gender and feminism: an overview
DESCRIPTION
GENDER AND FEMINISM: AN OVERVIEW. CICI BAEDIRINI DINI DWI KUSUMANINGRUM GANGGAS WIBISONO IGNAZIO . PENGERTIAN GENDER. Gender/ seksualitas Feminisme dan Maskulinitas P roses pembagian orang / kelompok dan peran sosialnya berdasarkan identitas seksual yang mereka miliki Hierarki sosial - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENGERTIAN GENDERGender/seksualitasFeminisme dan MaskulinitasProses pembagian orang/kelompok dan peran
sosialnya berdasarkan identitas seksual yang mereka miliki
Hierarki sosial KategoriCranny-Francis ‘buddy’ > ‘sissy’
1960: maskulin, feminim.identitas interaksi sosial dan institusi Bob Connel’s: gender merupakan sebuah
konstruksi sosialadanya relasi hierarkis peran sosial
PERDEBATAN 1gender dominan digunakan untuk mencangkup semua
analisis yang berkaitan dengan identitas seks dan peran sosial
relasi sosialmengalihkan fokus utama dari permasalahan mengenai
subordinasi wanitagender yang dianggap lebih ‘netral’ ini diduga memiliki
agenda politik tersembunyi, yaitu sebagai kritik radikal terhadap Studi Wanita
analisa gender seharusnya tidak hanya fokus pada salah satu kelompok sosial, sedangkan kenyataan saat ini sebagian besar fokus gender masih pada permasalahan wanita
PERDEBATAN 2gender juga menuai kritik karena dianggap
terlalu ‘memisahkan’ karakteristik aspek biologis/alami dan sosial
Studi Gender menolak perbedaan karakteristik biologis: aspek yang identitas dan peran sosial -> merupakan konstruksi sosial
kritik radikal terhadap konservatif ciri biologis/jenis kelamin menentukan pribadi
individu dan perbedaan biologis komposisiapa yang sebenarnya menjadi perbedaan
sosial/kultural dan perbedaan biologis/natural ‘nature’ nurture
PERDEBATAN 3‘sex’ ‘sexuality’perbedaan antara pria dan wanita bukanlah hal sederhana:
perbedaan biologis/alami semata?bahwa gender, sex, dan sexuality merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lainAnggapan istilah gender ada lebih dahulu dan merupakan
dasar dari identitas seksual dan peran sosial, sedangkan istilah sexuality muncul belakangan sebagai bentukan gender.
Studi Sexuality menolak pernyataan diatas sexuality harus dikaji secara terpisah dan merupakan hal
yang lebih utama daripada gender.
CRITICAL STANCElandasan sejarah kritiskritiknya terhadap mainstreamtaken for grantedmisoginis: asumsi yang mengatakan
superioritas dan sentralitas laki-lakiBev Thiele mengatakan bahwa teori sosial
dan politik telah, dan sebagian besar bagiannya masih, dituliskan laki-laki, untuk laki-laki dan tentang laki-laki
Critical stance kritis pada relasi dalam “social
arrangements” posisi sebagai penghubung yang sentral
antara sex dan power dalam masyarakatasumsi mainstream (laki-laki sentral dan
perempuan pelengkap/periferi) tidak lagi menjadi pusat: Decentring mainstream
perempuan sebagai pusat analisis
1. The Human : Modernist (Emancipatory/ Liberationist) FeministGelombang Pertama
Gelombang kedua
Pemikiran liberalGender neutral (human
being)Universality liberalism
Kritik thd universal standard
Feminis radikal [orientasi emansipasi dan menghindari bias maskulin]
Selanjutnya disebut pendekatan modernist
Pendekatan modernistmodel analisis yang membuka struktur power
secara makro tentang the truth power and oppression
Power yang mengopressi perempuan dan sub ordina. Power yang dimiliki kelompok dominan (laki - laki)
Membuang dominasi laki – lakiMempertanyakan konsep individual, human,
reason. Menginginkan kerjasama
Gelombang pertama maupun kedua disebut modernist karena:
Penjelasan secara makro holistic, meyakini kebenaran tunggal akan masyarakat, power, dan human nature.
Power yang mendominasi dapat dihilangkan dan menciptakan masyarakat yang bebas dominasi
Individu diopres oleh social power dan harus di-emansipasi
Gender (singular) difference : identity politics ‘sexual differences ‘ feminism
Perempuan sebagai outsiderMelihat perbedaaan secara positifMelihat perbedaan antara social diff dan
cultural position
Studi Maskulinitas bersikap kritis pada sex dan power ketimbang pada marjinalisasi.
Studi Seksualitas tertarik pada isu identitas dan praktek yang termarjinalisasi, yaitu gay, lesbian, bisexual, transgender dan intersex dan atau seksualitas yang disebut aneh (Queer Sexuality)
Masalah mainstream, heterosexualsocial positioningdecentring mainstream) dalam relasinya dengan
‘ras/etnisitasmenentang hierarki normatif seks (sexed and
sexual)Motivasi menentang status-quoTeori untuk mengadakan reformasi sosial, paling
tidak destabilisasi sosial.
GELOMBANG KETIGA: Multiple Differencecounter-arguments menentang perbedaan
gender (Gender Difference)mengkritisi singular-group difference: Fokus
terhadapnya akan menekan perbedaan yang lainnya dan mempertahankan perbedaan esensial antara laki-laki dan perempuan
tanpa mengaku bahwa perbedaan lokasi ‘Rasial, etnis dan kultural’
relative power
GELOMBANG 4 Social Constructionismpenolakannya terhadap Gender Difference‘difference’ tidak melekat dalam diri/identitas,
melainkan dibuat dalam relasi kuasaperempuan tidak termarjinalisasi karena berbeda,
mereka dibuat berbeda karena mengalami marjinalisasi
Kekuasaan: dominasi yang negatifmenolak humanisme modernis yang mengatakan
bahwa ada nilai inti (core) bagi diri sendiriIDENTITAS: efek struktur sosial dari kekuasaan
(structuring social effects of power).
social constructionism
KRITIK Emancipatory & Gender Difference menekankan pada identitas yang tetapthe humankelompok identitas sebagai “essensialisstudi konkrit secara sosial dan historisperhatiannya untuk mengidentifikasi
kategori-kategori
GELOMBANG 5: POSTMOtahun 1990-an dan 2000-anmultiplikasi gagasan tentang difference Group DifferenceTerdapat ekspansi dari difference pluralitas yang menentang beberapa set identitastidak menginginkan perempuan untuk masuk/inklusi dalam
kesempatan yang ada dari dunia laki-laki Tidak meluaskan dunia laki-laki dalam beberapa kemungkinan
yang dapat menginklusi perempuan.tidak membalikkan hierarki tradisional dan fokus terhadap
perempuan/feminin. DESTABILISASI KONSEPSI IDENTITASidentitas biner
produk sosial diorganisasikan powerGender adalah “topeng”, “Sandiwara” dan
“topeng” tersebut harus ada (MASQUERADE)
anti-esensialis: tidak ada kebenaran autentik diri di bawah kekuasaan
feminis postmodern anti-generalis, anti-humanis (melawan ide dasar tentang adanya inti manusia/core human nature atau agency).