gempar 06

4
Edisi 06 - Minggu III - April 2011 1 Penanggung jawab: Pst. Y.D. Widyasuhardjo, OSC. (Pastor Kepala Paroki) Koordinator: MM. Siswati Supribadio (Ketua Bidang I DPP) Pemimpin Redaksi: PH. Cahyo Budihadmoko Tim Redaksi: Ancella, J. Krisnomo, Lucy, Willy, Kristanto, Dibyo, Fr. Lucius OSC Alamat Redaksi: Ruang Komsos GKP Lt. 1 Paroki St. Ignatius Cimahi Jl. Baros No. 8 Cimahi Telp. (022) 6654052-6640693 Email: [email protected] TIM PASTORES: Pst. Y.D. Widyasuhardjo OSC Pst. Ign. Putranto OSC Pst. Sangker Sihotang OSC Fr. Lucius Sinurat OSC Terbit Setiap Minggu JADWAL MISA Harian: 06.00 (di Paroki) Jumat I: 18.00 Mingguan: Sabtu: 17.00 (di Agustinus) Minggu: 05.30; 07.30; 09.30 17.00 (di Paroki) 17.00 (di Batujajar) Jalan Salib: 18.00 (Selama Masa Prapaskah) Edisi 06 - Minggu II I- April 2011 KONSISTEN PADA APA YANG TELAH DIMULAI Salam pekik “Hosanna!” itu sekejap membahana, menggema di gerbang kota Yerusalem yang kokoh dan megah! Ya, hanya sekejap saja. Sebab tak lama berselang, justru pekikan “Salibkan Dia!” yang mereka tujukan kepada Yesus, orang yang baru saja mereka inginkan menjadi Raja. Sungguh, sejak peristiwa itu (Minggu Palma), kisah sengsara justru makin menggema. Rentetan strategi telah disusun oleh para musuh- musuh Yesus untuk membunuh Yesus. Penghianatan Yudas yang terjadi saat Perjamuan Kasih (Kamis Putih) hingga penyaliban Yesus hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Entahlah.... Tapi itulah kita, manusia. Tidak konsisten pada apa yang telah kita pikirkan, katakan, atau lakukan. Sedemikian pelik dan kadang hidup menjadi serba terbalik. Baru saja Jesus fans’club mengelu-elukan Yesus dan meminta- Nya menjadi raja mereka. Tapi tak lama berselang mereka malah terhasut oleh gosip bahwa Yesus itu seorang penghasut dan pemberontak, hinnga mereka turut meneriakkan “Salibkan Dia!” saat Sang Pujaan diadili. Para pembaca setia GEMPAR, waktu memang selalu bergulir sedemikian mengalir; dan didalamnya kita berubah atau diubah. Melalui perayaan Minggu Palma ini (Lih. Gema Katekese halaman 2-3), kita diajak menjadi manusia yang mampu mengisi dan memaknai waktu dengan baik serta konsisten dalam memperjuangkan kebaikan yang telah kita mulai. Bukan malah sebaliknya, “antusias pada kebaikan dan kebenaran hanya bila menguntungkanku”. Hidup memang kadang menyenangkan, tapi juga sering malah membosankan dan menjengkelkan. Tapi jangan sampai hal itu menjadi alasan untuk mengabaikan masa lalu, meratapi masa kini dan cuek terhadap masa yang akan datang. Yesus toh sudah memperingatkan kita soal ini: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai- berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea" (Mat 26:31-32). Akhirnya, semoga GEMPAR dan semua manusia yang terlibat di dalamnya mampu menjadi orang yang konsisten pada apa yang telah dimulainya, khususnya dalam membidani kelahiran GEMPAR setiap minggunya. Selamat membaca!

Upload: lusius-sinurat

Post on 30-Jun-2015

509 views

Category:

Spiritual


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: GEMPAR 06

Edisi 06 - Minggu III - April 2011 1

Penanggung jawab: Pst. Y.D. Widyasuhardjo, OSC. (Pastor Kepala Paroki) Koordinator: MM. Siswati Supribadio (Ketua Bidang I DPP) Pemimpin Redaksi: PH. Cahyo Budihadmoko Tim Redaksi: Ancella, J. Krisnomo, Lucy, Willy, Kristanto, Dibyo, Fr. Lucius OSC Alamat Redaksi: Ruang Komsos GKP Lt. 1 Paroki St. Ignatius Cimahi Jl. Baros No. 8 Cimahi Telp. (022) 6654052-6640693 Email: [email protected]

TIM PASTORES: Pst. Y.D. Widyasuhardjo OSC Pst. Ign. Putranto OSC Pst. Sangker Sihotang OSC Fr. Lucius Sinurat OSC

Terbit Setiap Minggu

JADWAL MISA

Harian: 06.00 (di Paroki)

Jumat I: 18.00

Mingguan: Sabtu: 17.00 (di Agustinus)

Minggu: 05.30; 07.30; 09.30 17.00 (di Paroki) 17.00 (di Batujajar)

Jalan Salib: 18.00 (Selama Masa Prapaskah)

Edisi 06 - Minggu II I- April 2011

KONSISTEN PADA APA YANG TELAH DIMULAI Salam pekik “Hosanna!” itu sekejap membahana, menggema di gerbang kota Yerusalem yang kokoh dan megah! Ya, hanya sekejap saja. Sebab tak lama berselang, justru pekikan “Salibkan Dia!” yang mereka tujukan kepada Yesus, orang yang baru saja mereka inginkan menjadi Raja. Sungguh, sejak peristiwa itu (Minggu Palma), kisah sengsara justru makin menggema. Rentetan strategi telah disusun oleh para musuh-musuh Yesus untuk membunuh Yesus. Penghianatan Yudas yang terjadi saat Perjamuan Kasih (Kamis Putih) hingga penyaliban Yesus hanya terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Entahlah.... Tapi itulah kita, manusia. Tidak konsisten pada apa yang telah kita pikirkan, katakan, atau lakukan. Sedemikian pelik dan kadang hidup menjadi serba terbalik. Baru saja Jesus fans’club mengelu-elukan Yesus dan meminta-Nya menjadi raja mereka. Tapi tak lama berselang mereka malah terhasut oleh gosip bahwa Yesus itu seorang penghasut dan pemberontak, hinnga mereka turut meneriakkan “Salibkan Dia!” saat Sang Pujaan diadili. Para pembaca setia GEMPAR, waktu memang selalu bergulir sedemikian mengalir; dan didalamnya kita berubah atau diubah. Melalui perayaan Minggu Palma ini (Lih. Gema Katekese halaman 2-3), kita diajak menjadi manusia yang mampu mengisi dan memaknai waktu dengan baik serta konsisten dalam memperjuangkan kebaikan yang telah kita mulai. Bukan malah sebaliknya, “antusias pada kebaikan dan kebenaran hanya bila menguntungkanku”. Hidup memang kadang menyenangkan, tapi juga sering malah membosankan dan menjengkelkan. Tapi jangan sampai hal itu menjadi alasan untuk mengabaikan masa lalu, meratapi masa kini dan cuek terhadap masa yang akan datang. Yesus toh sudah memperingatkan kita soal ini: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea" (Mat 26:31-32). Akhirnya, semoga GEMPAR dan semua manusia yang terlibat di dalamnya mampu menjadi orang yang konsisten pada apa yang telah dimulainya, khususnya dalam membidani kelahiran GEMPAR setiap minggunya. Selamat membaca!

Page 2: GEMPAR 06

2 Edisi 06 - Minggu III - April 2011

GEMA KATEKESE

AKAR TRADISI Menurut Egeria, sejak abad ke-5 sudah dipraktikkan liturgi palma di Bukit Zaitun dengan format Liturgi Sabda pada siang hari dan prosesi menuju kota Yerusalem pada sore hari. Selanjutnya, Gereja Barat mentransfer tradisi tersebut hingga masa kini. Bahkan di Spanyol (tahun 600-an) sudah ada tradisi penggunaan daun palma dalam liturgi tetapi tanpa prosesi. Dan pada abad pertengahan prosesi Minggu Palma malah tampil lebih drama-tis dan teateral: peran Yesus secara sim-bolik dipresentasikan Kitab Suci atau salib. Selanjutnya dalam tradisi Gereja Jerman, tokoh Yesus dalam prosesi di-gambarkan sedang menunggang keledai yang terbuat dari kayu yang beroda. Se-mentara simbolisme daun palma bagi kultur Yunani dan Latin bermakna seba-gai kehidupan, harapan, dan kemenangan. PERGESERAN SIMBOL Dalam tradisi di atas, khususnya Yunani dan Latin, daun palma secara populis bermakna magis: memiliki kekuatan apotropaic (tolak bala) untuk rumah, ke-bun, tema dari gangguan iblis dan roh-roh jahat. Kepercayaan pada daun palma ini dikemudian hari dikristenkan dengan makna magis masih terasa: “daun palma bermakna kemenangan atas maut, suatu ungkapan penghormatan pada Sang pene-

bus yang mengalahkan maut. Pemaknaan itu makin diperkuat justru oleh Gereja Katolik dengan ritus pemberkatan daun palma. Demikianlah prosesi daun palma itu dipahami sebagai ungkapan iman, harapan, dan kasih pada Kristus, atau saat mengungkapkan kemuliaan akan ke-menangan Kristus. LITURGI Sebagaimana telah disinggung di atas, makna perayaan Palma ialah memperin-gati Sengsara Tuhan dan masuknya Yesus Kristus ke kota Yerusalem seba-gai Mesias. Kedua aspek liturgi ini seka-ligus berpadu dalam satu perayaan yang merupakan karakter dasar misteri paskah, yakni penderitaan dan kemu-liaan: per crucem ad lucem, per aspera ad astra, della stella alla stella, Pathei mathos. Maka secara liturgis, upacara ini diawali dengan karakter ritual yang pe-nuh kegembiraan dan triumphalis Yesus sebagai Raja (gembira) yang diungkapkan dengan prosesi meriah, baru kemudian dilanjutkan dengan kisah sengsaraNya (sedih). Prosesi Minggu Palma hanya ber-langsung satu kali saja dan melalui dua jenis dua: [1] prosesi meriah menuju gereja dan [2] prosesi sederhana di dalam gereja (Kisah Sengsara dinyanyikan/dibacakan; peran Kristus dipegang oleh imam, dan harus ada homili).

Sampai jumpa lagi di Gema Katekese di edisi minggu ini. Pada edisi minggu ini GEMPAR masih mengetengahkan mengenai untaian Tahun Liturgi khusus Masa Prapaskah. Edisi lalu kita telah membahas upacara Rabu Abu. Pada edisi ini kita akan membahas Minggu Palma (peringatan Sengsara Tuhan dan ma-suknya Tuhan ke Yerusalem) dan Kamis Putih (Perayaan Kenangan (anamnesis) dari Perjamuan Malam Terakhir). Kebetulan pada minggu ini kita akan merayakan kedua peristiwa penting itu. Semoga tulisan pendek ini membantu kita memahami dan menghayati kedua perayaan tersebut.

TAHUN LITURGI GEREJA: Minggu Palma - Bagian 3 -

Page 3: GEMPAR 06

Edisi 06 - Minggu III - April 2011 3

misa. Tahun 1955, dalam aturan Pekan Suci, pembasuhan kaki ditempatkan sete-lah Bacaan Injil dan homili; namun ritus ini hanya wajib dilakukan di Katedral-Katedral saja. Barulah pada tahun 1970, dalam Missale Paulus VI praktik ini diteruskan, bahkan diberlakukan untuk setiap gereja paroki dengan makna “Allah mencuci kaki manusia”. Itu artinya Allah mengilahikan manusia lewat tindakan yang mengosongkan diri. LITURGI Perayaan Kamis Putih biasanya dirayakan pada petang hari: hanya satu kali Misa saja. Tapi, dengan alasan yang masuk akal dan atas ijin uskup setempat, perayaan bisa dilaksanakan malam hari atau pagi hari. Liturginya sebagai berikut: Setelah lagu Kemuliaan, bel dan lonceng tidak lagi dibunyikan hingga Paskah. Homili harus mengenai misteri Ekaristi dan mengenai

hakikat Imamat dan ajaran cinta kasih; dan dilan-jut ka n d e nga n pencucian kaki 12 “rasul”. Lagi, ter-d a p a t p r o s e s i Sakramen Maha-kudus dalam si-bori (bukan den-gan monstran!).

Tabernakel dikosongkan, dipindahkan pada tempat khusus untuk tuguran sam-pai tengah malam. Tuguran di sini bukan berarti menunggu kuburan mayat Yesus, karena Yesus baru mati besoknya, tetapi bermakna doa dan berjaga bersama Yesus di Bukit Zaitun. Sementara altar dikosong-kan; patung-patung, gambar-gambar, ikon-ikon dan relief-relief ditutup dengan kain warna merah atau ungu. >> bersambung >>

Kamis Putih merupakan bagian dari Triduum Pas-chalis (Trihari Paskah) y a n g m e n g e n a n g k a n P e r a y a a n K e n a n g a n (anamnesis) dari Per-jamuan Malam Terakhir. Perayaan Kamis Putih juga disebut sebagai “saat Kris-

tus menginstitusikan Sakramen Ekaristi dan Sakramen Imamat”, tepatnya saat ajaran cinta kasih ditegaskan kembali oleh Yesus sebagai wasiat agung, suatu mandatum. Makna dari perayaan liturgi kamis Putih adalah sebagai berikut: Allah mencuci kaki manusia; Allah meng-ilahi-kan manusia; Allah yang mengosongkan diri. AKAR TRADISI Pada abad ke-4 di Gereja Barat minus di Roma, praktik mencuci kaki dilakukan pada ritus pem-baptisan. Di ke-mudian hari tra-disi ini lenyap. L a l u m u n c u l kembali di biara-b i a r a s e b a g a i b e n t u k s a l i n g m e l a y a n i d a n saling mengabdi dan demi persau-daraan dalam komunitas. Pada tahun 694, pada Konsili Toledo Gereja mewajibkan praktik cuci kaki ini di seluruh Gereja Spanyol; dan sejak abad ke-12 Gereja Roma mulai memberlakukannya. PERGESERAN SIMBOL Pada tahun 1570 tradisi ini kemudian diadaptasi dalam Missale Pius V dengan menempatkan ritus cuci kaki di akhir

TAHUN LITURGI GEREJA: Kamis Putih

GEMA KATEKESE

Page 4: GEMPAR 06

4 Edisi 06 - Minggu III - April 2011

INFO PAROKI

INFO PERAYAAN PASKAH 2011

LOKASI LAHAN PARKIR Lokasi lahan parkir selama perayaan hari-hari besar berikut: Minggu Palma (17 April) Kamis Putih (21 April) Jumat Agung (22 April) Sabtu Suci (23 April) Minggu Paskah (24 April)

disediakan di: 1. Halaman PUSENARD (Mobil) 2. Sekitar Taman Kartini (Mobil) 3. Mess Caraka 2 (Motor) 4. SD Baros Mandiri 4 (Motor) 5. Keluarga Bpk. Sadiman (Motor) 6. Bpk. ST. Mulyono (Motor) 7. Seputar Jl. Sudirman (Mobil)

Jadwal Misa

TRI HARI SUCI dapat dilihat pada Spanduk atau papan pengumuman, juga pada GEMPAR edisi 05-Minggu II-April 2011.

REDAKSI GEMPAR MENERIMA TULISAN YANG BERSIFAT INFORMATIF DAN MENAMBAH WAWASAN UMAT DALAM HIDUP MENGGEREJA. REDAKSI BERHAK MENGEDIT SETIAP TULISAN BILA DIPER-LUKAN. SEMUA TULISAN ATAU BERITA HARUS DISERTAI IDENTITAS YANG JELAS, D A N S U D A H H A R U S M A S U K KE MEJA REDAKSI PALING LAMBAT HARI K A M I S S E T I A P M I N G G U N Y A .

KSK Hari Sabtu-Minggu, 9-10 April 2011 telah dilaksanakan retret KSK di Pratista, didampingi Pst. Aaron OSC. KATEKUMEN Hari Minggu, 10 April 2011 telah dilaksanakan rekoleksi katekumen dewasa yang diikuti oleh 28 katekumen (9 anak calon komuni pertama dan 19 orang dewasa). Rekoleksi diadakan di ILSKI-Pratista dengan pendamping adalah Pst. Aron Waruwu OSC dan Pst. Didi Tarmedi OSC. Para katekumen ini telah dibaptis pada hari Kamis, 14 April 2011 pukul 18.00 di Gereja St. Ignasius oleh Pst. YD. Widyasuhardjo OSC. KEWILAYAHAN Mengingat pentingnya kelengkapan data ke-pendudukan umat, dimohon kepada para ketua Wilayah dan Stasi untuk segera men-yerahkan Data Sensus Umat kepada Sie Kewilayahan DPP Bid II paling lambat akhir bulan April 2011. Untuk mempermudah pen-golahan data, mohon disampaikan dalam ben-tuk s o f t c o p y atau langs un g em ai l k e [email protected]

WARTA & PERISTIWA

PENGUMUMAN

1. Jadwal Kolektan, Tatib dan GEMPAR: silahkan diambil di kotak Sekretariat Paroki. 2. Pelajaran calon permandian yang baru angkatan 2011-2012 dimulai tgl. 1 Mei pkl.

15.30 di Gd. Soegijopranoto dan pelajaran Calon Krisma dimulai tgl 15 Mei pkl. 11.00 di Gereja St. Ignatius. Kedua formulir tersebut diambil di sekretariat paroki.

3. Tgl. 21 s/d 24 April ada RETRET PANGGILAN ORDO SALIB SUCI bagi siswa SMP, SMU, Kuliah atau sudah Bekerja, usia maximal 30 tahun, bertempat di Biara Novisiat OSC Pratista. Keterangan lihat papan pengumuman atau hubungi biara Pratista (nomor telepon/HP tertera di papan pengumuman).