gerakan involunter yang perlu kamu ketahui

9
Gerakan involunter yang perlu kamu ketahui Tak banyak orang mengenal gerakan involunter. Kadang orang menyalahartikan gerakan involunter sebagai gerakan yang aneh seperti kemasukan arwah atau roh-roh halus dan cenderung juga dapat menyulut perkelahian. Apa itu gerakan involunter? Gerakan involunter merupakan suatu gerakan spontan yang yang tidak disadari, tidak bertujuan, tidak dapat diramalkan sewaktu- waktu dan tidak dikendalikan oleh kemauan pada waktu orang tersebut beraktivitas dan menghilang waktu tidur. Sebenarnya gerakan involunter ini merupakan gangguan yang terjadi di ganglia basalis. Gagguan basalis adalah bagian otak yang paling dalam yang mengatur gerkan-gerakan yang sifatnya kasar sehingga gerakan yang dihasilkan menjadi halus. Aktivitas kasar yang biasanya kita lakukan seperti lari, bersepeda, jalan cepat,menyepak bola, mengetik secara cepat, memukul benda-benda di sekitar sewaktu kita marah. Secara reflek diatur oleh ganglia basal tersebut. Gerakan kasar pada tubuh disebut juga gerakan ekstrapiramidal. Gangguan akan pengendalian kasar yang berlebihan disebut juga gangguan ekstrapiramidal. Bagian apa saja yang secara umum mengatur gerakan gerakan kasar: 1.ganglia basalis seperti nukleus kaudatus, putamen dan globus palidus

Upload: ahmad-ismatullah

Post on 04-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

gangguan ganglia basal

TRANSCRIPT

Page 1: Gerakan Involunter Yang Perlu Kamu Ketahui

Gerakan involunter yang perlu kamu ketahui

Tak banyak orang mengenal gerakan involunter. Kadang orang menyalahartikan gerakan

involunter sebagai gerakan yang aneh seperti kemasukan arwah atau roh-roh halus dan

cenderung juga dapat menyulut perkelahian. Apa itu gerakan involunter?

Gerakan involunter merupakan suatu gerakan spontan yang yang tidak disadari, tidak bertujuan,

tidak dapat diramalkan sewaktu-waktu dan tidak dikendalikan oleh kemauan pada waktu orang

tersebut beraktivitas dan menghilang waktu tidur. Sebenarnya gerakan involunter ini merupakan

gangguan yang terjadi di ganglia basalis. Gagguan basalis adalah bagian otak yang paling dalam

yang mengatur gerkan-gerakan yang sifatnya kasar sehingga gerakan yang dihasilkan menjadi

halus. Aktivitas kasar yang biasanya kita lakukan seperti lari, bersepeda, jalan cepat,menyepak

bola, mengetik secara cepat, memukul benda-benda di sekitar sewaktu kita marah. Secara reflek

diatur oleh ganglia basal tersebut. Gerakan kasar pada tubuh disebut juga gerakan

ekstrapiramidal. Gangguan akan pengendalian kasar yang berlebihan disebut juga gangguan

ekstrapiramidal. Bagian apa saja yang secara umum mengatur gerakan gerakan kasar:

1.ganglia basalis seperti nukleus kaudatus, putamen dan globus palidus

2.Substansia nigra di mesensefalon (otak tengah).

Gangguan di ganglia basalis tergantung letak tempatnya. Apabila terjadi di putamen dan globus

palidus akan menyebabkan hilangnya daya hambat terhadap arus cetusan impuls saraf yang besar

ke alat gerak kita seperti kaki, tangan, leher dan otot- otot penegak badan. Apa jadinya jika hal

itu terjadi? Macam gerakan akibat gangguan di ganglia basalis seperti di bawah ni:

1.Korea Korea di sini bukanlah nama suatu negara atau gerakan orang Korea..sama sekali tidak

ada hubungannya dengan negara korea. Korea dalam bahasa yunani yang berarti menari.Pada

korea gerak otot berlangsung cepat, sekonyong-konyong tanpa ritme dan kasar yang dapat

melibatkan satu anggota badan atau separuh badan dan bisa seluruh badan. Hal ini dengan khas

terlihat pada anggota gerak atas (lengan dan tangan) terutama bagian distal. Pada gerakan ini

Page 2: Gerakan Involunter Yang Perlu Kamu Ketahui

tidak didapatkan gerakan yang harmonis antara otot-otot pergerakan, baik antara otot yang

sinergis maupun antagonis.. Gerakan korea sangat khas pertama kali melanda tangan-lengan

yang sedang melakukan gerakan volunter (gerakan yang secara sadar kita lakukan) yang

membuat gerakan voluntar itu berlebihan dan canggung. Gerakan koreatik di tangan-lengan

seringkali disertai gerakan meringis-ringis pada wajah dan suara mengeram atau suara-suara lain

yang tidak mengandung arti seperti layaknya orang kesurupan. Kalau timbulnya sesekali saja

maka sifat yang terlukis di atas tampak dengan jelas, tetapi apabila timbulnya terus-terusan,

maka gerakan koreatiknya menyerupai atetosis yang nanti akan dijelaskan berikut. Korea secara

umum dibedakan menjadi 2 macam: a.Korea Huntington (Korea Mayor) Jenis gerakan korea

ini memang diturunkan secara genetik yang bersifat autosomal dominan (dari kedua orang

tuanya langsung). Jadi, berhubungan dengan riwayat keluarga juga. Munculnya pada usia remaja

awal dan kalau sudah terkena gangguan ini biasanya nunggu prognosisnya buruk 10-12 tahun

mendatang. Dapat juga terjadi pada anak-anak tapi gerakannya tidak dominan, yang muncul

hanya kekakuan tubuh. Penyebabnya karena kurangnya neurotransmiter, semacam zat yang

memudahkan penghantaran impuls saraf. Neurotransmiter yang kurang ini menyebabkan

hilangnya hambatan untuk memperhalus gerakan tubuh seperti GABA dan asetilkolin. Gimana

jadinya, kalau seandainya tubuh kita kekurangan zat itu mau ngambil gelas saja, gelasnya bisa

pecah karena formasi gerakan korea itu.Harusnya megang tempat cangirnya malah jari kita

melentik-lentikan sendiri mana bisa pegang cangkir dengan benar. Lokasi kerusakannya berada

di korpus striatum. Hal inilah yang mungkin dapat merugikan pasien jika pasien adalah seorang

pramusaji makanan..Wah bisa memicu pertikaian dengan pelanggan kan?...Pastinya. b.Korea

Sidenham (Korea Minor) Jenis korea ini terjadi pada anak-anak yang lebih berhubungan

dengan infeksi streptokokus. Biasanya bersamaan dengan gejala demam rematik atau penyakit

rematik. c.Korea Iatrogenik Jenis korea ini disebabkan karena penggunaan obat-obatan yang

pada umunya obat yang digunakan untuk pasien sakit jiwa atau disebut obat antipsikosis seperti

haloperidol dan fenotiazin. Korea dapat melibatkan sesisi tubuh saja, sehingga disebut

hemikorea. Bila hemikorea bangkit secara keras sehingga seperti membanting-bantingkan diri,

maka istilahnya ialah hemibalismus.

2.Atetosis Atetosis berasal dari bahasa Yunani artinya berubah-ubah dan tidak tetap. Gerakan

atetosis khas berupa gerakan jari-jari tangan dan kaki serta lidah atau bagian tubuh lain apapun

Page 3: Gerakan Involunter Yang Perlu Kamu Ketahui

tidak dapat diam sejenak. Gerakan yang mengubah posisi ini bersifat lambat, melilit dan tidak

bertujuan. Pola gerakan dasarnya ialah gerakan involunter yang berselingan dengan gerakan

fleksi (jari tangan yang menekuk) dan supinasi n(telapak tangan yang menengadah), serta

gerakan involuntar fleksi yang berselingan dengan ekstensi (lurus) jari-jari tangan dan dengan

ibu jari yang berfleksi dan membentuk kepalan tangan.Gerakan ini juga menjalar ke otot muka,

pengunyah dan leher. Jika dibedakan dari gerakan korea, gerakan atetotis lebih lamban dan ritme

gerakan lebih lama. Namun gerakan atetonik juga bisa bersamaan dengan gerakan korea karena

letak gangguannya berada di tempat yang sama. Hal ini disebut gerakan koreoatetosis. Gerakan

ini muncul paling banyak pada bayi baru lahir seperti palsi serebral (kelumpuhan otak) yang

insidensinya meningkat pada kasus bayi kuning 24 jam pertama saat lahir dan pada bayi dari ibu

yang menderita ketuban pecah dini. Penyakit yang lain yang diikuti gerakan atetosis lainnya

seperti penyakit Hallervorden-Spatz yang merupakan kelainan herediter pada substansia nigra

dan globus palidus, diduga karena kelebihan depot zat besi di kedua tempat itu. Oleh karena itu,

hati-hati pada penggunaan suplementasi zat besi.

3.Hemibalismus Hemibalismus merupakan gerakan involunter ditandai secara khas oleh

gerakan melempar, atau gerakan sepert menyepak bola dan menjangkau keluar yang kasar,

terutama oleh otot-otot bahu dan pelvis. Gerakan ini merupaan gerakan korea yang berlebihan.

Jangan heran, jika teman yang duduk di samping Anda tiba-tiba saja kena bogem mentah alias

tabokan dahsyat dari gerakan ini. Anda juga harus menyadari apakah teman Anda itu juga

terganggu aspek ekstrapiramidal di otaknya. Sebagai ilustrasi jika teman Anda melakukan

gerakan menguap sambil mengangkat tangan di atas sekadar meregangkan otot bahu secara tiba-

tiba menyentak-nyentak menyerupai sepakan bola voli atau sepakbola. Lokasi kerusakannya

pada nulkeus subtalamik yang berdekatan dengan ganglia basalis. subtalamik dan hubungannya

dengan sector lateral dari pallidum. Umumnya penyakit ini terjadi pada kasus multipel sklerosis

dan penyakit vaskuler seperti stroke infark dan aterosklerosis.

4.Diskinesia Tardif Nah, gerakan tardif ini khas banget kalau udah menjumpai gak pernah lupa.

Kadang orang menertawakan bak melihat atraksi penari latar yang gumoh. Sebenarnya

terminologi dari diskinesia tardif mulai diperkenalkan pada tahun 1964. Diskinesia sendiri ialah

pergerakan yang tidak disadari. Tardif ialah efek dari pemakaian obat. Sehingga diskinesia tardif

adalah gerakan berulang- ulang dan tidak disadari yang merupakan efek samping jangka panjang

Page 4: Gerakan Involunter Yang Perlu Kamu Ketahui

dari obat antipsikotik khususnya pada orang sakit jiwa. Tapi, Anda juga harus berhati-hati juga

obat anti muntah seperti metoklopramid pun bisa membuat Anda menari-nari sambil meneteskan

liur sampai gumoh jika dosisnya tidak tepat. Gambaran klinis diskinesia tardif yaitu berulang-

ulang, involunter dan gerakan yang tidak ada tujuannya. Selain menyeringai, menjulur-julurkani

lidah, bergetar, melipat dan mengerutkan bibir serta mengedipkan mata secara cepat. Pergerakan

cepat dari ekstremitras dan jari-jari juga muncul pada beberapa penderita. Hal yang

membedakannya dengan parkonson disease ialah pergerakan dari ekstremitasnya. Pada

parkinson disease, pasien kesulitan untuk bergerak tetapi pada pasien diskinesia tardif tidak ada

kesulitan untuk bergerak. Mekanisme diskinesia tardif karena proses antagonisme dopamin di

jalur antar lokasi substansia nigra dan korpus striatum. Terutama kalau yang terkena proses

antagonisasi dopaminpada reseptor D2 menyebabkan efek lepas obat dan menimbulkan gerakan

ini.

5.Tremor Tremor merupakan gerakan gemetar atau dalam istilah jawanya buyuten atau keder

atu bisa juga disebut gerakan seperti vibrator. Gerakan ini terjadi karena kontraksi dan relaksasi

secara berulang-ulang. Tremor terjadi karena gangguan cetusan saraf ke oytot yang jalannnya

tersendat-sendat. Namun,pada orang normal pun, tremor bisa juga terjadi dengan intensitas yang

ringan. Tremor yang menjadi masalah adalah sebagai berikut: a.Tremor aksi atau intension

tremor Tremor ini terjadi jika dipengaruhi aktivitas kadangkala berhubungan dengan gangguan

cemas, reaksi stres akut atau dapat juga terjadi oleh karena gangguan endokrin seperti

hipertiroid. b.Tremor istirahat Tremor terjadi saat pasien diam atau dikenal dengan resting

tremor. Tremor ini biasanya terjadi pada penderita Parkinson maupun hipertirod. c.Tremor

senilis Tremor ini secara fisiologis terjadi pada lanjut usia.

6.Tik Tik merupan gerakan yang secara tiba-tiba diulang-ulang dengan waktu yang cepat dan

bersifat non-ritmik tanpa tujuan. Gerakan ini bersifat stereotipik yang terkadang dapat diamati

oleh kita semua jika ada Anda menemui kasus ini. Gerakan tik umumnya terjadi pada otot =-otot

yang kecil seperti kelopak mata seperti mengedip-ngedipkan mata sbak merayu seseorang atau

gerakan mendehem yang tidak ada keluhan apa-apa Gerakan tik ini dibedakan menjadi 4 macam:

a.Tik Fonik gerakan otot penggerak pita suara yang mana suara yang diproduksi berubah-ubah

karena pasien berusaha memindahkan udara nafasnya melalui mulut, kadang sengau karena

melewati hidung sehingga gerakan tik ini disebut juga tik verbal. b. Tik motorik sederhana Tik

Page 5: Gerakan Involunter Yang Perlu Kamu Ketahui

ini biasanya terjadi tiba-tiba, singkat, gerakan berarti yang biasanya hanya melibatkan satu

kelompok otot, seperti mata berkedip, kepala menyentak, atau mengangkat bahu. Selain itu,

dapat beragam tak bertujuan dan mungkin termasuk gerakan-gerakan seperti tangan bertepuk

tangan, leher peregangan, gerakan mulut, kepala, lengan atau kaki tersentak, dan meringis wajah.

c.Tik motorik komplek Tik motor komplek biasanya lebih terarah-muncul dan yang bersifat

lebih lama. Mereka mungkin melibatkan sekelompok gerakan dan muncul terkoordinasi.

Contohnya menarik-narik baju, menyentuh orang, menyentuh benda-benda, ekopraksia/gerakan

latah dan koprolalia/ngomong jorok. Tik fonik yang bersifat komplek dapat jatuh ke dalam

gerakan tik motor komplek berbagai seri (kategori), termasuk echolalia (mengulangi kata-kata

hanya diucapkan oleh orang lain), palilalia (mengulangi seseorang kata-kata sebelumnya

diucapkan sendiri), lexilalia (mengulangi kata-kata setelah membaca mereka), dan coprolalia

(ucapan spontan sosial pantas atau tabu kata atau frase). Tik motor komplek jarang terlihat

berdiri sendiri kadang dicetuskan denagn tik yang sederhana. Kesimoulan Semoga Anda bisa

memaklumi gerakan involunter ini yang mungkin kadang menganggu Anda sebagai gangguan

motorik di otak dan Anda tidak tersulut emosi ketika Anda menjadi korban akibat gerakan kasar

ini.

Sumber : Lees Al Parkinson's Disease and other Involuntary Movements Disorders. Medicine

International (1) 1983 : 1516—21. Mahar Mardjono dan Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar,

Jakarta PT Dian Rakyat. 1978 : hal. 4—10, 42—49. Nelson WE. Textbook of Pediatrics. 12th.

ed. Philadelphia, London, Toronto, WB Saunders Co., 1983; pp 1548, 1549, 1571, 1584, 1585.

Sidharta P. Neurologi Klinis dalam Praktek Umum. Cetakan II, Jakarta: PT. Dian Rakyat, 1979;

hal 363—4, 366—72.376—8, 387—190. Lightwood R, Brimblecombe F and'BarltropD.

Patterson's Sick Children 9th ed. London: Bailliere, Tindall and Cassel, 1972; 489, 490, 500.

Barness. Manual of Pediatrics: Physical Diajnosis. 3rd. ed. Year Book Medical Publishers Inc.

Chicago. 1969. pp. 165-6. 7. MacBryde CM. Signs and Symptoms: Applied Physiologic,

Pathologic and Clinical Interpretation. 3rd ed. Philadelphia, Montreal: JB Lippincott Co. 1957;

pp. 648-51. . Farmer TW. Pediatric Neurology. 2nd. ed. Hagerstown, Maryland: Harper & Row

Publishers Inc. 1975; pp. 390—400, 413-4. . Ford FR Diseases of the Nervous System in

Infancy, Childhood and Adolescence. Springfield, Illinois: Charles C Thomas Publisher, 1966;

pp. 256, 257, 296, 297, 583— 8._