gangguan kehamilan

9
BAB I I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kontraksi atau His adalah serangkaian kontraksi rahim yang ter secara bertahap akan mendorong janin melalui serviks (rahim bagian vagina (jalan lahir), sehingga janin keluar dari rahim ibu. Kontrak serviks membuka secara bertahap (mengalami dilatasi), menipis dan tertarik s hampir menyatu dengan rahim. Perubahan ini memungkinkan janin bisa melewati jalan lahir dan Pembuka serviks His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau sesu tanggal perkiraan persalinan. Penyebab yang pasti dari mulai timbuln diketahui. Mungkin karena pengaruh dari oksitosin (hormon yang dilep kelenjar hipofisa dan menyebabkan kontraksi rahim selama persalinan). Persal biasanya berlangsung selama tidak lebih dari 12-14 jam (pada kehamilan perta dan pada kehamilan berikutnya cenderung lebih singkat (6-8 jam). Show (sejum kecil darah yang bercampur dengan lendir dariserviks) biasanya merupakan petunjuk bahwa persalinan segera dimulai; tetapi show bisa keluar 72 jam seb kontraksi dimulai. Kadang selaput ketuban pecah sebelum persalinan d cairan ketuban mengalir melalui serviks dan vagina. Jika selaput ke segera hubungi dokter atau bidan. Sekitar 80-90% wanita yang selaput ketuban pecah berlanjut menjadi persalinan spontan dalam waktu 24 jam. Jika setelah 24 jam persalinan belum juga dimulai dan keadaan bayinya baik, biasanya dila induksi persalinan untuk mengurangi resiko infeksi akibat masuknya b vaginake dalam rahim.Infeksi bisa menyerang ibu maupun bayinya. Untuk menginduksi persalinan biasanya digunakanoksitosin atau obat yang serupa. Sebelum terjadinya his sejati, seorang calon ibu bisa merasakan his kontrksi rahim yang tidak teratur. His inidisebut kontraksi BraxtonHicks. Ini merupakan hal yang normal dan mungkin lebih sering muncul pada sore hari. Mungkin sulit untuk membedakan his sejati dari his palsu. Biasanya his tidak sesering dan tidak sekuat his asli. Kadang satu-satunya cara untuk men perbedaan antara his sejati dan his palsu adalah melakukan pemeriks Pada pemeriksaan dalam bisadiketahui adanya perubahan pada serviks yang menandakan dimulainya proses persalinan.

Upload: nurul-hidayah

Post on 21-Jul-2015

401 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. Kontraksi atau His adalah serangkaian kontraksi rahim yang teratur, yang secara bertahap akan mendorong janin melalui serviks (rahim bagian bawah) dan vagina (jalan lahir), sehingga janin keluar dari rahim ibu. Kontraksi menyebabkan serviks membuka secara bertahap (mengalami dilatasi), menipis dan tertarik sampai hampir menyatu dengan rahim. Perubahan ini memungkinkan janin bisa melewati jalan lahir dan Pembukaan serviks His biasanya mulai dirasakan dalam waktu 2 minggu (sebelum atau sesudah) tanggal perkiraan persalinan. Penyebab yang pasti dari mulai timbulnya his tidak diketahui. Mungkin karena pengaruh dari oksitosin (hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisa dan menyebabkan kontraksi rahim selama persalinan). Persalinan biasanya berlangsung selama tidak lebih dari 12-14 jam (pada kehamilan pertama) dan pada kehamilan berikutnya cenderung lebih singkat (6-8 jam). Show (sejumlah kecil darah yang bercampur dengan lendir dari serviks) biasanya merupakan petunjuk bahwa persalinan segera dimulai; tetapi show bisa keluar 72 jam sebelum kontraksi dimulai. Kadang selaput ketuban pecah sebelum persalinan dimulai dan cairan ketuban mengalir melalui serviks dan vagina. Jika selaput ketuban pecah, segera hubungi dokter atau bidan. Sekitar 80-90% wanita yang selaput ketubannya pecah berlanjut menjadi persalinan spontan dalam waktu 24 jam. Jika setelah lewat 24 jam persalinan belum juga dimulai dan keadaan bayinya baik, biasanya dilakukan induksi persalinan untuk mengurangi resiko infeksi akibat masuknya bakteri dari vagina ke dalam rahim. Infeksi bisa menyerang ibu maupun bayinya. Untuk menginduksi persalinan biasanya digunakan oksitosin atau obat yang serupa. Sebelum terjadinya his sejati, seorang calon ibu bisa merasakan his palsu atau kontrksi rahim yang tidak teratur. His ini disebut kontraksi Braxton Hicks. Ini merupakan hal yang normal dan mungkin lebih sering muncul pada sore hari. Mungkin sulit untuk membedakan his sejati dari his palsu. Biasanya his palsu tidak sesering dan tidak sekuat his asli. Kadang satu-satunya cara untuk mengetahui perbedaan antara his sejati dan his palsu adalah melakukan pemeriksaan dalam. Pada pemeriksaan dalam bisa diketahui adanya perubahan pada serviks yang menandakan dimulainya proses persalinan.

II.

PEMBAHASAN

A. KONTRAKSI MASA HAMIL kontraksi tidak hanya terjadi menjelang persalinan. Banyak jenis kontraksi yang terjadi selama kehamilan itu sendiri berlangsung. Berikut adalah beberapa jenis kontraksi yang terjadi selama masa kehamilan: 1. Kontraksi Dini. Kontraksi jenis ini biasanya terjadi saat awal-awal kehamilan atai saat trimester pertama kehamilan. Kondisi ini terjadi saat tubuh masih sedang dalam proses penyesuaian dengan berbagai perubahan akibat adanya kehamilan. Kontraksi terjadi akibat meregangnya ligamen di sekitar rahim biasanya diikuti oleh perut kembung, konstipasi dan dehidrasi. Tetapi bila kontraksi berlanjut dan disertai dengan pengeluaran pervaginan maka di perlukan : PENATALAKSANAAN : Bedrest Pemberian TOKOLITIK berkolaborasi dengan Dokter OBGYN seperti Duvadilan tab atau injeksi Proluton depot Pemeriksaan darah dan urine Pemberian pengobatan bila ada kelainan pada hasil pemeriksaan tetap berkolaborasi dengan dokter OBGYN 2. Kontraksi Palsu. Jenis kontraksi ini biasa disebut dengan istilah Braxton-Hicks. Kontraksi ini ditemukan pada tahun 1872 oleh ahli kebidanan Inggris, John Braxton Hicks. Kontraksi braxton hicks adalah kontraksi otot rahim selama 30-60 detik atau selama 2 menit. Braxton-hiks disebut juga 'latihan kontraksi' karena kontraksi ini akan menyiapkan ibu untuk kontraksi yang sebenarnya. Ibu juga bisa berlatih bernapas ketika kontraksi ini datang.Braxton-hicks umumnya terjadi pada trimester kedua namun lebih umum terjadi pada trimester ketiga. Kontraksi braxton-hicks adalah kontraksi yang : memiliki intensitas ireguler tidak teratur tidak dapat dipredikasi tidak ritmik lebih seperti tidak nyaman dibandingkan sakit tidak meningkat baik intensitas maupun frekuensi kontraksi ini perlahan-lahan akan menghilang Kontraksi braxton-hicks diperkirakan berkaitan dengan tonus otot rahim dan aliran darah ke plasenta (ari-ari). Beberapa pakar menyatakan bahwa kontraksi ini tidak berhubungan dengan dilatasi serviks (pelebaran leher rahim) namun berhubungan dengan melunaknya leher rahim. Beberapa pemicu yang dapat menyebabkan kontraksi braxton-hicks adalah :

2

Pada saat bayi anda sedang aktif Ketika kandung kecing penuh Setelah berhubungan intim ( sperma mengandung Prostaglandin yang menyebabkan kontraksi ) . Dehidrasi atau kekurangan cairan. Keletihan setelah membawa beban berat.

Yang dapat ibu lakukan ketika kontraksi ini terjadi adalah : Rubahlah posisi ibu; berbaringlah bila sebelumnya ibu sedang berdiri atau berjalanlah bila sebelumnya ibu sedang duduk / berbaring Mandi air hangat selama 30 menit / lebih Minumlah segelas air karena kontraksi dapat disebabkan oleh dehidrasi Minum segelas air teh hangat / susu hangat Bila kontraksi berlanjut dan usia kehamilan kurang dari 36 minggu maka penanganananya seperti pada kontraksi dini. 3. Kontraksi Sebenarnya. Kontraksi sebenarnya terjadi menjelang persalinan. Kontraksi berlangsung selama 40-60 detik, terjadi di setiap 10 samai 20 menit atau satu jam, kemudian kontraksi terjadi menjadi lebih sering. Kontraksi sebenarnya akan diikuti oleh pembukaan mulut rahim, keluarnya cairan atau lendir yang bercampur darah yang berwarna kecoklatan yang merupakan sebagai sumbatan lendir atau mukus pada leher rahim. B. KONTRAKSI MASA PERSALINAN Kontraksi di atas termasuk ke dalam kontraksi normal dan biasa terjadi pada masa kehamilan. Dan biasanya akan merujuk pada persalinan normal. 1. Kontraksi normal yaitu : a. Tonus otot rahim di luar his tidak seberapa tinggi lalu meningkat pada waktu his.Pada kala pembukaan serviks ada dua fase yang digambarkan pada servikogram menurut Friedman yaitu : Fase laten Fase aktif b. Kontraksi otot rahim dimulai pada salah satu tanduk rahim, sebelah kanan atau sebelah kiri, lalu menjalar ke seluruh otot rahim. c. Fundus uteri berkontraksi lebih dulu (fundal dominan) lebih lama dari bagian - bagian lain. Bagian tengah berkontraksi lebih lambat, singkat an tidak sekuat fundus uteri. Bagian bawah (segmen bawah rahim) dan serviks tetap pasif atau hanya berkontraksi sangat lemah. d. Sifat-sifat his: lamanya, kuatnya, teraturnya, seringnya atau relaksasinya serta sakitnya. (Hanifah Winkjosastro, 2007)

3

2. Pembagian pembagian dan sifat-sifatnya : a. Kontraksi ( his ) pendahuluan His tidak kuat atau tidak teratur Menyebabkan show b. His pembukaan (kala I) His pembukaan ervik sampai terjadi lengkap 10 cm Mulai kuat, teratur dan sakit c. His pengeluaran (kala II) Sangat kuat, teratur, simetris, terkoordinasi, sangat lama His untuk mengeluarkan janin, koordinasi bersama antara : his kontraksi otot perut, kontraksi diafragma dan ligament d. His pelepasan uri (kala III) Kontraksi sedang untuk pelepasan dan melahirkan plasenta. e. His pengiring (kala IV) Kontraksi lemah, masih sedikit nyeri, pengecilan rahim dalam beberapa jam atau hari. (Bagian Obstetri dan Ginekologi, 2002) Namun ada beberapa jenis kontraksi abnormal yang terjadi menjelang persalinan, Kelainan his terutama ditemukan pada prigmigrapida tua. Pada multipara lebih banyak ditemukan kelainan yang bersifat inersia uteri. Faktor herrediter mungkin memegang peranan pula dalam kelainan his. Sampai seberapa jauh factor emosi(ketakutan dan lain-lain) mempengaruhi kelainan his. Belum ada persesuaian paham antara para ahli. Satu sebab yang penting dalam kelainan his, khususnya inersia uteri, ialah apabila bagian bawah janin tidak berhubungan rapat dengan segmen bawah uterus seperti misalnya pada kelainan letak janin atau pada disproporsi sevalopelvik. Peregangan rahim yang berlebihan pada kehamilan ganda maupun hidramnion juga dapat nerupakan penyebab dari inersia uteri yang murni. gangguan dalam pembentukan uterus pada masa embrional, misalnya uterus bikornis unikollis, dapat pula mengakibatkan kelainan his. Akan tetapi pada sebagian besar kasus, kurang lebih separuhnya penyebab inersia uteri ini tidak diketahui. 3. Jenis Jenis Kelainan Kontraksi (HIS) a. Pengertian Distosia kelainan tenaga/his adalah his tidak normal dalam kekuatan / sifatnya menyebabkan rintangan pada jalan lahir, dan tidak dapat diatasi sehingga menyebabkan persalinan macet (Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, 2010). 1) His Hipotonik ( Inersia Uteri ) His hipotonik disebut juga inersia uteri yaitu his yang tidak normal, fundus berkontraksi lebih kuat dan lebih dulu daripada bagian lain. Kelainan terletak pada kontraksinya yang singkat dan jarang. Selama ketuban utuh umumnya tidak berbahaya bagi ibu dan janin. Hisnya bersifat lemah, pendek, dan jarang dari his normal. Inersia uteri dibagi menjadi 2, yaitu : a) Inersia uteri primer Bila sejak awal kekuatannya sudah lemah dan persalinan berlangsung lama dan terjadi pada kala I fase laten.

4

b) Inersia uteri sekunder Timbul setelah berlangsung his kuat untuk waktu yang lama dan terjadi pada kala I fase aktif. His pernah cukup kuat tetapi kemudian melemah. Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada pembukaan. Pada bagian terendah terdapat kaput, dan mungkin ketuban telah pecah. Dewasa ini persalinan tidak dibiarkan berlangsung sedemikian lama sehingga dapat menimbulkan kelelahan otot uterus, maka inersia uteri sekunder ini jarang ditemukan.Kecuali pada wanita yang tidak diberi pengawasan waktu persalinan. 2) His Hipertonik His hipertonik disebut juga tetania uteri yaitu his yang terlalu kuat. Sifat hisnya normal, tonus otot diluar his yang biasa, kelainannya terletak pada kekuatan his. His yang terlalu kuat dan terlalu efisien menyebabkan persalinan berlangsung cepat (