game online di optimus game centre (presentasi)
TRANSCRIPT
GAME ONLINE DI OPTIMUS GAME
CENTRE
Teks Eksplanasi
Pernyataan Umum
Game online merupakan suatu jenis permainan komputer yang memanfaatkan
jaringan internet untuk memainkannya. Game online dapat diakses secara langsung dari
sistem perusahaan kepada penikmat game online melalui jaringan internet, dapat dimainkan
bersama dan berkomunikasi secara langsung sesama pemain dalam game yang sama.
Di Kota Sragen banyak terdapat warung internet khusus game, biasa disebut Warnet
Game. Salah satu warnet game di Kota Sragen yang ramai pengunjung pada malam hari dan
hari libur, tepatnya di Jalan Yos Sudarso, Gendingan, Sragen Wetan yaitu Optimus Game
Centre. Beberapa game online yang sering dimainkan di Optimus Game Centre, antara lain
Point Blank, Dota, Ayo Dance, Atlantica, Angry Bird, Dragon Nest, dan Lost Saga.
Dalam konteks sederhana, game online dimainkan dengan suatu aturan dengan
tujuan tertentu, misalnya untuk me – refreshing diri atau dijadikan sebagai ladang bisnis dan
menghasilkan uang dalam konteks luasnya.
Perincian
Pada umumnya, game online terbagi menjadi dua jenis, yaitu web based game
dan text based game. Web based game adalah aplikasi game yang diletakkan pada server
di internet dimana pemain hanya menggunakan jaringan internet dan browser untuk
mengakses game tersebut. Jadi tidak perlu menginstall atau menge – patch untuk
memainkan gamenya. Namun seiring dengan perkembangan, ada beberapa fitur yang
perlu download untuk memainkan sebagian game, seperti Java Player, Flash Player,
maupun Shockwave Player, yang biasanya diperlukan untuk tampilan grafis game
tersebut. Selain itu, game seperti ini juga tidak menuntut spesifikasi komputer yang
canggih, tidak lag dan membutuhkan bandwitdh yang besar. Selain itu, sebagian besar
web based game adalah gratis. Pembayaran hanya diperlukan untuk fitur-fitur tambahan
dan mempercepat perkembangan account pada game tersebut.
Sedangkan text based game bisa disebut sebagai awal dari web based
game. Text based game sudah ada sejak lama, dimana saat sebagian besar
komputer masih berspesifikasi rendah dan sulit untuk memainkan game dengan
grafis yang hebat, sehingga dibuatlah game – game dimana pemain hanya
berinteraksi dengan teks – teks yang ada dan sedikit gambar atau tanpa gambar.
(Bartle, 1990; Bruckman, 1992; Curtis, 1996).
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Optimus Game Centre dan
wawancara dengan beberapa pemain game online di sana, dapat disebutkan bahwa rata
– rata pemain game online adalah anak – anak yang masih duduk di bangku sekolah, baik
dasar maupun menengah. Hal itu disebabkan karena jumlah game online yang bervariasi,
mudah didapat, dan mudah cara memainkannya.
Hampir semua pemain game online di Optimus Game Centre bergabung dalam
suatu komunitas game yang disebut Optimus Club. Optimus Club merupakan komunitas
yang digunakan untuk suatu perlombaan game di berbagai daerah dan kota. Seolah –
olah terdapat suatu tempat untuk bersosialisasi antar pemain game online meskipun
bersifat maya. Tetapi, mereka merasakan suatu kesenangan tersendiri disaat
bersosialisasi dengan pemain lainnya untuk memainkan game online dalam suatu
pertandingan.
S. Evangeline I. Suaidy, seorang psikolog remaja kepada politikindonesia.com
mengatakan bahwa semua individu termasuk anak – anak membutuhkan kesenangan.
Kesenangan itu bisa didapat dengan berbagai cara. Bermain game, termasuk salah satu
cara untuk mendapat kesenangan. Ketika seseorang merasa senang, maka tubuhnya akan
melepaskan hormon dopamin. Dopamin yaitu hormon atau zat kimia yang terkait
hubungannya dengan kesenangan.
Ia juga menambahkan, hormon dopamin tidak hanya ada pada sisi positif,
tetapi ada juga pada sisi negatif. Jika efek kesenangan itu tidak dapat dikontrol dengan
baik, maka stimulus hormon dopamin akan mengakibatkan adiksi atau kecanduan.
Dari hasil wawancara dengan tiga pemain game online di Optimus Game
Centre, mereka menyebutkan bahwa mayoritas pemain game online akan merasa ingin
memainkan lagi setelah menyelesaikan permainan pertama dengan suatu kesenangan
tertentu. Kecanduan itu muncul dari rasa ingin tahu pemain game terhadap tingkat
kesulitan game online lebih detail serta rasa ingin mengalahkan lawan dan mendapat
rating paling atas. Sehingga, rasa – rasa yang timbul karena kecanduan itu akan perlahan
– lahan mengubah emosi seseorang dan akan berpengaruh terhadap diri sendiri maupun
orang lain. Pengaruh yang ada bergantung pada emosi. Jika respon terhadap emosi baik,
maka pengaruh yang ada bersifat positif, begitu juga sebaliknya.
Bryan (18), salah satu narasumber dari SMK N 2 Sragen menyebutkan bahwa
saat bermain game online sering terdengar kata – kata kotor dan umpatan yang keluar.
Hal tersebut sudah pasti berpengaruh terhadap diri sendiri, yaitu timbul rasa tidak terima
dan akan terus bermain game sampai akhirnya kecanduan muncul.
Kecanduan bermain game berlebihan dikenal dengan istilah Game Addiction (Grant,
J.E. dan Kim, S.W. (2003)). Artinya seorang anak seakan – akan tidak ada hal yang ingin
dikerjakan selain bermain game, dan seolah – olah game ini adalah hidupnya. Hal semacam ini
sangat riskan bagi perkembangan si anak yang perjalanan hidupnya masih panjang.
Nicholas Yee (2002) menyebutkan, indikator dari individu yang mengalami
kecanduan terhadap games, memiliki ciri – ciri, diantaranya cemas, perasaan bersalah ketika
bermain, masalah dalam kehidupan sosial, dan masalah dalam hal finansial atau hubungan
dengan orang lain.
Hal serupa juga disebutkan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal
Pediatrics, yang dilakukan di Seattle Children’s Research Institute (2011), Lowa State University
(2010), dan Stanford University School of Medicine (2009) menyebutkan bahwa terlalu banyak
bermain game bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak, antara lain masalah sosialisasi
dan komunikasi, mengikir empati, gangguan motorik, serta gangguan kesehatan.
Tetapi dalam memainkan game online, rasa kecanduan tidak langsung muncul
dalam diri pemain. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut hasil wawancara
yang dilakukan, faktor – faktor tersebut diantaranya waktu yang dibutuhkan seseorang
dalam memainkan game, rasa yang timbul dalam diri pemain, dimana rasa ini bergantung
pada tujuan. Jika tujuan awal hanya sebagai refreshing diri, maka rasa yang ditimbulkan
tidak terlalu berlebihan. Sehingga, kecanduan pun tidak muncul.
Mayoritas pemain game online yang bermain di Optimus Game Centre bermain
game selama 2 – 3 jam. Dimana itu merupakan waktu yang diamanatkan para orang tua
kepada anaknya yang bermain game, dengan tujuan agar tidak menimbulkan kecanduan
dan konsentrasi anak tidak terpecah antara prestasi di sekolah dengan hobi atau
kesenangannya dalam bermain game.
Menurut A. Rasyid Surya Nugraha (16), narasumber dari SMA N 2 Sragen
berpendapat bahwa mind set masyarakat umum mengenai game online perlu diubah.
Pasalnya, mereka berpikiran game online hanya memiliki dampak negatif, tidak memiliki
dampak positif. Seharusnya masyarakat melihat sisi positif dari game online, meskipun
dampak negatif yang sudah pasti melekat pada game online. Ia juga menambahkan,
dampak positif ataupun dampak negatif dari game online tergantung pada individu
menilai secara keseluruhan. Dampak positif yang dapat diambil dari game online
diantaranya menambah teman, dapat bersosialisasi atau berinteraksi dengan teman di
berbagai tempat.
Dampak positif mengenai game online telah didapat dari pengumpulan
beberapa sumber. Bermain game memberikan suatu latihan yang sangat efektif kepada
otak. Mayoritas pemain game online membutuhkan keterampilan abstrak yang tinggi
untuk menang. Keterampilan tersebut diantaranya pemecahan masalah dan logika
(Perrone et al, 1996), perhatian dan motivasi yang lebih (Blumberg, 1998: Rosas et al,
2003), koordinasi tangan – mata, motorik, dan kemampuan spasial (Greenfield 1994; Beck
2003), multitasking, membuat analisa dan keputusan yang cepat, serta kerja tim dan
kerja sama ketika bermain dengan orang lain.
Yang dimaksud dengan multitasking yaitu pelacakan pergeseran banyak
variabel secara simultan dan mengelola beberapa tujuan. Contohnya, dalam sebuah
permainan strategi, misalnya sementara mengembangkan sebuah kota, suatu kejutan tak
terduga sebagai musuh akan muncul. Ini memerlukan kekuatan untuk menjadi fleksibel
dan cepat untuk mengubah taktik.
Menurut hasil wawancara dengan Amin (18), narasumber dari SMA N 3 Sragen, ia
mengatakan bahwa bermain game online secara berlebihan, dapat berakibat fatal pada otak.
Pernyataan Amin dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang professor
dari Tokyo Nihon University, Akio Mori melakukan kajian mengenai dampak game pada aktivitas
sistem saraf pusat, yaitu otak. Dari penelitian Akio Mori tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
2 poin penting. Pertama, penurunan aktivitas gelombang otak prefrontal yang memiliki peranan
sangat penting, dengan pengendalian emosi dan agresivitas sehingga mereka cepat mengalami
perubahan mood, seperti mudah marah, mengalami masalah dalam hubungan dengan hubungan
sosial, tidak konsentrasi dan sebagainya (Ian s Bruce, 2002).
Kedua, penurunan aktivitas gelombang beta merupakan efek jangka panjang yang tetap
berlangsung meskipun gamer tidak sedang bermain game. Dengan kata lain, para gamer mengalami
“autonomic nerves” yaitu tubuh mengalami pengelabuan kondisi dimana sekresi hormon adrenalin
meningkat, sehingga denyut jantung, tekanan darah, dan kebutuhan oksigen terpacu untuk
meningkat. Bila tubuh dalam keadaan seperti ini maka yang terjadi pada gamer adalah otak mereka
merespon bahaya sesungguhnya (Ian s Bruce, 2001).
Interpretasi
Semakin meningkatnya teknologi, maka semakin pesat pula game online berkembang.
Dengan menghadirkan berbagai jenis, bentuk, dan pengaruh, game online akan semakin menarik
banyak orang, khususnya anak – anak untuk menikmatinya.
Terdapat dampak positif dan negatif bermain game online dalam berbagai segi, diantaranya segi
kesehatan, psikologis, prestasi akademik, dan juga sosial. Dampak positif dan negatif yang dibawa
oleh game online tidak dapat dipungkiri. Hal itu akan berpengaruh pada diri pemain, buruk atau
baik tergantung pada tujuan awal dan cara pemain menyikapi game online serta emosi yang
diluapkan.
Untuk menanggulangi dampak – dampak bermain game online, tergantung pada
motivasi individu itu sendiri. Selain motivasi individu, peran orang tua sangatlah penting dalam
membimbing anak untuk tidak terjerumus ke dalam dunia yang terjebak kecanduan. Karena
kecanduan sulit untuk disembuhkan, kecuali dengan niat tulus dan usaha keras.
Kaidah Kebahasaan
Optimus Game Centre
Di Jalan Yos Sudarso, Gendingan, Sragen Wetan, Sragen
Alfian, Bryan, dan Prestian (kiri ke kanan)
Di Optimus Game Centre
Daftar Pustaka
• http://aisyachumaira.blogspot.co.id/2012/10/dampak-game-online-terhadap.html
• http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/bahaya+kecanduan+game+online
• http://www.gudangkesehatan.com/dampak-positif-dan-negatif-dari-bermain-game-o
nline/
• https://fharyhadiyan.wordpress.com/2013/01/16/pengaruh-positif-dan-negatif-game-
online/
• http://www.kelasindonesia.com/2015/06/contoh-artikel-tentang-game-online.html
• Tinjauan Pustaka Bab II, Universitas Sumatera Utara.
Terima kasih