geolistrik

326
Geolistri k- Erisha Aryanti (12313016) Nanda Wening(12313024) Raafiane Asri (12313026) Arzalia Wahida(12313032) Bella Marcelina(12313040) Kevin Hartono (12313048) Rianty K. Dewi (12313074)

Upload: ngurah-ade-kalyana

Post on 02-Feb-2016

198 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

geolistrik geofisika

TRANSCRIPT

Page 1: geolistrik

Kelompok1-Geolistrik-

Erisha Aryanti (12313016)Nanda Wening(12313024)Raafiane Asri (12313026)Arzalia Wahida(12313032)Bella Marcelina(12313040)Kevin Hartono (12313048)Rianty K. Dewi (12313074)

Page 2: geolistrik

Metode Geofisik

aGeolistrik

Magnetik

GPR

GravityElektromagnet

ik

Seismik

Page 3: geolistrik

GEOLISTRIK

1. Teori Dasar

2. Konfigurasi Elektroda

3. Tokoh &

Sejarah

4. Peralatan Geolistrik

5. Teknik Pengambil

an Data

6. Software

7. SOP

8. Pengolahan

Data

10. Dokumentasi

9. Kesimpulan

11. Daftar Pustaka

Page 4: geolistrik

1. TEORI DASAR

Page 5: geolistrik

1. TEORI DASARMetode geolistrik merupakan salah

satu metode geofisika untuk mengetahui keadaan bawah tanah dengan mengukur sifat-sifat kelistrikan batuan di bawah tanah.

Caranya dengan mengirimkan arus dan mengukur potensial yang terukur di bawah tanah.

Page 6: geolistrik

1. TEORI DASARMetode geolistrik biasanya

digunakan untuk bahan pertambangan, panas bumi serta untuk mencari sumber air.

Sumber :http://www.google.com/imgres?imgurl=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/http://www.google.com/imgres?imgurl=http://rimrock.com

Page 7: geolistrik

Keterangan :V = Tegangan (Volt)I = Arus (Ampere)R = Hambatan / Resistansi (Ohm)

V = I . R

1. TEORI DASARDalam metode geolistrik berlaku hukum ohm yang menyatakan bahwa beda potensial berbanding lurus dengan arus listrik.

Page 8: geolistrik

1. TEORI DASAR

V = I . R

Hukum Ohm :

R ~ panjang

R ~ 1/luasResistansi (R) bergantung kepada sifat bahan

Page 9: geolistrik

1. TEORI DASAR

L = panjang

A = luas

ρ =

Keterangan :R=Resistansi (Ω)ρ=Resistivitas(Ω.m)

Resistivitas merupakan karakteristik dari suatu material.

Page 10: geolistrik

Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)

Jenis Batuan / Tanah Resistivitas (Ωm)

Tanah lempung, basah lembek

1.5 – 3.0

Tanah lanau & tanah lanau basah lembek

3 – 15

Tanah lanau, pasiran 15 – 150

Batuan dasar berkekar berisi tanah lembab

150 – 300

1. TEORI DASAR

Page 11: geolistrik

Jenis Batuan / Tanah Resistivitas (Ωm)

Pasir kerikil terdapat lapisan lana

± 300

Batuan dasar berisi tanah kering

300 – 2400

Batuan dasar tak lapuk ≥ 2400

Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)

1. TEORI DASARTabel lanjutan…

Page 12: geolistrik

Jenis Batuan/Tanah/Air

Resistivitas (Ωm)

Clay / lempung 1 – 100Silt / lanau 10 – 200

Marls / batulumpur 3 – 70Kuarsa 200.000.000

Sandstone / Batupasir 50 -500Limestone / Batukapur 100 – 500

Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)

1. TEORI DASAR

Page 13: geolistrik

Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)

1. TEORI DASAR

Jenis Batuan/Tanah/Air

Resistivitas (Ωm)

Lava 100 – 50.000Air Tanah 0.5 – 300Air Laut 0.2Breksi 75 – 200

Andesit 100 – 200Tufa Vulkani 20 – 100

Tabel lanjutan…

Page 14: geolistrik

1. TEORI DASARPengukuran resistivitas batuan

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :

a. homogenitas batuan, b. kandungan air, c. porositas, d. permeabilitas,e. kandungan mineral.

Page 15: geolistrik

Metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi nilai kelistrikan yaitu :

a. arus telluric,b. magnetotelluric, c. elektromagnetik,d. induced polarization, e. resistivity.

1. TEORI DASAR

digunakan dalam metoda geolistrik

Page 16: geolistrik

Metode resistivity adalah metode penginjeksian arus listrik ke bawah tanah melalui dua elektroda arus. Setelah di injeksikan arus, maka nilai beda potensial bawah tanah dapat terukur.

Dari hasil arus dan beda potensial yang ada dapat ditentukan variasi nilai resistivity dari tiap titik.

1. TEORI DASAR

Page 17: geolistrik

1. TEORI DASARMetode geolistrik resistivitas sering

digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resistivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan air, dimana bumi dianggap sebagai sebuah resistor.

Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal dengan kedalaman < 300 m.

Page 18: geolistrik

1. TEORI DASARPrinsip dalam metode resistivitas :a. penginjeksikan arus listrik ke dalam

bumi melalui dua elektroda arus,b. menghasilkan beda potensial yang

terjadi akan diukur melalui dua elektroda potensial.

Page 19: geolistrik

1. TEORI DASAR

Injeksi arus

Menghasilkan beda

potensial

Page 20: geolistrik

1. TEORI DASAR

Metode resistivitas akan mengalirkan arus ke segala arah dari sumber titik arus dan membentuk suatu permukaan bola dengan titik-titik yang memiliki besar arus yang sama yang di sebut bidang equipotensial.

equipotensial

Page 21: geolistrik

Arus yang kita berikan dapat terjadi secara :

a. alamiah (pasif) b. injeksi arus(aktif)Pada metoda geolistrik, arus yang

akan kita berikan adalah arus aktif (injeksi arus)yang bersumber dari aki ataupun dari alat geolistriknya langsung

1. TEORI DASAR

Page 22: geolistrik

1. TEORI DASARHasil yang kita dapatkan pada

metode geolistrik berupa nilai-nilai resistivitas semu (apparent resistivity) antar lapisan batuan.

Resistivitas semu (apparent resistivity) dapat memberi gambaran bawah tanah secara kualitatif.

Page 23: geolistrik

Pengukuran resistivitas semu ini dapat dibagi menjadi dua cara yaitu :

a. fungsi spasi (sounding) b. fungsi posisi (mapping)

1. TEORI DASAR

Page 24: geolistrik

SoundingDigunakan untuk memperoleh distribusi hambatan jenis listrik bumi terhadap kedalaman dibawah suatu titik di permukaan bumi. Dalam pengukuran ini jarak antar elektrode berangsur-angsur mengalami pertambahan.

1. TEORI DASAR

Page 25: geolistrik

1. TEORI DASARSounding (Schlumberger)

Page 26: geolistrik

1. TEORI DASARSounding (Dipole-dipole)

Page 27: geolistrik

1. TEORI DASARSounding (Pole-dipole)

Page 28: geolistrik

1. TEORI DASARSounding (Wenner)

Page 29: geolistrik

1. TEORI DASARMapping Digunakan untuk mengetahui variasi hambatan jenis bumi secara latera ataupun horizointal. Dalam pengukuran ini jarak antar elektrode dipertahankan tetap dan secara bersama-sama digeser sepanjang lintasan pengukuran.

Page 30: geolistrik

1. TEORI DASARMapping (Pole-pole)

Page 31: geolistrik

2. Konfigurasi Elektroda

Page 32: geolistrik

KONFIGURASI

ELEKTRODA

Schlumberger

Wenner

Dipole-Dipole

Pole-Dipole

Pole-pole

Kelebihan

Kekurangan

Kelebihan

Kekurangan

Kelebihan

Kekurangan

Kelebihan

Kekurangan

Kelebihan

Kekurangan

Page 33: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODA

Konfigurasi Schlumberger

Page 34: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKonfigurasi ini merupakan teknik

sounding.Jarak antar arus dan antar elektroda

bervariasi, sehingga yang dipindah-pindahkan hanya bentangan arus saja.

Konfigurasi ini paling sering digunakan untuk mencari sumber air.

Page 35: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerIdealnya jarak MN(potensial) dibuat

sekecil-kecilnya, sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah.

Page 36: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKarena keterbatasan kepekaan alat

ukur, maka ketika jarak AB (arus) sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya diubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5  jarak AB.

Page 37: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKelemahan :a. Pembacaan tegangan pada

elektroda MN lebih kecil ketika jarak AB yang relatif jauh, sehingga diperlukan multimeter yang mempunyai karakteristik ‘high impedance’ dengan akurasi tinggi (mendisplay tegangan minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma).

Page 38: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKelemahan :b. Memerlukan peralatan  pengirim

arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi untuk mengatasi pembacaan tegangan MN yang kecil.

Lanjutan…

Page 39: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKeunggulan :a. Mampu mendeteksi adanya non-

homogenitas lapisan batuan pada permukaan (membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2).

b. Mudah untuk digunakan untuk pemula (pemindahan elektroda relatif lebih praktis)

Page 40: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODA

Konfigurasi Wenner

Page 41: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKonfigurasi ini digunakan untuk

mendapat profil dari permukaan lapangan, biasa disebut teknik mapping.

Jarak antar arus dan antar elektroda sama. Sehingga ketika ingin dipindahkan, semua dipindahkan.

Konfigurasi ini paling sering digunakan untuk mencari bahan tambang.

Page 42: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerPlot sensitivitas array Wenner

memiliki kontur hampir horizontal di bawah pusat array. Karena hal ini, array Wenner sensitif secara vertikal terhadap perubahan resisitivitas bawah permukaan di bawah pusat array, namun kurang sensitif secara horizontal terhadap perubahan resistivitas.

Page 43: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKekurangan :a. Cakupan horizontal relatif buruk

seiring meningkatnya jarak elektroda. Akibatnya, pada konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.

Page 44: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKekurangan :a. Cakupan horizontal relatif buruk

seiring meningkatnya jarak elektroda. Akibatnya, pada konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.

Page 45: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKekurangan :b. Data yang didapat dari cara

konfigurasi Wenner sangat sulit untuk menghilangkan faktor non homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.

c. Memiliki kedalaman yang cukup sedang.

Page 46: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKekurangan :d. Kekuatan sinyal berbanding terbalik

dengan faktor geometris yang digunakan untuk menghitung nilai resistivitas

Page 47: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKelebihan :a. Di antara array pada umumnya,

array Wenner memiliki kekuatan sinyal terkuat. Hal ini dapat menjadi faktor penting jika survei dilakukan di daerah dengan noise yang tinggi.

Page 48: geolistrik

.

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKelebihan :b. Ketelitian pembacaan tegangan

 pada elektroda MN(potensial) lebih baik meski jarak relatif besar karena elektroda MN relatif lebih dekat dengan elektroda AB(arus). Sehingga dapat menggunakan multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil.

Page 49: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Dipole-dipole

Page 50: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Dipole-dipoleJarak antar arus dan antar elektroda

berada pada satu garis yang sama. Akan tetapi jarak antar elektroda berada di luar antar arus.

Page 51: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Dipole-dipoleKonfigurasi ini ditujukan untuk

mendapatkan gambaran bawah permukaan pada obyek yang nilai pentetrasinya lebih dalam dibanding sounding lainnya.

Dapat mereduksi noise yang bersifat induktif.

Hasilnya diplot dalam pseudosection.

Page 52: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-pole

Page 53: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-polePada konfigurasi ini jarak antar arus

dan antar elektroda berada dalam satu garis dimana jarak antar elektroda potensial dan elektroda arus tidak terbatas.

Page 54: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-poleJarak arus C1 dan elektroda P1 cukup

dekat (na).Konfigurasi ini jarang digunakan

untuk metode sounding.Biasa digunakan dalam bidang

arkeologi.

Page 55: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-poleHanya digunakan satu elektroda

untuk arus dan satu elektroda untuk potensial. Sedangkan elektroda yang lain ditempatkan pada sekitar lokasi  penelitian dengan jarak minimum 20 kali spasi terpanjang (C1-P1) terhadap lintasan  pengukuran.

Page 56: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-dipole

Page 57: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-dipolePada konfigurasi ini jarak antar arus

dan antar elektroda berada dalam satu garis dimana jarak antar elektroda arus tidak terbatas, sedangkan jarak antar elektroda potensial

Page 58: geolistrik

2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-dipolePada konfigurasi Pole-dipole

digunakan satu elektroda arus dan dua elektroda potensial. Untuk elektroda arus C2 ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak minimum 5 kali spasi terpanjang C1-P1.

Menghasilkan anomali asimetris yang sulit di intrepretasi

Page 59: geolistrik

3. TOKOH & SEJARAH GEOLISTRIK

Page 60: geolistrik

3. TOKOH & SEJARAHTahun 1720Gray dan Wheeler mengukur konduktivitas batuan.

Tahun 1746Watson menemukan bahwa tanah merupakan konduktor karena memiliki potensial beragam akibat adanya perbedaan kondisi geologi setempat.

Page 61: geolistrik

Tahun 1789 – 1877Robert W. Fox (Bapak Metoda Geolistrik). Beliau yang pertama kali mempelajari hubungan sifat-sifat listrik dengan keadaan geologi, temperatur, terrestrial electric dan geothermal. Fox mempelajari sifat-sifat kelistrikan tersebut di tambang-tambang Corn Wall, Inggris.

3. TOKOH & SEJARAH

Page 63: geolistrik

Tahun 1918Conrad Schlumberger (geologist, physicist, mining engineer) menemukan konsep baru dalam aspek keslitrikan. Beliau menggunakan “dynamic aspect” dari arus listrik yang diinjeksikan kedalam bumi, serta mengamati akibat terhadap sifat kelistrikan batuan sekelilingnya.

3. TOKOH & SEJARAH

Page 64: geolistrik

Tahun 1918Conrad Schlumberger Beliau sudah membayangkan akibat dari suatu medan listrik terhadap media yang homogen dan non homogen. Kemudian Conrad Schlumberger membuat peta isopotensial yang dilakukan pada endapan pirit di Sain Bel (phone) pada tahun 1918.

3. TOKOH & SEJARAH

Page 66: geolistrik

3. TOKOH & SEJARAHTahun 1968Koefoed menurunkan metoda pembuatan kurve baku dari fungsi matematis dan efek cermin.Gosh memanfaatkan sifat dari Wenner Filter (minimum least square filter). Gosh muncul dengan Direct Interpretation Method atau Transform Method.

Page 67: geolistrik

3. TOKOH & SEJARAHPada masa sekarang perkembangan

geolistrik maju pesat dengan beberapa modifikasi elektoda untuk menjawab tantangan keadaan lingkungan (environmental ) dan study keteknikan (enginereeng study).

Page 68: geolistrik

3. TOKOH & SEJARAHSekarang perkembangan geolistrik

dapat menafsirkan keadaan bawah permukaan dengan membuat penampang 2 dimensi atau 3 dimensi (Griffiths D.H. dan Barker R.D.,1993 ,Loke,M.H.,Dr.,2000).

Page 69: geolistrik

4. PERALATAN GEOLISTRIK

Page 70: geolistrik

PERALATAN

GEOLISTRIK

AGI Mini Sting R1

AGI Super Sting

R8

IRES T300F

G-Sound

NANIURA NRD 300

HF

OYO Mc OHM

Mark 2

ABEM Terrameter

SAS 1000/4000

ARES

Page 71: geolistrik

AGI Mini Sting R1

Spesifikasi

Kelebihan

Kekurangan

Cara Mengoperasika

n Alat

Gambar Alat

Page 72: geolistrik

4. Peralatan GeolistrikAGI Mini Sting R1

Page 73: geolistrik

4.1 Spesifikasi Mini StingModa perhitungan

Resistivitas nyata, tahanan / resistansi, polarisasi terinduksi (IP), voltase baterai

Rentang perhitungan

400 kΩ sampai 0.1 miliΩ (resistansi)0-500 V voltase skala penuh

Resolusi perhitungan

Maks 30nV, tergantung pada level voltase

Resolusi layar 4 digit dalam notasi teknik

Keluaran intensitas arus

1-2-5-10-20-50-100-200-500 mA.

Page 74: geolistrik

Input Impedansi

>150 MOhm

Input voltase

Maks 500 V

Kompensasi SP

Pembatalan otomatis dari voltase SP selama perhitungan resistivitas. Pembatalan secara keseluruhan variasi SP konstan dan linear

Tipe perhitungan IP

Chargeability domain waktu, Perhitungan slot 6x dan disimpan di memori

Transmisi arus IP

ON+, OFF, ON-, OFF

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Page 75: geolistrik

Siklus perhitungan

Menjalankan perhitungan rata-rata yang ditampilkan setelah setiap siklus. Penghentian siklus otomatis ketika error terbaca dibawah batas yang ditentukan oleh pengguna atau ketika siklus maksimal yang ditentukan oleh penggunan sudah selesai

Banyaknya Siklus

Waktu perhitungan dasar, 1.2, 3.6, 7.2 atau 14.4 s sesuai yang dipilihi oleh pengguna melalui keyboard. Rentang otomatis dan penambahan komutasi sekitar 1.4s

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Page 76: geolistrik

Pengurangan noise

Lebih dari 100dB pada f>20Hz

Akurasi total

Lebih dari 1% pembacaan pada kebanyakan kasus (pengukuran lab). Akurasi pengukuran lapangan tergantung pada noise tanah dan resistiviti. Instrumen akan menghitung dan layar akan menampilkan estimasi akurasi pengukuran

Kalibrasi Sistem

Kalibrasi dilakukan secara digital oleh microprocessor berdasarkan nilai koreksi yang disimpan dalam memori

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Page 77: geolistrik

Penyimpanan Data

Pembacaan rata-rata resolusi penuh dan error disimpan bersamaan dengan user memasukkan koordinat dan waktu serta hari untuk setiap pengukuran

Kapasitas Memori

Memori dapat menyimpan lebih dari 3000 pengukuran pada memori internal

Siklus IP 1 s, 2 s, 4 s dan 8 s

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Page 78: geolistrik

Pengukuran Manual

Instrumen memiliki 4 banana pole screws untuk menghubungkan elektroda arus dan potensial selama pengukuran resistiviti manual

Kontrol user

20 tombol, keyboard tahan segala cuaca dengan tombol numerik dan fungsiTombol on/offTombol pengukur, terhubung dengan keyboard utamaLCD dengan lampu malam

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Page 79: geolistrik

Multi-elektroda otomatis

MiniSting di desain untuk menjalakan survey dipole-dipole, otomatis seluruhnya dengan pilihan Swift Dual Mode Automatic Multi-electrode system (patent 6,404,203)

Power supply (kantor)

12V, 4.5 Ah NiMH dengan batere yang dapat dicharger ulang

Transmisi D Terdapat RS-232C channel untuk membuang data dari instrumen ke komputer berbasis windows dengan perintah user

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Page 80: geolistrik

Charger batere Charger dual stage dengan input yang dapat ditukar (115/230 V AC @ 50/60 siklus)

Berat 6.6 kg (14.5 lb.)

Dimensi lebar 255mm (10"), panjang 255 mm (10") dan tinggi 123 mm (5")

Power supply (lapangan)

12V or 2x12V DC external power (satu atau dua 12V batere), konektor pada panel depan.Hasil daya maksimum meningkat menggunakan sumber2x12V

4.1 Spesifikasi Mini Sting

Page 81: geolistrik

4.1 Spesifikasi Mini StingRentang Input tambahan

Otomatis, selalu menggunakan rentang dinamik penuh dari receiver

Keluaran Voltase

800 Vp-p, voltase elektroda sebenarnya tergantung arus tertransmisi dan resisitivitas tanah

Konfigurasi pendukung

Resistansi , Schlumberger , Wenner, dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, azimuthal,  mise-a-la-masse, SP (absolut) dan SP (gradien).

Page 82: geolistrik

4.1 Spesifikasi Mini StingProses sinyal

Perata-rataan secara berkelanjutan setelah setiap siklus selesai. Noise error dihitung dan ditampilkan sebagai bacaan persentase. Resistiviti dihitung melalui jarak elektroda yang dimasukkan oleh user

Waktu Operasi

Tergantung pada kondisi , rangkaian dalam auto mode dapat menyesuaikan arus untuk menyimpan energi. Pada keluaran arus 20mA dan resistansi elektroda 10kW dapat melakukan 2000 siklus saat batere dicharger full

Page 83: geolistrik

Kelebihan :Harga lebih murah dari Super Sting.Ukuran yang kecil (sudah termasuk

baterai) membuat mudah untuk dibawa-bawa.

Menu sistem pada mini sting mudah untuk digunakan.

Dapat digunakan dalam konfigurasi yang berbeda-beda.

4.1 AGI Mini Sting

Page 84: geolistrik

Kelebihan :Dapat digunakan secara manual dan

otomatis (tambahan swift box).Dapat digunakan pada medan yang

tidak datar.

4.1 AGI Mini Sting

Page 85: geolistrik

Kekurangan :Saat melakukan stacking harga rho

apparent (resistivitas semu) selalu berubah-ubah. Diperlukan waku >5 menit hingga angkanya konstan.

Alat perlu di kalibrasi ulang karena sering menunjukkan harga rho apparent (resistivitas semu) yang negatif.

Hanya dapat menggunakan 12 V.

4.1 AGI Mini Sting

Page 86: geolistrik

AGI Super

Sting R8

Kelebihan

Kekurangan

Harga

Gambar Alat

Spesifikasi

Page 87: geolistrik

oAGI Super Sting R84. Peralatan Geolistrik

Page 88: geolistrik

Moda perhitungan

Resistivitas nyata, tahanan / resistansi, polarisasi terinduksi, voltasebaterai

Rentang perhitungan

+/- 10V

Resolusi perhitungan

Maks 30nV, tergantung pada level voltase

Resolusi layar 4 digit dalam notasi teknik

Keluaran intensitas arus

1mA – 2000mA berkelanjutan, dihitung hingga akurasi tinggi

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Page 89: geolistrik

Keluaran Voltase

800 Vp-p, voltase elektroda sebenarnya tergantung arus tertransmisi dan resisitivitas tanah

Input Impedansi

200W

Kompensasi SP

8 channel

Input Impedansi

Otomatis, selalu menggunakan rentang dinamik penuh dari receiver

Input Impedansi

>150 MOhm

Kompensasi SP

Pembatalan otomatis dari voltase SP selama perhitungan resistivitas. Pembatalan secara keseluruhan variasi SP konstan dan linear

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Page 90: geolistrik

Tipe perhitungan IP

Chargeability domain waktu, Perhitungan slot 6x dan disimpan di memori

Transmisi arus IP

ON+, OFF, ON-, OFF

Siklus IP 0.5, 1, 2, 4, dan 8 s

Siklus perhitungan

Menjalankan perhitungan rata-rata yang ditampilkan setelah setiap siklus. Penghentian siklus otomatis ketika error terbaca dibawah batas yang ditentukan oleh pengguna atau ketika siklus maksimal yang ditentukan oleh penggunan sudah selesai

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Page 91: geolistrik

Proses sinyal Perata-rataan secara berkelanjutan setelah setiap siklus selesai. Noise error dihitung dan ditampilkan sebagai bacaan persentase. Resistiviti dihitung melalui jarak elektroda yang dimasukkan oleh user

Pengurangan noise

Lebih dari 100dB pada f>20Hz

Pengurangan noise jaringan listrik

Lebih dari 120dB pada jaringan listrik dengan frekuensi (16 2/3, 20, 50 & 60 Hz) untuk pengukuran siklus 1.2 s atau lebih besar

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Page 92: geolistrik

Akurasi total

Lebih dari 1% pembacaan pada kebanyakan kasus (pengukuran lab). Akurasi pengukuran lapangan tergantung pada noise tanah dan resistiviti. Instrumen akan menghitung dan layar akan menampilkan estimasi akurasi pengukuran

Kalibrasi Sistem

Kalibrasi dilakukan secara digital oleh microprocessor berdasarkan nilai koreksi yang disimpan dalam memori

Konfigurasi pendukung

Resistansi , Schlumberger , Wenner, dipole-dipole, pole-dipole dan pole-pole.

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Page 93: geolistrik

Penyimpanan Data

Pembacaan rata-rata resolusi penuh dan error disimpan bersamaan dengan user memasukkan koordinat dan waktu serta hari untuk setiap pengukuran

Data Display

Resistiviti nyata (Ohmmeter), Intensitas Arus (mAmp) dan voltase terukur (mVolt) ditampilkan dan disimpan dalam memori pada setiap pengukuran

Transmisi Data

Terdapat RS-232C channel untuk membuang data dari instrumen ke komputer berbasis windows dengan perintah user

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Page 94: geolistrik

Multi-elektroda otomatis

Supersting di desain untuk menjalakan survey dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, Wenner and Schlumberger termasuk survey roll-along otomatis seluruhnya dengan Swift Dual Mode Automatic Multi-electrode system (patent 6,404,203). Supersting dapat menjalankan bermacam-macam array dengan menggunakan command file yang sudah diprogram user. File-file ini merupakan file ASCII dan dapat dibuat menggunakan text editor biasa. Command file dapat di download ke RAM memory SuperSting dan dapat diajalankan kapan saja. Oleh karena itu tidak dibutuhkan komputer di lapangan

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Page 95: geolistrik

Pengukuran Manual

Instrumen memiliki 4 banana pole screws untuk menghubungkan elektroda arus dan potensial selama pengukuran resistiviti manual

Kontrol user

20 tombol, keyboard tahan segala cuaca dengan tombol numerik dan fungsiTombol on/offTombol pengukur, terhubung dengan keyboard utamaLCD dengan lampu malam

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Page 96: geolistrik

4.2 Spesifikasi Super Sting R8Temperatur pengoperasian

-5 sampai +50°C

Berat 10.2 kg (22.5 lb) instrumen saja

Dimensi lebar 184 mm (7.25"), panjang 406 mm (16") dan tinggi273 mm (10.75")

Kapasitas Memori Memori dapat menyimpan lebih dari 79.000 pengukuran (resisistivity mode) dan lebih dari 26.000 pengukuran apabila dikombinasikan resistivity/IP mode

Page 97: geolistrik

4.2 Spesifikasi Super Sting R8Siklus resistivitas

Waktu perhitungan dasar 0.2, 0.4, 0.8, 1.2, 3.6, 7.2, atau 14.4 s sesuai yang dipilihi oleh pengguna melalui keyboard. Rentang otomatis dan penambahan komutasi sekitar 1.4s

Display LCD display (16 baris x 30 karakter) dengan lampu malam

Power supply (lapangan)

12V or 2x12V DC external power (satu atau dua 12V batere), konektor pada panel depan.Hasil daya maksimum meningkat menggunakan sumber2x12V

Page 98: geolistrik

Sistem Operasi

Disimpan pada flash memory yang dapat diprogram ulang. Versi update dapat di download melalui website AGI dan disimpan dalam flash memory

4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Page 99: geolistrik

Harga4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Jumlah Elektroda

SuperSting R1/IPSingle

Channel

SuperSting R8/IP

8-Channel

28 elektroda $ 22,484.00 $30,184.0056 elektroda $30,328.00 $38,228.0084 elektroda $38,292.00 $46,692.00112 elektroda

$49,296.00 $58,156.00*Harga sudah termasuk : instrumen, kabel elektroda, elektroda, software EarthImager dan utility program.

Page 100: geolistrik

Harga4.2 Spesifikasi Super Sting R8

Jumlah Elektroda

SuperSting R1/IPSingle

Channel

SuperSting R8/IP

8-Channel

28 elektroda Rp 328.648.628 Rp 441.199.52856 elektroda Rp 443.304.376 Rp 558.778.67684 elektroda Rp 559.714.164 Rp 682.496.964112 elektroda Rp 720.559.632 Rp 850.066.252*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.27 September 2015

Page 101: geolistrik

Memiliki kemampuan mengukur 8 channel secara simultan sehingga menghemat waktu di lapangan secara drastis.

Dapat menggunakan 12V dan 24V.Dapat mengukur pada medan yang

tidak datar.

Kelebihan :4.1 SUPERSTING R8 IP

Page 102: geolistrik

Dapat digunakan pada berbagai macam konfigurasi.

Tingkat akurasi data sangat tinggi.Level noise sangat rendah.Memiliki kapasitas memori internal

yang besar untuk menyimpan data hasil perhitungan.

Kelebihan :4.1 SUPERSTING R8 IP

Page 103: geolistrik

User dapat memprogram siklus perhitungan dan disimpan dalam memori dari PC, kemudian bisa langsung dieksekusi dilapangannya. (penghitungan data dapat secara otomatis bukan manual).

Dapat mengontrol langsung sistem Multi Channel Swift Dual Mode Otomatis Multi-elektroda

Kelebihan :4.1 SUPERSTING R8 IP

Page 104: geolistrik

Induced Polarization mode records 6 individual IP chargeability windows.

Dapat digunakan untuk penghitungan secara manual juga. Tipe konfigurasi yang dapat dihitung secara manual antara lain: Resistance, Schlumberger, Wenner, Dipole-dipole, Pole-dipole, and Pole-pole.

Kelebihan :4.1 SUPERSTING R8 IP

Page 105: geolistrik

Jika terdapat nilai resistivitas yang menyimpang tidak dapat di reset lagi prosesnya.

Ukurannya yang besar membuat tidak praktis di bawa-bawa.

Jika terdapat satu kabel yang rusak maka kabelnya tidak dapat digunakan karena kabelnya saling terhubung.

Kekurangan :4.1 SUPERSTING R8 IP

Page 106: geolistrik

ABEM Terramet

er

Kelebihan

Kekurangan

Harga

Gambar Alat

Spesifikasi

Overview Instrrument

Page 107: geolistrik

oABEM Terrameter SAS 1000/40004. Peralatan Geolistrik

Sumber:http://www.abem.se/resistivity/sas1000.htm

Page 108: geolistrik

Sumber : http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25

oABEM Terrameter SAS 1000/40004. Peralatan Geolistrik

Page 109: geolistrik

Transmitter :4.3 ABEM Terrameter

Output Power 250 WCurrent transmission

True Current Transmitter

Output Current Accuracy

Better than 0.4%

Maximum Output Current

2500mA

Maximum Output Voltage

+/- 600V1200V peak to peak

Page 110: geolistrik

Instant Polarity Changer

YES

Accuracy 0.4%Precision 0.1%Self Diagnostics Temperature, Power

dissipation, Monitoring

Safety Emergency Interrupter easily accessible

Transmitter :4.3 ABEM Terrameter

Page 111: geolistrik

No. of Channels 4,8 or 12 input (+ 2 for Tx monitoring

Isolation All channels are galvanically separated

Input Voltage Range

+/- 600V

Input impedance 200M OhmPrecision 0.1%Accuracy 0.2%

Receiver :4.3 ABEM Terrameter

Page 112: geolistrik

Linearity 0.005%Range +/- 2.5V , 200 M Ohm

+/- 15V , 30 M Ohm+/- 600V , 20 M Ohm

Flat Frequency Response

Better than 1% up to 300Hz

Receiver :4.3 ABEM Terrameter

Resolution Theoritical 3 nV at 1 secintegration

Page 113: geolistrik

Resistivity YESSP YESIP YESFull wave form Sampled and average

to requested data. Possible to activate recording to file for post analysis

Dynamic Averaging 24 bit A/D conversionData Sampling Rate

30kHz

Measuring :4.3 ABEM Terrameter

Page 114: geolistrik

Cycle time From 0.4 sec to 28,7 sec User selectable, resistivity

Pulse time from 0.1 sec to 8.2 sec. User selectable

IP Windows Arbitary windows flexibility configures to powerline frequencies

Measuring :4.3 ABEM Terrameter

Page 115: geolistrik

Multi-Electrode Survey System for 2D & 3D for Resistivity, IP & Imaging &Monitoring:

4.3 ABEM Terrameter

Array types Default Multiple Gradient, Dipole-Dipole, Pole-Dipole, Wenner etc. (for VES, get info)

Electrode Test YES, Focus One estimating contact resistance on all electrodes currently in use

Page 116: geolistrik

Switching matrix Internal 10x64, divided into four blocks for effective use of all receiver channels available

Roll-a-Long YES full coverage, both 2D & 3D

Take-outs Internal 64 inline + 3 remote electrodes

Multi-Electrode Survey System for 2D & 3D for Resistivity, IP & Imaging &Monitoring:

4.3 ABEM Terrameter

Page 117: geolistrik

Voltage +/- 600VCurrent +/- 2500 mA

Full waveform monitored

Current Accuracy 0.2%Current Precision 0.1%

Tx Monitor :4.3 ABEM Terrameter

Page 118: geolistrik

Casting Rugged Aluminum case meets IEC IP 66

Computer Embedded ARM 9, 200 MHzGPS 20 channels SirF star III chipDisplay 8,4” Active TFT LCD, full

colour, daylight visibleI/O ports 2x KPT 32 p for imaging

(1xKPT 32 p for VES) AUX,USB A, USB B,RJ45 for LAN

General:4.3 ABEM Terrameter

Page 119: geolistrik

Service point

Accessible through Internet, Multifunction connector

Memory Capacity

8GB, More than 1 500 000 readings

Power 8 Ah Internal NiMH 12V power pack andExternal 12 VDC battery (recommended option for all Imaging and VES)

General:4.3 ABEM Terrameter

Page 120: geolistrik

Dimensions (WxLxH)

39x21x32cm

Weight 12 kgAmbient Temperature Range

-20°C to + 70°C operating ¹·²-30°C to + 80°C storage³

General:4.3 ABEM Terrameter

Page 121: geolistrik

Harga diatas sudah termasuk :

1 - Abem Terrameter LS unit, 4 channel, 250 Watts Imaging System G70 - 2D software     s/n 209110020 ( built December 2009 ) including:            1-12 volt NiMH battery pack            1-CCC battery charger, 100-230 volt           

Harga4.2 ABEM Terrameter

*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.27 September 2015

US$ 53,500.00 = Rp 782.009.500

Page 122: geolistrik

Harga diatas sudah termasuk :

1-DC external battery cable            2-Torx wrench            1-USB Memory sticks 1GB            1-LAN cable RJ45 connectors 5m            1-USB connection cable            1-LS documentation kit / User Manual            1-LS software on CD            1-LS wooden transport case  

Harga4.2 ABEM Terrameter

Page 123: geolistrik

4 - Abem Lund Electrodes cables ( built September 2012 ) with 21 take-outs each at 5 meters intervals spacing with:            4-Reel             2-Cable joint            75-Cable to electrode jumper            2-Wooden transport case 75-Steel Electrode 1-RES2DINV Software ( 2D Res. & IP inversion S/W for Lund data )

Harga4.2 ABEM Terrameter

Page 124: geolistrik

Sumber : http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25

oABEM Terrameter SAS 1000/40004. Peralatan Geolistrik

Page 126: geolistrik

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

USB :Mengkoneksikan

alat dengan memory stick, keyboard, GPS eksternal, dll.

Page 127: geolistrik

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Elektroda 1-32:Konektor untuk kabel 32 pole elektroda (bukan edisi VES)

Page 128: geolistrik

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Elektroda 33-64:Konektor untuk kabel 32 pole elektroda

Page 129: geolistrik

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi C1, C2 :Koneksi kabel banana untuk

elektroda arus.

Page 130: geolistrik

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi P1, P2 :Koneksi kabel banana untuk

elektroda potensial.

Page 131: geolistrik

Overview Instrumen (Connector Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi USB :Mengkoneksika

n alat dengan memory stick, keyboard, GPS eksternal, dll.

Page 132: geolistrik

Overview Instrumen (Connector Panel)

Fungsi Eksternal

Equipment :Menghubungkan

dengan Terrameter SAS

LOG 300

4.3 ABEM Terrameter

Page 134: geolistrik

Overview Instrumen (Power Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi Emergency Stop Button :Untuk mengatur aliran arus, jika dipencet maka arus tidak akan keluar

Page 135: geolistrik

Overview Instrumen (Power Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi Transmitter Cooling Area:Mengeluarkan udara panas dari dalam alat

Page 136: geolistrik

Overview Instrumen (Power Panel) Fungsi External Power Supply Connector:Tempat memasukkan kabel Charger

4.3 ABEM Terrameter

Page 137: geolistrik

Overview Instrumen (Power Panel) Fungsi Internal Power Supply Connector:Tempat batre internal diletakkan

4.3 ABEM Terrameter

Page 139: geolistrik

Overview Instrumen (Built-in GPS Receiver)

4.3 ABEM Terrameter

ABEM Terrameter memiliki receiver GPS yang secara otomatis menyimpan posisi pengukuran

Page 141: geolistrik

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi LED Window:- LED merah

aktifitas disk- LED hijau

indikator berjalannya software

Page 142: geolistrik

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Tampilan display layar yang berwarna

Page 144: geolistrik

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi status bar :Menunjukkan pesan interaktif (kiri) dan notifikasi alat (kanan)

batere

GPS tanggal

Page 145: geolistrik

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi Active project and Task :Menunjukkan project dan task yang baru saja dibuka

Page 146: geolistrik

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi Active project and Task :Menunjukkan project dan task yang baru saja dibuka

Fungsi view :Menunjukkan informasi yang sedang user jalankan

Page 147: geolistrik

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Fungsi built-in keyboard :

Tempat menginput komando dari user

Page 148: geolistrik

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Page 149: geolistrik

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Tombol Fungsi<menu> Menunjukkan menu navigasi<play-stop>

Berpindah ke progres pengukuran, start / stop pengukuran

<power> On atau off alat<browse

>Berpindah dari tabs ke Menu Item

<up> Kursor ke atas

Page 150: geolistrik

Overview Instrumen (The User Interface Panel)

4.3 ABEM Terrameter

Tombol Fungsi<clear> Menghapus<left> Kursor ke kiri

<down> Kursor ke bawah<right> Kursor ke kanan<shift> Merubah fungsi<option

>Menunjukan menu option

<ok> Menunjukkan emulator keyboard

Page 151: geolistrik

Software untuk mengolah data dari ABEM Terrameter

4.3 ABEM Terrameter

Page 152: geolistrik

Kelebihan :Memiliki receiver GPSLayar yang sudah terdisplay

berwarna sehingga layarnya bukan monokrom (hitam putih)

Ada tanggal dan informasi waktu pada status bar

Memiliki keyboard internal dan eksternal

4.3 ABEM Terrameter

Page 153: geolistrik

Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter

Batere dan suhu dapat dikontrol secara langsung

Page 154: geolistrik

Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter

Jika dioperasikan pada suhu yang sangat tinggi dan terjadi overheating, alat akan mati secara otomatis

Mudah di bawa karena ada handelnya

Page 155: geolistrik

Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter

Hasil resistivitas akan terdisplay dalam bentuk tabel sehingga saat di lapangan kita tidak repot mencatat

Page 156: geolistrik

Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter

Alat dapat memperlihatkan penampang pseudosection

Page 157: geolistrik

Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter

Alat dapat memperlihatkan kurva VES

Page 158: geolistrik

Kekurangan :4.3 ABEM Terrameter

Memiliki harga yang relatif lebih mahal

Page 159: geolistrik

OYO Mc

OHM Mark 2

Kelebihan

Kekurangan

Cara Mengoperasikan

Alat

Spesifikasi

Gambar

Page 160: geolistrik

OYO Mc OHM Mark 24. Peralatan Geolistrik

Page 161: geolistrik

4.4 OYO Mc OHM Mark 2Potential Output :

Tempat diterimanya

potensial

Current Output :Tempat

keluarnya arus

Page 162: geolistrik

Power Input :Tempat

memasukkan daya

Switch Buton :

Tombol on / off alat

4.4 OYO Mc OHM Mark 2

Page 163: geolistrik

Screen :Layar tempat output data

Battery Indicator :Tempat melihat

persentase baterai

4.4 OYO Mc OHM Mark 2

Page 164: geolistrik

Numer Pad :Tempat

menginput perintah user

4.4 OYO Mc OHM Mark 2

Page 165: geolistrik

Stack :Tombol men-

stacking

Mode :Input

metode yang

digunakan (Schlumber

ger, Wenner

dll).

4.4 OYO Mc OHM Mark 2

Page 166: geolistrik

Current :Meng-input arus

Measure :Tombol untuk

mengambil data

4.4 OYO Mc OHM Mark 2

Page 167: geolistrik

Spesifikasi OYO Mc OHM Mark 2ReceiverInput Impedance: 10 OM-ohmMeasurement Potential: 25 mV, 250

mV, 3500 mVResolution: 1 uVS/N ratio: 90 dB (50/60 Hz)Stack Count: 1,4, 16, 64Time of one measurement cycle: 3.7

sec

4.4 OYO Mc OHM Mark 2

Page 168: geolistrik

TransmitterInput Voltage: 400 Vpp maxOutput current: 1, 2, 5, 10, 100, 200

mAOperating Voltage: 12 VDC

Spesifikasi OYO Mc OHM Mark 24.4 OYO Mc OHM Mark 2

Page 169: geolistrik

Cara mengoperasikannya mudah, cocok untuk pemula.

Bisa melakukan stacking berkali-kali untuk keakuratan data.

Data yang didapatkan bagus dan akurat.

Kelebihan :4.4 OYO Mc OHM Mark 2

Page 170: geolistrik

Tidak dapat menjalankan perhitungan secara otomatis, jadi perhitungan dilakukan secara manual.

Tidak ada lampu pada layar sehingga jika pengambilan data diambil di malam hari akan tidak terlihat.

Layar masih monokrom.

Kekurangan :4.4 OYO Mc OHM Mark 2

Page 171: geolistrik

Naniura NRD 300

HF

Spesifikasi

Gambar

Kekurangan

Kelebihan

Page 172: geolistrik

NANIURA NRD 300 HF

4. Peralatan Geolistrik

Page 173: geolistrik

4.5 NANIURA NRD 300 HF

Potensial Input :Tempat input tegangan

DC Input

Fuse

Page 174: geolistrik

4.5 NANIURA NRD 300 HF

Curent Output :Tempat keluarnya arus

Current Loop :Tempat untuk

menyeter besarnya arus

ON/OFF

Page 175: geolistrik

4.5 NANIURA NRD 300 HF

Coarse CompensatorFine Compensator

Page 176: geolistrik

V Autorange :Tampilan tegangan

Tampilan arus

4.5 NANIURA NRD 300 HF

Page 177: geolistrik

Power supply DC in 12 VoltPower Output 300 watt for >20AOutput Voltage 500 V maximumOutput Current 2000 mA maximumCurrent accuracy 1 mAReading Type DigitalPower for Digital Meter

9 V, dry battery

Reading Facility Current loop Indicator

4.5 NANIURA NRD 300 HF

Transmitter :

Page 178: geolistrik

Input impendency 10 M-ohmRange 0,1 mV up to 500 VAccuracy 0,1 mV Compensator (Rough) 10 x turnCompensator (Smooth) 1 x turnReading DigitalPower for Digital Meter 3 VoltReading Facility HOLDWeight 6 kg

Receiver :

4.5 NANIURA NRD 300 HF

Page 179: geolistrik

Kelebihan :sudah menggunakan kartu PCB

terpisah untuk setiap skala tegangan  yang diinjeksikan.

Berat Naniura NRD 300 HF lebih ringan daripada NRD 22 yang masih menggunakan transformator.

Bila terjadi kerusakan pada transormer maka satu skala pengukuran saja yang terganggu.

4.5 NANIURA NRD 300 HF

Page 180: geolistrik

banyak menggunakan komponen pasif sehingga bisa dibilang lebih ‘robust’ dan ‘sturdy’

masih menggunakan  analog kompensator untuk menetralisir  efek SP (Self Potensial), sehingga membutuhkan waktu dan ketelitian surveyor saat menetralisir nilai SP

Kekurangan :

4.5 NANIURA NRD 300 HF

Page 181: geolistrik

G Sound

Kelebihan

Kekurangan

Aplikasi

Gambar Alat

Spesifikasi

Page 182: geolistrik

Sumber :http://www.geocis.net/page.php?G-Sound

G-Sound

4. Peralatan Geolistrik

Page 183: geolistrik

Spesifikasi G-Sound4.6 G-SoundTegangan 400 V (100mA)Tegangan Max 500 VArus 100 mA (Rab < 4k ohm)

constant current

Daya 75 W by 2 x 12 V NiCad Battery

Impedance 10 MOhm (high impedance

Resolution 12 bit (high resolution)Kedalaman analisa

> 150 m (moist soil)

Page 184: geolistrik

Eksplorasi air tanahMitigasi gerakan tanah (longsor)Investigasi GeoteknikEksplorasi mineralStudi lingkungan (pencemaran air

tanah)Arkeologi

Aplikasi G-Sound4.6 G-Sound

Page 185: geolistrik

Pengukuran dapat di upgrade melalui komputerisasi.

Ringan dan Portable (berat hanya 1 kg, tidak termasuk betere).

100 mA current source.Anti short circuit.Long life battery (hemat arus).

Kelebihan :4.6 G-Sound

Page 186: geolistrik

Bisa digunakan untuk pengukuran sounding atau profiling/mapping resistivitas (skala lapangan)

Bisa digunakan untuk pengukuran dalam skala laboratorium: pengukuran resistance tanah, core dan lumpur.

Kelebihan :4.6 G-Sound

Page 187: geolistrik

Kelebihan :4.6 G-Sound

Murah dan handalAdjusting SP tidak rumitRingan dan portableSangat presisi dan akuratHemat arusMendukung semua keperluan baik di

lapangan maupun laboratorium

Page 188: geolistrik

Pengukuran hanya bsa dilakukan secara manual dan tidak otomatis

Pengukurannya lebih lama dari pada multi channel

konversi data secara manual

Kekurangan :4.6 G-Sound

Page 189: geolistrik

IRES T300F

Kelebihan

Kekurangan

Harga

Spesifikasi

Gambar Alat

Page 190: geolistrik

IRES T300F

4. Peralatan Geolistrik

Page 191: geolistrik

Catu Daya/ DC in (Power Supply) 

12 Volt, minimal 6 AH (Untuk power maksimum gunakan accu basah)

Daya (Power output)

300 Watt untuk catu daya > 20 A

Tegangan Keluar (Output Voltage)

500 V maksimum

Arus keluar (Output Current)

2000 mA maksimum

Spesifikasi : 4.7 IRES T300F

Page 192: geolistrik

Spesifikasi :

4.7 IRES T300F

Ketelitian arus 1 mASistem Pembacaan DigitalCatu Daya Digital Meter

9 Volt, Baterai Kering

Fasilitas Current Loop Indicator

Fasilitas Current Loop Indicator

Penerima (Receiver)

 

Impendansi Masukan (Input Impedantion)

10 M-ohmKetelitian (Accuracy)

0,1 mVolt

Page 193: geolistrik

Spesifikasi : 4.7 IRES T300FKompensator Kasar 10 x

putar (Precission Multi Turn Potensiometer)

Kompensator Halus 1 x putar (Wire Wound Resistor)

Sistem pembacaan Digital (Auto Range)Catu daya digital meter

3 Volt (2 buah baterai kering ukuran AA)

Fasilitas pembacaan data

Hold (Tersimpan di Memory)

Batas Ukur Pembacaan

0,1 mV hingga 500 Volt

Page 194: geolistrik

No

Uraian Harga Satuan

1. Instrumen Geolistrik IRES T300F 1 Dimensi.Included-1 unit Instrument IRES T300F-300m kabel-100m kabel potensial-martil-3 unit radio-3 unit proof calibrationJumper cable

Rp 41.500.000

Harga :4.7 IRES T300F

Page 195: geolistrik

Harga:4.7 IRES T300F

No

Uraian Harga Satuan

2. Perlengkapan 2 Dimensi-Switching 48 Channel-Tembaga 48 Batang-Kabel 2D 480 meter

Rp 30.000.0000Rp 4.800.000Rp 24.000.000

Total Rp 100.300.000PPN 10 % Rp 10.030.000Grand Total Tp 110.330.000

Page 196: geolistrik

Kelebihan :Daya akurasi tinggi dengan hasil

memuaskanLebih ringanRelatif lebih murah

4.7 IRES T300F

Page 197: geolistrik

Kekurangan :memerlukan waktu yang lama

saat pengambilan data.Pengambilan data dilakukan

secara manual.

4.7 IRES T300F

Page 198: geolistrik

ARES

Kelebihan

Harga

Spesifikasi

Gambar Alat

Page 199: geolistrik

Ares :

4.7 Peralatan Geolistrik

Page 200: geolistrik

4.7 ARES

Page 201: geolistrik

4.7 ARES

Page 202: geolistrik

4.7 ARES

Page 203: geolistrik

4.7 ARES

Page 204: geolistrik

Trasmitter :4.7 ARES

Power Up to 300 WCurrent Up to 2.0 AVoltage 10-550 V (1100 Vp-

p)Protection Full electronic

protectionPrecision 0.1 %

Page 205: geolistrik

Input impedance 20 MΩ

Input voltage range

±5 V

Mains frequency filtering

50 or 60 Hz

Precision 0.1 %

Receiver :4.7 ARES

Page 206: geolistrik

2D/3D Multi-Electrode Resistivity Tomography

Wenner α/β/ϒ, Wenner-Schlumberger, Dipole-Dipole, Pole-Dipole, Reverse Pole-Dipole, Pole-Pole, MSG, user defined configurations possibility of simultaneous measurement of up to 8 methods

Supported Methods :4.7 ARES

Page 207: geolistrik

Supported Methods :4.7 ARES

VES – Vertical Electrical Sounding

Schlumberger, Wenner, dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, user defined configurations

RP- Resistivity Profiling

Wenner α/β/ϒ, Wenner-Schlumberger, Dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, MSG

Page 208: geolistrik

MEASUREMENT -

FEATURES

Self-adapting control system, automatic ranging and calibration, automatic checking of measured values, easy interruption of the measurement (for the first view of measured structures)

IP – Induced Polarization (chargeability)

available for all 1D/2D/3D

Supported Methods :4.7 ARES

Page 209: geolistrik

Pulse 0.3 s – 30 s, step 0.1 s

SP compensation

Constant and linear, time-invariant

Stacking Manual or automatic self-adapting setting

Measurement optimization

Adjustable optimum measured voltage and maximum acceptable measurement error

Supported Methods :4.7 ARES

Page 210: geolistrik

Supported Methods :4.7 ARES

Stored Values

Position of the measured point, output current, input voltage, SP, apparent resistivity, standard deviation, chargeability with standard deviation for all 10 IP windows

Output Format

RES2DINV/RES3DINV, surfer (and others)

Page 211: geolistrik

Supported Methods :4.7 ARES

Maximum number of electrodes

200 for 2D, 1000 for 3D arrays

Maximum profile length

10 km

Dimensions 13 x 17 x 39 cmWeight 5,9 KgAmbient conditions

-10oC – 60oC

Page 212: geolistrik

Kelebihan :Merupakan generasi terbaru dalam

alat geolistrikDapat mengukur 10 channel IP

Windows secara simultanAlat lebih ringan dari super sting

(5,9kg) sehingga memudahkan untuk dibawa kemana saja

Tahan terhadap suhu cuaca (-10oC sampai 60 oC)

4.7 ARES

Page 213: geolistrik

Kelebihan :Dapat digunakan dalam 3DimensiHasil pengukuran lebih akuratTidak perlu disambungkan ke PCPengaplikasian alat lebih luas

(eksplorasi air tanah, penyelidikan geoteknik, pemantauan bendungan dan tanggul, studi lingkungan, pollution plumes mapping, survei geologi, prospeksi mineral, arkeologi).

4.7 ARES

Page 214: geolistrik

Kelebihan :Konfigurasi yang dapat digunakan

lebih bervariasi (Wenner Alpha / Beta / Gamma, Wenner-Schlumberger, Dipole-Dipole, Pole-Dipole, Reverse Pole-Dipole, Pole-Pole, Equatorial Dipole-Dipole, Cross-Hole, Borehole-Surface, user defined configurations)

4.7 ARES

Page 215: geolistrik

Harga : 4.7 ARES

*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.27 September 2015

US$ 14.995.00 = Rp 219.181.915

Page 216: geolistrik

5. TEKNIK PENGAMBILAN DATA

Page 217: geolistrik

Teknik Pengambil

an Data

Metode, Waktu, Lokasi

Video (Memindahkan

Elektroda)

Langkah-langkah Pengerjaan

Alat dan

Bahan

Titik Pengambilan

Data

Page 218: geolistrik

5. Teknik Pengambilan DataMetode/konfigurasi pengambilan data:o Metode soudingo Konfigurasi Schlumberger

Page 219: geolistrik

Titik acuan

Arus

I

Tegangan

5. Teknik Pengambilan DataMetode/konfigurasi pengambilan data:

Page 220: geolistrik

5. Teknik Pengambilan Data

OYO Mc OHM Mark 2 :Rabu, 16 September 2015Pukul 15.00 -15.30

AGI Ministing :Rabu, 23 September 2015Pukul 09.00 – 11.00

Waktu pengambilan data:

Page 221: geolistrik

Sebelah barat Gedung Prodi Teknik Geofisika

5. Teknik Pengambilan DataLokasi pengambilan data:

Page 222: geolistrik

Lokasi Pengambilan Data

PETA ITB MENCARI LOKASI DARI GOOGLE EARTH

Page 223: geolistrik

Titik Pengambilan Data

BSCB

MEKTAN

0,25 m

pusat

1 m1 m

KIMIA

potensial arus

U S

Page 224: geolistrik

Titik Pengambilan Data

BSCB

MEKTAN

0,25 m

pusat

1.5 m1.5 m

KIMIA

potensial arus

U S

Page 225: geolistrik

Titik Pengambilan Data

BSCB

MEKTAN

0,25 m

pusat

2 m2 m

KIMIA

potensial arus

U S

Page 226: geolistrik

Titik Pengambilan Data

BSCB

MEKTAN

0,25 m

pusat

3 m3 m

KIMIA

potensial arus

U S

Page 227: geolistrik

Titik Pengambilan Data

BSCB

MEKTAN

0,25 m

pusat

4 m4 m

KIMIA

potensial arus

U S

Page 228: geolistrik

Titik Pengambilan Data

BSCB

MEKTAN

0,25 m

pusat

5 m5 m

KIMIA

potensial arus

U S

Page 229: geolistrik

Titik Pengambilan Data

BSCB

MEKTAN

0,5 m

pusat

5 m5 m

KIMIA

potensial arus

U S

Page 230: geolistrik

Titik Pengambilan Data

BSCB

MEKTAN

0,5 m

pusat

6 m6 m

KIMIA

potensial arus

U S

Page 231: geolistrik

Titik Pengambilan Data

BSCB

MEKTAN

0,5 m

pusat

8 m8 m

KIMIA

potensial arus

U S

Page 232: geolistrik

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

Page 233: geolistrik

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

Open Reel Measuring Tape (Meteran):Sebagai alat ukur jarak elektroda

Sumber : http://www.harborfreight.com/1-2-half-inch-x-330-ft-open-reel-measuring-tape-36819.html

Page 234: geolistrik

Sumber :http://www.karaoke-jo.nl/contents/media/accu%2012volt%20en%207,%205ah%20311-263.jpg

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

Accu 12 Volt: Power supply

Page 235: geolistrik

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

Sumber :http://www.aliexpress.com/item-img/150CM-CAR-30A-battery-clip-Clamp-Alligator-clip-TO-4MM-BANANA-PLUG-Connectors-free-shipping/640832100.html

Banana Plug :Sebagai konduktor yang menghantarkan tegangan

Page 236: geolistrik

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

Kabel Roll:Sebagai konduktor yang menghantarkan arus

Page 237: geolistrik

Palu : Alat bantu untuk menancapkan elektroda ke tanah

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

Sumber :http://www.rudydewanto.com/2011/02/jenis-palu-hammer.html

Page 238: geolistrik

Elektroda : Media injeksi arus ke dalam tanah

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

Sumber :http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://mmc.bolha.com/2/image/39144/40131/Elektroda-Volfram-TIG-rdeca-2-4mm--paket-

Page 239: geolistrik

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

OYO Mc OHM Mark 2

Page 240: geolistrik

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

AGI MiniSting

Page 241: geolistrik

o Alat tulis: Untuk plotting data di kertas grafik dan mencatat data yang diperoleh

o Lembar Data: Kertas yang berisikan data yang diperoleh , dihitung , dan data jarak antara elektroda (AB/2 dan MN/2)

o Lembar Log : Sebagai tempat untuk memplot data Rho-app

Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data

Page 242: geolistrik

1. Mentukan lintasan yang akan digunakan untuk mengambil data.

2. Menyiapkan alat dan bahan di lapangan.

3. Merangkai power supply, Oyo McOhm, elektroda arus, dan elektroda tegangan.

Langkah-langkah pengambilan data :5. Teknik Pengambilan Data

Page 243: geolistrik

4. Mengkalibrasi Oyo McOhm dengan cara memasang resistor yang sudah diketahui nilainya. Jika nilai resistivitas menunjukkan nilai yang sesuai, maka Oyo McOhm berfungsi dengan baik.

5. Menghubungkan tiap elektroda dengan menggunakan kabel roll (menghubungkan ke McOHM dan elektroda).

Langkah-langkah pengambilan data :5. Teknik Pengambilan Data

Page 244: geolistrik

Langkah-langkah pengambilan data :5. Teknik Pengambilan Data

6. Menyalakan McOHM dengan cara disambungkan dengan accu.

7. Mengatur spasi pengukuran dan konfigurasi elektroda.

8. Menekan tombol measure pada McOHM, laluakan diperoleh hasil berupa hambatan ( R ).

9. Mencatat hasil pengukuran di lembar data

Page 245: geolistrik

10.Mengatur lagi spasi elektroda dan tekan measure.

11.Mengulangi step (7) , (8),(9) hingga data jarak terakhir yang ada di lembar data.

12.Menghitung Rho-app dengan cara mengalikan R dengan K

13.Plot Rho-app yang telah dihitung pada kertas grafik

Langkah-langkah pengambilan data :5. Teknik Pengambilan Data

Page 246: geolistrik

6. Software

Page 247: geolistrik

Software

AGI Supersting Adminstrator

Res2Dinv

IP2Win

Page 248: geolistrik

6.1 AGI SuperSting Administrator

Page 249: geolistrik

6.1 AGI SuperSting Administrator

Page 250: geolistrik

6.1 AGI SuperSting Administrator

Page 251: geolistrik

6.1 AGI SuperSting Administrator

Page 252: geolistrik

6.1 AGI SuperSting Administrator

Page 253: geolistrik

6.1 AGI SuperSting Administrator

Page 254: geolistrik

6.1 AGI SuperSting Administrator

Page 255: geolistrik

6.1 IP2Win Tampilan awal IP2Win

Page 256: geolistrik

Plot data

6.1 IP2Win

Page 257: geolistrik

Hasil analisa VES geolistrik

6.1 IP2Win

Page 258: geolistrik

Hasil analisa 2D (Pseudo Section) geolistrik

Sumber : http://download.springer.com/static/pdf/

6.1 IP2Win

Page 259: geolistrik

Kelebihan :1. Bisa dipakai untuk Curve Matching2. Data yang dihasilkan bisa berupa

resistivity cross section maupun pseudo cross section

3. Bisa diexport dalam berbagai macam pilihan data

6.1 IP2Win

Page 260: geolistrik

Kekurangan :1. Masih memiliki galat dan error

ketika perhitungan.

6.1 IP2Win

Page 261: geolistrik

6.2 Res2Dinv• Hasil pengelolaan Res2Dinv pada

topograsi yang datar

Sumber : http://i.ytimg.com/vi/wiukzcedLws/maxresdefault.jpg

Page 262: geolistrik

• Hasil pengelolaan Res2Dinv pada topograsi yang tidak datar

Sumber : http://www.landviser.net/sites/default/files/res2d-topo_1.jpg

6.2 Res2Dinv

Page 263: geolistrik

Kelebihan1. Dapat memodelkan tahanan

jenis lapisan secara 2 dimensi.2. Bisa langsung

merepresentasikan topografi dari lapisan tanah.

6.2 Res2Dinv

Page 264: geolistrik

Kekurangan :1. Software ini memerlukan

siftware Res2mod sebelum melakukan inversi data, hal ini berbeda IP2Win yang dapat langsung inginversi data.

6.2 Res2Dinv

Page 265: geolistrik

7. SOP Alat dan Pengukuran

Page 266: geolistrik

SOP

SOP Alat

SOP Pengukuran

Page 267: geolistrik

7. SOP Alat Ketika menyetting instrumen

jangan hubungkan kabel Swift ke instrumen sebelum benar-benar dimulai proses pengukuran.

Jangan pernah operasikan alat ini jika diketahui ada bagian yang rusak.

Jangan operasikan alat ini pada cuaca yg eksplosif

Page 268: geolistrik

Jangan operasikan alat ini dibawah cuaca badai. Cuaca badai akan sangat membahayakan alat dan manusia yg mengoperasikan. Karena alat ini mengandung rangkaian CMOS yang sensitif dan dapat rusak oleh pencahayaan sekitar. Dan untuk keselamatan pekerja disarankan tidak untuk berdiri di dekat ujung kabel konduktif saat terjadi badai.

7. SOP Alat

Page 269: geolistrik

Untuk menghindari bahaya potensial, gunakanlah alat ini sesuai dengan kegunaannya.

Selalu cek keadaan kabel Swift dan kabel penghubung, jika ada yg rusak langsung diganti dengan yg masih bagus.

7. SOP Alat

Page 270: geolistrik

Pastikan tidak ada komponen-komponen lain yang dapat mengganggu disekitar garis survey dan tidak ada yang menyentuh elektroda saat pengukuran.

Jangan sentuh komponen penghubung apapun saat pengukuran dimulai.

Tidak disarankan bekerja sendirian.

7. SOP Pengukuran

Page 271: geolistrik

7. SOP PengukuranJagalah elektroda agar tidak ada

yang menyentuhnya saat alat dioperasikan.

Pakailah sepatu sol karet dan sarung tangan berbahan karet ketika menyetting kabel.

Garis survey harus diberi tanda agar dapat dengan mudah terlihat.

Page 272: geolistrik

Lakukan langkah-langkah setting garis survey secara berurutan dengan hati-hati. Pertama tancapkan dahulu elektroda ke tanah, kemudian julurkan kabel Swift. Pastikan kabel elektroda tidak terhubung pada instrumen sebelum dimulai proses pengukuran.

7. SOP Pengukuran

Page 273: geolistrik

8. Pengolahan Data

Page 274: geolistrik

Pengolahan Data

OYO Mc Ohm Mark 2 (ITB)

OYO Mc Ohm Mark 2 (Desa

Sitirejo)

AGI MiniSting R1 (ITB)

Page 275: geolistrik

Alat : OYO Mc Ohm Mark 2Lokasi : ITB

8. Pengolahan Data

Click icon to add picture

Page 276: geolistrik

8. Pengolahan Data (Sounding)

Data yang diperoleh di lapangan (ITB) :

No

a=AB/2 (m)

b=MN/2 (m) K

R(V/I)

Rho-app(Ohm.m)

1 1 0.25 5.890 10.956

64.538

2 1.5 0.25 13.744 3.7335

51.313

3 2 0.25 24.740 1.8975

46.944

4 3 0.25 56.156 0.749 43.525

5 4 0.25 100.138

0.4205

42.108

6 5 0.25 156.687

0.2744

42.994

7 5 0.25 77.754 0.4251

33.053

8 6 0.5 112.312

0.2722

30.5713

9 8 0.5 200.277

0.1522

30.4821

Page 277: geolistrik

• Data yang diperoleh di lapangan :

8. Pengolahan Data (Sounding)

No

a=AB/2 (m)

b=MN/2 (m) K

R(V/I)

Rho-app(Ohm.m)

1 1 0.25 5.890 10.956

64.538

2 1.5 0.25 13.744 3.7335

51.313

3 2 0.25 24.740 1.8975

46.944

4 3 0.25 56.156 0.749 43.525

5 4 0.25 100.138

0.4205

42.108

6 5 0.25 156.687

0.2744

42.994

7 5 0.25 77.754 0.4251

33.053

8 6 0.5 112.312

0.2722

30.5713

9 8 0.5 200.277

0.1522

30.4821

jarak antar elektroda yang

menginjeksi listrik ke tanah dengan

alat

Page 278: geolistrik

• Data yang diperoleh di lapangan :

8. Pengolahan Data (Sounding)

No

a=AB/2 (m)

b=MN/2 (m) K

R(V/I)

Rho-app(Ohm.m)

1 1 0.25 5.890 10.956

64.538

2 1.5 0.25 13.744 3.7335

51.313

3 2 0.25 24.740 1.8975

46.944

4 3 0.25 56.156 0.749 43.525

5 4 0.25 100.138

0.4205

42.108

6 5 0.25 156.687

0.2744

42.994

7 5 0.25 77.754 0.4251

33.053

8 6 0.5 112.312

0.2722

30.5713

9 8 0.5 200.277

0.1522

30.4821

jarak antara elektroda yang

menangkap sinyal listrik hasil injeksi

dengan alat

Page 279: geolistrik

• Data yang diperoleh di lapangan :

8. Pengolahan Data (Sounding)

No

a=AB/2 (m)

b=MN/2 (m) K

R(V/I)

Rho-app(Ohm.m)

1 1 0.25 5.890 10.956

64.538

2 1.5 0.25 13.744 3.7335

51.313

3 2 0.25 24.740 1.8975

46.944

4 3 0.25 56.156 0.749 43.525

5 4 0.25 100.138

0.4205

42.108

6 5 0.25 156.687

0.2744

42.994

7 5 0.25 77.754 0.4251

33.053

8 6 0.5 112.312

0.2722

30.5713

9 8 0.5 200.277

0.1522

30.4821

data faktor geometri

Page 280: geolistrik

• Data yang diperoleh di lapangan :

8. Pengolahan Data (Sounding)

No

a=AB/2 (m)

b=MN/2 (m) K

R(V/I)

Rho-app(Ohm.m)

1 1 0.25 5.890 10.956

64.538

2 1.5 0.25 13.744 3.7335

51.313

3 2 0.25 24.740 1.8975

46.944

4 3 0.25 56.156 0.749 43.525

5 4 0.25 100.138

0.4205

42.108

6 5 0.25 156.687

0.2744

42.994

7 5 0.25 77.754 0.4251

33.053

8 6 0.5 112.312

0.2722

30.5713

9 8 0.5 200.277

0.1522

30.4821

data apparen resistivity (hasil perhitungan nilai

resistivitas dengan faktor geometri )

Page 281: geolistrik

Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data1.Buka program IP2WIN2.Pilih File New VES Point

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 282: geolistrik

4. Tekan OK

Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data3. Input data yang telah didapat di lapangan

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 283: geolistrik

5. Tekan OK

Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 284: geolistrik

6. Inversi data : point inversion Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 285: geolistrik

7. Hasil akhir pengolahan (ITB)

Karena lintasan hanya sejauh 16 m, maka hanya mendapatkan kedalaman batuan setinggi 0.435 m

Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 286: geolistrik

Alat : MiniSting R1Lokasi :ITB

8. Pengolahan Data

Page 287: geolistrik

MiniSting R1

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 288: geolistrik

MiniSting R1

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 289: geolistrik

MiniSting R1

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 290: geolistrik

MiniSting R1

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 291: geolistrik

Alat : OYO Mc Ohm Mark 2Lokasi : Desa Sitirejo

8. Pengolahan Data

Click icon to add picture

Page 292: geolistrik

• Lokasi : Desa Sitirejo• Tanggal : 13 November 2002• Bentangan : T.B N 244 E

Noa=AB/2 (m)

b=MN/2 (m)

KR

(V/I)Rho-app(Ohm.m)

1 1 0.25 5.890 14.485 85.31

2 1.5 0.25 13.744 9.5476 131.22

3 2 0.25 24.740 7.2236 178.71

4 3 0.25 56.156 3.9396 221.23

5 4 0.25 100.138

2.6478 265.14

6 5 0.25 156.687

1.8681 292.70

7 5 0.25 49.48 5.0241 248.59

8 6 0.5 77.754 3.5243 274.02

9 8 0.5 112.312

2.6802 310.01

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 293: geolistrik

Noa=AB

/2 (m)

b=MN/2 (m)

KR

(V/I)

Rho-app(Ohm.m)

10. 10 0.5 200.277 1.4116

382.71

11. 12 0.5 313.374 0.8103

253.92

12. 15 0.5 451.604 0.5057

228.37

13. 20 0.5 706.073 0.2604

183.86

14. 15 2 1255.852

0.1099

138.01

15. 20 2 173.573 1.2120

210.37

16. 25 2 311.018 0.5016

156

17. 30 2 487.372 0.2382

116.17

18. 40 2 703.717 0.1282

91.21

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 294: geolistrik

No

a=AB/2

(m)

b=MN/2 (m) K R

(V/I)Rho-app(Ohm.m)

19. 50 2 1253.495

0.0435 54.52

20. 60 2 1960.354

0.0170 33.32

21. 60 8 2824.292

0.0010 31.06

22. 80 8 694.292 0.0619 42.97

23. 100 8 1244.071

0.0382 47.52

24. 125 8 1950.929

0.0265 51.09

25. 150 8 3055.395

0.0145 44.30

26. 150 8 4405.298

0.0111 48.89

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 295: geolistrik

Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data1.Buka program IP2WIN2.Pilih File New VES Point

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 296: geolistrik

4. Tekan OK

Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data3. Input data yang telah didapat di lapangan

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 297: geolistrik

3. Input data yang telah didapat di lapangan

4. Tekan OK

Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 298: geolistrik

Grafik hitam perlu kita drag lalu joint untuk menghasilkan data yang lebih baik

5. Tekan OK

Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 299: geolistrik

6. Inversi data : point inversion Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 300: geolistrik

7. Hasil akhir pengolahan Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 301: geolistrik

nilai resistivitas (hambatan) tiap

lapisan

ρ = 55.3 Ωm

ρ = 3723 Ωm

ρ = 176 Ωm

ρ = 8.59 Ωm

ρ =56.1 Ωm

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 302: geolistrik

ketebalan tiap lapisan dengan nilai

resistivitas yang berbeda

ρ = 55.3 Ωm

ρ = 3723 Ωm

ρ = 176 Ωm

ρ = 8.59 Ωm

ρ =56.1 Ωm

0.38 m

0.686 m

11.4 m

5.56 m

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 303: geolistrik

kedalaman dari permukaan tanah

ρ = 55.3 Ωm

ρ = 3723 Ωm

ρ = 176 Ωm

ρ = 8.59 Ωm

ρ =56.1 Ωm

1.07 m0.38 m

12.5 m

18 m

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 304: geolistrik

Kolom Alt adalah altitude atau kedalaman dari elevasi

(ketinggian) titik VES

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 305: geolistrik

ρ = 55.3 Ωm

ρ = 3723 Ωm

ρ = 176 Ωm

ρ = 8.59 Ωm

ρ =56.1 Ωm

0.38 m

0.686 m

11.4 m

5.56 m

8. Pengolahan Data (Sounding)

Page 306: geolistrik

ρ = 55.3 Ωm

ρ = 3723 Ωm

ρ = 176 Ωm

ρ = 8.59 Ωm

ρ =56.1 Ωm

0.38 m

0.686 m

11.4 m

5.56 m

Jenis batuan di bawah tanah belum

dapat langsung diketahui jenisnya

meski kita telah memiliki nilai

resistivitas batuan di bawah tanah, hal ini dikarenakan kita

perlu melihat lagi kondisi formasi dan

struktur batuan di lapangan.

Page 307: geolistrik

9. Kesimpulan

Page 308: geolistrik

9. KesimpulanDalam survei geolistrik dapat

digunakan metode sounding dan mapping.

Metode yang umum digunakan dalam mencari air adalah metode sounding.

Banyak sekali konfigurasi elektroda yang dapat kita gunakan dalam metoda resistivity. Misalnya Schlumberger, Wenner, dipol-dipol, dst.

Page 309: geolistrik

9. KesimpulanMetoda yang paling sering digunakan

adalah Schlumberger.Terdapat 3 alat geolistrik yang

terdapat di ITB, yaitu Oyo Mc Ohm Mark 2, AGI Ministing R1, dan SuperSting R8(rusak).

Kami mencoba untuk menggunakan kedua alat yang masih berfungsi yaitu Oyo Mc Ohm Mark 2, AGI Ministing R1.

Page 310: geolistrik

Konfigurasi elektroda yang kami pakai adalah Schlumberger.

Dalam pengambilan data kami menggunakan cara manual baik oleh alat Oyo Mc Ohm ataupun MiniSting R1.

Alat MiniSting R1 yang di ITB hanya dapat di jalankan secara manual karena ITB tidak memiliki Swift Box.

9. Kesimpulan

Page 311: geolistrik

9. KesimpulanAlat OYO Mc Ohm Mark 2 lebih mudah

digunakan dibandingkan dengan MiniSting R1(riskan dan mudah rusak).

Alat MiniSting R1 yang ada di ITB pernah mengalami kerusakan (Sumber : Pak Dedi), karena mahasiswa S3 terbalik memasukkan kabel arus dan potensial sehingg sekarang alatnya sering mengalami error.

Page 312: geolistrik

9. KesimpulanBerdasarkan survei yang kita lakukan

di ITB dengan menggunakan alat OYO Mc Ohm Mark 2, lintasan sejauh 16m menghasilkan profilbawah tanah sedalam 40 cm dengn harga resistivitas semu 70.4 Ohm.

Sedangkan saat menggunakan alat MiniSting, menghasilkan profil bawah tanah sedalam 2.45 m.

Page 313: geolistrik

9. KesimpulanError data pada alat MiniSting

disebabkan oleh alat yang pernah konslet sehingga nilai resistivitas semu menunjukkan harga negatif.

Berdasarkan kemudahan dalam mengolah data dan kemudahan di lapangan tentunya lebih mudah menggunakan MiniSting karena speknya pun lebih baik, namun karena

Page 314: geolistrik

9. Kesimpulanalat MiniSting pernah konslet hal ini membuat data yang dihasilkan oleh ministing menjadi tidak akurat meski menunjukkan kedalaman yang lebih dalam dibandingkan dengan OYO Mc Ohm Mark 2.

Page 315: geolistrik

10. Dokumentasi

Page 316: geolistrik

10. Dokumentasi

Page 317: geolistrik

10. Dokumentasi

Page 318: geolistrik
Page 319: geolistrik

10. Dokumentasi

Page 320: geolistrik

Pemasangan Elektroda

Kabel dihubungkan ke McOHM

10. Dokumentasi

Page 321: geolistrik

Kabel dihubungkanke Elektroda

Pemindahan Elektroda sesuai jarakyang telah ada ditentukan

10. Dokumentasi

Page 322: geolistrik

Pencatatan Data yang diperoleh dan plotting datadi kertas grafik

10. Dokumentasi

Page 323: geolistrik

11. Daftar Pustaka

Page 325: geolistrik

http://www.academia.edu/10975172/LAPORAN_PRAKTIKUM_GEOLISTRIK

http://www.scribd.com/doc/122948009/BAB-I-PENDAHULUAN-docx#scribd

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/590/jbptitbpp-gdl-dikriyawan-29482-8-2008ts-7.pdf

http://www.gfinstruments.cz/index.php?menu=gi&cont=ares_ov

http://www.geoelectric.ru/docs/ARES.pdf

11. DAFTAR PUSTAKA