ghozul fikri

4
Ghozul Fikri Kesadaran terhadap adanya musuh membuat kita semakin peka terhadap apa yang sebenarnya terjadi dan saat itulah kita akan terbebas dari tipu daya atau paling tidak kita mampu mengantisipasi tipu daya yang mungkin terjadi pada diri kita dan mungkin dapat mencelakakan kita. Salah satu di antara permasalahan yang paling penting untuk disadari oleh umat Islam, khususnya pada saat sekarang ini adalah tentang ghazwul fikri (perang pemikiran) yakni suatu inovasi pemikiran atau suatu gerakan yang sangat hebat dalam persoalan pemikiran. Ghazwul fikri berasal dari kata ghazw dan al-fikr, yang secara harfiah dapat diartikan "Perang Pemikiran". Maksudnya ialah upaya-upaya gencar pihak musuh-musuh Allah untuk meracuni pikiran umat Islam agar jauh dari Islamnya, lalu akhirnya membenci Islam, dan pada tingkat akhir Islam diharapkan habis sampai ke akar-akarnya. (http://www.alsofwah.or.id/index.php? pilih=lihatannur&id=290 ). “Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, bahkan berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukainya benci.” (At-Taubah: 32; ash-Shaf: 8) “…Mereka tidak henti – hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia mati

Upload: nesyasr

Post on 24-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ghozul fikri

TRANSCRIPT

Page 1: Ghozul Fikri

Ghozul Fikri Kesadaran terhadap adanya musuh membuat kita semakin peka

terhadap apa yang sebenarnya terjadi dan saat itulah kita akan

terbebas dari tipu daya atau paling tidak kita mampu

mengantisipasi tipu daya yang mungkin terjadi pada diri kita dan

mungkin dapat mencelakakan kita. Salah satu di antara

permasalahan yang paling penting untuk disadari oleh umat Islam,

khususnya pada saat sekarang ini adalah tentang ghazwul fikri

(perang pemikiran) yakni suatu inovasi pemikiran atau suatu

gerakan yang sangat hebat dalam persoalan pemikiran.

Ghazwul fikri berasal dari kata ghazw dan al-fikr, yang secara

harfiah dapat diartikan "Perang Pemikiran". Maksudnya ialah upaya-

upaya gencar pihak musuh-musuh Allah untuk meracuni pikiran

umat Islam agar jauh dari Islamnya, lalu akhirnya membenci Islam,

dan pada tingkat akhir Islam diharapkan habis sampai ke akar-

akarnya. (http://www.alsofwah.or.id/index.php?

pilih=lihatannur&id=290).

“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut

(ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, bahkan

berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang

kafir itu tidak menyukainya benci.” (At-Taubah: 32; ash-Shaf: 8)

“…Mereka tidak henti – hentinya memerangi kamu sampai mereka

(dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran),

seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara

kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka

itulah sia-sia amalannya di dunia dan akhirat, dan mereka itulah

penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.” (Al-Baqarah: 217)

Dari ayat-ayat di atas kita mengetahui bahwa kita tidak akan

pernah berhenti melawan musuh-musuh Allah dalam membela

agama kita, Islam. Termasuk adanya Ghazwul fikri yaitu perang

Page 2: Ghozul Fikri

pemikiran yang digencarkan oleh musuh-musuh Allah seperti setan,

jin, iblis, bahkan manusia itu semdiri.

Sejarah Ghazwul Fikri sudah ada setua umur manusia, makhluk

yang pertama kali melakukannya adalah iblis laknatullah ketika

berkata kepada Adam AS., “Sesungguhnya Allah melarang kalian

memakan buah ini supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat dan

tidak dapat hidup abadi. “ (Q.S.Al – A’Raaf:20).

Dalam perkataannya ini iblis tidak menyatakan bahwa Allah

tidak melarang kalian (Adam AS), seperti yang telah dijelaskan ayat

tersebut, tetapi iblis mengemas dan menyimpangkan makna

perintah Allah SWT. Sesuai dengan keinginannya, yaitu dengan

menambahkan alasan pelarangan Allah yang dibuat sendiri. Iblis

tahu bahwa Adam AS tidak punya pengetahuan tentang sebab

tersebut. Demikianlah para murid – murid iblis dimasa kini selalu

berusaha melakukan ghazwul fikri dengan menyimpangkan fakta

dan informasi yang ada sesuai dengan maksud jahatnya. Setan

melakukannya dengan cara yang sangat halus dan licin. Akibatnya,

hanya orang-orang yang dirahmati Allah SWT yang mampu

mengetahuinya.

Di era saat ini, ghazwul fikri terus berkembang, bahkan

menyesatkan kaum-kaum muda dan intelektual. Sekedar Contoh,

negara barat dengan berbagai lembaga dan wadah kegiatannya,

banyak memberikan fasilitas beasiswa studi gratis ke luar negeri.

Pemuda dan pemudi yang cerdas dari negeri muslim ditawari untuk

kuliah di universitas-universitas favorit yang di sana. Di bidang

ilmu-ilmu sosial, mereka dipilihkan ke program studi yang rentang

terhadap ghazwul fikri, misalnya filsafat, antropologi, sosiologi, dan

lain-lain. Mereka ‘dikader’ untuk menjadi ahli dibidang tersebut,

kemudian dipulangkan ke negeri masing-masing. Harapannya,

mereka dapat menjadi pelaku utama dalam ghazwul fikri atau

merusak Islam dari dalam. Biasanya mereka membawa perubahan

Page 3: Ghozul Fikri

dan pembaharuan atau modernisasi. Semua yang mereka ‘kader’

akan ‘dikondisikan sedemikian rupa dengan segala cara sehingga

rusak dan luntur rasa keagamaan (Islam)nya, luntur akidah, akhlak

dan rusak pemikirannya. Mereka didekatkan dengan lawan jenisnya

yang cantik atau tampan, diajaknya minum-minum, jalan-jalan,

kumpul kebo, atau yang lainnya, diajak diskusi secara kontinyu

dengan tema-tema yang dapat menggiring kepada pelecehan dan

perendahan Islam oleh orang-orang tertentu yang ahli dan dipaksa

membuat karya tulis dengan literatur yang telah ditentukan dan

merusak Islam. Akhirnya setelah studinya selesai dan pulang ke

negerinya, si pelajar atau mahasiswa tersebut menjadi orang yang

telah tercabut dari akar budaya dan keislamannya.

Jika yang menjadi korban ghazwul fikri adalah seorang tokoh

terkemuka dan berpengaruh, maka racun ghazwul fikri itu segera

menjalar secara cepat, karena tokoh tersebut akan diikuti dan ditiru

oleh pengikut dan penggemarnya. Akhirnya, secara tidak sadar

masyarakat terjerumus kedalam jurang kehidupan yang semakin

jauh dari nilai-nilai dan ajaran Islam. Mengingat begitu besarnya

bahaya dan akibat ghazwul fikri bagi kehidupan umat Islam, maka

perlu bagi kaum muslimin untuk memahami ghazwul fikri dan

aplikasinya dalam realitas kehidupan sehari-hari. Sebab tanpa

mengerti hakikat dan keberadaannya tidak akan dapat menghindari

serangan ghazwul fikri dan otomatis umat Islam tidak bisa

melawannya. Mudah-mudahan Allah selalu melindungi kita dari

bahaya apapun yang dapat menyesatkan kita. Amin J