gis laporan arcview 3.3 jaya harry sinaga
TRANSCRIPT
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 1/13
DEVELOPING SKILLS OF MAP
LAPORAN PEMETAAN SEKOLAH DENGAN G.I.S DI KOTA
MADYA TEBING TINGGI-SUMATRA UTARA
Written by
JAYA HARRY SINAGA
(208510014)
STUDY OF
GEOGRAPHI SISTEM INFORMATION
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 2/13
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG
DAFTAR ISI
I UMUM
A.MAKSUD DAN TUJUAN
B.KONDISI UMUM WILAYAH
1.KONDISI GEOGRAFIS
2. VISI DAN MISI KOTA MADYA TEBING TINGGI
3.LINGKUP EKSTERNAL
4.LINGKUP INTERNAL
C.ISU PEMBANGGUNAN
D.PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI KOTA TEBING TINGGI
II ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
A.LINGKUNGAN INTERNAL
B.LINGKUNGAN EKSTERNAL
III VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM
A.VISI DAN MISI
B.TUJAUAN,SASARAN,KEBIJAKAN DAN PROGRAM
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 3/13
LATAR BELAKANG
i. UMUM
Otonomi Pendidikan yang diawali dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, telah melahirkan perubahan dan inovasi dalam kerangka
pengembangan paradigma baru pendidikan.
Secara konseptual otonomi pendidikan telah dimulai sejak tahun 2001, yang telah
memberikan kepercayaan dan kewenangan kepada daerah secara lebih luas, nyata dan
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengurus serta memecahkan masalah pendidikan
menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, kebijakanotonomi pendidikan harus dipandang sebagai peluang sekaligus sebagai tantangan bagi
daerah dalam menyikapi seluruh aspirasi yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat.
Untuk mewujudkan kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tebing Tinggi sesuai dengan tugas
maka diperlukan suatu rencana Strategi melalui perencanaan strategis inilah Dinas
Pendidikan secara sistematis dapat mengembangkan suatu system manajerial yang efektif
dan efisien untuk :
1. Meningkatkan pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh Pendidikan
2. Meningkatkan mutu dan relevansi Pendidikan3. Meningkatkan manajemen Pendidikan.
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 4/13
A.MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan penyusunan perencanaan stategis Dinas Pendidikan Kabupaten Tebing Tinggi adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pembelajaran di tingkat Program Magister Perencanaan wilayah danKotaKonsentrasi Perencana Pendidikan Sekolah.2. Sebagai bahan analisis dalam menemukan isu-isu strategis pengembangan pendidikan diKabupaten Tebing Tinggi3. Analisis strategis untuk mengidentifikasi dan memprioritisasi issues4. Desain strategi untuk mengatasi issues5. Perumusan visi, misi6. Perumusan rencana tindak (tujuan, sasaran, kebutuhan sumber daya, peranan dantanggung jawab implementasi)7. Dokumentasikan dalam rencana strategis8. Pengembangan rencana operasional tahunan
9. Penyusunan anggaran10. Implementasi program, kegiatan dan anggaran11. Monitor, review, evaluasi dan pemutakhiran rencana
B.KONDISI UMUM WILAYAH
1. Kondisi Geografis
Menurut Data Badan Informasi dan Komunikasi Sumatera Utara, Kota Tebing Tinggimerupakan salah satu pemerintahan kota dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatera Utaraberjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (Ibukota Provinsi Sumatera Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu menghubungkan Lintas Timur dan Lintas TengahSumatera melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing Tinggi Ini Batasannya:
* Sebelah Utara : PTPN III Kebun Rambutan
* Sebelah Timur : PT Socfindo Tanah Besi dan PTPN III Kebub Rambutan
* Sebelah Selatan : PTPN IV Kebun Pebatu dan Perkebunan Payu Pinang
* Sebelah Barat : PTPN III Kebun Gunung Pamela
2. Visi & Misi Kota Madya Tebing Tinggi
Visi dari Kota Madya Tebing Tinggi Tahun 2010 – 2011 adalah :Menjadikan Kota Madya Tebing Tinggi sebagai andalan Propinsi Sumatra Utara dalampengembangan kelautan dan perikanan, pariwisata, agro industri dan industri maritim melaluipemberdayaan potensi daerah secara berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraanmasyarakat dalam wadah Negara Kesatuan RI.Misi
1. Menciptakan iklim yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa danbernegara.
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 5/13
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia3. Meningkatkan kemampuan insfrastruktur dasar4. Melaksanakan program pembangunan yang berbasis kewilayahan dan berwawasanlingkungan5. Meningkatkan kemampuan daerah yang berbasis sektor unggulan untuk meningkatkan
PAD serta pendapatan daerah.6. Mendorong peningkatan investasi pihak swasta7. Pemberdayaan ekonomi rakyat dan pelibatan masyarakat dan pengentasan kemiskinan8. Meningkatkan kinerja pemerintah dengan menerapkan prinsip good goverment
3. Lingkup Eksternal
a. Terjadinya perubahan arah geografis pemasaran dan sebagainya. Akibat adanya
perkembangan ekonomi nasional/global melalui kerjasama ekonomi regional dimana
kabupaten/kecamatan dapat memanfaatkan keuntungan komparatif melalui kegiatanproduksi, pemasokan bahan baku, kegiatan ekspor dan sebagainya.
b. Timbulnya konsep pemikiran yang sejalan dengan paradigma baru pembangunan yang
memandang penataan ruang tidak lagi terbatas pada aspek teknis, tetapi juga aspek-aspek
lingkungan, sosial, ekonomi, administrasi, manajemen dan lainnya.
c. Adanya kebijakan menuju perluasan otonomi daerah yang membawa implikasi terhadap
posisi dan fungsi rencana tata ruang dalam perkembangan pembangunan menurut hirarkhi
pemerintahan.
d. Pesatnya kemajuan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi, jarak, waktu, dan biaya
yang belum dipertimbangkan dalam RTRW Kota Madya Tebing Tinggi seperti telepon
seluler.
4. Lingkup Internal
a. Perubahan batas administrasi wilayah Kota Madya Tebing Tinggi akibat pemekaran
kecamatan menjadi 4 (empat) kecamatan. Pemekaran tersebut membawa implikasi pada
perlunya pengaturan kembali struktur ruang wilayah kabupaten terutama fungsi dan peran
bagi kecamatan-kecamatan yang masih termasuk dlam wilayah Kota Madya Tebing Tinggi
b. Ketidakseimbangan pertumbuhan antar wilayah di Kota Madya Tebing Tinggi (imbalance
growth)
c. Pelestarian lingkungan hidup merupakan isu yang perlu dipertimbangkan terutama
menyangkut pertambangan ilegal.
C. ISU PEMBANGUNAN
Untuk mewujudkan visi Kota Madya Tebing Tinggi yaitu mengembangkan agro industri
maritim, Pemda bangka saat ini tengah melaksanakan pembangunan kawasan industri Jelitik
di Sungailiat, dengan luas kawasan 282,64 Ha.
Komponen fungsional yang akan dikembangkan di Kawasan Industri Jelitik meliputi :
a. Kegiatan industri maritim non polutif
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 6/13
b. Kegiatan Non maritim non polutif
salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan aksessibilitasnya
terutama dengan pengembangan jaringan jalan.
Di Kabupaten Bangka saat ini terdapat kumpulan rumah walet yang terdapat di permukiman
yaitu Belinyu, Sungailiat dan Riau Silip. Keberadaan rumah walet umumnya dibuat dari
semen bertingkat dua atau lebih. Adanya potensi pengembangan tersebut, tentunya akan
menjadi pemikiran untuk mewadahinya dalam tatanan ruang.
Guna meningkatkan kualitas SDM dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan,
saat ini tengah direncanakan pembangunan Perguruan Tinggi yang beralokasi di wilayah Kota
Madya Tebing Tinggi khususnya di Kecamatan Padang Hulu tepatnya Desa BP7 seluas 151
Ha.
D.PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI KOTA MADYA TEBING TINGGI
Kemajuan Pendidikan di Kota Madya Tebing Tinggi cukup menggembirakan. Pelaksanaan
program pembangunan di daerah ini telah menyebabkan makin maraknya suasana belajar di
berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Dengan dilaksanakannya program pembangunan
pelayanan pendidikan sudah mulai menjangkau daerah terpencil dan bahkan penduduk
miskin dengan dibangunnya beberapa sekolah di daerah tersebut Angka Partisipasi Kasar
(APK) SD/MI sebesar 102,13% dan Angka Partisipasi Murni (APM) sebesar 81,01%.
Jumlah murid SD/MI negeri dan swasta sebanyak 15100 orang dengan 15 sekolah. Untuk
menampung siswa sebanyak tersebut tersedia ruang kelas sebanyak 1289 ruang. Dengan
jumlah rombongan belajar sebanyak 1182 sehingga rasio kelas/ruang sebesar 0,92%. Guru
yang mengajar sebanyak 1.613 orang.
Pada jenjang SMP dan MTs, APK dan APM masing-masing sebesar 70,05% dan 51,51%.
Jumlah siswa SMP/MTs seluruhnya 11.181 dan jumlah sekolah 47 dengan sebaran lokasi 351
ruang kelas, rombongan belajar 307 sehingga rasio sebesar 0,87%. Jumlah guru sebanyak 714
orang. Sedangkan jumlah sekolah dan siswa SMP terbuka masing-masing adalah 5 sekolah
dan 382 siswa.
Pada jenjang SMA/SMK/MA untuk APK dan APMnya adalah sebesar 54,78% dan 37,90%
dengan jumlah sekolah 31 sekolah. Tersedia ruang kelas sebanyak 228 dan rombongan
belajar sebanyak 227.
Jumlah siswa SMA/MA dibandingkan SMK adalah 5678/7099 yang memberi gambaran
tentang minat dan peranan SMK untuk menghasilkan kelulusan yang berketrampilan dilihat
dari kebutuhan sektor pembangunan dan jenis lapangan kerja maka bidang keahlian pada
SMK yang perlu dikembangkan adalah ketrampilan dan penguasaan komputer, teknik mesin
dan perikanan. Untuk mengoptimalkan kebijakan sarana pendidikan siste ganda (PSG) dan
life skill terdapat 9 SMK, 100% telah melaksanakan kebijakan tersebut.
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 7/13
Angka mengulang dan putus sekolah akan berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan.
Pada SD/MI angka mengulang 2.969 orang (9,71%) dan angka putus sekolah 234 siswa
(0,78%). Pada jenjang SMP/MTs angka mengulang dan putus sekolah adalah 78 siswa
(0,70%) dan 272 siswa (2,43%). Pada jenjang SMA/MA angka mengulang dan putus sekolah
adalah 15 orang (0,19%) dan 226 siswa (2,80%). Angka mengulang dan putus sekolah perlu
diperhatikan untuk mengembangkan pendidikan baik dalam rangka meningkatkan perluasan
/pemerataan maupun efisiensi pengelolaan pendidikan.
Mengenai angka melanjutkan memperlihatkan bahwa angka melanjutkan ke SMP/MTs
sebesar 73,57% dan angka melanjutkan ke SMA/MA sebesar 52,26%. Hal ini menunjukan
perkembangan yang memadai pada jenjang SD/MI dan perkembangan yang kurang memadai
pada jenjang SMP/MTs. Dari uraian tersebut, maka fokus perhatian pada permasalahan
pendidikan di Kota Madya Tebing Tinggi yang dijadikan sebagai isu-isu strategis adalah ;
a. Kesenjangan mutu lulusan antar kawasan dan antar kelompok masyara kat
b. Dampak globalisasi dan keragaman tuntutan masyarakat belum sepenuhnya teratasi dalampembangunan pendidikan
c. Pendidikan masih terlalu mahal bagi kelompok kurang mampu
d. Fasilitas Pendidikan jenjang pendidikan menengah belum merata
e. Kualitas pendidikan relatif masih rendah belum mampu memenuhi kebutuhan kompetensi
peserta didik
f. Pendidikan belum menghasilkan lulusan yang dapat meningkatkan ketrampilan dan
kemampuan kewirausahaan
g. Desentralisasi dan otonomi pendidikan serta satuan pendidikan belum memenuhi
kebutuhan dan harapan semua masyarakat.
h. Kualitas proffesional tenaga kependidikan masih rendah akibatnya kecil sekali persentase
guru yang lolos uji sertifikasi
i. Kesadaran masyarakat untuk bersekolah masih rendah ini tergambar dari masih kecilnya
APK dan APM pada jenjang SLTP dan SLTA
j. Masih kurangnya tenaga kependidikan untuk daerah dan bidang study tertentu, sehingga
banyak guru honorer yang belum layak untuk mengajar dan tidak sesuai kompetensinya.
k. Tingginya biaya hidup di Kabupaten Bangka yang menyebabkan tingginya biaya
transportasi menuju sekolah dan banyak siswa putus sekolah karena faktor ini.
l. Rendahnya etos kerja tenaga pendidik dibeberapa sekolah yang mengakibatkan pelayanan
kepada siswa kurang maksimal.
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
Analisis lingkungan organisasi (internal dan eksternal) merupakan hal yang penting dalam
menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan organisasi. Dengan mengetahui kondisi internal
dan eksternal organisasi serta memperhatikan stocholders, akan diketahui kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), Peluang (opportunity), tantangan (threats) organisasi tersebut yang
selanjutnya akan diketahui faktor-faktor penentu keberhasilan organisasi dalam mencapai visi
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 8/13
misi yang telah ditetapkan.
Analisis SWOT terhadap pendidikan di Kota Madya Tebing Tinggi adalah sebagai berikut :
A.Lingkungan Internal
1. Kekuatan (Strength)
a. Perhatian Pemerintah Tinggi Terhadap Pendidikan
Alokasi anggaran pendidikan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik itu dari
pemerintah Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Disamping itu ada beberapa negara memberikan
bantuan dan hibah untuk sektor pendidikan.
b. Adanya Kepedulian Masyarakat Terhadap Pendidikan
Dewan pendidikan dan komite sekolah adalah wadah atau lembaga mandiri yang
beranggotakan berbagai unsur masyarakat, orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah
yang peduli pendidikan. Peran serta komponen masyarakat dalam penyelenggaraan dan
pengendalian mutu layanan pendidikan sangat signifikan.
c. Kemudahan Dalam Komunikasi
Kabupaten Bangka memiliki sarana komunikasi relatif lebih mudah. Dinas Pendidikan
dengan menggunakan jaringan pendidikan nasional (Jardiknas) bisa berkomunikasi dan
mengirim atau menerima data dari sekolah dan Pemda yang terkoneksi secara langsung
online 24 jam.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Keterbatasan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Sarana dan prasarana pendidikan sangat terbatas sehingga sulit untuk melengkapi lembaga
pendidikan dan insprastruktur yang memadai, seperti perpustakaan, laboratorium dan ruang
penunjang lainnya.
b. Keterbatasan Anggaran Pendidikan
Anggaran yang bersifat peningkatan dan pembangunan masih terbatas sehingga upaya
pengembangan dan peningkatan belum optimal.
c. Kualitas Profesonalitas Tenaga Kependidikan Masih Rendah
Disiplin dan etos kerja pegawai masih perlu ditingkatkan sejalan dengan peningkatan kualitas
pendidikan, disamping itu perlu pula upaya peningkatan profesionalisme guru, guru yang
profesional adalah yang mampu mengembangkan profesi keguruannya.
d. Kesadaran Untuk Bersekolah Masih Rendah
Kinerja pemerataan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah secara umum belum
menunjukan peningkatan secara signifikan, seperti terlihat dari indikator masih rendahnya
APK dan APM pada semua jenjang pendidikan, dilain pihak ruang kelas yang tersedia pada
semua jenis dan jenjang cukup untuk menampung kelulusan atau calon siswa.
B. Lingkungan Eksternal
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 9/13
1. Peluang (Opportunity)
a. Adanya Otonomi Daerah
Kebijakan pemerintah memberi otonomi kepada pemerintah daerah untuk mengelola
pendidikan akan menjadi peluang untuk mengembangkan kebijakan dibidang pendidikan dan
peluang untuk memberi warna pembangunan bidang pendidikan di Kota Madya Tebing Tinggi.
b. Akses ke Pusat dan Propinsi
Upaya memperoleh dana pendidikan bagi Kota Madya Tebing Tinggi berupa Dana Alokasi
Khusus (DAK) Dana Dekonsentrasi, Dana Bantuan Daerah Bawahan (DABA) yang ada
pada pemerintah pusat dan atau pemerintah propinsi merupakan suatu peluang.
c. Adanya dukungan sumber daya pendidikan
Konstribusi dan konvensasi dunia usaha /industri baik lokal maupun luar bagi
penyelenggaraan pendidikan di Kota Madya Tebing Tinggi berupa tenaga pendidikan, dana,
sarana, dan prasarana cukup signifikan.
2. Ancaman (Threats)
a. Apresiasi sebagian masyarakat terhadap pendidikan belum memadai
Masih ada sebagian masyarakat terutama di daerah pedesaan yang berasumsi bahwa sekolah
negeri harus gratis, masuk sekolah negeri merupakan keharusan, pendidikan hanya menjadi
tanggung jawab pemerintah. Hal ini akan menjadi ancaman bagi penyelenggaraan pendidikan.
b. Kekurangan tenaga pendidik (guru) pada semua jenjang pendidikan
c. Menurunnya Etos Kerja guru
Tanpa dibarengi dengan kesejahteraan sudah terlihat kecendrungan mulai menurunya etoskerja guru, penurunan etos kerja ini akan menjadi ancaman bagi dunia pendidikan.
d. Pengaruh Budaya Hidup yang merusak dari luar daerah
Kabupaten Bangka memiliki saran prasarana perhubungan yang memadai, maka mobilitas
penduduk dari luar atau sebaliknya sangat tinggi. Salah satu akses dari mobilitas itu adanya
budaya hidup yang merusak, misalnya kebiasaan minum minuman keras, penyalahgunaan
narkoba,. Hal ini menjadi ancaman para siswa di sekolah.
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM
A. VISI DAN MISI1. VISI
Visi dapat didefinisikan sebagai suatu gambaran ideal tentang situasi dan kondisi organissasi
yang ingin diwujudkan dalam masa yang akan datang. Visi adalah kekuatan yang dapat
menembus batasan ruang dan waktu dengan didasari konsepsi dan mengacu pada visi
Kabupaten Bangka, maka visi Dinas Pendidikan adalah :
Terwujudnya Pendidikan Yang Berkualitas, Inovatif, Produktif dan Berakhlak Mulia”.
2. MISI
Misi Kabupaten Bangka dirumuskan kedalam tujuh kalimat , yaitu :1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 10/13
2. Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan
3. Meningkatkan kesejahteraan, profesionalisme, mutu pendidik dan tenaga pendidikan.
4. Menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar
5. Meningkatkan manajemen pelayanan pendidikan
6. Meningkatkan budaya baca dan pengembangan perpustakaan
7. Meningkatkan pembinaan seni dan budaya
8. Meningkatkan pembinaan pendidikan luar sekolah, keolahragaan dan partisipasi pemuda.
B. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program
Strategi 1 : Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
Pendidikan
Tujuan : Meningkatkan pemerataan dan perluasan kesempatan memperoleh
pendidikan yang berkualitas
Sasaran : Meningkatkan daya tampung pendidikan dasar menengah danpendidikan non formal
Kebijakan : Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan formal dan nonformal
Program : 1. Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dasar menengah dan
Tinggi
2. Pengembangan pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga.
Strategi 2 : Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan
Tujuan : Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan pendidikan
Sasaran : Terjalinnya kerjasama disekolah secara internal dan eksternalKebijakan : Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengakses pelayanan
pendidikan
Program : 1. Peningkatan kegiatan belajar mengajar
Strategi 3 : Meningkatkan kesejahteraan, profesionalisme, mutu pendidik dan
tenaga pendidikan.
Tujuan : Meningkatkan kesejahteraan, profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan
Sasaran : Meningkatnya kualitas, kuantitas, dan kesejahteraan pendidik dan
tenaga kependidikan
Kebijakan : Meningkatkan kemampuan akademi professionalisme serta
kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan dalam rangka
meningkatkan kualitas lulusan
Program : Peningkatan kuantitas kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan
Strategi 4 : Menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar
Tujuan : Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan dasar yang
bermutu dan terjangkau melalui jalur formal, non formal dan informalSasaran : Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 11/13
Kebijakan : Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan formal dan non formal
Program : Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dasar menengah dan Tinggi
Strategi 5 : Meningkatkan manajemen pelayanan pendidikan
Tujuan : Mengembangkan manajemen pendidikan yang baik
Sasaran : Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pendidikan Kebijakan :
Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang transparan dan
akuntabel
Program : Peningkatan manajemen pendidikan
Strategi 6 : Meningkatkan budaya baca dan pengembangan perpustakaan
Tujuan : Pemanfaatan dan Pengelolaan perpustakaan secara optimal
Sasaran : Menciptakan masyarakat belajar
Kebijakan : Promosi gemar membaca melalui berbagai media
Program : 1. Peningkatan kegiatan belajar mengajar2. Pengembangan pendidikan luar sekolah pemuda dan olahraga
Strategi 7 : Meningkatkan pembinaan seni dan budaya
Tujuan : Meningkatkan pembinaan seni dan budaya pada jenjang persekolahan
Sasaran : Meningkatnya pemahaman dan apresiasi seni dan budaya bagi peserta
didik
Kebijakan : Menigkatkan kemandirian sekolah dalam mengapresiasikan seni dan
budaya
Program : Pengembangan pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga
Strategi 8 : Meningkatkan pembinaan pendidikan luar sekolah, keolahragaan dan
partisipasi pemuda.
Tujuan : 1. Pengembangan dan peningkatan pendidikan luar sekolah
2. Pengembangan dan peningkatan partisipasi pemuda
3. Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
Sasaran : 1. Meningkatnya pengembangan PLS
2. Pengembangan sentra pemberdayaan pemuda
3. Pembinaan dan pemasyarakatan olahragaKebijakan : 1. Meningkatkan program PLS
2. Meningkatkan kemandirian pemuda
3. Pemberdayaan olahraga sejak dini dan berkelanjutan
Program : 1. Pengembangan pendidikan luar sekolah, pemuda dan olahraga
2. Pengembangan pendidikan luar sekolah pemuda olahraga
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 12/13
TAMPILAN HASIL DESAIGN PEMETAAN SEKOLAH DI KODYA TEBING
TINGGI SEBAGAI BERIKUT :
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
_______________------------_____________-------------_____________________
TAMPILAN HASIL DESAIGN PEMETAAN SEKOLAH DI KODYA TEBING
TINGGI SETELAH DI ZOOM DEKAT SEBAGAI BERIKUT :
5/7/2018 Gis Laporan Arcview 3.3 Jaya Harry SInaga - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/gis-laporan-arcview-33-jaya-harry-sinaga 13/13
DIATAS INI MERUPAKAN SCRIPT DARI sekolah.dbf dan sekolahsmp.dbf
HASIL DIATAS TAMPILAN SETELAH SCRIPT DIJALANKAN UNTUK MENGETAHUI JUMLAH SISWA/SIWI