gemar paket a
DESCRIPTION
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 978/Kep.1691-Binprod/2009 Tentang Bantuan Keuangan untuk Pelaksanaan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Paket ATRANSCRIPT
Jalan Diponegoro No. 22 Telepon : (022) 4232448, 4233347, 4230963, Fax.430485
BANDUNG - 40115
GubernurJawaBarat
KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR : 978/Kep.1691-Binprod/2009
TENTANG BANTUAN KEUANGAN UNTUK PELAKSANAAN
GERAKAN MULTI AKTIVITAS AGRIBISNIS (GEMAR) PAKET A
GUBERNUR JAWA BARAT,
Menimbang : a. bahwa Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) merupakan upaya bersama dari segenap pemangku kepentingan pembangunan pertanian dengan berbagai kegiatan yang terkait, dalam rangka meningkatkan pendapatan petani melalui penambahan aktivitas usaha tani berbasis potensi lokal, sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 80 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR);
b. bahwa berdasarkan jenis usaha tani pokok, GEMAR dibagi ke dalam GEMAR Paket A untuk usaha tani pokok tanaman pangan, GEMAR Paket B untuk usaha tani pokok tanaman perkebunan dan GEMAR Paket C untuk usaha tani pokok hutan rakyat;
c. bahwa dalam rangka mengoptimalkan kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan GEMAR Paket A sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf b, perlu diberikan Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat;
d. bahwa untuk tertib administrasi penyaluran Bantuan Keuangan sebagaimana dimaksud pada pertimbangan huruf c, perlu ditetapkan Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Bantuan Keuangan untuk Pelaksanaan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Paket A;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli Tahun 1950) jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478);
2
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502);
4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656);
5. Undang-Undang Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 142,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4254);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433);
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
11. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866);
12. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan
Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5015);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
3
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun
2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2009 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 1 Seri A, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 (Lembaran Daerah Tahun
2009 Nomor 8 Seri A, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 66);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008–2013 (Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 2 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 60);
21. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 66 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa
Barat (Berita Daerah Tahun 2008 Nomor 66 Seri E);
22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2009 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2009 (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 78 Seri A) sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 103 Tahun 2009 tentang penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2009 (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 176 Seri A);
23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 80 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR)
(Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 153 Seri E);
24. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 500.05/Kep.879-Binprod/2009 tentang Tim Pembina Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Provinsi Jawa Barat;
25. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.185-Adm.Bang/2009 tentang Persetujuan Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat pada Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat;
Memperhatikan : 1. Surat Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Nomor 521.3/1771/PTP tanggal 6 April 2009 perihal Lokasi Gemar Paket A;
2. Surat Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Nomor 521.3/7386/PTP tanggal 20 November 2009 perihal Usulan Bantuan Keuangan Bagi Gapoktan Pelaksana GEMAR Paket A Tahun 2009.
4
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Memberikan Bantuan Keuangan untuk Pelaksanaan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Paket A, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2009, sebesar Rp. 24.033.784.320,- (dua puluh empat miliar tiga puluh tiga juta tujuh ratus delapan puluh empat ribu tiga ratus dua puluh rupiah) dengan kodering nomor 1.20.03.00.00.5.1.7.02.01 pada belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten/Kota di Jawa Barat berdasarkan hasil verifikasi dan validasi Tim Pembina Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Kabupaten/Kota dan Tim Pembina Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Provinsi Jawa Barat terdapat 16 (enam belas) Kabupaten dan 1 (satu) Kota, dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran, meliputi :
1. Kabupaten Ciamis, sebesar Rp. 1.549.997.050,- (satu miliar lima ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh tujuh ribu lima puluh rupiah);
2. Kabupaten Tasikmalaya, sebesar Rp. 2.673.509.000,- (dua miliar enam ratus tujuh puluh tiga juta lima ratus sembilan ribu rupiah);
3. Kota Tasikmalaya, sebesar Rp. 1.224.965.000,- (satu miliar dua ratus dua puluh empat juta sembilan ratus enam puluh lima ribu rupiah);
4. Kabupaten Garut, sebesar Rp. 1.464.800.000,- (satu miliar empat ratus enam puluh empat juta delapan ratus ribu rupiah);
5. Kabupaten Cianjur, sebesar Rp. 850.500.000,- (delapan ratus lima puluh juta lima ratus ribu rupiah);
6. Kabupaten Sukabumi, sebesar Rp. 1.425.000.000,- (satu miliar empat ratus dua puluh lima juta rupiah);
7. Kabupaten Bogor, sebesar Rp. 1.198.007.500,- (satu miliar seratus sembilan puluh delapan juta tujuh ribu lima ratus rupiah);
8. Kabupaten Subang, sebesar Rp. 1.479.250.000,- (satu miliar empat ratus tujuh puluh sembilan juta dua ratus lima puluh ribu rupiah);
9. Kabupaten Karawang, sebesar Rp. 1.549.661.000,- (satu miliar lima ratus empat puluh sembilan juta enam ratus enam puluh satu ribu rupiah);
10. Kabupaten Bekasi, sebesar Rp. 1.231.292.270,- (satu miliar dua ratus tiga puluh satu juta dua ratus sembilan puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh rupiah).
11. Kabupaten Majalengka, sebesar Rp. 1.499.352.500,- (satu miliar empat ratus sembilan puluh sembilan juta tiga ratus lima puluh dua ribu lima ratus rupiah).
12. Kabupaten Cirebon, sebesar Rp. 1.432.600.000,- (satu miliar empat ratus tiga puluh dua juta enam ratus ribu rupiah).
13. Kabupaten Indramayu, sebesar Rp. 819.750.000,- (delapan ratus sembilan belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
14. Kabupaten Kuningan, sebesar Rp. 824.600.000,- (delapan ratus dua puluh empat juta enam ratus ribu rupiah).
5
15. Kabupaten Sumedang, sebesar Rp. 2.765.000.000,- (dua miliar tujuh ratus enam puluh lima juta rupiah).
16. Kabupaten Bandung, sebesar Rp. 1.278.500.000,- (satu miliar dua ratus tujuh puluh delapan juta lima ratus ribu rupiah).
17. Kabupaten Bandung Barat, sebesar Rp. 767.000.000,- (tujuh ratus enam puluh tujuh juta rupiah).
KEDUA : Mekanisme pencairan dan penyaluran dana Bantuan Keuangan untuk Pelaksanaan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Paket A sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU, diatur sebagai berikut :
a. Untuk proses pencairan Bantuan Keuangan, Bupati/Walikota mengajukan permohonan pencairan kepada Gubernur Jawa Barat melalui Tim Pembina Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Provinsi Jawa Barat, dengan melampirkan :
1. Proposal dan Rencana Operasional Kegiatan GEMAR Kabupaten/Kota yang telah diverifikasi oleh Tim Provinsi yang didukung dalam surat pengantar dengan rekomendasi;
2. Keputusan Bupati tentang Tim Pembina GEMAR Kabupaten/Kota;
3. Nomor Rekening Kas Daerah Kabupaten/Kota;
4. Kuitansi rangkap 4 (empat) bermaterai cukup, dibubuhi cap dan ditandatangani Bupati/Walikota yang bersangkutan.
b. Untuk proses penyaluran Bantuan Keuangan, dilakukan dengan ketentuan:
1. Gubernur Jawa Barat menetapkan Pedoman Penyelenggaraan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR);
2. Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat memproses pemindahbukuan dana Bantuan Keuangan ke rekening Kas Daerah Kabupaten/Kota;
3. Setelah dana diterima, Bupati/Walikota segera menyalurkan dana Bantuan Keuangan sesuai peruntukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Bupati/Walikota menyampaikan bukti transfer dana Bantuan Keuangan yang telah diterima kepada Gubernur Jawa Barat melalui Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.
KETIGA : Bupati menetapkan pedoman mekanisme perguliran dana Bantuan Keuangan untuk Pelaksanaan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Paket A di Kabupaten/Kota, dengan mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR).
KEEMPAT : Pelaporan mengenai penggunaan dana Bantuan Keuangan untuk Pelaksanaan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Paket A, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Tim Pembina Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Kabupaten/Kota melaporkan penggunaan dana Bantuan Keuangan kepada Bupati/Walikota dan selanjutnya Bupati/Walikota melaporkan kepada Gubernur Jawa Barat melalui Tim Pembina Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Provinsi Jawa Barat;
6
b. Laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a, meliputi :
1. Realisasi penggunaan dana sesuai rencana; 2. Permasalahan dan pemecahannya; 3. Rencana tindak lanjut.
KELIMA : Pembinaan, pengawasan dan pengendalian, monitoring dan evaluasi pemberian Bantuan Keuangan untuk Pelaksanaan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Bupati/Walikota melaksanakan pembinaan dan pengendalian, monitoring dan evaluasi penggunaan dana Bantuan Keuangan untuk pelaksanaan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) di daerahnya masing-masing;
b. Tim Pembina Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Kabupaten/Kota dan Tim Pembina Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Provinsi melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Kabupaten/Kota;
c. Pengawasan terhadap penyaluran dana Bantuan Keuangan untuk Pelaksanaan Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) dilaksanakan oleh Instansi Pengawas Fungsional Provinsi dan Instansi Pengawas Fungsional di Kabupaten/Kota setempat, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
KEENAM : Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Keputusan ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya, ditetapkan oleh Ketua Tim Pembina Gerakan Multi Aktivitas Agribisnis (GEMAR) Provinsi Jawa Barat.
KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Bandung pada tanggal 30 Nopember 2009
GUBERNUR JAWA BARAT,
ttd
AHMAD HERYAWAN
7
LAMPIRAN KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT
NOMOR : 978/Kep.1691-Binprod/2009 TANGGAL : 30 Nopember 2009 TENTANG : BANTUAN KEUANGAN UNTUK
PELAKSANAAN GERAKAN MULTI AKTIVITAS AGRIBISNIS (GEMAR) PAKET A.
No. Kegiatan/Sub Kegiatan Lokasi Nama Gabungan
Kelompok Tani Alokasi Anggaran
(Rupiah) Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan
1 2 3 4 5 6 7
1. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR
Kabupaten Ciamis
Lakbok Sidaharja Sumber Tani
Jaya 1.499.997.050
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.549.997.050
2. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten
Tasikmalaya Sukaraja Leuwibudah Talaga Sari 1.104.806.000
Salawu Tenjoringin Lestari 1.468.703.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
100.000.000
Jumlah 2.673.509.000
3 Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR
Kota Tasikmalaya
Tamansari Kelurahan Sumelap
Sulawangi 1.174.965.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.224.965.000
4. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten Garut Tarogong Kidul
Kelurahan Sukajaya
Sukalilah 1.414.800.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.464.800.000
5. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR
Kabupaten Cianjur
Cibeber Cisalak Sumber Hurip 800.500.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 850.500.000
8
1 2 3 4 5 6 7
6. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR
Kabupaten Sukabumi
Cisantayan
Cimahi, Cicantayan, Cijalingan,
Cisande dan Sukadamai
Aj-zahra 1.375.000.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.425.000.000
7. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten Bogor Cigombong Ciburuy Silih Asih 1.148.007.500
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.198.007.500
8. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR
Kabupaten Subang
Pagaden Barat Balimbing Tunas Harapan 1.429.250.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.479.250.000
9. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR
Kabupaten Karawang
Majalaya Pasirmulya Laksana
1.499.661.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.549.661.000
10. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten
Bekasi Pebayuran Bantar Jaya Mekar Tani 1.181.292.270
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.231.292.270
11. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten Majalengka
Jatitujuh Jatitengah Jati Mulya 1.449.352.500
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.499.352.500
12. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten
Cirebon Susukan
Tangkil, Susukan I dan Jatianom
Albarokah 1.382.600.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.432.600.000
9
1 2 3 4 5 6 7
13. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten Indramayu
Lelea Nunuk Buyut Musa 769.750.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 819.750.000
14. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR
Kabupaten Kuningan
Ciawi Gebang Dukuh Dalem, Ciomas dan Pangkalan
Mitra Saluyu 774.600.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 824.600.000
15. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten Sumedang
Tanjung Kerta Boros Wibawa Mukti 1.475.000.000
Tanjung Sari Margajaya Rukun 1.190.000.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
100.000.000
Jumlah 2.765.000.000
16. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten Bandung
Baleendah Andir Sari Mukti 1.228.500.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 1.278.500.000
17. Penguatan modal usaha
tani peserta GEMAR Kabupaten
Bandung Barat Padalarang Padalarang Makmur Rahayu 717.000.000
Operasional Tim Kabupaten/Kota
50.000.000
Jumlah 767.000.000
Jumlah seluruhnya …………………………………………………………………………………………………………………………… 24.033.784.320
GUBERNUR JAWA BARAT,
ttd
AHMAD HERYAWAN