpan glukosa seperti glikogenolisis, glukoneogenesis, glikogenesis. Dan dalam proses tersebut juga peran hormon dalam menjaga keseimbangan glukosa dalam darah. Hormon tersebut adalah insulin, glukagon serta hormon lainnya yang berhubungan dengan metabolisme zat makanan tersebut. Jika ada gangguan berupa kelebihan nilai gizi ataupun gangguan hormonnya, dapat mengakibatkan kegendutan atauobesitas.kata kunci: makronutrien,glikogenesis,glikolisis,insulin,glucagon AbstractIn the human body there are metabolic processes of food consumed, the metabolic processes in order to obtain the energy that will be used in our body. Malnutrition is no macronutrients and micronutrients, macronutrients are examples of carbohydrates, protein and fat while the micronutrients are vitamins and minerals. Process for Aerobak nutrition starts from glycolysis, the oxidation of pyruvate and ultimately to the citric acid cycle. Where in the process there are a number of processes to take up and store glucose as glycogenolysis, gluconeogenesis, glycogenesis. And in the process, the roles of hormones in maintaining the balance of glucose in the blood. These hormones are insulin, glucagon and other hormones associated with the metabolism of nutrients. If there is interference in the form of excess nutrition or hormonal disorder, can lead to overweight or obesity. keywords: macronutrients, glycogenesis, glycolysis, insulin, glucagonPendahuluan Manusia membutuhkan energi dalam melakukan aktifitas mereka, energi tersebut mereka dapatkan dalam berbagai sumber bahan makanan. Adapun makanan yang terutama dalam menghasilkan sumber energi kita adalah yang mengandung karbohidrat. Selain karbohidrat, terdapat sejumlah zat dalam makanan yang penting juga dalam tubuh kita, yaitu protein, lemak, vitamin dan mineral. Semua zat makanan tersebut memiliki fungsinya masing-masing, dan dapat pula diubah menjadi energi jika dalam keadaan yang memungkinkan seperti lemak dan protein dapat diubah menjadi pengganti karbohidrat. Semua zat makanan tersebut diperlukan dalam tubuh dalam jumlah yang seimbang atau tidak berlebihan ataupun kekurangan. Jika kelebihan dapat menimbulkan penyakit, jika kekurangan juga dapat menimbulkan penyakit dan tidak bertenaga. Makanan tersebut akan dipecah menjadi molekul yang lebih kecil oleh proses metabolisme dan akan diserap dalam tubuh. Dalam makalah ini akan membahas mengenai gizi makanan, proses metablisme makanan tersebut dan gizi seimbang untuk tubuh kita. Pembuatan makalah ini bertujuan agar kita mengetahui kandungan gizi pada makanan dan gizi seimbang untuk tubuh kita.Skenario Seorang perempuan 45 tahun bekerja sebagai manager sebuah perusahaan terkemuka datang ke dokter Spesialis gizi klinik karena merasa kelebihan berat badannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan BB 62 kg, TB 155 cm.Rumusan Masalah Perempuan 45 tahun kelebihan berat badan, BB 62 kg, TB 155cmMind MapZat pada makanan

Perempuan 45 tahun kelebihan berat badan, BB 62 kg, TB 155cm

Metabolisme KH, protein, lemak, mineral dan vitamin

Pengaruh Hormon

Analisis gizi

PembahasanGizi DasarDalam kehidupan sehari-hari, tentu kita harus makan guna mendapatkan nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut. Nutrisi merupakan bahan bakar yang kita gunakan untuk mendapatkan energi. Nutrisi dibagi menjadi dua yaitu makronutrien dan mikro nutrient. Maksud dari pembagian makro dan mikro ini didasari dari kebutuhan dari tubuh kita. Makronutrien dibutuhkan banyak oleh tubuh sedangkan mikronutrien juga dibutuhkan oleh tubuh tapi tidak sebanyak makronutrien.1MakronutrienKarbohidrat merupakan sumber energi utama yang bersumber dari padi-padian, sayur dan buah. Terbagi menjadi karbohidrat sederhana dan kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari monosakarida dan disakarida sedangkan karbohidrat kompleks terdiri atas oligosakarida dan polisakarida dimana polisakarida berperan penting dalam tubuh manusia. Sumber karbohidrat ada yang alami dan ada pula yang sintetis.3 kelompok besar karbohidrat:2a. Monosakarida (C6H12O6) yaitu gula yang paling sederhana terdiri dari molekul tunggal. Dapat dibagi menurut jumlah atom karbon yang dimiliki menjadi triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa. Monosakarida yang penting adalah gula heksosa seperti glukosa fruktosa dan galaktosa.i. Glukosa: gula terpenting bagi metabolisme tubuh/gula fisiologis yang bersumber dari buah-buahan, jagung manis, sejumlah akar, madu. Dihasilkan sebagai produk pencernaan pati. Pati-dextrin-maltosa-2 molekul glukosa dengan bantuan enzim dan normal berda dalam sirkulasi darah.ii. Fruktosa: gula termanis dari semua gula, dikenal juga dengan nama levulosa. Bersumber dari hasil hidrolisa dari gula sukrosa menjadi glukosa dalam hati dan dioksidasi sempurna menjadi energi.iii. Galaktosa: hasil hidrolisa dari gula susu (laktosa). Melalui metabolisme jadi glukosa memasuki siklus krebs untuk menghasilkan energi. Komponen dari cerebrosida yaitu turunan lemak yang ditemukan pada otak dan jaringan syaraf.b. Oligosakarida: gula yang mengandung 2-10 molekul gula sederhana.i. Disakarida Sukrosa bersumber dari tebu dan gula dapur. Melalui proses pencernaan sukrosa dipecah menjadi fruktosa dan glukosa. Maltosa pada gula malt, bir dan biji. Laktosa yang dipecah jadi glukosa dan galaktosa. Trehalosaii. TrisakaridaDitemukan dalam bit dan maduiii. TetrasakaridaPada kacang polong dan bit.c. PolisakharidaKarbohidrat komplek terdiri atas beberapa molekul satuan gula sederhana (monosakharida). Beberapa dapat dicerna yaitu pati dan dekstrin, sedangkan yang lain tidak (sellulosa dan hemisellulosa seperti agar dan pektin), tidak larut dalam air.Polisakharida yang penting:i. Pati: dalam biji-bijian, akar-akaran, umbi-umbian, buah yang belum matang.ii. Dekstrin: hasil pencernaan pati untuk dibentuk menjadi maltosa.iii. Glikogen: disimpan dalam hati dan otot untuk mensuplai energi bagi jaringan tubuh pada saat latihan dan bekerja keras. iv. Sellulosa: tidak dapat dicerna terhadap kerja enzim pencernaan dan menyumbang muatan yang besar terhadap makanan.v. Pektin: tidak dapat dicerna, sebagai laksatif, pengental, pengikat dan pembentuk gel makanan.vi. Inulin: penting bagi pengobatan dan dipakai dalam uji fungsi ginjal.Karbohidrat sintetik yaitu maltodekstrin,polidekstrosa yang terbuat dari sorbitol,glukosa dan asam sitrat. Lalu ada sirup jagung dan gula ivert yang merupakan hidrolisis dari sukrosa. Karbohidrat sendiri digunakan untuk dimetabolisme menjadi energi,diubah menjadi glikogen jika asupan energy berlebihan, dan diubah menjadi lemak. Lalu makronutrien yang kedua yaitu protein. Protein sendiri tersusun atas asam amino-asam amino yang terdiri dari atom C,H,O,N,S. protein dibentuk oleh ikatan peptide. 2 asam amino yang tergabung disebut dipeptida sedangkan lebih dari 2 asam amino berikatan disebut dengan polipeptida. Protein sendiri jika protein besar, terdiri dari ribuan asam amino dan protein kecil terdiri dari kurang dari 100 asam amino contohnya insulin. Protein sendiri kita bisa mendapatkannya dari hewani maupun nabati. Hewani seperti telur, ikan, unggas, daging, susu. Sedangkan nabati seperti kedelai,kacang tanah, kacang polong. Fungsi dari protein sendiri untuk menggantikan kehilangan protein yang digunakan dalam metabolisme tubuh, membentuk jaringan baru, enzim dan hormon, dan sebagai sumber energi. Protein juga sebagai penyeimbang kadar nitrogen dalam tubuh karena protein itu sama dengan 16% dari asupan nitrogen dalam tubuh. Dalam tubuh manusia, untuk membuat protein yang digunakan dalam membentuk berbagai jaringan, maka dibutuhkan asam amino esensial. Asam amino esensial yaitu asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi tidak bisa disintesis oleh tubuh. Dan ada yang bersifat semi esensial yaitu asam amino yang dibentuk tubuh dari asam amino esensial. Contoh dari asam amino esensial yaitu: lisin,isoleusin, leusin,valin, metionin,treonin, fenilalanin, triptofan dan pada anak-anak yaitu histidin dan arginin. Sedangkan asam amino semi esensial yaitu sistin yang dirubah dari metionin. Dan tirosin yang diubah dari fenilalanin. Dan makronutrien yang terakhir adalah lipid. Lipid merupakan senyawa organik yang terdiri dari C,H,O. lipid sendiri dicerna akan menjadi gliserol dan asam lemak. Penggolongan asam lemak yaitu berdasarkan ikatan rangkapnya. Jika memiliki satu ikatan rangkap maka disebut monounsaturated fatty acid dan jika memiliki lebih dari 1 ikatan rangkap disebut . Ikatan rangkap ini menentukan kejenuhan dari suatu asam lemak. Asam lemak juga memiliki sifat esensial yang merupakan asam lemak yang dibutuhkan tubuh tetapi tidak bisa disintesis oleh tubuh. Contohnya adalah omega 6 dan omega 3. Sifat dari lipid itu hidrofobik tetapi dapat larut dalam pelarut organik, misalnya alkohol. Lipid dibagi menjadi dua bagian yaitu lemak dan minyak. Perbedaan dari kedua ini adalah lemak sendiri berwujud padat pada suhu kamar dan minyak berwujud cair pada suhu kamar. Minyak bisa berasal dari hewan dan tumbuhan. Contohnya pada hewan yaitu omega 3 yang banyak pada ikan. Sedangkan lemak biasa berasal dari hewan dan tumbuhan. Seperti santan,dan lemak hewani. Fungsi dari lemak adalah sebagai sumber energi, komponen dari membrane sel, proteksi,insulator, memberi rasa kenyang, rasa enak pada makanan dan pelarut beberapa vitamin.1MikronutrienMikronutrien sendiri terdiri dari berbagai mineral dan vitamin. Vitamin dibagi menjadi dua yaitu vitamin yang dapat larut dalam air yaitu vitamin C dan B complex dan vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A,D,E,K. Vitamin yang larut dalam air akan dibuang melalui ginjal sedangkan vitamin yang larut dalam lemak tidak dapat dibuang dan akan menumpuk di tubuh. Vitamin A yang dikenal sebagai retinol berasal dari ke sayur-sayuran yang berwarna kuning kemerahan seperti wortel. Fungsi dari vitamin A sendiri untuk proses melihat, pertumbuhan tulang dan gigi serta untuk jaringan epitel. Sehingga bila terjadi defisiensi vitamin A maka akan terjadi rabun ayam, gangguan membran mukosa terutama di mata, xerophtalmia yaitu kekeruhan kornea dan gangguan pertumbuhan. Dosis yang diberikan adalah pada bayi kurang dari 90 mikrogram, pada wanita kurang dari 7500 mikro gram dan pada pria kurang dari 9000 mikro gram. Jika kelebihan maka akan menyebabkan rusak tulang dan hati, mual, sakit kepala, diplopia, rambut rontok dan kulit menjadi kuning. Vitamin D memiliki fungsi untuk kalsifikasi skelet dan absorbsi kalsium di usus. Vitamin D memiliki 2 bentuk yaitu kolekalsiferol yang berasal dari 7 dehidrokolesterol yang terdapat pada kulit manusia atau hewan dengan penyinaran sinar matahari dan ergokalsiferol yang terbentuk dari ergosterol yang terdapat pada jamur dan tumbuhan dengan penyinaran sinar matahari. Jika kekurangan dari vitamin ini akan menyebabkan rakitis dan osteomalsia. Vitamin E atau tokoferol memiliki fungsi sebagai antioksidan dan mengontrol oksidasi jaringan tubuh. Bahan makanan yang mengandung vitamin E sangat beragam, contohnya kecambah,sayuran hijau, dan telur, sehingga jarang terjadi defisiensi. Jika terjadi biasa nya disebabkan oleh malabsorbsi dari vitamin E. kekurangan vitamin E menyebabkan anemia hemolitik ringan dan kadar tokoferol darah menurun. Vitamin K merupakan vitamin yang berfungsi untuk koagulasi darah. Sumber nya berasal dari bakteri usus(menaquinone), sintetik(menadione), dan sayur berdaun hijau,telur,sereal,susu,minyak sayur, buah(phylloquinone). Jika terjadi defisiensi vitamin K biasanya karena kegagalan absorbsi lemak dan menyebabkan haemorargic disease of the newborn. Vitamin C merupakan vitamin yang berfungsi sebagai anti oxidant, pencegah skorbut, membantu penyembuhan luka dan absorbsi besi hewani, meningkatkan fungsi imun, fertilitas pria dan metabolisme lipid. Sumber vitamin C yaitu sayuran segar dan buat segar. Jika terjadi defisiensi maka terjadi skorbut yaitu pendarahan dibawah mukosa,kulit dan kelainan degeneratif pada tulang. Jika mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi maka akan diekskresikan melalui ginjal tetapi memiliki resiko terkena batu ginjal oksalat dan diare. Vitamin yang terakhir adalah vitamin B complex yang terdiri dari B1(thiamin), B2(riboflavin), B3(niasin), asam pantotenat, B6(piridoksin), B12(cyanocobalamin), asam folat dan biotin (vitamin H). vitamin B1 berguna pada metabolisme KH, alkohol lemak dan piruvat. Jika kekurangan menyebabkan beri-beri dan wernicke korsakoff syndrome. Vitamin b1 salah satunya berasal dari gandum. Vitamin b2 berfungsi untuk proses reduksi oksidasi jaringan. Jika kekurangan akan menyebabkan bibir pecah pecah pada sudut mulut, inflamasi bibir dan lidah serta sensitif cahaya. Sumber makanan b2 adalah daging,ikan,sayur,hati,jantung,ginjal,susu. Vitamin b3 juga berfungsi untuk proses reduksi oksidasi. Jika kekurangan dapat menyebabkan pellagra yaitu demensia, dermatitits, dan diare. Sumber bahan makanannya dari ragi,gandum,daging,hati,ginjal, dan ikan. Vitamin b6 berfungsi untuk kofaktor enzim asam amino untuk metabolisme protein. Defisiensi jarang terjadi tetapi jika terjadi menyebabkan kejang &gangguan pencernaan. Sumber makanan nya yaitu pisang, sereal,hati,daging,ikan,sayur. Vitamin b12 juga berfungsi untuk metabolisme protein. Jika kekurangan maka menyebabkan faktor intrinsik menurun untuk absorbsi vitamin b12. Sumber makanannya yaitu dari daging,susu,keju,dan telur. Asam folat sendiri bersama dengan vitamin b12 untuk metabolisme protein. Sumbernya berasal dari sayuran dan roti. Kebutuhan asam folat meningkat pada saat masa kehamilan karena anemia megaloblastik membutuhkan asam folat untuk penyembuhannya. Jika terjadi defisiensi akan menyebabkan megaloblasti anemia dan pada anak-anak maka pertumbuhan akan terganggu. Asam pantotenat sendiri jarang terjadi defisiensi karena berasal dari berbagai makanan. Asam pantotenat memiliki fungsi memproduksi energi. Yang terakhir biotin merupakan bahan yang utama dalam lipogenesis,glukoneogenesis dan katabolisme asam amino bercabang. Mineral merupakan zat yang penting untuk tulang,cairan tubuh dan jaringan lunak. Mineral merupakan 3% dari berat tubuh. Kalsium merupakan mineral yang terbesar di dalam tubuh. Fungsi nya yaitu untuk tulang dan gigi,mengontrol kerja otot dan syaraf, dan pembekuan darah. Penyerapan kalsium yaitu dengan cara difusi pasif dan transport aktif yang memerlukan vitamin D. Penyerapan kalsium ditingkatkan oleh vitamin D, media asam,laktosa,asam amino,lemak dan protein. Sedangkan penyerapannya diturunkan oleh sayuran dan buah(asam oksalat),sereal(asam fitat),serat, stres fisik dan mental. Kebutuhan akan kalsium meningkat pada pertumbuhan,masa kehamilan dan laktasi. Defisiensi dari kalsium berkaitan dengan vitamin D yaitu rakitis dan osteomalcia. Mineral lainnya yaitu fosfor yang merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh. Fungsinya tergabung bersama kalsium di dalam tulang dan gigi,pembentuk komponen sel yaitu fosfolipid, pelepasan KH& lemak, absorbsi KG dari usus halus dan keseimbangan asam basa. Absorbsinya fosfor terganggu oleh antasid. Fosfor berasal dari protein hewani,susu,sereal,telur dan bahan makanan tambahan seperti baking powder. Defisiensi dari fosfor jarang terjadi, jika kalsium cukup maka bisanyanya fosfor akan cukup. Defisiensi fosfor terjadi pada alkoholik,penyakit ginjal dan total parental nutrition. Besi merupakan mineral yang berfungsi untuk pembentukan darah. Vitamin C meningkatkan absorbsi besi yang heme(daging) sedangkan pada besi non heme(sayur,buah) tidak terjadi peningkatan absorbsi. Dan absorbsi ini diturunkan oleh asam fitat. Defisiensi besi menyebabkan anemia. Iodium nerasal dari seafood dan sayuran. Iodium merupakan konstituen dari tiroksin (T4)dan triodotironin (T3). Absorbsi Iodium dihambat oleh suatu senyawa yaitu goitrogen yang terdapat di dalam kol salah satu contoh nya. Natrium merupakan mineral yang berada dalam cairan ekstraselular. Jika konsumsi Natrium meningkat, makan tekanan darah akan meningkat. Bahan makanan nya yang terutama adalah garam daput. Defisiensi natrium menyebabkan kelelahan dan kram otot. Magnesium berguna untuk perkembangan skelet. Bahan makanan sumber adalah sereal,protein hewani. Magnesium absorbsinya dihambat oleh Ca,P dan protein sehingga magnesium di protein nabati lebih banyak daripada hewani. Kekurangan magnesium disebabkan oleh kelaparan,sindroma malabsorbsi,pankreatitis aku, alkoholism,muntah dan diare. Biasanya defisiensi magnesium disertai dengan defisiensi kalsium. Defisiensi magnesium menyebabkan kelelahan otot,kegagalan pertumbuhan dan takikaridia. Kalium merupakan mineral intrasel. Pemberian kalium menyebabkan tekanan darah akan menjadi turun. Sumber kalium berasal dari buah,sayuran, dan kopi. Serta defisiensi kalium disebabkan oleh diare,obat diuretik dan muntah.1Pola MakanPola makan yang tidak teratur tidak lengkapnya komposisi makanan justru dapat meyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh. Biasanya orang yang mengalami kelebihan berat badan, cendrung mengurangi porsi makan yang justru akan membuat lemas dan menimbulkan efek buruk bagi tubuh. Hal yang benar ialah mengatur pola makan dan mengatur porsi makan tanpa mengurangi zat makanan yang di butuhkan tubuh. Adapun porsi standart bagi orang dewasa sebagai berikut :1. Standart porsi makanan pokok adalah 100 gr beras atau yang berbentuk nasi sebanyak 1 gelas2. Standar porsi lauk pauk adalah 50 gr daging (mentah ) atau ikan. Dapat pula di ambil 50 gr tempe ( 2 potong ) atau 100 gr tahu3. Standar porsi sayur ialah satu mangkok sayur dengan isi sayur daun hijau dan isi lainnya bewarna warni4. Standar porsi buah terdiri atas 100 gr ( satu potong ) papaya,atau 75 gr (satu buah pisang). Dapat pula di ambil buah lainya yang beratnya kira-kira sama dengan buah di atas.Dan untuk frekuensi normal makan untuk sehari 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan. Untuk komposisi gizi nya yang normal karbohidrat 65-70% total kalori/hari, lemak 20-35% total kalori/hari dan protein 10-15% total kalori / hari. Jika semuanya lewat dari batas normal maka tidak menutup kemungkinan terjadinya obesitas.1Sumber dan metabolisme energiManusia harus memproses hasil penyerapan produk-produk pencernaan karbohidrat, lipid dan protein dari makanan. Secara berurutan, produk-produk ini terutama adalah glukosa, asam lemak serta gliserol dan asam amino. Semua produk hasil pencernaan diproses melalui lintasan metaboliknya masing-masing menjadi suatu produk umum yaitu Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui siklus asam sitrat. Glikolisis dimulai dari glukosa menjadi glukosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh heksokinase dengan menggunakan ATP sebagai donor fosfat, reaksi ireversibel dan heksokinase dapat dihambat secara alosterik oleh produknya yakni glukosa 6-fosfat. Heksokinase memiliki afinitas tinggi untuk glukosa, dan di hati dalam kondisi normal enzim ini mengalami saturasi sehingga bekerja dengan kecepatan tetap untuk menghasilkan glukosa 6-fosfat untuk memenuhi kebutuhan sel, sel hati juga mengandung suatu isoenzim heksokinase yang bernama glukokinase yang memiliki afinitas rendah daripada konsentrasi glukosa intrasel normal. Fungsi glukokinase di hati adalah untuk mengeluarkan glukosa dari darah setelah makan dan menghasilkan glukosa 6-fosfat yang melebihi kebutuhan untuk glikolisis yang digunakan untuk sintesis glikogen dan lipogenesis. Glukosa 6-fosfat adalah suatu senyawa penting yang berada di pertemuan beberapa jalur metabolik yakni glikolisis, glukoneogenesis, jalur pentosa fosfat, glikogenesis, dan glikogenolisis. Pada glikolisis, senyawa ini diubah menjadi fruktosa 6-fosfat oleh fosfoheksosa isomerase yang melibatkan suatu isomerasi aldosa ketosa. Reaksi ini diikuti oleh fosforilasi lain yang dikatalisis oleh enzim fosfofruktokinase untuk membentuk fruktosa 1,6-bisfosfat. Reaksi fosfofruktokinase secara fungsional dapat dianggap ireversibel dalam kondisi fisiologis; reaksi ini dapat d iinduksi dan diatur secara alosterik, dan memiliki peran besar dalam mengatur laju glikolisis. Fruktosa 1,6-bisfosfat dipecah oleh aldolase (fruktosa 1,6- bisfosfat aldolase) menjadi dua triosa fosfat, gliseraldehida 3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat. Gliseraldehida 3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat dapat saling terkonversi oleh enzim fosfotriosa isomerase. Glikolisis berlanjut dengan oksidasi gliseraldehida 3-fosfat menjadi 1,3-bisfosfogliserat. Enzim yang mengatalisis reaksi oksidasi ini, gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase, bersifat dependen-NAD. Dalam reaksi berikutnya yang dikatalisis oleh fosfogliserat kinase, fosfat dipindahkan dari 1,3-bisfosfogliserat ke ADP, membentuk ATP (fosforilasi tingkat-substrat) dan 3-fosfogliserat. Karena untuk setiap molekul glukosa yang mengalami glikolisis dihasilkan dua molekul triosa fosfat, pada tahap ini dihasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa yang mengalami glikolisis. Toksisitas arsen terjadi karena kompetisi arsenat dengan fosfat anorganik (P.) Dalam reaksi di atas untuk menghasilkan l-arseno-3-fosfogliserat, yang mengalami hidrolisis spontan menjadi 3-fosfogliserat tanpa membentuk ATP. 3-Fosfogliserat mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat oleh fosfogliserat mutase. Besar kemungkinannya bahwa 2,3-bisfosfogliserat (difosfogliserat, DPG) merupakan zat antara dalam reaksi ini. Langkah berikutnya dikatalisis oleh enolase dan melibatkan suatu dehidrasi yang membentuk fosfoenolpiruvat. Enolase dihambat oleh fluorida, dan jika pengambilan sampel darah untuk mengukur glukosa dilakukan, tabung penampung darah tersebut diisi oleh fluorida untuk menghambat glikolisis. Enzim ini juga bergantung pada keberadaan Mg2+ atau Mn2+. Fosfat pada fosfoenolpiruvat dipindahkan ke ADP oleh piruvat kinase untuk membentuk dua molekul ATP per satu molekul glukosa yang dioksidasi. Setelah glikolisis terjadi oksidasi piruvat (dekarboksilasi oksidatif) di dalam mitokondria, yang merupakan proses perubahan asam piruvat menjadi asetil koA. Tahap oksidasi piruvat adalah sebagai berikut: CH3-C-COOH CH3-C~S-koA. Enzim yang berperan adalah enzim piruvat dehidrogenase. Ketika reaksi terjadi, maka KoASH akan diubah menjadi CO2 dan reaksi ini juga memerlukan NAD+ yang kemudian akan teroksidasi menjadi NADH+ + H+ dan menghasilkan 3 ATP. Siklus Asam Sitrat (SAS) atau Siklus Krebs merupakan jalur akhir metabolisme bermacam zat yang terjadi di mitokondria dan merupakan bagian integral dalam proses penyediaan energi dalam jumlah besar. Proses ini memerlukan asetil koA yang dapat diperoleh dari oksidasi karbohidrat, lemak, dan asam amino. SAS berfungsi amphibolik sehingga dapat terjadi baik dalam jalur anabolik ataupun katabolik. Siklus asam sitrat atau yang biasa disebut sebagai siklus krebs merupakan siklus akhir dari oksidasi dari karbohidrat, protein maupun lipid yang di metabolisir menjadi asetil-koA. Siklus asam sitrat juga memiliki peran penting dalam glukoneogenesis, dan lipogenesis. Glukoneogenesis merupakan pembentukan glukosa dari senyawa non karbohidrat sedangkan lipogenesis merupakan pembentukan lemak yang digunakan sebagai cadangan energy dalam tubuh manusia. Siklus asam sitrat sendiri terjadi di dalam mitokondria dari sel dan pada awalnya Siklus asam sitrat diawali oleh kondensasi dari asetil-KoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat dikatalis oleh sitrat sintase. Proses kondensasi ini menggunakan bantuan dari H2O sehingga menjadi Sitrat +KoA. Lalu sitrat dikonversi oleh enzim akonitase yang mengandung Fe2+ menjadi isositrat. Reaksi ini dihambat oleh fluoroasetat yang dalam bentuk fluorasetil-KoA mengadakan kondensasi dengan oksaloasetat untuk membentuk fluorositrat. Senyawa ini menghambat akonitase sehingga menyebabkan penumpukan sitrat yang berefek menghambat fosfofruktokinase yang mengkonversi fruktosa-6P menjadi fruktosa 1,6 bifosfat. Setelah itu isositrat mengalami dehidrogenase dengan enzim isositrat dehidrogenase dan NAD untuk membentuk oksalosuksinat lalu melepas CO2 yang pertama untuk membentuk alfa ketoglutarat. Reaksi ini melibatkan rantai pernafasan sehingga menghasilkan 3ATP oleh NADH. Lalu alfa ketoglutarat sendiri akan membentuk suksinil-KoA dengan bantuan enzim alfa ketoglutarat dehidrogenase, NAD+ dan KoA. Pada saat ini melepaskan CO2 yang kedua dalam siklus asam sitrat dan menghasilkan 3ATP oleh NADH melalui rantai pernafasan. Reaksi ini dihambat oleh arsenit sehingga menyebabkan penumpukan alfaketoglutarat. Lalu suksinil-KoA sendiri dirubah menjadi suksinat dengan enzim suksinat tiokinase. Pada saat ini merupakan satu satunya reaki yang membentuk fosfat berenergi tinggi tingkat substrat. Reaksi ini melibatkan GDP menjadi GTP lalu dikonversikan dari GTP Ke ATP dengan reaksi GTP+ADPATP+GDP. Lalu reaksi berlanjut dari Suksinat menjadi fumarat dengan enzim suksinat dehidrogenase dengan koenzim FAD menjadi Fumarat. Pada reaksi ini maka dihasilkan 2ATP oleh FADH melalui rantai pernafasan. Lalu dengan enzim fumarase yaitu dengan reaksi penambahan air, maka fumarat diubah menjadi malat. Malat sendiri akan diubah menjadi oksaloasetat dengan bantuan malah dehidrogenase dan koenzim NAD. Pada reaksi ini maka dihasilkan 3ATP oleh NADH melalui rantai pernafasan. Dan oksaloasetat sendiri akan berikatan dengan asetil-KoA lagi dan menjadi Sitrat sehingga membentuk sebuah rantai siklus yang berkepanjangan. Total dari ATP yang dihasilkan oleh 1 molekul asetil KoA adalah 11 ATP melalui rantai pernafasan dan 1 ATP melalui tingkat substrat.3

GlikogenesisGlikogenesis terutama terjadi di hati dan di otot. Proses ini diawali oleh glukosa akan terfosforilasi menjadi glukosa 6P oleh enzim glukokinase pada hati atau heksokinase pada otot. Glukosa 6P sendiri akan diubah menjadi glukosa 1P oleh enzim fosfoglukomutase. Enzim ini mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6 bifosfat. Reaksinya: enz-P + glukosa6p-enz+glukosa 1,6 bifosfatenz-P+glukosa1P. Selanjutnya glukosa 1P berekasi dengan UTP untuk membentuk nukleotida aktif Uridin difosfat glukosa(UDPglu). Lalu dengan bantuan enzim glikogen sintase,atom C1 pada glukosa yang diaktifkan UDP Glu membentuk ikatan glikosidik dengan C4 pada residu glukosa terminal glikogen sehingga melepaskan UDP. Molekul glikogen primer sebelumnya merupakan protein yang terglikosilasi pada residu tirosin spesifik oleh UDPglu. Penambahan glukosa pada rantai 1-4 ini berlangsung terus sampai kira-kira diperpanjang sekitar 11 molekul gula, maka enzim kedua yaitu enzim pembentuk cabang(branching enzime) memindahkan sekitar 6 molekul gula bagian dari rantai 1-4 pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rantai 1-6 karenanya membentuk cabang dari molekul tersebut. Cabang-cabang tersebut akan tumbuh dengan penambahan 1-4 selanjutnya.3GlikogenolisisGlikogenolisis merupakan rantai yang terpisah dari glikogenesis. Penguraian merupakan tahap yang dikatalisis oleh enzim fosforilase dengan membatasi kecepatan di dalam glikogenolisis. Enzim ini berfungsi untuk proses pemecahan fosforilasi rangkaian 1-4 untuk menghasilkan glukosa 1P. Molekul dibuang sampai sekitar kira-kira tinggal 4. Enzim lainnya yaitu glukan transferase yaitu berfungsi memindahkan unit trisakarida dari satu cabang ke cabang lainnya sehingga membuat cabang 1-6 terpajan dan diputuskan oleh enzim pemutus cabang(debranching enzim). Dengan pembuangan cabang tersebut maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat berlanjut. Gabungan enzim-enzim yang telah disebutkan diatas membuat pemecahan glikogen menjadi lengkap. Glukosa 1P dapat menjadi glukosa 6P lagi dan dengan bantuan enzim dari hati dan ginjal (tidak terdapat di otot). Yaitu glukosa 6 fosfatase membuat glukosa 6P membuang gugus fosfatnya menjadi glukosa untuk didifusikan kedalam darah. Peristiwa ini merupakan peristiwa akhir dari glikogenolisis hepatik yang tercermin dalam kenaikan kadar dari glukosa darah.3

Pengaturan Glikogenesis Dan GlikogenolisisGlikogenesis dana glikogenolisis diatur oleh cAMP. Suatu senyawa ATP diubah menjadi cAMP oleh enzim adenilat siklase yang diaktifkan oleh epinefrin. Sedangkan enzim yang mengubah cAMP menjadi 5-AMP adalah enzim fosfodiesterase yang diaktifkan oleh insulin. cAMP sendiri mengaktifkan protein kinase yang membuat enzim fosforilase dan enzim glikogen sintase menjadi terikat oleh fosfat. Enzim fosforilase menjadi aktif jika mengikat fosfat sedangkan enzim glikogen sintase menjadi tidak aktif jika mengikat fosfat. Enzim-enzim ini jika aktif, bersifat mengaktifkan sesamanya. Lalu, oleh insulin, enzim-enzim yang terikat fosfat ini di rangsang agar melepas fosfatnya sehingga glikogen sintase menjadi aktif dan fosforilase tidak aktif. Di sisi lain,insulin membat cAMP menjadi 5-AMP yang tidak bias mengaktifkan protein kinase. Pengaturan ini disebabkan agar jika glikogen di sintesis maka glikogenolisis dihambat agar tidak terjadi hal yang sia-sia. Mekanisme pengaturan ini berhubungan dengan kadar gula darah seseorang. Jika tinggi maka untuk menurunkannya glikogen akan di sintesis. Jika kurang, glikogen akan dipecah menjadi supply glukosa darah.3LipolisisDalam penyediaan glukosa dalam darah, tubuh jika kekurangan asupan makanan akan mencoba menstabilkan dengan memecah jaringan lemak yang disimpan jika kelebihan energi. Lemak yang disimpan dalam tubuh adalah Triasil Gliserol yang disintesis oleh asil-KoA dan gliserol 3P.. Sebelum digunakan, triasilgliserol perlu di hidrolisis menjadi asam lemak dan fliserol sebelum diproses katablosme selanjutnya. Enzim yang digunakan adalah enzim lipase. Sebagian reaksi ini terjadi di dalam jaringan adipose disertai dengan pelepasan asam lemak bebas ke dalam plasma, tempat asam lemak bebas tersebut ditemukan dan bergabung dengan albumin serum, proses ini diikuti dengan ambilan asam lemak bebas ke dalam jaringan dan oksidasi atau reesterifikasi selanjutnya. Dan gliserol ditentukan dengan apakah jaringan tersebut memiliki enzim pengaktifannya yaitu gliserolkinase. Enzim ini ditemukan di dalam hati,ginjal,intestine,jaringan adiposa coklat dan kelenjar mamae dalam keadaan laktasi. Lemak yang disimpan dalam tubuh adalah Triasil Gliserol yang disintesis oleh asil-KoA dan gliserol3P. karena di jaringan adiposa tidak memiliki enzim gliserolkinase, maka gliserol 3P yang berada di sini berasal dari glikolisis. Sedangkan di gati, pasokan gliserol3P bisa berasal dari gliserol bebas. Triasil gliserol sendiri dihidrolisis oleh enzim lipase yang sensitif hormon membentuk asam lemak dan gliserol. Karena gliserol tidak bisa langsung digunakan maka akan didifusikan kedalam plasma dan dibawa ke jaringan yang bisa mengkatifkan gliserol menjadi gliserol3P oleh gliserolkinase. Asam lemak sendiri akan diubah menjadi asil-KoA oleh asil-KoA sintetase dan menjalani reesterifikasi dengan senyawa gliserol 3P untuk membentuk triasil gliserol. Jadi dalam jaringan, terdapat proses lipolisis dan reesterifikasi yang berkesinambungan tetapi jumlah reesterifikasi dalam jaringan tidak adekuat dengan lipolisis. Akhir dari proses ini merupakan naiknya kadar asam lemak bebas darah yang merupakan salah satu bahan bakar yang paling penting bagi tubuh.3GlukoneogenesisGlukoneogenesis merupakan reaksi pembentukan karbohidrat (glukosa atau glikogen) dari senyawa yang bukan karbohidrat seperti asam amin glukogenik (triptofan, alanin, serin, sistein, threonin, glisin, phenilalanin, isoleusin, metionin, valin, histidin, prolin, glutamin, glutamat, arginin, asparagin), laktat, gliserol, dan propionat. Proses ini terjadi di hati dan ginjal, dan hanya terjadi apabila tubuh kekurangan glukosa dalam keadaan kelaparan, letih, atau puasa. Glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari senyawa non-karbohidrat. Krebs menegaskan bahwa penghalang energy merintangi pembalikan sederhana adalah antara piruvat dan fosfoenolpiruvat,fruktosa 1,6 bifosfat dan fruktosa 6fosfat, serta glukosa 6 fosfat dan glukosa. Piruvat, untuk balik menjadi fosfoenol piruvat maka senyawa ini harus melewati tahap dan memasuki siklus krebs. Piruvat yang berada di dalam sitosol maka akan memasuki mitokondria. Pada siklus glikolisis, piruvat akan diubah menjadi asetil-sKoA oleh piruvat dehidrogenase, tetapi pada glukoneogenesis, oleh karena asetil-KoA telah tebentuk banyak dari asam-asam lemak, sehingga asetil-KoA menghhambat kerja dari enzim pembentuk dirinya sendiri dan merangsang enzim lainnya yang mengubah piruvat menjadi oksaloasetat yaitu enzim piruvat karboksilase. Siklus akan terus berjalan seperti siklus asam sitrat sampai pada senyawa malat. Senyawa malat ini dapat keluar ke ekstramitokondria dan menjadi oksaloasetat dengan bantuan NAD dan oksaloasetat dengan bantuan enzim fosfoenolpiruvat karboksilase dengan GTP akan membentuk fosfoenol piruvat. Pada glikolisis EM, glukosa akan membentuk glukosa6P dengan bantuan enzim glukokinase atau hesokinase. Glukosa 6p menjadi fruktosa 6P dengan enzim isomerase dan fruktosa 6P akan mengikat 1 fosfat dalam atom C ke 1 nya oleh bantuan enzim fosfofruktokinase menjadi fruktosa 1,6 bifosfat. Sedangkan kebalikannya, fruktosa 1,6 bifosfat tidak bias kembali ke fruktosa 6fosfat menggunakan enzim yang sama seperti pada kebanyakan reaksi. Reaksi ini bias terjadi jika menggunakan enzim fruktosa 1,6 bifosfatase dan untuk glukosa6 fosfat menjadi glukosa digunakan glukosa6p-fosfatase. Pada glukoneogenesis ini, gliserol 3P akan membentuk dihidroaseton fosfat dengan bantuan NAD, dan dari dihidroasetonfosfat ini bisa membentuk gliseraldehid dan berlanjut ke siklus krebs atau membentuk fruktosa 1,6 bifosfat. Dan juga beberapa senyawa lain seperti propionate,isoleusin,valin, dan metionin akan membentuk suksinil-KoA, triptofan dan alain akan membentuk piruvat, aspartat akan membentuk oksaloasetat, prolin,histidin,arginin dan glutamine akan membentuk alfa ketoglutarat,dan yang terakhir tirosin dan fenilalanin bias membentuk fumarat. Senyawa-senyawa yang dibentuk ini bertujuan untuk menghasilkan glukosa dalam siklus glukoneogenesis ini. Glukoneogenesis terjadi untuk mempertahankan kadar gula darah jika terjadi dimana kadar gula darah turun.3Metabolisme Asam AminoTerutama di jaringan hati. Langkah pertama, memisahkan grup amino dan berlanjut dengan transaminasi atau deaminasi. Diperlukan vit B6 sebagai ko-enzim. 31. Transaminasi, transfer grup asam amino ke -keto-acid dengan katalisator amino-transferase. Biosintesis asam amino non-esensial. 2. Katabolisme dengan deaminasi oksidatif. NH3 diubah menjadi ureum. Kerangka karbon dapat: a. dioksidasi (siklus)TCAb. digunakan untuk sintesis glukosa (gluconeogenesis)c. digunakan untuk sintesis lemak3. Deaminasia. mengeluarkan grup asam amino dari asam amino tanpa transferb. produksi ammonia dan -keto-acid, amonia dihilangkan melalui siklus urea ,-keto-acid digunakan sebagai energi c. katalisator: dehydratase, diperlukan pyridoxal phosphate (PLP) (B6)Hormon Yang BerperanHormon yang berperan dalam pengaturan glukosa darah yang terutama adalah hormon-hormon yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans kelenjar pancreas yang merupakan kumpulansel-sel ovoid tersebar di seluruh pankreas dan terdiri dari beberapa jenis sel. Hormon-hormon yaitu insulin dan glukagon. Insulin dan glukagon adalah dua hormon yang mengatur penyimpanan dan mobilisasi bahan bakar. Insulin adalah hormon anabolik utama dalam tubuh. Insulin mendorong penyimpanan bahan bakar dan penggunaan bahan bakar. 4InsulinInsulin disekresikan oleh sel beta pankreas. Sekresinya merupakan umpan langsung dari kadar gula darah yang mengalirinya. Kenaikan kadar glukosa darah seperti setelah makan merangsang insulin untuk disekresikan agar glukosa darah dapat diturunkan,digunakan dan disimpan oleh tubuh. Sedangkan pada kadar gula darah yang turun maka insulin akan dihambat. Selain kadar glukosa darah, insulin juga ditingkatkan pada peningkatan kadar asam amino darah, aktivitas saraf parasimpatis dan hormon saluran cerna yaitu glucose dependen insulinoreopic peptide. Insulin merupakan hormon yang memiliki efek paling penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan asam amino serta mendorong penyimpanan bahan bahan tersebut menjadi glikogen, triasilgliserol dan protein. Efek pada karbohidrat yaitu memelihara homeostasis kadar gula darah. Pengaturan insulin dalam guna menurunkan kadar gula darah yaitu: insulin memudahkan transport glukosa ke sebagian sel, insulin merangsan glikogenesis,insulin menghambat glikogenolisis dan insulin menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati dengan menghambat glukoneogenesis. Oleh karena 4 hal ini, insulin mengurangi konsentrasi glukosa darah. Insulin adalah satu satunya hormon yang dapat menurunkan kadar gula darah. Sedangkan pada lemak insulin memliki efek untuk menurunkan kadar asam lemak darah dan mendorong penyimpanan triasilgliserol dengan cara: insulin meningkatkan pemasukan asam lemak dari darah ke dalam jaringan lemak,insulin meningkatkan transport glukosa ke dalam sel jaringan lemak yang berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan trasilgliserol,insulin menghambat lipolisis. Dan efek insulin terhadap asam amino yaitu. Insulin mendorong transport aktif asam amino dari darah ke otot dan jaringan lain, insulin meningkatkan laju inkorporasi asam amino menjadi protein, insulin menghambat penguraian protein.3,5

GlukagonGlukagon adalah suatu hormon protein yang dikeluarkan oleh sel alfa pulau langerhans sebagai respons terhadap kadar glukosa darah yang rendah dan peningkatan asam amino plasma. Glukagon adalah hormon utama stadium pasca absorptif pencernaan, yang terjadi selama periode utama adalah katabolik( penguraian). Secara umum, kerja glukagon berlawanan dengan fungsi insulin. Sebagai contoh, glukagon bekerja sebagai antagonis insulin dengan menghambat perpindahan glukosa ke dalam sel. Glukagon juga menstimulasi glukoneogenesis hati dan menyebabkan penguraian simpanan glikogen untuk digunakan sebagai sumber energi. Glukagon menstimulasi penguraian lemak dan pelepasan asam lemak bebas ke dalam aliran darah, untuk digunakan sebagai sumber ebergi selain glukosa. Fungsi-fungsi tersebut bekerja untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Pelepasan glukagon oleh pankreas distimulasi oleh saraf simpatis. Pada karbohidrat, glukagon meningkatkan glukosa dalam darah dengan prosespengeluaran glukosa oleh hati. Pada lemak, mendorong penguraian lemak, menghambat sintesis trigliserida sehingga kadar asam lemak dalam darah meningkat. Pada protein, menghambat sintesis protein dan meningkatkan pengurain protein dihati. Rangsang utama sekresi glukagon juga sama seperti insulin yaitu kadar glukosa dalam darah. Apabila terjadi kelebihan sekresi dari hormon glukagon (hipersekresi), maka akan terjadi hiperglikemia dimana bila terjadi pada penderita DM maka akan memperburuk keadaan penyakitnya. Selain 2 hormon utama dalam metabolik itu, ada juga hormon yang dihasilkan oleh kelenjarsuprarenal yaitu cortisol yang juga ikut berperan di dalam metabolik hormon.6TiroidHipotiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi hormone tiroid sesuai kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, apabila hormone tiroid yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, pertumbuhan akan terganggu.Hormon tiroid sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh. Terganggunya produksi hormon ini dapat mempengaruhi metabolisme, perkembangan otak, pernafasan, system jantung dan saraf, temperature tubuh, kekuatan otot, kulit, sirkulasi menstruasi pada wanita, berat badan, dan tingkat kolesterol.Produksi hormone tiroid diatur oleh hormone TSH yang diproduksi oleh hipofisis anterior. TSH akan merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresi hormone tiroid, yaitu triidotironin (T3) dan tiroksin (T4). Apabila dalam darah terdapat sedikit hormone tiroid tersebut, maka kadar TSH akan meningkat untuk merangsang kelenjar tiroid mensekresi hormone tiroid. Sebaliknya, apabila dalam darah telah cukup atau bahkan lebih banyak terdapat hormone tiroid, kadar TSH akan menurun. Sekresi TSH diatur oleh hormone hipotalamus, yaitu TRH. Penurunan respons hipofisis terhadap TRH sangat jarang terjadi.Yang terjadi pada hipotiroidisme adalah kadar TSH meningkat akibat dari fungsi kelenjar tiroid yang menurun. Selain itu, hipotiroidisme dapat disebabkan oleh kelenjar hipofisis tidak bekerja dengan normal. Terganggunya kerja hipofisis dapat menyebabkan produksi TSH terganggu dan akibatnya kelenjar tiroid pun akan terganggu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hipotiroidisme menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Hipotiroidisme menyebabkan kecepatan metabolisme karbohidrat dan lemak menurun. Hal ini akan menyebabkan obesitas.6GlukokortikoidKenaikan kadar glukokortikoid akan mempengaruhi metabolisme karbohidrat. Dan merangsang glukoneogenesis dan menggangu kerja insulin,sebagai akibatnya penderita mengalami hyperglikemia. Jika pada seorang yang normal efek hormone ini akan di lawan oleh sekresi insulin yang meningkat, sehingga akan terbentuk penimbunan glikogen di daerah sentral tubuh dan menyebabkan obesitas.6

KesimpulanWanita tersebut mengalami kelebihan berat badan diakibatkan oleh pola makan yang tidak seimbang, dimana jumlah energi dari pemasukan makanan tidak seimbang dengan jumlah energi yang digunakan atau dikeluarkan dalam aktifitas. Adapun penyebab lain adalah pengaruh dari hormon yang terganggu, sehingga adanya gangguan proses metabolisme didalam tubuh wanita tersebut sehingga mengakibatkan kelebihan berat badan.Daftar Pustaka1. Barker HM. Nutrition and dietics for health care 10th ed. London:Churchill livingstone;2006.p.1-57.2. Kusharto CM, Suhardjo. Prinsip-prinsip ilmu gizi. Yogyakarta: Kanisius; 2004.h.20-4.3. Murray RK,Granner DK,Mayes PA,Rodwell VW. Biokimia harper ed.25. Jakarta:EGC;2003.h.170-4,187-93,245,264-6,195-7.4. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta: EGC; 2003.h.367-8. 5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-7. Jakarta: EGC; 2010.h.740-6,781-91,760-1.6. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi, Edisi-3. Jakarta: EGC; 2009.h.621-2.

19