gelombang elektromagnetik

10

Upload: tisna-putra

Post on 23-Jul-2015

1.762 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Gelombang elektromagnetik

Standar kompetensi

1. Memahami konsep dan prinsip gelombang elektromagnetik.

Kompetensi Dasar

1. Mendeskripsikan spektrum gelombang elektromagnetik.

2. Menjelaskan aplikasi gelombang elektromagnetik pada kehidupan sehari-hari.

A. Teori Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan,dimana arah gerak vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.

Arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.

Michael Faradaypenemu induksi elektromagnetik

Medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai

gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.

James Clerk Maxwellpeletak dasar teori

gelombang elektromagnetik

Dari kedua prinsip itu James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan, yaitu sebaliknya, bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Kemudian usulan Maxwell ini menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.

Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.

Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan, sebagaimana telah dibahas di atas. Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar gelombang elektromagnetik.

Gelombang elektromagnetik terdiri dari medan listrik (E) dan medan magnet (B) yang berubah secara periodik dan serempak dengan arah getar tegak lurus satu sama lain dan keduanya tegak lurus terhadap arah rambatan gelombang.

Gelombang elektromagnetik

Ternyata ramalan Maxwell benar-benar terbukti. Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip tersebut.

Melalui eksperimennya, Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik dan terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.

Diagram skematik eksperimen Hertz

Cepat rambat gelombang elektromagnetik ditentukan oleh permeabilitas & permitivitas ruang hampa, dirumuskan :

Keterangan: µ

o = permeabilitas ruang hampa (4 * 10-7 Wb/Am)

𝛆0 = permitivitas ruang hampa (8,85 * 10-

12 C2/Nm2)

c = 1 √µ0𝛆0