geolistrik
DESCRIPTION
geolistrik geofisikaTRANSCRIPT
Kelompok1-Geolistrik-
Erisha Aryanti (12313016)Nanda Wening(12313024)Raafiane Asri (12313026)Arzalia Wahida(12313032)Bella Marcelina(12313040)Kevin Hartono (12313048)Rianty K. Dewi (12313074)
Metode Geofisik
aGeolistrik
Magnetik
GPR
GravityElektromagnet
ik
Seismik
GEOLISTRIK
1. Teori Dasar
2. Konfigurasi Elektroda
3. Tokoh &
Sejarah
4. Peralatan Geolistrik
5. Teknik Pengambil
an Data
6. Software
7. SOP
8. Pengolahan
Data
10. Dokumentasi
9. Kesimpulan
11. Daftar Pustaka
1. TEORI DASAR
1. TEORI DASARMetode geolistrik merupakan salah
satu metode geofisika untuk mengetahui keadaan bawah tanah dengan mengukur sifat-sifat kelistrikan batuan di bawah tanah.
Caranya dengan mengirimkan arus dan mengukur potensial yang terukur di bawah tanah.
1. TEORI DASARMetode geolistrik biasanya
digunakan untuk bahan pertambangan, panas bumi serta untuk mencari sumber air.
Sumber :http://www.google.com/imgres?imgurl=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/http://www.google.com/imgres?imgurl=http://rimrock.com
Keterangan :V = Tegangan (Volt)I = Arus (Ampere)R = Hambatan / Resistansi (Ohm)
V = I . R
1. TEORI DASARDalam metode geolistrik berlaku hukum ohm yang menyatakan bahwa beda potensial berbanding lurus dengan arus listrik.
1. TEORI DASAR
V = I . R
Hukum Ohm :
R ~ panjang
R ~ 1/luasResistansi (R) bergantung kepada sifat bahan
1. TEORI DASAR
L = panjang
A = luas
ρ =
Keterangan :R=Resistansi (Ω)ρ=Resistivitas(Ω.m)
Resistivitas merupakan karakteristik dari suatu material.
Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)
Jenis Batuan / Tanah Resistivitas (Ωm)
Tanah lempung, basah lembek
1.5 – 3.0
Tanah lanau & tanah lanau basah lembek
3 – 15
Tanah lanau, pasiran 15 – 150
Batuan dasar berkekar berisi tanah lembab
150 – 300
1. TEORI DASAR
Jenis Batuan / Tanah Resistivitas (Ωm)
Pasir kerikil terdapat lapisan lana
± 300
Batuan dasar berisi tanah kering
300 – 2400
Batuan dasar tak lapuk ≥ 2400
Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)
1. TEORI DASARTabel lanjutan…
Jenis Batuan/Tanah/Air
Resistivitas (Ωm)
Clay / lempung 1 – 100Silt / lanau 10 – 200
Marls / batulumpur 3 – 70Kuarsa 200.000.000
Sandstone / Batupasir 50 -500Limestone / Batukapur 100 – 500
Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)
1. TEORI DASAR
Nilai resistivitas dari berbagai tipe tanah/batuan (roy, E.H., 1984)
1. TEORI DASAR
Jenis Batuan/Tanah/Air
Resistivitas (Ωm)
Lava 100 – 50.000Air Tanah 0.5 – 300Air Laut 0.2Breksi 75 – 200
Andesit 100 – 200Tufa Vulkani 20 – 100
Tabel lanjutan…
1. TEORI DASARPengukuran resistivitas batuan
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
a. homogenitas batuan, b. kandungan air, c. porositas, d. permeabilitas,e. kandungan mineral.
Metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi nilai kelistrikan yaitu :
a. arus telluric,b. magnetotelluric, c. elektromagnetik,d. induced polarization, e. resistivity.
1. TEORI DASAR
digunakan dalam metoda geolistrik
Metode resistivity adalah metode penginjeksian arus listrik ke bawah tanah melalui dua elektroda arus. Setelah di injeksikan arus, maka nilai beda potensial bawah tanah dapat terukur.
Dari hasil arus dan beda potensial yang ada dapat ditentukan variasi nilai resistivity dari tiap titik.
1. TEORI DASAR
1. TEORI DASARMetode geolistrik resistivitas sering
digunakan dalam dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah karena resistivitas dari batuan sangat sensitif terhadap kandungan air, dimana bumi dianggap sebagai sebuah resistor.
Metode resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi dangkal dengan kedalaman < 300 m.
1. TEORI DASARPrinsip dalam metode resistivitas :a. penginjeksikan arus listrik ke dalam
bumi melalui dua elektroda arus,b. menghasilkan beda potensial yang
terjadi akan diukur melalui dua elektroda potensial.
1. TEORI DASAR
Injeksi arus
Menghasilkan beda
potensial
1. TEORI DASAR
Metode resistivitas akan mengalirkan arus ke segala arah dari sumber titik arus dan membentuk suatu permukaan bola dengan titik-titik yang memiliki besar arus yang sama yang di sebut bidang equipotensial.
equipotensial
Arus yang kita berikan dapat terjadi secara :
a. alamiah (pasif) b. injeksi arus(aktif)Pada metoda geolistrik, arus yang
akan kita berikan adalah arus aktif (injeksi arus)yang bersumber dari aki ataupun dari alat geolistriknya langsung
1. TEORI DASAR
1. TEORI DASARHasil yang kita dapatkan pada
metode geolistrik berupa nilai-nilai resistivitas semu (apparent resistivity) antar lapisan batuan.
Resistivitas semu (apparent resistivity) dapat memberi gambaran bawah tanah secara kualitatif.
Pengukuran resistivitas semu ini dapat dibagi menjadi dua cara yaitu :
a. fungsi spasi (sounding) b. fungsi posisi (mapping)
1. TEORI DASAR
SoundingDigunakan untuk memperoleh distribusi hambatan jenis listrik bumi terhadap kedalaman dibawah suatu titik di permukaan bumi. Dalam pengukuran ini jarak antar elektrode berangsur-angsur mengalami pertambahan.
1. TEORI DASAR
1. TEORI DASARSounding (Schlumberger)
1. TEORI DASARSounding (Dipole-dipole)
1. TEORI DASARSounding (Pole-dipole)
1. TEORI DASARSounding (Wenner)
1. TEORI DASARMapping Digunakan untuk mengetahui variasi hambatan jenis bumi secara latera ataupun horizointal. Dalam pengukuran ini jarak antar elektrode dipertahankan tetap dan secara bersama-sama digeser sepanjang lintasan pengukuran.
1. TEORI DASARMapping (Pole-pole)
2. Konfigurasi Elektroda
KONFIGURASI
ELEKTRODA
Schlumberger
Wenner
Dipole-Dipole
Pole-Dipole
Pole-pole
Kelebihan
Kekurangan
Kelebihan
Kekurangan
Kelebihan
Kekurangan
Kelebihan
Kekurangan
Kelebihan
Kekurangan
2. KONFIGURASI ELEKTRODA
Konfigurasi Schlumberger
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKonfigurasi ini merupakan teknik
sounding.Jarak antar arus dan antar elektroda
bervariasi, sehingga yang dipindah-pindahkan hanya bentangan arus saja.
Konfigurasi ini paling sering digunakan untuk mencari sumber air.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerIdealnya jarak MN(potensial) dibuat
sekecil-kecilnya, sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKarena keterbatasan kepekaan alat
ukur, maka ketika jarak AB (arus) sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya diubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKelemahan :a. Pembacaan tegangan pada
elektroda MN lebih kecil ketika jarak AB yang relatif jauh, sehingga diperlukan multimeter yang mempunyai karakteristik ‘high impedance’ dengan akurasi tinggi (mendisplay tegangan minimal 4 digit atau 2 digit di belakang koma).
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKelemahan :b. Memerlukan peralatan pengirim
arus yang mempunyai tegangan listrik DC yang sangat tinggi untuk mengatasi pembacaan tegangan MN yang kecil.
Lanjutan…
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi SchlumbergerKeunggulan :a. Mampu mendeteksi adanya non-
homogenitas lapisan batuan pada permukaan (membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2).
b. Mudah untuk digunakan untuk pemula (pemindahan elektroda relatif lebih praktis)
2. KONFIGURASI ELEKTRODA
Konfigurasi Wenner
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKonfigurasi ini digunakan untuk
mendapat profil dari permukaan lapangan, biasa disebut teknik mapping.
Jarak antar arus dan antar elektroda sama. Sehingga ketika ingin dipindahkan, semua dipindahkan.
Konfigurasi ini paling sering digunakan untuk mencari bahan tambang.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerPlot sensitivitas array Wenner
memiliki kontur hampir horizontal di bawah pusat array. Karena hal ini, array Wenner sensitif secara vertikal terhadap perubahan resisitivitas bawah permukaan di bawah pusat array, namun kurang sensitif secara horizontal terhadap perubahan resistivitas.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKekurangan :a. Cakupan horizontal relatif buruk
seiring meningkatnya jarak elektroda. Akibatnya, pada konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKekurangan :a. Cakupan horizontal relatif buruk
seiring meningkatnya jarak elektroda. Akibatnya, pada konfigurasi ini tidak bisa mendeteksi homogenitas batuan di dekat permukaan yang bisa berpengaruh terhadap hasil perhitungan.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKekurangan :b. Data yang didapat dari cara
konfigurasi Wenner sangat sulit untuk menghilangkan faktor non homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat.
c. Memiliki kedalaman yang cukup sedang.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKekurangan :d. Kekuatan sinyal berbanding terbalik
dengan faktor geometris yang digunakan untuk menghitung nilai resistivitas
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKelebihan :a. Di antara array pada umumnya,
array Wenner memiliki kekuatan sinyal terkuat. Hal ini dapat menjadi faktor penting jika survei dilakukan di daerah dengan noise yang tinggi.
.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi WennerKelebihan :b. Ketelitian pembacaan tegangan
pada elektroda MN(potensial) lebih baik meski jarak relatif besar karena elektroda MN relatif lebih dekat dengan elektroda AB(arus). Sehingga dapat menggunakan multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Dipole-dipole
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Dipole-dipoleJarak antar arus dan antar elektroda
berada pada satu garis yang sama. Akan tetapi jarak antar elektroda berada di luar antar arus.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Dipole-dipoleKonfigurasi ini ditujukan untuk
mendapatkan gambaran bawah permukaan pada obyek yang nilai pentetrasinya lebih dalam dibanding sounding lainnya.
Dapat mereduksi noise yang bersifat induktif.
Hasilnya diplot dalam pseudosection.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-pole
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-polePada konfigurasi ini jarak antar arus
dan antar elektroda berada dalam satu garis dimana jarak antar elektroda potensial dan elektroda arus tidak terbatas.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-poleJarak arus C1 dan elektroda P1 cukup
dekat (na).Konfigurasi ini jarang digunakan
untuk metode sounding.Biasa digunakan dalam bidang
arkeologi.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-poleHanya digunakan satu elektroda
untuk arus dan satu elektroda untuk potensial. Sedangkan elektroda yang lain ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak minimum 20 kali spasi terpanjang (C1-P1) terhadap lintasan pengukuran.
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-dipole
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-dipolePada konfigurasi ini jarak antar arus
dan antar elektroda berada dalam satu garis dimana jarak antar elektroda arus tidak terbatas, sedangkan jarak antar elektroda potensial
2. KONFIGURASI ELEKTRODAKonfigurasi Pole-dipolePada konfigurasi Pole-dipole
digunakan satu elektroda arus dan dua elektroda potensial. Untuk elektroda arus C2 ditempatkan pada sekitar lokasi penelitian dengan jarak minimum 5 kali spasi terpanjang C1-P1.
Menghasilkan anomali asimetris yang sulit di intrepretasi
3. TOKOH & SEJARAH GEOLISTRIK
3. TOKOH & SEJARAHTahun 1720Gray dan Wheeler mengukur konduktivitas batuan.
Tahun 1746Watson menemukan bahwa tanah merupakan konduktor karena memiliki potensial beragam akibat adanya perbedaan kondisi geologi setempat.
Tahun 1789 – 1877Robert W. Fox (Bapak Metoda Geolistrik). Beliau yang pertama kali mempelajari hubungan sifat-sifat listrik dengan keadaan geologi, temperatur, terrestrial electric dan geothermal. Fox mempelajari sifat-sifat kelistrikan tersebut di tambang-tambang Corn Wall, Inggris.
3. TOKOH & SEJARAH
Sumber : http://bloximages.newyork1.vip.townnews.com/newspressnow.com/content/tncms/assets/.jpg
Robert W. Fox 3. TOKOH & SEJARAH
Tahun 1918Conrad Schlumberger (geologist, physicist, mining engineer) menemukan konsep baru dalam aspek keslitrikan. Beliau menggunakan “dynamic aspect” dari arus listrik yang diinjeksikan kedalam bumi, serta mengamati akibat terhadap sifat kelistrikan batuan sekelilingnya.
3. TOKOH & SEJARAH
Tahun 1918Conrad Schlumberger Beliau sudah membayangkan akibat dari suatu medan listrik terhadap media yang homogen dan non homogen. Kemudian Conrad Schlumberger membuat peta isopotensial yang dilakukan pada endapan pirit di Sain Bel (phone) pada tahun 1918.
3. TOKOH & SEJARAH
Sumber: http://sabix.revues.org/docannexe/image/422/img-2.jpg
Conrad Schlumberger 3. TOKOH & SEJARAH
3. TOKOH & SEJARAHTahun 1968Koefoed menurunkan metoda pembuatan kurve baku dari fungsi matematis dan efek cermin.Gosh memanfaatkan sifat dari Wenner Filter (minimum least square filter). Gosh muncul dengan Direct Interpretation Method atau Transform Method.
3. TOKOH & SEJARAHPada masa sekarang perkembangan
geolistrik maju pesat dengan beberapa modifikasi elektoda untuk menjawab tantangan keadaan lingkungan (environmental ) dan study keteknikan (enginereeng study).
3. TOKOH & SEJARAHSekarang perkembangan geolistrik
dapat menafsirkan keadaan bawah permukaan dengan membuat penampang 2 dimensi atau 3 dimensi (Griffiths D.H. dan Barker R.D.,1993 ,Loke,M.H.,Dr.,2000).
4. PERALATAN GEOLISTRIK
PERALATAN
GEOLISTRIK
AGI Mini Sting R1
AGI Super Sting
R8
IRES T300F
G-Sound
NANIURA NRD 300
HF
OYO Mc OHM
Mark 2
ABEM Terrameter
SAS 1000/4000
ARES
AGI Mini Sting R1
Spesifikasi
Kelebihan
Kekurangan
Cara Mengoperasika
n Alat
Gambar Alat
4. Peralatan GeolistrikAGI Mini Sting R1
4.1 Spesifikasi Mini StingModa perhitungan
Resistivitas nyata, tahanan / resistansi, polarisasi terinduksi (IP), voltase baterai
Rentang perhitungan
400 kΩ sampai 0.1 miliΩ (resistansi)0-500 V voltase skala penuh
Resolusi perhitungan
Maks 30nV, tergantung pada level voltase
Resolusi layar 4 digit dalam notasi teknik
Keluaran intensitas arus
1-2-5-10-20-50-100-200-500 mA.
Input Impedansi
>150 MOhm
Input voltase
Maks 500 V
Kompensasi SP
Pembatalan otomatis dari voltase SP selama perhitungan resistivitas. Pembatalan secara keseluruhan variasi SP konstan dan linear
Tipe perhitungan IP
Chargeability domain waktu, Perhitungan slot 6x dan disimpan di memori
Transmisi arus IP
ON+, OFF, ON-, OFF
4.1 Spesifikasi Mini Sting
Siklus perhitungan
Menjalankan perhitungan rata-rata yang ditampilkan setelah setiap siklus. Penghentian siklus otomatis ketika error terbaca dibawah batas yang ditentukan oleh pengguna atau ketika siklus maksimal yang ditentukan oleh penggunan sudah selesai
Banyaknya Siklus
Waktu perhitungan dasar, 1.2, 3.6, 7.2 atau 14.4 s sesuai yang dipilihi oleh pengguna melalui keyboard. Rentang otomatis dan penambahan komutasi sekitar 1.4s
4.1 Spesifikasi Mini Sting
Pengurangan noise
Lebih dari 100dB pada f>20Hz
Akurasi total
Lebih dari 1% pembacaan pada kebanyakan kasus (pengukuran lab). Akurasi pengukuran lapangan tergantung pada noise tanah dan resistiviti. Instrumen akan menghitung dan layar akan menampilkan estimasi akurasi pengukuran
Kalibrasi Sistem
Kalibrasi dilakukan secara digital oleh microprocessor berdasarkan nilai koreksi yang disimpan dalam memori
4.1 Spesifikasi Mini Sting
Penyimpanan Data
Pembacaan rata-rata resolusi penuh dan error disimpan bersamaan dengan user memasukkan koordinat dan waktu serta hari untuk setiap pengukuran
Kapasitas Memori
Memori dapat menyimpan lebih dari 3000 pengukuran pada memori internal
Siklus IP 1 s, 2 s, 4 s dan 8 s
4.1 Spesifikasi Mini Sting
Pengukuran Manual
Instrumen memiliki 4 banana pole screws untuk menghubungkan elektroda arus dan potensial selama pengukuran resistiviti manual
Kontrol user
20 tombol, keyboard tahan segala cuaca dengan tombol numerik dan fungsiTombol on/offTombol pengukur, terhubung dengan keyboard utamaLCD dengan lampu malam
4.1 Spesifikasi Mini Sting
Multi-elektroda otomatis
MiniSting di desain untuk menjalakan survey dipole-dipole, otomatis seluruhnya dengan pilihan Swift Dual Mode Automatic Multi-electrode system (patent 6,404,203)
Power supply (kantor)
12V, 4.5 Ah NiMH dengan batere yang dapat dicharger ulang
Transmisi D Terdapat RS-232C channel untuk membuang data dari instrumen ke komputer berbasis windows dengan perintah user
4.1 Spesifikasi Mini Sting
Charger batere Charger dual stage dengan input yang dapat ditukar (115/230 V AC @ 50/60 siklus)
Berat 6.6 kg (14.5 lb.)
Dimensi lebar 255mm (10"), panjang 255 mm (10") dan tinggi 123 mm (5")
Power supply (lapangan)
12V or 2x12V DC external power (satu atau dua 12V batere), konektor pada panel depan.Hasil daya maksimum meningkat menggunakan sumber2x12V
4.1 Spesifikasi Mini Sting
4.1 Spesifikasi Mini StingRentang Input tambahan
Otomatis, selalu menggunakan rentang dinamik penuh dari receiver
Keluaran Voltase
800 Vp-p, voltase elektroda sebenarnya tergantung arus tertransmisi dan resisitivitas tanah
Konfigurasi pendukung
Resistansi , Schlumberger , Wenner, dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, azimuthal, mise-a-la-masse, SP (absolut) dan SP (gradien).
4.1 Spesifikasi Mini StingProses sinyal
Perata-rataan secara berkelanjutan setelah setiap siklus selesai. Noise error dihitung dan ditampilkan sebagai bacaan persentase. Resistiviti dihitung melalui jarak elektroda yang dimasukkan oleh user
Waktu Operasi
Tergantung pada kondisi , rangkaian dalam auto mode dapat menyesuaikan arus untuk menyimpan energi. Pada keluaran arus 20mA dan resistansi elektroda 10kW dapat melakukan 2000 siklus saat batere dicharger full
Kelebihan :Harga lebih murah dari Super Sting.Ukuran yang kecil (sudah termasuk
baterai) membuat mudah untuk dibawa-bawa.
Menu sistem pada mini sting mudah untuk digunakan.
Dapat digunakan dalam konfigurasi yang berbeda-beda.
4.1 AGI Mini Sting
Kelebihan :Dapat digunakan secara manual dan
otomatis (tambahan swift box).Dapat digunakan pada medan yang
tidak datar.
4.1 AGI Mini Sting
Kekurangan :Saat melakukan stacking harga rho
apparent (resistivitas semu) selalu berubah-ubah. Diperlukan waku >5 menit hingga angkanya konstan.
Alat perlu di kalibrasi ulang karena sering menunjukkan harga rho apparent (resistivitas semu) yang negatif.
Hanya dapat menggunakan 12 V.
4.1 AGI Mini Sting
AGI Super
Sting R8
Kelebihan
Kekurangan
Harga
Gambar Alat
Spesifikasi
oAGI Super Sting R84. Peralatan Geolistrik
Moda perhitungan
Resistivitas nyata, tahanan / resistansi, polarisasi terinduksi, voltasebaterai
Rentang perhitungan
+/- 10V
Resolusi perhitungan
Maks 30nV, tergantung pada level voltase
Resolusi layar 4 digit dalam notasi teknik
Keluaran intensitas arus
1mA – 2000mA berkelanjutan, dihitung hingga akurasi tinggi
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Keluaran Voltase
800 Vp-p, voltase elektroda sebenarnya tergantung arus tertransmisi dan resisitivitas tanah
Input Impedansi
200W
Kompensasi SP
8 channel
Input Impedansi
Otomatis, selalu menggunakan rentang dinamik penuh dari receiver
Input Impedansi
>150 MOhm
Kompensasi SP
Pembatalan otomatis dari voltase SP selama perhitungan resistivitas. Pembatalan secara keseluruhan variasi SP konstan dan linear
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Tipe perhitungan IP
Chargeability domain waktu, Perhitungan slot 6x dan disimpan di memori
Transmisi arus IP
ON+, OFF, ON-, OFF
Siklus IP 0.5, 1, 2, 4, dan 8 s
Siklus perhitungan
Menjalankan perhitungan rata-rata yang ditampilkan setelah setiap siklus. Penghentian siklus otomatis ketika error terbaca dibawah batas yang ditentukan oleh pengguna atau ketika siklus maksimal yang ditentukan oleh penggunan sudah selesai
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Proses sinyal Perata-rataan secara berkelanjutan setelah setiap siklus selesai. Noise error dihitung dan ditampilkan sebagai bacaan persentase. Resistiviti dihitung melalui jarak elektroda yang dimasukkan oleh user
Pengurangan noise
Lebih dari 100dB pada f>20Hz
Pengurangan noise jaringan listrik
Lebih dari 120dB pada jaringan listrik dengan frekuensi (16 2/3, 20, 50 & 60 Hz) untuk pengukuran siklus 1.2 s atau lebih besar
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Akurasi total
Lebih dari 1% pembacaan pada kebanyakan kasus (pengukuran lab). Akurasi pengukuran lapangan tergantung pada noise tanah dan resistiviti. Instrumen akan menghitung dan layar akan menampilkan estimasi akurasi pengukuran
Kalibrasi Sistem
Kalibrasi dilakukan secara digital oleh microprocessor berdasarkan nilai koreksi yang disimpan dalam memori
Konfigurasi pendukung
Resistansi , Schlumberger , Wenner, dipole-dipole, pole-dipole dan pole-pole.
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Penyimpanan Data
Pembacaan rata-rata resolusi penuh dan error disimpan bersamaan dengan user memasukkan koordinat dan waktu serta hari untuk setiap pengukuran
Data Display
Resistiviti nyata (Ohmmeter), Intensitas Arus (mAmp) dan voltase terukur (mVolt) ditampilkan dan disimpan dalam memori pada setiap pengukuran
Transmisi Data
Terdapat RS-232C channel untuk membuang data dari instrumen ke komputer berbasis windows dengan perintah user
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Multi-elektroda otomatis
Supersting di desain untuk menjalakan survey dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, Wenner and Schlumberger termasuk survey roll-along otomatis seluruhnya dengan Swift Dual Mode Automatic Multi-electrode system (patent 6,404,203). Supersting dapat menjalankan bermacam-macam array dengan menggunakan command file yang sudah diprogram user. File-file ini merupakan file ASCII dan dapat dibuat menggunakan text editor biasa. Command file dapat di download ke RAM memory SuperSting dan dapat diajalankan kapan saja. Oleh karena itu tidak dibutuhkan komputer di lapangan
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Pengukuran Manual
Instrumen memiliki 4 banana pole screws untuk menghubungkan elektroda arus dan potensial selama pengukuran resistiviti manual
Kontrol user
20 tombol, keyboard tahan segala cuaca dengan tombol numerik dan fungsiTombol on/offTombol pengukur, terhubung dengan keyboard utamaLCD dengan lampu malam
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
4.2 Spesifikasi Super Sting R8Temperatur pengoperasian
-5 sampai +50°C
Berat 10.2 kg (22.5 lb) instrumen saja
Dimensi lebar 184 mm (7.25"), panjang 406 mm (16") dan tinggi273 mm (10.75")
Kapasitas Memori Memori dapat menyimpan lebih dari 79.000 pengukuran (resisistivity mode) dan lebih dari 26.000 pengukuran apabila dikombinasikan resistivity/IP mode
4.2 Spesifikasi Super Sting R8Siklus resistivitas
Waktu perhitungan dasar 0.2, 0.4, 0.8, 1.2, 3.6, 7.2, atau 14.4 s sesuai yang dipilihi oleh pengguna melalui keyboard. Rentang otomatis dan penambahan komutasi sekitar 1.4s
Display LCD display (16 baris x 30 karakter) dengan lampu malam
Power supply (lapangan)
12V or 2x12V DC external power (satu atau dua 12V batere), konektor pada panel depan.Hasil daya maksimum meningkat menggunakan sumber2x12V
Sistem Operasi
Disimpan pada flash memory yang dapat diprogram ulang. Versi update dapat di download melalui website AGI dan disimpan dalam flash memory
4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Harga4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Jumlah Elektroda
SuperSting R1/IPSingle
Channel
SuperSting R8/IP
8-Channel
28 elektroda $ 22,484.00 $30,184.0056 elektroda $30,328.00 $38,228.0084 elektroda $38,292.00 $46,692.00112 elektroda
$49,296.00 $58,156.00*Harga sudah termasuk : instrumen, kabel elektroda, elektroda, software EarthImager dan utility program.
Harga4.2 Spesifikasi Super Sting R8
Jumlah Elektroda
SuperSting R1/IPSingle
Channel
SuperSting R8/IP
8-Channel
28 elektroda Rp 328.648.628 Rp 441.199.52856 elektroda Rp 443.304.376 Rp 558.778.67684 elektroda Rp 559.714.164 Rp 682.496.964112 elektroda Rp 720.559.632 Rp 850.066.252*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.27 September 2015
Memiliki kemampuan mengukur 8 channel secara simultan sehingga menghemat waktu di lapangan secara drastis.
Dapat menggunakan 12V dan 24V.Dapat mengukur pada medan yang
tidak datar.
Kelebihan :4.1 SUPERSTING R8 IP
Dapat digunakan pada berbagai macam konfigurasi.
Tingkat akurasi data sangat tinggi.Level noise sangat rendah.Memiliki kapasitas memori internal
yang besar untuk menyimpan data hasil perhitungan.
Kelebihan :4.1 SUPERSTING R8 IP
User dapat memprogram siklus perhitungan dan disimpan dalam memori dari PC, kemudian bisa langsung dieksekusi dilapangannya. (penghitungan data dapat secara otomatis bukan manual).
Dapat mengontrol langsung sistem Multi Channel Swift Dual Mode Otomatis Multi-elektroda
Kelebihan :4.1 SUPERSTING R8 IP
Induced Polarization mode records 6 individual IP chargeability windows.
Dapat digunakan untuk penghitungan secara manual juga. Tipe konfigurasi yang dapat dihitung secara manual antara lain: Resistance, Schlumberger, Wenner, Dipole-dipole, Pole-dipole, and Pole-pole.
Kelebihan :4.1 SUPERSTING R8 IP
Jika terdapat nilai resistivitas yang menyimpang tidak dapat di reset lagi prosesnya.
Ukurannya yang besar membuat tidak praktis di bawa-bawa.
Jika terdapat satu kabel yang rusak maka kabelnya tidak dapat digunakan karena kabelnya saling terhubung.
Kekurangan :4.1 SUPERSTING R8 IP
ABEM Terramet
er
Kelebihan
Kekurangan
Harga
Gambar Alat
Spesifikasi
Overview Instrrument
oABEM Terrameter SAS 1000/40004. Peralatan Geolistrik
Sumber:http://www.abem.se/resistivity/sas1000.htm
Sumber : http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25
oABEM Terrameter SAS 1000/40004. Peralatan Geolistrik
Transmitter :4.3 ABEM Terrameter
Output Power 250 WCurrent transmission
True Current Transmitter
Output Current Accuracy
Better than 0.4%
Maximum Output Current
2500mA
Maximum Output Voltage
+/- 600V1200V peak to peak
Instant Polarity Changer
YES
Accuracy 0.4%Precision 0.1%Self Diagnostics Temperature, Power
dissipation, Monitoring
Safety Emergency Interrupter easily accessible
Transmitter :4.3 ABEM Terrameter
No. of Channels 4,8 or 12 input (+ 2 for Tx monitoring
Isolation All channels are galvanically separated
Input Voltage Range
+/- 600V
Input impedance 200M OhmPrecision 0.1%Accuracy 0.2%
Receiver :4.3 ABEM Terrameter
Linearity 0.005%Range +/- 2.5V , 200 M Ohm
+/- 15V , 30 M Ohm+/- 600V , 20 M Ohm
Flat Frequency Response
Better than 1% up to 300Hz
Receiver :4.3 ABEM Terrameter
Resolution Theoritical 3 nV at 1 secintegration
Resistivity YESSP YESIP YESFull wave form Sampled and average
to requested data. Possible to activate recording to file for post analysis
Dynamic Averaging 24 bit A/D conversionData Sampling Rate
30kHz
Measuring :4.3 ABEM Terrameter
Cycle time From 0.4 sec to 28,7 sec User selectable, resistivity
Pulse time from 0.1 sec to 8.2 sec. User selectable
IP Windows Arbitary windows flexibility configures to powerline frequencies
Measuring :4.3 ABEM Terrameter
Multi-Electrode Survey System for 2D & 3D for Resistivity, IP & Imaging &Monitoring:
4.3 ABEM Terrameter
Array types Default Multiple Gradient, Dipole-Dipole, Pole-Dipole, Wenner etc. (for VES, get info)
Electrode Test YES, Focus One estimating contact resistance on all electrodes currently in use
Switching matrix Internal 10x64, divided into four blocks for effective use of all receiver channels available
Roll-a-Long YES full coverage, both 2D & 3D
Take-outs Internal 64 inline + 3 remote electrodes
Multi-Electrode Survey System for 2D & 3D for Resistivity, IP & Imaging &Monitoring:
4.3 ABEM Terrameter
Voltage +/- 600VCurrent +/- 2500 mA
Full waveform monitored
Current Accuracy 0.2%Current Precision 0.1%
Tx Monitor :4.3 ABEM Terrameter
Casting Rugged Aluminum case meets IEC IP 66
Computer Embedded ARM 9, 200 MHzGPS 20 channels SirF star III chipDisplay 8,4” Active TFT LCD, full
colour, daylight visibleI/O ports 2x KPT 32 p for imaging
(1xKPT 32 p for VES) AUX,USB A, USB B,RJ45 for LAN
General:4.3 ABEM Terrameter
Service point
Accessible through Internet, Multifunction connector
Memory Capacity
8GB, More than 1 500 000 readings
Power 8 Ah Internal NiMH 12V power pack andExternal 12 VDC battery (recommended option for all Imaging and VES)
General:4.3 ABEM Terrameter
Dimensions (WxLxH)
39x21x32cm
Weight 12 kgAmbient Temperature Range
-20°C to + 70°C operating ¹·²-30°C to + 80°C storage³
General:4.3 ABEM Terrameter
Harga diatas sudah termasuk :
1 - Abem Terrameter LS unit, 4 channel, 250 Watts Imaging System G70 - 2D software s/n 209110020 ( built December 2009 ) including: 1-12 volt NiMH battery pack 1-CCC battery charger, 100-230 volt
Harga4.2 ABEM Terrameter
*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.27 September 2015
US$ 53,500.00 = Rp 782.009.500
Harga diatas sudah termasuk :
1-DC external battery cable 2-Torx wrench 1-USB Memory sticks 1GB 1-LAN cable RJ45 connectors 5m 1-USB connection cable 1-LS documentation kit / User Manual 1-LS software on CD 1-LS wooden transport case
Harga4.2 ABEM Terrameter
4 - Abem Lund Electrodes cables ( built September 2012 ) with 21 take-outs each at 5 meters intervals spacing with: 4-Reel 2-Cable joint 75-Cable to electrode jumper 2-Wooden transport case 75-Steel Electrode 1-RES2DINV Software ( 2D Res. & IP inversion S/W for Lund data )
Harga4.2 ABEM Terrameter
Sumber : http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25
oABEM Terrameter SAS 1000/40004. Peralatan Geolistrik
Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25. Page 14
Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
USB :Mengkoneksikan
alat dengan memory stick, keyboard, GPS eksternal, dll.
Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Elektroda 1-32:Konektor untuk kabel 32 pole elektroda (bukan edisi VES)
Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Elektroda 33-64:Konektor untuk kabel 32 pole elektroda
Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi C1, C2 :Koneksi kabel banana untuk
elektroda arus.
Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi P1, P2 :Koneksi kabel banana untuk
elektroda potensial.
Overview Instrumen (Connector Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi USB :Mengkoneksika
n alat dengan memory stick, keyboard, GPS eksternal, dll.
Overview Instrumen (Connector Panel)
Fungsi Eksternal
Equipment :Menghubungkan
dengan Terrameter SAS
LOG 300
4.3 ABEM Terrameter
Overview Instrumen (Power Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25. Page 15
Overview Instrumen (Power Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi Emergency Stop Button :Untuk mengatur aliran arus, jika dipencet maka arus tidak akan keluar
Overview Instrumen (Power Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi Transmitter Cooling Area:Mengeluarkan udara panas dari dalam alat
Overview Instrumen (Power Panel) Fungsi External Power Supply Connector:Tempat memasukkan kabel Charger
4.3 ABEM Terrameter
Overview Instrumen (Power Panel) Fungsi Internal Power Supply Connector:Tempat batre internal diletakkan
4.3 ABEM Terrameter
Overview Instrumen (Built-in GPS Receiver)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25. Page 16
Overview Instrumen (Built-in GPS Receiver)
4.3 ABEM Terrameter
ABEM Terrameter memiliki receiver GPS yang secara otomatis menyimpan posisi pengukuran
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25. Page 16
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi LED Window:- LED merah
aktifitas disk- LED hijau
indikator berjalannya software
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Tampilan display layar yang berwarna
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Sumber : http://www.abem.se/support/downloads/user-manuals/user-guide-terrameter-ls-2012-10-25. Page 19
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi status bar :Menunjukkan pesan interaktif (kiri) dan notifikasi alat (kanan)
batere
GPS tanggal
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi Active project and Task :Menunjukkan project dan task yang baru saja dibuka
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi Active project and Task :Menunjukkan project dan task yang baru saja dibuka
Fungsi view :Menunjukkan informasi yang sedang user jalankan
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Fungsi built-in keyboard :
Tempat menginput komando dari user
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Tombol Fungsi<menu> Menunjukkan menu navigasi<play-stop>
Berpindah ke progres pengukuran, start / stop pengukuran
<power> On atau off alat<browse
>Berpindah dari tabs ke Menu Item
<up> Kursor ke atas
Overview Instrumen (The User Interface Panel)
4.3 ABEM Terrameter
Tombol Fungsi<clear> Menghapus<left> Kursor ke kiri
<down> Kursor ke bawah<right> Kursor ke kanan<shift> Merubah fungsi<option
>Menunjukan menu option
<ok> Menunjukkan emulator keyboard
Software untuk mengolah data dari ABEM Terrameter
4.3 ABEM Terrameter
Kelebihan :Memiliki receiver GPSLayar yang sudah terdisplay
berwarna sehingga layarnya bukan monokrom (hitam putih)
Ada tanggal dan informasi waktu pada status bar
Memiliki keyboard internal dan eksternal
4.3 ABEM Terrameter
Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter
Batere dan suhu dapat dikontrol secara langsung
Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter
Jika dioperasikan pada suhu yang sangat tinggi dan terjadi overheating, alat akan mati secara otomatis
Mudah di bawa karena ada handelnya
Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter
Hasil resistivitas akan terdisplay dalam bentuk tabel sehingga saat di lapangan kita tidak repot mencatat
Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter
Alat dapat memperlihatkan penampang pseudosection
Kelebihan :4.3 ABEM Terrameter
Alat dapat memperlihatkan kurva VES
Kekurangan :4.3 ABEM Terrameter
Memiliki harga yang relatif lebih mahal
OYO Mc
OHM Mark 2
Kelebihan
Kekurangan
Cara Mengoperasikan
Alat
Spesifikasi
Gambar
OYO Mc OHM Mark 24. Peralatan Geolistrik
4.4 OYO Mc OHM Mark 2Potential Output :
Tempat diterimanya
potensial
Current Output :Tempat
keluarnya arus
Power Input :Tempat
memasukkan daya
Switch Buton :
Tombol on / off alat
4.4 OYO Mc OHM Mark 2
Screen :Layar tempat output data
Battery Indicator :Tempat melihat
persentase baterai
4.4 OYO Mc OHM Mark 2
Numer Pad :Tempat
menginput perintah user
4.4 OYO Mc OHM Mark 2
Stack :Tombol men-
stacking
Mode :Input
metode yang
digunakan (Schlumber
ger, Wenner
dll).
4.4 OYO Mc OHM Mark 2
Current :Meng-input arus
Measure :Tombol untuk
mengambil data
4.4 OYO Mc OHM Mark 2
Spesifikasi OYO Mc OHM Mark 2ReceiverInput Impedance: 10 OM-ohmMeasurement Potential: 25 mV, 250
mV, 3500 mVResolution: 1 uVS/N ratio: 90 dB (50/60 Hz)Stack Count: 1,4, 16, 64Time of one measurement cycle: 3.7
sec
4.4 OYO Mc OHM Mark 2
TransmitterInput Voltage: 400 Vpp maxOutput current: 1, 2, 5, 10, 100, 200
mAOperating Voltage: 12 VDC
Spesifikasi OYO Mc OHM Mark 24.4 OYO Mc OHM Mark 2
Cara mengoperasikannya mudah, cocok untuk pemula.
Bisa melakukan stacking berkali-kali untuk keakuratan data.
Data yang didapatkan bagus dan akurat.
Kelebihan :4.4 OYO Mc OHM Mark 2
Tidak dapat menjalankan perhitungan secara otomatis, jadi perhitungan dilakukan secara manual.
Tidak ada lampu pada layar sehingga jika pengambilan data diambil di malam hari akan tidak terlihat.
Layar masih monokrom.
Kekurangan :4.4 OYO Mc OHM Mark 2
Naniura NRD 300
HF
Spesifikasi
Gambar
Kekurangan
Kelebihan
NANIURA NRD 300 HF
4. Peralatan Geolistrik
4.5 NANIURA NRD 300 HF
Potensial Input :Tempat input tegangan
DC Input
Fuse
4.5 NANIURA NRD 300 HF
Curent Output :Tempat keluarnya arus
Current Loop :Tempat untuk
menyeter besarnya arus
ON/OFF
4.5 NANIURA NRD 300 HF
Coarse CompensatorFine Compensator
V Autorange :Tampilan tegangan
Tampilan arus
4.5 NANIURA NRD 300 HF
Power supply DC in 12 VoltPower Output 300 watt for >20AOutput Voltage 500 V maximumOutput Current 2000 mA maximumCurrent accuracy 1 mAReading Type DigitalPower for Digital Meter
9 V, dry battery
Reading Facility Current loop Indicator
4.5 NANIURA NRD 300 HF
Transmitter :
Input impendency 10 M-ohmRange 0,1 mV up to 500 VAccuracy 0,1 mV Compensator (Rough) 10 x turnCompensator (Smooth) 1 x turnReading DigitalPower for Digital Meter 3 VoltReading Facility HOLDWeight 6 kg
Receiver :
4.5 NANIURA NRD 300 HF
Kelebihan :sudah menggunakan kartu PCB
terpisah untuk setiap skala tegangan yang diinjeksikan.
Berat Naniura NRD 300 HF lebih ringan daripada NRD 22 yang masih menggunakan transformator.
Bila terjadi kerusakan pada transormer maka satu skala pengukuran saja yang terganggu.
4.5 NANIURA NRD 300 HF
banyak menggunakan komponen pasif sehingga bisa dibilang lebih ‘robust’ dan ‘sturdy’
masih menggunakan analog kompensator untuk menetralisir efek SP (Self Potensial), sehingga membutuhkan waktu dan ketelitian surveyor saat menetralisir nilai SP
Kekurangan :
4.5 NANIURA NRD 300 HF
G Sound
Kelebihan
Kekurangan
Aplikasi
Gambar Alat
Spesifikasi
Sumber :http://www.geocis.net/page.php?G-Sound
G-Sound
4. Peralatan Geolistrik
Spesifikasi G-Sound4.6 G-SoundTegangan 400 V (100mA)Tegangan Max 500 VArus 100 mA (Rab < 4k ohm)
constant current
Daya 75 W by 2 x 12 V NiCad Battery
Impedance 10 MOhm (high impedance
Resolution 12 bit (high resolution)Kedalaman analisa
> 150 m (moist soil)
Eksplorasi air tanahMitigasi gerakan tanah (longsor)Investigasi GeoteknikEksplorasi mineralStudi lingkungan (pencemaran air
tanah)Arkeologi
Aplikasi G-Sound4.6 G-Sound
Pengukuran dapat di upgrade melalui komputerisasi.
Ringan dan Portable (berat hanya 1 kg, tidak termasuk betere).
100 mA current source.Anti short circuit.Long life battery (hemat arus).
Kelebihan :4.6 G-Sound
Bisa digunakan untuk pengukuran sounding atau profiling/mapping resistivitas (skala lapangan)
Bisa digunakan untuk pengukuran dalam skala laboratorium: pengukuran resistance tanah, core dan lumpur.
Kelebihan :4.6 G-Sound
Kelebihan :4.6 G-Sound
Murah dan handalAdjusting SP tidak rumitRingan dan portableSangat presisi dan akuratHemat arusMendukung semua keperluan baik di
lapangan maupun laboratorium
Pengukuran hanya bsa dilakukan secara manual dan tidak otomatis
Pengukurannya lebih lama dari pada multi channel
konversi data secara manual
Kekurangan :4.6 G-Sound
IRES T300F
Kelebihan
Kekurangan
Harga
Spesifikasi
Gambar Alat
IRES T300F
4. Peralatan Geolistrik
Catu Daya/ DC in (Power Supply)
12 Volt, minimal 6 AH (Untuk power maksimum gunakan accu basah)
Daya (Power output)
300 Watt untuk catu daya > 20 A
Tegangan Keluar (Output Voltage)
500 V maksimum
Arus keluar (Output Current)
2000 mA maksimum
Spesifikasi : 4.7 IRES T300F
Spesifikasi :
4.7 IRES T300F
Ketelitian arus 1 mASistem Pembacaan DigitalCatu Daya Digital Meter
9 Volt, Baterai Kering
Fasilitas Current Loop Indicator
Fasilitas Current Loop Indicator
Penerima (Receiver)
Impendansi Masukan (Input Impedantion)
10 M-ohmKetelitian (Accuracy)
0,1 mVolt
Spesifikasi : 4.7 IRES T300FKompensator Kasar 10 x
putar (Precission Multi Turn Potensiometer)
Kompensator Halus 1 x putar (Wire Wound Resistor)
Sistem pembacaan Digital (Auto Range)Catu daya digital meter
3 Volt (2 buah baterai kering ukuran AA)
Fasilitas pembacaan data
Hold (Tersimpan di Memory)
Batas Ukur Pembacaan
0,1 mV hingga 500 Volt
No
Uraian Harga Satuan
1. Instrumen Geolistrik IRES T300F 1 Dimensi.Included-1 unit Instrument IRES T300F-300m kabel-100m kabel potensial-martil-3 unit radio-3 unit proof calibrationJumper cable
Rp 41.500.000
Harga :4.7 IRES T300F
Harga:4.7 IRES T300F
No
Uraian Harga Satuan
2. Perlengkapan 2 Dimensi-Switching 48 Channel-Tembaga 48 Batang-Kabel 2D 480 meter
Rp 30.000.0000Rp 4.800.000Rp 24.000.000
Total Rp 100.300.000PPN 10 % Rp 10.030.000Grand Total Tp 110.330.000
Kelebihan :Daya akurasi tinggi dengan hasil
memuaskanLebih ringanRelatif lebih murah
4.7 IRES T300F
Kekurangan :memerlukan waktu yang lama
saat pengambilan data.Pengambilan data dilakukan
secara manual.
4.7 IRES T300F
ARES
Kelebihan
Harga
Spesifikasi
Gambar Alat
Ares :
4.7 Peralatan Geolistrik
4.7 ARES
4.7 ARES
4.7 ARES
4.7 ARES
Trasmitter :4.7 ARES
Power Up to 300 WCurrent Up to 2.0 AVoltage 10-550 V (1100 Vp-
p)Protection Full electronic
protectionPrecision 0.1 %
Input impedance 20 MΩ
Input voltage range
±5 V
Mains frequency filtering
50 or 60 Hz
Precision 0.1 %
Receiver :4.7 ARES
2D/3D Multi-Electrode Resistivity Tomography
Wenner α/β/ϒ, Wenner-Schlumberger, Dipole-Dipole, Pole-Dipole, Reverse Pole-Dipole, Pole-Pole, MSG, user defined configurations possibility of simultaneous measurement of up to 8 methods
Supported Methods :4.7 ARES
Supported Methods :4.7 ARES
VES – Vertical Electrical Sounding
Schlumberger, Wenner, dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, user defined configurations
RP- Resistivity Profiling
Wenner α/β/ϒ, Wenner-Schlumberger, Dipole-dipole, pole-dipole, pole-pole, MSG
MEASUREMENT -
FEATURES
Self-adapting control system, automatic ranging and calibration, automatic checking of measured values, easy interruption of the measurement (for the first view of measured structures)
IP – Induced Polarization (chargeability)
available for all 1D/2D/3D
Supported Methods :4.7 ARES
Pulse 0.3 s – 30 s, step 0.1 s
SP compensation
Constant and linear, time-invariant
Stacking Manual or automatic self-adapting setting
Measurement optimization
Adjustable optimum measured voltage and maximum acceptable measurement error
Supported Methods :4.7 ARES
Supported Methods :4.7 ARES
Stored Values
Position of the measured point, output current, input voltage, SP, apparent resistivity, standard deviation, chargeability with standard deviation for all 10 IP windows
Output Format
RES2DINV/RES3DINV, surfer (and others)
Supported Methods :4.7 ARES
Maximum number of electrodes
200 for 2D, 1000 for 3D arrays
Maximum profile length
10 km
Dimensions 13 x 17 x 39 cmWeight 5,9 KgAmbient conditions
-10oC – 60oC
Kelebihan :Merupakan generasi terbaru dalam
alat geolistrikDapat mengukur 10 channel IP
Windows secara simultanAlat lebih ringan dari super sting
(5,9kg) sehingga memudahkan untuk dibawa kemana saja
Tahan terhadap suhu cuaca (-10oC sampai 60 oC)
4.7 ARES
Kelebihan :Dapat digunakan dalam 3DimensiHasil pengukuran lebih akuratTidak perlu disambungkan ke PCPengaplikasian alat lebih luas
(eksplorasi air tanah, penyelidikan geoteknik, pemantauan bendungan dan tanggul, studi lingkungan, pollution plumes mapping, survei geologi, prospeksi mineral, arkeologi).
4.7 ARES
Kelebihan :Konfigurasi yang dapat digunakan
lebih bervariasi (Wenner Alpha / Beta / Gamma, Wenner-Schlumberger, Dipole-Dipole, Pole-Dipole, Reverse Pole-Dipole, Pole-Pole, Equatorial Dipole-Dipole, Cross-Hole, Borehole-Surface, user defined configurations)
4.7 ARES
Harga : 4.7 ARES
*Kurs dollar terhadap Rupiah $1.00 = Rp 14.617,00.27 September 2015
US$ 14.995.00 = Rp 219.181.915
5. TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Teknik Pengambil
an Data
Metode, Waktu, Lokasi
Video (Memindahkan
Elektroda)
Langkah-langkah Pengerjaan
Alat dan
Bahan
Titik Pengambilan
Data
5. Teknik Pengambilan DataMetode/konfigurasi pengambilan data:o Metode soudingo Konfigurasi Schlumberger
Titik acuan
Arus
I
Tegangan
5. Teknik Pengambilan DataMetode/konfigurasi pengambilan data:
5. Teknik Pengambilan Data
OYO Mc OHM Mark 2 :Rabu, 16 September 2015Pukul 15.00 -15.30
AGI Ministing :Rabu, 23 September 2015Pukul 09.00 – 11.00
Waktu pengambilan data:
Sebelah barat Gedung Prodi Teknik Geofisika
5. Teknik Pengambilan DataLokasi pengambilan data:
Lokasi Pengambilan Data
PETA ITB MENCARI LOKASI DARI GOOGLE EARTH
Titik Pengambilan Data
BSCB
MEKTAN
0,25 m
pusat
1 m1 m
KIMIA
potensial arus
U S
Titik Pengambilan Data
BSCB
MEKTAN
0,25 m
pusat
1.5 m1.5 m
KIMIA
potensial arus
U S
Titik Pengambilan Data
BSCB
MEKTAN
0,25 m
pusat
2 m2 m
KIMIA
potensial arus
U S
Titik Pengambilan Data
BSCB
MEKTAN
0,25 m
pusat
3 m3 m
KIMIA
potensial arus
U S
Titik Pengambilan Data
BSCB
MEKTAN
0,25 m
pusat
4 m4 m
KIMIA
potensial arus
U S
Titik Pengambilan Data
BSCB
MEKTAN
0,25 m
pusat
5 m5 m
KIMIA
potensial arus
U S
Titik Pengambilan Data
BSCB
MEKTAN
0,5 m
pusat
5 m5 m
KIMIA
potensial arus
U S
Titik Pengambilan Data
BSCB
MEKTAN
0,5 m
pusat
6 m6 m
KIMIA
potensial arus
U S
Titik Pengambilan Data
BSCB
MEKTAN
0,5 m
pusat
8 m8 m
KIMIA
potensial arus
U S
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
Open Reel Measuring Tape (Meteran):Sebagai alat ukur jarak elektroda
Sumber : http://www.harborfreight.com/1-2-half-inch-x-330-ft-open-reel-measuring-tape-36819.html
Sumber :http://www.karaoke-jo.nl/contents/media/accu%2012volt%20en%207,%205ah%20311-263.jpg
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
Accu 12 Volt: Power supply
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
Sumber :http://www.aliexpress.com/item-img/150CM-CAR-30A-battery-clip-Clamp-Alligator-clip-TO-4MM-BANANA-PLUG-Connectors-free-shipping/640832100.html
Banana Plug :Sebagai konduktor yang menghantarkan tegangan
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
Kabel Roll:Sebagai konduktor yang menghantarkan arus
Palu : Alat bantu untuk menancapkan elektroda ke tanah
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
Sumber :http://www.rudydewanto.com/2011/02/jenis-palu-hammer.html
Elektroda : Media injeksi arus ke dalam tanah
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
Sumber :http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://mmc.bolha.com/2/image/39144/40131/Elektroda-Volfram-TIG-rdeca-2-4mm--paket-
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
OYO Mc OHM Mark 2
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
AGI MiniSting
o Alat tulis: Untuk plotting data di kertas grafik dan mencatat data yang diperoleh
o Lembar Data: Kertas yang berisikan data yang diperoleh , dihitung , dan data jarak antara elektroda (AB/2 dan MN/2)
o Lembar Log : Sebagai tempat untuk memplot data Rho-app
Alat dan bahan :5. Teknik Pengambilan Data
1. Mentukan lintasan yang akan digunakan untuk mengambil data.
2. Menyiapkan alat dan bahan di lapangan.
3. Merangkai power supply, Oyo McOhm, elektroda arus, dan elektroda tegangan.
Langkah-langkah pengambilan data :5. Teknik Pengambilan Data
4. Mengkalibrasi Oyo McOhm dengan cara memasang resistor yang sudah diketahui nilainya. Jika nilai resistivitas menunjukkan nilai yang sesuai, maka Oyo McOhm berfungsi dengan baik.
5. Menghubungkan tiap elektroda dengan menggunakan kabel roll (menghubungkan ke McOHM dan elektroda).
Langkah-langkah pengambilan data :5. Teknik Pengambilan Data
Langkah-langkah pengambilan data :5. Teknik Pengambilan Data
6. Menyalakan McOHM dengan cara disambungkan dengan accu.
7. Mengatur spasi pengukuran dan konfigurasi elektroda.
8. Menekan tombol measure pada McOHM, laluakan diperoleh hasil berupa hambatan ( R ).
9. Mencatat hasil pengukuran di lembar data
10.Mengatur lagi spasi elektroda dan tekan measure.
11.Mengulangi step (7) , (8),(9) hingga data jarak terakhir yang ada di lembar data.
12.Menghitung Rho-app dengan cara mengalikan R dengan K
13.Plot Rho-app yang telah dihitung pada kertas grafik
Langkah-langkah pengambilan data :5. Teknik Pengambilan Data
6. Software
Software
AGI Supersting Adminstrator
Res2Dinv
IP2Win
6.1 AGI SuperSting Administrator
6.1 AGI SuperSting Administrator
6.1 AGI SuperSting Administrator
6.1 AGI SuperSting Administrator
6.1 AGI SuperSting Administrator
6.1 AGI SuperSting Administrator
6.1 AGI SuperSting Administrator
6.1 IP2Win Tampilan awal IP2Win
Plot data
6.1 IP2Win
Hasil analisa VES geolistrik
6.1 IP2Win
Hasil analisa 2D (Pseudo Section) geolistrik
Sumber : http://download.springer.com/static/pdf/
6.1 IP2Win
Kelebihan :1. Bisa dipakai untuk Curve Matching2. Data yang dihasilkan bisa berupa
resistivity cross section maupun pseudo cross section
3. Bisa diexport dalam berbagai macam pilihan data
6.1 IP2Win
Kekurangan :1. Masih memiliki galat dan error
ketika perhitungan.
6.1 IP2Win
6.2 Res2Dinv• Hasil pengelolaan Res2Dinv pada
topograsi yang datar
Sumber : http://i.ytimg.com/vi/wiukzcedLws/maxresdefault.jpg
• Hasil pengelolaan Res2Dinv pada topograsi yang tidak datar
Sumber : http://www.landviser.net/sites/default/files/res2d-topo_1.jpg
6.2 Res2Dinv
Kelebihan1. Dapat memodelkan tahanan
jenis lapisan secara 2 dimensi.2. Bisa langsung
merepresentasikan topografi dari lapisan tanah.
6.2 Res2Dinv
Kekurangan :1. Software ini memerlukan
siftware Res2mod sebelum melakukan inversi data, hal ini berbeda IP2Win yang dapat langsung inginversi data.
6.2 Res2Dinv
7. SOP Alat dan Pengukuran
SOP
SOP Alat
SOP Pengukuran
7. SOP Alat Ketika menyetting instrumen
jangan hubungkan kabel Swift ke instrumen sebelum benar-benar dimulai proses pengukuran.
Jangan pernah operasikan alat ini jika diketahui ada bagian yang rusak.
Jangan operasikan alat ini pada cuaca yg eksplosif
Jangan operasikan alat ini dibawah cuaca badai. Cuaca badai akan sangat membahayakan alat dan manusia yg mengoperasikan. Karena alat ini mengandung rangkaian CMOS yang sensitif dan dapat rusak oleh pencahayaan sekitar. Dan untuk keselamatan pekerja disarankan tidak untuk berdiri di dekat ujung kabel konduktif saat terjadi badai.
7. SOP Alat
Untuk menghindari bahaya potensial, gunakanlah alat ini sesuai dengan kegunaannya.
Selalu cek keadaan kabel Swift dan kabel penghubung, jika ada yg rusak langsung diganti dengan yg masih bagus.
7. SOP Alat
Pastikan tidak ada komponen-komponen lain yang dapat mengganggu disekitar garis survey dan tidak ada yang menyentuh elektroda saat pengukuran.
Jangan sentuh komponen penghubung apapun saat pengukuran dimulai.
Tidak disarankan bekerja sendirian.
7. SOP Pengukuran
7. SOP PengukuranJagalah elektroda agar tidak ada
yang menyentuhnya saat alat dioperasikan.
Pakailah sepatu sol karet dan sarung tangan berbahan karet ketika menyetting kabel.
Garis survey harus diberi tanda agar dapat dengan mudah terlihat.
Lakukan langkah-langkah setting garis survey secara berurutan dengan hati-hati. Pertama tancapkan dahulu elektroda ke tanah, kemudian julurkan kabel Swift. Pastikan kabel elektroda tidak terhubung pada instrumen sebelum dimulai proses pengukuran.
7. SOP Pengukuran
8. Pengolahan Data
Pengolahan Data
OYO Mc Ohm Mark 2 (ITB)
OYO Mc Ohm Mark 2 (Desa
Sitirejo)
AGI MiniSting R1 (ITB)
Alat : OYO Mc Ohm Mark 2Lokasi : ITB
8. Pengolahan Data
Click icon to add picture
8. Pengolahan Data (Sounding)
Data yang diperoleh di lapangan (ITB) :
No
a=AB/2 (m)
b=MN/2 (m) K
R(V/I)
Rho-app(Ohm.m)
1 1 0.25 5.890 10.956
64.538
2 1.5 0.25 13.744 3.7335
51.313
3 2 0.25 24.740 1.8975
46.944
4 3 0.25 56.156 0.749 43.525
5 4 0.25 100.138
0.4205
42.108
6 5 0.25 156.687
0.2744
42.994
7 5 0.25 77.754 0.4251
33.053
8 6 0.5 112.312
0.2722
30.5713
9 8 0.5 200.277
0.1522
30.4821
• Data yang diperoleh di lapangan :
8. Pengolahan Data (Sounding)
No
a=AB/2 (m)
b=MN/2 (m) K
R(V/I)
Rho-app(Ohm.m)
1 1 0.25 5.890 10.956
64.538
2 1.5 0.25 13.744 3.7335
51.313
3 2 0.25 24.740 1.8975
46.944
4 3 0.25 56.156 0.749 43.525
5 4 0.25 100.138
0.4205
42.108
6 5 0.25 156.687
0.2744
42.994
7 5 0.25 77.754 0.4251
33.053
8 6 0.5 112.312
0.2722
30.5713
9 8 0.5 200.277
0.1522
30.4821
jarak antar elektroda yang
menginjeksi listrik ke tanah dengan
alat
• Data yang diperoleh di lapangan :
8. Pengolahan Data (Sounding)
No
a=AB/2 (m)
b=MN/2 (m) K
R(V/I)
Rho-app(Ohm.m)
1 1 0.25 5.890 10.956
64.538
2 1.5 0.25 13.744 3.7335
51.313
3 2 0.25 24.740 1.8975
46.944
4 3 0.25 56.156 0.749 43.525
5 4 0.25 100.138
0.4205
42.108
6 5 0.25 156.687
0.2744
42.994
7 5 0.25 77.754 0.4251
33.053
8 6 0.5 112.312
0.2722
30.5713
9 8 0.5 200.277
0.1522
30.4821
jarak antara elektroda yang
menangkap sinyal listrik hasil injeksi
dengan alat
• Data yang diperoleh di lapangan :
8. Pengolahan Data (Sounding)
No
a=AB/2 (m)
b=MN/2 (m) K
R(V/I)
Rho-app(Ohm.m)
1 1 0.25 5.890 10.956
64.538
2 1.5 0.25 13.744 3.7335
51.313
3 2 0.25 24.740 1.8975
46.944
4 3 0.25 56.156 0.749 43.525
5 4 0.25 100.138
0.4205
42.108
6 5 0.25 156.687
0.2744
42.994
7 5 0.25 77.754 0.4251
33.053
8 6 0.5 112.312
0.2722
30.5713
9 8 0.5 200.277
0.1522
30.4821
data faktor geometri
• Data yang diperoleh di lapangan :
8. Pengolahan Data (Sounding)
No
a=AB/2 (m)
b=MN/2 (m) K
R(V/I)
Rho-app(Ohm.m)
1 1 0.25 5.890 10.956
64.538
2 1.5 0.25 13.744 3.7335
51.313
3 2 0.25 24.740 1.8975
46.944
4 3 0.25 56.156 0.749 43.525
5 4 0.25 100.138
0.4205
42.108
6 5 0.25 156.687
0.2744
42.994
7 5 0.25 77.754 0.4251
33.053
8 6 0.5 112.312
0.2722
30.5713
9 8 0.5 200.277
0.1522
30.4821
data apparen resistivity (hasil perhitungan nilai
resistivitas dengan faktor geometri )
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data1.Buka program IP2WIN2.Pilih File New VES Point
8. Pengolahan Data (Sounding)
4. Tekan OK
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data3. Input data yang telah didapat di lapangan
8. Pengolahan Data (Sounding)
5. Tekan OK
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data
8. Pengolahan Data (Sounding)
6. Inversi data : point inversion Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data
8. Pengolahan Data (Sounding)
7. Hasil akhir pengolahan (ITB)
Karena lintasan hanya sejauh 16 m, maka hanya mendapatkan kedalaman batuan setinggi 0.435 m
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data
8. Pengolahan Data (Sounding)
Alat : MiniSting R1Lokasi :ITB
8. Pengolahan Data
MiniSting R1
8. Pengolahan Data (Sounding)
MiniSting R1
8. Pengolahan Data (Sounding)
MiniSting R1
8. Pengolahan Data (Sounding)
MiniSting R1
8. Pengolahan Data (Sounding)
Alat : OYO Mc Ohm Mark 2Lokasi : Desa Sitirejo
8. Pengolahan Data
Click icon to add picture
• Lokasi : Desa Sitirejo• Tanggal : 13 November 2002• Bentangan : T.B N 244 E
Noa=AB/2 (m)
b=MN/2 (m)
KR
(V/I)Rho-app(Ohm.m)
1 1 0.25 5.890 14.485 85.31
2 1.5 0.25 13.744 9.5476 131.22
3 2 0.25 24.740 7.2236 178.71
4 3 0.25 56.156 3.9396 221.23
5 4 0.25 100.138
2.6478 265.14
6 5 0.25 156.687
1.8681 292.70
7 5 0.25 49.48 5.0241 248.59
8 6 0.5 77.754 3.5243 274.02
9 8 0.5 112.312
2.6802 310.01
8. Pengolahan Data (Sounding)
Noa=AB
/2 (m)
b=MN/2 (m)
KR
(V/I)
Rho-app(Ohm.m)
10. 10 0.5 200.277 1.4116
382.71
11. 12 0.5 313.374 0.8103
253.92
12. 15 0.5 451.604 0.5057
228.37
13. 20 0.5 706.073 0.2604
183.86
14. 15 2 1255.852
0.1099
138.01
15. 20 2 173.573 1.2120
210.37
16. 25 2 311.018 0.5016
156
17. 30 2 487.372 0.2382
116.17
18. 40 2 703.717 0.1282
91.21
8. Pengolahan Data (Sounding)
No
a=AB/2
(m)
b=MN/2 (m) K R
(V/I)Rho-app(Ohm.m)
19. 50 2 1253.495
0.0435 54.52
20. 60 2 1960.354
0.0170 33.32
21. 60 8 2824.292
0.0010 31.06
22. 80 8 694.292 0.0619 42.97
23. 100 8 1244.071
0.0382 47.52
24. 125 8 1950.929
0.0265 51.09
25. 150 8 3055.395
0.0145 44.30
26. 150 8 4405.298
0.0111 48.89
8. Pengolahan Data (Sounding)
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data1.Buka program IP2WIN2.Pilih File New VES Point
8. Pengolahan Data (Sounding)
4. Tekan OK
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data3. Input data yang telah didapat di lapangan
8. Pengolahan Data (Sounding)
3. Input data yang telah didapat di lapangan
4. Tekan OK
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data
8. Pengolahan Data (Sounding)
Grafik hitam perlu kita drag lalu joint untuk menghasilkan data yang lebih baik
5. Tekan OK
Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data
8. Pengolahan Data (Sounding)
6. Inversi data : point inversion Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data
8. Pengolahan Data (Sounding)
7. Hasil akhir pengolahan Cara Menggunakan Software IP2WIN Untuk Mengelola Data
8. Pengolahan Data (Sounding)
nilai resistivitas (hambatan) tiap
lapisan
ρ = 55.3 Ωm
ρ = 3723 Ωm
ρ = 176 Ωm
ρ = 8.59 Ωm
ρ =56.1 Ωm
8. Pengolahan Data (Sounding)
ketebalan tiap lapisan dengan nilai
resistivitas yang berbeda
ρ = 55.3 Ωm
ρ = 3723 Ωm
ρ = 176 Ωm
ρ = 8.59 Ωm
ρ =56.1 Ωm
0.38 m
0.686 m
11.4 m
5.56 m
8. Pengolahan Data (Sounding)
kedalaman dari permukaan tanah
ρ = 55.3 Ωm
ρ = 3723 Ωm
ρ = 176 Ωm
ρ = 8.59 Ωm
ρ =56.1 Ωm
1.07 m0.38 m
12.5 m
18 m
8. Pengolahan Data (Sounding)
Kolom Alt adalah altitude atau kedalaman dari elevasi
(ketinggian) titik VES
8. Pengolahan Data (Sounding)
ρ = 55.3 Ωm
ρ = 3723 Ωm
ρ = 176 Ωm
ρ = 8.59 Ωm
ρ =56.1 Ωm
0.38 m
0.686 m
11.4 m
5.56 m
8. Pengolahan Data (Sounding)
ρ = 55.3 Ωm
ρ = 3723 Ωm
ρ = 176 Ωm
ρ = 8.59 Ωm
ρ =56.1 Ωm
0.38 m
0.686 m
11.4 m
5.56 m
Jenis batuan di bawah tanah belum
dapat langsung diketahui jenisnya
meski kita telah memiliki nilai
resistivitas batuan di bawah tanah, hal ini dikarenakan kita
perlu melihat lagi kondisi formasi dan
struktur batuan di lapangan.
9. Kesimpulan
9. KesimpulanDalam survei geolistrik dapat
digunakan metode sounding dan mapping.
Metode yang umum digunakan dalam mencari air adalah metode sounding.
Banyak sekali konfigurasi elektroda yang dapat kita gunakan dalam metoda resistivity. Misalnya Schlumberger, Wenner, dipol-dipol, dst.
9. KesimpulanMetoda yang paling sering digunakan
adalah Schlumberger.Terdapat 3 alat geolistrik yang
terdapat di ITB, yaitu Oyo Mc Ohm Mark 2, AGI Ministing R1, dan SuperSting R8(rusak).
Kami mencoba untuk menggunakan kedua alat yang masih berfungsi yaitu Oyo Mc Ohm Mark 2, AGI Ministing R1.
Konfigurasi elektroda yang kami pakai adalah Schlumberger.
Dalam pengambilan data kami menggunakan cara manual baik oleh alat Oyo Mc Ohm ataupun MiniSting R1.
Alat MiniSting R1 yang di ITB hanya dapat di jalankan secara manual karena ITB tidak memiliki Swift Box.
9. Kesimpulan
9. KesimpulanAlat OYO Mc Ohm Mark 2 lebih mudah
digunakan dibandingkan dengan MiniSting R1(riskan dan mudah rusak).
Alat MiniSting R1 yang ada di ITB pernah mengalami kerusakan (Sumber : Pak Dedi), karena mahasiswa S3 terbalik memasukkan kabel arus dan potensial sehingg sekarang alatnya sering mengalami error.
9. KesimpulanBerdasarkan survei yang kita lakukan
di ITB dengan menggunakan alat OYO Mc Ohm Mark 2, lintasan sejauh 16m menghasilkan profilbawah tanah sedalam 40 cm dengn harga resistivitas semu 70.4 Ohm.
Sedangkan saat menggunakan alat MiniSting, menghasilkan profil bawah tanah sedalam 2.45 m.
9. KesimpulanError data pada alat MiniSting
disebabkan oleh alat yang pernah konslet sehingga nilai resistivitas semu menunjukkan harga negatif.
Berdasarkan kemudahan dalam mengolah data dan kemudahan di lapangan tentunya lebih mudah menggunakan MiniSting karena speknya pun lebih baik, namun karena
9. Kesimpulanalat MiniSting pernah konslet hal ini membuat data yang dihasilkan oleh ministing menjadi tidak akurat meski menunjukkan kedalaman yang lebih dalam dibandingkan dengan OYO Mc Ohm Mark 2.
10. Dokumentasi
10. Dokumentasi
10. Dokumentasi
10. Dokumentasi
Pemasangan Elektroda
Kabel dihubungkan ke McOHM
10. Dokumentasi
Kabel dihubungkanke Elektroda
Pemindahan Elektroda sesuai jarakyang telah ada ditentukan
10. Dokumentasi
Pencatatan Data yang diperoleh dan plotting datadi kertas grafik
10. Dokumentasi
11. Daftar Pustaka
11. DAFTAR PUSTAKAsumurbor.revology.co.id/produk/jual-alat-geolistrik.htmlwww.geocis.netaresearch.upi.edu/operator/upload/
s_fis_033856_chapter3.pdfhttps://www.agiusa.com/ministing.shtmlhttp://
www.alatukurteknik.com/jual-harga-geolistrik-naniura/427-naniura-nrd-300-hf.html
https://www.agiusa.com/ministing.shtmlhttps://www.agiusa.com/supersting.shtml
http://www.academia.edu/10975172/LAPORAN_PRAKTIKUM_GEOLISTRIK
http://www.scribd.com/doc/122948009/BAB-I-PENDAHULUAN-docx#scribd
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/590/jbptitbpp-gdl-dikriyawan-29482-8-2008ts-7.pdf
http://www.gfinstruments.cz/index.php?menu=gi&cont=ares_ov
http://www.geoelectric.ru/docs/ARES.pdf
11. DAFTAR PUSTAKA
http://pe2bz.philpem.me.uk/Detect-Sense/-%20-%20Resistivity/Info-101-Resistivity-Theory/Automatic.Resistivity.system.200.html
11. DAFTAR PUSTAKA