genesa bahan galian

37
GENESA BAHAN GALIAN (MENDALA METALLOGENIK) JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Upload: samuel-exaudy-tondang

Post on 06-Aug-2015

79 views

Category:

Engineering


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Genesa bahan galian

GENESA BAHAN GALIAN(MENDALA METALLOGENIK)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Page 2: Genesa bahan galian
Page 3: Genesa bahan galian
Page 4: Genesa bahan galian

Metallogenic Province merupakan suatu konsep dimana terkonsentrasikannya suatu logam atau assosiasi beberapa logam tertentu pada suatu zona (secara regional) akibat proses geologi tertentu.

Pada beberapa kasus, konsep metallogenic province ini sering digunakan sebagai referensi awal untuk pencarian (eksplorasi) dan penemuan endapan-endapan epigenetik/singenetik. Banyak kenyataan bahwa dalam kegiatan eksplorasi berawal dari pengetahuan pada metallogenic province ini.

Konsep Metallogenic Province dan Metalogenic Epoch

Page 5: Genesa bahan galian

Jalur batuan granit pada sabuk timah (tin belt) di Asia Tenggara, tersingkap mulai dari Birma, Siam, Malaya, terus ke Indonesia melewati P. Bangka dan P. Belitung.

Jalur batuan ultrabasa pada jalur endapan nikel lateritik di Sulawesi, yaitu Soroako, Pomalaa, Halmahera, P. Gebe, P. Gag, P. Wageo, dan Peg. Cyclops (Irian Jaya).

Jalur deretan vulkanik purba (volcanic corridor) yang membawa endapan emas di P. Kalimantan, yaitu Mirah, G. Mas, Mt. Muro, Kelian, Muyup, dan Busang.

Berikut beberapa contoh metallogenic province yang ada di Indonesia :

Page 6: Genesa bahan galian

PENGANTAR KONSEP TEKTONIK LEMPENG

Page 7: Genesa bahan galian
Page 8: Genesa bahan galian
Page 9: Genesa bahan galian

Teori tektonika Lempeng

Teori tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi.

Di dalam teori ini disebutkan bahwa bagian luar interior bumi dibagi menjadi litosfer dan astenosfer berdasarkan perbedaan mekanis dan cara terjadinya perpindahan panas. Litosfer lebih dingin dan kaku, sedangkan astenosfer lebih panas dan secara mekanik lemah. Selain itu, litosfer kehilangan panasnya melalui proses konduksi, sedangkan astenosfer juga memindahkan panas melalui konveksi dan memiliki gradien suhu yang hampir adiabatik.

Prinsip kunci tektonik lempeng adalah bahwa litosfer terpisah menjadi lempeng-lempeng tektonik yang berbeda-beda. Lempeng- lempeng ini terbagi atas lempeng samudera (kebanyakan silikon dan magnesium) serta lempeng benua (kebanyakan silikon dan aluminium). Lempeng ini bergerak menumpang di atas astenosfer yang mempunyai viskoelastisitas sehingga bersifat seperti fluida.

Page 10: Genesa bahan galian
Page 11: Genesa bahan galian

PERGERAKAN LEMPENG

Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental drift) yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912.  dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915.

Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya

Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.

Page 12: Genesa bahan galian
Page 13: Genesa bahan galian

Penyebab Bergeraknya Lempeng Bumi

Prinsip kunci tektonik lempeng adalah bahwa litosfer terpisah menjadi lempeng-lempeng tektonik yang berbeda-beda. Lempeng- lempeng ini terbagi atas lempeng samudera (kebanyakan silikon dan magnesium) serta lempeng benua (kebanyakan silikon dan aluminium). Lempeng ini bergerak menumpang di atas astenosfer yang mempunyai viskoelastisitas sehingga bersifat seperti fluida.

Proses konveksi yang terjadi pada astenosfer inilah yang mengakibatkan terjadinya pergerakan/pergeseran lempeng tektonik. Arus konveksi tersebut dapat dianalogikan seperti arus konveksi yang terjadi jika kita memasak air.

Page 14: Genesa bahan galian
Page 15: Genesa bahan galian

Lempeng kerak bumi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu lempeng mayor (lempeng besar) dan lempeng minor (lempeng kecil).

7 Lempeng Utama yaitu: Lempeng Pasific (Pasific Plate), Ini merupakan Lempeng Samudera yang meliputi Seluruh Samudera

Pasifik. Lempeng Eurasia (Eurasian Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua, meliputi Asia dan Eropa. Lempeng India-Australia (Indian-Australian Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua meliputi

Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu). Lempeng Afrika (African Plate),Ini merupakan lempeng benua, meliputi seluruh Afrika. Lempeng Amerika Utara (North American Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua, meliputi

Amerika Utara dan Siberia timur laut. Lempeng Amerika Selatan (South American Plate), Ini merupakan lempeng benua yang meliputi

Amerika Utara. Antartika (Antartic Plate), Lempeng ini merupakan lempeng benua yang meliputi seluruh Antartika.

Beberapa Lempeng Minor yaitu: Lempeng Nasca (Nasca plate), diapit oleh Pacific Plate, Cocos Plate, South American Plate, Antartic Plate.  Lempeng Arab (Arabian Plate), diapit oleh oleh African Plate, Iranian Plate dan Turkish Plate  Lempeng Karibia (Caribian Plate), diapit oleh South American Plate, North American Plate dan Cocos

Plate  Lempeng Philippines (Phillippines Plate), diapit oleh Pacific Plate, Indian – Australian Plate dan

Eurasian Plate . Lempeng Scotia (Scotia Plate), Lempeng ini terletak di antara Antartica plate dan South American Plate . Lempeng Cocos (Cocosa Plate), diapit oleh Nazca Plate, Rivera Plat, Caribbean Plate dan North American

Plate.

Page 16: Genesa bahan galian
Page 17: Genesa bahan galian

PERGERAKAN LEMPENG-LEMPENG TEKTONIK

Page 18: Genesa bahan galian
Page 19: Genesa bahan galian
Page 20: Genesa bahan galian
Page 21: Genesa bahan galian

Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (bahasa Inggris: Ring of Fire) adalah daerah yang sering mengalamigempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik.

Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini. Daerah gempa berikutnya (5–6% dari seluruh gempa dan 17% dari gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke Sumatra, Himalaya, Mediterania hingga ke Atlantika.

Page 22: Genesa bahan galian
Page 23: Genesa bahan galian
Page 24: Genesa bahan galian
Page 25: Genesa bahan galian
Page 26: Genesa bahan galian

TEORI HOTSPOT Pada tahun 1963, geofisikawan Kanada, J. Tuzo Wilson yang juga menemukan

teori patahan transform mengemukakan ide cemerlang yang saat ini disebut sebagai Teori Hot Spot. Wilson mengatakan bahwa pada beberapa tempat di bumi ini terjadi proses vulkanik yang sangat aktif, dan berlangsung sudah sangat lama. Menurut beliau hal ini bisa terjadi jika di bawah sebuah lempeng tektonik ada  sebuah area yang relatif ‘kecil’, sudah eksis dan bertahan lama, dan memiliki panas yang sagat tinggi- yang disebut hotspot. Hot spot ini akan memberikan sumber energi panas lokal yang tinggi untuk mempertahankan proses vulkanik.

Page 27: Genesa bahan galian
Page 28: Genesa bahan galian
Page 29: Genesa bahan galian
Page 30: Genesa bahan galian
Page 31: Genesa bahan galian
Page 32: Genesa bahan galian
Page 33: Genesa bahan galian
Page 34: Genesa bahan galian
Page 35: Genesa bahan galian
Page 36: Genesa bahan galian
Page 37: Genesa bahan galian