gambaran umum lokasi praktikum dan rencana kerja web viewmembantu pemeriksaan kesehatan lansia dan...
TRANSCRIPT
BAB III
DESKRIPSI HASIL STUDI LAPANGAN
A. Gambaran Umum Lokasi Praktikum dan Rencana Kerja
1. Gambaran Geografis Umum
Desa Gandasoli adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan
Tanjungsiang Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat. Beberapa hal yang
berkaitan dengan kondisi Desa Gandasoli diantaranya :
a. Luas Wilayah Desa Gandasoli : 575,69 ha
Luas tersebut terdiri dari :
1) Luas Pemukiman : 102,93 ha
2) Luas Kuburan : 4 ha
3) Luas Pekarangan : 30 ha
4) Luas Perladangan : 435,06 ha
5) Luas Perkantoran : 1,2 ha
6) Prasarana Umum Lain : 2,5 ha
b. Batas wilayah Desa Gandasoli adalah sebagai berikut :
1) Sebelah utara berbatasan dengan : Desa Tenjolaya
2) Sebelah selatan berbatasan dengan : Desa Sindanglaya
3) Sebelah timur berbatasan dengan : Desa Rancamanggung
4) Sebelah barat berbatasan dengan : Desa Cibuluh
c. Orbitasi, Iklim, dan Letak Desa Gandasoli
1) Ketinggian tanah dari permukaan laut : 400 – 600 m
54
2) Banyak curah hujan : 2000 mm/th
3) Topografi : Berbukit – bukit
4) Suhu udara rata-rata : 30 – 32 ºC
5) Jarak ke Ibu kota kecamatan : 4 km
6) Jarak ke Ibu kota kabupaten : 32 km
7) Jarak ke Ibu kota propinsi : 40 km
d. Desa Gandasoli terdiri dari dua dusun, 6 rukun warga (RW) dan 20
rukun tetangga (RT). Untuk lebih jelas akan diperlihatkan pada tabel
3.1, sebagai berikut :
Tabel 3. 1Jumlah Dusun, RW dan RT Desa Gandasoli
Tahun 2010
No Nama Dusun
Terdiri dari :(RW)
Terdiri dari :(RT)
1 Dusun I - RW 01 Kp. SindangrasaKp. CibeunyingKp. NenggengKp. Cibeunying
- RW 02 Kp. Panyosogan
- RW 03 Kp. Kiarapandak
- RT 01- RT 02- RT 03- RT 20
- RT 04- RT 05- RT 06
- RT 07- RT 08- RT 09- RT 10
55
2 Dusun II - RW 04 Kp. Gandasoli
- RW 05 Kp. Salagedang
Kp. Cipicung
- RW 06Kp. Cisundey
- RT 11- RT 12- RT 13- RT 14
- RT 15- RT 16- RT 17
- RT 18- RT 19
Sumber : Monografi Desa Gandasoli
2. Gambaran Demografis
Gambaran demografis warga Desa Gandasoli dapat dilihat dari
jumlah penduduk berdasar golongan umur, jenis kelamin, mata
pencaharian, dan tingkat pendidikan. Untuk mengetahui komposisi
penduduk Desa Gandasoli berdasarkan golongan umur dan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2Jumlah Penduduk Desa Gandasoli Berdasarkan
Golongan Umur dan Jenis KelaminTahun 2010
No GolonganUmur
Jumlah pendudukJumlah
Laki - laki Perempuan
1 0 – 4 tahun 90 83 173
2 5 – 9 tahun 118 121 239
3 10 – 14 tahun 133 126 259
4 15 – 19 tahun 118 109 227
56
5 20 – 24 tahun 160 106 266
6 25 – 29 tahun 143 129 272
7 30 – 34 tahun 125 124 249
8 35 – 39 tahun 143 129 272
9 40 – 44 tahun 151 153 304
10 45 – 49 tahun 141 131 272
11 50 – 54 tahun 102 119 221
12 55 – 59 tahun 93 79 172
13 > 60 tahun 280 243 523
Jumlah 1797 1652 3449
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I
Berdasarkan tabel 3.2 di atas dapat diketahui bahwasanya jumlah
penduduk yang terbesar berada pada golongan umur ke–13 pada usia >
60 tahun. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh laki-laki
berjumlah 1797 jiwa. Dari tabel di atas juga menggambarkan tingkat
pertambahan penduduk yang tidak terlalu besar, hal ini dapat dilihat dari
jumlah penduduk usia batita (bawah tiga tahun) yang masih di bawah
rata–rata dari jumlah penduduk keseluruhan.
57
Untuk mengetahui komposisi penduduk Desa Gandasoli
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3Jumlah Penduduk Desa Gandasoli Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)
1 Tidak Tamat SD 250
2 Tamat SD 1060
3 SMP/Sederajat 380
4 SMA/Sederajat 290
5 D-1 12
6 D-2 19
7 D-3 13
8 S-1 18
Jumlah 2042
Sumber : Monografi Desa Gandasoli
Berdasarkan tabel 3.3 di atas jumlah penduduk berdasarkan tingkat
pendidikan di Desa Gandasoli mayoritas tamat SD sebesar 1060 jiwa, hal ini
menyebabkan sebagian besar masyarakat Desa Gandasoli bekerja di sektor
nonformal seperti petani, buruh tani, peternak dan menjadi pekerja dalam home
industri.
Untuk mengetahui komposisi penduduk Desa Gandasoli
berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai
berikut:
58
Tabel 3.4Jumlah Penduduk Desa Gandasoli Berdasarkan
Mata Pencaharian
59
No Mata Pencaharian Jumlah (Orang)
1 Petani 2136
2 Buruh Tani 446
3 Pengrajin Industri Rumah Tangga 81
4 Peternak 70
5 Karyawan Swasta 67
6 PNS 60
7 Pedagang Keliling 31
8 Pensiunan 28
9 Buruh Migran 13
10 Montir 3
11 TNI/POLRI 2
12 Pengusaha 2
13 Bidan 1
14 Perawat 1
15 Dukun Terlatih 1
Jumlah 2942
Sumber :Monografi Desa Gandasoli
Relevan dengan Tabel 3.3, tabel 3.4 jumlah penduduk berdasarkan
tingkat pendidikannya maka mayoritas penduduk Desa Gandasoli
bermata pencaharian sebagai petani. Buruh tani berada pada tingkatan
kedua, pengrajin industri rumah tangga dan seterusnya.
3. Gambaran Sosiografis
Menurut data monografi desa, Desa Gandasoli terdiri dari beberapa
suku. Akan tetapi mayoritas terbesar tetaplah suku Sunda, suku yang lain
yang terdapat di Desa Gandasoli di antaranya suku Betawi dan Batak.
Seluruh penduduk Desa Gandasoli memeluk agama Islam. Hal ini dapat
terlihat dari sejumlah sarana ibadah seperti: jumlah masjid 11 buah,
mushola 5 buah, dan madrasah 1 buah yang tersebar di 6 RW di Desa
Gandasoli. Selain itu, terlihat juga dari banyaknya kegiatan – kegiatan
keagamaan seperti : Majelis Ta’lim, Istighozah, dan Madrasah
Ibtida’iyah.
Norma yang berlaku di Desa Gandasoli merupakan pegangan yang
kuat bagi masyarakat sekitar yang selalu dijaga dan dipelihara oleh
60
seluruh warga masyarakat. Nilai agama dijadikan pedoman bagi
kehidupan warga masyarakat.
Budaya gotong royong juga masih erat di kalangan warga, meski
agak sedikit pudar untuk golongan pemuda. Namun itu tidak mengurangi
rasa kekeluargaan dan saling perhatian yang begitu kuat di antara sesama
warga masyarakat Desa Gandasoli. Dengan demikian Desa Gandasoli
pada tahun 2011 nanti akan menargetkan diri untuk menjadi Desa
Mandiri Gotong Royong (DMGR).
Sarana dan Prasarana yang ada di Desa Gandasoli yaitu :
Tabel 3.5Sarana dan Prasarana
Desa Gandasoli
No Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Sarana Ibadah a. Masjidb. Musholac. Madrasah
1151
2 Sarana Pendidikan a. PAUDb. TKc. SD/Sederajat
323
3 Sarana Kesehatan a. Poliklinikb. Posyanduc. Rumah Bersalind. Balai Kesehatan
Ibu dan Anak
6611
4 Prasarana Air Bersih
a. MCK Umumb. Sumur Galic. Mata Air
2087510
61
5 Prasarana Olahraga a. Lapangan Vollyb. Lapangan Bulu
Tangkisc. Meja Pingpong
73
2
Sumber : Monografi Desa Gandasoli
4. Matriks Rencana Kerja
Terlampir.
B. Deskripsi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dan Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Berdasarkan data yang diperoleh praktikan dari desa, observasi dan
wawancara langsung praktikan kepada aparat desa dan juga warga Desa
Gandasoli, dalam menentukan jenis dan kriteria permasalahan sosial merujuk
pada ketentuan yang dibuat oleh Pusdatin Depsos 2008, dapat diperoleh data
PPKS Desa Gandasoli diantaranya :
Tabel 3.6Data PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial)
Desa GandasoliTahun 2010
NO Jenis PPKSJumlah
Laki-laki Perempuan Jiwa KK
1 Anak Balita Terlantar 10 8 18 -
2 Anak Terlantar 21 17 38 -
3 Anak Nakal - - - -
4 Anak Jalanan - - - -
5 Wanita Rawan Sosial Ekonomi - 26 26 -
62
6 Korban Tindak Kekerasan - - - -
7 Lanjut Usia Terlantar 3 18 21 -
8 Penyandang Cacat
Cacat Fisik
a. Penyandang Cacat Tubuh 5 3 8 -
b. Penyandang Cacat Mata 2 1 3 -
c. Cacat Tuna Rungu/Wicara 3 4 7 -
Cacat Mental
a. Cacat Mental Eks Psikotik 2 1 3 -
b. Cacat Mental Retardasi - - - -
c. Cacat Fisik dan Mental/Ganda 2 - 2 -
9 Tuna Susila - - - -
10 Pengemis - - - -
11 Gelandangan - - - -
12Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan (BWBLK)
- - - -
13 Korban Penyalahgunaan NAPZA - - - -
14 Keluarga Fakir Miskin - - - 263
15 Keluarga Berumah Tidak Layak Huni - - - 63
16 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis - - - -
17 Komunitas Adat Tepencil - - - -
18 Korban Bencana Alam - - - -
19 Korban Bencana Sosial atau Pengungsi - - - -
63
20 Pekerja Migran Terlantar - - - -
21 Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) - - - -
22 Keluarga Rentan - - - -
Jumlah 48 78 126 326
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Mahasiswa Praktikum I, 2010
Dari tabel 3.6 di atas dari 22 jenis Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan
Sosial (PPKS), praktikan menemukan 7 jenis masalah PPKS. Masalah
terbanyak ialah keluarga fakir miskin sejumlah 263 kepala keluarga.
1. Deskripsi Empiris Berbagai Jenis Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan
Sosial (PPKS)
a. Anak Balita Terlantar
Tabel 3.7Data dan Analisis Anak Balita Terlantar
Desa GandasoliTahun 2010
No RWJumlah Jiwa Prosentase (%)
Perempuan Laki-laki f Perem-
puanLaki-laki F
1 03 1 1 2 5,56 5,56 11,11
2 05 6 8 14 33,33 44,44 77,78
3 06 1 1 2 5,56 5,56 11,11
Jumlah 8 10 18 44,45 55,56 100,00
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
Balita terlantar yang terdapat di Desa Gandasoli terdapat 18
jiwa, dengan jumlah laki-laki 10 dan perempuan sebanyak 8 jiwa.
Hal ini terlihat saat diadakannya posyandu terlihat beberapa balita
memiliki berat badan menurun atau di bawah garis merah Kartu
64
Menuju Sehat. Dan juga ini dikarenakan balita tersebut tidak pernah
mendapatkan susu pengganti atau tidak mendapatkan makanan
bergizi dua kali dalam seminggu. Apalagi kebanyakan mereka
ditinggal oleh ibunya sehingga diasuh oleh nenek, atau seringkali
pula anak balita tersebut diajak pergi bekerja oleh orang tuanya di
ladang, sawah atau pada saat menjadi buruh di pabrik keripik
singkong.
b. Anak Terlantar
Tabel 3.8Data dan Analisis Anak Terlantar
Desa GandasoliTahun 2010
No RWJumlah Jiwa Prosentase (%)
Perempuan Laki-laki f Perem-
puanLaki-laki F
1 03 1 - 1 2,63 - 2,63
2 05 16 21 37 42,10 55,26 97,36
Jumlah 17 21 38 44,73 55,26 100,00Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
Anak terlantar di Desa Gandasoli sebanyak 38 jiwa yang
tersebar hampir semua berada di RW 05. Rata-rata anak terlantar di
Desa Gandasoli merupakan anak korban perceraian orang tuanya
kemudian ditinggal dan diasuh oleh nenek, atau kakek mereka.
Keterlantaran yang mereka alami biasanya berupa ketelantaran akan
kebutuhan sandang dan pangan serta pendidikan yang mereka miliki
kurang sehingga banyak dari mereka hanya membantu nenek, atau
kakeknya bekerja di kebun.
65
c. Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)
Tabel 3.9Data dan Analisis Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)
Desa GandasoliTahun 2010
No RW Jumlah Jiwa Prosentase (%)
1 01 7 26,92
2 03 5 19,23
3 05 11 42,31
4 06 3 11,54
Jumlah 26 100,00Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
Jumlah wanita rawan sosial ekonomi (WRSE) di Desa
Gandasoli berjumlah 26 jiwa, mereka tidak bisa memenuhi
kebutuhan dasarnya dikarenakan tidak mempunyai penghasilan yang
tetap dan cukup. Wanita rawan sosial ekonomi yang teridentifikasi di
Desa Gandasoli disebabkan karena perceraian dan ditelantarkan oleh
suami. Wanita Rawan Sosial Ekonomi di Gandasoli ini umumnya
tidak mamiliki keterampilan yang cukup sehingga dalam pemenuhan
kebutuhan dasar kurang terpenuhi. Masalah wanita rawan sosial
ekonomi merupakan masalah sosial terbanyak keempat setelah
keluarga fakir miskin, keluarga berumah tidak layak huni, dan anak
terlantar.
66
d. Lanjut Usia Terlantar (Lansia Terlantar)
Tabel 3.10Data dan Analisis Lanjut Usia Terlantar
Desa GandasoliTahun 2010
No RWJumlah Jiwa Prosentase (%)
Perempuan Laki-laki f Perempuan Laki-
laki F
1 04 1 - 1 4,76 - 4,76
2 05 17 3 20 80,95 14,29 95,24
Jumlah 18 3 21 85,71 14,29 100,00
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
Dari pendataan PPKS, praktikan di Desa Gandasoli
menemukan sebanyak 21 jiwa yang termasuk kriteria lanjut usia
terlantar. Mereka melakukan aktivitas sehari-hari sendiri dan tidak
ada keluarga yang mengurus. Ada juga disebabkan tidak
mempunyai keturunan dan keluarga dekat sehingga dalam
memenuhi kebutuhan pokoknya hanya mengandalkan bantuan dari
tetangga di sekitar tempat tinggalnya.
e. Penyandang Cacat
1) Tuna Daksa/ Tubuh
Penyandang cacat tubuh di Desa Gandasoli tersebar hampir di
semua RW kecuali RW 06 saja. Jumlah penyandang cacat tubuh
67
berjenis kelamin perempuan ada 3 orang dan laki-laki berjumlah
5 orang. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.11 di bawah ini.
Tabel 3.11Data dan Analisis Penyandang Cacat Tubuh
Desa Gandasoli Tahun 2010No RW Jumlah Jiwa Prosentase (%)
Perem-puan
Laki-laki
f Perem-puan
Laki-Laki
F
1 01 - 1 1 0 12,5 12,52 02 - 1 1 0 12,5 12,53 03 - 2 2 0 25 254 04 3 - 3 37,5 0 37,55 05 1 - 1 12,5 0 12,5Jumlah 4 4 8 50,00 50,00 100,00
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
2) Tuna Netra
Penyandang cacat mata (tuna netra) di Desa Gandasoli terdapat
di RW 02, RW 04, dan RW 06 berjumlah yang kesemuanya ada
3 orang dengan komposisi perempuan 1 orang dan laki-laki ada
2 orang.
Tabel 3.12Data dan Analisis Penyandang Cacat Mata
Desa GandasoliTahun 2010
No RW Jumlah Jiwa Prosentase (%)Perem-puan
Laki-laki
f Perem-puan
Laki-Laki
F
1 02 - 1 1 - 33,33 33,332 04 1 - 1 33,33 - 33,333 06 - 1 1 - 33,34 33,34Jumlah 1 2 3 33,33 66,67 100,00
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
68
3) Tuna Rungu/Wicara
Tabel 3.13Data dan Analisis Penyandang Cacat (Tuna Rungu/Wicara)
Desa GadasoliTahun 2010
No RW Jumlah Jiwa Prosentase (%)Perempua
nLaki-laki
f Perempuan Laki-Laki
F
1 01 1 - 1 14,29 - 14,292 02 - 1 1 - 14,29 14,293 03 1 1 2 14,29 14,28 28,574 04 1 2 3 14,28 28,57 42,85Jumlah 3 4 7 42,86 57,14 100,00
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
Tuna rungu/wicara yang terdapat di Desa Gandasoli tersebar di
4 RW dengan jumlah perempuan lebih sedikit daripada laki-laki.
Terdapat penyandang cacat rungu/wicara total yang dikarenakan
bawaan sejak lahir. Ada pula yang hanya mengalami hambatan
dalam berkomunikasi dikarenakan tidak jelas (tidak dapat
dimengerti) dalam berkomunikasi dengan orang lain.
4) Tuna Grahita/ Mental
Tabel 3.14Data dan Analisis Penyandang Cacat (Tuna Grahita/ Mental)
Desa GandasoliTahun 2010
No RW Jumlah Jiwa Presentase (%)
69
Perempuan Laki-laki
f Perempuan Laki-Laki
F
1 02 - 1 1 - 20 202 04 1 2 3 20 40 603 05 - 1 1 - 20 20Jumlah 1 4 5 20 80 100,00
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
Dari hasil pendataan praktikan di Desa Gadasoli, jumlah
penyandang cacat mental berjumlah 5 jiwa. Penyebabnya ada
yang bawaan sejak lahir dan ada yang diakibatkan oleh stress
menghadapi permasalahan yang terjadi pada dirinya.
Penyandang cacat mental di Desa Gandasoli tidak berbuat
anarkis seperti menyerang orang, ada yang hanya melamun dan
memperhatikan orang-orang yang lewat, ada pula yang terlihat
tertawa dan berbicara sendiri saat jalan, atau bahkan melakukan
aktivitas yang menyenangkan bagi dirinya sendiri tanpa
memperdulikan orang disekitarnya.
f. Keluarga Fakir Miskin
Tabel 3.15Data dan Analisis Keluarga Fakir Miskin
Desa GandasoliTahun 2010
No RW Jumlah KK
Persentase(%)
1 01 25 9,51
2 02 9 3,42
3 03 36 13,69
4 04 79 30,04
5 05 108 41,06
70
6 06 6 2,28
Jumlah 263 100,00Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
Keluarga fakir miskin di Desa Gandasoli berjumlah 263 KK.
Kategori keluarga miskin yang ada di Desa Gandasoli pada
umumnya adalah keluarga itu tidak sanggup memenuhi kebutuhan
diri sendiri dan keluarga yang disebabkan karena tidak memiliki
mata pencaharian yang tetap, atau memiliki mata pencaharian akan
tetapi penghasilan sangat tidak mencukupi tanggungan keluarga.
Berdasarkan hasil temuan praktikan selama masa praktikum,
keluarga fakir miskin adalah masalah sosial yang paling banyak
ditemukan. Sumber alam yang dimiliki seperti, areal persawahan dan
ladang/kebun singkong yang cukup luas tidak membuat warga
menjadi sejahtera dikarenakan mayoritas warga Desa Gandasoli
hanya bekerja sebagai buruh tani.
g. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni
Tabel 3.16Data dan Analisis Keluarga Berumah Tidak Layak Huni
Desa GandasoliTahun 2010
No RW Jumlah KK Persentase (%)
1. 01 8 12,69
2. 03 28 44,44
3. 04 4 6,34
4. 05 17 26,98
5. 06 6 9,52
Jumlah 63 100,00
71
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikum I, 2010
Keluarga berumah tidak layak huni adalah keluarga yang
kondisi perumahan dan lingkungan tidak memenuhi persyaratan
yang layak untuk tinggal baik secara fisik, kesehatan maupun sosial.
Keluarga berumah tidak layak huni di Desa Gandasoli
merupakan masalah sosial kedua yang banyak ditemukan yaitu
sejumlah 63 kepala keluarga. Secara umum rumah mereka kecil,
dinding terbuat dari bilik bambu, tidak memiliki MCK yang
memadai, bersatu dengan kandang ayam, bebek dan kambing.
Rumah tersebut juga dihuni oleh beberapa kepala keluarga.
2. Deskripsi Empiris Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
PSKS merupakan potensi dan sumber Kesejahteraan Sosial yang
berguna untuk menjaga, menciptakan mendukung atau memperkuat
usaha Kesejahteraan Sosial. PSKS dapat berasal dari individu masyarakat
dan alam. Berdasarkan data dari aparat desa dan observasi praktikan,
PSKS yang ada di Desa Gandasoli Kecamatan Tanjungsiang terdiri dari :
Tabel 3.17Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial Desa Gandasoli
Tahun 2010No Jenis PSKS Anggota Kegiatan1 Pekerja Sosial Masyarakat
(PSM)3 orang Seleksi dan motivasi calon klien
Membantu masyarakat mendapatkan
pelayanan kesejahteraan sosial
Melakukan pendataan PPKS&PSKS
2 Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
7 orang Mengawasi pelaksanaan kegiatan di
desa
Memberikan saran dan pertimbangan
72
pembuatan kebijakan di tingkat desa
Menampung aspirasi masyarakat
Mengawasi fungsi pemerintahan
tingkat desa
3 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
7 orang Mengajukan dan melaksanakan
program bantuan pembangunan fisik
seperti perbaikan/pembangunan jalan,
sekolah, irigasi pertanian, dll
4 Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
19 orang Melaksanakan kegiatan dibidang
Kesehatan (Posyandu)
Membantu Pemeriksaan Kesehatan
Lansia dan ibu hamil
Kegiatan program Keluarga Berencana
Gotong royong
5 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
6 unit Mengadakan pencatatan dan pelaporan
pertumbuhan dan perkembangan bayi
Mengadakan pelayanan kesehatan
(Imunisasi, pemberian makanan
tambahan) bagi ibu hamil dan balita
6 Karang Taruna 1 buah Melaksanakan dan membantu kegiatan
kemasyarakatan
Rekreasi berupa olahraga dan
Kesenian
Gotong royong
Pelaksana kegiatan lomba Agustus-an
7 Kelompok Tani “Sugih Mukti”
32 orang Pembibitan kayu jati, mahoni, pohon
kelapa, buah-buahan, dll
Pelatihan cara menanam kencur
Bersama-sama membangun
infrastruktur pertanian
Meningkatkan kualitas dan kuantitas
hasil komoditi pertanian
8 DKM/Remaja Masjid 6 buah Mengadakan acara-acara kerohanian
73
untuk warga masyarakat
Menyalurkan zakat fitrah dan
pembagian daging kurban
Meneruskan syiar agama Islam
9 Kelompok Pengajian 6 buah Adanya kegiatan-kegiatan pengajian
rutin di kalangan Ibu-ibu
10 Dunia Usaha yang Melakukan UKS
2 buah Menjadikan potensi singkong menjadi
lebih berdaya guna
Menyerap banyak tenaga kerja dari
kalangan ibu-ibu rumah tangga
11 Keperintisan dan Kepahlawanan
16 orang Menjadi teladan bagi pemuda generasi
penerus
Memberikan saran dan nasehat kepada
para pemuda
Keluarga dari Keperintisan Pejuang
Kemerdekaan patut mendapatkan
perhatian
12 Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS)
30 orang Melaksanakan kegiatan membantu
masyarakat yang berhubungan dengan
bidang kesehatan, pendidikan, dan
kesejahteraan
13 Sekolah (Paud, TK, dan SD)
8 unit Melaksanakan proses belajar mengajar
kepada siswa
Penanaman nilai agama, sosial,
budaya, dan bermasyarakat
Pelatihan, pengembangan keahlian
siswa
14 Tokoh Masyarakat 6 orang Mendengarkan keluhan dan
kesulitan masyarakat
Memberikan pengarahan dan
pembinaan pada masyarakat.
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi mahasiswa praktikum I, 2010
74
Berdasar tabel 3.17 terlihat bahwa potensi dan sumber yang ada di
Desa Gandasoli terdiri dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD),
Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Posyandu,
Kelompok Tani, Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM), Karang Taruna,
Dunia Usaha yang melakukan Usaha Kesejahteraan Sosial, Wanita
Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS), Keperintisan dan
Kepahlawanan Perintis Kemerdekaan, Kelompok Pengajian, Sekolah,
dan Tokoh Masyarakat.
1. Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM)
a. Pekerja Sosial Masyarakat
Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) adalah warga masyarakat
yang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosialnya serta di
dorong oleh rasa kebersamaan, kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi di bidang
kesejahteraan sosial.
Pekerja Sosial Masyarakat yang berada di wilayah Desa
Gandasoli berjumlah 3 orang, dengan komposisi 2 orang laki-
laki dan 1 orang perempuan. Tingkat pendidikan yang telah
ditempuh oleh PSM yang berjenis kelamin perempuan adalah
SMA dan saat ini sedag kuliah S1, sedangkan 2 orang PSM
yang berjenis kelamin laki-laki adalah SD.
75
Kegiatan yang dilaksanakan oleh PSM adalah ikut andil dalam
seleksi dan memotivasi calon klien yang bisa diusahakan untuk
mendapatkan rujukan, membantu masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesejahteraan sosial, dan juga
melakukan pendataan para pemerlu pelayanan kesejahteraan
sosial serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
Para PSM yang berada di desa Gandasoli masih tidak terlalu
banyak mendapatkan pelatihan di bidang kesejahteraan sosial,
meskipun memang sesekali pernah mendapatkannya. Maka ini
patut menjadi perhatian utama karena seorang PSM yang
berkualitas dalam melaksanakan usaha kesejahteraan sosial akan
berdampak positif terhadap perkembangan penanggulangan
berbagai macam masalah yang ada di desa Gandasoli ini.
b. Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS)
Tabel 3.18Data dan Analisis WPKS Berdasarkan Umur
Tahun 2010No Kelompok Umur Jumlah1 25-29 tahun -2 30-34 tahun 53 35-39 tahun 84 40-44tahun 145 45-49 tahun 26 50-54 tahun 1
Jumlah 30Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikan, 2010
Berdasarkan tabel 3.18 diatas terlihat bahwa jumlah
WPKS berdasarkan umur semua pada usia produktif , sebanyak
76
27 orang diantaranya berumur antara 30 hingga 44 tahun, usia
dimana orang ingin berkarya sehingga bagus untuk bekerja
dengan rela tulus ikhlas bagi masyarakat di sekitarnya.
Tabel 3.19Jumlah WPKS Berdasarkan Pendidikan
Tahun 2010No Kelompok Umur Jumlah1. Tidak Sekolah -2. Tamat SD/Sederajat 53. Tamat SLTP/Sederajat 154. Tamat SLTA/Sederajat 105. Pernah kuliah di PT -
Jumlah 30 Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi Praktikan, 2010
Berdasarkan tabel 3.19 terlihat bahwa jumlah WPKS
berdasar tingkat pendidikan lebih dominan tamatan
SLTA/sederajat yang berjumlah 15 orang, sedangkan yang
tamatan SLTA/sederajat berjumlah 10 orang.
Sedangkan jumlah WPKS berdasarkan pekerjaan, dari
hasil pendataan dan dan observasi semua anggota WPKS
tersebut tidak ada yang bekerja di sektor formal, tetapi semua
bekerja sebagai ibu rumah tangga. Namun demikian bukan
menjadi kendala bagi WPKS untuk tetap bekerja sama untuk
membangun Desa Gandasoli.
77
2. Karang Taruna
Karang Taruna yang berada di Gandasoli hanya ada 1 saja.
Dan karang taruna ini pun tidak aktif setiap saat, namun hanya ketika
desa sedang mengadakan kegiatan lomba-lomba memperingati hari
kemerdekaan ataupun jika sedang ada lomba antar desa. Hal
semacam ini memang kurang menggembirakan tetapi ternyata
sebenarnya karang taruna di desa Gandasoli ini cukup bagus dan
kreatif, hal ini terbukti dengan dimenangkannya banyak lomba-
lomba yang telah diikutinya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari beberapa pengurus
karang taruna ada beberapa sebab kemunduran Karang Taruna di
Desa Gandasoli diantaranya :
- Kurangnya pembinaan kader Karang Taruna.
- Banyak kader Karang Taruna yang keluar dari Desa Gandasoli
karena bekerja atau sudah menikah.
- Kurangnya dukungan dana baik dari anggota maupun dari Desa.
Kondisi Karang Taruna yang demikian sudah berlangsung
kurang lebih 2 tahun, dan belum pernah dilakukan upaya re-
organisasi.
3. Organisasi Sosial yang Melaksanakan UKS
Tabel 3.20Jumlah Organisasi Sosial yang Melaksanakan UKS
Desa GandasoliTahun 2010
78
No Nama Organisasi Sosial Jenis UKS1. PKK Melakukan kegiatan di bidang
kesehatan (posyandu)
Membina dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
2. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Mengajukan dan melaksanakan
program bantuan pembangunan fisik
seperti perbaikan jalan, sekolah, dll
3. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Mengadakan pencatatan dan
pelaporan pertumbuhan dan
perkembangan bayi
Mengadakan pelayanan kesehatan
(Imunisasi, pemberian makanan
tambahan) bagi ibu hamil dan
balita
4. Kelompok Tani “Sugih Mukti”
Pembibitan kayu jati, mahoni,
pohon kelapa, buah-buahan, dll
Pelatihan cara menanam kencur
Bersama-sama membangun
infrastruktur pertanian
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas hasil komoditi pertanian
5. DKM Mengadakan acara-acara
kerohanian untuk warga
masyarakat
Menyalurkan zakat fitrah dan
pembagian daging kurban
Meneruskan syiar agama Islam
kepada masyarakat
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi mahasiswa praktikum I, 2010
79
Berdasarkan tabel 3.20 diatas terlihat bahwa Organisasi Sosial yang
melaksanakan UKS adalah PKK, LPM, Posyandu dan Kelompok Tani
dan DKM dengan kegiatan yang beragam dari setiap programnya.
4. Dunia Usaha yang melakukan UKS
Dunia Usaha yang melakukan UKS di Desa Gandasoli dapat dilihat
pada tabel 3.19 berikut ini :
Tabel 3.21Dunia Usaha yang Melakukan
Usaha Kesejahteraan SosialTahun 2010
No Nama(Dunia Usaha) Jenis UKS
1 Pabrik Keripik Singkong
Mengatasi permasalahan pengangguran dan penambahan penghasilan bagi warga
2 Usaha Ternak Ayam Broiler
Mengatasi permasalahan pengangguran dengan menyerap tenaga masyarakat untuk menjadi peternak ayam broiler
3. Usaha Kayu Mengatasi permasalahan pengangguran dan penambahan penghasilan bagi masyarakat dengan menjadi seorang pengusaha kayu
Sumber : Hasil Pendataan dan Observasi mahasiswa Praktikum I, 2010
5. Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM)
Insititusi lokal yang menyelenggarakan pelayanan kesejahteraan
sosial untuk warga masyarakat yang ada disekitarnya.
a. Pendidikan
80
Jumlah lembaga pendidikan yang ada di Desa Gandasoli adalah
PAUD 3 buah, TK 2 unit, SD 3 unit. Dan juga memiliki satu buah
madrasah yang melakukan kegiatan pendidikan nonformal dalam
ilmu agama maupun kemasyarakatan.
b. Kemasyarakatan
Lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kemasyarakatan
diantaranya Badan Permusyaratan Desa (BPD), Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang bergerak di bidang aspirasi
masyarakat desa dan pembangunan desa, sedangkan DKM bergerak
di bidang keagamaan dimana memberikan pengarahan pada
masyarakat tentang agama.
c. Kesehatan
Lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan yang ada di Desa
Gandasoli diantaranya bidan desa, klinik bersalin, dan klinik ibu da
anak, serta terdapat 6 unit posyandu yang tersebar di tiap-tiap RW
dimana posyandu ini memberikan pelayanan kesehatan setiap satu
bulan sekali.
C. Deskripsi Kebijakan dan Program Penanganan Masalah Kesejahteraan
Sosial
1. Deskripsi Empiris Kebijakan dan Program Penanganan Masalah
Kesejahteraan Sosial oleh Pemerintah
81
Kebijakan dan penanganan masalah kesejahteraan sosial yang ada
di Desa Gandasoli didasarkan atas peraturan pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah, peraturan desa yang disesuaikan dengan kemampuan
masyarakat dan aparat desa sebagai pelaksana dan penanggungjawab
kebijakan itu sendiri.
Kebijakan dan pelaksanaan program penanganan masalah
kesejahteraan sosial yang dilakukan di Desa Gandasoli sebagai wujud
pelaksanaan kebijakan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
maupun pemerintah pusat (kebijakan top down) adalah:
a) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
untuk menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkembangkan
peran serta masyarakat dalam menunjang dan memperkuat usaha-
usaha perekonomian masyarakat lokal.
b) Program pemberian beras miskin (RASKIN) kepada keluarga kurang
mampu yang lebih diprioritaskan bagi fakir miskin dan lansia/jompo
terlantar.
c) Program PKH (Program Keluarga Harapan) yakni diberikan kepada
Ibu yang memiliki anak di usia sekolah atau dalam kondisi pasca
hamil/sedang nifas untuk membantu dan merencanakan kondisi anak
agar tetap bisa meneruskan sekolah.
d) Program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
e) Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS).
82
Sedangkan program penanganan masalah kesejahteraan sosial yang
telah dilaksanakan oleh Desa Gandasoli sebagai wujud partisipasi
masyarakat dalam upaya memberdayakan dirinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Kebijakan yang dibuat
Desa Gandasoli bekerja sama dengan tokoh masyarakat, organisasi sosial
di desa dengan pengawasan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Program yang dilaksanakan adalah program peningkatan kesejahteraan
sosial yang telah diselaraskan antara program pemerintah desa dengan
program lembaga lokal yang ada sehingga tidak ada program
kesejahteraan sosial yang tumpang tindih.
Kebijakan program kerja yang ditetapkan oleh Pemerintah Desa
Gandasoli adalah:
1) Pemberian makanan bergizi tambahan baik kepada ibu maupun
kepada balita.
2) Meningkatkan kesehatan dan gizi ibu hamil.
3) Pemberian pelayanan melahirkan gratis di bidan desa.
4) Pemberian pelayanan pengobatan gratis pada penderita TBC.
5) Program beasiswa SD.
6) Penyelenggaraan kejar paket A,B, dan C.
7) Pemberian bantuan modal
8) Pemberian santunan kepada warga jompo
9) Pengadaan sumber air bersih
10) Pembangunan MCK umum yang memenuhi standar kesehatan
83
11) Perbaikan saluran pembuangan air kotor
12) Penetrasi/plesterisasi jalan kecil/gang serta jalan setapak
2. Deskripsi Empiris Kebijakan dan Program Penanganan
Kesejahteraan Sosial oleh Masyarakat/ Organisasi Sosial
Selain kebijakan dan program dalam penanganan masalah
kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Gandasoli,
terdapat juga partisipasi masyarakat lokal dan organisasi sosial yang juga
melakukan upaya penanganan dan peningkatan kesejahteraan sosial.
Partisipasi masyarakat dan kegiatan organisasi sosial banyak membantu
dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Desa Gandasoli.
Di Desa Gandasoli Kecamatan Tanjungsiang kebijakan dan
program masyarakat yang dilakukan lebih banyak bersifat umum atau
kelompok seperti dalam bidang keagamaan, kesehatan, dan kepemudaan.
Kebijakan dan program tersebut adalah:
a. Gotong royong dalam memperbaiki jalan-jalan yang rusak dan
perawatan fasilitas umum seperti MCK, dan selokan.
b. Beas perelek yaitu usaha mengumpulkan beras dari rumah ke rumah
untuk digunakan dalam kegiatan sosial (kerukunan warga).
c. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
d. Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan yang menampung
aspirasi dan kreasi pemuda dalam berbagai bidang, dan di Desa
Gandasoli bergerak dibidang seni, budaya dan olahraga.
84
e. Dewan Keluarga Masjid (DKM) yang bertanggung jawab dalam
pengelolaan, perawatan dan memakmurkan masjid sebagai fasilitas
umum bagi umat Islam.
f. Penyuluhan dan pembinaan yang dilakukan oleh kelompok
organisasi keagamaan dalam bentuk pengajian dan majelis taklim.
85