garis dan huruf dalam gambar.ppt
TRANSCRIPT
GARIS DAN HURUF DALAM GAMBAR
• Dalam gambar dipergunakan beberapa jenis garis
• Masing-masing mempunyai arti dan kegunaan sendiri
• Penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya
Jenis-jenis garis
• Garis nyata garis kontinu• Garis gores garis pendek-
pendek dengan jarak antara• Garis bergores garis gores
panjang dengan gores pendek diantaranya
• Garis bergores ganda garis gores panjang dengan gores pendek diantaranya
Jenis garis menurut tebalnya
• Garis tebal
• Garis tipis– Mempunyai perbandingan 1 : 0,5
• Tebal garis disesuaikan besar kecilnya gambar dan dipilih diantara berikut:– 0,18, 0,25, 0,35, 0,5, 0,7, 1, 1,4 dan 2 mm
Pada umumnya ukuran garis tebal adalah 0,5 atau 0,7 mm
• Jarak minimum antara garis (jarak antara garis tengah garis) sejajar; termasuk garis arsir tidak boleh kurang dari tiga kali tebal garis yang paling tebal.
• Ruang antara garis tidak kurang dari 0,7 mm
– a: tebal garis– b: jarak antara garis (dianjurkan minimum 3.a)– c: ruang antara garis
a
bc
• Pada garis sejajar yang berpotongan, jaraknya dianjurkan paling sedikit empat kali tebal garis
• Bila beberapa garis berpusat pada satu titik, garis tersebut tidak digambar berpotongan pada titik pusatnya, tetapi berhenti pada titik dimana jarak antara garis sekitar tiga kali tebal garisnya
• Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan atau bertemu, harus diperlihatkan dengan jelas titik pertemuan atau titik potongnya.
• Panjang garis gores dan jarak antaranya pada satu gambar harus sama
Penggunaan garis
Jenis garis Keterangan Penggunaan
A Tebal kontinu A1. Garis-garis
nyata (gambar)
A2. Garis-garis
tepi
B Tipis kontinu (lurus atau lengkung)
B1. Garis-garis
berpotongan
khayal
(imaginer)
B Tipis kontinu (lurus atau lengkung)
B2. Garis-garis ukur
B3. Garis-garis
proyeksi/bantu
B4. Garis-garis
penunjuk
B5. Garis-garis arsir
B6. Garis-garis nyata
dari penampang
yang diputar
ditempat
B7. Garis sumbu
pendek
C Tipis kontinu bebas
C1. garis-garis batas
dari potongan
sebagian atau bagian
yang dipotong, bila
batasnya bukan garis
bergores tipis
D
E
Tipis kontinu dengan zig-zag
Garis gores tebal
D1. Sama dengan C1
E1. Garis nyata
terhalang
E2. Garis tepi terhalang
F Garis gores tipis
F1. Garis nyata
terhalang
F2. Garis tepi
terhalang
G Garis bergores tipis
G1. Garis sumbu
G2. Garis simetri
G3. Lintasan
H Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan pada perubahan arah
H1. Garis
(bidang) potong
J Garis bergores tebal
J1. penunjukan
permukaan yang
harus mendapat
penanganan khusus
K Garis bergores ganda tipis
K1. bagian yang
berdampingan
K2. batas-batas
kedudukan benda
yang bergerak
K3. Garis sistem (pada
baja profil)
K4. Bentuk semula
sebelum dibentuk
K5. Bagian benda yang
berada didepan
bidang potong
Garis-garis yang berhimpit
• Bila dua garis atau lebih yang berbeda jenisnya berhimpit maka penggambaran nya dilaksanakan sesuai urutan prioritas:– Garis gambar (garis tebal kontinu, jenis A)– Garis tidak tampak (garis gores tipis, jenis E)– Garis potong (garis bergores, jenis H)– Garis sumbu (garis bergores, jenis G)– Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis
tipis kontinu, jenis B)
MACAM DAN TEBAL GARIS
• GARIS GAMBAR: adalah garis yang ditarik tebal, yang menyatakan semua garis-garis yang terlihat. (garis keliling luar, garis keliling dalam(potongan)). Tebal garis gambar harus disesuaikan dengan besar gambar yang dibuat.
• GARIS GORES: dipakai untuk menjelas kan garis-garis yang tidak kelihatan. Garis gores harus teratur, disesuaikan dengan panjang keseluruhan
GARIS GORES BERTITIK
• Garis sumbu
• Penjelasan tempat penampang atau potongan
• Sebagai garis terputus, yaitu garis yang menjelaskan batas dari penampang atau pandangan, apabila sebagian dihilangkan
Macam garis (N 26)
• Garis lukisan (garis tebal): dipakai untuk gambaran yang dapat dilihat.
• Garis potong-potong/gores (kira-kira ½ tebal garis lukisan): dipakai untuk penggambaran yang tak terlihat karena letaknya dibelakang penampang atau pandangan
• Garis potong-titik /garis gores titik (kira-kira 1/3 tebal garis lukisan), dipakai untuk: – a. Garis hati (sumbu), – b. petunjuk tempat penampang, – c. pembatas gambar apabila bagian dari
gambar dihilangkan, – d. apa yang terletak didepan penampang.
• Garis tipis (kira-kira ¼ tebal garis lukisan, dipakai untuk: – a. garis ukuran dan garis penolong, – b. arsiran
HURUF DAN ANGKA
• Huruf dan angka tidak boleh ditulis tapi harus digambar
• Huruf dan angka harus digambar dengan jelas
• Tebal garis huruf harus diperhatikan (disesuaikan)
• Tinggi huruf tidak boleh sembarangan
• Jarak antara huruf disesuaikan
Ukuran huruf
• Tinggi h dari huruf besar diambil sebagai dasar ukuran
• Standar tinggi huruf adalah:– 2,5, 3,5, 5, 7, 10, 14 dan 20 mm
• Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2,5 mm
• Bila terdapat gabungan huruf maka: bila huruf kecil setinggi 2,5 m maka tinggi huruf besar 3,5 mm
ISO 81 ejAM
R f
h
h
da e
c
a
b
Huruf A (d=h/14)Sifat Perbandingan Ukuran
Tinggi huruf h (14/14)h 2,5 3,5 5 7 10 14 20
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil c (10/14)h - 2,5 3,5 5 7 10 14
(Tanpa tangkai dan kaki)
Jarak antara huruf a (2/14)h 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8
Jarak minimum antara garis b (20/14)h 3,5 5 7 10 14 20 28
Jarak minimum antara perkataan c (6/14)h 1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4
Tebal huruf d (1/14)h 0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4
Huruf B (d=h/10)Sifat Perbandingan Ukuran
Tinggi huruf h (10/10)h 2,5 3,5 5 7 10 14 20
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil c (7/10)h - 2,5 3,5 5 7 10 14
(Tanpa tangkai dan kaki)
Jarak antara huruf a (2/10)h 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4
Jarak minimum antara garis b (14/10)h 3,5 5 7 10 14 20 28
Jarak minimum antara perkataan c (6/10)h 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 1,2
Tebal huruf d (1/10)h 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2