gas tanker

20
3. FAMILIARISASI KAPAL TANGKI GAS CAIR a. PENDAHULUAN Produksi Gas yang Dicairkan 1) LPG atau gas minyak bumi yang dicairkan Dua sumber utama LPG adalah a) Dengan memproses gas alam yang asam, basah yang diperoleh dari ladang-ladang gas atau minyak. Baik LPG maupun cairan gas alam dikeluarkan dari gas alam dengan cara ini. b) Dengan proses minyak mentah dan produk yang bersangkutan pada pabrik/penyulingan minyak. Karena itu LPG merupakan hasil dari proses penyulingan minyak mentah. Sebelum pengapalan, LPG harus dimurnikan dengan jalan mengeluarkan unsur-unsur belerang dan kemudian gasnya dikeringkan. LPG biasanya terdapat dalam tekanan (pressuriesed form) dan biasanya dipasarkan secara lokal didalam

Upload: okta7373

Post on 17-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Pelaut

TRANSCRIPT

3

3. FAMILIARISASI KAPAL TANGKI GAS CAIR a. PENDAHULUAN Produksi Gas yang Dicairkan

1) LPG atau gas minyak bumi yang dicairkanDua sumber utama LPG adalaha) Dengan memproses gas alam yang asam, basah yang diperoleh dari ladang-ladang gas atau minyak. Baik LPG maupun cairan gas alam dikeluarkan dari gas alam dengan cara ini.b) Dengan proses minyak mentah dan produk yang bersangkutan pada pabrik/penyulingan minyak. Karena itu LPG merupakan hasil dari proses penyulingan minyak mentah.Sebelum pengapalan, LPG harus dimurnikan dengan jalan mengeluarkan unsur-unsur belerang dan kemudian gasnya dikeringkan. LPG biasanya terdapat dalam tekanan (pressuriesed form) dan biasanya dipasarkan secara lokal didalam selinder bertekanan atau dai dalam tangki kecil bertekanan.c) LNG atau gas alam yang dicairkan

LNG adalah produk dari pencairan campuran-campuran hidrokarbon alamiah yang diperoleh dalam cakupan jenis minyak bumi. Komposisinya berbeda-beda antar satu lapangan terhadap lapangan lainya : 65 % sampai 100% dapat terdiri dari metan, 0% sampai 16% etan, sisanya yang lain boleh jadi propen, butan, pentan, nitrogen, dan karbon dioksida.d) Gas-gas kimia yang dicairkan

Untuk keperluan petunjuk ini maka gas-gas kimia dimaksudkan sebagai bahan yang ditransportasikan dalam bentuk curah oleh pengangkut-pengangkut gas yang apabila sicairkan memiliki kandungan-kandungan fisik yang serupa dengan LPG.b. SIFAT-SIFAT DAN BAHAYA-BAHAYA DARI GAS CAIR 1) Sifat-sifat Fisik Gas Alam Dan CairannyaSecara umum, gas yang dicairkan didefinisikan sebagai suatu bentuk cair dari suatu zat pada suhu sekeliling normal (ambient temperature) dan pada tekanan atmosfir tertentu akan berbentuk gas. Sifat utama terpenting dari gas yang dicairkan, dalam hubungan penanganan muatannya secara komersial adalah tekanan gas jenuhnya sama dengan tekanan absolut, terjadi apabila cairan berada pada keadaan seimbang (equilibrium) dengan gasnya pada suatu suhu tertentu. Oleh karena itu sutu definisi yang sfesifik dari gas yang dicairkan akan menghubungkan tekanan gas dengan suhu dan IMO dalam hubungan dengan Gas Carrier Codes telah menentukan difinisi bahwa gas cair adalah cairan yang mempunyai tekanan gas diatas 2,8 bar absolut pada suhu 37,8C.Tabel 1

Sifat-sifat fisik dari beberapa jenis gas cair.

Liquefied Gas

Vapour pressure at 37,8C (bars absolute)Boiling point at atmospheric pressure (C)

Methane (CH4) Propane (C3H8) n-Butane (C4H10) Ammonia (NH3) Vinyl chloride (C2H3CI) Butadiene (C4H6) Ethylene oxide (C2H4O)

Gas*12,93,614,75,74,02,7

-161-43-0,5-33-14-5+HOJ

a) Pembentukan hidrat (hydrate formation)LPG seperti propane dan butane dapat membentuk hidrat dalam kondisi suhu dan tekanan tertentu dengan adanya air dalam tangki. Air ini mungkin terdapat dalam LPG karena ketidak murnian atau dapat juga terdapat pada dinding tangki yang berkarst. Karat yang telah didehidrasi oleh LPG kehilangan daya adhesinya dengan dinding tangki, terlepas dan berkumpul didasarTangki, berupa butir-butir halus. Hidrat LPG berbentuk kristal putih padat yang apabila ada, dapat membuat buntu saringan, kranpengatur kondensat dari reliquefacation unit, bahkan dapat merusak pompa muatan.b) Daya lumas dan kekentalan (lubricating and viscosity)Gas-gas hidrokarbon dapat menyerap minyak pelumas sehingga dapat menyebabkan kurangnyapelumasan pada seal pompa, kompresor dan sebagainya. Sifat dari gas yang dicairkan yang juga dapat melarutkan gemuk (grease) dapat menyebabkan bagian-bagian mekanik menjadi kering (degreasing), kran (vales) kehilangan pelumasan dan sebagainya. Setiap panas yang berlebihan mengakibatkan kenaikan suhu yang relatif cepat (panas dari jenis propane kurang lebih setengah panas jenis air) sehingga cairan akan menguap.2) SIFAT-SIFAT KIMIAWIRumus kimia yang sederhana memberikan perbandingan atom-atom dari tiap unsur yang ada dalam senyawa. Karena sebuah molekul adalah bagianterkecil dari sebuah unsur atau campuran yang menunjukan sifat-sifat kimia dari suatu senyawa atau unsur, maka rimus-rumus ini sering dikenal sebagai rumus molekuler (moleculer formula).a) Hidrokarbon jenuh (Saturated hydrocarbon)Hidrokarbon jenuh seperti methane, ethane, propane dan butane adalah cairan yang tidak berwarna dan tidak berbau dalam kondisi pengangkutan normal. Karena gas-gas ini tidak reaktif secara kimia, maka tidak mengakibatkan problem kimiawi dengan material yang digunakan dalam penanganannya. Senyawa belerang, seperti mercaptans sering ditambahkan sebagai odourisers bagi gas sebelum dipasarkan, proses ini disebut stenching.b) Hidrokarbon tidak jenuh (unsaturated hydrocarbon)Hidrocarbon tak jenuh, ethylene, propylene, butylene, butadiene dan isoprene adalah cairan yang tidak berwarna dengan bau yang karakteristik lemah dan harum. Gas ini mudah terbakar di udara dan dalam oksigen menghasilkan karbon dioksida dan uap air.Ethylene, propylene dan butylene tidak mengakibatkan masalah kimia dengan material konstruksi. Gas-gas ini bereaksi dengan udara membentuk perioxides yang tidak stabil dan cenderung menyebabkan polymerisasi.c) Gas lembam (inert gas)Gas lembam pada perinsipnya digunakan untuk mengatur atmosfir di dalam tangki muat, yaitu mencegah terbentuknya campuran yang mudah terbakar. Syarat utama dari gas lembam adalah mengandung kadar oksigen yang rendah. Dan juga penting sekali diingat, gas lembam itu mempunyai titik embun atau dew point yang rendah sekali guna menghindari pembekuan dan hal-hal lain yang menghambat operasi muatan pada suhu sangat rendah. (Dew point = titik embun, adalah suatu suhu dimana kondensasi mulai terjadi). Kehadiran partikel carbon dalam bentuk abu dan rang (ash and soot) dapat juga mengakibatkan off specification dari beberapa jenis gas yang dicairkan. Hanya nitrogen yang dapat digolongkan gas lembam murni secara kimia. Sekalipun demikian untuk inerting dan purging dari tangki muat LPG yang membawa muatan bersuhu rendah sampai -48C , dapat digunakan gas lembab hasil pembakaran bahan baKar yang dapat menghasilkan gas lembam yang baik secara kualitas dan kuantitas.d) Polymerisasi (Polymerisation)Secara teoritis gas yang dicairkan dapat berpolimerisasi (ditandai dengan adanya ikatan ganda/double bond pada struktur molekulnya) kesulitan dalam hal ini pada prakteknya hanya timbul pada butadiene, isoprene, ethyl oxide dan vinyl chloride monomer.Polimerisasi berlangsung bila sebuah molekul (suatu monomer) bereaksi dengan molekul yang lain dari zat yang sama membentuk suatu dimer. Proses ini dapat berlanjut sampai terbentuk suatu rantai molekul yang panjang yang mungkin terdiri dari ribuan molekul. Mekanisme ini dilukiskan dalam gambar 36. untuk VCM. Prosesnya adalah eksotermik dan dapat berawal secara spontan atau dapat dikatalisasikan oleh oksigen atau kotoran atau oleh adanya panas. Melalui polimerisasi, muatan menjadi kental hingga akhirnya dapat k polimer yang padat.

3) BAHAYA-BAHAY BAGI KESEHATAN

a) Kekurangan oksigen (Asphyxia)

b) Tingkat keracunan (Toxixity) c) Thereshold limit valuesd) Luka bakar karona temperatur dingin dan bahan kimia (cold and chemical burn)

4) ANCAMAN-ANCAMAN BAHAYA

a) Kemudahan terbakar

b) Kemudahan meledak c) Ledakan tanpa api d) Bahaya karena suhu dingin e) Sifat tumpahan cairan serta dispersi uap

c. SISTEM-SISTEM PENEMPATAN MUATAN 1) Konstruksi dan Peralatan Kapal Tanker Gas

a) Sistem tangki muatan (Cargo containment system) (1) Independent tanks (2) Membrane tanks (3) Semi membrane tanks

(4) Integral tanks

(5) Internal insulation tanks

(1) Tanki muatan tipe independent (a) Tanki muatan independent tipe A

(b) Tangki muatan independent tipe B

(c) Tangki muatan independent tipe C

(2) tangki muatan tipe membrane

(a) Gaz transport membrane system

(b) Technigaz membrane system(c) Tangki muatan tipe semi membrane (d) Tangki muatan tipe integral (e) Tangki muatan tipe isolasi dalam (internal insulation tanks) b) Material Konstruksi c) Isolasi Panas (Tank Insulation)

d. DISAIN KAPAL TANKER GAS 1) Gas Carrier Tipesa) Fully pressurized ships b) Semi refrigerated/semi pressurized ships c) Semi pressurized/fully refrigerated ships d) Fully refrigated LPG ships e) Ethylene ships f) LNG ships

(1) Fully pressurized ships

(2) Semi refrigerated ships

(3) Semi pressurized / fully refrigerated ship

(4) Fully refrigerated ship LPG ships

(5) Kapal ethylene (ethylene ship)

(6) Kapal LNG (LNG ship)

2) Penataan Umum Kapal Pengangkut Gas (general gas carrier lay-out) 3) Survinal Capability and Tank Location e. Perlengkapan dan Peralatan Bongkar Muat

1) Piping and Valves a) Main cargo pipe lines b) System colour (example)c) Valve numbering (example)

d) Main cargo valves

e) Jenis cargo valves

f) Gambaran struktur cargo valves

g) Tipe relief valves

2) Cargo ventilastion system 3) Pumps, compressors, heat exchanger 4) Alat pengontrol tekanan

a) Custody transfer measurement system (CTMS) b) Tujuan operasional c) Cargo instrumentation and control system (1) Monitoring system (a) Pengukuran temperatur

(b) Pressure gauge

(c) Level measurement (pengukuran ullage muatan)

Float gauges

Nitrogen bubbler gauges

Differential pressure gauge

Ultra sonic gauge

(d) Gas detection (deteksi gas)

f. Kontrol Atmosfir Tangki Muat

1) Evaluasi Atmosfir Tangki a) Oxygen Analysis / Indicator b) Explosimeter (Combustible Gas Indicator) c) Toxi Meter d) Memasuki Ruang Tertutup (Entry into enclosed space)

2) Pencegahan Kebakaran dan Peralatannya (Fire Prevention And Equipment) 3) Pemeriksaan, Perawatan dan (Inspection, Maintenance And Training)Pertimbangan yang berkaitan dengan pemeriksaan peralatan pemadam.a) Sebelum memulai kegiatan penanganan muatan, pemeriksaan menyeluruh terhadap peralatan pemadam haruslah dilakukan dan diyakini siap pakai untuk melindungi area potensi kebakaran seperti daerah manifold, dome side atau tangki-tangki muatan.b) Inspeksi detail bulanan termasuk bila perlu menimbang berat tabung pemadam dan dicoba jarak semprot air atau monitor foam hasilnya harus cukup jauh.c) Bagian-bagian yang bergerak dari unit portable pemadam perlu dirawat dan diadakan kegiatan latihan termasuk cara penggunaannya dan peralatan yang telah digunakan harus diisi kembali serta ditempatkan pada tempatnya semula.d) Segera melaporkan peralatan yang menggantikannya dengan yang baru.e) Penyediaan peralatan dan kemampuan personil untuk perawatan peralatan tersebut harus ada (ditunjuk) juga bagan peralatannya terpasang jelas pada setiap lokasi serta pengandaan setiap unit dengan informasi cara penggunaan dan perawatannya harus terpasangf) Pelatihan bagi setiap personi berkaitan dengan pemadaman kebakaran pada lokasi-lokasi berbeda membuat mereka lebih waspada dan akan lebih siap bila menghadapi hal yang sebenarnyag) Penyediaan peralatan pemadam yang up to date dan perencanaan keadaan darurat serta prosedur dalam penanggulangannya sangat diperlukan tidak hanya oleh pihak kapal, juga pihak terminal maupun petugas otoritas setempat.g. Perhatian dan Langkah-Langkah Keamanan

1) Penanganan muatan selama kapal sandar untuk kapal tanker LNG

a) Grounding cable

b) Gang way

c) Telephone

d) Emergency shut down e) Pertemuan di kapal f) Water Curtain g) Penghubung LNG loading arm dan boil off gas arm

h) Loading arm cooldown

i) Emergency trip tes

j) Loading

k) Proses setelah selesai loading

l) On board meeting yang terakhir

m) Boil-off gas arm dilepaskan

h. Interface kapal/darat

1) Pertimbangan desain

a) Terminal

b) Kapal

c) Komunikasi

(1) Pre chartwer (2) Pre arrival

d) Diskusi Sebelum Transfer Muatan (Pre-Cargo Transfer Discussions) e) Ship / Shore Safety Check Listi. Operasi Keadaan Darurat

1) Perencanaan dan struktur organisasi a) Perencanaan penanganan keadaan darurat

b) Struktur organisasi keadaan darurat

c) Struktur organisasi keadaan darurat terminal

2) Prosedur Keadaan Darurat (Emergency Procedure)

a) Umum (general)

b) Kemungkinan terjadinya keadaan darurat

c) Pelatihan (training)

3) Pertimbangan-Pertimbangan Khusus (Particular Considerations)

a) Emergency shul down (ESD)

b) Sistem pelepas darurat lengan muat/bongkar (Emergency System-ERS or Loading arms)

c) Membunyikan alarm (Raising the alarm intial action)

d) Transfer kapal dari dermaga (Removal of ship from berth)

e) Pemindahan muatan dari kapal ke kapal (ship to ship cargo transfer)

f) Meninggalkan kapal (Abandoning ship)

4) Kebakaran

a) Kebakaran di atas terminal, kapal atau darat

(1) Tindakan oleh personil kapal

(2) Tindakan oleh personil terminal

b) Metode-metode untuk menghadapi kebakaran