gas alam

11
Gas Alam Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri darimetana C H 4 ). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan. Komposisi kimia Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH 4 ), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C 2 H 6 ), propana (C 3 H 8 ) dan butana (C 4 H 10 ), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium. Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan pertanian

Upload: angga-kurniawan

Post on 09-Jul-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gas Alam

Gas Alam

Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar

fosil berbentuk gas yang terutama terdiri darimetana C H 4). Ia dapat ditemukan di ladang

minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana

diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari

fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat

pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.

Komposisi kimia

Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang

merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung

molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8)

dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang). Gas alam juga

merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.

Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke

atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang berguna.

Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon

dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya

berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari

rayap, ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100

juta ton per tahun secara berturut-turut).

Komponen %

Metana (CH4) 80-95

Etana (C2H6) 5-15

Propana (C3H8) and Butana (C4H10) < 5

Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga

terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil.

Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.

Page 2: Gas Alam

Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama

dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan

dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid gas (gas asam)". Gas alam yang

telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum

gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut diberi bau dengan

menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas. Gas alam yang telah

diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat

menyebabkan tercekiknya pernapasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di

udara pada level yang dapat membahayakan.

Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan

menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar

di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi

gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat

menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang

berbahaya di udara adalah antara 5% hingga 15%.

Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya tidak mengkhawatirkan

karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi yang di luar rentang 5 - 15% yang dapat

menimbulkan ledakan.

Kandungan energi

Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38 MJ (10.6 kWh).

Page 3: Gas Alam

Peyimpanan dan Transportasi Gas Alam

Polyethylene gas main being laid in a trench.

Metode penyimpanan gas alam dilakukan dengan "Natural Gas Underground

Storage", yakni suatu ruangan raksasa di bawah tanah yang lazim disebut sebagai "salt dome"

yakni kubah-kubah di bawah tanah yang terjadi dari reservoir sumber-sumber gas alam yang

telah depleted. Hal ini sangat tepat untuk negeri 4 musim. Pada musim panas saat pemakaian

gas untuk pemanas jauh berkurang (low demand), gas alam diinjeksikan melalui kompresor-

kompresor gas kedalam kubah di dalam tanah tersebut. Pada musim dingin, di mana terjadi

kebutuhan yang sangat signifikan, gas alam yang disimpan di dalam kubah bawah tanah

dikeluarkan untuk disalurkan kepada konsumen yang membutuhkan. Bagi perusahaan

(operator) penyedia gas alam, cara ini sangat membantu untuk menjaga stabilitas operasional

pasokan gas alam melalui jaringan pipa gas alam.

Pada dasarnya sistem transportasi gas alam meliputi :

Transportasi melalui pipa salur.

Transportasi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapal tanker LNG untuk

pengangkutan jarak jauh.

Transportasi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), baik di daratan dengan road

tanker maupun dengan kapal tanker CNG di laut, untuk jarak dekat dan menengah (antar

pulau).

Page 4: Gas Alam

Di Indonesia, Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Hilir Migas) telah menyusun Master

Plan "Sistem Jaringan Induk Transmisi Gas Nasional Terpadu". Dalam waktu yang tidak

lama lagi sistem jaringan pipa gas alam akan membentang sambung menyambung dari Aceh-

Sumatera Utara-Sumatera Tengah-Sumatera Selatan-Jawa-Sulawesi dan Kalimantan. Saat ini

jaringan pipa gas di Indonesia dimiliki oleh PERTAMINA dan PGN dan masih terlokalisir

terpisah-pisah pada daerah-daerah tertentu, misalnya di Sumatera Utara, Sumatera Tengah,

Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Carrier LNG dapat digunakan untuk mentransportasi gas alam cair (liquefied natural

gas, LNG) menyebrangi samudra, sedangkan truk tangki dapat membawa gasa alam cair

atau gas alam terkompresi (compressed natural gas, CNG) dalam jarak dekat. Mereka dapat

mentransportasi gas alam secara langsung ke pengguna-akhir atau ke titik distribusi, seperti

jalur pipa untuk transportasi lebih lanjut. Hal ini masih membutuhkan biaya yang besar untuk

fasilitas tambahan untuk pencairan gas atau kompresi di titik produksi, danpenggasan atau

dekompresi di titik pengguna-akhir atau ke jalur pipa.

Pemanfaatan

Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :

Gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik

Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar

kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel,

restoran dan sebagainya.

Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol,

bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene, LLDPE = linear low density

polyethylene, HDPE = high density polyethylen, PE= poly ethylene, PVC=poly vinyl

chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet

makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG).

Page 5: Gas Alam

Teknologi mutakhir juga telah dapat memanfaatkan gas alam untuk air conditioner

(AC=penyejuk udara), seperti yang digunakan di bandara Bangkok, Thailand dan beberapa

bangunan gedung perguruan tinggi di Australia.

Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :

Gas alam sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik

Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat, bahan bakar

kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk kebutuhan rumah tangga hotel,

restoran dan sebagainya.

Gas alam sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol,

bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene, LLDPE = linear low density

polyethylene, HDPE = high density polyethylen, PE= poly ethylene, PVC=poly vinyl

chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG, CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet

makanan, hujan buatan, industri besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural Gas (LNG.

Teknologi mutakhir juga telah dapat memanfaatkan gas alam untuk air conditioner

(AC=penyejuk udara), seperti yang digunakan di bandara Bangkok, Thailand dan beberapa

bangunan gedung perguruan tinggi di Australia.

Page 6: Gas Alam

№ Field name Country Recoverable reserves[1]

Page 7: Gas Alam

1South Pars/North Dome

 Iran and   Qatar 1,235×1012 cu ft 35,000 km3

2 Urengoy  Russia 222×1012 cu ft 6,300 km3

3 Yamburg  Russia 138×1012 cu ft 3,900 km3

4 Hassi R’Mel  Algeria 123×1012 cu ft 3,500 km3

5 Shtokman  Russia 110×1012 cu ft 3,100 km3

6 Galkynysh  Turkmenistan 98×1012 cu ft 2,800 km3

7 Zapolyarnoye  Russia 95×1012 cu ft 2,700 km3

8 Hugoton  USA 81×1012 cu ft 2,300 km3

9 Groningen  Netherlands 73×1012 cu ft 2,100 km3

10 Bovanenko  Russia 70×1012 cu ft 2,000 km3

11 Medvezhye  Russia 68×1012 cu ft 1,900 km3

12 Dauletabad  Turkmenistan 49.5×1012 cu ft 1,400 km3

13 Karachaganak  Kazakhstan 48.4×1012 cu ft 1,370 km3

14 North Pars  Iran 47.2×1012 cu ft 1,340 km3

Page 8: Gas Alam

15 Kish  Iran 45×1012 cu ft 1,300 km3

16 Orenburg  Russia 45×1012 cu ft 1,300 km3

17 Kharsavey  Russia 42×1012 cu ft 1,200 km3

18 Shah Deniz  Azerbaijan 42×1012 cu ft 1,200 km3

19 Golshan  Iran 30×1012 cu ft 850 km3

20 Zohr [2]  Egypt 30×1012 cu ft 850 km3

21 Tabnak  Iran 22×1012 cu ft 620 km3

22 Kangan  Iran 20×1012 cu ft 570 km3

Table Sources:

Global Natural Gas Reserves – A Heuristic Viewpoint”[3]

Referensi

Page 9: Gas Alam

https://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam#Cadangan_gas_dunia

https://yearbook.enerdata.net/world-natural-gas-production.html

https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_natural_gas_fields

www.bp.com/en/global/corporate/energy-economics/statistical-review-of-world-energy/

natural-gas-review-by-energy-type/natural-gas-reserves.html

Global Natural Gas Reserves – A Heuristic Viewpoint (pdf)

www.iea.org/statistics/topics/naturalgas/

Key World Energy Statistic 2015 (IEA)

Monthly Gas Statistic., IEA : February 2016

BP Statistical Review ofWorld Energy June 2015