gambaran umum tulang bawang barat

67
| Gambaran Umum Wilayah BAB BAB II II GAMBARAN UMUM GAMBARAN UMUM WILAYAH WILAYAH KABUPATEN TULANG BAWANG KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT BARAT 2.1. Geografi, Administrasi, dan Kondisi Fisik 2.1.1 Letak Kabupaten Tulang Bawang Barat Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung. Kabupaten Tulang Bawang Barat berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini menjadikan Kabupaten Tulang Bawang Barat cukup strategis sebagai pusat kegiatan ekonomi yang sedang berkembang. Secara geografis, wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada koordinat 04 o 10’‐04 o 42’ LS dan 104 o 55’–105 o 10’BT. Batas Kabupaten Tulang Bawang Barat berdasarkan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2008 dijelaskan sebagai berikut: Utara : Mesuji Timur, Way Serdang, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan) Selatan : Abung Surakarta dan Muara Sungkai (Lampung Utara), dan Terusan Nunyai (Lampung Tengah) Barat : Negara Batin, Pakuan Ratu, dan Negeri Batin (Way Kanan) Timur : Banjar Agung, Banjar Margo, dan

Upload: vero-nica-olshop

Post on 09-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

gambaran umum tulang bawang barat

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ 1 | Gambaran Umum Wilayah

BABBAB IIII

GAMBARAN UMUMGAMBARAN UMUM WILAYAHWILAYAH

KABUPATEN TULANG BAWANGKABUPATEN TULANG BAWANG BARATBARAT

2.1. Geografi, Administrasi, dan Kondisi Fisik

2.1.1 Letak Kabupaten Tulang Bawang Barat

Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi

Lampung. Kabupaten Tulang Bawang Barat berbatasan langsung dengan

Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini menjadikan Kabupaten Tulang Bawang Barat

cukup strategis sebagai pusat kegiatan ekonomi yang sedang berkembang.

Secara geografis, wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada

koordinat 04o10’‐04o42’ LS dan 104o55’–105o10’BT. Batas Kabupaten Tulang

Bawang Barat berdasarkan Undang Undang Nomor 50 Tahun 2008 dijelaskan

sebagai berikut:

Utara : Mesuji Timur, Way Serdang, dan Kabupaten Ogan

Komering Ilir (Sumatera Selatan)

Selatan : Abung Surakarta dan Muara Sungkai (Lampung Utara),

dan Terusan Nunyai (Lampung Tengah)

Barat : Negara Batin, Pakuan Ratu, dan Negeri Batin (Way

Kanan)

Timur : Banjar Agung, Banjar Margo, dan Menggala (Tulang

Bawang)

Secara geografis kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di ujung utara

provinsi Lampung. Daerahnya terbagi atas dataran tinggi yang berupa daerah

dataran dengan kemiringan 30%, merupakan daerah penghasil produksi

perkebunan. Daratan yang datardengan rata‐rata curah hujan yang memadai

dapat menambah tingkat kesuburan tanah. Daerah datar terbentang luas pada

wilayah bagian selatan merupakan daerah persawahan yang terdapat di

kecamatan Tumijajar. Sedangkan wilayah yang merupakan daerah tegalan

terdapat pada bagian utara yaitu dikecamatan Lambu Kibang, Gunung Agung,

Page 2: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ 2 | Gambaran Umum Wilayah

Gunung Terang dan Way Kenanga. Pada bagian tengah kabupaten Tulang

Bawang Barat didominasi oleh lahan berupa semak/belukar yaitu terdapat

disebagian besar wilayah kecamatan Pagar Dewa. Potensi lahan tersebut jika

dimanfaatkan secara optimal akan menjadi satu potensi yang cukup tinggi dalam

menunjang pembangunan bagi Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Luas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 120.100 ha. Secara

umum gambaran topografi Kabupaten Tulang Bawang Barat hanya meliputi

daerah dataran hinggga bergelombang dan daerah rawa. Daerah dataran sampai

daerah bergelombang meliputi hampir seluruh wilayah kabupaten. Daerah ini

dimanfaatkan untuk lahan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan

pemukiman. Jenis tanah di daerah dataran sebagian besar adalah jenis tanah

podsolik. Daerah rawa berupa cekungan yang memungkinkan untuk diisi air

pada musim penghujan membentuk rawa‐rawa atau lebung‐lebung. Daerah

rawa umumnya memiliki jenis tanah alluvial. Rawa ini dapat dijumpai disekitar

aliran Way Tulang Bawang, Way Kanan dan Way Kiri.

Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara umum merupakan

dataran yang cocok dimanfaatkan untuk pertanian. Luas wilayah tersebut

dibagi dalam delapan kecamatan. Kecamatan Tulang Bawang Tengah dan

Kecamatan Tulang Bawang Udik merupakan dua kecamatan terluas di

Kabupaten Tulang Bawang Barat. Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat

dikelompokkan menjadi tiga wilayah. Pembagian ini berdasarkan kelompok

wilayah yang dibatasi oleh batas alam berupa sungai. Terdapat dua sungai yang

menjadi pemisah ketiga wilayah tersebut. Ketiga kelompok wilayah tersebut

yaitu sisi utara yang meliputi: Kecamatan Gunung Agung, Lambu Kibang,

Gunung Terang, dan Way kenanga. Sisi Tengah meliputi wilayah Kecamatan

Pagar Dewa, wilayah Tulang Bawang Tengah. Wilayah Tulang Bawang Udik. Sisi

Selatan meliputi Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Tulang Bawang Udik, dan

Kecamatan Tumijajar.

Wilayah Utara dan Tengah dipisahkan oleh Way Kanan Sungai Tulang

Bawang sedangkan wailayah Tengah dan Selatan dipisahkan oleh Way Kiri

Sungai Tulang Bawang. Batas alam yang memisahkan ketiga wilayah tersebut

Page 3: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ 3 | Gambaran Umum Wilayah

merupakan

kendala pembangunan di beberapa wilayah. Hal yang paling dirasakan adalah

Page 4: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 | Gambaran Umum

keberadaan sungai Way Kanan yang memisah kan wilayah tengah dengan

wilayah Utara, Kedua wilayah tidak dihubungkan oleh jembatan yang

dihubungkan oleh jembatan yang dapat memberikan fasilitas akses transportasi

darat untuk ke dua wilayah. Batas alam ini berakibat pada terputusnya akses

transportasi darat antara kedua wilayah secara langsung. Akibat lain adalah

semakin jauhnya jarak tempuh dari masing‐masing ibu kota kecamatan yang ada

di wilayah utara dengan ibu kota kecamatan yang berada di wilayah tengah dan

selatan.

Pada umumnya wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat merupakan

daerah yang datar dengan sebagian besar wilayahnya berada pada ketinggian

25‐50 meter diatas permukaan laut (MDPL), kecuali 2 (dua) desa di Kecamatan

Tulang Bawang Tengah yang berada pada ketinggian 0‐25 meter diatas

permukaan laut, yakni Desa Chandra Kencana berada pada ketinggian 25 meter

diatas permukaan laut dan Desa Panumangan yang berada pada ketinggian 23

meter diatas permukaan laut.

2.1.2. Kondisi Hidrologi

Secara umum, kondisi system hidrologi disuatu daerah dapat ditinjau dari

kajian Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS merupakan suatu bentang alam yang

dibatasi oleh pemisah alami berupa topografi perbukitan/pegunungan dan

berfungsi mengumpulkan, menyimpan dan mengalirkan air, sedimen dan unsur

hara ke sungai utama yang akhirnya bermuara pada satu outlet tunggal. Di

Kabupaten Tulang Bawang Barat terdapat 5 sungai dan 3 (tiga) DAS.

Pola aliran drainase menunjukkan arah aliran yang masing‐masing menuju

Ke sungai‐sungai utama yang melintasi dan di sekitar wilayah Kabupaten Tulang

Bawang Barat, yang selanjutnya dapat disebut sebagai system

hidrologi/drainase wilayah. Sungai utama yang melalui Kabupaten Tulang

Bawang Barat adalah Way Kanan, Way Kiri dan Way Tulang Bawang.

Page 5: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 | Gambaran Umum

Tabel 2.1. Daerah Aliran Sungai di Kabupaten Tulang Bawang Barat

NO. NAMA DASLUAS(ha)

1 Mesuji 32.859

2 Tulang Bawang 63.647

3 Seputih 23.593

Sumber: Bappeda Kab.Tulang Bawang Barat, 2014

Pola aliran sungai yang terdapat di Tulang Bawang Barat antara lain: (1)

Pola aliran dendritik, yaitu pola aliran berbentuk seperti pohon. (2) Pola aliran

trellis, yaitu pola aliran pada beberapa sungai yang mendapat tambahan air

dari anak sungainya, dimana arah alirannya tegak lurus pada sungai tersebut.

Page 6: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT2014

Peta 2.1 Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat

Sumber Peta : Bappeda Kab. Tulang Bawang Barat, 2014

2 ‐

5

Page 7: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara administratif terdiri dari 8

kecamatan dengan 82 Kampung dengan jumlah penduduk sebesar ± 253.429 jiwa.

Dilihat dari luas wilayah kecamatan Tulang Bawang Tengah merupakan kecamatan

terluas di Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan luas wilayah 27,493.45 ha atau

22,89% dari luas total Kabupaten Tulang Bawang Barat. Sedangkan untuk luas wilayah

kecamatan terkecil adalah kecamatan Way Kenanga dengan luas wilayah 7,648.48 Ha

atau 6,37% dari luas total wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Untuk mengetahui kecamatan‐kecamatan dan jumlah kelurahan/kampung yang

ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat di lihat pada tabel 2.2 berikut ini:

Tabel 2.2 : Nama Kecamatan, luas wilayah dan jumlah Kampung per‐ Kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat

NO NAMA KECAMATAN

JUMLAH KELURAHAN/DESA

LUAS WILAYAHADMINISTRASI TERBANGUN

KELURAHAN KAMPUNG (Ha)(%)

thd total

(Ha)(%)

thd total

1 Tulang Bawang Udik ‐ 9 23,735.05 19,76% 80.5 33.95

2 Tumijajar 1 9 13,321.75 11.09% 43.67 32.80

3 Tulang Bawang Tengah 1 15 27,493.45 22,89% 87.18 31.71

4 Pagar Dewa ‐ 6 9,965.00 8,30% 34.59 34.71

5 Lambu Kibang ‐ 9 10,982.25 9,14% 37.37 34.03

6 Gunung Terang 14 14,191.00 11,82% 46.30 32.63

7 Gunung Agung ‐ 11 12,764.00 10,63% 41.78 32.73

8 Way Kenanga ‐ 7 7,648.00 6.37% 25.84 33.79

LUAS KAB. TULANG BAWANG BARAT

2 80 120,100 100 397 100

Keterangan: Asumsi data area terbangun tersebut disepakati oleh Pokja PPSP Kab. Tulang Bawang Barat

2 ‐

6

Page 8: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT2014

Peta 2.2. Peta Administrasi Kabupaten Tulang Bawang Barat

Sumber Peta : Bappeda Kab. Tulang Bawang Barat, 2014

2 ‐

7

Page 9: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 | Gambaran Umum

2.2 Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Tulang Bawang Barat terus mengalami peningkatan

setiap tahunnya. Sebagai dasar perencanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten

Tulang Bawang Barat, perlu dibuat angka proyeksi pertumbuhan penduduk untuk 5

tahun kedepan, dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut :

Pt = P0(1+r)t

Dimana ;

Pt = Jumlah penduduk tahun ke

t P0 = Jumlah penduduk awal

r = rata‐rata pertumbuhan penduduk

t = waktu (5)

Wilayah kecamatan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak adalah kecamatan

Tulang Bawang Tengah sebesar 80.059 jiwa dengan kepadatan penduduk 291 jiwa/km2

dan wilayah yang memiliki jumlah penduduk terkecil adalah kecamatan Pagar Dewa

sebesar 5.355 jiwa dengan kepadatan penduduk 55 jiwa/km2. Untuk perhitungan

pertumbuhan penduduk didasarkan pada data hasil BPS Kabupaten Tulang Bawang

Barat tahun 2009 sampai dengan 2012 sehingga nilai rata‐rata pertumbuhan penduduk

setiap tahunnya sebesar 1,02%. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk serta hasil

proyeksi jumlah penduduk untuk 5 tahun kedepan dapat dilihat pada tabel 2.3 dan

tabel 2.4.

Besarnya jumlah penduduk dalam suatu wilayah terutama untuk wilayah yang

mempunyai kepadatan tinggi ditambah dengan persebaran penduduknya yang tidak

merata akan menimbulkan permasalahan yang cukup kompleks, karena pada dasarnya

semua kegiatan baik kegiatan perekonomian, kebudayaan, sosial dan lain sebagainya

akan melibatkan penduduk.

Prilaku penduduk dalam kegiatan sehari‐hari diberbagai lapisan sosial turut

memberikan tekanan terhadap lingkungan yang akan memunculkan efek negatif

maupun positif. Dengan demikian perlu adanya pengendalian baik terhadap jumlah,

komposisi dan persebarannya, hal ini sebagai upaya untuk mendukung kelancaran

Page 10: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 | Gambaran Umum

proses pembangunan di daerah.

Page 11: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 | Gambaran Umum

Tabel 2.3 : Jumlah dan kepadatan penduduk 3 5‐ tahun terakhir

NAMA KECAMATAN

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KKTINGKAT

PERTUMBUHANKEPADATAN PENDUDUK

Tahun Tahun Tahun Tahun2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013 2012 2013

Tulang Bawang Udik

30.294 30.271 30.342 8.007 8.014 8.032 1.08 0,08‐ 0,08 128 128

Tumijajar 40.987 41.310 41.789 11.022 10.936 11.062 0,97 0,97 0,97 310 314

Tulang Bawang

77.39 78.716 80.059 21.195 20.838 21.193 1,71 1,71 1,71 286 291

Pagar Dewa 5.187 5.355 5.528 1.463 1.418 1.463 3,24 3,24 3,24 54 55

Lambu Kibang 22.068 22.181 22.293 2.831 2.817 2.831 0,51 0,51 0,51 202 203

Gunung Terang 30.556 30.972 31.392 8.31 8.199 8.31 1,36 1,36 1,36 218 221

Gunung Agung 28.362 28.352 28.339 7.503 7.506 7.502 0,04 0,04‐ 0,04 222 222

Way Kenanga 18.585 18.676 18.767 4.968 4.944 4.968 0,49 0,49 0,49 244 245

TOTAL 253.429 255.833 258.509 65.299 64.672 65.361 0 0 0 1664 1679

Sumber: Tulang Bawang Barat Dalam Angka 2012, 2013, 2014

Tabel 2.4: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

NAMA KECAMATANJUMLAH PENDUDUK JUMLAH KK TINGKAT

PERTUMBUHAKEPADATAN PENDUDUK

TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015 2016 2014 2015

Tulang Bawang Udik 30.366 30.391 30.415 8.039 8.045 8.051 0,08 0,08 0,08 128 128

Tumijajar 42.191 42.600 43.013 11.169 11.386 11.389 0,97 0,97 0,97 317 320

Tulang Bawang

81.428 82.820 84.257 21.555 21.930 22.311 1,71 1,71 1,71 296 301

Pagar Dewa 5.707 5.892 6.083 1.511 1.559 1.607 3,24 3,24 3,24 57 59

Lambu Kibang 22.407 22.521 22.691 2.849 2.867 2.885 0,51 0,51 0,51 204 205

Gunung Terang 31.819 32.252 32.691 8.423 8.538 6.654 1,36 1,36 1,36 224 227

Gunung Agung 28.327 28.316 28.305 7.499 7.493 7.493 0,04 0,04 0,04 222 222

Way Kenanga 18.859 18.951 19.044 4.992 5.016 5.040 0,49 0,49 0,49 247 248

Sumber: Data diolah 2014

Page 12: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah

Untuk mengetahui profil pendanaan dan pembiayaan APBD bidang sanitasi, Pokja

Sanitasi Kabupaten Tulang Bawang Barat telah melakukan studI keuangan dan

perekonomian. Study ini diperlukan untuk mengetahui profil keuangan dan

perekonomian di Kabupaten Tulang Bawang Barat dalam mendukung pembangunan

khususnya di sector sanitasi serta pola penyerapannya untuk kemudian digunakan

mendukung pembiayaan / pendanaan sanitasi Kabupaten Tulang Bawang Barat di masa

depan. Pemetaan keuangan diperlukan untuk mengukur ketepatan alokasi pendanaan /

pembiayaan sanitasi dan kesinambungan pelayanan sanitasi di masa depan.

Dari hasil studi keuangan yang dilakukan dapat dilihat bahwa Kabupaten Tulang

Bawang Barat secara umum kondisi keuangan dan perekonomian daerah utamanya

pendapatan daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat di tahun 2013 masih bersumber

dari dana perimbangan sebesar Rp. 464,258,955,248, ‐ dan bersumber dari pajak serta

retribusi daerah sebesar Rp. 10,143,810,478,‐. Belanja daerah yang terdiri dari belanja

langsung dan belanja tidak langsung sebesar Rp. 565,054,667,233,‐. Realisasi Anggaran

Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Tulang Bawang Barat 5 tahun terakhir dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2010 – 2014

No Realisasi AnggaranTahun Rata2

pertumb.

2010* 2011* 2012* 2013* 2014

APendapatan (a.1 + a.2+ a.3) 221,683,667,531 480,266,663,815 520,316,102,428 568,183,955,602 31,13

a.1Pendapatan Asli Daerah (PAD)

2,214,441,848 4,928,033,391 5,840,255,784 10,143,810,478 ‐ 48,07

a.1.1 Pajak daerah 1,337,848,605 3,038,052,501 2,542,485,557 5,756,423,663 ‐

a.1.2 Retribusi daerah 353,895,843 516,185,558 649,148,783 882,736,257

a.1.3Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan

‐ ‐ ‐ ‐ ‐

a.1.4 Lain lain‐ pendapatan daerah yang sah

522,697,400 1,373,795,332 2,648,621,444 3,504,650,558 ‐

a.2 Dana Perimbangan (Transfer)

171,598,152,533 380,882,177,290 433,563,948,498 464,258,955,248 30,78

a.2.1 Dana bagi hasil 26,410,432,133 35,612,527,290 41,482,338,498 34,697,617,248 ‐

a.2.2 Dana alokasi umum 141,102,520,400 284,368,550,000 323,813,870,000 380,947,218,000 ‐

a.2.3 Dana alokasi khusus 4,085,200,000 60,901,100,000 68,267,740,000 48,614,120,000 ‐

Page 13: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

a.3 Lain lain‐ Pendapatan yang Sah

47,871,073,150 94,456,453,134 80,911,898,146 93,781,189,876 ‐ 31,52

a.3.1 Hibah ‐ ‐ 15,974,000,000 1,000,000,000 ‐

a.3.2 Dana darurat ‐ ‐ ‐ ‐

a.3.3Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kab./kota

9,973,475,000 19,188,524,429 24,218,288,027 14,873,656,216 ‐

a.3.4Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus

32,867,000,000 49,036,150,800 36,330,492,000 46,973,736,000 ‐

a.3.5

Bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah lainnya

5,030,598,150 26,231,777,905 4,389,118,119 30,933,797,660 ‐

B Belanja (b1 + b.2) 216,959,090,323 448,420,180,170 507,524,838,909 565,054,667,233 ‐ 30,90

b.1Belanja Tidak Langsung

136,948,280,588 207,921,920,312 236,146,779,789 270,234,459,981 23,37

b.1.1 Belanja pegawai 127,788,140,114 180,902,979,869 219,813,675,939 251,108,814,191 ‐

b.1.2 Bunga ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

b.1.3 Subsidi ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

b.1.4 Hibah 2,263,626,000 17,813,902,000 5,801,050,000 6,261,125,000 ‐

b.1.5 Bantuan sosial 530,520,624 1,395,878,443 25,000,000 250,000,000 ‐

b.1.6 Belanja bagi hasil ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

b.1.7 Bantuan keuangan 6,315,993,850 7,784,160,000 10,457,053,850 12,614,520,790 ‐

b.1.8 Belanja tidak terduga 50,000,000 25,000,000 50,000,000 ‐ ‐

b.2 Belanja Langsung 80,010,809,735 240,498,259,858 271,378,059,120 294,820,207,252 37,34

b.2.1 Belanja pegawai ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

b.2.2 Belanja barang dan jasa

27,308,526,350 76,330,464,157 95,532,743,055 111,209,491,522 ‐

b.2.3 Belanja modal 52,702,283,385 164,167,795,701 175,845,316,065 183,610,715,730 ‐

C Pembiayaan ‐

c.1 Pembiayaan Daerah 28,629,908 4,753,527,086 22,956,211,532 23,855,294,680 ‐ 51,58

c.1.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah

28,629,908 4,753,527,086 22,956,211,532 23,855,294,680 ‐

c.1.2 Pinjaman Daerah ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

c.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah

c.2.1Penyertaan Modal (Investasi) PEMDA

‐ ‐ ‐ ‐ ‐

c.2.2Pembayaran Pokok Utang

‐ ‐ ‐ ‐ ‐

c.2.3 Pemberian Pinjaman Daerah

‐ ‐ ‐ ‐ ‐

Surplus/Defisit Anggaran 4,724,577,208 31,846,483,645 12,791,263,519 3,129,288,369

Sumber : Badan Pengelolahan Aset Daerah Tulang Bawang Barat tahun 2014*Untuk data tahun 2014 belum tersedia karena rekapitulasi dilakukan per 31 desember pertahunnya

Page 14: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Sementara itu dari sisi pendanaan melalui sub sektor sanitasi di Kabupaten Tulang

Bawang Barat dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.6 dan tabel 2.7 berikut

ini:

Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Tulang Barat Tahun 2010 ‐ 2014

No SKPDTahun Rata2

pertumb.2010 2011 2012 2013 2014

1 PU CK‐ 2.650.000.000 6.080.000.000 14.790.050.000 3.962.507.500 4.512.757.500 68,21

1.a Investasi 2.650.000.000 6.080.000.000 14.484.500.000 3.150.000.000 3.590.000.000

1.b operasional/ pemeliharaan(OM

0 0 305.550.000 812.507.500 922.757.500

2 KLH 399.295.500 404.234.000 400.586.500 0,15

2.a Investasi 0 0 399.295.500 404.234.000 372.463.000

2.b operasional/ pemeliharaan(OM

0 0 0 0 28.123.500

3 Bappeda

3.a Investasi 0 0 0 0 0

3.b operasional/ pemeliharaan(OM

0 0 0 0 0

4 Dinkes 80.000.000 280.000.000 205.000.000 917.800.000 1.689.800.000 64,93

4.a Investasi 80.000.000 280.000.000 205.000.000 915.000.000 1.680.000.000

4.b operasional/ pemeliharaan(OM

0 0 0 2.800.000 9.800.000

5 SKPD lainnya

5.a Investasi 0 0 0 0 0

5.b operasional/ pemeliharaan(OM

0 0 0 0 0

8 Belanja Sanitasi

2.730.000.000 6.360.000.000 14.484.500.000 3.150.000.000 3.590.000.000 96,83

9

Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+…na)

2.730.000.000 6.080.000.000 14.484.500.000 3.778.830.000 4.058.688.000 73,77

10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+…

0 0 305.550.000 812.507.500 961.170.630 38,93

11 Belanja Langsung 80,010,809,735 240,498,259,858 271,378,059,120 294,820,207,252 80,010,809,735

12Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja

2.730.000.000 6.360.000.000 14.484.500.000 3.150.000.000 3.590.000.000 96,83

13

Proporsi Investasi Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (9/8)

-280.000.000 628,830,000.00 468,688,000.00

14

Proporsi OM Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (10/8)

2.730.000.000 6.360.000.000 -14,178,950,000 -2,337,492,500 -2,628,829,370

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Tulang Bawang Barat

Page 15: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Tabel 2.7 : Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kabupaten Tulang Barat Tahun 2010 2014‐

No U r a i a nBelanja Sanitasi (Rp.) Rata2

pertu mb.2010 2011 2012 2013 2014

1 Belanja Sanitasi(1.1+1.2+1.3+1.4)

2.650.000.000 6.080.000.000 14.883.795.500 3.554.234.000 3.962.463.00084,02

1.1 Air Limbah0 1.280.000.000 3.029.250.000 824.750.000 1.140.000.000

1.2 Sampah Rumah Tangga0 0 5.254.545.500 329.484.000 272.463.000

1.3 Drainase2.650.000.000 4.800.000.000 6.600.000.000 2.400.000.000 2.550.000.000

1.4 PHBS0 0 0 0 0

2 Dana Alokasi Khusus

0 1.686.600.000 4.492.550.000 2.582.500.000 2.227.690.000 23,27

2.1 DAK Sanitasi0 931.000.000 2.620.510.000 661.280.000 916.360.000

2.2 DAK Lingkungan Hidup0 755.600.000 1.872.040.000 1.921.220.000 1.311.330.000

2.3 DAK Perumahan dan Permukiman

0 0 0 0 0

3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

0 0 0 0 0

4 Bantuan Keuangan Propinsi untuk

0 0 0 0 0

Belanja APBD Murni untuk Sanitasi (1 2 3)‐ ‐

2.650.000.000 4.393.400.000 10.391.245.500 971.734.000 1.734.773.000

Total Belanja Langsung2.650.000.000 6.080.000.000 14.883.795.500 3.554.234.000 3.962.463.000

% APBD murni terhadap Belanja

1,19 1,26 2,86 0,62 0,66 6,59

Sumber : PMK tentang alokasi DAK 2010,2011,2012,2014

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa total belanja APBD untuk sanitasi di

Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2013 sebesar Rp. 3.554.234.000,‐ sedangkan

total belanja langsung sebesar Rp. 294,820,207,252,‐, sehingga prosentase APBD murni

terhadap Belanja Langsung sebesar 0.36%. Khusus untuk perhitungan rata‐rata

pertumbuhan belanja APBD untuk sanitasi terhadap belanja langsung menggunakan

perhitungan pendanaan sanitasi Kabupaten Tulang Bawang Barat yang bersumber dari

APBD Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2010‐2012 sebesar 6,59%.

Page 16: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Tabel 2.8 : Belanja APBD Perkapita Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2010 2014‐

No D e s k r i p s i

Belanja Sanitasi (Rp.)

Rata-rata2010 2011 2012 2013 2014

1Total Belanja Sanitasi Kabupaten

2.650.000.000 6.080.000.000 14.883.795.500 3.554.234.000 3.962.463.000 5,010,098,500

2Jumlah Penduduk 253,429 253,429 255,833 258,509 483,412 300.922,40

3Belanja Sanitasi Perkapita 35,679 465,767 445,801 599,209 12,163

311,723.80

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kababupeten Tulang Bawang Barat

*) Sumber :APBD Kabupeten Tulang Bawang Barat tahun 2010 2012,‐ diolah**) Rencana APBD Kabupeten Tulang Bawang Barat 2014

Tabel 2.9 : Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita

No SKPDRetribusi Sanitasi Tahun (Rp.) Pertumbuhan

(%)2010 2011 2012 2013 2014

1 Retribusi Air Limbah

1.a Realisasi retribusi- - - 219.500.000,00 99.829.000,00

-0,55

1.b Potensi retribusi- - - - -

2 Retribusi Sampah

2.a Realisasi retribusi- - - 409.330.000,00 59.200.000,00

-0,86

2.b Potensi retribusi- - - - -

3 Retribusi Drainase

3.a Realisasi retribusi- - - - 3.765.933.000,00

5,24

3.b Potensi retribusi- - - - -

4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi

- - - 628.830.000,00 3.924.962.000,00

5Total Potensi Retribusi Sanitasi (1b+2b+3b)

- - - - -

6Proporsi Total Realisasi – Potensi Retribusi Sanitasi (4/5)

- - - 628.830.000,00 3.924.962.000,005,24

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupeten Tulang Bawang Barat

Belum ada peraturan terkait dengan tata cara perhitungan potensi retribusi sanitasi.

Page 17: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Tabel 2.10 : Tabel Peta Perekonomin Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2010 2014‐

No D e s k r i p s iRetribusi Sanitasi Tahun (Rp.) Pertumbuha

n (%)2010 2011 2012 2013* 2014*

1 PDRB harga Konstan (struktur perekonomian) (Rp.)

1.127.644,75 1.199.365,07 1.277.649,37 - -0,064437

2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp.)

12.845,00 15.631,90 18.278,94 - -0,19315

3 Pertumbuhan Ekonomi (%)5,92 % 6,36 % 6,53 % - -

Sumber : PDRB Tulang Bawang Barat 2013

*Untuk PDRB tahun 2013 yang disusun pada tahun 2014 dilakukan pada triwulan 4, Untuk PDRB

tahun 2014 yang disusun pada tahun 2015.

2.4 Tata Ruang Wilayah

Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah

susunan pusat‐pusat permukiman dan system jaringan prasarana dn sarana yang

berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis

memiliki hubungan fungsional. Sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan

ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan untuk fungsi lindung dan

peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.

Sehubungan dengan penyusunan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tulang Bawang

Barat, maka dokumen RTRW dapat menjadi bahan acun untuk mengetahui kondisi fisik

wilayah secara spasial dan rencana struktur dan pola ruang wilayah.

2.4.1 Rencana Sistem Perkotaan

Sistem pusat‐pusat permukiman atau sistem kota‐kota di Kabupaten Tulang

Bawang Barat tidak terlepas dari struktur kota ibukota kabupaten maupun kota

ibukota kecamatan, dan kawasan pusat pertumbuhan perkotaan yang merupakan

salah satu unsur penting dalam membentuk struktur tata ruang wilayah.

Arahan pengembangan sistem kegiatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat

dilakukan melalui pengembangan pusat ‐ pusat permukiman yang mempunyai

karakteristik sebagai kawasan perkotaan maupun kawasan ‐ kawasan yang secara

fungsional masih bersifat perdesaan. Pengembangan pusat ‐ pusat kegiatan

dilakukan untuk memberikan pelayanan terhadap kawasan sekitar untuk mampu

Page 18: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

dan berkembang serta mengakomodir kebutuhan – kebutuhan pengembangan

hingga 20 tahun mendatang yang disesuaikan dengan potensi perkembangan

untuk mengurangi kendala pengembangan yang ada.

Dalam menentukan sistem perkotaan di Kabupaten Tulang Bawang Barat

mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang tertuang dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Provinsi

Lampung Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi

Lampung 2009 – 2029, maka terdapat beberapa hal yang menjadi pertimbangan

sebagai berikut :

1. Dalam RTRWN, Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) terdekat yang menjadi

pelayanan bagi Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah Kota Menggala

(Kabupaten Tulang Bawang) dengan fungsi utama yaitu :

a. Pusat Pemerintahan Kabupaten

b. Perdagangan dan jasa

c. Pusat Koleksi dan distribusi.

d. Kegiatan usaha dan produksi.

2. Kabupaten Tulang Bawang Barat Sebagai kabupaten baru yang merupakan

pemekaran dari Kabupaten Tulang Bawang, Kota Panaragan sebagai ibukota

Kabupaten Tulang Bawang Barat di proyeksikan atau di promosikan dalam

RTRW Provinsi Lampung sebagai Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)

dengan fungsi utama yaitu :

a. Pusat Pemerintahan Kabupaten

b. Perdagangan dan jasa

Untuk menunjang arahan pengembangan struktur ruang dalam RTRWN dan

RTRW Provinsi Lampung serta memperkuat pengembangan sentra aktivitas

ekonomi potensial, hirarkhi struktur ruang di Kabupaten Tulang Bawang Barat

untuk 20 tahun mendatang diwujudkan dalam 3 hirarkhi pusat pelayanan yaitu;

1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) yaitu pusat kegiatan pemerintahan,

sosial, ekonomi dan transportasi yaitu Panaragan sebagai ibukota

kabupaten. Dikembangkan dengan intensitas yang lebih tinggi untuk

memacu pertumbuhan ekonomi wilayah sekitarnya. Secara geografis posisi

Page 19: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Ibukota

Page 20: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Kabupaten berada ditengah – tengah wilayah Kabupaten Tulang Bawang

Barat sehingga dapat menunjang perkembangan pemerataan dan

keseimbangan pembangunan pada wilayah bagian utara dan selatan

kabupaten.

2. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) yaitu kawasan perkotaan atau pusat

satuan permukiman yang direkomendasikan oleh kabupaten sebagai PKL

yang mempunyai karakteristik berupa kemampuan jangkauan pelayanan

lebih dari satu kecamatan. Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) yang

dikembangkan di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang berfungsi sebagai

penyangga Pengembangan Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp)

Panaragan yang arahkan di Tumijajar dan Lambu Kibang.

3. Pusat Kegiatan Kawasan (PPK) yaitu kawasan perkotaan yang berfungsi

untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Pusat –

pusat kegiatan kawasan diarahkan pada 6 (lima) wilayah Kecamatan yang

berfungsi sebagai pusat simpul perkembangan dalam satu wilayah

kecamatan dan mempunyai potensi untuk mendorong pusat pusat‐

kecamatan (daerah belakangnya).

Penentuan struktur hirarki kota‐kota di Kabupaten Tulang Bawang Barat

didasarkan pada jalur upaya pemantapan‐pemantapan fungsi kota dalam

pengembangan struktur ruang wilayah kabupaten. Dengan demikian struktur

kota‐ kota ini diarahkan dan diharapkan mencapai tujuan keseimbangan

pembangunan antar wilayah. Dalam arti adanya keseimbangan pembangunan

antara perkembangan wilayah pusat, wilayah transisi dan wilayah belakang,

sehingga wilayah sekitarnya dapat ikut berkembang akibat multiplier effect dari

sistem kegiatan ekonomi yang terjadi pada pusat‐pusat pengembangan. Untuk

menciptakan kondisi ini maka yang diperlukan struktur ekonomi yang mantap dan

seimbang antara sektor primer, sekunder dan tersier., sebagaimana dilihat pada

tabel berikut ini :

Page 21: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Peranan dan Fungsi Wilayah Kecamatan Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2011 – 2031

NO KOTA / KECAMATAN PERANAN DAN FUNGSI KETERANGAN

1 Tulang Bawang Tengah(Panaragan)

1. Perdagangan dan jasa regional2. Perkebunan3. Pertanian

PKWp

2 Lambu Kibang (KibangBudi Jaya)

1. Perkebunan2. P erikanan3. Pertanian

PKLp

3 Tumijajar (Daya Murni) 1. Perdagangan dan jasaregional

2. Industri pengolahan3. Pertanian

PKLp

4 Gunung Agung (TunasJaya)

1. Perkebunan2. Pertanian Lahan Kering3. Kawasan Kehutanan

PPK

5 Way Kenanga (Balam Jaya) 1. Perkebunan2. Pertanian Lahan Kering

PPK

6 Gunung Terang(Totomulyo)

1. Peternakan dan perikanan2. Pertanian

PPK

7 Pagar Dewa (Pagar Dewa) 1. Perkebunan2. Perikanan3. Pertanian4. Pariwisata

PPK

8 Tulang Bawang Udik(Karta)

1. Perkebunan2. P erikanan3. Pertanian

PPK

Sumber : RTRW Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2011 ‐ 2031

2.4.2 Rencana Sumber Daya Air dan Pengairan

Sistem jaringan sumber daya air merupakan sistem sumber daya air pada

setiap wilayah sungai dan cekungan air tanah. Wilayah sungai meliputi wilayah

sungai lintas, dan wilayah sungai strategis sedangkan cekungan air tanah meliputi

cekungan air tanah lintas berupa cekungan air tanah (CAT) Metro – Kotabumi.

Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat bagian utara khususnya di Kecamatan

Gunung Agung dan Way Kenanga bukan wilayah yang termasuk cekungan air

tanah (CAT).

Pengelolaan sumberdaya air dan jaringan pengairan di Kabupaten Tulang

Bawang Barat dikembangkan untuk :

a. Pemeliharaan kawasan hulu sungai melalui kegiatan pelestarian kawasan,

pengamanan kawasan penyangga, pengamanan sumber air dan

pencegahan banjir di Kecmatan Pagar Dewa.

Page 22: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

b. Pengelolaan irigasi yakni prasarana irigasi yang terdapat pada sentra sentra‐

produksi pangan;

c. Peningkatan koordinasi antar kabupaten untuk singkronisasi program

sektoral maupun program bersama.

d. Pengembangan struktur ruang dengan meningkatkan kualitas dan

jangkauan pelayanan sumberdaya air melalui peningkatankualitas jaringan

prasarana serta dengan mewujudkan keterpaduan sistem jaringan

sumberdaya air dan penetapan sumberdaya air wilayah sungai;

e. Pengembangan kawasan budidaya andalan dengan sektor unggulan

pertanian untuk ketahanan pangan melalui pengembangan dan pelestarian

kawasan budidaya pertanian tanaman pangan dan penetapan kawasan

andalan dengan sektor unggulan pertanian;

f. Peningkatan akses pelayanan perkotaan yang merata dan berhirarkhi yang

meliputi menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan serta antar kawasan

perkotaan dan perdesaan;

g. Pelesatarian fungsi lingkungan hidup melalui penetapan kawasan lindung

dan mewujudkan kawasan berfungsi lindung.

Pemanfaatan sumber air diarahkan pada air permukaan dengan intake di

sungai terdekat yang potensial. Pada kawasan permukiman perkotaan

penyediaan air bersih melalui jaringan pipa PDAM dengan memanfaatkan air baku

dari sungai atau air permukaan. Pada kawasan permukiman perdesaan

dikembangkan sistem air bersih perdesaan yaitu memanfaatkan sumber air baku

yang ada meliputi mata air, air tanah dan air sungai dengan sistem jaringan air

sederhana.

2.4.3 Persampahan

Sampah adalah sisa kegiatan sehari‐hari manusia dan/atau proses alam

yang berbentuk padat. Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang

sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya

yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu

pada pendekatan akhir (end of pipe‐ ‐ ), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan

Page 23: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah.

Page 24: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Padahal, timbunan sampah dengan volume yang besar di lokasi tempat

pemrosesan akhir sampah berpotensi melepas gas metan (CH4) yang dapat

meningkatkan emisi gas rumah kaca dan memberikan kontribusi terhadap

pemanasan global. Agar timbunan sampah dapat terurai melalui proses alam

diperlukan jangka waktu yang lama dan diperlukan penanganan dengan biaya

yang besar.

Paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir

sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru pengelolaan

sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber daya yang

mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya, untuk energi,

kompos, pupuk ataupun untuk bahan baku industri. Pengelolaan sampah

dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari hulu, sejak sebelum

dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu

pada fase produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian

dikembalikan ke media lingkungan secara aman.

Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan

kegiatan pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi

kegiatan pembatasan, penggunaan kembali, dan pendauran ulang, sedangkan

kegiatan penanganan sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan,

pengolahan, dan pemrosesan akhir.

Pengelolaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggung jawab,

asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas

kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi.

Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat

dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya.

Pemerintah dan pemerintahan daerah bertugas menjamin terselenggaranya

pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan.

Kegiatan penanganan sampah di Kabupaten Tulang Bawang Barat sampai

tahun 2031 meliputi:

a. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai

dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;

Page 25: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

b. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari

sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat

pengolahan sampah terpadu;

c. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari

tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan

sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;

d. Pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) di Kecamatan

Tulang Bawang Udik dan atau di Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

e. Pembangunan Tempat Pemrosesan Sementara di Kecamatan Tulang

Bawang Tengah, Tumijajar dan Lambu Kibang.

Sejalan dengan besarnya timbunan sampah dan kondisi wilayah yang ada

maka sampai tahun 2031 diarahkan adanya pengembangan cakupan pelayanan

sampah sebagai berikut :

Untuk lima tahun pertama diarahkan tingkat pelayanan persampahan di

kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 50 % dari total

wilayah permukiman perkotaan yang ada.

Untuk lima tahun kedua diarahkan tingkat pelayanan persampahan di

kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 70 % dari total

wilayah permukiman perkotaan yang ada.

Untuk lima tahun ketiga diarahkan tingkat pelayanan persampahan di

kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 90 % dari total

wilayah permukiman perkotaan yang ada.

Untuk lima tahun keempat diarahkan tingkat pelayanan persampahan di

kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 100 % dari total

wilayah permukiman perkotaan yang ada.

Sedangkan untuk skala lingkungan khususnya untuk lingkungan perkotaan

dikembangkan incenerator yang dikelola secara mandiri dengan konsep

Community Base Waste Management. Pengembangan pengelolaan sampah di

kawasan perdesaan agar di sejalan dengan program pengembangan pupuk

organik dimana sampah yang dihasilkan di kawasan perdesaan diolah menjadi

pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan lahan pertanian

Page 26: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

setempat.

Page 27: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

2.4.4 Rencana Pola Ruang

1. Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan lindung adalah kawasan yang memberikan perlindungan kawasan

bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan cagar budaya dan

kawasan rawan bencana. Kawasan perlindungan setempat terdiri dari sempadan

sungai dan kawasan sekitar mata air. Kawasan lindung di Kabupaten Tulang

Bawang Barat dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawah

Kawasan sekitar rawa merupakan sumber daya air berupa genangan

air terus menerus atau musiman yang terbentuk secara alamiah di atas

lahan yang pada umumnya mempunyai kondisi topografi relatif datar

dan/atau cekung, tanahnya berupa mineral mentah dan/atau tanah

organik/gambut, mempunyai derajat keasaman air yang tinggi, dan terdapat

flora dan fauna yang spesifik.

Konservasi rawa adalah upaya memelihara keberadaan serta

keberkelanjutan keadaan, sifat, fungsi rawa agar senantiasa tersedia dalam

kuantitas dan kualitas air yang memadai untuk memenuhi kebutuhan

makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun generasi yang akan

datang.

Sempadan rawa adalah adalah areal yang dibutuhkan untuk keperluan

pengamanan dalam pengelolaan rawa minimal 100 (seratus) meter dari

muka air rawa tertinggi, tersebar di Kecamatan Pagar Dewa, Gunung

Terang dan Tulang Bawang Udik.

b. Kawasan Perlindungan Setempat

Kawasan sempadan sungai merupakan kawasan sepanjang kiri dan

kanan sungai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan

kelestarian fungsi sungai. Kawasan tersebut dibatasi oleh garis berjarak

tertentu ke arah daratan dari garis permukaan air sungai pada saat debit

normal. Pengelolaan sempadan sungai perlu dilakukan se‐dini mungkin

secara tegas, sebelum permasalahannya menjadi lebih kompleks, terutama

yang berada di wilayah permukiman. Kriteria kawasan sempadan sungai :

Page 28: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Sungai besar (sungai yang mempunyai daerah pengaliran ≥ 500 km²)

mempunyai garis sempadan sungai sebesar 100 m di kiri dan kanan

sungai.

Sungai kecil (sungai yang mempunyai daerah pengaliran ≤ dari 500

km²) mempunyai garis sempadan sungai sebesar 50 m di kiri dan

kanan sungai.

Untuk kawasan permukiman yang sudah ada di sepanjang sungai

dibatasi dengan jalan inspeksi sebesar 10 – 15 m dari bibir sungai.

c. Kawasan Cagar Budaya

Merupakan kawasan lokasi bangunan hasil budaya manusia yang

dimaksudkan untuk pengembangan budaya dan ilmu pengetahuan, serta

dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai fungsi rekreasi (wisata) Kawasan

cagar budaya di Kabupaten Tulang Bawang Barat meliputi areal permukiman

asli (kampung adat Lampung), kompleks makam leluhur Tulang Bawang

Barat, dan tempat bersejarah lain yang berada di Kecamatan Pagar Dewa.

d. Kawasan Rawan Bencana

Pada beberapa lokasi sering terjadi banjir terutama di sungai Way

Tulang Bawang, Way Kanan dan Way Kiri. Muara atau pertemuan Sungai

Way Kanan dan Way Kiri yang kemudian mengalir ke Sungai Way Tulang

Bawang berada di Kecamatan Pagar Dewa. Kawasan yang sering

mengalami banjir merupakan kawasan lahan kering akibat dari

meningkatnya volume debit air. Pada musim – musim kemarau seiring

dengan rendahnya debit air sungai, banyak bermunculan lahan – lahan yang

membentuk pulau dan pada lahan tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat

untuk kegiatan pertanian tanaman pangan, palawija dan holtikultura.

Oleh karena itu untuk kawasan ini arah pemanfaatan ruang antara lain

ditujukan untuk menetapkan kawasan tersebut sebagai kawasan rawan

banjir. Upaya selanjutnya adalah mencegah terjadinya perkembangan

permukiman yang intensif di sekitar kawasan ini. Kalaupun ada permukiman

yang akan dikembangkan, maka konstruksinya harus sesuai untuk

Page 29: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

mengantisipasi bahaya banjir, misalnya dengan membangun rumah‐rumah

panggung.

Dengan demikian arah pemanfaatan ruang antara lain ditujukan untuk

menetapkan deliniasi permukiman yang termasuk dalam kawasan cagar

budaya, baik sebagai kawasan inti (sanctuary zone), maupun kawasan

penyangga (buffer zone) sesuai dengan maksud dan kaidah pelestarian

budaya. Upaya selanjutnya adalah membatasi kawasan cagar budaya ini dari

kegiatan budidaya yang mengganggu atau memberi dampak negatif

terhadap fungsi pelindungnya. Selain itu juga perlu dikembangkan kegiatan

sosial‐ ekonomi‐budaya yang dapat mengangkat kembali kehidupan

masyarakat setempat

Kriteria penetapan bagi setiap jenis kawasan lindung, berdasarkan

klasifikasi sebagaimana diatas, disajikan pada Tabel

Kriteria Kawasan Lindung Kabupaten Tulang Bawang Barat

No.Klasifikasi Dan Jenis Kawasan Lindung

Tujuan Pengelolaan Kriteria Keterangan

A Kawasan Lindung (L)1. Kawasan

Sempadan Sungai (L1)

Melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai, serta untuk mengamankan aliran sungai.

Kriteria Menurut Peraturan Perundangan (Kepres No32/1990) : Sekurang kurangnya‐

100 m di kiri kanan‐ sungai besar dan 50 m di kiri kanan‐ anak sungai yang berada di luar permukiman; dan

Untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadan sungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 – 15 m.

Kriteria yang diterapkan di Kabupaten Tulang Bawang Barat :Idem (Sesuai Peraturan

Untuk anak anak‐ sungai yang jumlahnya cukup banyak dan kompleks, dimensi lebar 100 m tidak bisa tergambarkan dengan baik pada peta skala 1 : 250.000, oleh karena itu tidak ditampilkan dalam Peta Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah; dan

Direkomendasikan untuk dideliniasi dalam penyusunan/revisi RTRW setiap Kabupaten/Kota.

Page 30: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

No.Klasifikasi Dan Jenis Kawasan Lindung

Tujuan Pengelolaan Kriteria Keterangan

2. Kawasan Sekitar rawa (L2)

Melindungi rawa dari kegiatan budidaya yang dapat mengganggu kelestarian fungsi rawa.

Kriteria Menurut Peraturan Perundangan (Kepres No. 32/1990) : Daratan sepanjang

tepian rawa yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik rawa antara 50‐100 m dari titik pasang tertinggi ke

Dimensi lebar 50 m tidak bisa tergambar dengan jelas pada peta skala 1 : 50.000, oleh karena itu dalam Peta Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah diambil lebar 100 m.

3. Kawasan Cagar Budaya

Melindungi hasil budaya manusia yang bernilai tinggi dan bersejarah

Daerah atau kawasan yang menjadi lokasi penyebaran dan pemusatan hasil budaya manusia yang bernilai tinggi dan bersejarah berupa : Bangunan atau Situs Makam tokoh –

tokoh adat dan budayawan leluhur Kabupaten Tulang Bawang Barat.4. Kawasan

Rawan Bencana Banjir

Melindungi kawasan permukiman dan kawasan budidaya

Daerah atau kawasan yang berada disekitar bantaran sungai dan rawa yang mengalami genangan akibat : Naiknya

permukaan air sungai,

Tingginya curah hujan Rendahnya

tingkat resapan air pada permukaan tanah

Rendahnya kemampuan pengaliran pada sistem drainase buatan

Lokasi bencana banjir berada disekitar bantaran sungai – sungai besar antara lain Way Tulang Bawang, Way Kanan dan Way Kiri serta kawasan rawa..

Membatasi lahan permukiman pada lokasi genangan kecuali permukiman dengan bangunan berbentuk rumah panggung.

Membangun saluran drainase buatan untuk melindungi sarana dan prasarana serta infrastruktur yang dibangun oleh Sumber : RTRW Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2011 ‐ 2031.

e. Kawasan Permukiman.

Suatu perumahan atau kelompok rumah yang berfungsi sebagai tempat

tinggal yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan dan

Page 31: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

merupakan bagian lingkungan hidup diluar kawasan lindung baik di kota

maupun di desa yang berfungsi sebagai tempat kegiatan yang mendukung

kehidupan. Dinamikan pemukiman perdesaan sangat erat kaitannya dengan

kawasan pertanian, banyak terdapat vegetasi di halaman rumah serta

menjadikan tempat tinggal sekailigus tempat produksi. Sedangkan dinamika

permukiman perkotaan merupakan lingkungan permukiman yang padat,

kualitas lingkungan maupun infrastruktur cenderung kurang mencukupi.

Klasifikasi tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Tulang Bawang

Barat pada tahun rencana 2031 dibagi menjadi 3 (tiga) kelas yaitu

a. Tingkat kepadatan ≥ 4 jiwa/ha berada di Kecamatan Tulang Bawang

Tengah, Tumijajar dan Way Kenanga

b. Tingkat kepadatan 1 ‐ 3 jiwa/ha berada di Kecamatan Lambu Kibang,

Gunung Terang dan Gunung Agung.

c. Tingkat kepadatan < 3 jiwa/ha berlokasi di Kecamatan Tulang Bawang

Udik dan Pagar Dewa

Kawasan pemukiman perkotaan dan perdesaan di Kabupaten Tulang

Bawang Barat diarahkan pengembangannya sebagai berikut :

a. Kawasan permukiman perkotaan diarahkan ke Kecamatan Tulang

Bawang Tengah, Tumijajar dan Lambu Kibang.

b. Kawasan permukiman perdesaan diarahkan ke Kecamatan Way

Kenanga, Gunung Agung, Gunung Terang, Pagar Dewa dan Tulang

Bawang Udik.

Page 32: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG 20

2 ‐ | Gambaran Umum

Peta 2.3 : Rencana struktur ruang Kabupaten Tulang Bawang Barat

Sumber Peta : RTRW Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2011 ‐ 2031

Page 33: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

Peta 2.4 : Rencana pola ruang Kabupaten (Ukuran A3)

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG 2

2 ‐ | Gambaran Umum

Peta 2.4 : Rencana pola ruang Kabupaten Tulang Bawang Barat

Sumber Peta : RTRW Kab. Tulang Bawang Barat Tahun 2011 ‐ 2031

Page 34: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

2.5 Sosial dan Budaya

Untuk kondisi pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang Barat berdasarkan data

dari Tulang Bawang Barat Dalam Angka tahun 2014 jumlah Sekolah Dasar (SD) terdapat

162 buah yang tersebar di seluruh kecamatan. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

(SLTP) berjumlah 24 buah, Sekolah Manengah Atas (SMA) berjumlah 11 buah.

Sedangkan untuk sekolah keagamaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) berjumlah 14 buah dan

Madrasah Aliyah (MA) berjumlah 8 buah. Kondisi Pendidikan di Kabupaten Tulang

Bawang Barat dapat dilihat pada tabel 2.11 berikut ini :

Tabel 2.11 : Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Tulang Bawang Barat

Nama Kecamatan

Jumlah Sarana Pendidikan

Umum Agama

SD SLTP SMA SMK MI MTs MA

Tulang Bawang Udik 22 3 2 ‐ 7 6 3

Tumijajar 27 4 2 ‐ ‐ 3 1

Tulang Bawang Tengah 42 6 3 1 5 5 2

Pagar Dewa 3 1 1 ‐ 1 2 ‐

Lambu Kibang 14 3 1 ‐ ‐ 4 2

Gunung Terang 22 2 1 ‐ 1 ‐ ‐

Gunung Agung 20 3 1 ‐ ‐ 2 ‐

Way Kenanga 12 2 ‐ ‐ ‐ 2 ‐

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Tulang Bawang Barat 2014

Kondisi penduduk miskin dilihat dari Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Instansi/Dinas terkait belum melakukan pendataan untuk beberapa tahun terakhir. Untuk sebaran bangunan rumah di Kabupaten Tulang Bawang Barat bedasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2013. Kecamatan yang memiliki rumah paling banyak adalah kecamatan Tulang Bawang Tengah sebanyak 20.838 rumah dan yang paling sedikit adalah kecamatan 1.418 rumah.

Kondisi jumlah rumah per kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat pada table 2.12 berikut ini :

Page 35: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Tabel 2.12 : Jumlah penduduk miskin per kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin

Tulang Bawang Udik 3.631

Tumijajar 6.677

Tulang Bawang Tengah 14.206

Pagar Dewa 1.472

Lambu Kibang 4.362

Gunung Terang 8.644

Gunung Agung 10.152

Way Kenanga 4.163

Sumber : Tim Nasional Penanggulangan Kemiskinan

Untuk sebaran bangunan rumah di Kabupaten Tulang Bawang Barat berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2013 kecamatan yang memiliki jumlah rumah paling banyak adalah Kecamatan Tulang Bawang Tengah sebanyak 20.838 rumah dan yang paling sedikit adalah kecamatan 1.418 rumah.

Kondisi jumlah rumah per kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang Barat dapat dilihat pada tabel 2.13 berikut ini :

Tabel 2.13 : Jumlah rumah per Kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

Tulang Bawang Udik 8.019

Tumijajar 10.936

Tulang Bawang Tengah 20.838

Pagar Dewa 1.418

Lambu Kibang 5.872

Gunung Terang 8.199

Gunung Agung 7.506

Way Kenanga 4.944

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Tulang Bawang Barat

Page 36: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

2.6 Kelembagaan Pemerintahan Daerah

Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat

KETUASekretaris Daerah

SEKRETARISAsisten Bid. Perekonomian & Pembangunan

SEKRETARIAT (Pejabat/staf setdakab dan SKPD lain)

BIDANG PERENCANAAN

Ketua Kepala SKPD yang menangani perencanaan

Wakil Ketua Kabid Fispra Bappeda atau sebutan lainnya

Anggota Pejabat/staf bappeda dan dari SKPD lainnya yang melaksanakan fungsi terkait dengan perencanaan layanan persampahan, air limbah domestik dan drainase lingkungan

BIDANG PENDANAAN

Ketua Kepala SKPD yang menangani pendanaan

Wakil Ketua Kabid yang membidangi penganggaran

Anggota Pejabat/staf BPKAD dan dari SKPD lainnya yang melaksanakan fungsi terkait dengan fungsi penganggaran, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan dan aset

BIDANG TEKNIS

Ketua Kepala SKPD yang menangani bidang teknis

Wakil Ketua Kabid urusan cipta karya dan lainnya

Anggota Pejabat/staf cipta karya dan dari SKPD lainnya yang melaksanakan fungsi terkait dengan perencanaan layanan persampahan, air limbah domestik dan drainase lingkungan

Page 37: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Pada awalnya penataan perangkat daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat

menggunakan pola minimal yang pada prinsipnya mengacu pada Peraturan Pemerintah

Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4741). Organisasi perangkat daerah kabupaten dibentuk berdasarkan

pertimbangan antara lain; kewenangan pemerintah yang dimiliki wilayah kabupaten,

kemampuan keuangan daerah, ketersedian sumberdaya aparatur, serta pembangunan

pola kerjasama antara daerah dan/atau pihak ketiga.

BIDANG

PENYEHATAN,

Ketua Kepala SKPD yang membidangi Kesehatan

Wakil Ketua Kabid penyehatan lingkungan

Anggota Pejabat/staf Dinas kesehatan dan dari SKPD lainnya yang melaksanakan fungsi terkait dengan penyehatan lingkungan, pendidikan,komunikasi, dan pemberdayaan masyarakat

BIDANG

Ketua Kepala SKPD yang membidangi lingkungan hidup

Wakil Ketua Kabid pengembangan lingkungan hidupAnggota Pejabat/staf BPLHD dan dari SKPD lainnya yang melaksanakan fungsi terkait dengan monitoring dan evaluasi sanitasi

Page 38: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Berdasarkan hal tersebut, saat ini penyusunan organisasi tata kerja di lingkungan

Kabupaten Tulang Bawang Barat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tulang

Bawang Barat Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

Kabupaten Tulang Bawang Barat Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Pembentukan

Organisasi Dan Tatakerja Perangkat Daerah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

2.6.1 Sekretariat Daerah Kabupaten

Sekretariat Daerah merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang

Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada

Bupati. Untuk menyelenggarakan kewajiban, Sekretaris Daerah Kabupaten

Mempunyai tugas serta fungsi:

1. Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati

dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah, lembaga

teknis daerah dan lembaga lain sebagai bagian dari perangkat daerah;

2. Untuk menyelenggarakan tugas dan kewajiban Sekretariat Daerah

sebagaimana dimaksud diatas, menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan kebijakan pemerintah daerah;

b. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah, lembaga teknis

daerah dan lembaga lain sebagai bagian dari perangkat daerah;

c. Pemantuan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah;

d. Pembinaan administrasi dan aparatur pemerintah daerah;

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya;

f. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan.

Susunan Organisasi sekretaris Daerah Kabupaten terdiri

dari:

a. Sekretaris daerah kabupaten.

b. Asisten bidang pemerintahan dan kesejahteraan rakyat, terdiri dari :

c. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari :

d. Asisten bidang administrasi umum, terdiri dari :

Page 39: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

2.6.2 Organisasi Dinas‐Dinas Daerah

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab

kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(1) Dinas Daerah mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud. Dinas Daerah

menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Plaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

1. Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan mempunyai tugas melakukan urusan

pemerintahan dibidang pelayanan kesehatan berdasarkan asas otonomi

yang menjadi kewenangan dan tugas pembantu yang diberikan

perintah kepada Bupati serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang‐undangan

yang berlaku.

Untuk melaksanakan tugas Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya;

c. Pembinaan dan pelaksaan tugas di bidang kesehatan;

d. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

dibidang kesehatan.

Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari:

a. Kepala Dinas

b. Bidang pengendalian masalah kesehatan, membawahi :

i. Seksi pemberantasan dan penanggulangan penyakit;

Page 40: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

ii. Seksi pencegahan dan pengamatan penyakit;

iii. Seksi penyehatan lingkungan dan pemukiman.

2. Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum adalah merupakan unsur pelaksanaan

otonomi daerah bidang pekerjaan umum. Dinas Pekerjaan Umum

mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang

pekerjaan umum berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas

Pekerjaan Umum, menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di

bidang pekerjaan umum;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri dari:

a. Kepala Dinas

b. Bidang cipta karya, membawahi;

i. Seksi perumahan dan pemukiman;

ii. Seksi bangunan dan gedung;

iii. Seksi air minum dan penyehatan lingkungan.

2.6.3 Lembaga Teknis Daerah

Lembaga teknis daerah merupakan unsure pendukung tugas Kepala Daerah.

Lembaga teknis daerah berbentuk Inspektorat dipimpin oleh inspektur, berbentuk

badan dipimpin oleh Kepala Badan, berbentuk kantor dipimpin oleh Kepala

Kantor, berbentuk satuan dipimpin oleh Kepala Satuan yang bertangggungjawab

langsung kepada Bupati dan melalui Sekretaris Daerah.

Lembaga teknis daerah mempunyai tugas melakukan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dan tugas lain sesuai dengan

kebijakan yang ditetapkan oleh bupati berdasarkan perundang‐undangan.

Page 41: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Untuk melaksanakan tugas Lembaga Tuknis Daerah Kabupaten mempunyai

fungsi:

a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Pemberian dukunngan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai

dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;

d. Pelsanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya;

e. Pengelolaan administratif

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Badan Perencanaan Pembagunan Daerah adalah merupakan unsur perencanaan

pembangunan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Badan

Perencanaan Pembagunan Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan

pembagunan daerah. Untuk menyelengarakan tugas, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan;

b. Pengkoordinasian penyusunana perencanaan pembagunaan;

c. Penyusunan dokumen perencanaan pembagunaan;

d. Pembinaan, pengendalian dan pelaksanaan tugas perencanaan pembagunan;

e. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari:

a. Kepala Badan;

b. Bidang fisik dan prasarana, membawahi;

i. Sub bidang prasarana;

ii. Sub bidang pengembangan wilayah.

2. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah adalah merupakan unsur‐unsur

pendukung tugas Kepala Daerah di bidang Lingkungan Hidup. Badan Pengelolaan

Lingkungan Hidup Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan

Page 42: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan

tugas sebagaimana dimaksud, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah,

menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan lingkungan hidup daerah;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah derah dibidang

pengelolaan lingkungan hidup daerah;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan lingkungan hidup

daerah;

d. Pelayanan Administratif di bidang pengelolaan lingkungan hidup; dan

e. Pelaksanaan tugas lain diberikan oleh Bupati sesuai dan

fungsinya. Susunan organisasi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup,

terdiri dari;

a. Kepala Badan;

b. Bidang pengendalian lingkungan, membawahi;

i. Sub bidang perencanaan dampak lingkungan;

ii. Sub bidang penanggulangan dan pemulihan lingkungan.

2.7. Komunikasi dan Media

Ada berbagai macam media yang dapat digunakan untuk menyampaikan

informasi khususnya sanitasi, baik media elektronik maupun media cetak. Selain

melalui media, informasi juga dapat disampaikan secara langsung misal melalui

penyuluhan, sosialisasi dan lain‐lain. Berikut ini adalah hasil survei yang dilakukan

untuk mengetahui media yang efektif dan efisien untuk kampanye/promosi sanitasi

Dalam penyampaian informasi tentang sanitasi , dapat di berikan dengan

melalui beberapa cara baik dalam media cetak, maupun media elektonik. Masyarakat

Kabupaten tulang Bawang Barat belum mendapatkan informasi mengenai hal ‐ hal yang

berkaitan tentang Sanitasi. Belum ada surat kabar, Radio lokal maupun media lainnya

yang berperan memberikan informasi. Selain melalui media elektronik, tokoh‐tokoh

agama maupun pemuka adat setempat belum memberikan sosialisasi tentang

pengenalan dan informasi ke masyarakat. Saat ini di Kabupaten Tulang Bawang Barat

belum ada kegiatan yang terkait komunikasi dan media.

Page 43: Gambaran Umum Tulang Bawang Barat

2 ‐ | Gambaran Umum

Tabel 2.14 : Kegiatan Komunikasi terkait Sanitasi*

No Kegiatan TahunDinas

Pelaksana

Tujuan Kegiatan

Khalayak Sasaran

Pesan Kunci

Pembelajaran

1 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

2 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

3 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

* data: belum ada data(tidak ada kegiatan)

Tabel 2.15 : Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Sanitasi*

No Jenis Media Khalayak PendanaanIsu yang Diangkat

Pesan Kunci Efektifitas

1 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

2 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

3 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐

* data: belum ada data(tidak ada kegiatan)