gangguan defisit atensi

16
Gangguan defisit atensi Oleh : Ahmad Fatahillah Pembimbing : dr. Isa Multazam Noor Sp.KJ(K) CASE VIGNETTE

Upload: anakanom

Post on 30-Jan-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jiwa

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan defisit atensi

Gangguan defisit atensi

Oleh : Ahmad FatahillahPembimbing : dr. Isa Multazam Noor

Sp.KJ(K)

CASE VIGNETTE

Page 2: Gangguan defisit atensi

M adalah anak berusia 11 tahun di bawa ke psikiatri oleh orang tuanya karena masalah yang telah ada sejak dia lahir. M digambarkan tidak dewasa secara sosial dan dia mempunyai masalah dalam berteman. Ibunya melihat dia sebagai anak yang tidak bahagia, ayahnya melihat M sebagai anak yang sulit terfokus dan pemalas. Tahun ini dalah tahun sekolah yang sulit. Dia terlihat selalu berbicara dan melakukan hal yang salah.

M adalah bayi “penuntut”. Dia jarang terlihat tertidur dan dia banyak menangis. Tumbuh kembang dalam batas normal. Pada masa balita dia adalah seorang yang pendiam.

Saat kelas satu M mempunyai masalah dengan mengantri dan menjadi terpaku pada beberapa mainan, lebih memilih bermain dengan mainan yang sama berulang – ulang. M selalu mempunyai kesulitan dalam hal perubahan dan transisi seperti contohnya perubahan urutan tempat duduk saat makan malam dapat membuatnya tidak bersemangat.

Dalam bidang akademik, sekolah dasarnya tidak ada masalah. M dalam kecerdasan rata - rata, tetapi akademiknya menurun saat di kelas 7. Ayahnya orang yang sangat menuntut dan merasa bahwa M terus – menerus membuang waktunya saat belajar, lebih sering melamun dibanding fokus dengan tugas sekolahnya. Kebiasaan melamun menjadi jelas saat M menjadi anggota tim basket di kelas 6. Ayahnya adalah asisten pelatih dan mengamati bahwa M tidak fokus pada permainan basketnya dan perkembangan sosialnya kurang dari yang lain. M jarang melakukan kontak mata dan kemampuan bersosialisasinya kurang. Dia tidak ikut tertawa pada lelucon yang dilontarkan dan tidak bergabung dengan tim sebayanya.

Ilustrasi

Page 3: Gangguan defisit atensi

Ibunya biasanya mengatakan pesan positif kepada M sebelum memulai sekolah, tetapi pekerjaannya menjadi sulit dan kompleks, menjadi tidak terorganisir. Saat makan M mempunyai masalah dalam mengikuti perbincangan. Selama musin panas masalahnya berkurang, dia adalah atlit yang terampil dan menghabiskan waktunya untuk kegiatan olahraga. Namun, saat berkemah dia hanya mempunyai satu teman, sejak memulai kegiatan berkemah pada usia 8 tahun dia tidak pernah memperbanyak teman. Kepala kemahnya melaporkan bahwa M adalah orang yang kaku, mengucapkan hal – hal konyol dan kesulitan mengikuti instruksi yang diberikan.

Ibu M usia 40 tahun, berpendidikan S2 audiologi. Ayahnya usia 41 tahun lulusan MBA dari Ivy league school dan investor perbankan yang berhasil. Pernikahan mereka digambarkan sempurna, dan M satu – satunya yang menjadi fokus konflik. Ayahnya kecewa dan sedih kepada M, dan ibunya lebih melindungi dan khawatir. M mempunyai dua adik laki-laki usia 9 dan 7 tahun tanpa gangguan emosional.

M selalu dipaksa ibunya untuk pergi kontrol. M mengatakan bahwa dia mempunyai masalah dalam berteman, dan tidak melakukan hal dengan baik di sekolah seperti seharusnya. Mata pelajaran favoritnya adalah matematika dan bahasa inggris, walaupun sebenarnya dia buruk dalam kedua pelajaran ini. M mengatakan dia bertengkar dengan orangtuanya dan ayahnya yang kritis dapat membuatnya menangis. Dia takut untuk datang ke psikiater karena dia pikir dia gila. M mengaku tidak ada masalah dengan tidur, nafsu makan baik, dan dia suka sekali menonton TV sampai berjam – jam khususnya acara olahraga. M tidak punya teman dan menghabiskan akhir pekannya sendiri.

Lanjutan.

Page 4: Gangguan defisit atensi

M tidak mengerti kenapa orang – orang tidak menyukainya. Dia sulit untuk menangkap pelajaran di sekolah dan mengakui pikirannya tidak berkonsentrasi saat guru sedang menjelaskan. Dalam berolahraga berjalan baik, tetapi M tidak punya teman dekat. Dia lebih memilih tenis daripada tim olahraga karena “ lebih mudah memperhatikan saat bola mendatangimu “. Dia berharap akan lebih mudah untuk berteman, dia dan ayahnya akan berhenti bertengkar, dan dapat menjadi pemain basket professional.

Laporan dari sekolah menjelaskan bahwa kemampuan berorganisasi M jelek. Dia dapat duduk dalam 10 – 15 menit, tetapi seringkali mengambil minuman atau pergi ke toilet. Dia memiliki konsentrasi yang kurang. Saat di tutorial satu persatu M dapat menyelesaikan banyak persoalan, dan dianggap baik ole tutorny. Ketidak disiplinan M juga dilaporkan oleh sekolah.

Dari sudut pandang guru yang menilai hiperaktivitas, impulsivitas dan perhatian telah dilengkapi oleh beberapa dokternya. Mereka mengindikasikan M mempunyai rentang perhatian yang pendek, mudah teralih, lebih banyak melamun, dan gagal menyelesaikan apa yang telah dimulai. Data tes neuropsikologi mengindikasikan dengan masalah perhatian dan kecepatan proses. Hasil tes hubungan spasialnya buruk, waktu, gerakan kompleks yang membutuhkan proses cepat. Dia juga buruk dalam hal mengikuti petunjuk yang membutuhkan perhatian baik melalui visual dan verbal. Tes memori dan pembelajaran, dia melakukan tugas memori dengan baik, tetapi buruk pada tes memori dengan informasi acak.

Lanjutan.

Page 5: Gangguan defisit atensi

tidak dewasa secara sosial dan dia mempunyai masalah dalam berteman.

sulit terfokus dan pemalas. masalah dengan mengantri dan menjadi

terpaku pada beberapa mainan bermain dengan mainan yang sama

berulang – ulang.

Daftar Masalah

Page 6: Gangguan defisit atensi

kesulitan dalam hal perubahan dan transisi. akademiknya menurun saat di kelas 7. masalah dalam mengikuti perbincangan. kesulitan mengikuti instruksi yang

diberikan. Dia sulit untuk menangkap pelajaran di

sekolah dan mengakui pikirannya tidak berkonsentrasi saat guru sedang menjelaskan.

Lanjutan.

Page 7: Gangguan defisit atensi

Dia dapat duduk dalam 10 – 15 menit, tetapi seringkali mengambil minuman atau pergi ke toilet.

mempunyai rentang perhatian yang pendek, mudah teralih, lebih banyak melamun, dan gagal menyelesaikan apa yang telah dimulai

Lanjutan.

Page 8: Gangguan defisit atensi

Axis I : F 90.0 Gangguan aktifitas dan perhatian

Axis II : Tidak ada (retardasi mental)

Axis III : Tidak ada

Aksis IV : Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial

Aksis V : ◦ GAF current <61◦ GAF HLPY <61

Diagnosis Multiaksial

Page 9: Gangguan defisit atensi

A.

1. Enam (atau lebih) gejala inatensi/ gangguan konsentrasi yang menetap 6 bulan atau lebih dengan derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan.

Inatensi/ gangguan konsentrasi◦ Sering gagal memberi perhatian yang cukup terhadap detail, atau membuat kesalahan

karena ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja atau aktivitas lain

◦ Sering sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja

◦ Sering seperti tidak mendengarkan bila diajak berbicara

◦ Sering tidak enurut instruksi dan gagal mengerjakan pekerjaan sekolah, tugas di pekerjaan (bukan karena melawan atau bukan karena tidak mengerti)

◦ Sering mengalami kesulitan mengorganisir tugas dan aktivitas

◦ Sering menghindari, tidak menyukai, atau menolak untuk melakukan tugas yang memerlukan konsentrasi penuh, misalnya pekerjaan rumah atau pekerjaan sekolah

◦ Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan sehari-hari untuk menyelesaikan tugas dan aktivitas, misalnya mainan, pinsil, buku)

◦ Perhatiannya mudah terpecah bila ada rangsang dari luar

◦ Pelupa dalam aktivitas sehari-hari

Kriteria DSM IV – Gangguan Atensi

Page 10: Gangguan defisit atensi

2. Enam atau lebih gejala hiperaktivitas-impulsivitas, yang menetap 6 bulan atau lebih, dengan derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan

Hiperaktivitas◦ Sering bermain jari atau tidak dapat duduk diam

◦ Sering meninggalkan kursi di sekolah atau di situasi lain yang memerlukan duduk di kursi

◦ Sering lari dan memanjat berlebihan di situasi yang tidak tepat. Pada anak remaja terlihat sebagai rasa gelisah.

◦ Sering mengalami kesulitan bermain atau aktivitas lain yang memerlukan ketenangan

◦ Selalu bergerak, seperti didorong motor

◦ Sering berbicara terlalu banyak

Impulsivitas◦ Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai ditanyakan

◦ Sering sulit menunggu giliran

◦ Sering menginterupsi atau mengganggu anak lain, misalnya menyela suatu percakapan, masuk ke dalam permainan tanpa “antri”

◦ Gejala hiperaktif-impulsif mulai terlihat sebelum berumur 7 tahun

B.    Gejala terjadi di dua situasi berbeda atau lebih misalnya di sekolah dan di rumah

C.    Adanya gangguan bermakna dalam fungsi sosial, akademis, atau pekerjaan

D.    Gejala bukan merupakan bagian gangguan perkembangan pervasif (autisme), schizophrenia, atau gangguan jiwa berat lain, dan bukan disebabkan gangguan mood, kecemasan atau ansietas, gangguan disosiasi, atau gangguan kepribadian

Lanj.

Page 11: Gangguan defisit atensi

Menjelaskan kondisi anak-anak yang memperlihatkan ciri atau gejala kurang konsentrasi, hiperaktif, dan impulsif yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup mereka.

Definisi

Page 12: Gangguan defisit atensi

Amerika Serikat◦ 2%-20% anak sekolah dasar.◦ 3%-7% masa pubertas

Epidemiologi

Page 13: Gangguan defisit atensi

Faktor genetik Kerusakan otak Faktor Neurokimia Faktor Neurofisiologis Faktor Psikososial

Etiologi

Page 14: Gangguan defisit atensi

Non Farmakologi

◦ Intervensi keluarga, program behavioral, yaitu Pelatihan Manajemen Pola Asuh (PMP), dimana orang tua diajari untuk mengubah berbagai respon untuk anak-anak mereka sehingga perilaku prososial dan bukannya perilaku antisosial yang dihargai secara konsisten.

◦ Penanganan multisistemik (PMS). Teknik yang dipergunakan bervariasai meliputi Cognitive Behavioural Therapy (CBT), home-based interventions/sistem keluarga, classroom-based behaviour modifications, dan manajemen kasus.

◦ Pendekatan kognitif, Contoh: mengajarkan keterampilan kognitif pada anak-anak untuk mengendalikan kemarahan mereka menunjukan manfaat yang nyata dalam membantu mereks mengurangi perilaku agresif. 2

Tatalaksana

Page 15: Gangguan defisit atensi

Farmakologi◦ Pilihan obat :

Metilfenidat : Ritalin, Concerta, Metadate Dekstroamfetamine : Dexedrine Kombinasi : Adderall

Page 16: Gangguan defisit atensi

Lahey, dkk (1995) menemukan bahwa anak laki-laki dengan gangguan tingkah laku perilaku antisosialnya jauh lebih mungkin untuk berlanjut jika memiliki salah satu orang tua yang mengalami gangguan kepribadian antisosial atau jika mereka memilki kecerdasan verbal rendah.

Interaksi beberapa faktor individual:◦ seperti temperamen, psikopatologi yang dialami orang tua

◦ interaksi orang tua-anak yang disfungsional

◦ faktor-faktor sosiokultural

◦ seperti kemiskinan

◦ dukungan sosial rendah

berkontribusi terhadap lebih banyaknya kemungkinan timbulnya perilaku agresif di usia dini dengan sifat tetap.

Prognosis